Vous êtes sur la page 1sur 13

KRISDAYANTI (KD) DAN ANANG BERCERAI

BIDANG KELUARGA

Nama : Agustinus Asso

Nim : Tr.k 09.0001

Mk : Ajaran Sosial Gereja

SEKOLAH TINGGI PASTORAL KATEKETIK


ST. YOHANES RASUL JAYAPURA
2011
PENGANTAR
2

Peran penting dan sentralitas keluarga yang berkenaan dengan pribadi dan masyarakat berulang
kali digarisbawahi oleh Alkitab. “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja” (Kej 2:18). Jadi sejak
awalnya manusia diciptakan berpasangan dan saling melengkapi satu sama lain sesuai dengan
kehendak Tuhan. Pernikahan merupakan tahapan untuk membangun rumahtangga dan keluarga yang
bahagia. Pernikahan juga berarti menyatukan dua orang manusia berlainan jenis, kepribadian, sifat,
karakter, maupun latar belakangnya. Maksud menyatukan dalam peristiwa pernikahan tentunya bukan
menghilangkan atau meleburkan dua perbedaan untuk berubah menjadi satu. Bersatunya dua manusia
ini adalah untuk menyatukan langkah dalam mewujudkan harapan, visi, dan tujuan yang sama.

Meski tujuan yang hendak dicapai sama namun karena masing-masing pasangan adalah pribadi
yang berbeda, maka merupakan hal yang sangat wajar dan manusiawi kalau dalam proses interaksi di
dalamnya terdapat perbedaan. Dari perbedaan ini kemudian terjadi proses diskusi, musyawarah, saling
mengerti, dan saling memaklumi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meski perbedaan ini
kadang juga dapat memicu timbulnya pertengkaran. Justru inilah ‘warna’ dan dinamika kehidupan
rumahtangga. Mungkin malah bisa kita katakan, bahwa suatu hal yang mustahil jika dalam sebuah
rumahtangga tidak pernah atau tidak terjadi pertengkaran.

Keluarga sebagai gereja mini diharapkan menjadi tempat yang baik bagi setiap orang untuk
mengalami kehangatan cinta yang tak mementingkan diri sendiri, kesetiaan, sikap saling menghormati
dan mempertahankan kehidupan. Inilah panggilan khas keluarga Kristen dan apabila mereka
menyadari panggilannya ini, maka keluarga menjadi persekutuan yang menguduskan, di mana orang
belajar menghayati kelemahlembutan, keadilan, belaskasihan, kasih sayang, (Ef 1:1-4)

Dalam pengerjaan tugas ini banyak kekurangan, karena itu masukkan dari dosen dan pembaca
penulis harapkan demi perbaikan tugas selanjutnya. Terima kasih. Shalom!

Jayapura, Mei 2011

Penulis
3

ISI

Judul……………………………………………………………………………………………………….

Pengantar………………………………………………………………………………..………………..2

Daftar isi………………………………………………………………………...…..……………………3

Isi umum Kompedium ajaran sosial Gereja dalam bidang keluarga...……………......................…….…4

1. Isu masalah-masalah dalam bidang keluarga

a) Umar berhubungan dengan Rahmat lewat belakang……………………..…………………..8

b) Pasien aborsi di rumah sakit mengegerkan warga……………………………………………9

c) KD-Anang bercerai karena diduga beda pendapatan……………………………………….10

2. Tanggapan Penulis………………………………………………………………………………….12
4

ISI UMUM DOKUMEN KOMPEDIUM AJARAN SOSIAL GEREJA

BIDANG KELUARGA (ASG 209-254)

KOMPEDIUM AJARAN GEREJA BIDANG KELUARGA SECARA GARIS BESAR BERISI TENTANG:

1. Keluarga sebagai masyarakat alamiah pertama

Sudah dituliskan dalam alkitab yaitu bahwa manusia tidak baik seorang diri saja. Jadi hubungan

suami istri dalam keluarga telah ditetapkan oleh Allah terutama tertulis dalam kitab Kejadian. Di

dalam keluarga akan terjadi suatu proses memanusiakan manusia, artinya di dalam keluarga anak

diajar bagaimana menjadi manusia yang mempunyai pribadi dan tumbuh dalam cinta kasih yang

dibimbing oleh orang tua Anak akan belajar bagaimana dikasihi dan dicintai oleh orang tua. (bdk ASG

209-210).

