Vous êtes sur la page 1sur 28

BAB II MATERI Nama: Adiartanti S Putri NIM: 0907328 2. 1.

KREATIFITAS

Tinjauan Pustaka Pengertian kreatif Kreatifitas merupakan suatu bidang kajian yang kompleks, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan. Perbedaan definisi kreativitas yang dikemukakan oleh banyak ahli merupakan definisi yang saling melengkapi. Sudut pandang para ahli terhadap kreativitas menjadi dasar perbedaan dari definisi kreativitas. Definisi kreativitas tergantung pada segi penekanannya, kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four Ps Creativity, yaitu dimensi Person,Proses, Press dan Product sebagai berikut : 1. Definisi kreativitas dalam dimensi Person Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif. c, 1950 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001) Creative action is an imposing of ones own whole personality on the environment in an unique and characteristic way (Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999) Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi. 2. Kreativitas dalam dimensi Process Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif.

Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut : Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu : Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami. Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berharihari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya. Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti oh ya. Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita. 3. Definisi Kreativitas dalam dimensi Press Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau

bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial dan psikologis. Definisi Simpson (1982) dalam S. C. U. Munandar 1999, merujuk pada aspek dorongan internal dengan rumusannya sebagai berikut : The initiative that one manifests by his power to break away from the usual sequence of thought Mengenai press dari lingkungan, ada lingkungan yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau perkembangan baru. 4. Definisi Kreativitas dalam dimensi Product Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah elaborasi/penggabungan yang inovatif. Creativity is the ability to bring something new into existence (Baron, 1976 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001) Definisi yang berfokus pada produk kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969) yang menyatakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 1999; yang menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dari dua definisi ini maka kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja kombinasi dari sesuatu yang sudah ada sebelumnya. Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk menjelaskan makna dari kreativitas yang dikaji dari empat dimensi yang memberikan definisi saling melengkapi. Untuk itu kita dapat membuat berbagai kesimpulan mengenai definisi tentang kreativitas dengan acuan beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli. Dari beberapa uraian mengenai definisi kreativitas yang dikemukakan diatas peneliti menyimpulkan bahwa :

Kreativitas adalah proses konstruksi ide yang orisinil (asli), bermanfaat, variatif (bernilai seni) dan inovatif (berbeda/lebih baik).

Ciri-ciri orang yang berfikir kreatif Berpikir Lancar Anak kreatif mampu memberikan banyak jawaban terhadap suatu pertanyaan yang kita berikan. Dalam kejadian sehari-hari, kita sering bertanya apa, maka sering pula dijawab dengan banyak jawaban, meskipun kadang-kadang jawabannya agak melenceng alias ngaco. Namun, itulah salah satu kehebatan anak kreatif. Dalam jangka panjang, anak kreatif mampu memberikan banyak solusi atas masalah yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan karena di masa depannya hidup akan penuh masalah dan tantangan. Dengan kreativitasnya, maka ia akan lebih mudah menjawab masalah dan tantangan tersebut. Fleksibel dalam Berpikir Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang (fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita. Misalnya, Si Bibi kemana sih, jam segini belum datang, dasar malas menunda-nunda pekerjaan terus, dengan tiba-tiba ia berkata Mungkin Bibi sakit, Bu. Fleksibel dalam Berpikir Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang (fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita. Misalnya, Si Bibi kemana sih, jam segini

belum datang, dasar malas menunda-nunda pekerjaan terus, dengan tiba-tiba ia berkata Mungkin Bibi sakit, Bu.

Fleksibel dalam Berpikir Anak kreatif mampu melihat suatu masalah dari berbagai sudut pandang (fleksibel), sehingga ia mampu memberikan jawaban variatif. Hal ini akan memudahkannya menjalani kehidupan dan menyesuaikan diri dalam berbagai keadaan. Seringkali tanpa kita sadari, anak memberikan jawaban atau komentar yang solutif atas pertanyaan dan pernyataan kita. Misalnya, Si Bibi kemana sih, jam segini belum datang, dasar malas menunda-nunda pekerjaan terus, dengan tiba-tiba ia berkata Mungkin Bibi sakit, Bu. Imaginatif Anak kreatif memiliki daya khayal atau imajinasi, yang ia aplikasikan dalam kegiatannya sehari-hari. Ia menyukai imajinasi dan sering bermain peran imajinasi. Misalnya, ia membayangkan dirinya sebagai Ibu, maka ia akan berperan sebagai ibu dalam segi bicara dan perilakunya. Dalam tataran anak remaja, imajinasi ini biasanya berupa fiksi ilmiah, yakni sudah cukup mampu mengembangkan imajinasinya dalam bentuk-bentuk keilmuan, seperti menulis cerpen atau naskah drama, menciptakan lirik lagu, bermusik dengan genre tertentu, dan lain-lain. Senang menjajaki Lingkungannya Anak kreatif senang dengan bermain. Bermain dan permainannya itu selain menyenangkannya juga membuatnya banyak belajar. Ia bisa mengumpulkan dan meneliti makhluk hidup, serta benda mati yang ada di lingkungannya. Hal ini tentu saja bermanfaat untuk masa depannya karena ia akan selalu belajar dan mengasah rasa ingin tahunya terhadap sesuatu secara mendalam. Ciri ini juga terkait dengan kecerdasan anak secara naturalis. Msalnya, karena ia senang meneliti makhluk hidup, maka ia senang memelihara binatang atau tanaman yang disukainya dan memberinya nama.

