Vous êtes sur la page 1sur 13

Ganggang coklat atau Phaeophyceae adalah salah satu kelas dari dari ganggang berdasarkan zat

warna atau pigmentasinya. Pigmen yang lebih dominan adalah pigmen xantoIil yang
menyebabkan ganggang berwarna coklat. Pigmen lain yang terdapat dalam Phaeophyceae adalah
kloroIil dan karoten. Semua ganggang coklat berbentuk benang atau lembaran, bahkan ada yang
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi dengan bagian-bagian serupa akar, batang, dan daun.
Umumnya ganggang coklat bersiIat makroskopis, dan dapat mencapai ukuran lebih dari 30
meter, dan mempunyai gelembung-gelembung udara yang berIungsi sebagai pelampung.
Hampir semua ganggang coklat terdapat di laut terutama di laut yang dingin.
8:nting] Perkembangbiakan ganggang coklat
O Perkembangbiakan vegetatiI (aseksual) dengan Iragmentasi dan pembentukan spora
(aplanospora dan zoospora). Zoospora yang dihasilkan memilki 2 Ilagel yang tidak sama
panjang dan terletak di bagian lateral.
O Perkembangbiakan generatiI (seksual) dengan isogami, anisogami, atau oogami.
8:nting] Contoh ganggang coklat
O Fucus vesiculosus, banyak terdapat di laut dalam. Ganggang ini berkembangbiak secara
oogami dengan menghasilkan sel gamet betina (ovum) dan sel gamet jantan
(spermatozoid) . Sel gamet jantan dan betina masing-masing dihasilkan oleh tumbuhan
yang berbeda. Sel gamet dihasilkan oleh alat pembiak yang disebut konseptakel.
Konseptakel ini berkumpul dalam badan penghasil alat pembiak yang disebut reseptakel.
Reseptakel dibentuk di ujung lembaran/talus Iertil.
O $argasum siliquosum, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel
pada batu karang. Di pantai yang bersuhu sedang, $argasum tumbuh subur sehingga
menutupi permukaan laut. Laut yang demikian disebut la:t 8arga8o.
O %urbinaria australis, hidup dengan baik di tepi laut yang dangkal. Umumnya menempel
pada batu karang.
O Fucus distichus
O aminaria
O acroystis
O Ganggang coklat
Rentang Iosil: Ediakara - Sekarang
O Fucus distichus di Olympic National Park
O KlasiIikasi ilmiah
Domain: Eukarya
Kerajaan: Chromalveolata
Filum: Heterokontophyta
Kelas: Phaeophyceae
Kjellman













PHAEOPHYTA (algae coklat)
Ganggang coklat adalah salah satu ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya.
Phaeophyta (ganggang coklat) ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantoIis. Bentuk
tubuhnya seperti tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar,
batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari mikroskopik
sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan makanan yang
anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan bersiIat autotroI.
Tubuhnya selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk Iilamen, lembaran atau
menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang
hidup didaerah beriklim dingin. Sel vegetatiI mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang,
seperti pita, mengandung kloIil serta xantoIil.
Set vegetatiI mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung
khloroIil a dan khloroIil c serta beberapa santoIil misalnya Iukosantin. Cadangan makanan
berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas yang berwarna hijau, dan mengandung khloroIil a
dan b serta karetinoid. Pada chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan
lemak, terdiri dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang,
hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau yang basah
Setiap organisme tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda,
sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel
prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya mempunyai sel
eukariotik
Habitat
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di laut yang agak dingin dan sedang, terdampar
dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam akar). Bila di laut yang
iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai ukuran besar dan sangat berbeda
bentuknya. Ada yang hidup sebagai epiIit pada talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai
endoIit.
Pigmen
Pigmen yang terdapat pada ganggang coklat (Chrysophyta) adalah kloroIil a, kloroIil b, karoten
dan xantoIil. (Fukoxantin) yang terdiri dari violaxantin, Ilavoxantin, a dan neoIukoxontin b,
xantoIil memberikan kesan warna coklat pada chrysophyta.