Keluarga mempunyai peran sosial karena di dalam keluarga anak akan mengetahui kehidupan

saling menolong dan membantu satu sama lain. Keluarga sangat penting untuk pertumbuhan pribadi
5

secara utuh lewat kerjasama orang tua membesarkan anak, dan anak dilibatkan dalam tanggung jawab

yang ada, (Bdk ASG 211-212).

Keluarga perannya di masyarakat adalah tidak tergantikan. Karena masyarakat adalah kumpulan

keluarga-keluarga yang ada. Di dalam keluargalah keutamaan moral, spiritual, dan budaya

diwariskan. Karena itu keluarga harus mendapat prioritas daripada masyarakat secara umum. Sebab

masyarakat dan negara ada untuk melayani keluarga-keluarga. (bdk ASG 213-214)

2. Perkawinan sebagai dasar keluarga

Dasar keluarga adalah perkawinan yang mana perkawinan ini dilakukan dalam keadaan bebas

tanpa paksaan siapapun, dan didirikan oleh Tuhan sendiri. Lembaga perkawinan sebagai

kebersamaan cinta kasih mendalam dibentuk oleh Allah sendiri. Martabat Perkawinan yang mulia ini

tidak bisa dibubarkan melainkan harus dihargai dan dilindungi. Ciri-ciri perkawinan adalah

kesatuan, tak terceraikan dan kesetiaan. Tujuan perkawinan adalah terarah kepada penerusan

keturunan dan pendidikan anak-anak (bdk ASG 215-218)

Sakramen Perkawinan adalah tanda dan sarana rahmat dari Allah.. melambangkan kesatuan

Allah dengan Gereja-Nya. Dengan perkawinan orang tua menjalankan tugasnya di tengah dunia

menjadi garam dan terang, bersaksi di tengah dunia ini. (bdk ASG 219-220)

3. Ciri sosial keluarga

Dengan adanya cinta kasih di dalam keluarga maka akan terbentuk suatu ciri sosial dalam

keluarga. Di dalam keluarga menjadi sekolah pertama dalam kehidupan sosial satu sama lain.

Kehadiran orang tua menjadi sangat besar bagi perkembangan anak dalam keluarga. karena itu orang

tua hendaknya menjadi contoh bagi anak. Karena pada dasarnya kehadiran manusia di dunia karena

cinta dan mereka tidak bisa hidup tanpa cinta. Di dalam keluarga suami istri melihat kekurangan dan

kelebihan masing-masing dengan demikian mereka saling melengkapi satu sama lain (bdk ASG 221-

224)

Hakekat cinta kasih yang terwujud dalam hidup berkeluarga diharapkan adanya kesetiaan dan

terceraikan. Sebab jika hal ini sudah hilang maka akan menyebabkan penderitaan anak-anak dan
6

merusak tatanan moral. Gereja meninggalkan mereka yang bercerai kemudian nikah lagi, namun

Gereja tetap mendoakan mereka yang dalam iman dan harapan. (Bdk ASG 225-226)

Sehubungan dengan hidup bersama di luar perkawinan, Gereja melihat itu sebagai suatu

pandangan manusia yang salah dalam menggunakan kebebasan yang ada. Karena itu perlakuan

hukum yang sama antara orang yang sudah menikah dan belum akan mengaburkan model yang baik

dalam hidup berkeluarga. ( Bdk ASG 227-228)

Tugas komunitas Gerejawi adalah memastikan agar keluarga menjadi sarana mengakarkan nilai

budaya, etis, sosial, rohani dan religius. (Bdk ASG 229)

