Vous êtes sur la page 1sur 17

Audit Sistem Kepastian Kualitas

Disusun oleh : Ageng Satrio Nugroho Dian Dwi Amelia 4.41.08.1.02 4.41.08.1.07

Prodi Komputerisasi Akuntansi Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Semarang 2010/2011


BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH

2. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari Audit Sistem Kepastian Kualitas ? 2. Apa yang mendorong perusahaan melakukan audit terhadap kepastian

kualitasnya ?
3. Bagaimana audit sistem kepastian kualitas membantu perusahaan

dalam meningkatkan kualitas proses dan produknya ?


4. Bagaimana auditor meningkatkan nilai tambah ? 5. Apa saja langkah-langkah audit sistem kepastian kualitas ? 6. Jelaskan bagaimana proses audit dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan ? 7. Sebutkan dan jelaskan Apa saja prinsip-prinsip manajemen kualitas ? 8. Sebutkan dan Jelaskan Apa saja Klausul ISO 90001:2001 yang memberikan

rujukan terhadap pengembangan sistem kepastian kualitas ?

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Audit Sistem Kepastian Kualitas : Audit system kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana criteria audit telah terpenuhi audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya. Manfaat dan Tujuan Audit Sistem Kepastian Kualitas : Audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya. Audit atas sistem kepastian kualias mungkin dirasakan perlu ketika kinerja kualitas actual berbeda dengan standar yang telah ditetapkan. Program audit mungkin juga merupakan bagian dari persyaratan kontrak dengan pelanggan atau mungkin juga merupakan persyaratan yang ditetapkan pemerintah dalam memberikan kepastian terpenuhinya standar kualitas yang ditetapkan pemerintah. Audit memberikan informasi kepada perusahaan tentang kinerja produk yang dihasilkan, kinerja-kinerja departemen bagian, kinerja perusahaan secara keseluruhan, dan area peningkatan yang harus dilakukan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Faktor yang mendorong perusahaan melakukan audit terhadap kepastian kualitasnya Audit system kepastian kualitas, memiliki peranan penting dalam memberikan kepastian kualitas kepada pelanggan dan proses yang berlangsung di dalam perusahaan. Audit menyediakan perusahaan informasi untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan kinerja kualitasnya seperti : 1. Apakah perusahaan mampu mencapai tujuan kualitasnya?

2. 3. 4. 5.

Apakah prosedur-prosedur yang berlaku telah diikuti dan ditaati? Apakah metode efisien baru telah didokumentasikan dan diterapkan? Apakah catatan kualitas dipelihara secara memadai dan digunakan untuk Apakah jadwal pemeliharaan untuk pencegahan telah diikuti dengan baik?

menyelesaikan masalah-masalah produksi?

Audit terhadap system seperti penanganan bahan baku dapat mengungkapkan tentang lemahnya praktik yang berjalan dan memerlukan peningkatan. Demikian juga system kepastian kualitas pemasok dapat diaudit melalui system pengendalian kualitas ini. Berdasarkan hasil identifikasi tentang beberapa hal yang masih perlu diperbaiki, peusahaan mungkin perlu melaksanakan audit terhadap produk secara terintegrasi untuk memverifikasi bahwa proses dilakukan secara optimal. Audi juga digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan proses untuk mengurangi ketidakesuaian. Audit sistem kepastian kualitas membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas proses dan produk Bagaimana audit berguna bagi organisasi dalam memelihara dan meningkatkan system manajemen kualitasnya? Audit memberikan manfaat kepada pihak ketiga pihak yang berkepentingan terhadap system managemen kualitas, yaitu : 1. Sertifikasi organisasi, melalui : Dengan menyediakan informasi kepada top managemen berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan strategisnya. Dengan mengidentifikasi permasalahan yang mana jika dapat dipecahkan akn meningkatkan kinerja organisasinya. Dengan mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan resiko yang mungkin terjadi. 2. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasi menyediakan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. 3. Lembaga sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses sertifikasi.