Banyak mengajukan Pertanyaan Anak kreatif sangat suka mengajukan pertanyaan, baik secara spontan yang berkaitan dengan pengalaman barunya maupun hasil ia berpikir. Sering kali pertanyaan yang diajukannya membuat kita sulit dan merasa terjebak. Karena itu, kita harus memiliki strategi yang tepat dengan berhati-hati memberikan pernyataan dan harus siap dengan jawaban yang membuatnya mengerti. Misalnya, kita mengajarkan bahwa Tuhan selalu melihat kita dan tahu segala perbuatan kita karena Tuhan itu ada di mana-mana, maka ia dapat mengajukan pertanyaan Tuhan itu laki-laki atau perempuan? Tuhan itu ada banyak ya? Kan ada dimana-mana?. Jika tidak kita berikan jawaban yang memuaskannya, maka ia akan terus mengajukan pertanyaan. Mempunyai Rasa Ingin Tahu yang Kuat Anak kreatif suka memperhatikan sesuatu yang dianggap menarik dan mendalaminya sampai puas. Rasa ingin tahu anak kreatif sangat tinggi, sehingga ia tak akan melewatkan kesempatan untuk bertanya. Karena itu, kita sering dibuatnya agak kewalahan bahkan jengkel dengan menganggap anak kita bawel. Padahal itulah kehebatannya, rasa ingin tahunya akan membuatnya haus ilmu, memiliki daya kritis dalam berpikir dan tidak cepat percaya dengan ucapan orang sebelum membuktikan kebenarannya. Misalnya, kita sedang bertamu ke rumah seseorang. Ia melihat kristal yang menarik. Matanya selalu tertuju ke sana dan pelan-pelan mendekati kristal itu, diangkatlalu jatuh dan pecah. Ia berkata Habis berat sih, jadi dibagi dua saja, deh! Reaksi kita tentu saja kesal, marah dan merasa malu. Karena itu, fokus dan konsentrasi terhadap anak kreatif harus benar-benar diperhatikan. Cara berpikirnya yang cepat dan lancar akan membuatnya mudah bertindak memuaskan keingintahuannya. Suka melakukan Eksperimen Anak kreatif suka melakukan percobaan dengan berbagai cara untuk memuaskan rasa penasaran dan rasa ingin tahunya. Karena itu, sebagaimana contoh di atas, orang tua harus bayak mendampingi dan membimbingnya, tetapi tidak bertujuan menghambat atau terlalu mencampuri eksperimennya itu.

Memberikan penjelasan tentang baik dan buruknya sesuatu lebih baik daripada berkata jangan atau tidak boleh.

Suka menerima Rangsangan Baru Anak kreatif sangat suka mendapatkan stimulus atau rangsangan baru, serta terbuka terhadap pengalaman baru. Hal ini berkaitan dengan rasa ingin tahunya dan kesukaannya bereksperimen. Semakin banyak stimulus yang kita berikan, maka semakin banyak pula pengetahuan yang didapatkannya dan semakin banyak pula percobaan yang dilakukannya, sehingga proses dan kemampuan berpikirnya akan terus berkembang dan mengasah kecerdasan otaknya. Berminat melakukan Banyak Hal Anak kreatif memiliki minat yang besar terhadap banyak hal. Ia suka melakukan hal-hal yang baru, berani mencoba hal baru dan tidak takut terhadap tantangan. Dengan mengetahui antusiasme dari minatnya terhadap sesuatu akan membantu orang tua mengenali bakat anak, sehingga sejak dini bisa mengembangkan minat dan bakatnya secara berdampingan dan berkesinambungan. Selain itu, keberanian melakukan hal-hal baru dapat memupuk rasa percaya dirinya yang bermanfaat untuk perkembangan kepribadiannya kelak. Tidak mudah Merasa Bosan Anak kreatif tidak mudah bosan melakukan sesuatu. Ia akan melakukannya sampai ia merasa benar-benar puas. Jika sudah puas, maka ia akan melakukan sesuatu yang lain lagi. Inilah ciri kreativitasnya yang menonjol. Ketidakbosanan merupakan aset berharga yang akan membuatnya terus mencari hal-hal yang dapat menginspirasinya untuk berkreasi dan berinovasi dengan hal-hal yang dialaminya dan dilihatnya, sehingga proses kereatifnya terus berjalan seiring pertumbuhan usianya. Menurut A. Roe ( Kao.1989:15-16) manusia kreatif mempunyai ciri-ciri : a. Keterbukaan dalam pengalaman, b. Melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa,

