Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Seni sebagai salah satu bentuk kebesaran Allah SWT menciptakan keadaan yang
bernama keindahan. Setiap bangsa dan negara mempunyai bentuk atau aliran seni
yang bermacam macam tergantung kepada kebudayaan atau kebiasaan penduduk
setempat, namun dapat di pengaruhi oleh kebudayaan dari luar daerah atau bangsa.
Seni sebagai salah satu bentuk hiburan masyarakat atau penduduk pada suatu
tempat, juga sebagai pelembut rasa seseorang kepada orang lain. Islam dalam hal
ini memperbolehkan mencintai seni tetapi tidak mengalahkan cinta kepada sang
pencipta, tidak mengandung kata-kata keji, kotor, atau menggiring pendengar dan
yang melihatnya untuk berbuat dosa.
'berhibur tiada salahnya karna hiburan itu indah,
Hanya pabila salah memilihnya membuat kita jadi bersalah
Itulah salah satu bait syair yang dinyanyikan Nasyid Raihan tentang Seni Menurut
Pandangan Islam pada kegiatan 'Ramadhan Bersama Raihan yang
diselenggarakan oleh Remaja Islam Sunda Kelapa pada 5 Desember 2001 kemarin
dengan pebicara Ust Subkhi Al Bughuridan dan moderator Agus Snada. Di Masjid
Sunda Kelapa Menteng Jakarta.
Nasyid Raihan yang pada saat itu sebagai bintang tamu, mengupas banyak tentang
seni yang pada dasarnya untuk memberikan siraman rohani kepada umat Islam
atau dakwah. Nasyid Raihan sama seperti yang lainnya, lahir sebagai manusia yang
mempunyai kekurangan dan mereka ingin merubah diri dengan musik karena
mereka memang senang dengan musik.
Pada waktu itu mereka takut kalau mendalami seni tidak dapat berdakwah atau
ibadah, namun pada kenyataannya mereka bisa memberikan hiburan untuk dirinya
sendiri dan umat Islam yang bersumber dari Al Qur`an dan Ahklak. Mereka
menyebutnya sebagai 'Education Entertainment atau hiburan yang mendidik.
Hiburan yang dikehendaki oleh Islam adalah : mendidik, menghibur, memberikan
ilmu dan kesadaran pada diri umat Islam dengan sering menyebut nama Allah.
Hiburan bukan semata untuk hiburan saja akan tetapi untuk mendekatkan diri
kepada Allah. Hiburan tidak untuk merusak orang lain, membangkitkan naIsu
syahwat, dan membuat perilaku seperti binatang.
'Wahai Aisyah, mereka tidak menyertakan hiburan ?
Orang-orang Anshar itu menyukai hiburan
Itulah yang dikatakan Rasulullah SWT ketika sedang mengatar pengatin kaum
Anshar. Lalu bagaimana pandangan mesjed terhadap seni ? mesjid merupakan
pusat aktivitas dakwah bagi umat Islam. Sehingga masjid tidak hanya dipandang
sebagai sekedar tempat ibadah shalat dan membaca Al Qur`an. Tetapi dari
masjid kita bisa menciptakan seni yang bisa menyentuh dan mengingatkan akan
keagungan dan keindahan Allah SWT.
Marilah kita ciptakan seni yang Islami, berbahagialah orang yang mencintai seni
dan ditujukan kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Cinta
keindahan sama dengan mencintai Allah. ()