Vous êtes sur la page 1sur 4

Khutbah Juma’t 

Blog
November 16, 2007 by hmcahyo

PERAN PEMUDA DAN SYARAT PEMUDA IDEAL

Assalamualaikum …
Hamdalah….
Syahadat ….
Sholawat…
Waqolallahu Ta’alla fi kitabil kariim:

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah..

Pertama-tama marilah kita tingkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT, karena itulah
sebaik-baik bekal. Kedua, marilah kita bersyukur karena kita sampai saat ini diberikan
kenikmatan dan kesehatan sehingga bias menghadiri sholat jumat kali ini.

Beberapa saat yang lalu kita baru saja memperingati dua momentum penting dalam perjalanan
perjuangan bangsa ini, yang pertama yaitu sumpah pemuda yang kedua adalah peristiwa 10
nopember 1945 yang kemudian dikenal sebagai hari pahlawan.

Mengapa momentum tersebut penting? Karena dua momentum tersebut mengingatkan kita pada
para pemuda. Ya, sejarah telah mencatat bahwa hampir semua perubahan yang terjadi dalam
sejarah kemanusiaan…. Pasti di sana ada unsur pemuda sebagai pelakunya.

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah..

Dalam sejarah pergerakan bangsa kita juga mencatat hal itu, sebut saja pada saat Perang
Diponegoro, di sana ada seorang pemuda yang dikenal sebagai salah seorang perwira perang
bernama Sentor Alibasya – yang usianya baru belasan tahun.

Panglima besar Jendral Sudirman, juga telah terjun dimedan pertempuran begitu beliau lulus dari
sekolah guru Mualimin (setingkat SMA/Madrasah Aliyah saat ini), dan menjadi panglima saat
masih berumur 35 Tahun.. Subhanallah! Masih banyak lagi… Tentara Republik Indonesia
Pelajar atau yang dikenal dengan nama TRIP, juga adalah para pemuda.

Sejarah kontemporer pun mencatat bahwa, rezim Suharto telah ditumbangkan pada tahun 1998
ketika ribuan mahasiswa pada turun kejalan dan menduduki Gedung MPR dan Istana presiden.

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah..

Begitu pentingnya peran pemuda ini, hampir semua tokoh besar di dunia ini mengakui potensi
pemuda dalam perubahan. Sebut saja, Tzun Tsu, seorang panglima perang di cina yang sangat
terkenal, mengatakan ada 3 syarat utama agar sebuah negara memenangkan pertempuran: 1.
Tentara yang kuat, 2. Persediaan Pangan yang cukup 3. Pemuda yang bersemangat dan punya
cita-cita. Sementara mantan Presiden Sukarno mengatakan: Beri Aku sepuluh pemuda, maka
akan aku ubah dunia!”

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah..

Nabi SAW dalam mengemban risalah Islam ini juga dibantu dan didukung oleh para pemuda.
Banyak sekali deretan pemuda yang harum namanya yang tergolong asabiqunal awwalun, sebut
saja, Ali bin Abi Thalib dan saudaranya Ja’far, Mus’ab bin Umair, Hamzah, Usamah… dan
seterusnya. Dengan para pemudalah Islam ini bisa tersebar ke seluruh dunia.

Kita pasti ingat berapa umur Muhammad Al Fatih, sang panglima penakluk Konstantinopel,
sebuah imperium besar saat itu – mirip Amerika kalau jaman sekarang – Ya, Al Fatih saat itu
baru berumur 17 Tahun.. dan telah memimpin pertempuran besar dan meraih futuhat –
kemenangan – dengan izin Allah!

Jamaah sidang Jumat yang dimuliakan Allah..


Jika kita melihat kilasan sejarah tadi, bahwa islam selalu memberikan tempat dan akan selalu
mengharapkan para pemuda untuk mendermabaktikan segala potensi yang dimilikinya untuk
kemajuan dan kejayaan Agama Allah ini.