Berdasarkan tipe pergantian keturunan, phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorI.
SporoIit dan gametoIit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morIologi tetapi
sitologinya berbeda.
Contoh: Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang
heteromorI. SporoIit dan gametoIitnya berbeda secara morIologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh: Fucus
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus
dari jenis golongan phaeophyceae bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan
mempunyai bentuk tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-
kuningan karena adanya kandungan Iukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa
laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun oleh
tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, Iukan dan Iuoidin.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual dan seksual.
a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan oleh zoospora atau aplanospora yang tidak
berdinding. Zoospora mempunyai dua, buah Ilagella yang tidak sama panjang, terletak dibagian
lateral. Spora dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler.
Atau spora yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut sporangium
prulilekuler.
b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan secara isogamet, anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid mengelilingi sel telur pada ganggang ini
terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu
satu jam kedua intinya melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding
yang berlendir dan dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan seperti
cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan Iaktor perangsang bagi
terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan yang cukup di dalam sel telur. Maka
mula-mula pertumbuhan embrionya cepat, tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena
tergantung dari Iotosintesis. Tubuh yang terbentuk bersiIat diploid dan pembelahan reduksi
terjadi pada waktu gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersiIat diplontik.
Dalam daur hidupnya semua phacophyceae keculai bangsa Iucales menunjukkan adanya
pergantian keturunan antara gametoIit dan sporoIit, yang masing-masing hidup sebagai individu
yang bebas pergantian keturunan tersebut bersiIat isomorIik atau heteromorIik. Sebagian besar
dari phaeophyceae pertumbuhannya bersiIat trikhothallik. Pertumbuhan trikhothallik adalah cara
pertumbuhan yang dilakukan oleh sel-sel yang letaknya di bagian basal dari Iilamea yang
terdapat pada ujung thallas. Sel-sel tersebut aktiI membelah.
Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut dan banyak ditemukan di daerah yang beriklim
dingin. Sebagian besar hidup melekat pada substrat karang dan lainnya dan beberapa diantaranya
hidup sebagai epiIit.
Ordo Ectocarpale8
Ectocarpales mempunyai pergantian keturunan yang isomorI yaitu tumbuhan sporoIit sama
dengan tumbuhan gametoIit, talusnya berbentuk cabang-cabang bebas atau saling berhubungan
satu sama lainnya. Hingga membentuk jaringan pseudoparenkimatik. Alat perkembangbiakan
letaknya bebas satu sama lain. SporoIit menghasilkan zoospora dan spora netral. Sedang
gametoIit menghasilkan gamet.
S:k: Ectocarpaceae
Marga Ectocarp:8
Thallus dari ganggang ini merupakan Iilamen yang uniseriate, bercabang banyak. Sel berinti
tunggal dan plastida yang membentuk pita atau piring. Perkembangbiakan dilakukan oleh zooid
yang berIlagella 2 buah dan di bentuk di dalam alat reproduksi yang unilokuler atau plusilokuler.
Alat reproduksinya biasanya terdapat pada ujung-ujung cabang lateral.
GametoIit bersiIat homothallik atau heterothallik. Gambet dibentuk dalam gametangium yang
plulilokuler yang perkembangannya identik dengan perkembangan sporangium yang
prusilokuler. Sel-sel yang terbentuk mengalami metamorIose menjadi gamet yang berIlagella 2
buah. Tipe persatuan gamet adalah isogamik atau anisogamik.
ang8a Dietyotale8
Sebagian besar dari bangsa ini terdapat di lautan daerah tropic. Pada ganggang ini spora tidak
mempunyai bulu cambuk. Sporangium beruang satu dan mengeluarkan 4 tetraspora. Pembiakan
seksual dengan oogami. Anteredium yang berkotak-kotak dan oogonium tidak pada tumbuhan
yang berlainan dan tersusun secara berkelompok. Tiap oogonium merupakan satu sel telur.
Gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk yang terdapat pada sisinya. SporoIit dan gametoIit
bergiliran dengan beraturan dan keduanya mempunyai talus berbentuk pita yang bercabang-
cabang menggarpu. Misal Dictyota dichotoma yang terbesar di lautan Eropa Skema pergiliran
keturunan Dictyota dichotoma:
Marga Dictyota
Thallus tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang, melekat pada suatu substrat dengan
perantaraan alat pelekat yang berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri dari 3 lapis. Lapisan
tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat dan berdinding tebal tanpa khromatoIora.
Kedua berdinding tipis dan mengandung banyak kromotoIora. Pada lapisan ini terdapat banyak
rambut-rambut steril dan tidak berwarna serta dapat mengeluarkan lendir pada permukaannya.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan aseksual
dilakukan oleh aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu sporangium hanya dibentuk 4
aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogami. GametoIit bersiIat
heterothallik. Alat kelamin terdapat dalam suatu sorus. Terdapat di kedua permukaan talusnya.
ang8a C:tleriale8
S:k: C:tleriaceae
Suku ini hanya mempunyai 2 marga saja, yaitu zanardinia dan cutleria, zanardinia mempunyai
pergantian keturunan yang gametoIit dan sporoIitnya identik satu sama lain, sedang gametoIit
cutleria tidak identik dengan sporoIitnya, hingga pergantian keturunan dari cutleria bersiIat iso
morIik. Tetapi kedua marga tersebut mempunyai kesamaan, yaitu pertumbuhan yang
tirkhothallik, sporangia yang uniloker dan sel-sel kelamin dan betina ukurannya tidak sama.
Marga C:tleria
Cutleria mempunyai gamtoIit yang berbentuk pita yang bercabang, menggarpu yang tidak begitu
teratur atau berbentuk seperti kipas. Pertumbuhan terjadi pada tepi talus bagian atas yang
mempunyai rambut yang uniseriate. GametoIit bersiIat heterothallik. GametoIit jantan
mengandung anteridia yang menghasilkan gamet jantan berbentuk buah pir, berIlagellata 2 buah
di bagian leteral. GametoIit betina mengandung gametangia betina yang mengeluarkan gamet
betina yang bentuknya mirip dengan yang jantan. Tetapi ukurannya lebih besar dan gerakannya
lebih lambat.
ang8a Laminariale8
Jenis-jenis yang termasuk dalam bangsa ini mempunyai sporoIit yang dapat dibagi menjadi alat
pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada bagian yang meristematik
yang letaknya interkalar dan biasanya terletak diantara tangkai dan lembaran. SporoIit
mempunyai sporangia yang unilokuter dan terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan
lembaran. GametoIit dari laminariales berupa Iilamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan
seksual bersiIat oogamik.
Bangsa ini mempunyai 30 marga dengan kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya merupakan
penghuni lautan beriklim dingin. Dari marga ke marga gametroIitnya dapat dikatakan identik
satu sama lain, tetapi sporoIitnya mempunyai bentuk yang beranekaragam. Contoh:
O Macrocystis pyriIera, hidup di daerah kutub selatan. Talusnya dapat mencapai panjang 60
m dengan berat sampai 100 kg. alat pelekatnya seakan-akan mempunyai kuku untuk
berpegangan erat-erat. Sumbu talus bebas, mempunyai cabang-cabang talus berbentuk
lembaran yang bergantungan, kadang-kadang sampai 3 m panjangnya hingga dengan itu
talus dapat terapung pada permukaan laut.
O Lessonia,sp mempunyai talus yang bentuknya seperti pohon palma.
