Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Penetapan Lokasi Bendung :Penetapan lokasi bendung dalam tugas ini di berikan
digambarkan menurut peta dan dilihat dari kontur yang ada pada peta kemudian
3. Menghitung Curah Hujan Rerata DAS atau Analisa Hidrologi :Analisa frekuensi
adalah suatu analisa untuk mencari besaran tersebut. Dengan melihat syarat dan
ketentuan yang ada dapat di pakai metode yang tepat untuk mencari besaran
tersebut.
- Melchior
- Haspers
- Rasional
5. Perhitungan Bendung :
- Tinggi bendung , jarak antara lantai muka bendung sampai puncak bendung
7. Lantai Muka Bendung :Dipakai cara Lane dan Bligh untuk menentukan panjang
I. ANALISA HIDROLOGI
Catchment Area
1 Cm : 50.000 Cm
1) Stasiun I
Dari gambar di kertas millimeter block didapat jumlah kotak = 5497, maka luas stasiun
I adalah :
= 56,4 x 0,25
= 14,1 Km2
2) Stasiun II
Dari gambar di kertas millimeter block didapat jumlah kotak = 5671, maka luas stasiun
I adalah :
= 55,1 x 0,25
= 13,775 Km2
= 27,875 Km2
Analisa frekuensi bertujuan untuk mencari harga suatu besaran dengan suatu
return periode tertentu. Karena data yang ada mempunyai lama pengamatan 10
tahun, maka data diatas memenuhi syarat untuk dianalisa dengan metode gumbel
Xt=X +K .Sx
Dimana :
K = Frekuensi faktor yang tergantung dari banyaknya data yang dianalisa dengan
Yt−Yn
K=
Sn
dimana : Yt = reduced variated
Yn = reduced mean
Sn = reduced standar
Σ ( X i −X )2
Sx=
√ n−1 dimana : n = banyaknya pengamatan
Maka :
2
Xt=X +
Sn √
Yt−Yn Σ ( Xi−X )
( n−1 )
Stasiun I Stasiun II
TAHUN
Xi (Xi - Xa)2 Xi (Xi - Xa)2
1991 80 15,340 45 706,674
1992 76 0,007 68 12,840
1993 122 2108,340 81 88,674
1994 88 142,007 76 19,507
1995 71 25,840 122 2541,840
1996 63 171,174 88 269,507
1997 75 1,174 71 0,340
1998 58 327,007 63 73,674
1999 81 24,174 75 11,674
2000 62 198,340 58 184,507
2001 82 35,007 67 21,007
2002 55 444,507 45 706,674
TOTAL 913 859
3492,917 4636,917
Xa 76,083 71,583
Σ ( X i −X )2
St.1
Sx=
√ n−1
=
√ 3492 , 917
12−1
=17 ,820
Σ ( X i −X )2
St.2
Sx=
√ n−1
=
√ 4636 ,917
12−1
=20 , 531
Sn = 0,9833(dari tabel)
Yt = 3,90194(dari tabel)
Yt−Yn 3,90194−0,5035
K= = =3,456
Sn 0,9833
4. Menentukan besaran yang terjadi selama t (tahun) (Xt)
Dalam perencanaan bendung yang tetap untuk mengaliri sawah di daerah Taludaa, maka
Metode Melchior-Gumbel
Untuk menentukan besarnya debit sungai berdasarkan curah hujan perlu ditinjau
hubungan antara hujan dan aliran sungai. Besarnya aliran di dalam sungai ditentukan
terutama oleh besarnya hujan, intensitas hujan, luas daerah hujan, lama waktu hujan,
dimana : Qt = Debit yang diharapkan dapat terjadi pada return periode waktu
tertentu.
a = sumbu terpanjang
b = sumbu terpendek
β = koefisien reduksi
tc = waktu konsentrasi
i = kemiringan
Q = debit perkiraan
Data-data :
Langkah-langkah perhitungan
n.F q
29 9
35,637 X
72 6,25
72−29 6,25−9
=
35,637−29 x−9
X = 8,576 m3/det/km2
L 6120
T= =
V (V .3600)
Dengan harga T dan n.F di atas, plotkan ke grafik untuk memperoleh harga q
yang baru.
Asums T(jam
i qawal V (m/det) ) qsesudah
1 8,576 1,769 0,961 16,9
2 16,9 2,026 0,839 18,2
3 18,2 2,056 0,827 18,2
R 50
200
Qmax = α . F . q .
140,075
= 0,24 . 27,875 . 18,746 . 200
= 87,835 m3/det
Rmax
Qmax = α . F . q .
