Vous êtes sur la page 1sur 48

ASAL-USUL NABI MUHAMMAD dan QURAN

Posted by siapmurtad under AYAT QURAN, MUHAMMAD [218] Comments Muhammad, lelaki suku Quraisy dari wilayah Arab (Arab Saudi sekarang), lahir pada tahun 571 M. Ayahnya, Abdullah, wafat 4 bulan sebelum kelahirannya. Muhammad kecil dan ibunya yang menjanda, Aminah, dilindungi oleh kakeknya, Abdul Mutalib. Pada masa ini, Halimah, seorang wanita Beduin, merawat baby Muhamad. Namun beberapa minggu kemudian Halimah mengeluh bahwa Muhammad dirasuki oleh iblis dan menolak untuk terus merawatnya. Aminah, ibu Muhammad lalu wafat ketika Muhammad berusia 5 tahun. Jadilah Muhammad seorang anak yatim-piatu, dan pada umurnya yang kedelapan, kakek Abdul Mutalib juga meninggal dunia. Muhammad kecil ini lalu diambilalih oleh paman Abu Talib yang memiliki usaha perdagangan/ kafilah dengan Syria.Pada usia 20 tahun, Abu Talib menyuruh Muhamad bekerja untuk Khadijah, pengusaha kafilah yang sukses. Pada usia 25 tahun, Muhamad menikahi majikannya itu, janda Khadijah yang kaya dan berumur 40 tahun, demikian sehingga jadilah ia seorang ayah tiri bagi 2 orang anak Khadijah hasil perkawinan sebelumnya. Muhamad belum lagi menampakkan siapa dirinya sesungguhnya ketika ia menikahi Khadijah. Khadijah-pun wafat. Jadilah Muhamad seorang kaya raya dan kemudian menikahi 9 istri, memiliki lusinan gundik, belum lagi istri-istri simpanan, dan lebih dari seratus budak laki-laki/perempuan. Dia juga bertunangan dengan Aisha yang umurnya masih 6 tahun, lalu mengawini Aisha saat Aisha berusia 9 tahun (8 tahun menurut kalendar umum sekarang). Muhamad terangsang ketika melihat menantunya berganti pakaian dan lalu mengawininya (mantan istri putra angkatnya, Zaid). Suatu saat Muhamad tertangkap basah sedang memperkosa budak salah satu istrinya (Maryam, budak Sadiah) di luar kesepakatan kawin saat itu, Muhamad malah mengomeli Sadiah yang dikatakannya membesar-besarkan perkara. Muhamad dan para pengikutnya sering menyerang desa-desa yang lemah (bahkan desa yang sudah membuat perjanjian damai dengannya) membunuh/memenggal kepala para lelaki dan merampas istri-istri, anak laki maupun anak perempuan mereka dan menjadikan mereka budak, yang terbaik adalah selalu untuk-nya demikian Allah mengatakan kepada Muhamad dlm Al-Quran. Di dalam Hadis Sahih Bukhari, tertulis: ketika beberapa pencuri tertangkap, Muhamad memerintahkan pengikutnya untuk mencungkil kedua mata dari masing-masing pencuri dan menyuruh mereka pergi dalam keadaan buta dan berdarah. Dari 68 perang yang dilancarkan Muhamad dan para pengikutnya, hanya satu yang bersifat mempertahankan diri dan sisanya yang 67 adalah penyerangan ofensif yang disulut oleh mereka sendiri.

ASAL-USUL QURAN Muhamad mulai mendirikan agama setannya setelah tahun 610 Masehi untuk mengumpulkan kekuasaan dan pendukung, ketika ia mengangkat dirinya sendiri sebagai utusan Allah, sebagaimana tertulis dalam Quran (bukan sebagai nabi). Ia mengaku bahwa Malaikat Jibril yang memerintahkannya (tanpa satu saksi-pun yang bisa membenarkan pengakuannya). Muhamad mengumpulkan cerita-cerita: -10% kitab Talmud Babilonia (bukan Taurat Yahudi, namun sebuat kitab lain yang mengandung banyak keanehan); -sekitar 5% dari potongan Injil, tapi diselewengkan artinya. Mungkin diambilnya dari Maryam, budak yang beragama Kristen-Koptik dan Waraqah, istri Nasrani-nya yang juga sepupu Khadijah, dan dari perjalanan Muhammad sendiri di Syria); -sekitar 25% dari kuil Hindu/Allah/ berhala/ritual dan kepercayaan- kepercayaan yang memang sudah ada saat itu di Saudi Arabia. (Kata ALLAH sendiri sebenarnya adalah sebuah kata Sansekerta, dan sesungguhnya tidak pernah ada Allah yang asli dari Islam); -sekitar 10% Animisme (roh-roh, syaitan, Jinn, iblis, mahluk halus, dedemit, dsb.) diambil dari cerita rakyat dan dongeng-dongeng bangsa Arab yang telah lama beredar di zamannya; sekitar 10% tradisi-tradisi dan budaya bangsa Arab, -dan 40% sisanya adalah khayalan dan karangan-karangan liar tentang kemolekan wanita dari Muhamad dan para pengikutnya sendiri. Semuanya itu membentuk ISLAM dan QURAN, agama baru yang selalu mengobarkan [perang dan jihad untuk mengepakkan sayap kekuasaan sang raja Muhammad. Karena Muhammad dan beberapa ratus pengikutnya buta huruf (tidak bisa menulis dan membaca) dan Muhammad memiliki daya ingat yang buruk, para pengikutnya yang lain menghafalkan/ merumuskan untuknya ayat-ayat Quran yang telah mereka contek atau mereka karang. Namun pada perang Yamamah, hampir seluruh pengikutnya tewas dan ayat-ayat Quran yang asli hilang selamanya dan tidak pernah tersusun lagi menjadi sebuah buku sebelum akhirnya Muhammad sendiri tewas akibat diracun, 632 M. oleh budak (gundik wanita) Yahudinya, yang berkata Jika memang engkau adalah seorang rasul, Allah seharusnya bisa menyelamatkanmu . Kalif Abu Bakar (632-634 M.) lalu mempercayakan Zayed Ibn Thabit untuk menyusun kembali Quran, dari ingatan-ingatan para istri, gundik, budak (mereka semua buta huruf), dan beberapa kenalan/sahabat yang mengaku mendengar beberapa ayat langsung dari Muhammad dan para pengikutnya. Zayed berhasil mengumpulkan kurang lebih 7.900 ayat. Tetapi susunan pertama ini, mengandung banyak kontradiksi, kejanggalan, kelucuan/ejekan, hal-hal yang membingungkan, dan kesalahan-kesalahan dan akhirnya menimbulkan kesulitan dan masalah yang besar selama beberapa tahun. Di bawah pemerintahan Kalifah Uthman (644-656), diperintahkanlah agar semua salinan AlQuran yang beredar ditarik dari peredaran dan dibakar. Zayed untuk kedua kalinya

diperintahkan untuk menyusun dan menulis ulang Al-Quran supaya lebih masuk akal dan lebih meyakinkan dari Quran yang asli, yang disimpan oleh Hafsa (janda Muhammad). Zayed berusaha semampunya menulis ulang Quran dan lebih dari 2.000 ayat yang kontradiktif, membingungkan, keliru dan tidak masuk akal dibatalkan / dibuang, beberapa diganti, dan beberapa lainnya di tambahkan atau dicontek sedemikian supaya pembatalan / perubahan perubahan tersebut dapat lebih masuk akal. Quran edisi baru ini berkata di Surah 16:101-103 bahwa orang-orang Arab menuduh seorang budak Nasrani telah mengajari Muhammad dan ia lalu dianiaya, dan di 25:4-5 membenarkan dugaan pencotekan dari cerita-cerita rakyat, dan dongeng-dongeng bangsa Arab. Abu Al-Aswad Al Doaly menaruh titik-titik sebagai tanda baca, semasa kekuasaan Muawiyah Ibn Abi Sofyan (661-680). Huruf-huruf lalu diimbuhi oleh beragam titik oleh Nasir Ibn Asem dan Hayy ibn Yaamor, pada masa Abd Al-Malek Ibn Marawan (685-705). Sistem penanda bacaan yang lengkap (damma, fataha, kasra), diciptakan oleh Al Khalil Ibn Ahmad Al Faraheedy (wafat 786 M). Saat ini Quran memiliki hanya 6.241 ayat dari aslinya yang 7.900. Meskipun demikian, mengingat kondisi yang ada saat itu dan fakta bahwa penyusunan mengandalkan sumber dari ingatan-ingatan kaum buta huruf, dsb; dapatlah dipahami bahwa Quran, karangan dan buatan manusia ini masih menyimpan banyak kontradiksi, sumber perbantahan, kejanggalan, keanehan, kekonyolan, hal-hal yang tidak masuk akal dan keliru, belum lagi teori-teori yang berlawanan dengan ilmu pengetahuan. Jadi, tebalnya ayat-ayat Quran yang ada sekarang sesungguhnya berasal dari kata-kata para istri, gundik, istri simpanan, budak dari Muhammad, dan disusun oleh Zayed Ibn Thabit (tidak ada hubungannya sama sekali dengan Tuhan).

Like this:
Like Be the first to like this post.

218 Responses to ASAL-USUL NABI MUHAMMAD dan QURAN

1.

mohamad azaludin abdul aziz Says:

October 29, 2008 at 12:22 am

ASAL-USUL NABI MUHAMMAD dan QURAN Posted by siapmurtad under AYAT QURAN ini bila saya baca.. sangat menggelikan hati. Karya ini boleh dikatogeri sebagai karang-karangan anak kecil yang baru mau belajar mengarang cerita dongeng. Ia dongeng kerana maklumatnya tidak berpijak dibumi nyata (tidak betul). Nasihat saya kalau mau menulis karya fakta, perlu buat research. Jika malas buat

study kepustakaan (library)maka hasil karya jadilah seperti sampah (tak punya nilai) seperti di atas. Reply

1.

azilan digital Says:

April 26, 2011 at 6:15 pm

untukmulah agamamu . untukkulah agamaku tak perlu d perdebatkan sesuatu perbedaan . wujud manusia nya saja sudah beda, ya dah pasti beda keselurahannya toh nanti jg pasti akan ada hari pembalasan . gunakan iman n kepercayaan anda untuk diri sendiri . terimakasih !! wr.wb Reply

2.

mohamad azaludin abdul aziz Says:

October 29, 2008 at 12:40 am

TENTANG WANITA, menurut Nabi Muhammad SAW: Peliharalah perempuanperempuan sebaik-baiknya kerana sesungguhnya perempuan itu diciptakan Allah SWT daripada tulang rusuk dan sesungguhnya tulang rusuk paling bengkok ialah bahagian atasnya. Jika engkau cuba meluruskannya, ia akan patah. Jika engkau membiarkannya ia tetap bengkok. Oleh itu peliharalah wanita sebaik-baiknya (Muttafaq Alaih) Coba bandingkan WANITA DALAM PEMIKIRAN NABI MUHAMMAD SAW ini dengan cerita karang-karangan berhubung wanita & muhammad VERSI ASALUSUL NABI MUHAMMAD dan QURAN Posted by siapmurtad under AYAT QURAN Reply

3.

mohamad azaludin abdul aziz Says:

October 29, 2008 at 12:47 am

Sesungguhnya Allah mengetahui segala yang diingini oleh manusia.

October 28, 2008, ASAL-USUL NABI MUHAMMAD dan QURAN Posted by siapmurtad under AYAT QURAN ini ialah CERMIN KEHENDAK siapmurtad penulis blog ini. firman Allah SWT Sesungguhnya pada peristiwa itu terdapat satu pengajaran yang memberi insaf bagi orang-orang yang berfikiran (yang celik mata hatinya). Saya mau bertanya: apakah siapmurtad penulis situs ini masih belum cellik mata hatinya? Reply

4.

mohamad azaludin abdul aziz Says:

October 29, 2008 at 12:50 am

Kalau demikian, kamu teruskan dengan hasrat hatimu, dan biarkan orang-orang yang percaya pada Allah SWT dan pesuruhnya Nabi Muhammad SAW dengan iktikad mereka. Janganlah ganggu mereka dengan kutukan-kutukan dan mencari-cari berbagai kesalahan yang direka-cipta, kerana perbuatan kamu seumpama itu sangat buruk dan keji (jelek) sekali. Reply

5.

mohamad azaludin abdul aziz Says:

October 29, 2008 at 1:09 am

Tentang AL-QURAN, ia sebenarnya Nur Allah. Ia tidak perlu menjadi buku dan bersaiz tebal serta punya edisi seperti Quran edisi baru ini berkata di Surah 16:101-103 bahwa orang-orang Arab menuduh seorang budak Nasrani telah mengajari Muhammad dan ia lalu dianiaya, dan di 25:4-5 membenarkan dugaan pencotekan dari cerita-cerita rakyat, dan dongeng-dongeng bangsa Arab. seperti yang diriwayatkan oleh siapmurtad dalam situs ini. ASAL-USUL QURAN posted by siapmurtad under AYAT QURAN ini sebenarnya sebuah CEREKA VERSI SIAPMURTAD. ia bukanlah Al-Quran. AL-QURAN ASLI IALAH NUR ALLAH. IA BOLEH DIZAHIRKAN DALAM BENTUK SUARA, TEKS TULISAN DAN TERJEMAHAN DALAM BERBAGAI BAHASA sekadar membantu manusia mempelajari dan mendalami ilmu al-Quran. Reply

6.

