Vous êtes sur la page 1sur 26

ANALISIS AGROEKOSISTEM

Tim PL I Kacang Tanah Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu Tahun 2011

KUALITAS TANAH

Mengambil contoh tanah pada 2 kedalaman yaitu 0-20 cm, 20-40 cm. Pengambilan pada beberapa titik, kemudian dicampur untuk kedalaman yang sama, dikirim ke Laboratorium. Kekurangan hara (yang diketahui dari analisis kimia) dipenuhi dengan aplikasi pupuk sesuai kebutuhan

PERSIAPAN BENIH

Periksa keseragaman bentuk dan kesehatan polong. Buang yang mempunyai tipe menyimpang. Polong terpilih dikupas dengan hati-hati supaya kulit ari biji tidak terkelupas. Pengupasan dilakukan paling awal satu minggu sebelum tanam.

Pilih biji yang bernas, kulit ari berwarna cerah, sehat, berukuran medium/rata-rata. Biji yang berukuran lebih besar sebaiknya tidak ditanam, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk tumbuh. Sebaiknya dikonsumsi. Lakukan uji daya tumbuh (pada 3 - 4 hari sebelum tanam). PASTIKAN BENIH MEMPUNYAI DAYA TUMBUH MINIMAL 85%

PERSIAPAN LAHAN
Bersihkan

dari sisa tanaman sebelumnya dan dari gulma Lakukan pengolahan tanah hingga tanah menjadi gembur dan remah. Pengolahan dilakukan hingga kedalaman 20 cm Apabila digunakan pupuk kandang, maka pupuk kandang diaplikasikan sesaat sebelum pengolahan tanah dan dicampur dengan tanah saat pengolahan tanah

Buat bedengan selebar 3-4 m (untuk tanah ringan) dan 2 m (untuk tanah berat), bedengan jangan terlalu sering diinjak-injak supaya tanah tetap gembur Buat selokan/parit di sekeliling bedengan dengan lebar dan dalam sekitar 30 cm Sebaiknya lahan tetap dalam kondisi kering sebelum tanam

SAAT TANAM

Buat blak dari bambu sebagai pedoman jarak antar barisan tanaman yang diletakkan di kedua ujung bedengan, kemudian tali dibentangkan di sepanjang bedengan mengikuti jarak yang tertera pada blak bambu. Untuk mengatur supaya jarak di dalam baris tanaman sama, maka di sepanjang tali diberi tanda jarak tanam. Di tempat itulah dibuat lubang tanam. Buat lubang tanam dengan tugal atau bajak

Perlakuan benih dengan fungisida atau insektisida sebelum ditanam untuk menghindarkan kecambah dari serangan hama dan penyakit. Pada lahan yang banyak semut, maka aplikasikan Carbofuran di lubang tanam. Benih ditanam dengan kedalaman 4-5 cm, satu biji/lubang Setelah tanam, benih ditutup rapat dengan tanah Pengairan dilakukan segera

1-3 HARI SETELAH TANAM

Membuat alur dengan kedalaman 10-15 cm (kira-kira pada kedalaman sama dengan polong), kira-kira 15 cm di samping barisan tanaman. Pupuk diaplikasikan dengan disebar di dalam alur, setelah itu alur ditutup kembali

7 10 HARI SETELAH TANAM


Periksa

jumlah kecambah yang muncul ke permukaan tanah. Apabila kurang dari 80% maka lakukan penyulaman. Periksa penyebab benih tidak tumbuh (diserang penyakit atau dimakan hama atau masih tetap utuh atau hilang) Penyulaman dilakukan paling lambat 10 hari setelah tanam

14 21 HARI SETELAH TANAM

Periksa apakah ada tanaman yang layu. Apabila ada, temukan penyebabnya. Tanaman yang layu karena bakteri harus dicabut. Ciri: pangkal batang dipotong miring, direndam dalam air jernih, keluar eksudat yang menyerupai asap warna putih keruh. Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Penyiangan gulma mulai dilakukan pada 21 hst hingga tanaman berbunga, setelah itu harus berhenti. Pada 21 HST. Daun layu/terbalik pada pagi hari berarti tanaman terdera kekeringan. Lakukan pengairan.

