Vous êtes sur la page 1sur 9

Algoritma dan Pemrograman Pengenalan dan Pedoman Penyusunan Algoritma Pengenalan dan Pedoman Penyusunan Algoritma Tujuan Instruksional

Khusus (TIK): Mahasiswa dapat menjelaskan algoritma pemrograman dan flowchart pemrograman. Mahasiswa dapat mengenal fungsi simbol-simbol flowchart pemrograman. Mahasiswa dapat memahami pedoman yang perlu diperhatikan dalam menyusun algoritma. Sub Pokok Bahasan: Pengantar algoritma,

Pseudokode, Flowchart, Dasar penyusunan algoritma, Dasar penyusunan pseudokode, Dasar penyusunan flowchart. Pengantar algoritma Pengantar Algoritma(2) Masalah: Siapkan Susu Coklat Panas

Cara Penyelesaian: 1. Mulai 2. Masak air 3. Masukkan air dalam cangkir 4. Bubuhkan 1 sendok gula dan 2 sendok susu coklat 5. Aduk sampai merata 6. Selesai Pengantar algoritma (3)

Pengantar algoritma (4) Definisi:Urutan instruksi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Istilah algoritma berasal dari nama seorang pengarang berkebangsaan Arab bernama Abu Jafar

Mohammed ibn Musa al Khowarizmi (tahun 790-840).

Pengantar algoritma (5) Algoritma dapat diwakilkan dalam 2 bentuk: Pseudokode (pseudocode) Diagram Alir (flowchart) Pseudokode (Pseudocode) Garis besar suatu program yang ditulis dalam bentuk yang mudah diubah kepada pernyataan bahasa pemrograman tertentu. Pseudokode biasanya mengandung: - Inisiasi variabel - Penempatan nilai ke dalam variabel - Operasi aritmetika - Operasi relasi (hubungan) Pseudokode (2) Contoh Masalah

Masalah: Hitung keliling persegi panjang. Pseudokode (3) Algoritma untuk mencari keliling persegi panjang: 1. Peroleh nilai panjang dan lebar persegi panjang. 2. Hitung keliling persegi panjang dengan menggunakan rumus 2 x (panjang+lebar). 3. Tampilkan nilai keliling persegi panjang. Pseudokode (4) Pseudokodenya: Mulai Baca panjang Baca lebar keliling 2 x (panjang + lebar) Cetak keliling Tamat Flowchart Untaian simbol (chart) yang menunjukkan aliran (flow) dari proses terhadap data Digunakan untuk menyusun rencana program Diklasifikasikan menjadi: Simbol untuk program Simbol untuk sistem (peralatan hardware) Dasar penyusunan algoritma 1. Finiteness, algoritma harus berakhir untuk semua kondisi setelah memproses sejumlah langkah. 2. Definiteness, setiap langkah harus didefinisikan secara tepat, tidak boleh membingungkan (ambiguous) 3. Input, boleh tidak memiliki inputan atau mempunyai satu atau beberapa masukan. 4. Output, sebuah algoritma memiliki satu atau lebih output, yang biasanya bergantung kepada input

5. Effectiveness, Setiap algoritma diharapkan miliki sifat efektif Dasar penyusunan pseudokode

1. Notasi dipakai untuk memberikan nilai ke suatu variabel. Contoh : bil 0 2. Setiap pernyataan atau suatu perintah yang dapat berdiri sendiri akan ditulis dalam sebuah baris tersendiri. Contoh: bil 1+2 merupakan contoh pernyataan untuk menugaskan atau memasukkan hasil penjumlahan bilangan 1 dan 2 ke dalam variabel bil. Pernyataan seperti itu dikenal dengan sebutan pernyataan penugasan. 3. Setiap variabel(nama yang digunakan untuk menyimpan data dan datanya dapat diubahubah) akan ditulis dengan awalan huruf. Contoh :

Bil berarti variabel non-larik A berarti variabel larik Dasar penyusunan pseudokode (2) 4. Tipe data majemuk atau disebut tipe rekaman(tipe data yang dapat mengandung beberapa data dengan nama yang berbeda-beda) akan dinyatakan dengan notasi seperti berikut : simpul=REKAMAN data1 data2 data3 AKHIR-REKAMAN Untuk menyatakan data1 yang terdapat pada simpul, maka digunakan notasi berupa simpul data1.

Dasar penyusunan pseudokode (3)

5. Indentasi atau penjorokan ke kanan digunakan untuk menuliskan pernyataan-pernyataan yang berada dalam suatu struktur blok. Contoh : Jika x > 1 maka Pernyataan-1 Pernyataan-2 Pernyataan-3 AKHIR-JIKA Pada contoh di atas, Pernyataan-1, Pernyataan-2, dan Pernyataan-3 menyatakan dalam sebuah blok Jika.AKHIR-JIKA. Dasar penyusunan pseudokode (4) 6. Simbol // digunakan untuk komentar. 7. Notasi masukkan ( ) dan tampilkan ( ) secara berturutan mewakili perintah untuk memperoleh masukan dan menyajikan keluaran. Contoh : masukkan(panjang, lebar) tampilkan(luas) Dasar penyusunan pseudokode (5) 8. Ada dua nilai logika yang digunakan, yaitu BENAR dan SALAH. Nilai ini juga dihasilkan oleh pembandingan yang menggunakan tanda seperti <, ,>,,=,. 9. Notasi seperti A[i] menyatakan elemen ke-I pada larik A. Nilai terkecil untuk i adalah nol. Untuk larik berdimensi dua, sebuah elemen akan dinotasikan dengan A[i,j] atau A[i] [j] dengan i menyatakan indeks untuk baris dan j untuk kolom. Contoh: terbesar A[10] Dasar penyusunan pseudokode (6) 10. Notasi panjang(A) menyatakan ekspresi untuk memperoleh jumlah elemen pada A. 11. Bentuk Jika kondisi MAKA Pernyataan-1 .

Pernyataan-2 Sebaliknya Pernyataan-a . Pernyataan-b AKHIR-JIKA

Menyatakan model penulisan untuk menangani struktur seleksi. Dasar penyusunan pseudokode (7) 12. Bentuk ULANG SELAMA kondisi Pernyataan-1 . Pernyataan-2 AKHIR-ULANG merupakan cara menuliskan pengulangan. Dasar penyusunan flowchart Contoh Flowchart Contoh: Contoh Flowchart Contoh LATIHAN Pembahasan Pembahasan Contoh Buatlah flowchart untuk menambah 50 bilangan asli (1...50). Pembahasan

Latihan 1. Buatlah algoritma untuk menghitung keliling lingkaran dan menampilkannya dengan masukan berupa jari-jari lingkaran. Gambarkan diagram alir bagi algoritma tersebut. Latihan 2. Buatlah algoritma untuk mencari nilai terkecil dari 2 nilai (a dan b) kemudian tampilkan nilai terkecil tersebut. Buatlah pseudokode dan diagram alir bagi algoritma tersebut. Latihan 3. Buatlah algoritma untuk menentukan bilangan genap atau ganjil dari masukan suatu bilangan kemudian memaparkan genap atau ganjil. Buatlah pseudokode dan diagram alir bagi algoritma tersebut. From Algorithm to Program Pengenalan & Pedoman Penyusunan Algoritma - Selesai

Vous aimerez peut-être aussi