Vous êtes sur la page 1sur 81

SELAMAT DATANG AUDITING AKUNTANSI STIE KALPATARU PRIODE 2011

TEKAD KAMI MENJADIKAN ANDA BISA MEMERIKSA LAPORAN KEUANGAN BERSAMA KAMI ANDA PASTI BISA
A

AUDITING
PENGERTIAN JENIS JENIS AUDIT PENGERTIAN PEER REVIEW STANDAR`PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA LAPORAN AKUNTAN PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

MEMAHAMI DAN MENGEVALUASI PENGENDALIAN INTERN


PENGERTIAN COMPLIANCE TEST SUBSTANTIVE TEST CARA PEMILIHAN SAMPLE KERTAS KERJA PEMERIKSAAN RENCANA PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PERKIRAAN KAS DAN BANK PIUTANG, SURAT BERHARGA, PERSEDIAAN, BIAYA DIBAYAR DIMUKA, AKTIVA TETAP

AUDITING SUKRISNO AGUS EDISI KETIGA PENERBIT FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

DEFINISI AUDITING
KONRATH: Suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut Alvin A.Arens, Marks.Beaslev(2003:11) Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person.

AKUNTAN SELALU BERPEGANGAN KEPADA STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

AUDITING YANG DIBAHAS DALAM SESION KULIAH INI ADALAH AUDITING YG DILAKUKAN OLEH AKUNTAN PUBLIK AUDITING MEMBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN, KARENA AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI PIHAK YANG AHLI DAN INDEPENDEN YANG PADA AKHIR PEMERIKSAANNYA AKAN MEMBERIKAN PENDAPAT MENGENAI KEWAJARAN POSISI KEUANGAN, HASIL USAHA, PERUBAHAN EKUITAS DAN LAPORAN ARUS KAS SUATU PERUSAHAAN. LIHAT LAPORAN KEUANGAN YG DIBUAT OLEH AKUNTAN PUBLIK

Sukrisno Agus, Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yangh telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dibahas: Pertama, yg diperiksa adalah laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan2 pembukuan dan bukti-bukti pendukunganya. Laporan keuangan yang diperiksa tsb.terdiri dari Neraca, Laporan Rugi Laba, laporan Perubahan Modal dan Laporan Arus Kas. Catatan pembukuan yg diperiksa terdiri dari buku harian (buku kas/bank, buku penjualan, buku pembelian, buku serba serbi), buku bessar, sub buku besar (Piutang, Utang, Aktiva tetap, kartu persediaan, dll). Bukti pendukung yg diperiksa atl: bukti penerimaan, bukti pengeluaran, faktur penjualan, jurnal voucher, dll

Dokumen lain yg diperiksa atl: notulen rapat direksi dan pemegang saham, akte pendirian, kontrak, perjanjian kredit, dll. Neraca (Balance Sheet) adalah suatu laporan yg menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan (berapa harta, utang, dan ekuitas) untuk suatu periode tertentu. Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Statement) adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan (berapa pendapatan, beban, dan rugi atau laba) untuk suatu periode tertentu. Laporan Perubahan Modal (Change in Equity) adalah suatu laporan yg menggambarkan perubahan ekuitas (berapa retained awal, laba rugi, pembagian deviden, dan retained akhir) untuk suatu periode tertentu. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement) adalah suatu laporan menggambarkan arus kas (arus kas masuk, arus kas keluar, atau setara dengan kas) selama suatu periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi, dan pembelanjaan.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa laporan keuangan yg disusun oleh manajemen dan manajemen bertanggung jawab atas kewajaran laporan keuangan tersebut. Akuntan publik bertugas utk memeriksa laporan keuangan dan bertanggung jawab atas opini (pendapat) yang diberikannya atas kewajaran laporan keuangan tsb. Asersi adalah representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan. Tugas Auditor adalah utk menentukan apakah representasi (asersi) tsb betul betul wajar, maksudnya utk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tsb dgn kriteria yg ditetapkan. Utk tujuan pelaporan keuangan yg dimaksud dgn kriteria yg ditetapkan adalah prinsip akuntansi yg berlaku umum, seperti yg terdapat dlm Statemen of Financial Accounting Standars (SFASs), dan sumber2 lainnya.

Asersi Manajemen

 Auditing Standar Board (ASB), adalah suatu badan (ASB),


yg dibentuk AICPA utk memformulasikan standar auditing dan interpretasinya, mengklasifikasikan asersi laporan keuangan sbb: 1. Existence atau Occurance: apakah semua harta, Occurance: utang, dan ekuitas yg tercantum dalam neraca betul betul ada, dan apakah semua transaksi yg dipresentasikan dlm laporan laba rugi betul-betul betulterjadi?. 2. Completeness: Apakah ada harta, utang dan Completeness: ekuitas atau transaksi yg dihilangkan dari laporan keuangan? 3. Rights and obligation: apakah harta yg tercantum obligation: dlm neraca dimiliki perusahaan, dan apakah kewajiban yg tercantum dineraca merupakan kewajiban perusahaan pertanggal neraca?

4. Valuation atau Allocation: apakah harta, utang Allocation:

dan ekuitas dinilai dgn tepat sesuai dgn prinsip akuntansi yang yg berlaku umum, dan apakah saldosaldo-saldo sudah dialokasikan secara wajar antara neraca dan laba rugi misalnya asset cost vs deprecation expenses. 5. Presentation and Disclosure: apakah Disclosure: pengklasifikasian seperti current vs non current, assets and liabilities, dan operating vs non operating revenues and expenses, sudah direfleksikan secara tepat dilaporan keuangan, dan apakah pengungkapan dlm catatan atas laporan keuangan sdh memadai agar laporan keuangan itu tdk misleading (menyesatkan).

