Vous êtes sur la page 1sur 3

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan Ibu di Desa Kerlinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timar mempunyai sejumlah perilaku dan budaya yang terkait dengan keadaan status gizi buruk pada balita. Beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain adalah: 1. Perilaku kesehatan Terdapat pengetahuan ibu yang masih rendah tentang pemahaman ibu terhadap pengertian balita gizi baik, gizi buruk, gejala gizi buruk serta, bahaya gizi buruk. Hal itu disebabkan karena tingkat pendidikan ibu yang masih rendah. Terdapat beberapa perilaku yang tidak sesuai dengan ilmu kesehatan seperti masih banyak ibu yang tidak berkunjung baik keposyandu ataupun puskesmas karena berat badan balita tidak bertambah dan pada saat posyandu tidak ada pemberian makanan

tambahan (PMT). Oleh karena itu ibu malas pergi keposyandu alaupun hanya untuk menimbang balita. Menurut ibu karena letak puskesmas cukup jauh sehingga ibu mengalami kesulitan untuk pergi ke puskesmas dengan alasan cuaca yang panas, tidak adanya kendaraan, dan jarak tempuh yang jauh itu sebabnya ibu tidak memvaksin balita. Sebagian besar ibu merawat dan menjaga baita sendiri tetapi terdapat pula balita yang di asuh oleh nenek atau kakaknya dikarenakan ibu yang bekerja.

2. Budaya Masyarakat Desa kelinjau Ulu memiliki kebiasaan untuk tidak menyuntik anaknya dikarenakan takut terjadi bocor darah dan sakit di kemudian hari padahal dari petugas kesehatan sudah menyarankan para ibu untuk datang kepuskesmas dan menyuntik balita tetapi ibu masih saja tidak mau karena tidak tega melihat anaknya nangis. Umumnya balita makan 2 sampai 3 kali sehari dengan menu nasi dengan kuah sayur, ada juga yang memberikan makan tepun gandum yang dimasak dicampur air dengan sedikit tambahan gula dan garam, nasi dengan kuah mie instan, ada pula terdapat satu jenis makanan yang diberikan semenjak usia balita 1 tahun yaitu sayur labu dengan nasi. Apabila anak minta diberi makan maka ibu baru memberi makan tetaoi apabila dalam shari anak tidak minta makan maka anak tidak makan. Ibu beranggapan anak kalau dipaksa juga tetap tidak mau makan. Kebiasaan masyarakat Desa Muara Ancalong apabila ana mereka sakit maka jarang dibawa kedokter yakni melakukan pengobatan tradicional seperti datang ke dukun untuk sekedar di baca-baca terus ada juga ritual mandi lengkau yang sudah dilakukan turun-temurun dari nenek moyang yaitu mandi dengan air yang berisi rempah-rempah seperti daun blimbing, daun sereh, pucuk jambu dan lain sebainya.

B. Saran Berikut ini adalah saran-saran yang dapat disampaikan setelah dilakukannya penelitian mengenai aspek perilaku ibu dan budaya mengenai status gizi buruk pada balita di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur, antara lain : 1. Petugas kesehatan dan kader posyandu perlu lebih mengembangkan penyampaian masalah kesehatan terutama maslah gizi pada balita baik di posyandu maupun puskesmas agar para ibu lebih memahami dan mengetahui tentang masalah kesehatan terutama masalah kesehatan balita. 2. Petugas kesehatan dan kader posyandu perlu memberikan pengarahan kepada para ibu balita tentang pentinya ke posyandu dan puskesmas. Seperti misalnya memberitahu manfaat dan keuntungan ibu untuk datang

keposyandu dan puskesmas agar mengetahui perkembangan anak. 3. Petugas kesehatan dan kader posyandu perlu mengadakan acara penyuluhan rutin yang diadakan setiap sebulan sekali bersamaan dengan kegiatan posyandu agar para ibu lebih antusias untuk pergi keposyandu dan lebih mendapatkan pengalaman serta menambah wawasan.

Vous aimerez peut-être aussi