Apalagi sekarang, disaat ummat islam sudah tidak mempunyai izzah – harga diri – sama sekali
dimata perabadan barat yang sekuler dan imperialis. Islam telah memanggil para pemuda untuk
bangkit dan mengembalikan kejayaan umat ini, sebagaimana telah kita raih pada beberapa abad
yang lalu.

Akan tetapi ada beberapa syarat yang harus dimiliki para pemuda agar mereka mampu
mengemban amanat berat itu. Imam Syahid Hasan Al Banna merumuskan beberapa Syarat itu:

Pertama, Salimul Aqidah (Aqidah yang selamat dan kuat). Pemuda Islam yang sanggup
mengemban perjuangan adalah pemuda islam yang telah tercelup dengan aqidah islam yang
benar dalam seluruh aspek kehidupannya, seperti dalam firman allah: Yaa..ayyuhal ladzina
amanu fii silmi kaaffah…. (wahai orang-orang yang beriman masuklah kalian kedalam islam
secara menyeluruh..kaaffah).. aqidah inilah yang akan membuat penganutnya.. dengan gagah
berani dan penuh harga diri – sebagaima ditunjukkan Rubai bin Amr ketika menghadap Rustum
sang kaisar Persia, di mana dia tidak turun dari keledainya yang kecil dan menancapkan tombak
di depan singgahsana Rustum, sambil berkata: “Kami.. diutus untuk beriman kepada Allah dan
membebaskan penyembahan manusia atas manusia…!” Aqidah yang kuat inilah yang akan
selalalu mendorang penganutnya mengatakan kepada semua orang – sebagaimana dikatakan
hawwariyun (pengikut nabi Isa a.s) : Man Ansharri ila llah…? Qolal hawariyunna nanhu
anshorullah! Amannah Billah! Wassyhad Bianna Muslimun! (Siapakah yang akan menolongku
untuk menegakkan agama Allah.. Berkatalah Hawariyun… kamilah penolong agama Allah.
Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang –orang
muslim! Ya mereka adalah para pemuda yang bangga dengan agamanya!

Kedua, Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)


Rasul S.AW bersabda: Shollu kama roaitumuunii usholli … (Sholatlah kalian sebagaimana
kalian melihat aku sholat)… hadist ini memberikan petunjuk kepada kita bahwa Allah telah
memerintahkan bahwa dalam ibadah maghdoh .. maka telah ada tuntunannya… janganlah kita
mengada-adakan yang baru, karena akan tertolak. Apalagi yang menyimpang dari koridor syariat
seperti yang dilakukan oleh kelompok-kelompok dan aliran sesat yang lagi marak di indonesia
saat ini.

Ketiga, qowiyyul jism (Tubuh yang kuat)


Rasulullah s.a.w bersabda: al mukminul qowwiyu… ahabbu minal mukmini dhoif (orang
muknin yang kuat lebih dicintai dari pada mukmin yang lemah) dalam sirah kita telah membaca
bahwa Rasulullah SAW pernah ditantang seorang jago gulat di makkah pada waktu itu, dengan
taruhan jika beliau bisa mengalahkan, maka dia akan masuk Islam. Dan kita mengetahui bahwa
beliau S.AW telah mengalahkan Rukanah sang pegulat. Disini kita mengambil pelajaran bahwa
sudah seharusnya para pemuda mempunyai tubuh yang kuat dan sehat agar bisa mengemban
cita-cita islam yang agung.. bagaimana akan belajar dan berjuang jika sakit-sakitan!