Kedua, pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis Dalam pemeriksaan, akuntan publik berpedoman pada standar profesional akuntan publik (kalau di Amerika bernama Generally accepted auditing standard), mentaati kode etik Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan aturan etika IAI kompartmen akuntan publik, serta mematuhi standar pengendalian mutu. Agar pemeriksaan dilakukan secara sistematis, akuntan publik harus merencanakannya sebelum proses pemeriksaan dimulai, dengan membuat Audit Plan (rencana pemeriksaan). Dalam audit plan dicantumkan antara lain: Kapan pemeriksaan dimulai Berapa lama jangka waktu pemeriksaan Kapan laporan harus selesai Berapa orang audit staf ditugaskan Masalah2 yg diperkirakan akan dihadapi Masalah akuntansi Perpajakan Menetapkan batas materialitas Memperhitungkan resiko audit, dll

Agar pemeriksaan dilakukan secara kritis, maka pemeriksaan harus dipimpin oleh seorang yg mempunyai gelar akuntan (registered accountant) dan mempunyai izin praktek dari Menteri Keuangan. Pelaksana pemeriksaan haruslah seseorang yg berpendidikan, berpengalaman, dan ahli dibidang akuntansi, perpajakan, sistem akuntansi dan pemeriksaan akuntan. Pemeriksa yang mempunyai keahlian, pemeriksaannya dilakukan secara kritis,cermat, hati2, dan waspada terhadap kemungkinan2 terjadinya penyimpangan atau kesalahan. Ketiga, pemeriksaan dilakukan oleh pihak independen, yaitu pihak yg tdk mempunyai kepentingan tertentu diperusahaan yg diperiksa, (misalnya sebagai direksi, pemegang saham, atau komisaris), atau tidak mempunyai hubungan khusus (misalnya keluarga dari pemegang saham, keluarga dari direksi/komisaris). Akuntan publik harus independen, bekerja objektif, tidak memihak ke pihak manapun dan melaporkan apa adanya.

Keempat, tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Laporan keuangan yang wajar adalah yg disusun berdasarkan prinsip akuntasi yg berlaku umum diindonesia, diterapkan konsisten dan tidak mengandung kesalahan yg material (besar atau significant). Akuntan publik tdk dapat menyatakan bahwa laporan keuangan itu benar, karena pemeriksaannya dilakukan secara sampling (test basis) sehingga mungkin saja terdapat kesalahan dlm laporan keuangan yg sedang diperiksa, tetapi jumlahnya tdk material (kecil atau immaterial) sehingga tdk mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

PERBEDAAN ACCOUNTING DAN AUDITING Transaksi yg mempunyai nilai uang Bukti pembukuan Special jurnal General Ledger Total Balanced Work sheet Laporan Keuangan

Accounting

AUDITING

10 Standar Auditing
 A. Standar Umum
1.Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yg mempunyai keahlian dan pelatihan yg cukup sbg auditor 2.Dalam semua hal yg berhubungan dgn perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor 3.Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya audit wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dgn cermat.

B. Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan sebaik2.


jika digunakan asisten harus disupervisi dgn sebaiksebaik-baiknya Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh utk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yg dilakukan. Bukti audit kompeten yg cukup hanya diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sbg dasar memadai utk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yg diaudit

3.

 C. Standar Pelaporan
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum diindonesia 2. Laporan Audit hrs menunjukan jika ada ketidak konsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dgn penerapan prinsip akuntansi dalam periode sebelumnya 3. Pengungkapan informatif dlm laporan keuangan hrs dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dlm laporan auditor 4. Laporan auditor hrs memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuagan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tdk dpt diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dgn laporan keuangan, maka laporan auditor hrs memuat petunjuk yg jelas mengenai sifat pekerjaan audit yg dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yg dipikul oleh auditor (IAI,2001:150.1 & 150.2).

KODE ETIK AKUNTAN A. Prinsip Etika: merupakan landasan prilaku etika Etika: profesional, terdiri 6 prinsip; 1. Tanggung jawab profesi 2. Kepentingan umum 3. Integritas 4. Objektivitas 5. Kompetensi & kehati-hatiaan profesional kehati6. Kerahasian 7. Perilaku profesioanal 8. Standar teknis B. Aturan Etika C. Interpretasi Aturan Etika D. Tanya jawab

CONTOH WORKING BALANCE SHEET KETERANGAN PER BOOK 31-12-2002 DR HARTA LANCAR Kas dan Bank Piutang Persediaan Biaya dibayar dimuka 25.000.000 4.500.000 65.000.000 3.500.000 0 0 0 0 3.500.000 2.000.000 1.500.000 25.000.000 1.000.000 63.000.000 2.000.000 20.000.000 55.000.000 35.000.000 2.500.000 CR ADJUSMENT PER AUDIT 31-12-2002 BALANCE 31-12-2001

Dan lain lain

Dibuat: Tanggal:

Direview: Tanggal:

CLIENT: PT ABC Schedule:

Periode 31-12-2002

Index KKP:WBS 2

CONTOH WORKING PROFIT AND LOSS KETERANGAN PER BOOK 31-12-2002 DR PENJUALAN HARGA POKOK PENJUALAN Persediaanawal Pembelian bersih Barang tersedia utk dijual Persediaan akhir Harga pokok penjualan Laba kotor dll Dibuat: Tanggal: Direview: Tanggal: CLIENT: PT ABC Schedule: Periode 31-12-2002 Index KKP:WBS 2 35.000.000 110.000.000 145.000.000 65.000.000 80.000.000 0 0 0 0 0 0 35.000.000 110.000.000 145.000.000 65.000.000 80.000.000 10.000.000 95.000.000 105.000.000 35.000.000 70.000.000 30.000.000 120.000.000 0 CR 120.000.000 100.000.000 ADJUSMENT PER AUDIT 31-12-2002 BALANCE 31-12-2001

40.000.000

40.000.000

PEMERIKSAAN KAS

PEMERIKSAAN KAS
 KAS dan BANK merupakan harta lancar perusahaan
yang sangat menarik dan mudah untuk diselewengkan, utk itu perlu dikontrol penggunaannya. Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand dan rekening giro)  KAS adalah alat pembayaran yg siap dan bebas digunakan utk kegiatan perusahaan  BANK adalah sisa rekening giro perusahaan yg dapat dipergunakan secara bebas utk kentingan perusahaan Contoh kas dan bank Kas kecil (petty cash), saldo rekening giro, check tunai, bonbon-bon kas kecil, dll Yang bukan kas dan bank contohnya adalah deposito berjangka,check mundur, check kosong, dan dana yg disisihkan utk tujuan tertentu (sinking fund), dll.