Yantjess Says:

October 31, 2008 at 9:20 pm

Sdr. Mohamad azaludin abdul aziz, Coba anda lihat lagi segala hadits, & juga dari Alquran anda.. Jangan marah dulu, tapi, mulailah dengan menglihat ayat2 alquran, juga hadits.. Di sini, cenderung, buku2 atau apapun yang mengemukakan tentang kebenaran ttg Islam, semua di jegal.. Islam di dirikan dari satu kebohongan diatas kebohongan yang lain. ada buku2 tentang islam, spt Islamic Invansion, why I left Islam, Christ, Muhamad & I, Who is this Allah, the Anatomy of Alquran, dll..tapi,semua tidak boleh masuk indonesia, paling tidak, setelah itu di cekal, karena itu orang2 islam tetap berada di dalam kegelapan, tidak mengetahui apakah kebenaran itu, tidak mengenal Tuhan Yang Benar, Tuhan Yesus Kristus.. Dimana mana, semua orang tahu, membunuh manusia itu adalah dosa. Karena semua manusia adalah sama di mata Tuhan. Buat apa Tuhan menciptakan manusia, jika utk di bunuh & disiksa?? Pembalasan adalah Hak Tuhan. bukan hak manusia. Coba tanya lagi hati nurani anda, apakah boleh membunuh manusia? apalagi perintah yang anda pikir dari Tuhan? Tidak!! Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. Salam Reply

1.

jboz Says:

May 17, 2009 at 11:17 am

@ Yantjess, Yessssssssss, I totally agree. Mereka pada takut itu.

Bahkan orang-orang Barat yang pada berani membedah Al-Kitab dan kemudian mengkritik tanpa putus-putus kiri kanan, atas bawah, kalo diminta membuat hal yang sama pada Al-Quran, ngga pada berani mereka. Ditanya kenapa? Dibilang, tidak seperti orang Kristen yang menghadapi kritikan dengan dialog dan diskusi, orang Islam menghadapinya dengan cara memisahkan jiwa dan raga sesiapa saja yg berani mengkritik Al-Quran. Lihatlah perbedaannya. Meskipun di satu sisi, pihak Kristen pada yang rugi, tapi its a blessing in disguise karena minat kepada kekristenan bertambah2 di kalangan para ilmuan. Salam. Reply

1.

Islam Says:

December 24, 2010 at 1:39 pm

Anda tidak akan paham setelah nafas terakhir di tenggorokan anda

2.

jamal Says:

May 11, 2010 at 10:55 am

wahai kafir tlg carikan dalm kitab yg di anggap suci oleh kekafiran mu tentang.. bahwa yesus adalah tuhan mu dan kamu harus menyembahnya yang ada dlm yohanes 14:6 adalah seorang nabi yg mewahyukan(menyampaikan) kebenaran dan perintah allah?? tlng baca lg sebelum nulis Reply

1.

bajoel Says:

December 15, 2010 at 6:45 am

@JAMAL pertanyaan anda sungguh BASI !!! pertanyaan spt itu sudah byk yg ngajuin dan sdh dijawab dimana2!! tp krn mata hati kalian terlalu enggang u/ terbuka dg jawaban2 pembenaran dan selalu menilai pokoknya jawaban org kristen SALAH. yah kita mau jawab yg gimana lagi ???

2.

someone Says:

December 15, 2010 at 1:01 pm

Sayangnya, jawabannya ngambang dan seringkali ditutup oleh perkataan yang anda sampaikan tp krn mata hati kalian terlalu enggang u/ terbuka dg jawaban2 pembenaran, he3x. Bagaimanapun, bukan semata mata hati yang perlu bicara, tetapi juga fikiran.

7.

Muslim Says:

November 3, 2008 at 12:48 am

COBA ANDA BACA KITAB ANDA, LALU BANDINGKAN DENGAN AL QURAN, APAKAH ISA ITU ANAK ALLAH, ATAU NABI ALLAH ? BANYAK KEMESUMAN DI DALAM KITAB ANDA HAI ORANG KAFIRITUKAH NAMANYA KITAB SUCI ? Reply

1.

d_nnis Says:

December 6, 2009 at 5:49 am

Kemesuman?.dari tadi beberapa orang menyangkal kebenaran artikel di atas dengan tidak adanya bukti. sekarang kata KEMESUMAN DI DALAM KITAB ANDA. bukti???? Reply

1.

BOEDIX Says:

April 10, 2010 at 2:21 am

buat d_nnis kristen fuckhancur lah agama mu karena agamu mu cm jd boneka yahudi

8.

Achmad Zaenal Abidin Says:

November 3, 2008 at 10:28 am

Artikel tentang cerita Muhammad dan qurannya yang ditulis oleh siapmurtad adalah sangat berisi fitnah tanpa dasar dan bukti sama sekali. Dengan cerita itu, tidak mungkin Muhammad akan diberi cap sebagai al amien, yang artinya sangat bisa dipercaya. Dan bila, cerita siapmurtad benar, maka niscaya islam dan jumlah pemeluknya tidak akan terus membesar seperti sekarang yang membuktikan sendiri kebenaran quran dan contoh kehidupan dari Rosul Muhammad saw. Reply

1.

ben Says:

November 10, 2009 at 5:10 am

Subhanallah siap murdat..?berarti dia muslim yah? bergembiralah syaitan atas kesediaan kemurtadan andaAllahlah maha pelindung kami umat muslim dan Nabi Muhammad SAW selalu menjadi panutanku.Insya Allah agama Allahlah yang akan jadi pemenangnya.. Reply

9.

ferry mursyidan Says:

November 7, 2008 at 3:31 am

siapakah MUHAMMAD (saw)? ENCYCLOPEDIA BRITANNICA Sejumlah besar sumber awal menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang jujur dan berbudi baik yang dihormati dan ditaati orang-orang yang sepertinya (jujur dan berbudi baik). MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai Muhammad di YOUNG INDIA): Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung. Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam, Vol. 1, No. 8, 1936.) Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah agama tersebut. Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil sang penyelamat kemanusiaan Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini. Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang. Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA DEKADE.

MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKIN G OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978) Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33). Lamar tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri. Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah m erubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyangsembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangankemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia? Lamar tine, HISTOIRE DE LA TURQUIE, Paris, 1854, Vol. II, pp 276-277 Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini. Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang semua menjadi satu. Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.

K. S. RAMAKRISHNA RAO, Professor Philosophy dalam bookletnya, Muhammad, The Prophet of Islam Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad s ang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan. Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias. PROF. (SNOUCK) HURGRONJE: Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa. dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan: menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan. THOMAS CARLYLE in his HEROES AND HEROWORSHIP Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Baduy) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade. Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. EDWARD GIBBON and SIMON OCKLEY speaking on the profession of ISLAM write: Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya

adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama (HISTORY OF THE SARACEN EMPIRES, London, 1870, p. 54). Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya. SAROJINI NAIDU, penyair terkenal India (S. Naidu, IDEALS OF ISLAM, vide Speeches & Writings, Madras, 1918, p. 169): Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jemaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui: Allah Maha BesarE.. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara. DIWAN CHAND SHARMA: Muhammad adalah sosok penuh kebaikan, pengaruhnya dirasakkan dan tak pernah dilupakan orang-orang terdekatnya. (D.C. Sharma, THE PROPHETS OF THE EAST, Calcutta, 1935, pp. 12) James A. Michener, Islam: The Misunderstood Religion, in READERS DIGEST (American edition), May 1955, pp. 68-70. Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri. Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi2 dan ragu2 karena menyadari kelemahannya. Tapi Baca adalah perintah yang diperolehnya, -dan meskipun sampai saat ini diyakini bahwa Muhammad tidak bisa membaca dan menulis dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Tuhan. Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia. Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar-pen. ) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa:

Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Tuhan-lah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya (Ayat terkait: Q.S. Al Imran, 144 pen.) W. Montgomery Watt, MOHAMMAD AT MECCA, Oxford, 1953, p. 52. Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad. Annie Besant, THE LIFE AND TEACHINGS OF MUHAMMAD, Madras, 1932, p. 4. Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut. Bosworth Smith, MOHAMMAD AND MOHAMMADANISM, London, 1874, p. 92. Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrument atau penyokongnya. John William Draper, M.D., L.L.D., A History of the Intellectual Development of Europe, London 1875, Vol.1, pp.329-330 Empat tahun setelah kematian Justinianus, pada 569 AD, telah lahir di Mekkah Arabia seorang manusia yang sangat besar pengaruhnya terhadap ummat manusia Muhammad. John Austin, Muhammad the Prophet of Allah, in T.P. s and Cassels Weekly for 24th September 1927. Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia. Professor Jules Masserman Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal (intelektualitas-pen). Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer pen.). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada ketiga kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa melakukan hal yang sama. Reply

1.

jboz Says:

May 17, 2009 at 11:32 am

@ Ferry, Yang anehnya mas, ngapa mereka tidak masuk Islam? Muslimer, muslimergampang dibohongiin. Mau dapatkan uang dari muslimer gampang sekali. Nulis aje yang enak-enak tentang Islam kayak Prof John Episito dan Karen Armstrong, pasti laris sekali buku-buku anda. Nah, gampang kan cari uang dari muslmer. Hahahahahahaha Hati yang damai tahu kebenaran. Reply

1.

jamal Says:

May 11, 2010 at 11:15 am

halooooooooo lu tlg deh buka buku lagi n cari2 info lg jg tulul deh. bhwsannya byk org2 nasrani yg mempelajari dan mendalami islammisinya hny untuk menghancurkan islam dengan memutarbalikan fakta alhamdullilah tiba2 milih masuk islam karena mereka tau-apa2 yg terkandung dlm Al-Quran itu kebenaran dan bhwsn nya nabi muhammad al-amin krn islam adalah agama yg tdk prnh ada pemaksakan kepada org lain bagiku agamaku dam bagimu agamamu

2.

siapmurtad Says:

May 11, 2010 at 11:58 am

Namun parahnya, kalo Muslim pindah ke agama nonmuslim, Muhammad dan Quran bilang AWAS LU!!!

3.

stefanus Says:

October 22, 2010 at 6:23 pm

BETUL BRO.. APALAGI ORANG ASIA GAMPANG BANGET DIBOHONGIN. KALO SAJA ALQRAN ADA ARTINYA GK ADA ORANG ASIA YG MASUK ISLAMLO NULIS TULISAN ANJING PAKE AKSARA ARAB,TERUS LO IJEK2,,PASTI PD MARAH ORANG ISLAM..PADAHAL TU CUMA TULISAN ANJING.KAN KELIATAN GOBLOKNYA NGAPAIN JG HARUS NAEK HAJI>??? CUMA DIBOHONGIN SAMA ORANG ARAB AJA,,.. KATANYA ARAB TANAH SUCI,MAKMUR,,COBA LO NANEM BAYEM,,GAK BAKALAN HIDUP..JIKAAKKAAKAK JD KESIMPULANNYA ORANG ASIA TU,GAMPANG DIBOHONGIN SAMA ORANG ARAB..

4.

aji pratama Says:

October 25, 2010 at 8:43 am

ASTAGFIRLLAH.. gk seharusny lu jelek2in agama islam,keperayaan itu suatu keyakinan yang hakiki yang timbul dari hatti nurani,klou loe udh gk pcya ,y kluar aj, gk ada yg larang. LOE MURTAD GK ADA YANG RUGI SO LOE NDIRI YANG JALANI

5.

asisa Says:

June 9, 2011 at 6:07 am

Muhammad itu hanya bisa bohongin org, supaya bangsa ARAB menjadi kaya dibuatlah musim HAJI spy ada pemasukan duit.. Coba LU pikir berapa duit yg diperoleh bangsa ARAB setiap tahunnya dari musim HAJI..?????

6.

Mokhammad Says:

August 5, 2011 at 9:34 am

Assalamualaikum wr.wb

Janganlah begitu @ferry kepada agama islam, agama islam datang dengan cinta damai. Nabi Muhammad tidak sampai segitunya, anda baru saja membaca sejarah nabi muhammad saw. bacalah dari berbagai sumber yang jelas kita membacanya akan merasa sejuk dengan kisah perjalanan hidupnya. Nabi Muhammad sangat menghormati seseorang selain Non-Muslm, diceritakan pada suatu riwayat ketika ada orang yahudi meninggal dan ketika sedang diusung nabi pun berdiri sebagai tanda penghormatan. Nabi menikah dengan 9 istri bukan karena nafsu syahwat semata ini dikarenakan, nabi merasa kasihan terhadap istri yang ditinggalkan suaminya karena meninggal karena perperangan, dan dengan menikahinya nabi bisa membatunya untuk menafkahi. nabi itu orangnya adil dalam berumah tangga, walaupun pernah ada keributan nabi bisa menyelesaikannya. coba bayangkan populasi perempuan di dunia lebih banyak dibandingkan laki2, ketika laki2 mempunyai satu istri, perempuan yang lain terlantar tidak mempunyai pasangan. maka dari itu seorang laki2 yg bisa adil dalam berumah tangga diperbolehkan mempunyai istri lebih dari satu. tp klo tidak bisa cukup satu itu saja buat komentar saya, maaf yaa kalau aku dah lancang aku berkata seperti itu. Waalakiumsalam wr.wb

10.

ferry mursyidan Says:

November 7, 2008 at 4:41 pm

Lalu knapa Kristen mengobarkan perang salib kepada umat Islam telah membunuh ribuan muslim yang akhirnya kristen KALAH PERANG! KACIAN DEH LOE SALAH SATU KOMANDAN PERANG SALIB ADALAH DRACULA (CARI BUKUNYA DI GRAMEDIA)YG KEKEJAMANYA TIADA TARA. DAN CERITA DRACULA YG DULU SAYA KIRA CERITA FIKSI TERNYATA ADALAH SEBUAH KENYATAAN YG DISEMBUNYIKAN eROPA SELAMA BERABAD ABAD! JUGA PERISTIWA PENAKLUKAN ANDALUCIA DI SPANYOL OLEH RAJA fREDERICK II, DIMANA UMAT ISLAM DIBANTAI TAK TERSISA YG MASIH ADA DIUSIR DARI TANAH LELUHURNYA YG KINI MENETAP DI AFRIKA UTARA. PADAHAL DARI NEGERI ANDALUSIA-LAH BANGSA EROPA MENGENAL ILMU PENGETAHUAN/ RENAISANS YG SELAMA HIDUP BERSAMA KRISTEN EROPA MENGALAMI MASA KEBODOHAN TOTAL!

