Vous êtes sur la page 1sur 14

Extra 3 Teorema Homomorfisma Grup

Catatan: Suatu malam, seorang kawan yang tengah mengerjakan tugas akhirnya mengirim sebuah sms padaku. Isinya ia meminta bantuanku untuk membuktikan tiga teorema utama homomorfisma grup. Berhubung di situsku aku belum membahas mengenai teorema tersebut, maka sekalian saja aku membuat tulisan mengenai teorema tersebut. Tentu saja, karya ini dipersembahkan untuk temanku itu. Semoga sukses tugas akhirnya.

Homomorfisma grup merupakan suatu pemetaan pada grup yang memenuhi sifat-sifat tertentu. Pada bab ini akan dibahas mengenai homomorfisma grup beserta sifat-sifatnya, termasuk diantaranya tiga Teorema Utama Homomorfisma. Definisi E3.1 (Homomorfisma) Diketahui

( G , )

dan jika

( G ', ')
dan

merupakan grup. Pemetaan : G G ' disebut hanya jika untuk setiap

homomorfisma

a, b G

berlaku

( a b ) = ( a ) ' ( b ) .

Contoh E3.2

Diketahui

merupakan grup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat. Maka, dengan ( a ) = a , untuk setiap a merupakan homomorfisma grup.

Untuk mempermudah penulisan, notasi a b akan ditulis ab .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Lemma E3.3

Diketahui G, G ' grup dan : G G ' merupakan homomorfisma grup, maka keempat sifat berikut berlaku: (i). Jika e merupakan elemen identitas di G, maka ( e ) merupakan elemen identitas e ' di G ' (ii). Jika a G , maka ( a 1 ) = ( a )
1

(iii). Jika H merupakan subgrup pada G, maka ( H ) merupakan subgrup pada G ' (iv). Jika K ' merupakan subgrup pada G ' , maka 1 ( K ') merupakan subgrup

pada G.

Definisi E3.4 (Kernel)

Diketahui

G, G '

grup

dan

:G G'

homomorfisma

grup.

Himpunan

{a G ( a ) = e '} dinamakan kernel dari


Contoh E3.5

dan dinotasikan ker ( ) .

Pada contoh E3.2, diperoleh ker ( ) = {0} .

Lemma E3.6

Diketahui G, G ' grup dan : G G ' merupakan homomorfisma grup. Pemetaan merupakan pemetaan injektif jika dan hanya jika ker ( ) = {e} .
Bukti.

()
Menurut Teorema E3.3 (i) berakibat ( e ) = e ' dan karena merupakan pemetaan injektif maka hanya elemen e di G yang dipetakan ke elemen e ' di G . Jadi,
ker ( ) = {e} .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

( )
Diandaikan pemetaan bukan pemetaan injektif, yaitu terdapat a, b G dengan a b dan ( a ) = ( b ) . Karena ( a ) = ( b ) , maka ( a ) ( b ) = e ' . Menurut Teorema E3.3
1

(ii) diperoleh ( a ) ( b ) = ( a ) ( b 1 ) = ( ab 1 ) = e ' . Karena diketahui ker ( ) = {e} ,


1

akibatnya ab 1 = e dan dengan kata lain a = b . Muncul kontradiksi dengan pengandaian bahwa a b . Jadi, pengandaian diingkar dan terbukti merupakan pemetaan injektif.

Definsi E3.7 (Isomorfisma)

Diketahui G, G ' grup dan : G G ' merupakan homomorfisma grup. Pemetaan disebut isomorfisma grup jika dan hanya jika merupakan pemetaan bijektif.

Contoh E3.8

Pemetaan pada contoh E3.2 merupakan isomorfisma grup.

Berikut diberikan definisi mengenai subgrup normal. Dari definisi subgrup normal tersebut, dapat dimunculkan suatu lemma mengenai sifat dari kernel suatu homomorfisma.
Definisi E3.9 (Subgrup Normal)

Diketahui G grup dan H subgrup pada G. Subgrup H disebut subgrup normal jika dan hanya jika gH = Hg untuk setiap g G .