c. Keingintahuan, d. Menerima dan menyesuaikan yang kelihatannya berlawanan, e. Dan menerima perbedaan, f. Percaya pada diri sendiri, g. Tekun, h. Berani mengambil resiko, i. Tidak hanya tunduk pada standar dan pengawasan kelompok. Ugene Raudsepp, (1983, Profile of the Creative Individual, Creative Computing) menambahkan syarat-syarat seorang disebut kreatif, antara lain : a. sensitivitas kepada persoalan, b. kesiapan dan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah ide-ide besar, c. fleksibilitas d. keaslian e. mau mendengarkan perasaan-perasaan orang lain f. keterbukaan terhadap fenomena di bawah sadar g. motivasi h. bebas dari ketakutan atas kegagalan i. kemampuan untuk berkonsentrasi j. berpikir dengan berbagai image

Cara membantu menerapkan kemampuan kreativitas seorang wirausahawan Melatih Kreativitas Melalui Kegiatan Agar lebih jelas di bawah ini diberkan contoh melatih kreativitas seseorang : a. Seorang siswi SMK di sekolah membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimennya. b. Siswa SMK jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam. c. Siswa menyusun batang korek/stick es cream untuk dibuat menjadi gedung, mobil, lampion, motor dan lain-lain. d. Seorang membuat keset dari kain percak. Banyak hal dapat dilakukan untuk menerapkan dan meningkatkan kreativitas para calon wirausaha. Diantaranya sebagai berikut :

a. Menggunakan akal Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analisis terhadap pengetahuan, evaluasi, dan tahap-tahap implementasi. Jadi seorang wirausaha yang ingin lebih kreatif, syaratnya harus melatih diri dan mengembangkan kemampuannya melalui kegiatan usaha. b. Hapus perasaan ragu-ragu Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide positif. Oleh karena itu agar kreativitas seseorang calon wirausaha dapat berkembang maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif. c. Mengenali lingkungan Untuk membantu meningkatkan kreativitas para calon wirausaha dapat dilakukan dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Caranya adalah wirausaha mengenali hubungan yang baru dan berbeda. d. Mengembangkan perspektif fungsional Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu pekerjaanya. Untuk membantu menerapkan kemampuan kreatif seseorang, dapat dilakukan sebagai berikut : a. Rileks Beberapa cara atau teknik rileks adalah dengan meditasi, mendengarkan alunan musik, mendengarkan humor, rekreasi, dan berhenti sejenak memikirkan permasalahan. b. Melatih otak Mengeluarkan semua gagasan tanpa harus menyebut pemecahannya terlebih dahulu, latihan konsentrasi dan memikirkan cara menyelesaikan masalah-masalah pribadi. c. Menentukan keinginan Kamu harus memahami permasalahannya sebelum mencoba memecahkannya, mengumpulkan fakta-faktanya dan mencoba mengidentifikasi fakta-fakta yang paling d. Cara mengatasi masalah Hal ini dapat dilakukan dengan mematok waktu untuk memfokuskan pada tahap merencanakan, menyusun sub tujuan, mengingat kembali masalah-masalah yang penting.

serupa. Bagaimana memecahkan permasalahannya ? Caranya pergunakanlah analogianalogi, strategi pemecahan yang berbeda, baik secara verbal, visual, matematis atau diagram-diagram, selanjutnya harus percaya pada intuisi dan bermainlah pada gagasan-gagasan yang positif. e. Cara melakukan sesuatu dengan baik Cara ini melibatkan upaya-upaya secara orisinil, menjaga keterbukaan pikiran dan menunda menggunakan cara-cara biasa dalam mengerjakan sesuatu. i. Peralatan Langkah-Langkah Setiap orang : Spidol, kertas karton : Seluruh siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan membentuk barisan ke belakang, harus menorehkan spidol ke kertas karton secara berkesinambungan perorangan agar memperoleh kombinasi gambar yang baik dengan memperhitungkan waktu yang dibatasi dan tidak boleh saling memberitahukan gambar apa yang harus dibuat. Penilaian hasil terbaik adalah kombinasi gambar yang sesuai dan menarik. Manfaat : Walaupun dikerjakan per kelompok, akan tetapi ide dan kreatifitas untuk membuat gambar menjadi terkombinasi dengan baik adalah per orangan, sehingga dapat mengukur daya kreatifitas per orangan. Permainan

ii. Judul Film 1 : Permainan Kreatif iii.