Keluarga hendaknya terbuka terhadap keturunan Setiap anak adalah hadiah dan karunia bagi

saudara yang lain. Keluarga yang terbentuk dari perkawinan hendaknya menjadi tempat yang kudus

untuk kehidupan artinya mengembangkan kehidupan doa, sosial dan cinta kasih satu sama lain. Dengan

demikian keluarga bisa menjadi saksi di tengah dunia lewat pewartaan injil. Keluarga berperan yang

luar biasa dalam mengembangkan kesejahteraan bersama melalui peran ayah dan ibu (Bdk ASG 230-

232)

Berkaitan dengan penerusan keturunan, hendaknya ditolak tegas sterilisasi dan aborsi, karena itu

adalah pelanggarn moral yang berat. Juga ditolak sarana penghalang pembuahan. Semua itu didasarkan

pada pemahaman yang benar tentang nilai pribadi dan seksualitas. Gereja menawarkan metode

alamiah dan bukan kontrasepsi. Keputusan jarak antar kelahiran bayi yang satu dengan yang lain

merupakan wewenang suami-istri. (Bdk ASG 233-234)

Teknologi reproduksi (pemberian sperma, peminjaman rahim) adalah tidak diterima secara

moral. Ini merupakan bentuk pelecehan hak anak untuk bisa dilahirkan oleh seorang ayah dan seorang

ibu dalam arti biologis dan yuridis. Gereja mengizinkan sarana yang bisa membantu pencapaian

hubungan seksual suami istri. (Bdk ASG 235)


7

Keluarga adalah sekolah pertama tempat pembentukan dan pertumbuhan sosial bagi anak dalam

keluarga. Hal ini berguna untuk dikemudian hari mereka bisa menerima semua tugas di masyarakat.

Hak dan kewajiban orang tua adalah mendidik anak-anak yang merupakan tugas asali dan utama

dibandingkan tugas lainnya yang ada. Walaupun demikian orang tua bukan satu-satunya pendidik

anak-anak mereka ada juga organisasi sipil dan Gereja yang membantu orang tua. (Bdk ASG 238-240)

Orang tua mempunyai hak untuk mendukung lembaga pendidikan. Orang tua bertanggung

jawab menawarkan pendidikan menyeluruh kepada anak-anak. Misalnya pendidikan yang diarahkan

kepada dialog, perjumpaan, keterbukaan sosial, kepatuhan hukum, solidaritas, dan perdamaian melalui

contoh hidup dan kata-kata. Orang tua juga memikul tanggung jawab tentang pendidikan seksual bagi

anak. (Bdk ASG 241-243)

Ajaran sosial Gereja mengingatkan pentingnya perhatian terhadap martabat anak-anak. Karena

itu hak anak harus dilindungi oleh hukum. Dengan demikian pelecehan dan eksploitasi anak dapat

dikurangi. (Bdk ASG 244-245)

4. Keluarga sebagai kekuatan kreatif kehidupan sosial

Solidaritas dalam keluarga nyata dalam dalam pelayanan dan perhatian kepada mereka yang

berkekurangan dan kemiskinan. Keluarga hendaknya menjadi subjek atau pelaku dalam kegiatan ini

dengan melibatkan diri membantu sesama. (Bdk ASG 246-247)

Hubungan keluarga dan ekonomi adalah erat, karena itu menyangkut hidup keluarga.

kehidupan ekonomi diarahkan pada sikap berbagi dan solidaritas. Hubungan keluarga dan kerja juga

sangat erat, dengan bekerja maka keluarga bisa mewujudkan hakikatnya secara penuh dan

menyeluruh. karena itu upah kerja hendaknya harus cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Peran perempuan dalam bekerja di rumah, penting diperhatikan yang juga menjadi tanggung jawab

suami untuk membantu istrinya. (Bdk ASG 248-251)


8

5. Masyarakat dalam pelayanan kepada keluarga

Masyarakat (perangkat negara) harus memperhatikan dan menghargai terus-menerus keluarga

sesuai prinsip subsidiaritas. Pelayanan Masyarakat ini berupa pengakuan, penghormatan, dan

penguatan hak-hak keluarga. (Bdk ASG 253)