Keempat, matinul khuluk (akhlak yang kuat)


Allah swt memberi anugrah Rasulullah dengan akhag yang agung, dan salah satu misi Rasulullah
SAW adalah menyempurnakan akhlaq. Jadi pemuda muslim haruslah mempnuyai akhlag yang
baik dan kuat.
Beberapa akhlag yang saat ini mulai luntur dan perlu dihidupkan lagi adalah: menghormati
orangtua (guru, pengajar dst), mempunyai rasa malu, menjaga kehormatan (mata, pikiran dan
pendengaran)

Kelima, Mustaqofah fiddin (luas wawasan keagamaannya dan intelektualitasnya matang)

Sejarah keemasan islam telah memberikan catatan gemilang dengan lahirnya para ilmuwan
diberbagai bidang yang kelak akan mempengaruhi ilmu pengetahuan modren. Sebut saja Al
Ghazali dan Ibnul Qoyyim yang merupakan pelopor di bidang psikologi. Ibu Sina – Avicena –
begitu orang-orang barat menyebutnya, adalah bapak kedokteran modern. Ibnu Rusyd – atau
Averos – peletak dasar sosiologi, Ibnu Khaldun dengan Moqdimmahnya dalam bidang ilmu
pemerintahan dan ekonomi. Al Jabar – dan al khawarizmi dalam bidang matematika dan fisika
dan seterusnya.

Akan tetapi ada catatan penting bagi kita jika ingin mewujdukan ilmuwan-ilmuwan seperti
mereka.
Yaitu, mereka tidak saja dikenal sebagai ilmuwan saja, sebagian besar dari mereka juga dikenal
sebagai ulama, bahkan mereka juga disebut ilmuwan interdisipliner (menguasai berbagai macam
cabang ilmu).

Kalau kita membaca biografi para ilmuwan tadi, maka kita akan mendapati bahwa sebelum
mereka belajar ilmu-ilmu dunia (fisika, kimia dan seterusnya) mereka mempunyai basic – dasar-
dasar ilmu agama (ulumuddin) yang kokoh. Sebagian besar mereka adalah penghafal alquran di
usia yang masih muda, memahami hadist, memahami bahasa arab (meski mereka bukan tinggal
di arab – sebagian ulama dan intelektual tadi tinggal di Andaluasia – saat ini wilayah Spanyol –
Eropa).
Apa artinya ini semua? Tidak lain adalah… sebelum membentuk orang-orang yang
pandai/pintar, terlebih dahulu adalah mendidik agar orang tersebut solih dan faqih dalam
agamanya, karena dari Alquran dan Al hadistlah – dua sumber utama agama ini – segala ilmu
pengetahuan bermuara.

Dalam sebuah riwayat, Ibnu Sina diceritakan selalu pergi ke masjid dan solat sunnah serta
iktikaf, ketika menemui permasalahan yang tidak bisa dia pecahkan! Inilah gambaran sosok
ilmuwan yang sholih, yang selalu mengakui bahwa segala persoalan adalah mudah bagi Allah
dan dia tidak berarti apa-apa dihadapan Allah.

Jadi kesimpulannya, sholih dulu baru pintar! Karena orang solih yang pintar akan menghasilkan
ilmu yang bermanfaat dan menyejaterakan ummat, bukan malah mengeksploitasi hasil
temuannya untuk berbuat kerusakan dan kemungkaran.

Keenam, munazhomun ala suunihi (Teratur dalam segala urusannya)


Allah SWT menciptakan alam semesta ini dengan teratur. Lihatlah bagaimana bintang dan
seluruh benda-benda yang berada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan garis edar yang
telah ditetapkan oleh Allah SWT.

Oleh karena itu adalah hal yang sepantasnya kalau seorang mukmin itu selalu teratur dalam
aspek kehidupannya. Seorang mukmin harus mempunyai rencana yang jelas tentang hidupnya,
seperti firman Allah SWT:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok ; dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Selain itu Allah Juga berfirman:

Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur
seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Demikianlah seharusnya pemuda mukimin dalam setiap kehidupannya.


Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi jika kita menginginkan kejayaan kembali islam.

Aqulu qoulihadaa wastagfirullaha lii walakum.

KHUTBAH KEDUA.

Hamdalah….
Syahadat ….
Ittaqullaha
Sholawat
Doa untuk kaum muslim, mujahidin
Doa rabitah, doa sapu jagat.

Vous aimerez peut-être aussi