Vous êtes sur la page 1sur 20

PUSKESMAS LEMPAKE

Apa itu ISPA ?????


Infeksi Saluran Pernapasan Akut, meliputi saluran
pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan
bagian bawah
kira-kira 1 dari 4 kematian yang terjadi.
Setiap anak diperkirakan mengalami 3-6 episode ISPA
setiap tahunnya. 40 % -60 % dari kunjungan
diPuskesmas adalah oleh penyakit ISPA.
 Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA
mencakup 20 % -30 %.
pneumonia dan pada bayi berumur kurang dari 2
bulan .
Klasifikasi
Program Pemberantasan Penyakit (P2) ISPA
- pneumonia
- bukan pneumonia.
Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit
yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat.
Faktor resiko yang meningkatkan insiden
pneumonia
• Umur < 2 bulan
• Gizi kurang
• Berat badan lahir rendah
• Tidak mendapat ASI memadai
• Polusi udara
• Kepadatan tempat tinggal
• Imunisasi yang tidak memadai
• Defisiensi vitamin A
Faktor resiko yang meningkatkan angka
kematian pneumonia
• Umur < 2 bulan
• Tingkat sosial ekonomi rendah
• Gizi kurang
• Berat badan lahir rendah
• Tingkat pendidikan ibu yang rendah
• Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah
• Kepadatan tempat tinggal
• Imunisasi yang tidak memadai
• Menderita penyakit kronis
Penularan
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah,
bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman
yang terhirup oleh orang sehat kesaluran
pernapasannya
Pola tatalaksana penderita ini terdiri dari 4 bagian,
yaitu :

a. Pemeriksaan
b. Penentuan ada tidaknya tanda bahaya
c. Penentuan klasifikasi penyakit
d. Pengobatan
Pemeriksaan
Pemeriksaan artinya memperoleh informasi tentang
penyakit anak dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada ibunya, melihat dan
mendengarkan anak
Tanda-tanda bahaya
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2
bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum,
kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur
kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum
(kemampuan minumnya menurun ampai kurang dari
setengah volume yang biasa diminumnya), kejang,
kesadaran menurun, stridor, Wheezing, demam dan
dingin
golongan umur kurang 2 bulan ada 2
klasifikasi penyakit
• Pneumonia : napas cepat. Batas napas cepat untuk
golongan umur kurang 2 bulan yaitu 60 kali per menit
atau lebih.
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak
ditemukan tanda tarikan kuat dinding dada bagian
bawah atau napas cepat.
golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun ada
3 klasifikasi
Pneumonia berat: bila disertai napas sesak yaitu adanya
tarikan dinding dada bagian bawah kedalam pada waktu
anak menarik napas (pada saat diperiksa anak harus dalam
keadaan tenang tldak menangis atau meronta).
Pneumonia: bila disertai napas cepat. Batas napas cepat
ialah untuk usia 2 -12 bulan adalah 50 kali per menit atau
lebih dan untuk usia 1 -4 tahun adalah 40 kali per menit
atau lebih.
Bukan pneumonia: batuk pilek biasa, bila tidak
ditemukan tarikan dinding dada bagian bawah dan tidak
ada napas cepat.
Pengobatan
• Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan
antibiotik parenteral, oksigen dan sebagainya.
Pneumonia: diberi obat antibiotik
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik.
Diberikan perawatan di rumah.
Perawatan rumah
Mengatasi panas (demam)
Untuk anak usia 2 bulan samapi 5 tahun demam
diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan
kompres, bayi dibawah 2 bulan dengan demam
harus segera dirujuk.
Memberikan kompres, dengan menggunakan kain
bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu
ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh
dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh ,
diberikan tiga kali sehari.
Pemberian makanan
Berikan makanan yang cukup gizi, sedikit-sedikit
tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah. Pemberian ASI
pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
Pemberian minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih, air buah dan
sebagainya) lebih banyak dari biasanya. Ini akan
membantu mengencerkan dahak,
kekurangan cairan akan menambah parah sakit yang
diderita.
Lain-lain
Tidak dianjurkan mengenakan pakaian atau selimut yang
terlalu tebal dan
rapat, lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek,
bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat
kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah.
Usahakan lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang
berventilasi cukup dan tidak berasap.
Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk
maka dianjurkan untuk membawa kedokter atau petugas
kesehatan.
Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik, selain
tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut
diberikan dengan benar selama 5 hari penuh.
Dan untuk penderita yang mendapatkan antibiotik, usahakan
agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas kesehatan
untuk pemeriksaan ulang
Pencegahan
 Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.
 Immunisasi.
 Menjaga kebersihan prorangan dan lingkungan.
 Mencegah anak berhubungan dengan penderita
ISPA.

Vous aimerez peut-être aussi