 SETARA KAS adalah investasi yg sifatnya

liquid, berjangka waktu pendek dan dgn cepat dpt dijadikan kas dlm jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yg signifikan. - Deposito yg jatuh tempo kurang dr tiga bulan belum dikatagorikan sebagai setara kas. - Cerukan (overdraft) termasuk dalam kelompok setara kas

Saham tdk termasuk setara kas karena jangka waktunya lama.

TUJUAN PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS  Utk memeriksa apakah terdapat control yang baik atas kas
     

dan setara kas, serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas Utk memastikan apakah saldo kas dan setara kas yg ada dineraca per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki oleh betulperusahaan Utk memeriksa apakah ada batasan utk penggunaan saldo kas dan setara kas Utk memeriksa apakah ada saldo kas dan setara kas dalam valuta asing. Apakah saldo dalam valuta asing tersebut sdh dikonversikan ke dlm rupiah dgn menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pd tgl neraca Apakah selisih kurang/lebih yg terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan. Utk memeriksa apakah penyajian dineraca sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum diindonesia

PERHITUNGAN SELISIH KURS


Jika pada tgl 31 Des 2008 perusahaan punya saldo dlm bentuk valuta asing pada bank BCA sebesar US$10.000, dan tgl 31 Des 2008 dibuku besar perusahaan rek bank BCA dalam valuta asing tsb tercatat dlm bentuk nilai rupiah sebesar Rp.100.000.000,Rp.100.000.000,Misalnya kurs Bank Indonesia Per 31 Des 2008 adalah kurs jual 1US$=Rp.10.100,1US$=Rp.10.100,- dan kurs beli 1US$=Rp.10.060,1US$=Rp.10.060,Maka saldo US$10.000 tersebut hrs dikonversi kedlm rupiah dgn cara dikalikan dgn kurs tengah Bank Indonesia. Kurs tengah Bank Indonesia adalah Rp.10.100 + Rp10.060=Rp.20.160/2= Rp.10.080 Jadi kurs tengah BI 1 US$ adalah =Rp.10.080 Maka saldo valuta asing yg sebenarnya ada di bank BCA dalam bentuk rupiah adalah US$10.000 x Rp.10.080/1US$ = Rp.100.800.000,Rp.100.800.000,Nilai setelah dikalikan kurs tengah Bank Indonesia dibandingkan dgn nilai yg tercatat dibuku besar perusahaan yaitu sebesar Rp.100.000.000,Rp.100.000.000,Sehingga terjadi selisih plus nilai rupiah sebesar Rp.800.000 sebagai keuntungan dan harus diadjusment ke neraca dgn jurnal: Db. Rek Bank BCA Rp.800.000 Cr. Laba selisih Kurs Rp.800.000 Jika terjadi sebaliknya yaitu minus maka jurnalnya Db. Biaya rugi selisih kurs Cr. Rek Bank BCA

PIUTANG

PEMERIKSAAN PIUTANG
piutang lain-lain laina. Piutang Usaha adalah: piutang yg berasal dari penjualan barang dagangan atau jasa secara kredit. b. Piutang lain-lain adalah piutang yg timbul dr transaksi diluar lainkegiatan usaha normal perusahaan. Piutang usaha dan piutang lain-lain yg diharapkan dpt ditagih dlm lainwaktu satu tahun atau kurang, diklasifikasikan sbg piutang lancar  Contoh piutang: - Piutang usaha, wesel tagih, piutang pegawai, piutang bunga, uang muka, uang jaminan (refundable deposit), piutang lain-lain, lainpenyisihan piutang tdk tertagih (allowance forbad debts). - Sedangkan piutang pemegang saham dan piutang affiliasi harus dilaporkan tersendiri tidak digabung dlm perkiraan piutang, karena sifatnya berbeda.  Piutang dinyatakan sebesar jumlah tagihan dikurangi dgn taksiran jumlah yg tdk tertagih. Jumlah kotor piutang tetap disajikan pada neraca diikuti dengan penyisihan utk piutang yg tdk tertagih.

 Piutang digolongkan menjadi dua yaitu piutang usaha dan

    

TUJUAN PEMERIKSAAN PIUTANG Utk mengetahui apakah terdapat pengendalian atas piutang dan transaksi penjualan, dan penerimaan kas. Utk memeriksa keabsahan (validity) dan keotentikan (authenticily) dari pada piutang Utk memeriksa kemungkinan tertagihnya (collectibility) piutang dan cukup tidaknya perkiraan penyisihan piutang yang tdk tertagih (allowance forbad debts). Utk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contingent liability) yg timbul karena pendiscontoan wesel tagih (notes receivable). Utk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum di indonesia yaitu standar akuntansi indonesia.