200
dimana : Qmax = Debit maximum yang diharapkan terjadi pada teturn periode dalam
waktu tertentu (m3/det)
α = Koefisien pengaliran (0,24)
F = Luas catchment area
Q = Debit pada tiap-tiap km2 pada curah hujan terbesar
Rmax = Curah hujan terbesar harian, absolut max rata-rata dari stasiun
yang diwakili
= 122,0 mm/hari
122,0
Qmax = 0,24 . 27,875 . 18,746 .
200
= 76,501 m3/det
R 70
Qn = α . β . q . F . Mn .
240
sta R2 R70
I 88 120,647
II 88 120,647
ΣR70 241,294
R70 = 241,294 / 2
= 120,647
R70
Qn = α . β .q . F . Mn .
240
120,647
= 10 . 27,875. 0,948 .
240
= 132,840 m3/det
2. MELCHIOR
3. WEDUWEN
yaitu :
Untuk menhitung tinggi muka air maksimum pada bendung digunakan rumus :
V =C √ R . I … (Chezy)
87
C= …( Basin)
α
1+
√R
A
R= dan Q= A . V
P
Dimana : A = luas penampang basah (m2)
C = koefisien chezy
Q = debit (m3/det)
Dari peta :
Maka :
∆H = 512 – 8 = 504 m
∆H 504
I rata−rata= = =0,0678
0,9. L 7425
P=b+2 h √ i 2 +1 : 10 + 2h.√ z
A
R=
P
α = 0,19
Dari tabel diperoleh tinggi muka air maksimum di sungai sebelum dibendung : 1.15564
Menentukan Peill Mercu ,oleh beberapa faktor ,sebagai patokan dapat digunakan angka-
2. Tinggi bendung
Tinggi Bendung adalah jarak antara lantai muka Bendung sampai pada puncak Bendung :
- Tinggi Bendung, P = 4 m
Lebar bendung adalah jarak bagian dalam antara lembah di sebelah kanan dan kiri,
b = 10 m
Bp = 1/10 . b0
Lebar pilar : BP = 1 m
Maka,
Beff = b0 – Bp – 0,2Bp
Q=m. b . d √ g . d 3
2H
d= dan H=h+k
3
4
k= . m 2 . h2 ¿
27
Dimana :
g = percepatan gravitasi
m = keofisien pengaliran
P = tinggi bendung
Q = debit rencana
langkah perhitungan :
Mencari nilai jari-jari puncak mercu yang sesuai dengan syarat jari-jari puncak,
persyaratan diatas.
Ambil r = 2 m
H m k H d Q
(m) (m³/det)
1 1.1255 0.007507 1.007507 0.671671 19.40506
1.5 1.164875 0.022429 1.522429 1.014952 37.30632
2 1.202 0.047566 2.047566 1.365044 60.04251
2.5 1.236875 0.083819 2.583819 1.722546 87.58233
2.7 1.250195 0.10153 2.80153 1.867687 99.94665
2.75 1.253469 0.106246 2.856246 1.904164 103.1584
2.75870
9 1.254037 0.10708 2.865789 1.910526 103.7228
kontrol r min :
Q 103,722
V= = =4,588 m/ s
A (9,932 x 2,758709)
Kehilangan tinggi energi
V2
K= =¿ ¿
2g
Tinggi air dibelakang bendung (h awal = 1,15564)
hi ≤ 2/3 ho
Maka : D = L = R = 1,1 z + H
a = 0,15 . H . √ H / z
a = 0,20 . H . √ H / z
dimana : h = 1,15564 m
K = 0,107
H = 2,865 m
r=2m
= 8,468 m
a = 0,15 H √ H / z
2,865
= 0,15 (2,865) .
√ 5,094
= 0,322 m
2a = 0,644 m
Bach water curve adallah kurva untuk mengetahui sampai dimana pengaruh kenaikan muka air
pengempangan
i = 0,0678
hc = H . h
Maka:
2 .1,708
L= =50,383m=51m
0,0678
Lantai muka berfungsi untuk mengurangi tekanan air ke atas pada bidang kontak antara
pondasi bangunan dengan dasar pondasi dan juga untuk memperpanjang jalannya aliran
air (creepline). Makin pendek creepline makin kecil pula hambatannya, sehingga
Perbedaan tinggi air dihilir dan diudik bendung mengakibatkan adanya aliran dibawah
bendung sebagai akibat dari perbedaan tekanan pada dasar bendung. Hal ini lama-
yang sering digunakan yaitu dengan mebuat dinding vertikal dari beton atau besi
dimuka sebelum bendung itu agar jalan yang ditempuh aliran adalah jalan hambatannya
paling kecil.
L
Rumus : ∆ H =
C
C = Creep Ratio