O Laminaria cloustoni, banyak terdapat di laut utara, panjangnya sampai 5 m. pangkal talus
setebal lengan dan umurnya tahunan, bagian atas menyerupai daun atau mempunyai
lembaran-lembaran menjari yang setiap tahun diperbaharui. Menjelang berakhirnya
musim dingin terjadi pertumbuhan di bagian tengah dari pangkal lembaran-lembaran tadi
dan terbentuklah lembaran-lembaran baru.
arga Laminaria
Alat pelekat sporoIit umumnya berupa cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera. Tangkai
tidak bercabang silindris atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh atau
terbagi kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medula dan korteks yang
dikelilingi oleh selapis sel yang menyerupai sel epidermis. SporoIit mempunyai sporongia yang
unilokuler dan terdapat pada perunukan helaian. Sporangia berbentuk ganda.
Pada laminaria saccharina, penentuan jenis kelamin gametoIit terjadi pada saat pembelahan
reduksi, setengah dari zoospora akan tumbuh menjadi gametoIit betina sedang lainnya akan
membentuk gametoIit jantan. Gametongia akan dibentuk setelah gametoIit mencapai 2-3 sel.
Terjadi pembuahan tergantung langsung pada suhu.
ang8a F:cale8
Ganggang ini merupakan penyusun utama vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan generatiI
dengan oogami, pembiakan vegetatiI tidak ada.Thallus dari ganggang ini bersiIat diploid,
pembelahan reduksi (meiosis) terjadi pada saat gametogenesis alat kelamin terdapat di dalam
konseptakel. Dalam daur hidupnya, ganggang ini tidak menunjukkan adanya pergiliran
keturunan.
S:k: F:caceae
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air laut maupun air tawar. Focus yang sudah berumur
beberapa tahun mempunyai talus berbentuk pita yang di tengah-tengahnya diperkuat oleh rusuk
tengah. Bentuknya kaku dank eras seperti kulit.
Marga F:c:8
Fucus hidup di daerah beriklim dingin di belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua.
Berbentuk pita yang bercabangdi khotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang
dengan suatu alat pelekat. Beberapa jenis dari Iucus ini mempunyai gelembung udara di dalam
tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu keterapungannya letak dari gelembung
udara biasanya berpasangan kanan dan kiri. Ujung cabang-cabang menggelembung dan
mengandungkoseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut dinamakan reseptakel, secara
anatomi, talus tersusun atas meristaderm, korteks dan medula. Di dalamnya terdapat oogonium,
anteredium, dan benang-benang mandul (paraIisis). Anteredium berupa sel-sel berbentuk jorong,
duduk rapat satu sama lain pada benang-benang pendek yang bercabang-cabang. Tiap
anteredium menghasilkan 64 spermatozoid. Suatu spermatozoid terutama terdiri dari bahan inti,
suatu bintik mata dan 2 bulu cambuk pada sisinya. Bulu cambuk yang pendek menghadap ke
muka dan mempunyai rambut-rambut mengkilat. Oogonium berupa suatu badan yang duduk
diatas tangkai, terdiri dari 1 sel saja dan mengandung 8 sel telur. Zigot lalu membentuk dinding
selulose dan pectin, melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi individu yang diploid.
Familia Sarga88aceae
Sargassum terdapat di laut daerah tropik atau subtropik di belahan bumi bagian selatan. Akan
tetapi Iragmen yang terputus terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang beriklim dingin
di benua Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali tumbuh di sepanjang pantai Australia, India,
Srilangka, Jepang, China dan Indonesia. Di Jepang Sargassum enerya banyak dijadikan hiasan
dan bahan makanan.
Talus dari sargassum mempunyai morIologi yang kompleks, sepintas lalu memberi kesan
seakan-akan tubuhnya mempunyai akar, batang, dan daun pada bagian tangkainya terdapat
banyak cabang-cabang lateral yang menyerupai daun sering disebut Iiloid. Di dekat Iiloid ini
terdapat gelembung udara dan juga reseptakel yang mengandung konseptakel. Daur hidup
bersiIat diplontik.
S:8:nan 8el
Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam
polimer yaitu selulosa, asam alginat, Iukan dan Iukoidin. Algin dari Iukoidin lebih kompleks dari
selulose dan Iukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan keduanya membentuk
Iukokoloid. Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam, lapisan luar yaitu
selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi. Tapi kadang-kadang dinding selnya juga mengalami
pengapuran. Inti selnya berinti tunggal yang mana pana pada pangkal berinti banyak.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan.