JALAN TOL KAPAL PESIAR

Dokter dan perawat

SURAT BERHARGA DAN INVESTASI

PEMERIKSAAN SURAT BERHARGA DAN INVESTASI


lancar (current assets) atau aktiva tdk lancar (non current assets) tergantung dr tujuan pembelian surat berharga tersebut.  Kalau dibeli utk tujuan memanfaatkan kelebihan uang biasanya akan dicairkan/diuangkan kembali dlm waktu singkat, maka surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai temporary investment atau marketable securities dan merupakan current assets. Misalnya deposito, saham, obligasi yg marketable yg jangka waktu pencairannya tidak sampai 1 tahun atau maximal 1 tahun.  Surat berharga yg digolongkan sebagai long term investment (Investasi jangka panjang) biasanya dibeli dgn tujuan :  Utk menguasai manajemen dari perusahaan lain yg sahamnya dibeli (lebih besar atau sama dengan 50% dari saham yg beredar).  Utk memperoleh pendapatan yg continiu dari bunga obligasi

 INVESTASI dalam surat berharga dpt merupakan aktiva

 Ketentuan dari PSAK (Prosedur Standar Akuntansi Keuangan)

no.1 hal 1.10 (IAI:2002) adalah Surat berharga diklasifikasikan sbg aktiva lancar apabila surat berharga tsb diharapkan akan direalisasikan dlm jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan maka diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar

 INVESTASI menurut PSAK no.13 hal 13.1 s/d 13.2 dan 13.4 s/d

13.6 (IAI:2002) adalah: Investasi adalah suatu aktiva yg digunakan perusahaan utk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti, dividen, dan uang sewa), utk apresiasi nilai investasi atau utk manfaat lain bagi perusahaan yg berinvestasi seperti manfaat yg diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar Investasi lancar termasuk aktiva lancar

TUJUAN PEMERIKSAAN SURAT BERHARGA

 Utk memeriksa apakah terdapat internal control yg cukup baik    

atas investasi jangka pendek (temporary investment) dan investasi jangka panjang (long term investment). Utk memeriksa apakah surat berharga yg tercantum di neraca, betul betul ada, dimiliki oleh dan atas nama perusahaan client pertanggal neraca. Utk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yg berasal dari surat berharga tsb telah dibukukan dan uangnya diterima oleh perusahaan. Utk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga tsb sesuai dgn prisip akuntansi yg berlaku umum diindonesia. Utk memeriksa apakah penyajian didalam Laporan Keuangan sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum di Indonesia.

PEMERIKSAAN PERSEDIAAN (INVENTORIES)

Auditor

PERSEDIAAN

 Menurut Prosedur Standar Akuntansi

Keauangan (PSAK No.14 hal 14.1 s/d 14.2 IAI 2002 PERSEDIAAN adalah: adalah: 1. Yang tersedia utk dijual dalam kegiatan usaha formal 2. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan 3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) utk digunakan dalam proses atau pemberian jasa

PERSEDIAAN

 BIAYA PERSEDIAAN
Meliputi semua by pembelian atau nilai realisasi, by konversi, dan by lain yg konversi, timbul sampai persediaan berada dlm kondisi dan tempat yg siap utk dijual atau dipakai. Persediaan hrs diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi

PERSEDIAAN
SIFATNYA:  SIFAT SIFATNYA: 1. Biasanya merupakan aktiva lancar (curren assets) karena masa perputaranya biasanya kurang atau sama dgn satu tahun 2. Merupakan jumlah yg besar terutama dlm perusahaan dagang dan industri 3. Mempunyai pengaruh yg besar thdp neraca dan perhitungan laba rugi, karena kesalahan dalam menetukan persediaan akhir periode akan mengakibatkan kesalahan dlm jumlah aktiva lancar dan total aktiva, harga pokok penjualan, laba kotor, laba bersih, taksiran pajak penghasilan, pembagian deviden, laba rugi ditahan dan kesalahan tersebut akan terbawa kelaporan keuangan periode berikutnya

PERSEDIAAN
 CONTOH PERSEDIAAN 1. Bahan Baku (raw materials) 2. Barang Dalam Proses (work in proses) 3. Barang Jadi (finished goods) 4. Suku cadang (spare parts) 5. Bahan Pembantu: Oli, bensin, solar 6. Barang dlm perjalanan (good in transit), yaitu barang
yg sdh dikirim oleh supplier tetapi belum sampai digudang perusahaan. 7. Barang konsinyasi: consignment out (barang yg dititip jual pada perusahaan lain. Consignment in (barang perusahaan lain yg dititip jual diperusahaan kita) tidak boleh dilaporkan sebagai persediaan milik perusahaan kita.

PERSEDIAAN
 TUJUAN PEMERIKSAAN PERSEDIAAN 1. Utk memeriksa apakah terdapat pengawasan (internal control) yg baik 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
atas persediaan Utk memeriksa apakah persediaan yg tercantum di neraca betul-betul betulada dan dimiliki oleh perusahaan. Utk memeriksa apakah metode penilaian persediaan sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum di indonesia Utk memeriksa apakah sistim pencatatan persediaan sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum diindonesia. Utk memeriksa apakah terdapat barang2 yg rusak (defective), bergerak lambat (slow moving, ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan penyisihan (allowance) yg cukup. Utk menegetahui apakah ada persediaan yg dijadikan jaminan kredit. Utk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dgn nilai pertanggungan yg cukup Utk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchase/sales comitment) yg mempunyai pengaruh yg besar thdp laporan keuangan. Utk memeriksa apakah penyajian persediaan dlm laporan keauangan sudah sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum diindonesia

 PENJELASAN 1:

PERSEDIAAN

Ciri kontrol yg baik atas persediaan : 1. Adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab (segregation of duties) antara bagian pembelian, penerimaan barang, gudang, akuntansi, dan keuangan. 2. Digunakan formulir yg bernomor urut tercetak (prenumbered) seperti: permintaan pembelian (purchase requisition), order pembelian (purchase order), surat jalan (delivery order), laporan penerimaan barang (receiving report), order penjualan (sales order), faktur penjualan (sales invoice). 3. Utk pembelian dlm jumlah besar dilakukan melalui tender 4. Adanya sistim otorisasi, baik utk pembelian, penjualan, penerimaan kas/bank, maupun pengeluaran kas/bank 5. Digunakannya anggaran (budget) utk pembelian, produksi, penjualan, dan penerimaan serta pengeluaran kas. 6. Pemesanan barang dilakukan dgn memperhitungkan economic order quantity dan iron stock 7. Digunakannya perpectual inventory system dan stock card, terutama diperusahaan yg nilai persediaan per jenisnya cukup material.

