Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. Arus Ekman
Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan horisontal sehingga
menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia.
Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang. Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air,
gaya Coriolis dan arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng , downwelling.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu :
1. Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di sekitarnya :
Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula
oleh arus equatorial counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem
aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan.
2. Gaya Coriollis dan arus ekman : Gaya Corriolis memengaruhi aliran massa air, di
mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga
yangmenyebabkan timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.
3. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking : Perbedaan densitas
menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang dalam di daerah kutub selatan
dan kutub utara ke arah daerah tropik.
Diagram yang di sebelah kanan menunjukkan gaya yang terkait dengan Ekman
spiral. Gaya yang bekerja di atas permukaan yang diberi warna merah (sebagai akibat adanya
hembusan angin di permukaan air), gaya Coriolis (di sudut kanan dari gaya yang bekerja di atas
permukaan air) berwarna kuning, dan resultan perpindahan (arus) berwarna merah jambu, yang
kemudian menjadi memberikan pengaruh pada lapisan di bawahnya, dan secara gradual
membentuk spiral secara bertahap searah jarum jam dengan gerakan ke arah bawah.
2. Upwelling
Upwelling merupakan fenomena oseanografi yang melibatkan wind-driven motion yang
kuat, dingin dan biasanya membawa massa air yang kaya akan nutrien ke arah permukaan laut.
Upwelling adalah fenoma atau kejadian yang berkaitan dengan gerakan naiknya massa air laut.
Gerakan vertikal ini adalah bagian integrasi dari sirkulasi laut tetapi ribuan sampai jutaan kali
lebih kecil dari arushorizontal. Gerakan vertikal ini terjadi akibat adanya stratifikasi densitas
air laut karena dengan penambahan kedalaman mengakibatkan suhu menurun dan densitas
meningkat yang menimbulkan energi untuk menggerakkan massa air secara vertikal. Laut juga
terstratifikasi oleh faktor lain, seperti kandungan nutrien yang semakin meningkat seiring
pertambahan kedalaman. Dengan demikian adanya gerakan massa air vertikal akan
menimbulkan efek yang signifikan terhadap kandungan nutrien pada lapisan kedalaman tertentu.
Setidaknya ada lima tipe upwelling yaitu coastal upwelling, large-scale wind-driven upwelling
in the ocean interior, upwelling associated with eddies, topographically-associated upwelling,
and broad-diffusive upwelling in the ocean interior.
2.1 Coastal Upwelling
Coastal upwelling adalah tipe yang paling banyak memiliki hubungan dengan aktivitas
manusia dan memberikan banyak pengaruh terhadapa produktivitas perikanan di dunia, seperti
ikan pelagis kecil (sardines, anchovies, dll.). Laut dalam kaya akan nutrien termasuk nitrate and
phosphate, yang merupakan hasil dari dekomposisi materi organik (dead/detrital plankton) dari
permukaan laut. Ketika sampai ke permukaan, nutrien tersebut digunakan oleh fitoplankton,
beserta CO2 terlarut dan dan energi cahaya matahari untuk menghasilkan bahan organik melalui
proses fotosintesis. Daerah Upwelling memiliki produktivitas yang tinggi dibanding dengan
wilayah lainnya. Hal ini berkaitan dengan rantai makanan, karena fitoplankton berada pada level
dasar pada rantai makanan di laut. Daearah dari upwelling antara lain pantai Peru,
Chile, Laut arab, western South Africa, eastern New Zealand, southeastern Brazil dan pantai
California. Adapun rantai makanan di laut adalah sebagai berikut : Phytoplankton ->
Zooplankton -> Predatory zooplankton -> Filter feeders -> Predatory fish Karena ini menjadi
sebuah rantai makanan, ini berarti bahwa setiap spesies adalah spesies kunci dalam zona
upwelling. Bagian kunci dari oseanografi fisika yang menimbulkan coastal upwellingadalah efek
Coriolis yang didorong oleh wind-driven yang derung diarahkan ke sebelah kanan di belahan
bumi utara dan ke arah kiri di belahan bumi selatan. Equatorial Upwelling Fenomena yang sama
terjadi di ekuator. Apapun lokasinya ini merupakan hasil dari divergensi, massa air yang nutrien
terangkat dari lapisan bawah dan hasilnya ditandai oleh fakta bahwa pada daerah ekuator di
pasifik memiliki konsentrasi fitoplankton yang tinggi.
Southern Ocean Upwelling
Upwelling dalam skala besar juga terjadi di Southern Ocean. Di sana, dipengaruhi angin
yang kuat dari barat dan timur yang bertiup mengelilingi Antarctika, yang mengakibatkan
perubahan yang signifikan terhadap aliran massa air yang menuju ke utara. Sebenarnya tipe ini
masih termasuk ke dalam coastal upwelling. Ketika tidak ada daratan antara Amerika Selatan
dengan Semenanjung Antartika, sejummah massa air terangkat dari lapisan dalam. Dalam
banyak pengamatan dan sintesis model numerik, upwelling samudra bagian Selatan merupakan
sarana utama untuk mengaduk material lapisan dalam ke permukaan.Beberapa model
sirkulasi laut menunjukkan bahwa dalam skala luas upwelling terjadi di daerah tropis, karena
didorong tekanan air mengalir berkumpul ke arah lintang rendah dimana terdifusi dengan lapisan
hangat dari permukaan.
oleh :
Benny T. Siagian
K2E 008 009