Vous êtes sur la page 1sur 4

AIDS

Well, today we are going to discuss about AIDS (Acquired immune deficiency syndrome). AIDS adalah kegagalan system immune tubuh (immunodeficiency). Hal ini mengurangi kemampuan tubuh memerangi infeksi dan menekan pelipatgandaan sel-sel abnormal atau penurunan resistensi terhadap serangan penyakit sehingga dilain pihak munculnya kerentanan tubuh terhadap infeksi penyakit menular. Misalnya kanker. As you know that AIDS has caused by HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penyakit ini menyerang system imun tubuh kita, termasuk sel-sel darah khusus (limfosit atau yang dikenal dengan leukosit yang berinti satu (tunggal), tidak bersegmen, dan pada umumnya tidak berglanula, berperan pada imunitas humoral (Sel B) dan imunitas sel (sel T)), dan sel-sel organ (sumsum tulang, limpa, hati, dan kelenjar limfe). Sel-sel ini membemtuk antibodi untuk melindungi tubuh terhadap penyakit dan kanker. HIV mengubah struktur sel tubuh yang diserangnya. Virus ini membaurkan kode genetiknya dengan unsure genetic sel yang ditumpangi, sehingga virus menjadi bagian terpadu dari sel, dan tetap berada di situ selamanya. Tetapi, HIV sangatlah lamban sehingga memerlukan waktu bertahun-tahun lamanya sebelum AIDS menjelma. Orang yang mengidap AIDS tidaklah meninggal karena AIDS melainkan meninggal karena salah satu penyakit yang telah ada terlebih dahulu di dalam tubuh misalnya penyakit sarcoma Kaposi (Sarcoma adalah kanker yang ada pada jaringan tubuh, tepatnya dipersendian seperti tulang, otot lemak dan sebagainya), kanker dan sejenis pneumonia (Peradangan paruparu) dan penyakit yang menginfeksinya setelah mengidap AIDS. Kita harus tahu bahwa virus mengincar system pertahanan tubuh dengan cara menghancurkan sekelompok sel darah putih tertentu yang melindungi tubuh dari serangan infeksi, yang bernama T-helper sell (yaitu yang mempunyai tugas mewartakan kepada system kekebalan setiap ada virus yang memasuki tubuh. Selanjutnya tubuh membentuk zat anti, yaitu suatu zat kimia yang diproduksi sitem kekebalan untuk memberantas bibit penyakit) jika T-helper sell diserang, maka tubuh akan mudah terinfeksi. Asal dari AIDS masih menjadi teka-teki, namun sebgaian dari peneliti percaya bahwa virus terebut berasal dari binatang yang ditularkan melalui hubungan sehari-harinya. AIDS berkembang secara exponensial, yaitu 2, 4, 8, 16, 32, dan setrusnya. Sedangkan penyakit yang lain berkembang secara aritmatis yaitu 2, 4, 6, 8, dan seterusnya. Gejala umum AIDS adalah munculnya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, di ketiak atau lipatan paha, berat badan turun, demam, berkeringat malam hari, kelelahan, mencretmencret, napas pendek serta batuk-batuk. Dapat pula ditemukan timbulnya bintil bewarna dadu sampai ungu dikulit tubuh mana saja, termasuk di dalam rongga mulut dan rongga hidung, atau

kelopak mata. Sesorang mengalami beberapa gejala di atas bukan berarti mengidap AIDS karena hampir setiap gejala bisa ditemukan pada penyakit lain. Adapun penyebab dari AIDS belum diketahui. Bukti-bukti menunjukkan adanya virus baru (golongan retrovirus (kelompok besar virus RNA yang mencakup leukovirus dan lentivirus (Setiap virus subfamily lentiniviranae (lentivirus virus yang menyerupai HIV; genus virus subfamily lentivirinae yang menyebabkan infeksi persistent yang secara khas menyebabkan penyakit kronis, progresif, dan biasanya fatal; virus ini mencakup Human Immunodeficiency Virus; disebut demikian karena retrovirus membawa transcriptase terbalik)))) yang menginvasi dan menhancurkan sel-sel system imun, sehingga menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi dan beberapa tipe kanker. Virus HIV ini ditransmisikan melalui: y y y y y y y Aktivitas homoseksual dan biseksual. Pemakaian jarum suntik bekas untuk menyuntikan obat-obat kedalam vena. Transfusi darah atau produk darah lain dari penderita. Kontak seksual dengan penderita. Pada wanita, virus mungkin masuk melalui luka atau rahim yang lecet, melalui dinding vagina dan berlaku juga pada pria jika pada kemaluannya terdapat luka atau lecet. Melakukan hubungan seksual dengan tidak seharusnya. Misalnya Oral dan Anal seks. Ibu hamil yang mengidap AIDS juga dapat menularkan pada anaknya, dan juga melalui ASI.