BEGITU JUGA SEJARAH PENJAJAHAN BANGSA2 KRISTEN EROPA,DI SELURUH DUNIA TAK TERBILANG MENGERIKAN APA YG KAU BANGGAKAN DARI KRISTENMU???JAWAB BRUR Reply

1.

jboz Says:

May 17, 2009 at 11:44 am

@ Ferry, Loe, kok kebakaran jenggot. Kok emosi sekali. Perang Salib? Ngga nyambung nie. Ngga bisa counter, ngeles ke Perang Salib? Emangnya Islam ngga ada imperialisme? Orang yang buta udah pada tau, masakan muslimer tidak! Beda, Perang Salib ngga ada dalil-dalilnya dalam Al-Kitab ketimbang peperangan dalam Islam. Itu ada ayat-ayatnya. Disebut ayat-ayat perang@ pedang. Ngerti ngga? Bedanya, di Kristen ngga diajar Yesus, peperangan, apalagi membunuh! Coba, kalo cari ayat2nya, ada ngga? TIDAK ADA! Bedanya dengan ajaran Muhammad, perang dan membunuh banyak ayatayatnya dalam Al-Quran. Itu suatu PERINTAH. Malahan sepanjang hidup Muhammad terjadi 88 peperangan, cuman yang 1 keliatan membela diri yang laen itu menyerang tanpa diserang! Dan ajaran ini diteruskan kepada para khulafah sehingga kerajaan Islam yg cuman di Madinah meluas hingga ke seantero Al-Jazirah Arab. Kemudian penjajahan ini diteruskan hingga ke Afrika Utara dan Parsi oleh Kerajaan Umaiyyah. Pada masa itu Jerusalem dijajah dan Spanyol jatuh ke tangan muslimer. Perhatikan, ngga ada orang Kristen yg menjajah muslim. Jerusalem, kota suci Yahudi dan Kristen dirampas dari pihak Rom. Rom tidak pernah merancang menjajah Mekkah dan Madinah! Siapa yang mula peperangan dulu. Muhammad yang menjadi provokator, mengutus surat kepada semua kerajaan yg mengelilingi Madinahdengan 1 pilihanmasuk Islam ato perang? Rom,

Parsi dan Mesir serta kerajaan suku-suku Arab yang beragama Kristen diancam! Siapa yang mula? Buta sejarah? Rabun? Ato pura-pura tak tahu? Semuanya dimulakan oleh Muhammad dan kitab bahayanya. Dan zaman sekarang, masih diteruskan! Reply

1.

Kuprit Says:

January 12, 2010 at 9:38 am

@jboz, sampean ini mempunyai hati yang sudah demikian membenci terhadap Islam dan Muhamad sebagai Rasulullah. Saran saya pelajarilah agama sampeyan dengan baik, kemudian amalkan sebaikbaiknya, n kalau ada waktu pelajari juga islam dengan baik. kalau tidak ada waktu untu belajar Islam dengan baik, jangan membuat kesimpulan2 yang ngawur tentang yang mengarah kepada fitnah dan kebohongan. Nabi Musa dan nabi Isa dikenal sebagai penganut islam (=berserah diri) yang taat. Tidak ada tuhan Yesus. Nabi Isa as adalah sama halnya dengan nabi Muhammad SAW, beliau pesuruh Tuhan untuk menyampaikan risalah ke-islaman pada jamannya yang meluruskan risalah sbelumnya (nabi Ibrahim, nabi Musa) yang telah menyimpang. Hanya karena ulah manusia yaitu pada abad ke 3 nabi Isa diangkat jadi TUHAN. Dan itulah sebabnya Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk meluruskan paham yang menyimpang akibat ulah tersebut (diantaranya). Adapun tentang kalimat sampeyan : Malahan sepanjang hidup Muhammad terjadi 88 peperangan, cuman yang 1 keliatan membela diri yang laen itu menyerang tanpa diserang! sampeyan harus teliti dalam membaca buku sejarah yang benar dan berpikirlah objektif!, dalam teori kriminologi terdapat statement : Setiap perbuatan selalu mempunyai motif ( dan selalu ada sebab dan akibat) Untuk perkataan sampeyan tentang : Nulis aje yang enak-enak tentang Islam kayak Prof John Episito dan Karen Armstrong, pasti laris sekali buku-buku anda. Nah, gampang kan cari uang dari muslmer. ini motifnya sudah komersil, jika sampeyan melakukan ini sudah masuk ke domain aji mumpung, kalau sidah seperti itu, sampeyan nggak ada harganya sama sekali.

2.

pujangga baru Says:

March 15, 2011 at 3:19 am

cuma lucunya di injil ada larangan makan babi tp di injil lainnya dapat berubah makan babi hutan yg dilarang.. tp banyak gk yg makan babi.. jd otaknya kyak babi

11.

ferry mursyidan Says:

November 8, 2008 at 1:17 am

Coba tanya lagi hati nurani anda, apakah boleh membunuh manusia? apalagi perintah yang anda pikir dari Tuhan? Tidak!! Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. jawaban Eke, seandainya siap murtad dilempar batu berkali2, rumahnya di bakar orang, pindah rumah masih juga di dirusak orang, mukamu di lempar tahi sapi, anakmu/adikmu digagahi orang, atau, apa yang akan kamu lakukan???? seandainya siap murtad sedang berhadapan dengan preman dan anda/ sodara akan dibunuh oleh preman itu dengan parang terhunus apa yang akan engkau lakukan??? seandainya saya bergumul dengan perampok, perampok itu membawa senjata dan saya bergumul melawan perampok itu lalu dalam perlawanan saya perampok itu terbunuh? apakah saya salah telah membunuh perampok untuk membela diri??????? Reply

1.

apa2an neh Says:

April 18, 2010 at 1:40 am

coba baca lagi tulisan teman di atas..momod mu itu menyerang untuk merampas, bukan membela diri..dia hidup dari hasil rampasan..klo mau tau ceritanya, jgn tanya ustad anda, pasti anda dikibulin sampe sekrg ..kacian deh loe ), Reply

1.

sabil Says:

August 25, 2010 at 4:00 am

anda itu sangat dangkal ilmunya yang tidak menetahui islam secara benar, denganm pemahaman yang salah sm seperti penulis postingan ini.. ap u tahu klo cara kristiani or yahudi berperang mereka membunuh denan tidak mengenal apa yang dibunuh, sampai2 wanita dan anak2 jga dibunuh kacian deh loe

12.

sober Says:

November 24, 2008 at 2:29 am

Diriwayahkan oleh Aisha: Al-Harith bin Hisham bertanya Rasulullah Ya Rasul, bagaimana wahyu diberikan kepadamu ? Rasulullah menjawab, Kadang kala diberikan seperti gemerincing suara lonceng, bentuk pewahyuan seperti ini yang paling berat . Kadang kala malaikat datang dan berbicara dengan saya dan saya mencoba mengerti apa yang dikatakannya. Aisha menambahkan: Sungguh saya melihat nabi diberikan wahyu pada hari yang sangat dingin dan melihat keringat menderas dari keningnya (saat wahyu selesai). (Sahih Bukhari Jilid : 1, Buku 1, Nomer 2) Aisha melaporkan bahwa Harith B. Hisham bertanya kepada Rasulullah (saw): BAGAIMANA WAHYU DIBERIKAN KEPADAMU ? Katanya: KADANGKALA BERUPA GEMERINCING SUARA LONCENG YANG MANA PALING BERAT BUAT SAYA (Sahih Muslim Buku : 30, Nomer : 5765, Sahih Bukhari Vol I No. 1, Sahih Bukhari Vol. IV No : 438) kemudian dalam hadist selanjutnya: Abu Huraira melaporkan Rasulullah (saw) mengatakan: LONCENG ADALAH INSTRUMEN IBLIS (Sahih Muslim Buku : 24, Nomer : 5279) Diriwayahkan oleh Umar ibn al-Khattab: Ibn az-Zubayr mengatakan bahwa seorang klien wanita mereka membawa puterinya az-Zubayr ke Umar ibn al-Khattab sambil mengenakan lonceng di kakinya. Umar mencabutnya dan mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah mengatakan bahwa: Ada Iblis disetiap lonceng. (Sunan Abu Dawud Buku 34, Nomer : 4218) Diriwayahkan Umm Habibah: Nabi (saw) mengatakan: MALAIKAT TIDAK AKAN MENEMANI DIMANA ADA SUARA GEMERINCING LONCENG. (Sunan Abu Dawud Buku : 14, Nomer :

2548) Dari hadis-hadis tersebut diatas, dari siapakah wahyu yang diterima Muhammad ? Perhatikanlah ayat pada hadis dibawah ini dengan hati nan jernih serta akal sehat : Sahih Bukhari: Jilid : 7, buku : 62, nomor 136: Dikisahkan oleh Jabir : Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus (dengan para wanita hasil rampokan dan tawanan perang) ketika Quran diwahyukan. Jabir menambahkan: Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus semasa hidup Rasul Allah SWT ketika Quran sedang diwahyukan. azl/coitus interruptus = mengeluarkan sperma diluar tubuh wanita yang disetubuhi agar tidak hamil. Reply

13.

Ali sina Says:

November 24, 2008 at 2:33 am

MERAMPOK, MENJARAH DAN MEMPERKOSA Hadis Sahih Sunaan Abu Dawud, Buku 19, Nomer 2996: Dikisahkan oleh Muhayyisah: Rasul Allah (SWt) berkata: Jika kau berhasil menguasai orang-orang Yahudi, bunuh mereka. Karenanya Muhayyisah menyergap Shubaybah, seorang dari para pedagang Yahudi. Dia kenal dekat dengan mereka. Dia lalu membunuhnya. Saat itu Huwayyisah (kakak laki Muhayyisah) belum memeluk Islam. Dia lebih tua daripada Muhayyisah. Ketika dia (Muhayyisah) membunuhnya (Shubaybah), Huwayyisah memukulnya dan berkata: O musuh Allah (Swt), aku bersumpah demi Allah (Swt), kamu punya banyak lemak di perutmu karena hartanya.75 Tabari vol.vii, pp.97-98 Hadis Sahih Bukhari, Vol. 5-#459 [Hadis ini serupa dengan Hadis Sahih Bukhari, Vol. 7-#137 , tapi yang ini keterangannya lebih lengkap]. Dikisahkan oleh Ibn Muhairiz: Aku masuk ke dalam mesjid dan melihat Abu Khudri dan lalu duduk di sebelahnya dan bertanya padanya tentang coitus interruptus. Abu berkata, Kami pergi bersama Rasul Allah (Swt) untuk Ghazwa (penyerangan terhadap) Banu Mustaliq dan kami menerima tawanan-tawanan perang diantara para tawanan perang dan kami berhasrat terhadap para wanita itu dan sukar untuk tidak melakukan hubungan seksual dan kami suka melakukan coitus interruptus (mengeluarkan sperma di luar tubuh wanita). Maka ketika kami bermaksud melakukan coitus interruptus kami berkata: Bagaimana kami dapat melakukan coitus interruptus tanpa menanyakan Rasul Allah (Swt) yang ada diantara kita? Kami bertanya padanya tentang hal ini dan dia berkata: Lebih baik kalian tidak melakukan itu, karena jika jiwa (dalam hal ini jiwa bayi) manapun (sampai hari Kebangkitan) memang ditentukan untuk menjadi ada, maka jiwa itu pun akan ada.

Muhammad memperbolehkan kau membunuh istrimu yang lagi hamil jika dia berani menghina Muhammad. Ini halal menurut hukum Islam. Apakah kau anggap hukum ini bermoral? Sunan Abu-Dawud Buku 38, Nomer 4348 Disampaikan oleh Abdullah Ibn Abbas: Seorang pria buta punya seorang budak wanita yang sedang mengandung (bayi pria buta itu sendiri) dan budak ini suka mengolok-olok dan menghina sang Nabi. Ia melarang budak ini tapi budaknya tidak mau berhenti. Ia memarahinya, tapi budak itu tetap tidak meninggalkan tabiatnya. Suatu malam, budak itu mulai mencemooh sang Nabi dan menghinanya. Lalu pria itu mengambil sebuah pisau, menempelkannya di perut budak itu, lalu menusuknya, dan membunuhnya. Janinnya ke luar diantara kakinya berlumuran darah. Pagi harinya, sang Nabi diberitahu tentang hal ini. Dia mengumpulkan orang-orangnya dan berkata: Aku meminta dengan sangat demi Allah (Swt) orang yang melakukan hal ini untuk berdiri mengaku. Pria buta itu lalu melompat dan dengan gemetar berdiri. Dia duduk di sebelah sang Nabi dan berkata: Rasul Allah (Swt)! Akulah majikan budak itu; ia seringkali menghina dan mengolok-olokmu. Aku melarangnya, tapi dia tidak berhenti, aku memarahinya, tapi dia tidak meninggalkan tabiatnya. Aku punya dua anak laki seperti mutiara dari budak perempuan ini, dan ia adalah kesayanganku. Kemaren malam, dia mulai lagi menghina dan mengolok-olok engkau. Lalu kuambil sebuah pisau, menempelkannya di perutnya, dan menusukkannya sampai aku membunuhnya. Sang Nabi berkata: Oh jadilah saksi ini, tidak ada pembalasan yang perlu dibayar bagi darahnya. Jika kau beranggapan hukum bunuh istri + jabang bayi sendiri ini bermoral, maka memang Islam sudah merusak moralmu sampai ke akar yang terdalam. Hukum buatan orang Indonesia waras saja jauh lebih beradab daripada hukum sharia buatan Muhammad. Seharusnya anak-anak perempuan dijaga keamanannya oleh seluruh lapisan masyarakat dari pelecehan seksual. Anak-anak perempuan itu belum tahu apa-apa, tidak mampu membela diri sendiri, sangat tergantung dari perlindungan orang tua dan seluruh keluarganya. Apa yang terjadi pada diri Aisyah sungguh mengenaskan karena justru ibu dan bapaknyalah yang menyerahkannya kepada seorang pedofilia untuk disetubuhi di usia bawah umur. Muhammad membuat hukum Islam biadab yang melegalkan dan mengabadikan hal ini. Orang-orang yang setuju akan hal ini sudah selayaknya dijebloskan ke dalam penjara Mutilasi sudah menjadi Kebiasaan dalam Islam Perampokan dalam Islam tidak dapat diterima, kecuali kalau itu dilakukan terhadap non-Muslim. Nah, kalau itu sih boleh. Setelah menikahi Khadijah yang kaya raya, Muhammad berhenti bekerja. Untuk mengurus keenam anak mereka berdua dan ketiga anaknya sendiri dari perkawinan sebelumnya, Khadijah tidak bekerja lagi. Muhammad tidak menjaga anak-anak. Dia menghabiskan hari-harinya berkeliaran dalam gua-gua untuk melamunkan dunia angan-angannya sendiri. Karena tidak bekerja, Khadijah kehilangan kekayaannya.