PERSEDIAAN
 PENJELASAN 3:
Pada umumnya persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan (acquisition cost) Dlm hal ini bisa dipilih metode FIFO (first in first out), LIFO (last in first out), AVERAGE COST. Penggunaan FIFO akan menyebabkan harga pokok penjualan rendah dan laba kotor menjadi tinggi. Penggunaan LIFO akan menghasilkan laba kotor rendah Penggunaan Average Cost akan menghasilkan laba kotor yg lebih kecil dibandingkan FIFO tetapi lebih besar dari penggunaan LIFO. Dari segi undang undang pajak tidak diperkenankan menggunakan LIFO karena akan mengakibatkan pajak terutang menjadi lebih kecil dibandingkan FIFO dan Average Cost.

PERSEDIAAN
 PENJELASAN 4:
Ada dua sistim pencatatan persediaan yg biasa digunakan yaitu perpetual system dan physical (periodical) system. system. Dalam perpetual system setiap pembelian, perkiraan persediaan akan ditambah atau didebit. Setiap penjualan perkiraan persediaan akan dikurangi atau dikredit. System ini biasa digunakan pada perusahaan yg jenis persediaanya tdk banyak tetapi nilai perunitnya besar, seperti dealer mobil, toko emas, dll Dalam physical system, perkiraan persediaan tdk pernah ditambah (didebit) pada waktu pembelian atau dikurangi (dikredit) pd waktu penjualan. Jika perusahaan ingin mengetahui berapa saldo persediaan maka dilakukan stock opname. Sytem ini biasa digunakan pada perusahaan yg jenis persediaannya banyak dan nilai perunitnya kecil, misalnya toko bahan bangunan.

PERSEDIAAN
 Perbedaan Pencatatan Antara Perpectual dan
Physical Inventory System Perpectual
Pembelian: Dr Persediaan xx Cr. Utang/Kas xx Dr.Piutang/Kas xx Cr. Penjualan xx

Physical
Dr. Pembelian xx Cr.Utang/Kas xx Dr. Piutang/Kas xx Cr.Penjualan xx

Penjualan:

Dr.Harga Pokok Penjualan xxx Cr.Persediaan

PERSEDIAAN

 PENJELASAN 5: Barang2 tsb tdk mungkin dijual lagi dgn harga normal, supaya bisa terjual harus dijual dgn harga obral yg umumnya lbh rendah dari harga perolehanannya (harga pokoknya). Karena itu hrs dibuatkan penyisihan (allowance) dlm jlh yg cukup, artinya biaya penyisihannya tdk terlalu besar dan juga tdk terlalu kecil. Kalau terlalu besar maka laba akan menjadi kecil dan sebaliknya.

PERSEDIAAN

 PENJELASAN 6:  Salah satu bentuk jaminan kredit dari bank


selain tanah adalah Persediaan. Jika ada persediaan dijadikan jaminan kredit maka hrs diungkapkan (disclose) dlm catatan atas laporan keuagan (notes to financial statements).

PERSEDIAAN

 PENJELASAN 7:
Persediaan hrs diasuransikan, sehingga bila terjadi kebakaran, bisa diperoleh ganti rugi dari perusahaan asuransi. Nilai pertanggungannya hrs cukup. Perlu diawasi adalah bila perusahaan mengasuransikan persediaan dgn insurance coverage yg terlalu besar, terutama dlm keadaan bisnis yg lesu, mungkin perusahaan bermaksud membakar persediaannya agar mendapat keuntungan dari ganti rugi perusahaan asuransi.

PERSEDIAAN
 PENJELASAN 8:
Utk mengetahui apakah ada perjanjian pembelian/penjualan persediaan (purchase/sales comitment) yg mempunyai pengaruh yg besar thdp laporan keuangan.

 Jika perjanjian itu ditemukan hrs diungkapkan dln laporan


keuangan  Contoh: pd tgl 24 Oktober 2010 perusahaan menanda tangani kontrak penjualan dgn salah satu pelanggannya utk menjual 10.000 unit batang besi ukuran 8 milimeter dgn harga rp.20.000/batang. Penyerahan besi dilakukan pada tanggal 10 April 2011. Ternyata di dibulan April 2011 harga pasarb besi tsb meningkat menjadi rp.50.000/batang. Karena sdh terikat sales commitment, maka perusahaan mau tdk mau hrs menjual besi tsb kpd pelangganya sesuai kontrak dgn harga rp.20.000/batang. Dalam hal ini perusahaan rugi sebesar 10.000 batang x (rp.50.0000(rp.50.0000-rp.20.000)= Rp.300.000.000,Rp.300.000.000,-

2
BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSES) DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES

PEMERIKSAAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (PREPAID EXPENSES) DAN PAJAK DIBAYAR DIMUKA (PREPAID TAXES)

 Menurut Standar Akuntansi Keuangan:


Biaya Dibayar Dimuka dimaksudkan sebagai biaya yg telah terjadi yg akan digunakan utk aktivitas perusahaan yg akan datang. Contoh: a. Premi asuransi (prepaid insurance) b. Sewa dibayar dimuka utk masa satu tahun yg akan datang (prepaid rent) lainc. Biaya iklan lain-lain dibayar dimuka (prepaid others) misalkan: biaya iklan diradio, iklan ditelevisi, pembelian barang barang utk promosi seperti payung, gantungan kunci, dll

 Pajak Dibayar Dimuka adalah pajak yg dibayar oleh

perusahaan setiap bulan atau dipotong/dipungut oleh pihak ketiga dan akan diperhitungkan sebagai kredit pajak diakhir tahun (utk pajak penghasilan) atau diakhir bulan (utk PPN). Contoh : a. PPh 22 (dari barang import) b. PPh 23 (dari bunga, deviden, royalty, management fee) c. PPh 25 (setoran masa pajak penghasilan) d. PPN Masukan (pajak pada saat membeli barang atau jasa kena pajak).