CONTOH-CONTOH PERISTIWA DALAM HUBUNGAN DENGAN KELUARGA

Umar Berhubungan dengan Rahmat Lewat "Belakang"


Fahmi Firdaus - Okezone
Sabtu, 2 April 2011 07:42 wib

JAKARTA- Terkuaknya enam bulan Umar dan Anastasya atau Rahmat melakukan hubungan
pernikahan Muhammad Umar istri tersebut lewat Anus. "Ya lewat dubur," singkat AKP D. Karo Sekali
dengan Fransiska Anastasya kepada okezone, Jumat (1/4/2011) malam.
Oktaviany alias Rahmat
membuat geger  kampung Menurut Karo Sekali, selama berhubungan badan tersebut Rahmat
Bojong, Jatisari kecamatan selalu mematikan lampu kamarnya dan berperilaku layaknya seorang
Jatiasih, kota Bekasi.  istri atau perempuan.

Selain menikahi seorang pria Seperti diketahui, Muhammad Umar, warga kampung Bojong RT-001/
tulen, ternyata Umar selama RW-002, Jatisari kecamatan Jatiasih, kota Bekasi, tertipu oleh istri yang
enam bulan masa dinikahinya enam bulan yang lalu. Dia tak menyangka istri yang
pernikahannya melakukan dicintainya berjenis kelamin laki-laki yang bernama Fransiska Anastasya
hubungan intim melalui Anus. Oktaviany alias Rahmat.

Kapolsek Jatiasih, AKP D. Karo


Sekali mengatakan, selama
(ugo)
9

PASIEN ABORSI DI RUMAH SAKIT MENGEGERKAN WARGA


SUMBER BERITA: LIPUTAN6.COM 16/03/2010 21:47

Liputan6.com, Bone: Seorang pasien melihat isi tas yang ternyata berisi bayi yang
Rumah Sakit Umum (RSU) Tenriawaru, Bone, dibungkus kardus. Warga pun langsung
Sulawesi Selatan, kedapatan melakukan praktek mengamankan Bahar, orang yang membawa
aborsi di salah satu kamar bangsal, dibantu tas. Bahar mengaku kalau bayi tersebut milik
orang tua dan dua kerabatnya. Ironisnya, pelaku adiknya yang saat ini dirawat disalah satu
sengaja berpura-pura menjadi pasien hanya bangsal rumah sakit.
untuk menjadikan rumah sakit sebagai tempat Polisi yang tiba di tempat kejadian
aborsi untuk menghilangkan jejak. langsung melakukan identifikasi. Hasil
Namun aksi tersebut terbongkar karena pemeriksaan polisi terhadap jasad bayi berjenis
kecurigaan warga melihat orang keluar dari kelamin laki laki, diduga kuat memang
rumah sakit membawa tas secara sembunyi- merupakan korban aborsi. Pasalnya, kondisi
sembunyi dini hari. Kemudian warga dibantu bayi yang masih lengkap dengan ari-ari itu
oleh satpam rumah sakit memaksa untuk
10

remuk di bagian kepala dan seluruh badan


terkelupas karena dikeluarkan secara paksa.
Dari keterangan para saksi, polisi
mengetahui kalau pelaku aborsi bernama
KD-Anang Cerai Diduga
Jumaida asal Desa Cebba, Kecamatan
karena Beda
Amali, Bone, Sulawesi Selatan. Ia dibantu
orang tua dan dua karabatnya mengeluarkan
Pendapatan
Selasa, 1 September 2009 - 08:37 wib
Elang Riki Yanuar – Okezone
bayi secara paksa, untuk menghilangkan jejak
Sumber:
karena malu bayi tersebut adalah hasil  http://celebrity.okezone.com

hubungan gelap. Jumaida mengaku dirinya


digauli oleh lelaki bernama Jumatan, yang
dikabarkan sudah meninggal.
Akibat perbuatan keji tersebut, polisi
pun menahan kedua kerabat Jumaida dan orang
tuanya. Sementara itu pelaku yang dalam
kondisi kritis sementara ini menjalani
perawatan intensif di rumah sakit dengan
pengawalan polisi.(PAG/AYB)
(foto: Yulianto/ Koran SI)
11

