Vous êtes sur la page 1sur 9

LAMPIRAN Contoh 1. Data 83 Siapa yang mengatur itu? Akupun tak tahu.

Barangkali kita berdua, tanpa kita sadari. Barangkali hidup itu sendiri, sehingga sia-sia menyalahkan siapasiapa (hal. 57)

Contoh 2. Data 95 Lalu nafas hangat itu hilang, lengan itu merenggang, dan tak lama kemudian ruangan itu kembali benderang (hal. 88)

Contoh 3. Data 6 Ceritamu keraf berganti selama lima tahun terakhir. Semenjak kamu resmi tergila-gila padanya. Kadang kamu bahagia, kadang kamu biasa-biasa, kadang kamu nelangsa (hal. 6)

Contoh 4. Data 62 Cinta adalah aku, cinta adalah engkau. cinta adalah dia dan cinta tak pernah mati, sekalipun jasadku sudah... (hal. 36)

Contoh 5. Data 65 Sejenak aku teringat botol air yang berembun tadi, aku teringat trotoar tempat kami berjalan dan kakinya yang kubiarkan melangkah beberapa meter di depan, aku teringat siluet punggungnya yang menghadap panggung di bar yang kami kunjungi sebelum ini, aku teringat kehidupanku beberapa hari yang lalu sebelum bertemu dengannya, aku teringat kemana aku harus kembali setelah malam ini, dan kemana ia pergi nanti (hal. 47)

Contoh 6. Data 79 Aku tak tahu jawabannya. Aku tidak tahu sesudah ini lantas terjadi apa. Aku tidak tahu kenapa dua manusia yang saling sayang harus kembali berjalan sendirisendiri... (hal. 56)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 7. Data 155 Lepaskanku segenap jiwamu Tanpa harus kuberdusta Karena kaulah satu yang kusayang Dan tak layak kau didera (Peluk)

Contoh 8. Data 139 Aku telah lumpuh, wahai butir kelapa mengerti... (hal. 130). mudah-mudahan engkau

Contoh 9. Data 146 Tahanlah, wahai waktu Ada selamat ulang tahun Yang harus tiba tepat waktunya Untuk dia yang terjaga Menantiku (Selamat Ulang Tahun)

Contoh 10. Data 63 Andai ada pintu masuk di situ, akan kuselundupkan setengah bahkan tiga perempat jiwaku untuk merasukinya, untuk membaca pikirannya, memata-matai perasaannya (hal. 44)

Contoh 11. Data 72 Aku hanya ingin kembali ke tempatku, di belakang sana. Menikmati apa yang kusanggup. Bukan di meja ini, bukan di sebelahnya, bukan bersentuhan dengan kakinya... (hal. 48)

Contoh 12. Data 122 Bahkan firasat ini tak sanggup menyelamatkannya, tak juga firasatnya, mata ketiganya, ari-ari dua lapisnya (hal. 108)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 13. Data 152 Rasakanlah Isyarat yang mampu kau tangkap Tanpa perlu kuucap Rasakanlah air, udara, Bulan, bintang, Angin, malam, Ruang, waktu, puisi (Hanya Isyarat)

Contoh 14. Data 164 Aku kan temani engkau selalu Pagi, siang, sore, malam Kapanpun engkau mau... (Tidur)

Contoh 15. Data 125 Sore ini aku akan naik taksi. Aku akan ke bandara, menghabiskan malam di angkasa (hal. 122)

Contoh 16. Data 16 Dalam tubuh pria 38 tahun itu bersemayam mental anak 4 tahun (hal. 16)

Contoh 17. Data 134 Suasana bandara yang hiruk pikuk membuat sore ini semakin pengap. Nyaris kulupa betapa lembapnya udara di sini. Betapa banyaknya manusia berseliweran dengan aturan geraknya masing-masing. Betapa banyaknya bebunyian, kendaraan, dan tawaran-tawaran lisan dari mulai jasa transportasi sampai akomodasi. Namun kekacauan inilah gerbang yang selangkah lagi membawaku pulang. (hal. 126)

