Vous êtes sur la page 1sur 3

Assalamualaikum wr wb.

With all due respect to the honorable judges representing, to all of the teachers here attending, and to all of the audiences, ladies and gentlemen, good morning everyone! Dengan semua karena untuk mewakili hakim yang terhormat, untuk semua guru yang hadir di sini, dan ke seluruh khalayak, Ladies and Gentlemen, selamat pagi semua! First of all, let us thank Allah SWT which because of His blessings, we all can gather here on this event. Pertama-tama, mari kita terima kasih Allah SWT yang karena berkatNya, kita semua dapat berkumpul di sini pada acara ini. Shalawat and prayer we will say to our greatest prophet, Muhammad SAW, his family, his friends, and all of his followers. Shalawat dan doa kita akan berkata kepada nabi besar kita, Muhammad SAW, keluarganya, teman-temannya, dan segala pengikutnya. Amien! Amien! In this chance I would like to tell you my speech about the Indonesian 63rd Independence Day. Dalam kesempatan ini saya ingin memberitahu saya berbicara tentang 63. Hari Kemerdekaan Indonesia. In 63 years this nation has tasted its freedom. Dalam 63 tahun bangsa ini telah merasai dan kebebasan. Struggle after struggle had been done to obtain this freedom. Perjuangan setelah perjuangan yang telah dilakukan untuk memperoleh kebebasan ini. Sweat and blood had been sacrificed by our heroes, our people, so that the freedom could be realized. Keringat dan darah telah dikorbankan oleh para pahlawan kita, masyarakat agar kebebasan dapat diwujudkan. In 63 years, Indonesia has celebrated the Independence Day. Dalam 63 tahun, Indonesia telah merayakan Hari Kemerdekaan. With honor, with joy, with happiness, and with the breeze of freedom right in our heart. Dengan hormat, dengan sukacita, dengan kebahagiaan, dan dengan mudah kebebasan hak dalam hati kita. And in 63 years already, we have built this country. Dan dalam 63 tahun sudah, kami telah membangun negara ini. In sadness and happiness, in hope and despair, in fate and love. Dalam kesedihan dan kebahagiaan, dalam harapan dan putus asa, pada nasib dan cinta. Yes, 63 years. Ya, 63 tahun. In that length of time Indonesia should have grown up in many situations. Dalam waktu yang panjang Indonesia harus memiliki banyak tumbuh di atas situasi. In that length of time this country should have become one fabulous country and one of the biggest nation with the richness of its cultures. Dalam waktu yang panjang negara ini harus menjadi satu negara besar dan salah satu negara dengan kekayaan budaya-nya. But its sad, so sad to see our Indonesia here nowadays where the civilians are poor, hungers in everywhere, corruption is in charge, our economy is getting worst day by day. But it's sad, jadi kami sedih melihat Indonesia sekarang ini di sini di mana warga sipil yang miskin, kelaparan di mana-mana, korupsi yang berkuasa, perekonomian kita semakin terburuk setiap hari. In that length of time Indonesia should have not face any of those problems. Dalam waktu yang panjang Indonesia seharusnya tidak menghadapi masalah apa pun dari mereka. Then why? Lalu mengapa? Why the Land of Ibu Pertiwi that we loved so much is, becoming like this?! Mengapa Tanah Ibu Pertiwi yang kita kasihi adalah begitu banyak, menjadi seperti ini? Many said that all of this is the fault of the government. Banyak mengatakan bahwa semua ini adalah kesalahan dari pemerintah. Clean the government so that the nation will be cleaned. Bersih pemerintah agar bangsa akan dibersihkan. Thats what civilians said.