JAKARTA - Penyebab perceraian pasangan selebriti Krisdayanti dan Anang Hermansyah masih
misteri. Diduga keduanya bercerai disebabkan beda pendapatan.
"Sekarang memang mereka sendir-sendiri. Mungkin karena beda pendapatan," ungkap Produser KD
Production, Hadi Sunyoto saat ditemui wartawan di ruko tersebut, Senin (31/8/2009). Dia
mengungkapkan, masalah ini bermula dari saat mereka umrah bersama. Saat itu, KD meminta cerai
kepada Anang. Kemudian, saat Hadi mengontak KD, Diva Indonesia itu mengaku sedang sendiri dan
tidak bersama Anang lagi.

Mengenai dugaan buku terakhir KD yang membuat Anang kesal, Hadi menegaskan sangat kecil
kemungkinan keduanya bercerai karena buku. "Karena isi buku sudah diobrolin dulu dengan Anang,"
katanya.
Menurutnya, cerai merupakan jalan terbaik bagi keduanya. Anang juga sudah bicara baik-baik
dengan kuasa hukumnya.

Rasa sakit hati Anang Hermansyah sudah tak terbendung terhadap Krisdayanti. Penyanyi
sekaligus pencipta lagu ini akhirnya menceraikan sang istri secara Islam, empat hari sebelum puasa.
Menurut lelaki berusia 40 tahun ini, semua sudah selesai. Termasuk pembagian harta gono-gini dan hak
asuh anak.

Diva yang akrab disapa KD itu disebut-sebut berani bermain api di belakang suaminya.
Malahan, KD memperkenalkan pria idaman lain itu pada anak-anaknya. "Mimi ajak om itu ke kamar.
Kita lagi pada berenang," ujar Titania Aurelie Nurhermansyah, putri Anang-KD dalam tayangan Kasak
Kusuk SCTV, Senin (31/8).

Siapakah pria yang mengalihkan perhatian pelantun I'm Sorry Good Bye ini? Masih menurut
anak-anak KD, pria itu adalah pengusaha kaya asal Timor Leste. Adik Yuni Shara itu kerap memanggil
si om dengan sebutan Amor alias cinta. "Mimi udah bohong sama pipi," lanjut Aurelie. Kesaksian dua
anak KD ini makin membuktikan kalau rekan Titi DJ dan Ruth Sahanaya ini berselingkuh.

Sudah sebulan terakhir, Anang dan kedua anaknya tinggal di studio rekaman KD Production.
Sementara Yanti tinggal di rumah. Dari perbincangan eksklusif dengan Kasak Kusuk SCTV, terlihat
raut penyesalan dan kecewa di wajah Anang. Ayah Azriel Akbar Hermansyah ini coba menutupinya
dengan ungkapan bijak. "Hingga kini, saya dan anak-anak coba untuk tegar," ujar Anang.

Mungkin, wanita yang sudah bermain dalam sejumlah film itu tak terlalu peduli dengan
perasaan keluarganya. Ia kini berada di Timor Leste untuk manggung, walau itu dianggap kamuflase
12

oleh dua anaknya. Satu yang pasti, jika dibiarkan hal itu akan menjadi bumerang yang menghancurkan
kehidupan KD. "Aku marah sama mimi dan teman-temannya yang jelekin pipi," ujar Azriel polos.

Pada April 2003, Krisdayanti digosipkan memiliki hubungan dengan gitaris Tohpati. Kabar
bahwa anak pertama Krisdayanti, Titania Aurelia Nurhermansyah, merupakan anak dari hasil
hubungannya dengan Ari Sigit muncul pada Agustus 2005. Pada Mei 2007, Krisdayanti ditemukan
makan siang dengan seorang pengusaha di Jalan Orchard, Singapura. Ia juga digosipkan berselingkuh
dengan Dicky Wahyudi. Benarkah Krisdayanti memilih selingkuhan ketimbang keluarga?

