Vous êtes sur la page 1sur 6

80

BAB XI
Osciloscope

Osciloscope adalah peralatan laboratorium yang sangat
berguna untuk pengukuran dan analisa gelombang dan gejala lain
dalam rangkaian listrik/ elektronika.

11.1. Prinsip Kerjanya
Osciloscope mempunyai banyak bagian, tetapi yang penting adalah
tabung sinar katoda (CRT). Tabung ini merupakan jantung dari osciloscope
dimana terjadi mekanisme pembentukan gelombang pada layar. Prinsip dasar
dari CRT adalah penumbukan berkas elektron pada salah satu sisi tabung
sebagai layar. Bagian dari CRT dapat dilihat pada gambar berikut :


Filamen yang diberi arus listrik akan memanasi katoda sampai
dapat memancarkan elektron. Elektron yang dipancarkan akan
dipengaruhi oleh control grid agar pancaran elektron tersebut
mengalir seperti suatu berkas sinar yang menuju layar. Setelah itu
elektron akan melalui bagian pengumpul (anoda 1). Di sini elektron
dipersempit sehingga menjadi berkas sinar yang lebih tajam.
Kemudian elektron melalui anoda 2 yang akan mempercepat
gerak elektron sehingga elektron akan menumbuk layar dengan
kecepatan tinggi. Intensitas cahaya pada layar dapat diatur melalui
pengontrolan tegangan yang diberikan pada control grid. Sedangkan
focus cahaya dapat diatur dengan mengontrol tegangan pada anoda 1.
Pada permukaan dalam dari layar dilapisi dengan fosfor sehingga bila
sejumlah elektron mengenai permukaan itu, ia akan bercahaya.

81

10.2. Sistem Defleksi Sinar
Blok diagram secara umum dari osciloscope adalah :



Sistem defleksi sinar yang dipakai dalam oscilosoope adalah defleksi
elektrostatik dimana dua pasang plat dipasang horizontal dan vertikal
didepan anoda. Kedua pasang plat ini akan membelokkan berkas
elektron yang menuju layar keatas-kebawah dan kekiri-kekanan. Defleksi
vertikal dihubungkan dengan terminal input sehingga pembelokkan berkas
elektron tergantung pada tegangan input yaitu tegangan peralatan
yang diamati. Sedangkan defleksi horizontal dapat dilakukan dengan
memberikan input tegangan dari luar osciloscope (EXT. HOR. INPUT) atau
dengan memberikan input gelombang gigi gergaji secara periodik dan
merupakan fungsi waktu yang dihasilkan oleh sweep generator dari
osciloscope sendiri. Dengan adanya gelombang gigi gergaji itu maka setiap
kali berkas elektron sampai diujung kanan layar, maka ia akan
dikembalikan lagi kebagian kiri layar dan siap bergerak lagi kekanan.
Selektor TIME/DIV akan mengatur kecepatan penyapuan (perioda) dari
gelombang gigi gergaji itu. Sedangkan selektor VOLT/DIV akan mengatur
skala amplitude tegangan yang diukur yaitu harga volt tertentu untuk
tiap kotak/divisi.




82
10.3. Pengukuran Beberapa Besaran Listrik
10.3.1 Pengukuran Tegangan
Perlu diketahui bahwa gelombang input mempunyai komponen AC dan DC .
Bila ingin mengukur komponen AC saja, maka selektor switch AC/DC pada
posisi AC sedangkan bila mengukur keduanya maka selektor switch
AC/DC pada posisi DC. Tombol VARIABEL VOLT/DIV pada posisi CAL agar
harga skalanya sesuai dengan harga selektor VOLT/DIV. Skalanya diatur
dengan selektor VOLT/DIV.




Bila gelombang yang tampak pada layar osciloscope seperti gambar a. di
atas maka harga tegangan puncaknya adalah :
V
P
= Amplitude (DIV) x penunjukkan selektor switch VOLT/DIV x
penunjukkan attenuator pada probe
Penunjukkan attenuator pada probe biasanya x 1 atau x 10. Bila pada posisi
x 1 berarti gelombang vang terjadi adalah 1 : 1. Untuk x 10 berarti
gelombang yang terjadi pada layar adalah 1 : 10 terhadap gelombang
input.
10.3.2 Pengukuran Arus
Bila suatu tahanan dialiri arus, kemudian probe dari osciloscope
dihubungkan pada terminal tahanan, mka drop tegangan yang
terjadi pada tahanan dapat diukur. Dengan demikian arus yang
mengalir melalui tahanan dapat diketahui I = E / R

83
10.3.3 Pengukuran Perioda
Untuk mengukur selang waktu satu gelombang, atur tombol VARIABEL
TIME/DIV pada posisi CAL dan skalanya diatur lewat selektor switch
TIME/DIV.
Perioda (T) = panjang horizontal ujung-ujung satu gelombang (DIV) x
penunjukkan TIME/DIV

10.3.4 Pengukuran Frekuensi
Ada dua cara pengukuran frekuensi dengan menggunakan osciloscope.
1. Dengan Pengukuran Perioda
Bila periodanya dapat diukur, maka frekuensinya dapat dihitung dimana :
f (Hz) = 1 / perioda (T)
2. Metoda Lissajous
Dengan metoda ini, selektor TIME/DIV diatur pada posisi EXT HOR dan
terminal EXT HOR dipakai sebagai input sumbu X. Sinyal generator yang
diketahui frekuensinya dihubungkan pada terminal EXT HOR (input sb X)
dan peralatan yang dicari frekuensinya dihubungkan pada sumbu Y. Dari
gambar Lissajous yang tampak pada layar osciloscope, frekuensi peralatan
dapat dihitung.
Ada 2 cara menghitung frekuensinya.
a. Dari jumlah titik yang memotong garis horizontal dan vertikal.


84
Frekuensi yang dicari (Hz) =
Generator Frekuensi x
horisontal sumbu garis memotong yang titik Jumlah
horisontal sumbu garis memotong yang titik Jumlah

b. Dari jumlah loop horizontal dan vertikal
Frekuensi yang dicari (Hz) =
Generator Frekuensi x
Vertikal loop Jumlah
Horisontal loop Jumlah

10.3.5 Pengukuran Beda Phase
Untuk mengukur beda phase dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
Lissajous patern atau dengan osciloscope dual trace.
1. Lissajous Patern
Cara ini sama dengan pengukuran frekuensi yaitu memakai input X - Y
tetapi kedua input mempunyai frekuensi yang sama. Pada layar akan
timbul gambar seperti di bawah ini.

Maka beda phase keduat sinyal = sin
-1

B
A

2. Dual Trace Osciloscope
Dual trace osciloscope mempunyai 2 vertikal input. Pada gambar akan
tampak 2 gelombang yang mempunyai selisih jarak tertentu.jarak ini
dibandingkan dengan panjang gelombang.

85

Beda phase =
0
360 x
gelombang Panjang
gelombang 2 jarak

Vous aimerez peut-être aussi