Film

Daftar Pustaka

http://zahrathelittledesert.blog.uns.ac.id/2011/05/29/ciri-anak-berpikir-kreatifandakah-salah-satunya/ http://nadya-nandy.blogspot.com/2010/06/mengembangkan-semangat-wirausaha.html

iv.

Power Point

KREAT C iri B erfik


v. Study Kasus Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi Pengembangan Kreativitas Anak Melalui Permainan Finger Painting (Studi Kasus di BA Aisyiyah Nur Qomariyah, Kenokorejo, Polokarto, kreativitas anak sangat membutuhkan dorongan, media atau fasilitas-fasilitas Sukoharjo). Latar belakang dalam masalah penelitian ini bahwa pengembangan lingkungan yang kondusif agar dapat berkembang secara optimal. Peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengembangkan kreativitas anak. Perumusan masalah permainan finger painting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara dalam penelitian ini adalah bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak melalui

pengembangan kreativitas anak melalui permainan finger painting. Metode penelitian

dalam penelitian ini menggunakan metode diskriptif dengan menggunakan metode dengan mengorganisasi informasi, menyeleksi data, penyusunan data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini didapat kesimpulan bahwa cara pengembangan

pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data

M enurut A . R o m em pun yai c a. K eterbukaa b. M e lihatCiri ses elihatCir c. K einginta hu d. M enerim a d berla w a nan, e. D an m ener f. Percaya pad P ercaya pa g. T ekun, h. B erani m en

kreativitas anak melalui kegiatan yang menyenangkan, pembelajaran dalam bentuk kegiatan konkret, dan mengaktifkan anak dalam kegiatan. Sama halnya dengan berbagai perusahaan di dunia saat ini, orang berlombalomba untuk meningkatkan sumber daya manusianya untuk menghasilkan produkproduk yang kreatif.

vi. Ceramah Penugasan Tanya Jawab

Metode Penyajian

vii. Pilihan Ganda:

Evaluasi

1. Kreativitas dapat didefinisikan kedalam empat jenis dimensi sebagai Four Ps Creativity, yaitu KECUALI: a. dimensi Person, b. Proses, c. d. Press Product

e. Position Jawaban : e 2. Berikut ini contoh anak SMK kreatif: a. Siswa SMK mengumpulkan plastik bekas untuk dibuat tas b. Siswa SMK membeli peralatan sekolah di pasar daripada di mall c. Siswa SMK mempelajar tarian daerah d. Siswa SMK menjenguk teman yang sakit e. Siswa SMK sering membantu orang tua di rumah Jawab: a 3. Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people pendapat tersebut dikemukakan oleh: a. Guilford

b. Adam Smith c. Renef d. Adolf e. Swerter Jawab: a

4. Upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif merupakan pengertian kreatifitas dalam bentuk: a. Perorangan b. Dimensi c. Proses d. Tindakan e. Keinginan Jawab : c 5. Dibawah ini adalah cara untuk melatih kreatifitas, YAITU: a. bersabar b. relaks c. belajar giat d. berlatih e. olahraga Jawab : b Essai 1. Jelaskan pengertian kreatif! 2. Jelaskan pengertian kreatif dalam dimensi proses 3. Sebutkan contoh siswa kreatif! 4. Bagaimana cara melatih kreatifitas? 5. Sebutkan ciri orang berfikir kreatif! Jawab : 1. kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck

menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. 2. Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif. Creativity is a process that manifest in self in fluency, in flexibility as well in originality of thinking (Munandar, 1977 dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001). Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi). Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut : Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu : Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah yang dialami. Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama (berharihari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar (hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya. Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang kurang lebihnya berarti oh ya.

Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata atau kondisi realita 3. a. Seorang siswi SMK di sekolah membuat kejutan dengan membuat kue dengan resep baru sebagai hasil eksperimennya. b. Siswa SMK jurusan tata kecantikan mencoba untuk membuat baki lamaran dengan hiasan yang baru dan model yang bermacam-macam. c. Siswa menyusun batang korek/stick es cream untuk dibuat menjadi gedung, mobil, lampion, motor dan lain-lain. d. Seorang membuat keset dari kain percak. Essai berstruktur 1. Jelaskan pengertian kreatifitas dalam: a. Proses b. Dimensi Person c. Press 2. Berikan Contoh siswa kreatif di lingkungan: a. Sekolah b. Keluarga c. Masyarakat 3. Jelaskan cara membantu menerapkan kreatifitas dilihat dari a. Cara berfikir b. Melatih kemampuan Otak c. Cara mengatasi masalah