Ketika Muhammad hijrah ke Medina, dia adalah orang yang miskin. Semua pengikutnya juga miskin. Mereka adalah para budak atau pemuda-pemuda yang tak puas dengan keadaan mereka sendiri. Pengikut-pengikutnya di Medina juga kebanyakan buruh-buruh kasar yang bekerja bagi para Yahudi dan mereka bukan orang mampu. Akan tetapi beberapa tahun kemudian, Muhammad jadi orang yang terkaya di Arabia, punya banyak sekali unta-unta, ternak-ternak, budak-budak, istriistri dan segala harta benda. Dari mana dia bisa menjadi kaya dalam waktu yang sangat singkat? Dari perampokan dan penjarahan. Dia pertama-tama mulai menyerang kafilah-kafilah pedagang Mekah dan lalu mengasingkan dan membantai suku-suku Yahudi dan merampas barang kekayaan mereka. Akhirnya dia memerintah agar setiap orang bayar upeti atau uang perlindungan, kalau tidak akan dihukum keras. Beberapa ayat Quran menganjurkan Muslim untuk menyerang orang-orang tak bersalah dan mengatakan pada mereka bahwa menjarah kekayaan korban adalah hadiah mereka di bumi dan nanti di surga mereka akan terima hadiah yang lebih banyak lagi. Allah (Swt) menjanjikan kepada kamu harta rampasan yang banyak yang dapat kamu ambil, maka disegerakan-Nya harta rampasan ini untukmu dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya) dan agar hal itu menjadi bukti bagi orang-orang mumin dan agar Dia menunjuki kamu kepada jalan yang lurus. [al-Fath 48:20] Dan apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah (Swt) kepada RasulNya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kudapun dan (tidak pula) seekor untapun, tetapi Allah (Swt) yang memberikan kekuasaan kepada RasulNya terhadap apa saja yang dikehendakiNya. Dan Allah (Swt) Maha Kuasa atas segala sesuatu. [al-Hashr 59:6] Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah (Swt); sesungguhnya Allah (Swt) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [al-Anfal 8:69] Ayat-ayat ini dinyatakan untuk mendorong Muslim mengambil bagian dalam peperangan. Ayat-ayat ini menunjukkan orang-orang seperti apakah Muslim-muslim pertama pada saat itu. Bagaimana mungkin orang yang meskipun hanya punya sedikit rasa kemanusiaan sekalipun dapat menerima bahwa Tuhan telah memberinya hak untuk menyerang orang-orang tak berdosa, membunuhnya dan merampas istri-istri dan harta bendanya sebagai jarahan perang? Tapi Muhammad tidak merasa malu untuk menjanjikan para pengikutnya jarahan perang yang dirampas dengan kekerasan dan cara yang sangat brutal. Awalnya, para pengikutnya ragu-ragu, tapi lama kelamaan mereka kehilangan rasa sesalnya dan lalu menyerang, merampok dan membunuh dan akhirnya mendirikan suatu kerajaan yang seluruhnya semata-mata dibiayai oleh harta rampokan. Ayat-ayat di atas adalah perkataan-perkataan kepala perampok dan bukan utusan Tuhan, kecuali kalau tuhan itu Setan. Para pengikut Muhammad tidak cukup cerdas untuk mempertanyakan moralitas dari tindakan pembunuhan orang-orang tak berdosa dan merampok harta bendanya. Atau

mungkin juga mereka terlalu puas dengan jarahan perang yang mereka dapat sehingga tidak merasa perlu lagi memikirkan moralitasnya. Tapi pertanyaan ini tentunya muncul dalam pikiran mereka yang punya susila. Mereka pasti telah bertanya bagaimana mungkin seseorang yang mengaku utusan Tuhan dapat dengan sah merampas barang milik orang lain. Bagi orang-orang seperti ini, Muhammad punya jawaban yang sering digunakannya: itu adalah kehendak Tuhan. Jabir b. Abdullah al-Ansari melaporkan: Sang Nabi (SAW) berkata: Aku telah dianugerahi lima hal yang tidak diberikan pada siapapun sebelumnya (yakni): Setiap nabi dikirim khusus bagi masyarakatnya, sedangkan aku dikirim bagi semua yang merah dan yang hitam jarahan perang telah dibuat sah bagiku dan ini belum pernah disahkan sebelumnya bagi siapapun sebelum aku, dan bumi telah dijadikan suci dan murni dan mesjid bagiku, jadi kapanpun waktu sembahyang tiba bagi siapapun dari antaramu maka dia harus sembahyang di mana pun dia berada, dan aku telah dibantu oleh khidmat (yang membuat para musuh kewalahan) dari jarak (yang dibutuhkan seorang) sebulan untuk ditempuh dan aku telah dikaruniai perantaraan. Sahih Muslim 4:1058 Dibantu oleh khidmat berarti oleh teror! Di hadis yang lain dia berkata: Aku telah dimenangkan oleh teror (yang dimasukkan ke dalam hati para musuh), Bukhari 4:52:220 Pernyataan bahwa dia menang karena khidmat dan teror juga ditulis di Bukhari 1:7: 331. Hadis Sahih Bukhari 4:53:370 Dikisahkan oleh Abu Qatada: Kami berangkat bersama rombongan Rasul Allah (Swt) di hari (perang) Hunain. Ketika kami bertemu musuh, kaum Muslim mundur dan aku melihat seorang pagan (penyembah berhala) meloncat menyergap seorang Muslim. Aku membalik dan mendekatinya dari belakang dan menebas bahunya dengan pedang. Dia (orang pagan itu) mendekatiku dan menyergapku begitu kuat sehingga aku merasa disergap kematian, tapi dia lalu mati dan melepaskanku. Aku mengikuti Umar bin Al Khattab dan bertanya (padanya), Mengapa orang-orang melarikan diri? Dia menjawab,Ini adalah kehendak Allah (Swt), Setelah orang-orang kembali, sang Rasul duduk dan berkata,Barang siapa yang telah membunuh seorang musuh dan dapat membuktikannya, dia akan dapat barang rampasannya (barang milik orang pagan yang dibunuh). Aku berdiri dan berkata,Siapa yang akan jadi saksiku? dan lalu duduk. Sang Nabi berkata lagi,Barang siapa yang telah membunuh seorang musuh dan dapat membuktikannya, dia akan dapat barang rampasannya. Aku berdiri (lagi) dan berkata,Siapa yang akan jadi saksiku? dan lalu duduk. Lalu sang Nabi mengatakan hal yang sama untuk ketiga kalinya. Aku bangkit lagi dan Rasul Allah (Swt) berkata, O Abu Qatada! Apakah kisahmu? Lalu aku menceritakan semua kisahku padanya. Seorang berdiri dan berkata, O Rasul Allah (Swt)! Dia mengatakan yang sebenarnya, dan barang orang yang dibunuhnya ada padaku. Jadi mohon bayarlah dia atas namaku. Mendengar itu Abu Bakr As-Siddiq berkata,Tidak, demi Allah (Swt), dia (Rasul Allah (Swt)) tidak akan setuju untuk memberimu barang rampasan yang didapat oleh satu dari singa-singa Allah (Swt) yang bertempur demi Allah (Swt) dan

RasulNya. Sang Nabi berkata,Abu Bakr mengatakan yang benar. Lalu Rasul Allah (Swt) memberikan barang rampasan padaku. Aku jual peralatan perang (barang rampasan) dan uangnya kupakai membeli sebuah taman di Bani Salima, dan ini adalah milikku yang pertama, yang kuperoleh setelah aku memeluk Islam. Begitulah caranya Islam berkembang. Dengan membunuh, merampok dan menjarah. Apakah bedanya antara pertemuan di atas yang dipimpin Muhammad dengan segerombolan pencuri berkumpul untuk membagi-bagi barang jarahan mereka? Dalam hal apa Muhammad lebih hebat daripada seorang kepala perampok? Dalam hal apa dia lebih unggul daripada kepala gangster mafia? Marilah kita pikirkan dulu. Marilah kita gunakan otak yang Tuhan karuniakan bagi kita. Apakah ini orang yang ingin kau ikuti? Dapatkah Tuhan membuat keputusan yang salah untuk memilih orang serendah Muhammad untuk jadi utusanNya? Dapatkah orang dengan moral dan nilainilai etika yang sedemikian rendah menjadi pedoman kemanusiaan? Dapatkah seorang pencuri mengajari kita kejujuran? Dapatkah seorang pembunuh menasehati kita tentang martabat dan kesucian hidup? Dapatkah seorang penindas wanita melindungi hak-hak kaum wanita? Tidak heran jika dunia Islam kacau balau. Tidak heran mengapa semua negara-negara Islam terbelakang, tak berbudaya, tak produktif dan miskin (minyak bukanlah kekayaan Hasil kerja keras Muslim). Sex dengan Tawanan Perang Abu Said al-Khudri mengatakan : Rasulullah (saw) mengirimkan ekspedisi militer ke Awtas pada kesempatan Pertempuran Hunain. Mereka menemui musuh mereka dan bertempur. Musuh dikalahkan dan dibawa sbg tahanan perang. Beberapa Sahabat rasulullah (saw) enggan untuk bersenggama dengan tahanantahanan wanita DIDEPAN SUAMI MEREKA yang kafir. Jadi Allah (Swt) YANG MAHA JAYA mengirimkan ayat Quran: (Surat 4:24) dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang dimiliki oleh tangan kananmu. Berarti, mereka halal (digagahi) setelah mereka selesai masa-tunggu mereka. (1479) Abu Dawud vol.2 no.2150 p.577 Jadi boleh apa nggak nih ? Kok Allah (Swt) nggak kasih larangan tegas bahwa tahanan tidak boleh digagahi, apalagi didepan suami mereka ? Berapa lama masa tunggu itu ? 1 menit ? 3 menit ? Reply

14.

yasika sandra Says:

November 24, 2008 at 2:43 am

1.Proses turunnya Quran ( Model I )

Diriwayahkan oleh Aisha: Al-Harith bin Hisham bertanya Rasulullah Ya Rasul, bagaimana wahyu diberikan kepadamu ? Rasulullah menjawab, Kadang kala diberikan seperti gemerincing suara lonceng, bentuk pewahyuan seperti ini yang paling berat . Kadang kala malaikat datang dan berbicara dengan saya dan saya mencoba mengerti apa yang dikatakannya. Aisha menambahkan: Sungguh saya melihat nabi diberikan wahyu pada hari yang sangat dingin dan melihat keringat menderas dari keningnya (saat wahyu selesai). (Sahih Bukhari Jilid : 1, Buku 1, Nomer 2) Aisha melaporkan bahwa Harith B. Hisham bertanya kepada Rasulullah (saw): BAGAIMANA WAHYU DIBERIKAN KEPADAMU ? Katanya: KADANGKALA BERUPA GEMERINCING SUARA LONCENG YANG MANA PALING BERAT BUAT SAYA (Sahih Muslim Buku : 30, Nomer : 5765, Sahih Bukhari Vol I No. 1, Sahih Bukhari Vol. IV No : 438) kemudian dalam hadist selanjutnya: Abu Huraira melaporkan Rasulullah (saw) mengatakan: LONCENG ADALAH INSTRUMEN IBLIS (Sahih Muslim Buku : 24, Nomer : 5279) Diriwayahkan oleh Umar ibn al-Khattab: Ibn az-Zubayr mengatakan bahwa seorang klien wanita mereka membawa puterinya az-Zubayr ke Umar ibn al-Khattab sambil mengenakan lonceng di kakinya. Umar mencabutnya dan mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah mengatakan bahwa: Ada Iblis disetiap lonceng. (Sunan Abu Dawud Buku 34, Nomer : 4218) Diriwayahkan Umm Habibah: Nabi (saw) mengatakan: MALAIKAT TIDAK AKAN MENEMANI DIMANA ADA SUARA GEMERINCING LONCENG. (Sunan Abu Dawud Buku : 14, Nomer : 2548) Dari hadis-hadis tersebut diatas, dari siapakah wahyu yang diterima Muhammad ? 2.Proses turunnya wahyu Quran ( MODEL II ) Perhatikanlah ayat pada hadis dibawah ini dengan hati nan jernih serta akal sehat : Sahih Bukhari: Jilid : 7, buku : 62, nomor 136: Dikisahkan oleh Jabir : Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus (dengan para wanita hasil rampokan dan tawanan perang) ketika Quran diwahyukan. Jabir menambahkan: Kami biasa melakukan azl/coitus interruptus semasa hidup Rasul Allah SWT ketika Quran sedang diwahyukan.

