Vous êtes sur la page 1sur 1

Membangun kerukunan antar keyakinan memang tidak bisa dilakukan sekali waktu.

Kerukunan antar iman harus selalu dihidupkan dalam kehidupa sehari-hari. Dan yang pasti kewajiban untuk menjaga kerukunan antar umat beragama tidak saja menjadi tanggungjawab pemerintah dan agamawan, namun juga menjadi tanggungjawab semua insan di negeri ini. Untuk itu berbagai dialog dan interaksi sosial harus diinvestasikan setiap saat karena munculnya konflik tidak saja muncul dari dalam, namun juga kerap kali merupakan buah dari provokasi jahat dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Kota Batu merupakan kota kecil yang memiliki pluralitas keberagamaan yang cukup kaya. Tujuh agama negara hidup di daerah ini dengan damai. Berbagai lembaga pendidikan agama mulai pesantren, sekolah alkitab, sekolah tinggi Budha, dan institusi pendidikan agama telah lama ada dan tumbuh berkembang di kawasan ini. Kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di wilayah ini harus terus dikawal, salah satunya melalui dialog dan transformasi terus menerus.

Kebebasan beragama
Kebebasan beragama ialah prinsip yang menyokong kebebasan individu atau masyarakat, untuk mengamalkan agama atau kepercayaan dalam ruang peribadi atau umum. Kebebasan beragama termasuk kebebasan untuk menukar agama dan tidak mengikut mana-mana agama. Dalam negara yang mengamalkan kebebasan beragama, agama-agama lain bebas diamalkan dan ia tidak menghukum atau menindas pengikut kepercayaan lain yang lain daripada agama rasmi. Perkara 18 dalam Kovenan Antarabangsa PBB tentang Hak-Hak Sivil dan Politik menyatakan dasar yang menafikan kebebasan seseorang untuk mengamalkan agamanya merupakan satu kezaliman rohaniah. Kebebasan beragama merupakan satu konsep perundangan yang berkaitan, tetapi tidak serupa dengan, toleransi agama, pemisahan di antara agama dan negara, atau negara sekular (lacit). Perisytiharan Hak Asasi Manusia Sejagat yang diterima oleh 50 anggota Perhimpunan Agung PBB pada 10 Disember 1948, dengan lapan berkecuali, di Paris, mentakrifkan kebebasan beragama sebagai: "Setiap orang berhak kepada kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama; hak-hak ini termasuk kebebasan untuk menukar agama atau kepercayaan, dan kebebasan, sama ada sendirian atau dalam masyarakat bersama orang lain dan dalam ruang awam atau peribadi, untuk menzahirkan agama atau kepercayaannya dalam pengajaran, amalan, penyembahan dan pengamalan agama."

Vous aimerez peut-être aussi