30 HARI SETELAH TANAM

Periksa penampilan tanaman. Apabila daun layu/terbalik pada pagi hari, berarti tanaman terdera kekeringan. Lakukan pengairan. Kebanyakan pengairan dilakukan dengan metode penggenangan. Usahakan lahan tergenang merata dan dalam waktu tidak lebih dari 4 jam. Setelah itu, kelebihan air dibuang melalui saluran drainase. Tanaman yang tumbuh optimal: Pada umur satu bulan, kanopi tanaman hampir menutup dan terdapat banyak jumlah bunga pada setiap tanaman.

Periksa pertumbuhan tanaman dengan melihat warna daun dan ketebalan daun. Tanaman yang tumbuh optimal daunnya berwarna hijau, tipis, lebar. Apabila daun menguning, atau ukuran mengecil dan menebal maka terjadi masalah keharaan Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun (penyakit karat dan bercak daun). Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

Posisi daun dan kekahatan hara

40-45 HARI SETELAH TANAM


Periksa penampilan tanaman. Apabila menunjukkan layu pada pagi hari, lakukan pengairan. Apabila pertumbuhan tanaman kurang subur, pupuk daun bisa diaplikasikan Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

45-50 HARI SETELAH TANAM


Lakukan penyiangan terhadap gulma. Penyiangan di sekitar batang tanaman harus dilakukan dengan berhati-hati karena ginofor sudah mulai masuk ke dalam tanah. Setelah penyiangan bisa dilakukan pembumbunan. Pembumbunan tidak diperbolehkan terlalu tinggi hingga menimbun daun-daun, karena akan memicu serangan jamur penyebab busuk batang.

50- 60 HARI SETELAH TANAM

Periksa penampilan tanaman. Apabila menunjukkan layu pada pagi hari, lakukan pengairan. Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

60-70 HARI SETELAH TANAM

Periksa penampilan tanaman. Apabila menunjukkan layu pada pagi hari, lakukan pengairan. Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

70-80 HARI SETELAH TANAM

Periksa penampilan tanaman. Apabila menunjukkan layu pada pagi hari, lakukan pengairan. Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

80-90 HARI SETELAH TANAM

Periksa penampilan tanaman. Apabila menunjukkan layu pada pagi hari, lakukan pengairan. Periksa apakah tanaman terserang hama. Temukan hamanya, kenali hamanya dan lakukan penyemprotan insektisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi) Periksa apakah tanaman terserang penyakit daun. Temukan gejalanya dan lakukan penyemprotan fungisida yang tepat (tepat jenis dan konsentrasi)

>90 HARI SETELAH TANAM


Cabut

tanaman dari beberapa tempat. Rontokkan polong dari tanaman, pisahkan untuk masing-masing tanaman. Pisahkan polong isi (dicirikan dari guratan yang sudah jelas, warna kuning kecoklatan, bila ditekan keras) dari polong mudanya.

Kupas

polong isi dan periksa kulit polong bagian dalam. Apabila sudah berwarna coklat kehitaman berarti polong sudah masak. Hitung jumlah polong yang sudah masak. Apabila 75-80% dari jumlah polong isi sudah menunjukkan tandatanda polong masak maka ini sebagai tanda siap panen.

Polong masak

PANEN
Tanaman

dicabut, perontokan/pemisahan polong dari tanaman harus langsung dilakukan. Pemeraman boleh dilakukan, namun tidak boleh lebih dari 24 jam Polong langsung dijemur terus-menerus, selama 4 hari hingga kering, ringan, dan nyaring bunyinya bila digoyang-goyang.

Ada apa dengan Ada apa dengan kacangku ? kacangku ?


VARIETAS ? CARA TANAM ? PENYIANGAN ? PEMUPUKAN ? PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT ?

Vous aimerez peut-être aussi