Benar Salah 1. Upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif merupakan pengertian kreatifitas dalam bentuk proses 2. Creativity refers to the abilities that are characteristics of creative people pendapat tersebut dikemukakan oleh Adam Smith

3. Wallas (1976) dalam Reni Akbar-Hawadi dkk, 2001 mengemukakan empat tahap dalam proses kreatif yaitu Tahap Persiapan, inkubasi, eliminasi, verifikasi. Kunci Jawaban:

1. Definisi motivasi

MOTIVASI

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita. Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan. Istilah Motivasi berasal dari bahasa latin Movere yang berarti

menggerakan. Berdasarkan pengertian ini makna Motivasi menjadi berkembang. Woldkwoski (1985) menjelaskan bahawa Motivasi merupakan suatu kondisi menyebabkan atau menimbulkan prilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut Ames dan Ames (1984) menjelaskan Motivasi dari pandangan kognitif. Menurut pandangan ini Motivasi didefinisikan sebagai prespektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Motivasi juga dapat di jelaskan sebagai Tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu (cropley). Dalam proses ini umumnya seseorang akan berusaha mencapai suatu tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang diperoleh.

Marion William dan Richard Burden menjelaskan bahwa Motivasi merupakan hasil cognitive secara keseluruhan yang membangkitkan keinginan untuk bertindak sebagai hasil dari pemikiran yang berkesinambungan sehingga seorang dapat mencpai sesuatu sesuai dengan apa yang direncanakan/tujuan ( motivation is a state a cognitive arousal which provoke a decision to act as a result of which there is sustained intellectual and/or physical effort so that the person can achieve some previously set goal). Faktor-faktor motivator Beberapa faktor yang dapat mempngaruhi motivasi kelompok (teamwork) dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut: Tujuan Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu team dalam bekerja. Namun hal tersebut belum cukup jika visi., misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.. Tantangan Manusia dikarunia mekanisme pertahanan diri yang di sebut "fight atau flight syndrome". Ketika dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (fight) atau menghindar (flight). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut justru merupakan motivator. Namun demikian tidak semua pekerjaan selalu menghadirkan tantangan. Sebuah team tidak selamanya akan menghadapi suatu tantangan. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya memberikan suatu tugas atau pekerjaan yang menantang dalam interval. Salah satu criteria yang dapat dipakai sebagai acuan apakah suatu tugas memiliki tantangan adalah tingkat kesulitan dari tugas tersebut. Jika terlalu sulit, mungkin dapat dianggap sebagai hal yang mustahil dilaksanakan, maka team bisa saja menyerah sebelum mulai mengerjakannya. Sebaliknya, jika terlalu mudah maka team juga akan malas untuk mengerjakannya karena dianggap tidak akan menimbulkan kebanggaan bagi yang melakukannya.

Keakraban Team yang sukses biasanya ditandai dengan sikap akraban satu sama lain, setia kawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota team saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangankan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota team. Tanggungjawab Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Team yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yag tinggi. Kesempatan untuk maju Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari konsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah team setiap anggota merasa bahwa team tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut di atas maka akan tercipta motivasi harga diri. Kepemimpinan Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitment dari anggota team. Leader berperan kondisi yang kondusif bagi team untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulkan motivasi seperti yang disebutkan diatas JOHN dalam Winardi (2002:2) menjelaskan motivasi untuk bekerja merupakan sebuah istilah yang digunakan dalam bidang perilaku keorganisasian (Organizational Behavior = OB), guna menerangkan kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri dan komitment yangtinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan

seseorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja. Dengan demikian analisis mengenai motivasi akan bersinggungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi. Ditegaskan Atkinson dalam Winardi (2002:4) bahwa analisis motivasi perlu memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang menimbulkan dan mengarahkan aktivitas-aktivitas seseorang. Chung & Megginson dalam Gomes (2001:180) menjelaskan, motivasi melibatkan (1) faktor-faktor individual dan (2) faktor-faktor organisasional. Faktor-faktor individual meliputi kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Faktor-faktor organisasional meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (coworkers), pengawasan (supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job itself). Helleriegel dan Slocum sebagaimana dikutip Sujak (1990:249) mengklasifikasikan tiga faktor utama yang mempengaruhi motivasi meliputi (1) perbedaan karakteristik individu, (2) perbedaan karakteristik pekerjaan, dan (3) perbedaan karakteristik lingkungan kerja atau organisasi. Karakteristik individu yang berbeda jenis kebutuhan, sikap dan minat menimbulkan motivasi yang bervariasi, misalnya pegawai yang mempunyai motivasi untuk mendapatkan uang sebanyak-banyaknya akan bekerja keras dengan resiko tinggi dibanding dengan pegawai yang mempunyai motivasi keselamatan, dan akan berbeda pada pegawai yang bermotivasi untuk memperoleh prestasi. Setiap pekerjaan yang berbeda membutuhkan persyaratan keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi dan tipe-tipe penilaian yang berbeda pula. Perbedaan karakteristik yang melekat pada pekerjaan itu membutuhkan pengorganisasian dan penempatan orang secara tepat sesuai dengan kesiapan masingmasing pegawai. Setiap organisasi juga mempunyai peraturan, kebijakan, sistem pemberian hadiah, dan misi yang berbeda-beda yang akan berpengaruh pada setiap pegawainya. Motivasi seseorang dipengaruhi oleh stimuli kekuatan intrinsik yang ada pada diri seseorang/individu yang bersangkutan, stimuli eksternal mungkin juga dapat mempengaruhi motivasi, tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan reaksi individu terhadap stimuli tersebut.

Wahjosumidjo (1984:95) mengatakan motivasi merupakan daya dorong sebagai hasil proses interaksi antara sikap, kebutuhan, dan persepsi bawahan dari seseorang dengan lingkungan, motivasi timbul diakibatkan oleh faktor dari dalam dirinya sendiri disebut faktor intrinsik, dan faktor yang dari luar diri seseorang disebut faktor ekstrinsik.. Selanjutnya faktor intrinsik dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita yang menjangkau masa depan. Kewirausahaan dan motivasi diri: Sukses mengenali potensi diri berdasar kepribadian Mampu memotivasi diri yang baik menuju sukses dalam bisnis, kewirausahaan dan kerja merupakan impian banyak orang. Namun semua usaha apapun ketika berangkat dari ketidak tahuan, maka nilai efektifitas menuju terwujudnya sebuah kesuksesan sangat kecil. Peluang sukses akan rendah.Hal ini berbeda jika setidaknya kita mampu mengenal potensi diri kita sejak awal, sehingga banyak terjadi dan kita dengar, seseorang dengan usaha yang minimalis dan sederhana namun begitu cepat menjadi sukses dalam bisnisnya, kerjanya, wirausaha nya.Mengenali diri merupakan modal dan kekuatan, terutama kekuatan untuk membangun kekuatan berikutnya menuju sukses menangkap peluang bisnis, peluang kerja, peluang sukses, peluang peningkatan reputasi.Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam: Tipe Kepribadian Konvensional Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah : Bersikat hati-hati, mengikuti arus , metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel , pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur , tekun, praktis, cermat, sopan, tidak imajinatif.Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer dan akuntan. Tipe Kepribadian Sosial Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, hangat Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, konsultan manajemen Tipe Kepribadian

Investigative rciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, instrospektif, pemalu, penuh kehatihatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, tidak terlalu disukai orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, dosen Tipe Kepribadian Artisitik iri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, disukai banyak orang. Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, kritikus seni.t tipe Kepribadian Realistis Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji atau kata-kata , keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun dan cermat.Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, petani. Tipe Kepribadian Pengusaha Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, siap mencoba apapun Pekerjaan yang cocok untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, wiraswasta.

a. Peralatan Langkah-Langkah

Permainan : Alat pemutar musik : Setiap siswa satu per satu harus pindah posisinya dari seberang ke seberang lagi, akan tetapi syarat siswa harus berpindah adalah harus menampilkan gaya masing-masing dan tidak boleh sama. Bila siswa sama sekali tidak bisa menampilkan gaya yang berbeda, maka siswa tersebut tidak akan bisa berpindah tempat.

Manfaat

: Selain kreatifitas, siswa juga dituntut untuk termotivasi agar bisa berpindah tempat, siswa yang termotivasi lebih dahulu akan mempunyai gaya berpindah lebih dahulu daripada siswa yang lebih akhir berpindah tempat.

b.

Film

Judul Film 1 : Peningkatan motivasi c. Daftar Pustaka

http://www.squidoo.com/definisi-motivasi http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139725-definisimotivasi/#ixzz1SqVajLwX http://www.gsn-soeki.com/wouw/?koleksi-artikel-utk-semua RAHMA YANUARTI, ANITA (2007) MOTIVASI BELAJAR ANAK JALANAN (Studi Kasus pada Anak Jalanan yang Bersekolah di SDN Oro Oro Dowo Malang). Undergraduate thesis, University of Muhammadiyah Malang.

d.

Power Point

FaktorP M

Mo

e.

Study Kasus Penelitian ini dilakukan di SDN Oro-Oro Dowo Jln. Brigjen Slamet Riadi Gg.