 Biaya dibayar dimuka dan pajak dibayar


dimuka, keduanya mempunyai manfaat kurang atau sama dgn satu tahun, tahun, sehingga dikelompokan sebagai harta lancar (current asset). Tapi kalau manfaatnya utk beberapa tahun kedepan maka dikelompokan sebagai harta tidak lancar (fixed asset).

TUJUAN PEMERIKSAAN BIAYA DAN PAJAK DIBAYAR DIIMUKA


 Utk mengetahui apakah terdapat pengawasan (internal   
control) yg baik atas biaya dan pajak dibayar dimuka. Utk memeriksa apakah biaya yg mempunyai kegunaan utk tahun berikutnya sdh dicatat sebagai biaya dibayar dimuka Utk mengetahui apakah biaya dibayar dimuka yg mempunyai nilai kegunaan utk tahun berjalan telah dibebankan/dicatat sebagai biaya tahun berjalan Utk memeriksa apakah pajak dibayar dimuka didukung dgn bukti setoran/pemungutan pajak yg sah dan lengkap sehingga bisa diperhitungkan sebagai kredit pajak pada akhir periode. Utk memeriksa apakah penyajian biaya dan pajak dibayar dimuka dalam laporan keuangan sdh sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku diindonesia/PSAK

AKTIVA TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS

PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD (INTANGIBLE ASSETS)


 
Pengertian dan sifat Aktiva tak berwujud menurut PSAK No.19 (revisi 2000) Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yg dapat diindentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki utk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa, disewakan kpd pihak lain atau utk tujuan administratif (IAI,2002:19.5) Sifat aktiva tak berwujud adalah mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, tidak mempunyai bentuk, diperoleh dgn mengeluarkan sejumlah uang tertentu yg jumlahnya cukup material. Contoh aktiva tak berwujud: 1. Goodwill timbul pada waktu membeli suatu perusahaan lain diatas harga yg berlaku utk aktiva bersihnya setelah dikurangi biaya-biaya, Karena biayaperusahaan yg dibeli mempunyai keunggulan tertentu.

Contoh aktiva tak berwujud:

2. Hak Paten jika suatu perusahaan/seseorang

menemukan suatu produk baru setelah melakukan riset selama beberapa waktu dgn mengeluarkan biaya cukup besar. Utk itu ia dapat mendaftarkan produk ciptaannya kederektorat hak patent, utk memperoleh hak patent, sehingga orang lain tdk dapat membuat produk yang sama, kecuali orang tersebut sdh membeli hak patent tersebut atau membayar royalti kepada pemilik hak patent. 2. Hak Cipta (Copy Right) yang diberikan kepada seseorang yang mencipta lagu atau mengarang buku 3. Franchise misalnya Kentucky Fried Chicken, Mc Donald, Es Teller 77. Jika seseorang ingin menjual makanan atau minuman dengan rasa, bentuk, cara penyajian dan dekorasi yang sama, terlebih dahulu harus membeli hak Franchise.

TUJUAN PEMERIKSAAN AKTIVA TAK BERWUJUD

1. Untuk memeriksa apakah terdapat pengawasan yg baik atas 2.


aktiva tak berwujud Untuk memeriksa apakah perolehan, penambahan dan penghapusan aktiva tak berwujud didukung oleh bukti-bukti yang buktisah dan lengkap serta diotorisasi oleh pejabat perusahaan yg berwenang Untuk memeriksa apakah aktiva tak berwujud yg dimilkiki perusahaan masih mempunyai kegunaan dimasa yg akan datang Untuk memeriksa apakah amortisasi aktiva tak berwujud dilakukan sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum diindonesia (SAK). Untuk memeriksa apakah hasil pendapatan yg diperoleh dari aktiva tak berwujud sudah dicatat dan diterima oleh perusahaan. Untuk memeriksa apakah penyajian aktiva tak berwujud dalam laporan keuangan sudah dilakukan sesuai dgn prinsip akuntasi yg berlaku umum dindonesia.

3. 4. 5. 6.

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES

 Sifat kewajiban jangka pendek adalah kewajiban

perusahaan kepada pihak ketiga yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam jangka waktu kurang atau sama dgn satu tahun, atau dalam satu siklus operasi normal tahun, perusahaan, biasanya dgn menggunakan harta lancar (current assets) perusahaan.  Contoh kewajiban jangka pendek: 1. Hutang dagang (accounts payable) yaitu kewajiban kpd pihak ketiga yg berasal dari pembelian barang atau jasa secara kredit yg harus dilunasi dalam waktu kurang atau sama dgn satu tahun. 2. Pinjaman dari Bank (short term loan) yaitu pinjaman yg diperoleh dari bank yg didukung oleh suatu perjanjian kredit (loant agreement), bisa dalam bentuk kredit modal kerja (working capital loant) ataupun kredit rekening koran (overdraft facility).