Tidak ada bukti bahwa virus ini dapat ditularkan melalui pergaulan sehari-hari (berjabat tangan, melalui kloset, minuman , berciuman, dan handuk), dan kontak non seksual. HIV sangatlah rapuh dan mudah dibunuh selama berada diluar tubuh. Fakta menyebutkan bahwa lebih dari tiga perempat penderita AIDS di inggris adalah homoseksual (seseorang yang tertarik secara seksual terhadap seseorang yang mempunyai jenis kelamin yang sama) atau biseksual (seseorang yang memiliki ketertarikan seksual terhadap sesama jenis dan lawan jenis (lawan jenis dikenal juga dengan nama heterosexual))). Selain itu, pengguanaan suntik yang sama pada kasus pencandu narkoba juga berisiko untuk AIDS. Pada beberapa daerah di inggris diberikan jarum Cuma-Cuma bagi pencandu narkotik sedangkan pada kasus pelacuran dimana pelanggannya diminta untuk menggunakan kondom. Untuk mencegah penularan AIDS maka kita hanya perlu menghindari penyebabpenyebabnya. Dalam kasus hubungan seksual, disarankan agar mempunyai pasangan yang tetap dan tidak berubah-ubah. Pada kasus berciuman, beberapa dari peneliti (Unerversity of Texas Medical Branch) menemukan bahwa kadar keasinan air liur yang rendah dibandingkan dengan cairan tubuh yang lainnya mampu membunuh sel darah yang mencari jalan melalui mulut, termasuk yang mengandung HIV (dilaporkan dalam archives of internal medicine bulan februari). Dalam kasus oral sex diberitakan bahwa ASI dan Semen (Sperma) keduanya lebih asin daripada air liur, serta lebih besar volumenya. Akibatnya bukan mengurangi efek yang kurang

menguntungkan dari air liur, bahkan menghilangkannya sehingga Oral sex menjadi salah satu penyebab penularan HIV. Selain itu, konseling juga berperan penting dalam memberikan penerangan untuk lebih mengenal AIDS. Terapi sejak dini dapat mencegah beberapa kerusakan pada system kekebalan tubuh. Meskipun demikian, obat-obatan tersebut selain menimbulkan efek jangka pendek juga dapat meningkatkan resiko penyakit kardiovaskular (Cardiovaescular berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah) dan diabetes. Jika AIDS menyerang system imun kita maka sudah sewajarnya jika kita mempertahankannya kembali yaitu melawan dengan cara melakukan kebalikan dari cara kerja AIDS. Mempertahankan system imun tidak hanya dengan menggunakan bahan-bahan ilmiah tetapi bisa juga dengan bahan alami yang telah tersedia di alam misalnya dengan mengkonsumsi buah-buahan atau hasil alam yang telah teruji kualitasnya. Walaupun belum terbukti dan teruji secara ilmiah bahwa buah-buahan dan hasil alam lainnya bisa melawan serangan infeksi AIDS tapi paling tidak kita sebagai umat manusia mencoba terlebih dahulu. Adapun buah-buahan yang bisa mempertahankan system imun yaitu: Apel dan pir, bit, brokoli, kubis, wortel, bawang putih, madu, ikan berminyak, papaya, mangga, paprika, rumput laut dan tumbuhan laut, biji-bijian, bayam, ubi, tomat, selada air, serta ginseng. Khusunya pada madu, sebuah penelitian menyebutkan efektivitas madu sebagai anti microbial agent yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri, sedangkan pada ginseng membantu meningkatkan fungsi imun, meredakan stress dan menjadi zat antioksidan. Adapun pada buah-buahan lainnya seperti bit yang ampuh dalam melawan infeksi karena system getah bening bisa diperkuat olehnya. Kandungan sulphuraphane pada brokoli mampu mendektosifikasi dan secara efektif mengeluarkan segala penyebab kanker yang kita makan dan hirup sehari-hari. Bawang putih merupakan antivirus, anti bakteri, dan pencegah infeksi, seperti halnya antibiotic. Kandungan vitamin C pada mangga dan papaya menjadi antioksidan yang kuat. Ubi kaya akan antioksidan, yaitu beta karoten (Vitamin A), vitamin C, Vitamin E, dan seng. Semakin gelap warna ubi, semakin banyak antioksidan yang terkandung di dalamnya. Selain itu, kita juga bisa menemukan beta karotin pada wortel. Selada air adalah salah satu bahan detoks yang kuat dan mengandung semua vitamin antioksidan seperti (Vitamin A, C, dan E), dan untuk bahan alami yang lainnya yang tidak mempunyai penjelasan seperti yang tertera di atas juga mempertahankan system imun.

Selby anna. 2004. Makanan berkhasiat. Octopus publishing group ltd: Hamlyn Editor rachmawati mila, dkk. 2005. Erlangga. Tara Elizabeth, soetrisno eddy. Tanpa tahun. Buku pintar kesehatan keluarga. Lading pustaka dan intemedia: Jakarta. Schat Edmund, syah djalinus. 2004. Kamus kedokteran. PT rineka cipta: Jakarta. Griffith winter. 1994. Buku pintar kesehatan, 796 gejala, 520 penyakit, 160 pengobatan. Arcan: Jakarta editor: Lilian yuwono. Dachlan, dkk. 2001. Kamus istilah medis. Arkola: Surabaya.

Vous aimerez peut-être aussi