Contoh E3.10

Diketahui subgrup n

merupakan grup terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat. Setiap dengan n pada merupakan subgrup normal.

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Lemma E3.11

Diketahui G, G ' grup dan : G G ' homomorfisma grup, maka ker ( ) merupakan subgrup normal pada G.
Bukti.

Pertama, akan ditunjukkan bahwa ker ( ) merupakan subgrup pada G. Diambil sebarang
a, b ker ( ) , dan dengan demikian
1 1

( a ) = ( b ) = e ' atau dengan kata lain

( a ) ( b ) = e ' . Karena ( a ) ( b ) = e ' , maka menurut Teorema E3.3 (ii) diperoleh


( a ) ( b ) = ( a ) ( b 1 ) = ( ab 1 ) = e ' . Jadi, diperoleh ab 1 ker ( ) dan dengan
1

demikian ker ( ) merupakan subgrup pada G. Kedua, akan ditunjukkan bahwa H = ker ( ) merupakan subgrup normal pada G. Diambil sebarang g G dan dibentuk gH = { gh h H = ker ( )} . Diambil sebarang a gH , maka a = gh1 untuk suatu h1 H . Diperhatikan bahwa

( a ) = ( gh1 ) = ( g ) ( h1 ) = ( g ) e ' = ( g ) atau dengan demikian ( gh1 ) = ( g ) .


1 Karena ( gh1 ) = ( g ) , diperoleh gh1 g = e ' atau dengan kata lain gh1 g 1 H

yaitu gh1 g 1 = h untuk suatu h H . Karena gh1 g 1 = h dan a = gh1 , maka diperoleh
a = gh1 = hg Hg . Jadi, berlaku gH Hg dan dengan cara serupa dapat ditunjukkan

berlaku pula Hg gH . Karena gH Hg dan Hg gH , maka gH = Hg dan terbukti


H = ker ( ) merupakan subgrup normal.

Teorema-teorema berikut mengawali pembahasan Teorema Utama Homomorfisma Grup.


Teorema E3.12

Diketahui

:G G'

homomorfisma

grup

dengan

ker ( ) = H .

Maka

G H = { gH g H } merupakan grup terhadap operasi biner ( aH )( bH ) = ( ab ) H untuk setiap ( aH ) , ( bH ) G H .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Teorema E3.13

Diketahui : G G ' homomorfisma grup dengan ker ( ) = H . Maka pemetaan

: G H (G )

yang

didefinisikan

( aH ) = ( a )

untuk

setiap

aH G H

merupakan isomorfisma grup.


Bukti.

Sebelumnya akan ditunjukkan bahwa merupakan pemetaan. Diambil sebarang

( aH ) , ( bH ) G
( ab 1 ) = e ' ,

H dengan aH = bH dan akan ditunjukkan bahwa ( aH ) = ( bH ) .

Karena aH = bH , akibatnya ab 1 H dan dengan demikian ( ab 1 ) = e ' . Karena maka menurut


1

Teorema

E3.3

(ii)

diperoleh

( ab 1 ) = ( a ) ( b 1 ) = ( a ) ( b ) = e ' atau dengan kata lain ( a ) = ( b ) . Karena


sesuai definisi berlaku ( aH ) = ( a ) dan ( bH ) = ( b ) , dengan demikian berlaku

( aH ) = ( bH ) . Jadi, merupakan pemetaan.


Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa merupakan homomorfisma grup. Diambil sebarang ( aH ) , ( bH ) G H , diperhatikan bahwa

( ( aH )( bH ) ) = ( ( ab ) H ) = ( ab ) = ( a ) ( b ) = ( aH ) ( bH ) .
Jadi, terbukti bahwa merupakan homomorfisma grup. Diambil sebarang y ( G ) , maka y = ( a ) untuk suatu a G dan dengan demikian dapat dipilih x = aH G H sehingga ( x ) = y . Jadi, merupakan pemetaan surjektif. Diambil sebarang x ker ( ) . Karena ker ( ) G H , maka x = aH untuk suatu a G . Karena ( x ) = ( aH ) = ( a ) = e ' dan karena ker ( ) = H berakibat a H . Karena
a H , berakibat aH = H dan dengan demikian x = H . Jadi, diperoleh ker ( ) = { H }

dan menurut Lemma E3.6 berakibat merupakan pemetaan injektif. Jadi, karena merupakan homomorfisma grup yang surjektif sekaligus injektif, maka merupakan isomorfisma grup.

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Teorema E3.14

Diketahui : G G ' homomorfisma grup dengan ker ( ) = H . Maka pemetaan

:G G H

yang

didefinisikan

( a ) = aH

untuk

setiap

a G

merupakan

homomorfisma surjektif.
Bukti.

Diambil sebarang a, b G , diperhatikan bahwa

( ab ) = ( ab ) H = ( aH )( bH ) = ( a ) ( b ) .
Jadi, terbukti bahwa merupakan homomorfisma. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa

pemetaan surjektif. Diambil sebarang y G H , maka y = gH untuk suatu g G dan


dengan demikian dapat dipilih homomorfisma surjektif.
x=g

sehingga ( x ) = y . Jadi,

merupakan

Dari Teorema E3.12 dan E3.13, dapat dibentuk langkah-langkah sebagai berikut: (i). Diketahui G dan G ' merupakan grup (ii). Diketahui : G G ' homomorfisma grup (iii). Diketahui ( G ) G ' (iv). Dari Teorema E3.12, diperoleh G ker ( ) merupakan grup (v). Dari Teorema E3.14, dapat dibentuk suatu homomorfisma surjektif dari G ke
G ker ( )

(vi). Dari Teorema E3.13, dapat dibentuk suatu isomorfisma dari G ker ( ) ke

(G ) .
Diperhatikan langkah (iv), (v), dan (vi). Jika a G , maka untuk memetakan elemen a ke
G ' melalui suatu pemetaan homomorfisma, tidak harus melalui pemetaan . Dari

langkah (iv), (v), dan (vi), untuk memetakan elemen a ke G ' dapat pula melalui pemetaan dan yang keduanya merupakan pemetaan homomorfisma. Pertama, elemen a dipetakan terlebih dahulu ke grup G ker ( ) melalui pemetaan , hasil petanya

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

adalah ( a ) . Selanjutnya, elemen ( a ) dipetakan ke ( G ) G ' melalui pemetaan , hasil petanya adalah ( ( a ) ) = ( )( a ) . Jadi, menggunakan langkah-langkah tersebut elemen a tidak langsung dipetakan ke G ' melalui pemetaan , melainkan harus singgah sejenak di grup G ker ( ) untuk kemudian dipetakan ke G ' melalui pemetaan

. Tetapi yang terpenting adalah grup G ker ( ) dan ( G ) isomorfis, yaitu ada
suatu isomorfisma dari G ker ( ) ke ( G ) . Sifat tersebut dapat dinyatakan ke dalam sebuah teorema.
Teorema E3.15 (Teorema Utama Homomorfisma Grup 1)

Diketahui : G G ' homomorfisma grup, maka terdapat suatu ismomorfisma dari


G ker ( ) ke ( G ) .

Jika merupakan pemetaan surjektif akan diperoleh ( G ) = G ' dan Teorema E3.15 dapat berubah menjadi seperti berikut.
Teorema E3.16

Diketahui : G G ' homomorfisma grup yang surjektif, maka terdapat suatu ismomorfisma dari G ker ( ) ke G ' .