Auditor dalam meningkatkan nilai tambah Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dijadikan panduan oleh auditor dalam melaksanakan tugas profesionalitasnya : 1. Perencanaan Audit a. Memahami harapan auditee/ budaya organisasi b. Perhatian khusus pada beberapa permasalahan (hasil dari audit sebelumnya). c. Analisis resiko berdasarkan sector industry / khusus terhadap organisasi auditee. d. Praevaluasi terhadap peraturan yang berhubungan e. Membentuk tim audit yang kompeten untuk mencapai tujuan audit f. Mengalokasikan waktu yang cukup 2. Teknik Audit a. Fokus pada beberapa proses dengan prosedur yang terbatas. Mendokumentasikan prosedur, instruksi kerja, daftar pertanyaan, dan sebagainya sangatlah penting untuk rencana organisasi dan proses pengendalian.
b.

Ingat dan pahami dengan baik prinsip-prinsip managemen kualitas. Gunakan pendekatan plan-do-check-act (PDAC) untuk mengevaluasi efektivitas organisasi. a) b) c)
d)

c.

Apakah proses telah dilaksanakan? Apakah proses berjalan telah sesuai dengan rencana? Apakah rencana tercapai? Apakah peluang untuk peningkatan telah teridentifikasi &

diimplementasikan : Dengan memperbaiki ketidaksesuaian? Dengan mengidentifikasi akar masalah dan mengimplementasikan langkah-langkah perbaikan.

Dengan mengidentifikasi trend an kebutuhan langkah pencegahan? Dengan berinovasi? d. Adopsi pendekatan holistic untuk mengumpulkan temuan audit dari pada hanya berfokus pada individual klausul dari ISO 9001:2000 3. Keputusan dan Analisis a. Masukkan temuan ke dalam perspektif. b. Hubungkan temuan dan pengaruhnya terhadap kemampuan organisasi menyediakan produk sesuai dengan spesifikasinya (lihat ISO 9001:2001 klausul 1.1) 4. Laporan dan Tindak Lanjut a. Melaporkan secara pantas temuan-temuan audit
a) Pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan.

b) Pastikan bahwa beberapa aspek budaya ikut menjadi bahan pertimbangan c) Memberi tekanan terhadap temuan positif sebagai sesuatu yang tepat. d) Apakah solusi yang diusulkan oleh organisasi sebagai respon terhadap temuan negative berguna? b. Laporan harus objektif dan berfokus pada audiens yang tepat Langkah-langkah audit sistem kepastian kualitas Mengadopsi model PDSA (Plan Do Study Act) yang dipopulerkan oleh Deming, audit sistem manajemen kualitas dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
A.

Perencanaan audit

Pada tahap ini auditor melakukan identifikasi terhadap tujuan atau sasaran organisasi. Perencanaan audit dapat mengidentifikasi 5W+1H: siapa (who), apa )what), di mana (where), mengapa (why), dan bagaimana (how) berkaitan dengan objek audit.

B.

Pelaksanaan audit

Pelaksanaan audit diawali dengan suatu pertemuan pendahuluan auditor dengan berbagai pihak yang berwenag untuk membahas tentang ruang lungkup audit, tujuan, jadwal pelaksanaan, dan rancangan kertas kerja audit (KKA). Proses audit diawali dengan mereview/memriksa proses, produk, atau sistem. Setelah mereview proses, auditor mendokumentasikan berbagai temuan auditnya dalam KKA, yang nantinya akan disajikan dalam ringkasan umum yang akan dibahas pada pertemuan akhir dengan berbagai pihak terkait. Dalam waktu yang singkat kemudian auditor menyajikan laporan tertulis, yang mencatat temuan-temuan audit, kesimpulan audit, dan rekomendasi yang diberikan.
C.

Mempelajari hasil audit

Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beerapa bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee. Sebagai respon terhadap laporan audit, pihak-pihak yang terkait kemudian mengembangkan rencana tindakan perbaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Hasil pengembangan tersebut dirumuskan dan didokumentasikan dalam suatu rencana tindakan korektif yang akan diambil.
D.

