Vous êtes sur la page 1sur 5

JUDUL PENELITIAN PERBANDINGAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR BEBAS ALKOHOL YANG MENGANDUNG CETYLPYRIDINIUM CHLORIDE (CPC) DENGAN CHLORHEXIDINE

(CHX) TERHADAP Streptococcus mutans (PENELITIAN IN VITRO) Streptococcus mutans sangat berperan dalam mekanisme pembentukan plak gigi dan peningkatan kolonisasi bakteri dalam plak gigi.7 Plak akan berakumulasi sebanding dengan pertumbuhan Streptococcus mutans jika bakteri tersebut tidak dapat disingkirkan dari permukaan gigi. 8 Hal ini yang menjadi pemicu akumulasi dan interaksi dari bakteri lain.8 Streptococcus mutans bersama protein-protein saliva dan partikelpartikel makanan akan meningkatkan kontaminasi dalam produksi asam dan retensi dari bakteri tersebut di dalam rongga mulut. Hal-hal tersebut di atas merupakan awal dari karies gigi.8 kontrol plak secara mekanis tidak dapat mencapai seluruh permukaan rongga mulut dibutuhkan obat kumur sebagai tambahan dalam kontrol plak yang dapat menjangkau seluruh permukaan rongga mulut.1 Menurut Quirynen, dkk (2005 cit. Rawlinson dkk, 2008) pada umumnya obat kumur mengandung 525% alkohol.3 Namun, terdapat individu-individutertentu yang tidak dapat menggunakan obat kumur yang mengandung alkohol, seperti anak-anak, ibu hamil/menyususi, penderita diabetes, pecandu alkohol, pasien-pasien yang menggunakan metronidazole, pasien dengan xerostomia, dan umat muslim.1,2 Wynder dkk (1983, cit. Quirynen dkk, 2005) menyatakan bahwa kandungan alkohol yang terdapat dalam obat kumur juga dapat meningkatkan risiko kanker rongga mulut, terutama bila digunakan pada pemakaian reguler.3 Cetylpyridinium Chloride (CPC) adalah senyawa amonium kuartenari yang merupakan bakterisid monokationik.4,5,6 Sifat kelarutan CPC menyebabkan CPC dapat dibuat dalam sediaan bebas alkohol.2,3 Ketiadaan alkohol pada formula CPC menyebabkan CPC lebih menguntungkan dan cocok untuk semua individu.2,3 CPC dalam sediaan obat kumur, dapat membantu pasien mengkontrol plak pada area-area yang sulit dijangkau sikat gigi atau benang gigi.2

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan uji efektifitas obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride (CPC) yan dbandingkan dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine (CHX) dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans yang merupakan bakteri pemicu pembentukan plak.
Masalah 1. Apakah terdapat perbedaan efektifitas diantara sediaan obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride dalam menghambat Streptococcus mutans? 2. Apakah terdapat perbedaan diantara sediaan obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride dengan sediaan obat kumur yang mengandung chlorhexidine dalam menghambat Streptococcus mutans?

Tujuan 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efektifitas diantara sediaan obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride dalam menghambat Streptococcus mutans 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan diantara sediaan obat kumur bebas alkohol yang mengandung cetylpyridinium chloride dengan sediaan obat kumur yang mengandung chlorhexidine dalam menghambat Streptococcus mutans?

Lampiran 2. Skema Alur Penelitian

1. Pembuatan media Nutrient Agar (NA) dan Mueller Hinton Agar (MHA) NA (1,15 MHA (3,8

Dilarutkan dalam 50 mL

Dilarutkan dalam 100 mL

Dipanaskan hingga mendidih di atas hotplate

Dipanaskan hingga mendidih di atas hotplate

Media dibagi ke dalam 5 tabung dalam jumlah yang

Media dibagi ke dalam 10 tabung dalam jumlah yang sama

Disterilkan dalam autoklaf

Disimpan dalam lemari es

Jika akan dipergunakan kembali dipanaskan di atas hotplate hingga mencair kembali

NA : dibuat dalam bentuk agar miring

MHA : tiap media dalam tabung dituang dalam petri (10

2. Peremajaan Streptococcus mutans

Satu sengkelit Biakan murni S.mutans serotip c diambil dengan ose steril

Ose tersebut digoreskan secara merata pada 5 tabung media

Inkubasi selama 24 jam, suhu

Koloni S.mutans pada media

3. Uji Efektifitas Obat Kumur dengan Metode Difusi Agar Penetesan bahan coba pada cakram kosong

CPC 1

CHX

CPC 2

masing-masing bahan coba diteteskan pada 10 cakram kosong. Tiap cakram kosong ditetesi sebanyak 10 L menggunakan pipet mikro

Didiamkan selama 60 menit

Persiapan Suspensi Bakteri Koloni S.mutans pada media NA Diambil beberapa sengkelit menggunakan ose steril

Disuspensikan pada larutan NaCl 0,85%, kemudian di vortex dan disesuaikan kekeruhanya dengan standar Mc Farland

Diusapkan secara merata pada 10 petri yang berisi media MHA

Didiamkan selama 15 menit Peletakan Cakram yang Telah berisi bahan Coba pada media MHA 10 Petri berisi media MHA yang telah diinokulasi S.mutans tadi masing-masing dibagi dalam tiga Cakram yang berisi CPC Cakram yang berisi Cakram yang berisi CPC

Diletakkan pada media MHA yang telah diinokulasi S.mutans tadi

Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37C

Pengamatan zona hambat yang terbentuk disekitar cakram

Hasil Pengukuran Zona Hambat Masing-Masing Bahan Coba

Kelompok Ulangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata-rata

Chlorhexidine d ratad1 d2 rata 1.44 1.34 1.39 1.54 1.62 1.58 1.83 1.71 1.77 1.5 1.54 1.52 1.39 1.41 1.4 1.49 1.51 1.5 1.47 1.53 1.5 1.61 1.53 1.57 1.43 1.49 1.46 1.53 1.63 1.58 1.527

CPC 2 d1 1.27 1.41 1.31 1.4 1.36 1.41 1.39 1.49 1.29 1.38 d2 1.35 1.38 1.35 1.37 1.39 1.43 1.29 1.49 1.38 1.37 d ratarata 1.31 1.395 1.33 1.385 1.375 1.42 1.34 1.49 1.335 1.375 1.3755 d1 1.27 1.32 1.35 1.38 1.33 1.26 1.28 1.37 1.36 1.29

CPC 1 d2 1.29 1.36 1.25 1.28 1.36 1.22 1.29 1.38 1.24 1.38 d ratarata 1.28 1.34 1.3 1.33 1.345 1.24 1.285 1.375 1.3 1.335 1.313

Vous aimerez peut-être aussi