That's what sipil katanya. In other side, the government accused civilians because of their lack of nationalism. Di sisi lain, pemerintah sipil terdakwa karena kurangnya nasionalisme. Both of them were not wrong. Keduanya tidak salah. They were right! Mereka benar! The government should be cleaned from the corruption culture. Pemerintah harus dibersihkan dari budaya korupsi. Not only in the central governance, but also the regional governance till its roots. Tidak hanya di pusat pemerintahan, tetapi juga pemerintahan daerah sampai akar-nya. Meanwhile, the civilians these days are not really care about the condition of their very own country, especially young generations like us. Sementara itu, warga sipil hari-hari ini benar-benar tidak peduli dengan kondisi negara mereka sendiri, terutama generasi muda seperti kita. The nationalism of Indonesian youth nowadays is extremely low. The nasionalisme pemuda Indonesia yang saat ini sudah sangat rendah. You see many Indonesian youngsters who cant say the sound of Pancasila, many who cant say the sound of Sumpah Pemuda, many who cant say the openings of the 1945s constitutions, and even so many youngsters who gets lazy when it comes to flag ceremony attending in their school. ... Anda melihat banyak anak muda Indonesia yang tidak bisa mengucapkan bunyi Pancasila, banyak yang tidak bisa mengucapkan bunyi Sumpah Pemuda, banyak yang tidak bisa mengucapkan bukaan dari 1945 dari Konstitusi, dan bahkan banyak anak muda yang mendapat malas ketika datang untuk menghadiri upacara bendera di sekolah mereka. Hello youngsters of Indonesia?! Halo anak muda di Indonesia? Where is your nationalism?! Di mana nasionalisme Anda? Our countrys hope lies on our backs. Kami berharap negara terletak di belakang kami. Knowing that, we as the line of our nation must plant nationalism character, eastern rules, and the cultures of Indonesia. Mengetahui itu, kita sebagai bangsa baris kami harus tanaman nasionalisme karakter, timur aturan, dan budaya Indonesia. Long time ago, this country has felt its independence because of young generations. Lama waktu yang lalu, negara ini telah merasakan kemerdekaan karena para generasi muda. This country has been saved by the orde baru era because of young generations. Negara ini telah disimpan di era Orde Baru karena generasi muda. So as the young generation, dont always think of your own happiness. Jadi sebagai generasi muda, jangan selalu berpikir sendiri kebahagiaan. People said that as long as were still young, just do as you will and be happy with it. Orang yang mengatakan bahwa selama kita masih muda, sama seperti yang Anda akan lakukan dan akan dengan senang hati. Thatsa lie! That'sa lie! Thats wrong! Itu salah! As long as were still young, do everything useful for our surroundings. Selama kami masih muda, melakukan segala sesuatu yang bermanfaat bagi lingkungan kita. Take example of Indonesian youth long time ago where their struggling spirit is extremely high, they have high dedication to Pancasila, and they have strong wills and visions. Ambil contoh pemuda Indonesia yang lama di mana mereka berjuang semangat sangat tinggi, mereka memiliki dedikasi tinggi untuk Pancasila, dan mereka mempunyai visi dan kehendak kuat. In this 63rd Independence Day we should think. Dalam Hari Kemerdekaan 63. Ini kita harus berpikir. Think of how our country should be in the future. Berpikir tentang bagaimana kami harus negara di masa mendatang. Indonesia now is very sick. Indonesia sekarang sangat sakit. Very very sick. Amat sangat sakit. But yet every sickness has medicines. Setiap sakit tetapi belum memiliki obat-obatan. May all of the ordeals we felt

make us stronger, better, and even wiser to face the problems. Mei seluruh ordeals kita membuat kita merasa lebih kuat, lebih baik, dan bahkan bijaksana untuk menghadapi masalah. Let us all change the face of our nation, because if its not us, then who will? Mari kita semua mengubah wajah bangsa kita, karena jika tidak kita, maka yang akan? So, MERDEKA INDONESIA!! Jadi, INDONESIA MERDEKA! Wabilahi taufik wal hidayah wassalamualaikum wr wb. Wabilahi Taufik wal Hidayah Wassalamualaikum wr wb.

Vous aimerez peut-être aussi