Namun demikian, hal ini berakibat positiI karena dinding-dinding sel dapat memberikan
dukungan, perlindungan dan penyaring (Iilter) bagi struktur dan Iungsi sel sendiri. Dinding sel
mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel terbuat dari berbagai macam
komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar
terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun
penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki
dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein,
pektin, dan sakarida sederhana (gula).
Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang
menyerupai dekstrin yang lebih dekat dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin juga
ditemukan manitol minyak dan zat-zat lainnya.
Alat Gerak
Alat gerak pada Phacophyta benepa jlagel yang terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan
letaknya lateral. Berjumlah dua yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang
berbentuk pir atau sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut-rambut
mengkilat menghadap kemuka dan yang pendek menghadap ke belakang. Dekat dengan keluarga
Ilogel terhadap bintik mata yang berwarna kemerah-merahan.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
O Perkembangbiakan secara vegetatiI dengan Iragmentasi
O Perkembangbiakan secara sporik dengan membentuk spora
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh anggota Phaeophyta yang uniseluler
Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek yang membesar. Sporangia muda berbentuk
bulat panjang atau bulat telur. Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami
pembelahan meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti.
Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu. Masing-masing
protoplas mengalami metamorIose membentuk zoospora perIlagel dua yang terletak di bagian
lateral dengan panjang Ilagel yang tidak sama. Flagel yang pendek diarahkan ke belakang, Ilagel
yang panjang diarahkan kedepan.
b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh anggota phaeophyta yang multiseluler
Berasal dari sel terminal yang pendek. Ukurannya relatiI besar dan terjadi pembelahan tranversal
secara berulang-ulang yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai dari
deretan sel bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak 20-
40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorIosa menjadi zoospora yang
memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersiIat diploid dan terbentuklah sporangia yang
bersiIat unilokuler dan atau plorilokuler.
O Perkembangbiakan secara gametik, gametangium dimiliki oleh sporangium yang
plurilokuler. Gamet akan membentuk zoogamet dengan cara:
1. Isogami yaitu gamet yang bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan
mana jantan dan mana betina). Contoh: ulva
2. Anisogami: gamet yang bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina memiliki
ukuran besar dan gamet jantan memiliki ukuran kecil). Contoh: codium
3. Oogami: jenis anisogami dengan gamet jantan yang aktiI. Contoh: volvox
Contoh-Contoh Phaephyta
O Sargassum binderi (Sonder)
Nama latin : Sargassum binderi
SpesiIikasi : Batang gepeng (1,5 mm), halus licin, tinggi mencapai sekitar 60 cm, percabangan
'alternate teratur, oppsite (kiri-kana). Cabang utama yang pendek (1-2 cm) diatas holdIast.
Daun lonjong, pinggir bergerigi, panjang 5 cm, lebar 1 cm ujung runcing.
Sebaran : Tubuh pada substrat batu umumnya di daerah rataan terumbu dekat bagian ujung luar
yang terkena gerakan air relatiI lebih kuat dan konstan.
Potensi : Belum banyak dimanIaatkan, kandungan kimia sama dengan jenis sargassum lainnya.
O Sargassum Polycystum
Nama latin : Sargassum Polycystum C.A Argadh
SpesiIikasi : Ciri-ciri umum. Thallia silidris berduri-duri kecil merapat hodIast membentuk
cakram kecil dengan diatasnya secara karaktersitik terdapat perakaran/stolon yang rimbun
berekspansi ke segala arah. Batang pendek dengan percabangan utama tumbuh rimbun.
Sebaran : Algae yang kosmopolitan di daerah tropis hingga subtropis. Bukan merupakan algae
endemic perairan Indonesia tetapi banyak ditemukan di perairan nusantara terutama di
Kalimatan.
Potensi : Bisa dimanIaatkan sebagai bahan esktraksi alginat. ManIaat lainnya belum diketahui.