Sejauh ini, Teorema Utama Homomorfisma Grup 1 hanya menyatakan bahwa G ker ( ) isomorfis dengan G ' . Berikut akan ditunjukkan bahwa terdapat grup lain yang isomorfis dengan G ' . Grup lain tersebut dapat dibentuk dengan mengganti grup G ker ( ) menjadi grup G N dengan N merupakan subgrup normal pada G.
Teorema E3.17 (Perumuman Teorema E3.12)

Diketahui : G G ' homomorfisma grup dan N subgrup normal pada G, maka G N = { gN g N } merupakan grup terhadap operasi biner ( aN )( bN ) = ( ab ) N untuk setiap ( aN ) , ( bN ) G N .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Bukti.

Untuk menunjukkan bahwa G N merupakan grup, terlebih dahulu ditunjukkan bahwa operasi ( aN )( bN ) = ( ab ) N terdefinisi dengan baik. Misalkan aN = cN dan bN = dN untuk suatu a, b, c, d N , akan ditunjukkan bahwa

( aN )( bN ) = ( cN )( dN )

yaitu

( ab ) N = ( cd ) N .
Karena aN = cN dan a aN , maka a = cn1 untuk suatu n1 N . Dengan cara serupa diperoleh juga b = dn2 untuk suatu n2 N . Diperhatikan bahwa n1d Nd . Karena N subgrup normal berakibat Nd = dN . Dengan demikian diperoleh n1d Nd = dN atau dengan kata lain n1d = dn3 untuk suatu n3 N . Diperhatikan bahwa
ab = ( cn1 )( dn2 ) = c ( n1d ) n2 = c ( dn3 ) n2 = ( cd ) n3 n2 = ( cd ) n4 , dengan n4 = n3 n2 N .

Dengan demikian diperoleh ab ( cd ) N . Akibatnya ( ab ) N ( cd ) N dan dengan cara serupa dapat ditunjukkan

( cd ) N ( ab ) N

dan

dengan

demikian

berlaku

( ab ) N = ( cd ) N . Jadi, operasi ( aN )( bN ) = ( ab ) N

terdefinisi dengan baik.

Pembuktian bahwa aksioma-aksioma grup berlaku sengaja tidak penulis cantumkan.

Teorema E3.18 (Perumuman Teorema E3.14)

Diketahui : G G ' homomorfisma grup dan N subgrup normal pada G, maka pemetaan : G G N yang didefinisikan ( a ) = aN untuk setiap a G merupakan homomorfisma surjektif dan ker ( ) = N .
Bukti.

Pembuktian bahwa merupakan homomorfisma surjektif serupa dengan pembuktian Teorema E3.14. Akan ditunjukkan bahwa ker ( ) = N . Karena aN = N jika dan hanya jika a N , maka jelas bahwa ker ( ) = N .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Teorema-teorema berikut merupakan sifat dari subgrup normal.


Teorema E3.19

Diketahui H sebarang subgrup pada G dan N subgrup normal pada G, maka HN merupakan subgrup pada G. Lebih lanjut jika H subgrup normal, maka HN merupakan subgrup normal pada G.
Bukti.

Diperhatikan bahwa HN = {hn h H , n N } . Jelas bahwa operasi biner pada HN terdefinisi dengan baik, karena operasi biner pada HN juga merupakan operasi biner pada
G. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa operasi biner pada HN

tertutup. Diambil

sebarang h1n1 , h2 n2 HN . Karena N subgrup normal, maka n1h2 = h2 n3 untuk suatu


n3 N . Diperhatikan bahwa

( h1n1 )( h2 n2 ) = h1 ( n1h2 ) n2 = h1 ( h2 n3 ) n2 = ( h1h2 )( n3n2 ) HN .


Jadi, operasi biner pada HN tertutup dan dengan demikian sifat asosiatif juga berlaku pada HN. Karena e N dan e H , jelas bahwa e = ee HN . Diambil sebarang
hn HN . Karena h H dan n N , maka berlaku n 1h 1 = ( hn ) . Karena N subgrup
1

normal, berlaku n 1h 1 = h 1n1 untuk suatu n1 N dan dengan demikian ( hn ) HN .


