Vous êtes sur la page 1sur 2

ANALISIS VALUASI EKONOMI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

Analisis dibawah ini dilakukan dengan berbagai asumsi sebagai berikut : Total area perkebunan adalah 10.000 Ha seperti yang terdapat pada Bab 3 halaman 9 dalam artikel Valuasi Ekonomi. Setiap area seluas 1 Ha akan menghasilkan tandan buah segar (TBS) sebanyak 23 ton. Tingkat ekstraksi TBS menjadi minyak kelapa sawit (crude palm oil-CPO) sebesar 24%. Harga jual CPO sebesar 491,81 US$ per ton vatau bila dikonfersikan ke dalam mata uang rupiah adalah sebesar Rp. 4.918.100 per ton.

Tabel 1. Proyeksi Luas Tutupan Perkebunan Kelapa Sawit Dan Perubahannya 1995-2000 Perubahan Tahun Luas (ha) Primer ke Sekunder (ha) 400 700 1000 1300 1600 1900 6900 1150 Sekunder ke Degraded (ha) 200 300 400 500 600 700 2700 450 Total (ha) 600 1000 1400 1800 2200 2600 9600 1600 (%) 6 10.6 16.7 25.7 42.3 86.7 31.3

1995 10000 1996 9400 1997 8400 1998 7000 1999 5200 2000 3000 Total Rata-rata perubahan pertahun
Sumber : Analisis

Perhitungan kemudian dilanjutkan dengan memproyeksikan : Kuantitas produksi TBS dengan asumsi produktifitas area adalah 23 ton per satuan Ha. Kuantitas produksi CPO dari ekstraksi TBS dimana hanya 24% dari total produksi TBS yang dapat diproduksi menjadi CPO. Konversi produksi CPO menjadi nilai mata uang dalam rupiah.
Page 1

Inanda Fajarwati D14109031

Di bawah ini merupakan hasil akhir perhitungan-perhitungan di atas yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 2. Deplesi Perkebunan Kelapa Sawit Dan Degradasi Lingkungan Perkebunan Dari Tahun 1995-2000 Tahun 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Total Produksi TBS Primer Sekunder 9200 4600 16100 6900 23000 9200 29900 11500 36800 13800 43700 16100 158700 62100 Produksi CPO Primer Sekunder 2208 1104 3864 1656 5520 2208 7176 2760 8832 3312 10488 3864 38088 14904 Valuasi Degradasi 5.43 8.15 10.86 13.58 16.30 19.01 73.33

Deplesi 10.86 19.01 27.16 35.31 43.45 51.60 187.39

Depresiasi 16.30 27.16 38.02 48.89 59.75 70.61 260.72

Sumber : Analisis

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat dari rentang tahun 1995-2000, nilai deplesi perkebunan kelapa sawit terus meningkat yaitu dari Rp. 10,86 trilyun pada tahun 1995 menjadi Rp. 51,69 trilyun pada tahun 2000. Begitu pula dengan nilai degradasi dan depresiasi yang mengalami peningkatan di setiap tahunnya. Nilai depresiasi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan nilai deplesi dan degradasi.

Inanda Fajarwati D14109031

Page 2

Vous aimerez peut-être aussi