Tindakan perbaikan

Pada tahap ini, organisasi didampingi oleh auditor, mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Proses audit dalam meningkatkan nilai tambah perusahaan Proses audit dapat meningkatkan tindakan berikut: Memahami hasil audit Hasil audit menyajikan informasi tentang kekuatan, kelemahan dan beerapa bagian yang membutuhkan peningkatan dalam organisasi auditee. Sebagai respon terhadap laporan audit, pihak-pihak yang terkait kemudian mengembangkan rencana tindakan nilai tambah perusahaan dengan melakukan

perbaikan berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor. Hasil pengembangan tersebut dirumuskan dan didokumentasikan dalam suatu rencana tindakan korektif yang akan diambil. Tindakan Perbaikan Pada tahap ini, organisasi didampingi oleh auditor, mengimplementasikan rencana tindakan perbaikan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip manajemen kualitas ISO 9001:2001 mendasarkan Manajemen kualitas pada 8 prinsip manajemen kualitas yang terdiri dari : A. Fokus pada pelanggan Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini, konsumen memiliki berbagai alternative dalam memenuhi kebutuhannya. Produk (barang atau jasa) tersedia begitu beraneka ragam dengan berbagai keunggulan yang dijanjikan. Secara rasional konsumen akan menggunakan (mengkonsumsi) produk yang dapat memaksimalkan manfaat yang didapatkan dari pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh produk tersebut. Dalam kondisi sepert ini perusahaan menjadi tergantung pada pelanggannya sehingga perusahaan harus berusaha untuk memahami harapan pelanggannya, merealisasi harapan tersebut (bahkan melebihinya) dalam produk yang dihasilkannya sehingga konsumen mendapatkan produk yang sesuai dengan kebutuhannya dengan harga yang wajar. Dengan demikian, tujuan perencanaan, strategi dan operasional perusahaan harus berfokuskan kepada pelanggan. Semakin tinggi kemampuan untuk memenuhi harapan/ kegiatan pelanggan, semakin tinggi pula potensi perusahaan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, pasar yang lebih luas, pertumbuhan dan perkembangan usaha yang signifikan. Beberapa focus pelanggan ini akan mengarahkan perusahaan untuk : Menyelidiki dan memahami kebutuhan pelanggan Memastikan bahwa tujuan dan sasaran perusahaan berhubungan dengan kebutuhan harapan pelanggan.

Mengkomunikasikan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan organisasi secara keseluruhan. Menyelarasakan pendekatan dalam memuaskan pelanggan dan pihak yang berkepentingan serta mengambil tindakan atas hasil yang diperoleh. Memastikan bahwa keseimbangan antara kepuasan pelanggan dengan pihak lain yang berkepentingan, seperti pemilik, karyawan, pemasok, investor, massyarakat, pemilik serta pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

Sedangkan manfaat dari penerapan prinsip focus pada pelanggan ini bagi perusahaan dapat berupa : a) Meningkatkan pendapatan dan penguasaan pangsa pasar yang diperoleh melalui tanggapan yang cepat dan fleksibel terhadap kesempatan pasar. b) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. c) Meningkatkan loyalitas pelanggan melalui transaksi yang berkelanjutan. B. Kepemimpinan Kepemimpinan dalam perusahaan harus mampu merumuskan visi dan misi perusahaan sebagai sesuatu yang khas tentang apa, bagaimana, kemana, peusahaan akan diarahkan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya. Di samping itu, pemimpin juga harus mampu merumuskan tujuan perusahaan dengan menciptakan dan memelihara lingkungan internal yang kondusif yang membuat semua personalia di dalam perusahaan terlibat secara optimal dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan di dalam perusahaan akan membantu perusahaan untuk : a) b) c) d) e) f) Memandang semua kebutuhan pihak terkait sebagai satu kesatuan Menciptakan visi dan misi yang jelas untuk masa depan perusahaan Menetapkan tujuan, sasaran, serta target yang menantang dan realistis Bertindak bebas disertai dengan tanggung jawab dan akuntabilitas Menyediakan sumber daya dan pelatihan Menjadi teladan dalam kejujuran, moral dan penciptaan budaya

perusahaan yang kuat.

g)