8 Malang dengan alas an sudah mengetahui anak jalanan yang akan diteliti bersekolah di tempat tersebut dan lokasi tersebut memudahkan peneliti untuk mencari data-data yang dibutuhkan. Sumber datanya adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi dan wawancara. Penelitian ini menggunakan cara pendekatan deskriptif kualitatif yang menafsirkan serta menggambarkan keadaan sesuai dengan kenyataan yang sudah diperoleh. Dengan menggunakan pendekatan tersebut diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan kenyataan dan kejadian sebenarbenarnya tentang hal-hal yang sudah diteliti. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan selanjutnya dapat disimpulkan bahwa: (1) Faktor yang memotivasi anak jalanan bersekolah adalah: karena adanya kesadaran dari keluarga yang tidak ingin membiarkan anaknya berada di jalanan, adanya dorongan keluarga untuk bersekolah serta adanya pengaruh dari teman-teman yang bersekolah tentunya mereka ingin punya pendidikan yang sama dengan teman-temannya. Faktor yang paling utama adalah kesadaran diri dari anak jalanan yang ingin selalu bersekolah supaya pintar dan dapat mencapai cita-citanya. (2) Bahwa kondisi ekonomi keluarga anak jalanan yang bersekolah adalah memang sangat berpengaruh terhadap mereka yang memang dari keluarga yang tidak mampu dengan kembalinya anak untuk bersekolah tentunya pendapatan akan berkurang, namun bagi mereka yang mempunyai penghasilan lebih dan anak tersebut kembali bersekolah pasti tidak ada pengaruhnya. Karena memang anak tersebut pergi ke jalanan adalah atas dasar ingin bebas dari orang tua dan ingin memiliki uang sendiri. (3) Respon sekolah terhadap keberadaan anak jalanan yang bersekolah adalah mempunyai peranan yang sangat besar, karena dari pihak sekolahlah yang mampu mengangkat anak-anaknya untuk tidak lagi menjadi anak jalanan dan ikut mendukung untuk kembali bersekolah dengan memberikan wawasan yang lebih luas tentang pentingnya bersekolah untuk masa depannya nanti, tidak membeda-bedakan antara anak jalanan dengan anak biasa semua dianggap sama untuk bersekolah.

Inovasi, Kunci Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan jAKARTA - Dalam menghadapi tantangan global, diperlukan inovasi untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan. Apalagi saat ini pasar global sedang menghadapi perbaikan yang akan memberikan banyak peluang bagi para wirausahawan di pasar perdagangan yang baru. Hal tersebut dikatakan CEO Ernst & Young Giuseppe Nicolosi kepada wartawan dalam konferensi pers Entrepreneur Of the Year 2010, di Graha Niaga, Jakarta, kemarin. "Pada saat perekonomian dunia dan sektor-sektor utama bisnis sedang menghadapi tantangan yang luar biasa, kita perlu terus berinovasi dan menumbuhkan semangat kewirausahaan," ujarnya. Menurutnya, walaupun beberapa negara di Eropa masih menghadapi sejumlah tantangan ekonomi, bisa dipastikan bahwa perekonomian global sedang menuju ke arah perbaikan yang tentunya akan memberikan banyak peluang bagi para wirausahawan di pasar perdagangan yang baru. "Agar sukses dalam era globalisasi, wirausahawan harus siap menghadapi bertambahnya kompetisi global dalam pasar global dalam pasar lokal dan pada saat yang sama siap memanfaatkan peluang untuk masuk ke pasar global," tambah Presiden Direktur PT Citra Tubindo Tbk, Kris Taenar Wiluan. Penerim penghargaan Indonesia Ernst & Young Entrepreneur Of the Year 2009 ini melanjutkan, wirausahawan dapat mendapatkan keuntungan dari pasar-pasar yang baru terbuka dengan mendapatkan pengertian yang mendalam atas pasar global, menggunakan presentasionli ne dan menyesuaikan produk dan jasa untuk pasar-pasar ini. "Terakhir, pelatihan manajemen secara berkesinambungan untuk mendapatkan pengetahuan teknologi baru akan mempersiapkan wirausahawan dengan keahliankeahlian yang diperlukan untuk sukses dalam membuka pasar baru dan dalam globalisasi,"

f. Ceramah Penugasan

Metode Penyajian

Tanya Jawab

g. Pilihan Ganda:

