Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
070810539
Ilmu Hubungan Internasional
Review
Teori strukturisasi oleh Anthony Gidden secara umum memandang agen dan struktur
dengan perpektif yang sedikit berbeda sebagai dualitas atau dapat diartikan bahwa agen dan
struktur dapat dipisahkan satu sama lain. Dijelaskan bahwa relasi yang terjadi antara aktor
dengan struktur memang merupakan sebuah dualitas dan bukan disebut dengan dualisme.
Dualitas yang disinggung dalam teori ini terjadi pada dimensi sosial yang dipraktekkan secara
berulang dan membentuk pola tertentu dalam lintas ruang dan waktu.
Ruang dan waktu adalah pokok sentral lain dalam teori strukturasi. Tidak ada tindakan
perilaku sosial tanpa ruang dan waktu. Ruang dan waktu menentukan bagaimana suatu perilaku
sosial terjadi. Mereka bukan semata-mata arena atau panggung suatu tindakan terjadi
sebagaimana dipahami dalam teori-teori sosial sebelumnya. Hal ini mengandung makna bahwa
praktek sosial dapat menunjukkan posisi aktor sedangkan keterulangan dan keterpolaan dari
praktik sosial merujuk pada posisi struktur. Giddens sungguh-sungguh menekankan bahwa ruang
dan waktu bukan hanya dimaknai sebagai wadah daripada sebuah tindakan sosial yang terjadi,
akan tetapi ruang dan waktu lebih merupakan unsur konstitutif dan integral dalam proses
pembentukan perilaku sosial itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa ruang dan waktu dipercaya
dapat menentukan makna tindakan tertentu di satu sisi dan menjelaskan perbedaan jenis tindakan
sosial di sisi lain.
Oleh karena itu dalam teori ini, masyarakat merupakan agregasi yang berasal dari
bermacam bentuk tindakan sosial yang terus menerus mengalami pengulangan dalam bingkai
ruang dan waktu. Tindakan atau praktek sosial yang berulang dan terpola inilah yang menjadi
objek kajian dalam ranah sosiologi.
Dalam perspektif strukturisasi, tindakan sosial dan struktur tidak dapat dianalisis secara
terpisah, seperti struktur diciptakan, dipertahankan dan diubah melalui tindakan. Sedangkan
praktek atau tindakan sosial mengandung makna bahwa aksi diberi bentuk hanya melalui latar
belakang struktur dan bagaimana garis kausalitas berjalan di dua arah sehingga mustahil untuk
menentukan siapa yang mengubah apa. Selanjutnya disinggung bahwa struktur terdiri dari aturan
dan sumber daya yang melibatkan tindakan manusia, dan aturan tersebutlah yang membatasi
tindakan sosial. Aturan-aturan ini bersama-sama dengan sumber daya yang mereka miliki
digunakan dalam interaksi sosial. Aturan dan sumber daya yang digunakan dalam cara ini tidak
deterministik, tetapi diterapkan secara refleks oleh aktor berpengetahuan. Dengan demikian,
hasil dari tindakan tidak sepenuhnya dapat diprediksi.