Contoh 18. Data 76 Itukah yang dinamakan firasat? Menahun aku sudah tahu, hari ini akan tiba. Tapi bagaimana bisa kujelaskan? Aku menyayangimu seperti menyayangi diriku sendiri. Bagaimana bisa kita ingin pisah dengan diri sendiri?... (hal. 54)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 19. Data 163 Firasat ini Rasa rindukah ataukah tanda bahaya? Aku tak peduli Dan terus berlari (Firasat)

Contoh 20. Data 128 Bosku tiba-tiba muncul dibelakang, menepuk bahuku pelan. Mantan bos, tepatnya. (hal. 123)

Contoh 21. Data 12 Sesuatu dalam ruangan ini terlalu menyakitkan bagiku. Entah semburan angin dari mesin pendingin atau suara piano yang mengiris-iris kuping... (hal. 8)

Contoh 22. Data 69 Aku menghela nafas. Kisah ini semakin berat membebani lidah. Aku sampai pada bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja (hal. 47)

Contoh 23. Data 71 Seseorang yang Cuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir bagai sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan atau hujan. Seseorang yang selamanya harus kubiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai ia berbalik niscaya hatiku hangus oleh cinta dan siksa (hal. 47)

Contoh 24. Data 90 Aku jatuh cinta pada pandangan pertama,kedua, dan seterusnya sampai mati. (hal. 86)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 25. Data 132 Lewat dari lima jam, udara di pesawat berubah menjadi pisau-pisau halus yang mencacah hidung setiap kali bernapas. Kunikmati setiap sayatan pisau yang kutarik sampai ke paru-paru (hal. 125)

Contoh 26. Data 5 Dan kamu akan memandang kosong ke satu titik, seolah di titik itulah halte tempat berbagai kenangan tentangnya berkumpul dan siap diangkut ke seluruh tubuhmu (hal. 6)

Contoh 27. Data 9 Tak ada yang muluk dari obat flu dan air putih. Tapi kamu mempertanyakannya seperti putri minta dibuatkan seribu candi dalam semalam (hal 7)

Contoh 28. Data 26 Kamu membuatku percaya ada poin tambahan jika memperlakukan hidup seperti arena balap lari. Namun imanku pada arena itu luruh dalam satu malam karena kegagalanmu mencapai garis finis... (hal. 26)

Contoh 29. Data 56 Setengah mati telah kaulawan lautan untuk mencari jawab atas amarahmu pada kematian, dan dengan sabar bagai ibunda menimang anaknya yang meraung murka agar tenang kembali, lautan mengembalikanmu kembali ke tepiannya (hal. 35)

Contoh 30. Data 86 Bentakanmu seperti aba-aba perwira yang menggerakkan kedua tanganku untuk tahu-tahu merengkuhmu... (hal. 57)

Contoh 31. Data 88 Pernyataan temannya menghantam bagai empasan benda raksasa di tangah aula besar kesendiriannya... (hal. 84)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 32. Data 91 Pengumuman itu seperti tombol set ulang yang menggagalkan seluruh rangkaian kejadian sebelumnya (hal. 86)

Contoh 33. Data 92 Mengendap-endap, perempuan itu membuka pintu studionya sendiri seperti seorang pencuri yang takut tertangkap... (hal. 87)

Contoh 34. Data 96 Tangan yang sama terasa halus saat menyapu pipinya, gemetar saat menyibak anak rambutnya seperti pencuri yang takut tertangkap (hal. 88)

Contoh 35. Data 111 Sesuatu dalam matanya seperti memancing keluar monster asing yang selama ini kurendam... (hal. 102)

Contoh 36. Data 114 Andai haru dapat dilihat seperti asap, maka ruangan itu sudah sesak oleh kabut yang membuat orang-orang menangis seperti disembur gas air mata... (hal. 103).