Pendahuluan
Gambaran umum jihadis dgn pedang di satu tangan dan Quran di tangan lainnya agak sulit dalam realita karena Muslim dilarang memegang Quran pd tangan kiri. Tingginya pemujaan mereka pada Quran mirip dgn pemujaan pada berhala. Kata Guilamme, Quran adalah yang paling suci diantara yang tersuci. Quran tidak boleh diletakkan dibawah buku lain, selalu

diatas, dilarang merokok saat pembacaan Quran yg harus didengarkan secara khusuk, dalam kesunyian. Quran bagai jimat melawan penyakit dan musibah. Bagi kami, mempelajari Quran menuntut kami utk dapat membedakan fakta sejarah dari sikap teologis. Kami disini hanya peduli dgn kebenaran rasional berdasarkan pengujian ilmiah. "Investigasi Kritis terhdp teks Quran merupakan ilmu yang masih bayi," tulis pakar Islam, Arthur Jeffery th 1937. Th 1977 John Wansbrough melihat bahwa "Quran tidak mengenal analisa dan kritik spt yg sering diterapkan pada Injil, Th 1990, 50 tahun setelah keluhan Jeffery itu, situasinya masih tetap sama, spt dijelaskan oleh Andrew Rippin: Saya sering bertemu orang yg pernah belajar ttg Injil Yahudi atau Kristen yang kemudian ingin mempelajari Islam. Mereka sering mengungkapkan keheranan atas kurangnya pemikiran kritis yg nampak dlm buku2 ttg Islam. Pendapat bahwa "Islam lahir dari sejarah yg tercatat secara jelas" diterima begitu saja oleh penulis. Tapi bagi siswa yg mahir dgn pendekatan dgn cara kritik narasumber, komposisi formula, analisa bahasa dan struktur-yg biasanya diterapkan dlm studi Yudaisme atau Kristen-kenafan dlm mempelajari sejarah Islam ini menunjukkan bahwa Islam memang ditangani dgn cara yang kurang akademis. Pertanyaan-pertanyaan ttg Quran yg ingin dijawab oleh penyidikan kritis adalah : 1. Bagaimana Quran sampai ke tangan kami ?bagaimana Quran disusun dan disebarkan ? 2. Kapan dan siapa yg menulisnya ? 3. Apa sumber2 Quran ? Dari mana asal cerita, legenda dan prinsip2 yg tertuang dlm Quran ? 4. Otentisitas Quran, bisa dibuktikan atau tidak ? Menurut tradisi, Quran disampaikan kpd Muhamad oleh malaikat secara bertahap sampai kematian Muhamad pd thn 632M. Tidak jelas seberapa banyak dari Quran yg ditulis saat kematiannya, tapi nampaknya tidak ada satu manuskrippun yg berisi kesemua wahyu2 yg diturunkan padanya. Namun ada tradisi yg mengatakan bahwa nabi mendikte bagian2 tertentu kpd sekretaris2nya.

Koleksi Abu Bakr


Mulai dari sini, kesaksian tradisi menjadi semakin membingungkan; malah, tidak ada satu tradisi pasti. Yang ada adalah beberapa versi yg saling bertentangan. Menurut salah satu versi, selama kalifah pendek Abu Bakr (632-634), Umar, yg menggantikannya pd thn 634, menjadi khawatir karena begitu banyak Muslim yg tahu Quran telah tewas pada Pertempuran Yamama, di Arab Pusat. Utk menghindari hilangnya bagian2 Quran itu utk selama2nya perlu dibuatkan suatu koleksi (mushaf) lengkap. Abu Bakr akhirnya menyetujui proyek itu dan meminta Zayd ibn Thabit, mantan sekretaris nabi, utk melakukan tugas berat ini. Jadi Zayd mulai mengumpulkan bagian2 Quran yg tercerai berai yg dicatat pada "papirus, batu ceper, daun palm, tulang2 dan kulit hewan dan papan2 kayu, juga dari hati manusia." Zayd lalu meng-copy-nya pada lembar2 daun (bhs Arab: suhuf).

Begitu komplet, Quran diserahkan kpd Abu Bakr, dan pada kematiannya diserahkan kpd Umar, dan setelah ia mati diwariskan kpd puteri Umar, Hafsa. Namun ada juga beberapa versi:

Abu Bakr-lah yg memiliki ide membuat koleksi itu; Ali, kalif keempat, dan pendiri aliran Shiah yg punya ide; Malah ada versi-versi lain yg sama sekali tidak menyertakan Abu Bakr.

Nah, lalu orang mulai bertanya apakah tugas sulit ini bisa diselesaikan dalam hanya dua tahun. Lagipula, tidak mungkin bahwa mereka yg mati di Yamama, orang2 yg nota bene baru masuk Islam, mampu menghafal Quran. Tapi yg paling interesan dari versi ini adalah bahwa begitu koleksi pertama dibawah Abu Bakr tersusun, koleksi itu tidak dianggap sbg buku resmi (official codex), ttp hanya sbg milik pribadi Hafsa. Milik pribadi Hafsa ? Jadi tidak diberikan kpd otorita Muslim utk kemudian dijadikan acuan ? Jadi, mana bukti bahwa ini yang dijadikan panutan Muslim ? Bahkan ada yg mengatakan bahwa cerita itu hanya isapan jempol belaka agar dianggap sbg koleksi resmi pertama yang bebas dari unsur Usman, sang kalif ketiga yang sama sekali tidak disukai. Ada yg mengatakan bahwa cerita ini diciptakan utk "membawa kembali koleksi Quran sedekat mungkin kpd saat matinya Muhamad."

Koleksi Usman (644-656)


Menurut versi ini, salah seorang jendral Usman meminta sang kalif agar membuat koleksi macam itu karena pecahnya percekcokan serius ttg isi Quran diantara para anggota pasukannya yg berasal dari berbagai provinsi. Usman memilih Zayd ibn Thabit utk mempersiapkan teks resminya. Zayd, dgn bantuan tiga aristokrat Mekah, dgn hati2 menuliskan kembali Quran dan membandingkan versinya dgn versi "daun2" yg dimiliki Hafsa, puteri Umar; dan spt diperintahkan, kalau menghadapi kesulitan ttg cara pembacaannya, Zayd mengikuti dialek suku Quraysh, suku nabi. Quran versi baru itu rampung antara th 650 dan kematian Usman th 656, dan dikirim ke Kufa, Basra, Damascus, dan mungkin Mekah, dan salah satunya, tentunya, disimpan di Medinah. Versi2 lainnya diperintahkan agar dihancurkan. Versi inipun rawan kritik. Bahasa Arab yg ditemukan dlm Quran bukan bahasa dialek. Dlm beberapa versi, jumlah orang yg bekerja dgn Zayd dlm proyek ini juga berbeda, termasuk mereka2 yg menjadi musuh Usman, dan seseorang yg diketahui telah tewas sebelum proyek ini dilangsungkan ! Fase kedua cerita ini tidak menyebutkan keikutsertaan Zayd spt dalam koleksi Quran yg didiskusikan dlm Fase pertama. Terlepas dari ketidakpastian diatas, kebanyakan pakar menerima bahwa teks Quran dirampungkan dibawah Usman, antara th 650 and 656. Mereka menerima koleksi Usman, tanpa bisa menjelaskan mengapa versi ini lebih bisa diterima ketimbang versinya Abu Bakr. Mereka tidak memberikan argumen apapun. Contoh, Charles Adams setelah menyampaikan kejanggalan versi Uslam menyimpulkan dgn kepastian yg sangat tinggi namun tidak logis bahwa, "terlepas dari kesulitan yg ada dgn bermacam2 tradisi, pentingnya codex yg dipersiapkan dibawah Usman tidak diragukan." Tetapi ia tidak sedikitpun membuktikan

bahwa memang dibawah Usman-lah, Quran yg kita kenal sekarang, dipersiapkan. Dgn mudah saja para pakar mengASUMSInya. Argumen yg sama utk membatalkan versi Abu Bakr ini bisa saja digunakan utk membatalkan versi Usman. Bisa saja kami mengatakan bahwa cerita Usman ini diciptakan oleh musuh2nya Abu Bakr dan teman2 Usman; polemic politik bisa saja berpengaruh dlm penciptaan versi ini. Tapi pertanyaan tetap belum terjawab: apa yg dikandung dalam "daun2" milik Hafsa ini ? Dan jika versi Abu Bakr memang palsu, darimana Hafsa mendapatkannya ? Dan apa versi2 Quran yg tersebar di berbagai provinsi itu ? Appakah kita dapat pilih seenak mau kita dari sekian banyak versi yg saling kontradiksi ? Tidak ada alasan kuat mengapa kita harus memilih versi Usman dan bukan versi Abu Bakr; karena toh mereka berasal dari sumber yang sama yang sudah sangat terlambat, sangat tendensius, dan kesemuanya palsu, spt yg akan kita lihat nanti. Tetapi saya memiliki kesulitan yg jauh lebih rumit dlm menerima versi manapun. Pertama, semua cerita2 ini tergantung pada ingatan Muslim2 pertama. Memang, para pakar harus menggantungkan diri pada daya ingatan orang Arab jaman dulu. Menurut beberapa tradisi, Muhammad dikatakan tidak dapat membaca ataupun menulis dan oleh karena itu semuanya tergantung dari dirinya setelah ia dgn sempurna menghafal apa yg diwahyukan Allah lewat malaikatnya. Tapi beberapa cerita Quran sangat panjang. Contoh, cerita Yusuf sampai menelan satu bab yg berisi 111 ayat. Apakah kami dapat percaya bahwa Muhamad menghafalnya persis sama dgn apa yg diwahyukannya ? Para Sahabat Nabi juga dikatakan telah menghafalkan ocehan dan komat kamitnya Nabi. Seberapa kuatkah daya ingatan mereka ? Apakah mereka tidak melupakan satu halpun ? Tradisi dari mulut ke mulut memang memiliki tendensi utk terus berganti dan tidak bisa dijadikan patokan utk menyusun sejarah yg bisa dijamin kebenarannya. Kedua, kami hanya bisa berASUMSI bahwa para Sahabat nabi mendengar dan mengerti sang Nabi secara sempurna. Asumsi tidak cukup utk menarik kesimpulan pasti.

Bermacam-macam versi, versi-versi yang hilang dan yang ditambahkan


Tanpa kecuali, SEMUA MUSLIM akan mengatakan bahwa Quran yg kita miliki sekarang persis sama-baik dlm bentuk, nomor dan urutan bab-dgn Quran versi Usman. Malah dikatakan bahwa Qurannya Usman mengandung kesemua wahyu yg disampaikan pada masyarakat dan disimpan tanpa mengalami satu perubahan atau variasi macam apapun dan bahwa Qurannya Usman memang universal dari hari pertama disebarkan. Tapi sikap ortodoks ini dimotivasi oleh faktor2 dogma dan tidak dapat didukung bukti sejarahCharles Adams Padahal para pakar Islam dulu jauh lebih flexible dari Muslim sekarang. Mereka sadar bahwa ada bagian Quran yg hilang, dipalsukan dan adanya ribuan variasi. Contoh, As-Suyuti (wafat 1505), salah seorang pakar Quran yg paling dihormati mengutip Ibn Umar al Khattab : "Janganlah ada diantara kalian yg mengatakan bahwa ia mendapatkan seluruh Quran, karena bgm ia tahu bahwa itu memang keseluruhannya ? Banyak dari Quran telah hilang. Oleh karena itu, kalian harus mengatakan Saya mendapatkan bagian Quran yg ada" (As-Suyuti, Itqan, part 3, page 72).

Aisha, isteri tersayang nabi mengatakan, juga menurut sebuah tradisi yg diceritakan asSuyuti, "Selama masa Nabi, saat dibacakan, bab ttg the Parties berisi 200 ayat. Ketika Usman mengedit Quran, hanya ayat2 sekarang ini (73) yg tertinggal." As-Suyuti juga menceritakan ini ttg Uba ibn Kab, salah seorang sahabat Muhamad: Sahabat terkenal ini meminta salah seorang Muslim, "Berapa ayat yang ada dalam surah the Parties?" Katanya, "73 ayat." Ia (Uba) mengatakan padanya, "Dulunya jumlah ayatnya hampir sama dgn Surah Al Baqarah (sekitar 286 ayat) dan termasuk ayat perajaman". Lelaki itu bertanya, "Apa ayat perajaman itu ?" Ia (Uba) mengatakan, "Jika lelaki tua atau wanita melakukan zinah, rajam mereka sampai mati." Spt dikatakan sebelumnya, setelah kematian Muhamad di 632M, tidak ada satupun dokumen tunggal yg memuat kesemua wahyu. Banyak pengikutnya mencoba mengumpulkan semua wahyu yg dikenal dan mencatatkan mereka dalam satu bentuk mushaf. Timbullah kemudian mushaf2 milik sejumlah pakar spt Ibn Masud, Uba ibn Kab, Ali, Abu Bakr, al-Aswad, dll (Jeffery, bab 6, mencatat 15 mushaf utama dan sejumlah besar mushaf sekunder). Saat Islam menyebar, kami akhirnya memiliki apa yg kemudian dikenal sbg mushaf metropolitan di pusat2 Mekah, Medinah, Damascus, Kufa dan Basra. Spt yg kita lihat sebelumnya, Usman mencoba mengatasi situasi kacau ini dgn kanonisasi codex/mushaf Medinah, yang copy2nya dikirim kesemua pusat2 metropolitan diiringi perintah utk menghancurkan kesemua codex lain. Codex Usman ini dianggap sbg standar teks konsonan, tapi yg kita temukan malah berbagai variasi teks konsonan yg masih hidup juga sampai abad Islam ke 4. Masalah semakin diperuncing karena teks konsonan tidak dibarengi dgn titik, yaitu titik yg membedakan huruf "b" dari "t" atau "th". Huruf2 lainnya (f dan q; j, h, dan kh; s dan d; r dan z; s dan sh; d dan dh, t dan z) tidak dapat dibedakan. Dgn kata lain, Quran tertulis secara scripta defectiva/huruf2 defektif alias tidak sempurna. Akibatnya, timbullah berbagai macam arti tergantung dari letak titik. Vowels membuat masalah yg lebih pelik. Tadinya, Arab tidak memiliki tanda2 bagi Vowel pendek: teks Arab adalah konsonantal. Walaupun vowel2 pendek ini kadang dihindarkan, mereka bisa ditulis dgn tanda2 orthographical diatas atau dibawah hurufnyatotalnya 3 tanda petunjuk (three signs in all), mengambil bentuk spt komma. Setelah menentukan konsonannya, Muslim masih harus memutuskan vowel mana yg digunkaan: menggunakan vowel berbeda tentunya menghasilkan pembacaan yg berbeda. Scripta plena, yg memungkinkan teks yg vowel penuh dan teks dgn titik, belum disempurnakan sampai akhir abad ke 9. Problem yg diakibatkan scripta defectiva itu dgn sendirinya mengakibatkan tumbuhnya pusat2 berbeda dgn masing2 tradisi ttg bgm teks itu harus diberi titik atau di-vowel. Walaupun Usman memerintahkan dihancurkannya semua Quran selain Quran versinya, ternyata masih ada saja mushaf yg lebih tua yg selamat. Spt dikatakan Charles Adams, "Harus ditekankan bahwa dalam ketiga abad pertama Islam, bukannya terdapat satu bentuk teks tunggal yg diturunkan tanpa perubahan dari jaman Usman, melainkan ribuan versi. Variasi2 ini bahkan mempengaruhi Codex Usman, shg mempersulit perkiraan bagaimana sebenarnya bentuk aslinya."