PENDAPAT PENULIS TERHADAP BERITA

KD-Anang Cerai Diduga karena Beda Pendapatan

Keluarga adalah tempat utama bagi tumbuhnya kasih sayang, persaudaraan dan kesetiaan. Dalam kasus
yang menimpa KD-Anang yang diduag karena beda pendapat adalah:

1. Sudah tidak adanya di dalam rumah tangga KD-Anang cinta kasih dalam relasi satu sama lain
sebagai suami istri (bdk ASG 209). Jika ada cinta kasih maka tidak mungkin keluarga itu akan
bercerai karena beda pendapatan atau beda gajih. Walaupun gajih istri lebih banyak daripada
gajih suami namun hal itu bukan menjadi suatu alasan suami istri untuk bercerai. Karena
mereka adalah orang yang kaya raya. Jadi mereka tidak kekurangan materi. Cinta kasih menjadi
nomor yang pertama dalam hubungan berkeluarga. Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia
tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak
sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan
kesalahan orang lain (I Kor 13:4-5)

2. Tuhan lebih dulu mengasihi keluarga KD-Anang (bdk ASG 210) . Dengan mengalami kasih itu
maka keluarga mereka bisa bertahan selama 13 tahun dengan berkat materi yang berlimpah
ruah. Namun sayang karena adanya sikap yang tinggi hati dan sikap sombong dari istri yang
tidak tunduk kepada suami sehingga akhirnya masuk dalam perselingkuhan dan terjadi kumpul
kebo. Markus 10:12 berbunyi Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-
13

laki lain, ia berbuat zinah." Maka bisa dijelaskan disini bahwa istri tidak mau tunduk kepada
suami yang masih setia kepadanya. Istri menuntut cerai mau mengatakan bahwa nafsu sudah
menguasai kesadarannya sebagai manusia yang dipersatukan oleh Tuhan.

3. Suami adalah kepala istri, dan istri harus tunduk kepada suami, seperti di dalam Tuhan (Bdk
Ef 5:22) . Padahal perkawinan adalah lembaga perkawinan yang didirikan oleh Allah sendiri
dan bukan kewenangan dari manusia untuk memisahkan diri (bdk ASG 215). Maka jika KD
(Krisdayanti mau minta cerai) itu diluar kewenangannya sebagai istri. Akibatnya bagi anak-
anaknya adalah:
 Anak-anak akan kehilangan cinta dari orang tua. Walau secara materi mereka telah
memberikan kepada anak, namun anak juga butuh cinta. Manusia diciptakan untuk
mencinta dan tidak dapat hidup tanpa cinta (bdk ASG 223).
 Anak-anak akan kehilangan teladan hidup dalam pembentukan diri seutuhnya dalam
keluarga yaitu tokoh panutan ayah dan ibu. Padahal itu sangat penting sebagai modal
dalam memainkan perannya nanti dalam hidup bermasyarakat (bdk ASG 242)
 Anak-anak kehilangan tempat pendidikan pertama yang tak tergantikan yaitu suasana
kasih sayang, pelayanan dan cinta kasih yang menjadi pembangun pribadi anak (bdk
ASG 240)

4. Hubungannya dengan Masyarakat:


Keluarga KD-Anang adalah keluarga Publik figure yang sering muncul di Televisi.
Maka hal itu akan menjadi contoh yang tidak baik bagi masyarakat, apalagi mereka yang masih
muda dan mencari identitas perkawinan yang sakral yang didirikan oleh Allah sendiri, yang
monogami dan tak terceraikan (bdk ASG 217)

Demikian pendapat penulis menyikapi salah satu berita yang ada, dengan menghubungkannya dengan
Ajaran sosial Gereja.

Vous aimerez peut-être aussi