Evaluasi

1. Motivasi berasal dari bahasa latin, yaitu: a. motivation b. moske c. movere d. morehear e. mouve Jawab : C 2. Ames menjelaskan motivasi dari pandangan a. Kognitif b. Afektif c. Psikomotor d. Sosiologi e. Sosial Jawab : A 3. Motivasi merupakan suatu kondisi menyebabkan atau menimbulkan prilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku. Pendapat tersebut dikemukakan oleh: a. woldkwoski b. Ames dan Amew c. Smith d. Dessler e. Paul Jawab: A 4. motivation is a state a cognitive arousal which provoke a decision to act as a result of which there is sustained intellectual and/or physical effort so that the

person can achieve some previously set goal pendapat tersebut dikemukakan oleh: a. William dan Richard b. Paul and Jhon c. Garry Dessler d. Stephen Robin e. Hanna 5. Berikut factor yang mempengaruhi motivator kerja, yaitu: a. Tujuan b. Kemauan c. Kemampuan d. Keinginan e. Ambisi Jawab : A Essai: 1. Sebutkan pengertian dari motivasi 2. Sebutkan faktor yang mempengaruhi motovasi kerja 3. Jelaskan pengertian motivasi menurut william dan richard 4. Jelaskan pandangan motivasi menurut Ames 5. Jelaskan pengertian dari motivation is a state a cognitive arousal which provoke a decision to act as a result of which there is sustained intellectual and/or physical effort so that the person can achieve some previously set goal Jawab: 1. Istilah Motivasi berasal dari bahasa latin Movere yang berarti menggerakan. Berdasarkan pengertian ini makna Motivasi menjadi berkembang. Woldkwoski (1985) menjelaskan bahawa Motivasi merupakan suatu kondisi menyebabkan atau menimbulkan prilaku tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut Ames dan Ames (1984) menjelaskan Motivasi dari pandangan kognitif. Menurut pandangan ini Motivasi didefinisikan sebagai prespektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Motivasi juga dapat di jelaskan sebagai Tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu (cropley). Dalam proses ini umumnya seseorang akan berusaha

mencapai suatu tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang diperoleh. 2. Chung & Megginson dalam Gomes (2001:180) menjelaskan, motivasi melibatkan (1) faktor-faktor individual dan (2) faktor-faktor organisasional. Faktor-faktor individual meliputi kebutuhan-kebutuhan (needs), tujuan-tujuan (goals), sikap (attitude), dan kemampuan-kemampuan (abilities). Faktorfaktor organisasional meliputi pembayaran atau gaji (pay), keamanan pekerjaan (job security), sesama pekerja (co-workers), pengawasan (supervision), pujian (praise), dan pekerjaan itu sendiri (job itself). 3. Marion William dan Richard Burden menjelaskan bahwa Motivasi merupakan hasil cognitive secara keseluruhan yang membangkitkan keinginan untuk bertindak sebagai hasil dari pemikiran yang berkesinambungan sehingga seorang dapat mencpai sesuatu sesuai dengan apa yang direncanakan/tujuan 4. Ames dan Ames (1984) menjelaskan Motivasi dari pandangan kognitif. Menurut pandangan ini Motivasi didefinisikan sebagai prespektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Motivasi juga dapat di jelaskan sebagai Tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu (cropley). Dalam proses ini umumnya seseorang akan berusaha mencapai suatu tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang diperoleh. 5. Motivasi merupakan hasil cognitive secara keseluruhan yang membangkitkan keinginan untuk bertindak sebagai hasil dari pemikiran yang berkesinambungan sehingga seorang dapat mencpai sesuatu sesuai dengan apa yang direncanakan/tujuan Essai berstruktur 1. Sebutkan pendorong motivasi di lingkungan: a. Sekolah b. Masyarakat c. Keluarga 2. Sebutkan factor pendorong motivator di a. lingkungan kerja b. kelas 3. Sebutkan contoh permainan yang dapat dilakukan untuk memotivasi

a. untuk anak sekolah b. untuk motivasi kerja c. untuk keberhasilan hidup 4. Untuk meningkatkan motivasi kerja dan mengurangi kebosanan dilakukan dengan Job Enrichment dan Enlargment. a. Berikan contoh implementasi dari Job Enrichment!. b.Berikan contoh implementasi dari Enlargment Jawab: a. - pekerjaan tidak sesuai dg Job disnya - memperkerjakan SDM dibawah Umur - tidak mematuhi Undang-Undanketenagakerjaanyangada b. - Perusahaan memfasilitasi karyawan jikaberprestasi - Tunjangan ketenagakerjaan karyawan diperhatikan - Mendapatkan Bonus jika persh.memperoleh laba Essai Berpasangan 1. Movere 2. Kognitif 3. Wallas 4. Woldswoski 5. Chung & Megginson Jawab: 1. B 2. A 3. C 4. E 5. D a. Ames b. Latin c. Inkubasi d. Faktor motivasi e.Persistance

Vous aimerez peut-être aussi