Ada juga Muslim yg menginginkan codex selain codexnya Usman. Contoh, milik Ibn Masud, Uba ibn Kab, dan Abu Musa. Pada akhirnya, dibawah pengaruh Ibn Mujahid (wafat 935), terdapat kanonisasi satu sistim konsonan dan batasan pada variasi vowel yg bisa digunakan dalam teks yg mengakibatkan diterimanya 7 sistim. Namun pakar2 lainnya menerima 10 cara bacaan, sedang masih ada saja yg menerima 14 cara bacaan. Dan bahkan ketujuh codex versi Ibn Mujahid memberikan 14 kemungkinan karena masing2 dari ketujuh codex itu bisa dilacak kpd dua transmitter berbeda, yi, 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Nafi dari Medinah menurut Warsh dan Qalun Ibn Kathir dari Mekah menurut al-Bazzi dan Qunbul Ibn Amir dari Damascus menurut Hisham dan Ibn Dakwan Abu Amr dari Basra menurut al-Duri dan al-Susi Asim dari Kufa menurut Hafs dan Abu Bakr Hamza dari Kufa menurut Khalaf dan Khallad Al-Kisai dari Kufa menurut al Duri dan Abul Harith

Pada akhirnya 3 sistim bertahan, sistimnya Warsh (d. 812) milik Nafi dari Medina, Hafs (d. 805) milik Asim dari Kufa, dan al-Duri (d. 860) milik Abu Amr dari Basra. Jaman sekarang, 2 versi nampaknya digunakan versi Asim dari Kufa lewat Hafs, yg diberikan ijin resmi dgn diadopsi sbg Quran edisi Mesir th 1924; dan milik Nafi lewat Warsh, yg digunakan di bagian2 Afrika selain Mesir.

Charles Adams mengingatkan kita


Perbedaan antara ketujuh versi ini mencakup perbedaan teks tertulis dan lisan maupun perbedaan ayat2 Quran, yg perbedaannya walau tidak besar- tetap penting. Meningat versi2 berbeda ini berlawanan dgn doktrin (bahwa Quran = sempurna), Muslim sering membelanya dgn mengatakan bahwa perbedaan ketujuh versi ini hanya berarti 7 versi pembacaan. Tapi cara dan teknik pembacaan/pelafalan Quran adalah hal yg sama sekali berbeda. Guillaume juga merujuk pada variasi versi ini sbg "tidak terlalu penting." Contoh, kedua ayat terakhir surah LXXXV, Al Buraj, berisi: (21) hawa quranun majidun; (22) fi lawhin mahfuzun/ atau mahfuz[/b]in [/b]?. Syllable yg terakhir diragukan. Kalimat ini bisa berarti "It is a glorious Koran on a preserved tablet". Tapi bisa juga berarti "It is a glorious Koran preserved on a tablet." Nah, kalau Quran mengandung pemotongan/pengurangan syllable, bukankah ini berarti bahwa bisa saja Quran mengandung tambahan syllable, bukan ? Otentisitas ayat2 Quran bahkan diragukan oleh Muslim sendiri. Golongan Kharijit, pengikut Ali dlm sejarah permulaan Islam, menyatakan surah Yusuf bersifat menghina, cerita erotis yg tidak pantas dimuat dlm Quran. Hirschfeld mempertanyakan otentisitas ayat2 ttg nama2 Muhamad. Ia khususnya mencurigai kata Praised/Terpuji, bagi nabi. Kata itu bukan kata yg layak dipakai. Bell dan Watt memeriksa amandemen dan revisi Quran dan mengatakan bahwa ketidaksamaan gaya dlm Quran adalah bukti bahwa Quran mengalami banyak perubahan.

Syair2 (rhymes) tersembunyi, dan anak2 kalimat (rhyme phrases) yg tidak dirajut dalam tekstur anak kalimat, syair2 yg tiba2 berubah; repetisi kata/anak kalimat dlm ayat2 yg berdekatan (repetition of the same rhyme word or rhyme phrase in adjoining verses); intrusi subyek yg sama sekali terpisah dari tema ayat yg homogen; perbedaan penanganan subyek yg sama dlm ayat yg berdekatan, sering dgn repetisi kata2 dan anak2 kalimat; pause dlm konstruksi gramatik yg mempersulit penjelasan/exegesis; perubahan tiba2 dlm panjangnya ayat; perubahan tiba2 dlm situasi dramatik, dgn penggantian dari kata benda tunggal ke jamak, dari kata-subyek-kedua ke kata-subyek-ketiga; pernyataan2 yg saling bentrok; satu ayat bisa mengandung anak kalimat yg berbeda penanggalannya, ayat baru dicampur dgn ayat lama dsb dsb Pakar Islam beragama Kristen, al-Kindi, yg menulis sekitar 830M, menulis kritik terhdp Quran yg mirip dgn diatas : Anda dapat melihat bagaimana dalam Quran, cerita2 sejarah saling campur baur; tanda bahwa banyak tangan telah mengerjakan Quran dan mengakibatkan kejanggalan, menambahkan atau memotong apa yg mereka suka dan tidak suka. Itukah kondisi sebuah wahyu yg diturunkan dari surga ?

Skeptisisme NaraSumber
Sejauh ini, bukti penyusunan Quran didapatkan dari Hadis (biografi Muhamad). Muhamad wafat thn 632M. Material paling dini ttg kehidupannya ditulis oleh Ibn Ishaq pd thn 750M, dgn kata lain, SERATUS DUAPULUH TAHUN setelah kematian Muhamad. Karena karya asli Ibn Ishaq ini hilang dan hanya tersedia sebagian dlm tulisan Ibn Hisham yg wafat 834M, 200 tahun setelah kematian Muhamad, OLEH KARENA ITU OTENTISITAS KARYA IBN ISHAQ ITU TIDAK TERJAMIN. Hadis ini adalah koleksi pernyataan dan perbuatan nabi yg ditulis oleh sahabat2nya yg bisa ditelusuri kembali kpd nabi dgn mata rantai yg disebut isnad. Hadis ini termasuk cerita penyusunan Quran. Ada 6 koleksi otentik yg diterima Muslim Sunni, yi koleksi Bukhari, Muslim, Ibn Maja, Abu Dawud, al-Tirmidhi dan al-Nisai. Perlu ditekankan bahwa nara2 sumber ini hidup jauh setelah Muhamad. Bukhari sendiri wafat 238 tahun setelah kematian Muhamad, sementara al-Nisai wafat 280 tahun sesudahnya !

Tradisi. (SERU !!)


Para penulis biografi Muhamad terlalu jauh dari jamannya utk mengetahui persis data atau keadaan jaman Muhamad; data2 didasarkan pada fiksi tendensius dan bukan pad obyektivitas; lagipula mereka tidak bermaksud utk memeriksa apakah cerita2 itu benar terjadi, tapi cukup utk me-rekonstruksi masa lalu yang ideal, sesuai dng yg diharapkan. Cerita2 diciptakan agar sesuai dgn tujuan dan maksud kelompok2 tertentu. Bahkan pakar Islam, Lammens, mencap seluruh biografi Muhamad sbg tidak lebih dari exegisis tendensius yg dirancang dan ditambah2 oleh generasi pengikut berikutnya. Bahkan para pakar yg tidak setuju dgn pandangan Lammens yg rada ekstrim itu terpaksa mengakui juga bahwa "tentang kehidupan Muhamad sebelum karirnya sbg nabi, kita tahu sangat sedikit; terlepas dari legenda2 yg begitu dihargai pengikut, tidak ada keterangan apapun."

Ignaz Goldziher adalah pakar yg memiliki pengaruh besar dlm bidang studi Islam, dan sederajad dgn Hurgronje dan Noldeke, merupakan salah seorang bapak pendiri Ilmu Pengkajian Modern Islam. Hampir semua tulisannya dari thn 1870 dan 1920 masih juga digunakan dlm universitas di seantero dunia. Dlm karya klasiknya, "On the Development of Hadith," Goldziher "menunjukkan bahwa bahkan Hadis2 yg diterima dlm koleksi Muslim yg paling dalam kritikannya merupakan pemalsuan telak2 dari abad 8 dan 9dan sbg konsekwensinya, isnad2 yg mendukung hadis2 tsb juga hanya fiksi semata2." Dihadapkan pada argumen Goldziher yg sangat kuat, para ahli sejarah Islam mulai panik dan mencari segala akal utk menyangkal teori dahsyat ini dgn mencoba2 membandingkan mana yg tradisi legal dan mana yg tradisi historis. Tetapi spt yg dikatakan Humphreys, Hadis dan tradisi historis sangat mirip; para pakar abd ke 8-9 juga mengulas kedua macam teks tsb. "Jadi, jika isnad Hadis diragukan, maka isnad tradisi historis juga patut diragukan." Spt yg dikatakan Goldziher, "Kebanyakan Hadis merupakan hasil perkembangan Islam secara religius, historis dan sosial selama kedua abad pertama." Hadis tidak berguna bagi sejarah ilmiah manapun dan hanya merupakan "cermin dari tendensi" masyarakat Muslim dini. Saya akan jelaskan lebih lanjut latar belakang argument Goldziher. Setelah kematian nabi, 4 sahabatnya menggantikannya sbg pemimpin masyarakat Muslim. Mereka itu diantaranya adalah: -Usman; yg bermusuhan dgn -Ali, sepupu nabi yg menikah dgn puteri nabi. Ali tidak mampu menerapkan kewenangannya di Syria yg di-gubernur-i oleh musuhnya, Muawiya, yg bersumpah utk "Balas Dendam bagi Usman" (demikian sorakan perangnya) melawan Ali. Muawiya dan Usman bersaudara dan keduanya anggota clan Mekah, Umayad. Mereka berperang di pertempuran Siffin. Setelah pembunuhan Ali pd thn 661, Muawiya menjadi kalifah pertama dinasti Umayad, yg bertahan sampai 750M. Dinasti Umayad lalu didepak oleh dinasti Abbasid, yg bertahan di Iraq dan Bagdad sampai abad ke-13. Pada permulaan dinasti Umayad, Muslim tidak tahu menahu ttg upacara dan doktrin. Para pemimpin sendiri tidak memiliki antusiasme besar bagi agama dan kebanyakan membenci para imam. Hasilnya adalah timbulnya sebuah kelompok agama yg tanpa malu2 memalsukan tradisi demi kebaikan komunitas. Mereka menentang Umayad yg atheis itu tapi tidak secara terbuka. Jadilah mereka menciptakan tradisi2 yg didedikasi bagi keluarga nabi, shg secara tidak langsung menyatakan kesetiaan kpd Ali. Spt dikatakan Goldziher, "Pemerintah yg berkuasa juga tidak ongkang2 kaki. Kalau mereka ingin agar sebuah pendapat diterima secara umum dan membungkam oposisi para imam; merekapun harus tahu juga bgm mencari Hadis yg sesuai dgn tujuan mereka. Merekapun harus melakukan apa yg dilakukan lawan2 mereka : menciptakan dan menyuruh menciptakan Hadis2. Dan itulah yg mereka lakukan."

Goldziher melanjutkan
Upaya2 resmi atas penciptaan, diseminasi dan penekanan terhdp tradisi sudah dimulai sejak dini. Sebuah instruksi Muawiyah yg diberikan kpd gubernur al Mughira menghormati Umayad berbunyi: Jangan capek melecehkan dan menghina Ali dan meminta kemurahan Allah karena Usman telah merusak nama baik sahabat2 Ali, menggantikan mereka dan tidak mau mendengarkan mereka (yi, Hadis2 mereka); dan sebaliknya pujilah pengikut Usman dan dengarkan mereka. " Ini adalah perintah resmi utk menyebarkan hadis2 yang anti-Ali dan menekan hadis2 yg proAli. Kaum Umayad beserta para politikus tidak malu2 membungkus kebohongan yg tendensius ini dgn kedok agama, dan mereka hanya peduli dgn pemimpin2 agama yg bersedia menutupi kepalsuan2 itu dng otoritas kuat mereka. Bahkan detil upacara yg paling sepele-pun dipalsukan. Termasuk cara2 bagaimana menyalami dinasti atau clan saingan. Dibawah Abbasid, pemalsuan Hadis anti-Ali semakin banyak. Contoh, nabi konon mengatakan bahwa Abu Talib, ayah Ali, mendekam di neraka paling dalam: "Mungkin campur tangan saya akan berguna baginya pada hari Kiamat shg ia bisa dipindahkan kesebuah kolam api yg mencapai lututnya, yg masih cukup panas utk membakar otaknya." Jelas ini ditantang oleh para teolog pro-Ali yg kemudian dgn menciptakan pernyataan2 nabi yg memuja2 Abu Talib. Para juru cerita dibayar tinggi kalau menghibur dgn hadis yg disukai massa. Utk menarik massa, para juru cerita tidak malu2 menjual-belikan hadis2 mereka ini. "Bisnis pencarian hadis sangat disukai pihak2 yg rakus yg berpura2 sbg narasumber dan dgn semakin meningkatnya permintaan semakin tinggi pula bayaran mereka utk produksi hadis." ... 60 tahun kemudian, Argumen Goldziher diteruskan oleh Islamis besar lainnya, Joseph Schacht, yg karya2nya dianggap karya klasik. Kesimpulan Schacht bahkan lebih radikal, mengkhawatirkan dan dampak penuhnya belum disadari orang.