1

Jadi, terbukti bahwa HN merupakan subgrup pada G. Misalkan H merupakan subgrup normal, akan ditunjukkan bahwa HN merupakan subgrup normal. Diambil sebarang g G dan sebarang x gHN , maka x = gh1n1 untuk suatu h1 H dan n1 N . Karena N subgrup normal, maka gh1n1 = n2 gh1 untuk suatu
n2 N . Karena H subgrup normal, maka n2 gh1 = h2 n2 g untuk suatu h2 H . Dengan

demikian diperoleh, x = h2 n2 g HNg dan berlaku gHN HNg . Dengan cara serupa dapat ditunjukkan berlaku HNg gHN . Jadi, diperoleh gHN = HNg untuk sebarang
g G , yaitu HN merupakan subgrup normal pada G.

Teorema E3.20

Diketahui H dan N merupakan subgrup normal pada G, maka H N merupakan subgrup normal pada G.
Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

Dari Teorema E3.17, Teorema E3.18, Teorema E3.19, dan Teorema E3.20 dapat diturunkan teorema sebagai berikut.
Teorema E3.21 (Teorema Utama Homomorfisma Grup 2)

Diketahui H subgrup pada G dan N merupakan subgrup normal pada G, maka terdapat suatu ismomorfisma dari HN N ke H ( H N ) .
Bukti.

Menurut Teorema E3.17, Teorema E3.19, dan Teorema E3.20, diperoleh HN N dan
H ( H N ) merupakan grup. Pembuktian adalah dengan menggunakan Teorema E3.16,

yaitu dengan menjalankan langkah (i) sampai (vi) sebagai berikut: (i). Dibentuk G = HN dan G ' = H ( H N ) merupakan grup

(ii). Dibentuk pengaitan : G G ' dengan ( hn ) = h ( H N ) untuk setiap


hn HN . Akan ditunjukkan bahwa merupakan homomorfisma.

Akan ditunjukkan bahwa merupakan pemetaan. Misalkan hn = h1n1 untuk suatu h, h1 H dan n, n1 H . Dengan demikian diperoleh h11h = n1n 1 N . Karena h11h H dan h11h N , diperoleh h11h H N dan dengan demikian
h1 ( H N ) = h ( H N ) atau dengan kata lain ( hn ) = ( h1n1 ) .

Jadi, terbukti bahwa merupakan pemetaan. Selanjutnya, akan ditunjukkan bahwa merupakan homomorfisma. Diambil sebarang h1n1 , h2 n2 HN . Karena N merupakan subgrup normal, maka

n1h2 = h2 n3 untuk suatu n3 N dan dengan demikian

( h1n1 )( h2 n2 ) = h1 ( n1h2 ) n2 = h1 ( h2 n3 ) n2 = ( h1h2 )( n3n2 ) .


Diperhatikan bahwa

( ( h1n1 )( h2 n2 ) ) = ( ( h1h2 )( n2 n3 ) )
= ( h1h2 )( H N ) = ( h1 ( H N ) ) ( h2 ( H N ) ) = ( h1n1 ) ( h2 n2 ) .
Jadi, terbukti bahwa merupakan homomorfisma.
Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

10

(iii). Diketahui ( G ) G ' (iv). Dari Teorema E3.12, diperoleh G ker ( ) merupakan grup. Akan ditunjukkan bahwa ker ( ) = N . Jika
hn ker ( ) , berakibat

( hn ) = ( H N ) atau dengan kata lain

h H N . Sehingga diperoleh ker ( ) = {hn h H N , n N } . Karena untuk

sebarang hn ker ( ) , berlaku h N dan

n N akibatnya hn N dan

dengan demikian ker ( ) N . Jika dipilih h = e , maka untuk sebarang n N berlaku n = en ker ( ) dan dengan demikian N ker ( ) . Jadi, karena berlaku ker ( ) N dan N ker ( ) maka dapat disimpulkan bahwa ker ( ) = N .