Tidak dibudidayakan.
O Turbin Conoides (J. Agardh)
Nama Latin : Turbinaria Conoides (J. Argadh) Kuetzing
Nama Daerah : Rumput Coklat Corong
bSpesiIikasi : Batang silindris, tegak, kasar, terdapat bekas-bekas percabangan, HoldIast berupa
cakram kecil dengan terdapat perakaran yang berkspansi radial. Percabangan berputar sekeliling
batang utama. Daun merupakan kesatuan yang terdiri dari tangkai dan lembaran.
Sebaran : Umumnya terdapat di daerah rataan terumbu, menempel pada batu. Tersebar luas di
perairan Indonesia.
Potensi : Algae ini mengandung alginat dan iodin. Potensi eksport ke Jepang.
Peranan Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Adapun peranan ganggang coklat dalam kehidupan yaitu:
O Ganggang coklat dapat dimanIaatkan dalam industri makanan
O Phaeophyta sebagai sumber alginat banyak dimanIaatkan dalam dunia industri tekstil
untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan
dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk
susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam
industri Iarmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial untuk
teknik pengobatan.
O Dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti
potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh
tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
O Macrocytis PyriIers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah
penyakit gondok).
O Laminaria, Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya
digunakan sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta
pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi) dan
pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
O Macrocytis juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya
komponen Na, P, N, Ca.













Phaeophyta- Alga Coklat

Bentuk tubuh dan talus alga ini seperti tumbuhan tinggi, bersiIat multiselular. Hidup di air laut
terutama yang dingin, beberapa hidup di air tawar, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat
(semacam akar hold Iast). Ganggang ini juga disebut rumput laut yang memiliki gelembung
udara sebagai pelampung. Kromotor memiliki butir-butir Iokusan sebagai sisa dari hasil
metabolisme. Berwarna kecoklatan karena memiliki pigmen yang dominan Iikosantin selain
kloroIil, karoten dan xantoIil.alga ini banyak yang mengahsilkan algin (gel) yang dihasilkan dari
marga Alaria, Macrocystis dan Laminaria.
Reproduksi vegetatiI dengan Iragmentasi, Zoospora dan aplanospora tanpa dinding dan
Propagula yang merupakan cabang khusus dari talus yang mudah patah, sedangkan reproduksi
generatiI dengan anisogami, isogami dan oogami.

Pembagian Kelas pada Phaeophyta
Isogeneratae :
Memiliki pergiliran keturunan isomorI yang gametoIit dan saproIit yang sama bentuknya, contoh
Ektocarpus
Heterogenerata:
Pergiliran heteromorI, saproIit besar dengan bentuk tertentu dan gametoIit kecil dengan bentuk
Iilamen. GametoIit dapat dibedakan bila betina oogonium dan menghasilkan sel telur dan jantan
membentuk anteredium dan menghasilkan anterezoid.
Bangsa Laminariales
Memiliki Giant Kleps, hidup di kedalaman 10-30m, pada laut yang dingin, menghasilkan
sporangium, bila berkumpul menjadi satu disebut sorus, contoh marga lain adalah Macrocystis
dan Nerocystis
Cyclospsorae
lnya membentuk alat kelamin yang disebut konseptakel jantan dan konseptakel betina. Di dalam
konseptakel jantan terdapat Anteridium dan di dalam konseptakel betina terdapat oogonium yang
menghasilkan ovum. Spermatozoid membuahi ovum yang menghasilkan zigot. Kelas
Cyclosporeae hanya memiliki satu bangsa yaitu Fucales, contoh marga lain misalnya sargassum
yang terapung atau melekat pada bebatuan, memiliki gelembung, perkembangbiakan dengan
Iragmentasi dan hidup di lautan tropika.
Fucus mnelekat pada bebatuan, memiliki gelembung, berkembangbiak dengan tIragmentasi talus
, hidup di semua lautan.

Vous aimerez peut-être aussi