Humphreys merangkum teori Schacht


1. isnad [mata rantai para penulis hadis] yg bisa ditelusuri sampai jaman nabi hanya digunakan sekitar Revolusi Abbasidyi, pertengahan abad 8; 2. ironisnya, semakin berbunga2 dan formal sebuah isnad, semakin diragukan kebenarannya. TIDAK ADA hadis yg eksis yg bisa ditelusuri sampai ke nabi, walau beberapa dari mereka bisa saja berakar pd ajarannya. 3. Secara umum diakui bahwa kritik terhdp tradisi2 yg dipraktekkan para pakar Muhamad TIDAK CUKUP, dan walaupun tradisi mencoba menghilangkan pemalsuan ini, seluruh karya2 klasik (classical corpus) mengandung tradisi2 yg tidak mungkin otentik. Goldziher tidak hanya menyuarakan rasa skeptis-nya terhdp tradisi, bahkan terhdp koleksi2 klasik [yi koleksi Bukhari, Muslim, et al.], namun ia menunjukkan dgn jelas bahwa mayoritas tradisi dari nabi adalah DOKUMEN2 BUKAN DARI JAMANNYA, namun dari tahap2 berikutnya selama abad2 pertama Islam.

Penemuan dahsyat ini kemudian menjadi dasar semua penyidikan serius. Buku Schacht menegaskan kesimpulan Goldziher ini dan bahkan beranjak lebih jauh: banyak tradisi dlm koleksi klasik dan koleksi2 lainnya disebarkan hanya setelah masa Shafii [Shafii adalah pendiri aliran yg menyandang namanya; ia wafat th 820M]; wadah tradisi hukum pertama hanya timbul pada pertengahan abad kedua Islam [yi abad 8M]. Schacht membuktikan, misalnya, bahwa sebuah tradisi kalau memang eksis wajib dijadikan referensi dalam sebuah argumen hukum. Jadi kalau tidak disebut2, itu berarti bahwa tradisi itu tidak eksis. Bagi Schacht setiap tradisi hukum dari nabi harus dianggap tidak otentik. Tradisi diciptakan guna menyanggap doktrin2 yg bertentangan dgnnya; Schacht menyebut tradisi2 ini "counter traditions/tradisi bantahan." Doktrin2 dlm suasana polemic ini sering dianggap berasal dari otoritas yg lebih tinggi: "tradisi dari para Penerus [Nabi] menjadi tradisi dari Sahabt [Nabi], dan tradisi dari Sahabat menjadi tradisi dari nabi."Detil2 dari kehidupan Nabi dibuat2 agar mendukung doktrin2 sesaat. Schacht kemudian mengritik isnad yg dikatakannya "disusun secara serampangan. Setiap masyarakat yg ingin agar doktrinnya bisa ditelusuri sampai jaman nabi, bisa memilih tokoh Islam manapun secara acak (contoh Bukhari, Muslim etc) dan mencakupkannya dalam isnad. Oleh karena itu kita menemukan sejumlah berbagai nama dalam isnad yang identik." Shacht "menunjukkan bahwa permulaan hukum Islam tidak dapat ditelusuri lebih jauh dari satu abad setelah kematian nabi." Hukum Islam tidak langsung berasal ari Quran tetapi dari praktek adminstrasi dan kebutuhan sesaat dinasti Ummayad, dan "praktek ini bahkan sering menyimpang dari maksud dan kata2 eksplisit Quran." Norma2 yg didapatkan dari Quran diperkenalkan dlm hukum Islam pada tahap kedua.

Dampak argument Schacht ini ditelusuri lebih lanjut oleh John Wansbrough. Buku2nya yg sangat penting adalah Quranic Studies: Sources and Methods of Scriptural Interpretation (1977) dan The Sectarian Milieu: Content and Composition of Islamic Salvation History (1978). Buku2 ini menunjukkan bahwa Quran dan Hadis tumbuh dari kontroversi sectarian selama periode panjang, kira2 dua abad, dan lalu diproyeksikan kembali seolah2 berasal dari titik permulaan Arab. Katanya, Islam hanya timbul saat berpapasan dgn Yudaisme "bahwa doktrin Islam secara umum dan bahkan tokoh Muhamad dibentuk agar sesuai dgn prototip Rabbi2 Yahudi. Mitos2 Islam merupakan manifestasi dari sejarah penyelamatan (salvation history) Perjanjian Lama." Wansbrough menunjukkan bahwa teks definitif Quran tidak dicapai dlm abad ke 7, tetapi dlm abad ke 9 !! Jadi kemungkinan adanya asal-usul Arab dalam Islam sangat kecil: orang Arab secara bertahap menyusun pernyataan kepercayaan mereka berdasarkan apa yg mereka dengarkan dari kaum Yahudi diluar Hijaz (diluar Arabia Pusat, yg mengandung kota2 Mekah dan Medinah). "Quran menunjukkan persamaan dgn materi kitab2 Yahudi-Kristen tantangan utk memproduksi kitab yg identik atau superior, yg diekspresikan 5 kali dlm teks Quran hanya bisa dijelaskan dlm konteks polemik Yahudi."

Akibat pengaruh Yahudi, masy Muslim dini mengambil Musa sbg tokoh panutan, dan lalu baru timbullah portret Muhamad, tetapi hanya secara bertahap dan ini juga karena menanggapi kebutuhan sebuah masy religius. Masy ini sangat perlu mendirikan kredibilitas Muhamad sbg nabi yg didasarkan pada model Musa; oleh karena itu mereka memerlukan sebuah kitab suci, utk melengkapi bukti kenabiannya. Perkembangan bertahap selanjutnya adalah ide asal usul Arab bagi Islam. Utk itu diciptakanlah konsep bahasa suci, Arab. Quran dikatakan diturunkan Allah dlm bahasa Arab murni. Perlu diingat bahwa koleksi pertama sajak2 kuno timbul dalam abad ke 9. "Cara materi ini dimanipulasi oleh para penyusun utk mendukung argumen manapun nampaknya tidak pernah bisa disembunyikan secara sukses." Jadi para pakar bahasa Islam mencantumkan tanggal dini pada sebuah sajak karangan Nabigha Jadi, penyair jaman pra-Islam, guna "memberikan bukti2 teks pra-Islam bagi Quran." Tujuan utk memanfaatkan syair2 pra-Islam ini adalah : 1. Untuk menciptakan kesan kuno bagi kitab suci mereka dan oleh karena itu menciptakan kesan otentisitas, teks mana dlm realita telah dipalsukan pd abad ke 9, bersama2 dgn tradisi2 pendukungnya. 2. Untuk memberi sifat dan tempat Arab, utk membedakannya dari Yudaisme dan Kristen. Tradisi2 exegesis juga sama fiktifnya dan hanya bertujuan satu: utk menunjukkan asal usul Hijaz Islam. Wansbrough memberikan bukti negative utk menunjukkan bahwa Quran tidak mencapai bentuk definitif sebelum abad ke 9. Kajian Schacht ttg perkembangan dini doktrin hukum Islam menunjukkan bahwa yurisprudensi Muslim tidak didasarkan pada Quran. Pendasaran hukum pada kitab suci ... adalah fenomena abad ke 9 .... Bukti negatif lainnya adalah tidak adanya rujukan pada Quran dlm Fiqh Akbar I. Fiqh Akbar I itu adalah dokumen yg berasal dari pertengahan abad ke 8, yg merupakan pernyataan kepercayaan Muslim. Jadi Fiqh Akbar I mewakili pandangan orthodoxy atas pertanyaan2 dogmatis jaman itu. Kalau Quran eksis, mustahil namanya tidak disebutkan dlm Fiqh itu. Wansbrough mengatakan bahwa Quran tidak mungkin merupakan hasi peng-editan beberapa orang saja, tetapi lebih sebuah "produk perkembangan alami dari tradisi2 yg tadinya independen lewat jangka waktu panjang." Sekelompok pakar yg dipengaruhi Wansbrough lebih radikal lagi : mereka menolak keseluruhan sejarah Islam dini. Michael Cook, Patricia Crone dan Martin Hindsyg menulis antara th 1977 dan 1987. Mereka menganggap keseluruhan sejarah sampai jaman Abd alMalik (685-705) sbg PALSU dan menyatakan Penaklukan Arab (Arabian Conquest) dan pembentukan Kalifah sbg gerakan orang2 Arab yg diinspirasi oleh ajaran messianisme Yahudi utk mencoba merebut kembali Tanah Terjanji. Menurut mereka, Islam tampil sbg agama dan budaya otonomis hanya melalui dalam proses panjang utk menggabungkan identitas bangsa2 yg terpisah yg disatukan akibat Penjajahan Islam : bangsa Jacobite Syria, bangsa Armenia Nestorian di Iraq, kaum Koptik, Yahudi dan akhirnya bangsa di jazirah Arab.

Tradisi hidup Muhamad dan timbulnya Islam tidak lagi diterima Cook, Crone dan Hinds. Cook, dlm serial Oxford Past Masters ttg Muhamad, memberikan alasannya utk menolak tradisi biografis Muhamad: Cerita2 palsu rawan diantara para pakar abad ke 8M ... Ibn Ishaq dan kawan2nya menyimpulkan dari tradisi lisan. Kami memiliki alasan kuat utk percaya bahwa Sejumlah tradisi ttg pertanyaan dogma dan hukum diciptakan oleh mata rantai otoritas/penguasa yg menyebarkannya dan pada saat yg sama kami memiliki bukti akan kontroversi di abad 8M apakah tradisi lisan boleh dipindahkan ke tradisi tertulis. Jika kita tidak dapat mempercayai mata rantai otoritas, kami tidak lagi dapat menyatakan kepastian bahwa apa yg kami miliki ini adalah hasil kesaksian independen; dan jika pengetahuan ttg hidup nabi Muhamad diturunkan secara lisan selama 1 abad sebelum dipaparkan secara tertulis, maka kemungkinan besar proses ini mengakibatkan materi ini mengalami perubahan besar.

Cook kemudian melihat sumber2 non-Muslim : Yunani, Syria dan Armenia. TImbul gambaran yang sama sekali tidak disangka. Wlau tidak diragukan bawha Muhamad eksis, bahwa ia pedagan, bahwa sesuatu yg penting terjadi pd th 622, bahwa Ibrahim adalah pusat ajarannya, TIDAK ADA INDIKASI BAHWA KARIR MUHAMAD TIMBUL DI TANAH ARAB. Tidak ada sebutan Mekah dan Quran tidak muncul sebelum akhir abad ke 7. Bukti2 kuat menunjukkan bahwa tadinya arah sholat Muslim adalah jauh lebih utara dari Mekah, dan oleh karena itu Mekah tidak mungkin tempat suci mereka. "Ketika kutipan2 Quran pertama muncul pada kepingan uang dan inskripsi2 pada akhir abad ke 7, mereka menunjukkan perbedaan teks kanonis (canonical text). Ini memang tidak terlalu berarti dari segi isi, tapi kenyataan bahwa perbedaan teks kanonis ini tampil dalam konteks formal macam ini menyangkal pendapat bahwa teks itu berasal dari jaman Muhamad."

Sumber dari Yunani


Sumber Yunani paling dini menyebut Muhamad hidup di thn 634, 2 tahun setelah dinyatakan wafat oleh tradisi Muslim !! Versi Armenia lain lagi. Kronikel Armenia thn 660-an menggambarkan Muhamad sbg mendirikam masyarakat yg terdiri dari baik kaum Ishmaeli (Arab) dan Yahudi, dgn unsure Ibrahim sbg penyatu; sekutu2 ini kemudian menaklukkan Palestina. Sumber2 tertua Yunani menuliskan pernyataan sensasional bahwa nabi ug tampil diantara para Saracen (Arab) MEMPROKLAMIRKAN DATANGYA MESSIAH YAHUDI dan berbicara ttg kaum Yahudi yg bercampur dgn Saracen, dan ttg bahaya atas nyawa jika jatuh ditangan Yahudi dan Sarasen ini. Kita tidak bisa menganggap ini sbg ketidaksukaan Kristen Armenia terhdp Islam, karena pernyataan ini didasarkan pd apocalypse Yahudi [dokumen abad ke 8M, yg memuat apocalypse terdahulu yg nampaknya sejaman dgn penaklukan2 Arab+Yahudi itu]. Perpisahan dgn Yahudi, menurut kronikel Armenia ini, terjadi segera setelah penaklukan Arab terhdp Yerusalem.

