Vous êtes sur la page 1sur 1

Abstrak

Proses energisasi pada transformator akan menimbulkan fenomena transient fluks/arus pada inti trafo atau disebut arus inrush. Keadaan akan semakin buruk jika terdapat fluks sisa pada inti yang akan memperbesar magnitude dari arus inrush tersebut. Hal ini dapat berdampak buruk pada transformator itu sendiri dan juga berdampak pada menurunnya kualitas daya. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk mengurangi arus inrush. Adapun metode pengurangan yang diterapkan pada tugas akhir ini adalah metode sequential phase energization dan metode pre insertion resistor. Pada simulasi hasil pemodelan transformator daya 150 kV GI KIM didapatkan bahwa arus inrush tertinggi pada kondisi tak berbeban adalah 1118,45. Dengan penerapan metode SPE didapatkan pengurangan sebesar 89,39%, dengan metode PIR 100 300 mencapai 90,73%. mencapai 87,07% dan dengan metode PIR

Kata Kunci : Transformator daya, Arus Inrush, Sequential phase energization (SPE), pre insertion resistor (PIR).

Vous aimerez peut-être aussi