(v). Dari Teorema E3.14, dapat dibentuk suatu homomorfisma surjektif dari G ke
G ker ( )

(vi). Dari Teorema E3.13, dapat dibentuk suatu isomorfisma dari G ker ( ) ke

(G ) .
Dari langkah (i) sampai (vi), sesuai dengan Teorema Utama Homomorfisma Grup I, terbukti bahwa terdapat suatu isomorfisma dari HN N ke ( HN ) . Terakhir, akan ditunjukkan bahwa ( HN ) = H ( H N ) , yaitu merupakan pemetaan surjektif. Diambil sebarang y H ( H N ) , maka y = h ( H N ) untuk suatu h H dan dengan demikian dapat dipilih x = he HN sehingga berlaku ( x ) = y . Jadi, merupakan pemetaan surjektif sehingga menurut Teorema E3.16 terdapat suatu isomorfisma dari HN N ke H ( H N ) .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

11

Teorema E3.22 (Teorema Utama Homomorfisma Grup 3)

Diketahui H dan K subgrup normal pada G. Jika K subgrup pada H, maka terdapat suatu isomorfisma dari G H ke ( G K ) ( H K ) .
Bukti.

Menurut Teorema E3.17, Teorema E3.19, dan Teorema E3.20, diperoleh G H dan

(G K ) ( H
(i).

K ) merupakan grup. Pembuktian adalah dengan menggunakan Teorema

E3.16, yaitu dengan menjalankan langkah (i) sampai (vi) sebagai berikut: Dibentuk G dan G ' = ( G K ) ( H K ) merupakan grup

(ii). Dibentuk pengaitan : G G ' dengan ( a ) = ( aK )( H K ) untuk setiap


a G . Akan ditunjukkan bahwa merupakan homomorfisma.

Jelas bahwa merupakan pemetaan. Diambil sebarang a, b G . Diperhatikan bahwa

( ab ) = ( ( ab ) K ) ( H K )
= ( ( aK )( bK ) ) ( H K ) = ( ( aK )( H K ) ) ( ( bK )( H K ) ) = ( a ) (b ).

Jadi, terbukti bahwa merupakan homomorfisma. (iii). Diketahui ( G ) G ' (iv). Dari Teorema E3.12, diperoleh G ker ( ) merupakan grup. Akan ditunjukkan bahwa ker ( ) = H . Jika x ker ( ) , berakibat ( x ) = ( H K ) atau dengan kata lain xK H K . Diperhatikan bahwa xK H K jika dan hanya jika x H . Jadi, diperoleh
ker ( ) = H .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

12

(v). Dari Teorema E3.14, dapat dibentuk suatu homomorfisma surjektif dari G ke
G ker ( )

(vi). Dari Teorema E3.13, dapat dibentuk suatu isomorfisma dari G ker ( ) ke

(G ) .
Dari langkah (i) sampai (vi), sesuai dengan Teorema Utama Homomorfisma Grup I, terbukti bahwa terdapat suatu isomorfisma dari G H ke ( G ) . Terakhir, akan ditunjukkan bahwa ( G ) = ( G K ) ( H K ) , yaitu merupakan pemetaan surjektif. Diambil sebarang y ( G K ) ( H K ) , maka y = ( aK )( H K ) untuk suatu
a G dan dengan demikian dapat dipilih x = a G sehingga berlaku ( x ) = y .

Jadi, merupakan pemetaan surjektif sehingga menurut Teorema E3.16 terdapat suatu isomorfisma dari G H ke ( G K ) ( H K ) .

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

13

Sumber:

Fraleigh J. B., 1994, A First Course in Abstract Algebra, Addison-Wesley Publishing Company inc., United States.

Struktur Aljabar Teorema Homomorfisma Grup Wijna 2009. http://wijna.web.ugm.ac.id

14

Vous aimerez peut-être aussi