Membangun kepercayaan dan menghilangkan berbagai kekhawatiran

karyawan Sedangkan manfaat yang dipeoleh dari penerapan prinsip-prinsip ini antara lain: a) Membuat karyawan mengerti dan termotivasi untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. b) Menyatukan evaluasi, perbaikan, dan penerapan aktivitas dalam satu kesatuan c) Meminimlkan miskomunikasi di antara berbagai tingkatan dalam organisasi d) Menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam perbaikan berkelanjutan sebagai wujud peningkatan kinerja karyawan. C. Keterlibatan SDM Menjadikan SDM sebagai kekuatan bersaing, berarti memberikan ruang dan waktu yang memadai kepada seluuh individu dan kelompok di dalam perusahaan untuk terlibat dalam pencapaian keberhasilan perusahaan. Karyawan harus diberdayakan. Ini merupakan salah satu pola piker (mindset) yang harus dipegang dalam implementasi managemen kualitas total (TQM) untuk mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus menjadikan keterlibatan karyawan sebagai bagian penting dalam pengelolaan SDMnya. Penerapan prinsip-prinsip keterlibatab SDM akan membantu setiap individu dan kelompok untuk : Memahami tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam perusahaan. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dapat menghambat kinerja mereka. Bertanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi dan mencari solusi bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Mampu menilai kinerjanya sendiri dihubungkan dengan tujuan perusahaan dan tujuan pribadinya. Berusaha meningkatkan kompetensi, pengetahuan, dan pengalaman mereka guna memberikan kontibusi yang lebih tinggi lagi kepada perusahaan. Menyumbangkan pengetahuan dan pengalamannya dengan bebas serta mendiskusikan masalah-masalah yang sedang berkembang.

Sedangkan manfaat dari penetapan prinsip ini antara lain:

Setiap orang dalam perusahaan menjadi termotivasi memberikan komitmen dan keterlibatannya dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan. Menumbuh kembangkan inovasi dan kreativitas serta perbaikan terus-menerus dalam mencapai tujuan perusahaan. Setiap orang menjadi bertanggung jawab terhadap kinerjanya.

D. Pendekatan proses ISO 9001:2001 mendefinisikan proses sebagai kumpulan aktivitas yang saling berhubungan/ mempengaruhi dimana berubahnya input (material, persyaratan, peralatan, instruksi, dan lain-lain) menjadi output (barang/ jasa). Perubahan yang dimaksud dalam definisi ini adalah terjadinya proses penciptaan nilai tambah pada input yang diolah sehingga output yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan pelanggan. Tiga hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan definisi ini adalah (i). apakah input memadai untuk diolah(dilanjutkan). (ii) apakah proses berjalan secara efektif dan efisien dan adakah penciptaan nilai tambah input, dan (iii) siapakah pelanggan atas output yang dihasilkan sehingga dapat dipastikan bahwa output tersebut sesuai dengan keinginan pelanggan. Pendekatan proses mensyaratkan perusahaan untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan, dan peningkatan berkelanjutan proses yang dibutuhkan dalam system managemen kualitas dan mengelola interaksi masing-masing proses yang bertujuan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Beberapa manfaat penting dari pendekatan proses adalah: Penurunan biaya dan waktu siklus menjadi lebih pendek melalui efektivitas penggunaan sumber daya. Hasil yang diperoleh meningkat, konsisten, dan dapat diperkirakan. Peningkatan kesempatan menjadi prioritas dan terfokus.

Manfaat-manfaat ini dapat dicapai melalui serangkaian tahapan-tahapan penerapan pendekatan proses sebagai berikut: Mendefinisikan aktivitas yang diperlukan oleh sistem manajemen kualitas dan penerapannya dalam organisasi secara sistematis. Mendefiniskan urutan dan interaksi proses. Menentukan kriteria dan metode yang disyaratkan untuk memastikan bahwa operasi pengendaliannya berjal;an secara efektif. Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang memadai sesuai dengan kebutuhan untuk pengoperasian dan pemantauan proses. Memantau, mengukur, dan menganalisi proses. Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan dan meningkatkan proses secara berkelanjutan. E. Pendekatan system dan pengelolaan Penerapan pendekatan ini akan membantu perusahaan untuk: Menstukturkan sistem menuju pencapaian tujuandan sasaran dengan lebih efektif dan efisien. Memahami keterikatan proses dengan sistem. Menggunakan pendekatan terstruktur guna mengharmoniskan dan mengintergrasikan proses-proses. Memahami dengan lebih baik tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi terjadinya hambatan-hambatan antarfungsi dalam organisasi. Memahami kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendala dari sumber daya sebelum bertindak. Menentukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam sistem harus beroperasi. Melakukan perbaikan terus-menerus dalam organisasi melalui pengukuran dan evaluasi.