Contoh 37. Data 115 Nadanya berangsur tegas. Seolah menantang monster yang kusekap agar memberontak lepas. Namun kuringkus makhluk itu kuat-kuat (hal. 103)

Contoh 38. Data 116 Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur, tapi tidur siang ini rasanya berlangsung berhari-hari. Seolah dunia beracara sendiri tanpa menghendaki keterlibatanku... (hal. 104)

Universitas Sumatera Utara

Contoh 39. Data 161 Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudra, Kutahu pasti ke mana kan ku bermuara Smoga da waktu (Firasat)

Contoh 40. Data 25 Sungguh kamu sudah sehebat janjimu itu. Janjimu adalah matahariku yang terbit dan terbenam tanpa pernah keliru... (hal. 26)

Contoh 41. Data 45 Terjadi gemuruh di lautan hatimu. Tiba-tiba kau melorot dari karang itu, tersungkur menghujam pasir. Punggungmu berguncang (hal. 34)

Contoh 42. Data 57 Matamu berkaca-kaca, bibirmu tersenyum, lalu kamu mulai menangis sambil tertawa (hal. 36)

Contoh 43. Data 82 Dan jika peristiwa jatuh hati diumpamakan air terjun, maka bersamamu aku sudah merasakan terjun, jumpalitan, lompat indah berkali-kali... (hal. 56)

Contoh 44. Data 66 Aku mulai berkisah, tentang satu sahabatku yang lahir di negeri orang lalu menjalani kehidupan keluarga imigran yang sederhana. Setiap kali ibunya hendak menghidangkan daging ayam sebagai lauk. Ibunya pergi ke pasar untuk membeli bagian punggungnya saja. Hanya itu yang ibunya mampu beli. Sahabatku pun beranjak besar tanpa tahu bahwa ayam memiliki bagian lain selain punggung. Ia tidak tahu ada paha, dada, atau sayap. Punggung menjadi satu-satunya definisi yang ia punya tentang ayam.

Mereka semua lenyap, lurus memandangiku. Mereka tidak menduga katakata sebanyak muncul keluar dari orang yang selama ini mereka kira arca. Dan betapa gemas mereka menanti lanjutan cerita tentang punggung ayam di negeri orang.

Universitas Sumatera Utara

Aku menghela nafas. Kisah ini semakin berat membebani lidah. Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya mampu kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yangcuma sanggup kuhayati bayangannya dan tak akan pernah kumiliki keutuhannya. Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh yang lenyap keluar dari bingkai mata sebelum tangan ini sanggup mengejar. Seseorang yang hanya sanggup kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan. Seseorang yang selama ini harus dibiarkan berupa sebentuk punggung karena kalau sampai berbalik niscayahatiku hangus oleh cinta dan siksa.

Sahabat saya itu adalah orang yang sangat berbahagia. Ia menikmati punggung ayam tanpa tahu ada bagian lain. Ia mengetahui apa yang sanggup ia miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tidak sanggup saya miliki. Kusudahi kisahku seraya menyambar botol bir yang tidaklagi jadi piala dan mendadak terlihat sangat menarik. (hal. 47)

Contoh 45. Data 29 Mungkin matahari lupa ingatan lalu keasyikan terbenam atau terlambat terbit? (hal. 27)

Contoh 46. Data 61 Engkau hanya perlu merasa dan biarkan alam berbicara (hal. 36)

Contoh 47. Data 158 Kemarin, kulihat awan membentuk wajahmu Desau angin meniupkan namamu (Firasat)

Contoh 48. Data 159 Semalam, bulan sabit melengkungkan senyuman Tabur bintang serupa kilau auramu Akupun sadari Kusegera berlari (Firasat)

Contoh 49. Data 161 Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudra Kutahu pasti ke manakan ku bermuara

Universitas Sumatera Utara

Smoga ada waktu (Firasat)

Contoh 50. Data 162 Sayangku, kupercaya alam pun berbahasa Ada makna di balik semua pertanda Firasat ini Rasa rindukah ataukah tanda bahaya? Aku tak peduli Kuterus berlari (Firasat)

Contoh 51. Data 17 Pertama kali bunda mengetahui si bungsu dan perempuan itu berpacaran, bunda langsung mengadakan pertemuan empat mata (hal. 17)

Contoh 52. Data 41 Kau menunggu punggungnya kabur dari pandangan sebelum kembali melanjutkan langkah-langkahmu di atas pasir (hal. 34)

Contoh 53. Data 128 Aku menggeleng sambil tersenyum. Sekalipun berkendara dengan mobil dinas berarti henat sekian puluh dolar, tapi aku ingin meninggalkan kedinasanku secepat mungkin. Sesempurna mungkin. Termasuk meninggalkanmu dan fasilitas yang kau tawarkan, wahai mantan bosku. (hal. 124)

Universitas Sumatera Utara

Vous aimerez peut-être aussi