Vous êtes sur la page 1sur 11

PENATALAKSANAAN SINDROM NEFRITIK

1. Suportif 1). Memonitor dan mempertahankan volume cairan tubuh yang normal. Memonitor urin output Pemeriksaan tekanan darah secara berkala Pembatasan cairan, sampai 1 liter Pemberian diuretik (Furosemid IV) 2). Memonitor fungsi ginjal Lakukan pemeriksaan elektrolit, ureum, dan kreatinin setiap hari. Hitung GFR setiap hari. Istirahat sampai edema tinggal sedikit Diet protein 3 4 gram/kg BB/hari

1.Non Medis :
Tirah baring Diet tinggi protein Diet rendah garam Diet rendah lemak Mengurangi cairan yang masuk dalam tubuh

2. Medis :
a. IVFD RL 6 tpm (untuk memasukkan obat) b. Biodiar (attalpugite) 2 x 630 mg p.o c. Ondansetron 2 x 4 mg p.o d. Lasix (furosemid) 2 x 40 mg IV e. Aspar K 3 x 300 mg p.o f. Captopril 2 x 6,25 mg

Asuhan keperawatan

Pengkajian

Dx kep 1
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein sekunder terhadap peningkatan permiabilitas glomerulus. Tujuan volume cairan tubuh akan seimbang dengan kriteria hasil penurunan edema, ascites, kadar protein darah meningkat, output urine adekuat 600 700 ml/hari, tekanan darah dan nadi dalam batas normal.

Cont..
1. Catat intake dan output secara akurat. Rasional : Evaluasi harian keberhasilan terapi dan dasar penentuan tindakan 2. Kaji dan catat tekanan darah, pembesaran abdomen, BJ urine. Rasional : Tekanan darah dan BJ urine dapat menjadi indikator regimen terapi 3. Timbang berat badan tiap hari dalam skala yang sama. Rasional : Estimasi penurunan edema tubuh 4. Berikan cairan secara hati-hati dan diet rendah garam. Rasional : Mencegah edema bertambah berat 5. Diet protein 1-2 gr/kg BB/hari. Rasional : Pembatasan protein bertujuan untuk meringankan beban kerja hepar dan mencegah bertamabah rusaknya hemdinamik ginjal.

Dx kep 2
Perubahan nutrisi ruang dari kebutuhan berhubungan dengan malnutrisi sekunder terhadap kehilangan protein dan penurunan napsu makan. Tujuan kebutuhan nutrisi akan terpenuhi dengan kriteria hasil napsu makan baik, tidak terjadi hipoprtoeinemia, porsi makan yang dihidangkan dihabiskan, edema dan ascites tidak ada.

Cont
1. Catat intake dan output makanan secara akurat. Rasional : Monitoring asupan nutrisi bagi tubuh 2. Kaji adanya anoreksia, hipoproteinemia, diare. Rasional : Gangguan nuirisi dapat terjadi secara perlahan. Diare sebagai reaksi edema intestinal 3. Pastikan anak mendapat makanan dengan diet yang cukup. Rasional : Mencegah status nutrisi menjadi lebih buruk.

Dx kep 3
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunitas tubuh yang menurun. Tujuan tidak terjadi infeksi dengan kriteria hasil tanda-tanda infeksi tidak ada, tanda vital dalam batas normal, ada perubahan perilaku keluarga dalam melakukan perawatan.

Cont..
1. Lindungi dari orang-orang yang terkena infeksi melalui pembatasan pengunjung. Rasional : Meminimalkan masuknya organisme. 2. Tempatkan anak di ruangan non infeksi. Rasional : Mencegah terjadinya infeksi nosokomial. 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan. Rasional : Mencegah terjadinya infeksi nosokomial. 4. Lakukan tindakan invasif secara aseptik. Rasional : Membatasi masuknya bakteri ke dalam tubuh. Deteksi dini adanya infeksi dapat mencegah sepsis.

Vous aimerez peut-être aussi