Sedangkan manfaat yang diperoleh dari pendekatan sistem ini adalah: Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses terbaik dalam mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada prose-proses kunci. Memberiakn kepercayan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap konsistensi dan efisiensi organisasi. F. Perbaikan yang terus-menerus(berkelanjutan) Penerapan prinsip ini akan mebantu perusahaan untuk: Menggunakan pendekatan organisasi secara konsisten guna menerapkan perbaikan yang berkesinambungan (continual improvement) pada kinerja organisasi. Memberikan pelatihan yang memadai kepada setiap orang dalam organisasi tentang metode dan alat-alat peningkatan berkesinambungan. Menjadikan peningkatan berkesinambungan dari produk, proses, dan sistem sebagai tujuan utama individu dan kelompok dalam organisasi. Menetapkan sasaran-sasaran dan ukuran-ukuran yang terkait dengan peningkatan berkesinambungan. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap peningkatan-peningkatan yang telah tercapai. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penerapan prinsip antara lain: Meningkatkan kinerja melalui peningkatan keunggulan bersaing perusahaan. Menciptakan kesesuaian dari aktivitas-aktivitas peningkatan pada semua tingkat terhadap tujuan strategis organisasi. Memberikan fleksibilitas dalam bereaksi secara cepat terhadap berbagai kesempatan yang ada. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan.

G. Pembuatan keputusan berdasarkan fakta Berkaitan dengan sistem manajemen kualitas, keputusan dan kebijakan yang dibuat berdasarkan fakta memberikan manfaat kepada organisasi berupa: Mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan terdahulu melalui referensi terhadap fakta-fakta yang terdokumentasi. Meningkatkan kemampuan untuk meninjau ulang serta mengubah opini dan keputusan-keputusan. Langkah-langkah dalam menerapkan prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan data dan informasi serta pengujian yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran perusahaan. 2. Memastikan bahwa data dan informasi akurat, dapat dipercaya, dan mudah diakses. 3. Menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode yang tepat. 4. Memahami penggunaan teknik-teknik statistik. 5. Membuat keputusan dan menindaklanjutinya berdasarkan hasil dan analisis dan pengalaman. H. Hubungan yang saling menguntungkan dengan pemasok Manfaat bagi organisasi dalam menerapkan prinsip ini antara lain: Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai tambah bagi kedua pihak. Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan dan harapan pelanggan. Mengoptimalkan biaya dan penggunaan sumber-sumber daya.

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam mengimplementasikan prinsip ini antara lain:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Mengidentifikasi dan menyeleksi pemasok utama. Melibatkan pemasok dalam mengidentifikasi kebutuhan perusahaan. Melibatkan pemasok dalampengembanagn strategi perusahaan. Membina hubungan dengan pemasok dan memperlakukannya sebagai mitra Menetapkan hubungan jangka pendek dan jangka panjang yang seimbang. Berkomunikasi dan berbagi informasi dengan pemasok sesuai dengan Memastikan bahwa output dari pemasok sesuai dengan persyaratan Membuat aktivitas bersama dalam pengembangan dan peningkatan. Mengilhami, menganjurkan, dan menghargai peningkatan prestasi yang

bisnis.

persyaratan perusahaan. perusahaan.

dicapai pemasok Klausul ISO 90001:2001 yang memberikan rujukan terhadap pengembangan sistem kepastian kualitas Lima klausul dari ISO 9001:2001 memberikan rujukan (retensi) tentang sistem kepastian kualitas, yang meliputi: 1. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen Kualitas 2. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manjemen
3. Klausul 6 tentang Manjemen Sumber Daya 4. Klausul 7 tentang Realisasi Produk 5. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan

BAB III KESIMPULAN

Audit system kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri, dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana criteria audit telah dipenuhi audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam opearinya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Bayangkara, IBK. Manajemen Audit Prosedur dan Implementasi. Salemba Empat. 2010 2. http://xcho-agustiandi-tazz.blogspot.com/2010/05/p-men-bab-8.html 3. http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/APB7005/document/Tugas_klas_B/bab_8_kel.

Vous aimerez peut-être aussi