Contoh kewajiban jangka pendek:

3. Bagian dari kredit jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu kurang atau sama dengan satu tahun (current portion of long term loan). 4. Hutang pajak (taxes payable) yaitu kewajiban pajak perusahaan yg harus dilunasi dalam periode berikutnya, misalnya hutang PPh 21 (pajak penghasilan atas gaji, upah, honorium), PPh 25 (penghasilan atas badan), PPN (pajak pertambahan nilai) dll. 5. Biaya yang masih harus dibayar (Accrued Expences) yaitu biaya yg sudah terjadi dan menjadi beban periode yg diperiksa,tetapi baru akan dilunasi dalam periode berikutnya. Contoh biaya gaji, biaya listrik, telepon, air, dll. Umumnya perusahaan menggunakan pencatatan secara accrual basis, dan bukan cash basis. 6. Voucher payable (dalam hal digunakan voucher sistem) 7. Hutang Dividen (Dividen payable)

Contoh kewajiban jangka pendek:

8. Pendapatan Yang Diterima Dimuka (Unearned 9. 10. 11. 12. 13.

Revenue). Uang muka Penjualan Hutang Pemegang Saham Hutang Leasing yg jatuh tempo satu tahun yg akan datang Hutang Bunga Hutang Perusahaan Afiliasi (Hutang Dalam Rangka Hubungan Khusus)

TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

1. Untuk memeriksa apakah terdapat pengawasan yang baik


terhadap kewajiban jangka pendek 2. Untuk memeriksa apakah terdapat kewjiban jangka pendek yg tercantum dalam neraca didukung oleh bukti-bukti yg buktilengkap dan berasal dari transaksi yang betul betul terjadi 3. Untuk memeriksa apakah semua kewajiban jangka pendek perusahaan sdh tercatat per tanggal neraca 4. Untuk memeriksa apakah kewajiban leasing jika ada sudah dicatat dengan standar akuntansi sewa guna usaha 5. Seandainya ada kewajiban jangka pendek dalam mata uang asing per tql neraca, apakah sudah dikonversi kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah bank indonesia pertanggal neraca dan selisih kurs yg terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada rugi laba tahun berjalan.

TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

6. Untuk memeriksa apakah biaya bunga dan bunga yang

terhutang dari hutang jangka pendek telah dicatat per tanggal neraca. 7. Memeriksa Biaya bunga hutang jangka pendek yg tercatat pada tanggal neraca apakah betul betul telah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan. 8. Memeriksa apakah semua persyaratan kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi Bank Default 9. Memeriksa Penyajian kewajiban jangka pendek didalam neraca dan catatan atas laporan keuangan sesuai dgn prinsip akuntansi yg berlaku umum di indonesia.

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

 Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban

perusahaan kepada pihak ke tiga yang jatuh tempo atau harus dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun yang akan datang. Contoh kewajiban jangka panjang 1. Kredit Investasi (Long Term Loan) Adalah pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank yang digunakan untuk pembelian aktiva tetap, kecuali tanah, misalnya pembelian gedung, dan mesin. Jika pinjaman tsb berasal dari bank atau lembaga keuangan diluar negeri disebut off shore loan. Pinjaman ini dalam mata uang asing dan pembayaran kembali pinjaman maupun bunganya juga dilakukan dalam mata uang asing.

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES Tingkat bunga off shore loan lebih rendah dari tingkat bunga pinjaman dalam negeri yaitu satu atau dua persen diatas LIBOR (London Inter Bank Offered Rate) atau SIBOR (Singapore Inter Bank Offered Rate). Pinjaman ini ada resiko kenaikan kurs dollar terhadap rupiah. Untuk memperkecil resiko tsb perusahaan melakukan SWAP dengan Bank Devisa dengan membayar premi tertentu. Swap maksudnya adalah kontrak antara perusahaan dengan Bank Devisa untuk membeli sejumlah mata uang asing dengan kurs tertentu, dalam jangka waktu tertentu, dimana perusahaan harus membayar premi Swap.

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES

2. Hutang Obligasi (Bond Payable)


Yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan menjual Obligasi baik didalam negeri maupun luar negeri. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan Indonesia yang mengeluarkan Obligasi seperti: Jasa marga, Astra, Bakrie & Brother dan lain lain. JenisJenis-jenis obligasi: A.Registered A.Registered Bonds: Obligasi yg mencantumkan nama pemilik disertifikat obligasinya dan jika dipindah tangankan harus diendorse dibagian belakangnya. B.Coupon Bonds atau Bearer Bonds: obligasi B.Coupon atas`unjuk yg tidak mencantumkan nama pemilik disertifikat obligasinya C.Term C.Term Bonds :Obligasi yang seluruh jatuh temponya pada suatu tanggal tertentu.

PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITIES D. Serial Bonds : Obligasi yg jatuh temponya bertahap (pada beberapa tanggal tertentu). E. Convertible Bonds: Obligasi yg dapat ditukar dgn surat berharga. F. Collable Bonds: Obligasi yg memberikan hak kepada perusahaan yg mengeluarkan obligasi tersebut utk melunasi obligasi tersebut sebelum tanggal jatuh tempo. G. Secured Bonds:obligasi yg dijamin dgn harta perusahaan, sehingga jika perusahaan yg mengeluarkan obligasi tdk dapat melunasi obligasi pada tanggal jatuh temponya, maka pemilik obligasi dapat mengklaim harta yg dijaminkan perusahaan untuk pelunasan obligasi tersebut. H. Unsecured Bonds: Obligasi tanpa jaminan

3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang jatuh

temponya lebih dari satu tahun yaitu suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji utk membayar sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. 4. Hutang Kepada Pemegang Saham atau kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau kepada perusahaan Afiliasi (Affiliated Company) Biasanya diberikan utk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yg baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman. Pinjaman tersebut bisa dikenakan bunga dan bisa juga tidak.

5. Subordinasi Loan (Hutang Subordinasi)


yaitu pinjaman hutang dari pemegang saham atau perusahaan induk, yg mempunyai beberapa sifat:  Tanpa bunga  Baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan utk membayar kembali hutangnya.  Mempunyai kemungkinan utk dialihkan sebagai setoran modal.

TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Untuk menentukan: 1. Apakah terdapat pengawasan yang baik atas kewajiban jangka panjang 2. Apakah kewajiban jangka panjang sudah dicatat seluruhnya pertanggal neraca dan diotorisasi oleh perusahaan yang berwenang 3. Apakah kewajiban jangka panjang yg tercantum dalam neraca betul betul merupakan kewajiban perusahaan 4. Apakah kewajiban jangka pajang yg berasal dari legal claim atau asset yg dijaminkan sudah diindentifikasi 5. Apakah ada kewajiban jangka panjang dalam valuta asing per tanggal neraca sudah dikonversikan kedalam rupiah dengan kurs tengah bank indonesia per tanggal neraca dan selisih kurs yg terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan.

TUJUAN PEMERIKSAAN KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

6. Apakah Biaya bunga dan bunga terhutang dari

kewajiban jangka panjang serta amortisasi premium/discount obligasi telah dicatat per tanggal neraca 7. Apakah Biaya bunga dari kewajiban jangka panjang yg tercatat per tanggal neraca betul betul telah terjadi dan dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan 8. Apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi bank default. 9. Apakah bagian dari kewajiban jangka panjang yg jatuh tempo dalam satu tahun yang akan datang sudah direklasifikasi sebagai kewajiban lancar.

PEMERIKSAAN EKUITAS  Dari segi perusahaan modal merupakan kewajiban perusahaan kepada pemilik modal. Sedangkan dari segi pemilik perusahaan, modal adalah bagian hak pemilik atas kekayaan bersih perusahaan (harta dikurang kewajiban). Didalam suatu perusahaan perorangan modal terdiri atas modal pemilik tunggal: laba yg diperoleh dalam suatu periode dan tambahan setoran modal akan menambah saldo modal, dan kerugian yg diderita dalam suatu periode dan pengambilan prive akan mengurangi saldo modal. Dalam badan hukum yg berbentuk perseroan terbatas (PT),permodalannya terdiri: 1. Modal menurut akte pendirian yg telah disahkan Menkeh dan HAM - modal dasar (authorize capital) - modal ditempatkan (issued capital) - modal disetor (paid-up/paid-in capital) (paid-up/paid-

PEMERIKSAAN EKUITAS Modal yg berasal dari sumbangan (donated capital) bisa dilaporkan sbg bagian dari modal disetor. 2. Treasury Stock (saham perusahaan yg sudah beredar lalu dibeli kembali oleh perusahaan). 3. Premium (Agio) atau Discount (Disagio) dari penjualan saham baik saham biasa (common stock) maupun saham preferen (prefered stock). 4. Selisih kurs atas modal disetor 5. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap, untuk perusahaan yg melakukan revaluasi aktiva tetap berdasarkan peraturan pemerintah. 6. Retained Earnings (Laba Ditahan/Sisa Laba Tahun Lalu) atau Defisit/Accumulated Losses (Sisa Rugi Tahun Lalu).

PEMERIKSAAN EKUITAS

 Penjelasan Perseroan Terbatas


Jika akte pendirian suatu PT belum mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM menurut Undang-Undang UndangPerseroan Terbatas No.1 tahun 1995, yang mulai berlaku tanggal 7 Maret 1996, transaksi hukum perusahaan perjanjian-perjanjian perjanjianyang dibuat perusahaan) belum dianggap sah.

 Penjelasan modal yg tercantum dineraca


 Contoh: Modal dasar 100.000 lembar saham biasa =Rp.1.000.000.000,- (nilai nominal Rp.10.000,- per lembar =Rp.1.000.000.000,Rp.10.000,saham). Modal ditempatkan 50.000 lembar saham biasa =Rp.500.000.000,=Rp.500.000.000,Modal Disetor 50% dari modal ditempatkan =Rp.250.000.000,=Rp.250.000.000,-

Sehingga jumlah Modal yang tercantum di Neraca adalah sebesar Rp.250.000.000,Rp.250.000.000,-

PEMERIKSAAN EKUITAS

 Perhitungan dividen per saham


Jika modal disetor terdiri dari 25.000 lembar saham dan membagikan dividen sebesar Rp.25.000.000,Rp.25.000.000,Maka dividen per sahamnya adalah: Rp.25.000.000 25.000 lbr saham
Jika adaTreasury Stock misalnya sebesar 15.000 saham maka dividen saham akan berubah menjadi

= Rp.1.000 per saham

= Rp.2.500 per saham (25.000 15.000) lbr saham

Rp.25.000.000

TUJUAN PEMERIKSAAN EKUITAS 1. Untuk memeriksa apakah terdapat pengawasan yg baik atas ekuitas, termasuk transaksi jual beli saham, pembayaran dividen, sertifikasi saham. 2. Untuk memeriksa apakah struktur ekuitas yg tercantum dineraca sudah sesuai dgn apa yg tercantum di akte pendirian perusahaan 3. Untuk memeriksa apakah izizn izin yg diperlukan dari pemerintah yg menyangkut ekuitas (misalnya dari Departemen Kehakiman dan HAM, BKPM, BKPMD, BAPEPAM, KPP, dan SK Presiden RI) telah dimiliki oleh perusahaan. 4. Untuk memeriksa apakah setiap perubahan ekuitas telah mendapatkan otorisasi dari pejabat perusahaan yg berwenang (direksi, dewan komisaris), Rapat Umum Pemegangan Saham (RUPS) maupun dari instansi pemerintah.

TUJUAN PEMERIKSAAN EKUITAS

5. Untuk memeriksa apakah perubahan pada Retained


Earnings atau Accumulated Losses didukung oleh bukti yang sah. 6. Untuk memeriksa apakah penyajian ekuitas di Neraca sesuai dgn prinsip akunyansi yg berlaku umum di Indonesia.

PEMERIKSAAN RUGI LABA

 NEEK WEEKS

Vous aimerez peut-être aussi