Walau Palestina memainkan peran dlm tradisi Muslim, tetapi perannya kurang disbanding dng Mekah pd th ke2 Hijrah, saat Muhammad mengganti kiblat dari Yerusalem ke Mekah. Tetapi dlm sumber2 non-Muslim, Palestina-lah yg menjadi fokus gerakan ini, dan memberikan motivasi agama bagi penaklukan ini. Menurut kronikel Armenia: Muhamad mengatakan pada Arab bahwa sbg keturunan Ibrahim lewat Ishmael, mereka juga memiliki hak atas tanah yg dijanjikan Tuhan kpd Ibrahim dan keturunannya. Jika sumber2 eksternal ini benar, ini berarti bahwa tradisi yg ada ttg Muhamad diragukan kebenarannya, dan oleh karena itu integritas Quran juga diragukan. Cook menunjukkan persamaan kepercayaan Muslim dng kaum Samaritan. Ia juga mengatakan bahwa ide fundamental yg dikembangkan Muhammad ttg agama Ibrahim sudah ada dlm buku apocryphal Yahudi bernama the Book of Jubilees (140-100 SM), dan kemungkinan telah mempengaruhi pembentukan gagasan2 Islam. Kamim juga memiliki bukti dari Sozomenus, penulis Kristen abad ke 5M yg "me-rekonstruksi sebuah monotheisme Ismaeli yg primitif yg identik dgn apa yg dimiliki Yahudi sampai saat Musa; dan bahwa hukum2 Ishmael pasti mengalami perubahan akibat perubahan jaman dan pengaruh tetangga2 penyembah berhala." Sozomenus menggambarkan suku2 Arab yang, setelah mengetahui asal Ismaeli mereka dari Yahudi, mengadopsi tata cara Yahudi. Cook juga menunjuk pada persamaan cerita2 Musa (exodus, dsb) dgn Hijrahnya Muslim. Dlm mesianisme Yahudi, "karir seorang mesiah selalu ditandai dng terulangnya cerita Musa; sebuah exodus, atau tindakan melarikan diri dari penindasan kedalam gurun pasir, dari mana sang messiah melancarkan perang sucinya utk merebut kembali Palestina. Mengingat bukti2 dini yg menghubunngkan Muhamad dgn Yahudi dan mesianisme Yahudi pada saat dimulainya penaklukan Palestina, tidak aneh melihat pemikiran2 Yahudi ini tampil dlm gagasan2 politiknya." . Rumusan "Tidak ada Tuhan selain Tuhan (There is no God but the One) adalah refrein yg lazim dlm liturgi Samaritan. Tema utama literatur mereka adalah kesatuan Tuhan dan Kesucian dan KebenaranNya yg Absolut. Nah, mirip bukan dgn "Tiada Allah selain Allah." Apalagi rumusan "atas nama allah" (bismillah) DITEMUKAN DALAM KITAB SUCI SAMARIA sbg beshem. Bab pembuka Quran dikenal sbg Al-Fatiha, pembuka atau gerbang/pagar. Sebuah doa Samaritan, yg juga merupakan pernyataan kepercayaan merkea memulai dgn kata2: Amadti kamekha al fatah rahmeka, "Saya berdiri didepanMu pada gerbang PengampunanMu." Fatah = Fatiha = pembuka atau gerbang. Buku suci Samaritan adalah Pentateuch, yg berisi wahyu tertinggi yg amat dihormati. Mereka sangat menghormati Musa, karena ia nabi yg mendapatkan wahyu ttg Hukum Tuhand. Bagi Samaritan, Bukit Gerizim adalah pusat pemujaan Yahweh; dan juga diasosiasikan dgn Adam, Seth, dan Noah, dan pengorbanan Isaac oleh Ibraham. Harapan akan datangnya sang Messiah (atau Pemulih)adalah kepercayaan mereka. Tidakkah anda melihat kepiripan dgn Mahdi-nya Muslim ? Inilah gambaran parallel antara doktrin Samaritan dng Muslim :

MOSES = Muhamad EXODUS = Hijrah PENTATEUCH = Quran Bukit SINAI/GERIZIM = bukit Hira SHECHEM = Mekah MESSIAH = Mahdi Fatah = Fatiha Beshem = bismillah Kesamaan semua ini tercapai sudah, tinggal sekarang MEMBUAT KITAB SUCI. Cook menunjuk pada tradisi bahwa Quran terdiri dari banyak buku, tetapi Usman (kalif ketiga setelah Muhamad) hanya meninggalkan satu. Akhirnya, spt Wansbrough, Cook menyimpulkan bahwa Quran, "sangat lemah dalam struktur, tidak jelas, tidak konsekwen dalam baik bahasa maupun isi, janggal dlm menghubungkan materi yg terpisah dan sering mengulang2i ayat2 dgn versi2 yg bervariasi. Oleh karena itu Quran adalah hasil editing terlambat dan tidak sempurna dari sumber2 tradisi plural." Kaum Samaritan menolak kesucian Yerusalem, dan menggantikannya dgn tempat suci Israel yg lebih tua, Shechem. Saat Muslim memisahkan diri dari Yerusalem, Shechem dijadikan model pantas bagi tempat suci mereka. Kemiripannya luar biasa. Kedua2nya adalah struktur sebuah kota suci yg diasosiasikan dgn bukit suci didekatnya dan upacara palaing penting adalah hiijrah dari kota ke bukit. Tempat suci itu adalah fondasi Abrahamic, tempat pengorbanan Ibraham adalah Shechem, yang mirip sekali dgn rukun [sudut Yamai Ka'bah] di Mekah. Dan tempat suci mereka juga diasosiasikan dgn kuburan patriarch mereka : Yusuf (atau Judah dlm hal Samaritan) dan Ishmael (atau Isaac). Cook mengatakan, kota yg sekarang kita kenal sbg Mekah tidak mungkin merupakan tempat berlangsungnya peristiwa2 penting yg dicintai tradisi Muslim. Jarangnya rujukan pd Mekah oleh dokumen2 dini dan fakta bahwa Muslim2 dini berkiblat pada Yerusalem, menunjukkan bahwa MEKAH MERUPAKAN PILIHAN MUSLIM BEBERAPA ABAD KEMUDIAN, guna memisahkan diri dari Yahudi dan membentuk identitas yg terpisah dari Yahudi. Dlm bukunya, Cook menjelaskan bgm Islam mengasimilasi semua pengaruh asing akibat penaklukan Islam atas daerah2 baru; bgm Islam mencapai identitas khasnya setelah berpapasan dgn peradaban yg lebih tua, dgn Yudaisme, Kristen (Jacobite dan Nestorian), Hellenisme dan Persian (Hukum Rabbinik, filosofi Yunani, Neoplatonisme, Hukum Romawi dan arkitektur dan kesenian Byzantin). Tetapi ini semua dicapai dgn harga tinggi: "Penaklukan Arab segera menghancurkan satu peradaban dan secara permanen memecah2 wilayah luas. Bagi negara2 yg dijajahnya itu, ini merupakan katastrofe besar2an." Dlm Slaves on Horses: The Evolution of the Islamic Polity (1980), Patricia Crone menyanggah tradisi2 Muslim mengenai kalifah2 dini (sampai thn 680-an) sbg fiksi2 tidak berguna. Dlm Meccan Trade and the Rise of Islam (1987), ia mengatakan bahwa laporan2 sejarah "adalah penjelasan yg dibuat2 ttg ayat2 Quran yg sulit." Dlm karyanya kemudian, Crone secara meyakinkan menunjukkan bgm Quran "menghasilkan informasi yg meragukan."

Jelas para juru cerita adalah yang pertama yg menciptakan konteks2 sejarah bagi ayat2 tertentu Quran. Tetapi informasi mereka saling bertentangan. Contoh, dikatakan bahwa pada saat Muhamad tiba di Medinah, kota itu terpecah2 oleh permusuhan antar clan, tapi ada juga yg mengatakan bahwa rakyat Medinah bersatu dibawah pemimpin mereka Ibn Ubayyl. Contoh lagi, ada banyak cerita2 sekitar tema "Muhammad bertemu dgn wakil2 agama2 nonIslam yg mengakuinya sbg nabi". Juga ada tendensi bagi berkembangnya informasi shg semakin jauh dr peristiwa yg digambarkan. Contoh jelas:Waqidi (wafat 823), menulis bertahun2 setelah wafatnya Ishaq (wafat th 768), dapat memberikan tanggal, lokasi, nama yang persis bagi sebuah pertempuran, sementara Ishaq yg hidup sebelumnya, TIDAK MEMBERIKAN KETERANGAN APA2. Tidak heran kalau Waqidi lebih disukai: dari mana lagi Muslim dapat menemukan informasi yg begitu mendetil ? Tetapi mengingat bahwa ini semuanya tidak diketahui apalagi dicatat oleh Ibn Ishaq, nilainya sangatlah meragukan ! Kalau informasi meragukan ini bisa dihasilkan dalam 2 generasi (antara Ibn Ishaq and Waqidi) tidak sulit menyimpulkan bahwa lebih banyak lagi cerita2 yg diciptakan oleh 3 generasi (antara Nabi dan Ibn Ishaq). Jelaslah bahwa para sejarawan Muslim mengambil sejarah dari materi yg merupakan isapan jempol para juru cerita. Crone menantang sejumlah pakar sejarah konservatif spt Watt, karena terlalu menggantungkan diri pada sumber2 Muslim. Dan kami akan mengakhiri bab ini ttg kesimpulan Crone ttg sumber2 Muslim ini: Metodologi Watt tergantung dari penilaian salah terhdp sumber2 ini. Masalahnya adalah bahwa asal usul tradisi itu sendiri diragukan. Seluruh tradisi ini bersifat tendensius, dgn tujuan menciptakan sebuah Arabian Heilgeschichte (Sejarah Suci Arab) dan sifat tendensius ini akhirnya membentuk fakta2 yg kita miliki sekarang ini.

ASal Usul Dan Sejarah Al Quran Kitab Suci Agama Islam

Al-Qurn (Arab: ) adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi

Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-'Alaq ayat 1-5. Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Quran berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Quran adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya: Sesungguhnya mengumpulkan Al-Quran (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah. Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut: "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushafmushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas" Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Quran seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Quran. Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri. Dan pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai dihafal oleh beribu-ribu umat Islam. Nama Nama Lain AlQuran : Dalam Al-Qur'an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur'an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya: Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2) Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1) Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9) Al-Mau'idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57) Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)

Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39) Asy-Syifa' (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82) Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33) At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192) Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77) Ar-Ruh (ruh): QS(42:52) Al-Bayan (penerang): QS(3:138) Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6) Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102) An-Nur (cahaya): QS(4:174) Al-Basha'ir (pedoman): QS(45:20) Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52) Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)

Struktur dan Pembagian Al Quran

Surat, ayat dan ruku' Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-Ar. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu. Makkiyah dan Madaniyah Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana suratsurat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari'ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah. Juz dan manzil Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur'an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian

bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu. Menurut ukuran surat Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada didalam Al-Quran terbagi menjadi empat bagian, yaitu: As Sabuththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa, Al-Araaf, Al-Anaam, Al Maa-idah dan Yunus Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainya Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya SEJARAH AL QURAN Hingga Berbentuk MUSHAF Al-Qur'an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan tidak memihak. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur'an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis. Al-Qur'an tidak turun sekaligus. Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur'an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan. Pengumpulan Al-Qur'an di masa Rasullulah SAW Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur'an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an setelah wahyu diturunkan. Pengumpulan Al-Qur'an di masa Khulafaur Rasyidin

Pada masa pemerintahan Abu Bakar Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur'an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur'an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur'an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW. Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur'an (qira'at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standarisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam di masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur'an. Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih: Suwaid bin Ghaflah berkata, "Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur'an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, 'Bagaimana pendapatmu tentang isu qira'at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira'atnya lebih baik dari qira'at orang lain. Ini hampir menjadi suatu kekufuran'. Kami berkata, 'Bagaimana pendapatmu?' Ia menjawab, 'Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.' Kami berkata, 'Pendapatmu sangat baik'." Menurut Syaikh Manna' Al-Qaththan dalam Mahabits fi 'Ulum Al Qur'an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya.

Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin AzZubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur'an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf alImam). Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur'an telah menghasilkan proses penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur'an itu sendiri. Terjemahan Terjemahan Al-Qur'an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur'an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al-Qur'an. Sebab Al-Qur'an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk arti hakiki, kadang-kadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya. Terjemahan dalam bahasa Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh: Al-Qur'an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002 Terjemah Al-Qur'an, oleh Prof. Mahmud Yunus An-Nur, oleh Prof. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy Al-Furqan, oleh A.Hassan guru PERSIS Terjemahan dalam bahasa Inggris The Holy Qur'an: Text, Translation and Commentary, oleh Abdullah Yusuf Ali The Meaning of the Holy Qur'an, oleh Marmaduke Pickthall Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh: Qur'an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta Qur'an Suadawiah (bahasa Sunda) Qur'an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang Al-Qur'an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan Al-Amin (bahasa Sunda) Tafsir Upaya penafsiran Al-Qur'an telah berkembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat itu

para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga saat ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur'an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah. ADab Terhadap Al Quran Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur'an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa jika seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur'an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur'an, karena tidak ada dalil yang menguatkannya. Pendapat pertama Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur'an, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi'ah ayat 77 hingga 79. Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, 5678. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77-56:79) Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur'an adalah salah satu unsur penting kepercayaan bagi sebagian besar Muslim. Mereka mempercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur'an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan hukuman mati. Pendapat kedua Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi'ah di atas ialah: "Tidak ada yang dapat menyentuh Al-Quran yang ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah." Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh AlHafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Quran kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil. Pendapat kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi:

Tidak ada yang menyentuh Al-Quran kecuali mereka yang suci/bersih, yakni dengan bentuk faail (subyek/pelaku) bukan maful (obyek). Kenyataannya Allah berfirman : Tidak ada yang menyentuhnya (Al-Quran) kecuali mereka yang telah disucikan, yakni dengan bentuk maful (obyek) bukan sebagai faail (subyek). Tidak ada yang menyentuh Al-Quran kecuali orang yang suci Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak ada yang menyentuh Al-Quran kecuali orang mumin, karena orang mumin itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. Sesungguhnya orang mumin itu tidak najis Hubungan Dengan Kitab Kitab Lain Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur'an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut adalah pernyataan Al-Qur'an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur'an dengan kitab-kitab tersebut: Bahwa Al-Qur'an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4) Bahwa Al-Qur'an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48) Bahwa Al-Qur'an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara ummatummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64) Bahwa Al-Qur'an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur'an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh Yahudi dan Kristen.

Vous aimerez peut-être aussi