Vous êtes sur la page 1sur 7

TUGAS SENI BUDAYA ALAT MUSIK TRADISIONAL SUNDA,JAWA,dan BALI

Di Susun Oleh : Syifa Bintang Permata

YPI AL-IANAH CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012

ALAT MUSIK TRADISIONAL SUNDA (JAWA BARAT)

Angklung adalah alat musik tradisional dari JAWA BARAT. Alat musik ini terbuat dari dua pipa bambu yang disusun pada sebuah batang bambu sebagai pegangan. cara memain kan nya dengan cara digoyangkan dan hasil benturan itu menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, besar maupun kecil. laras (nada) alat musik angklung sebagai tradisi sunda kebanyakan

adalah selendro danpelog. selendro adalah satu diantara dua skala dari gamelan musik. pelog adalah satu dari dua skala (tangga nada) yang esensial yang dipakai dalam gamelan musik asli dari Bali dan Jawa di Indonesia. ada beberapa jenis angklung di Jawa Barat 1. angklung kanekes (baduy) 2. angklung Dogdog lojor 3. angklung Gubrag 4. angklung Badeng

5. angklung buncis 6. angklung Bungko 7. angklung Soetigna

calung adalah alat musik sunda yang mrupakan purwarupa dari angklung. berbeda dengan angklung yang cara dimainkan nya dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan memukul batang dari ruas-ruas yang tersusun menurut titi laras ( tangga nada ) pentatonik (da-mi-na-ti-la). jenis bambu untuk membuat calung kebanyakan dari awi wulung ( bambu hitam ) namu ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu putih)

Suling

Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Suara suling berciri lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Suling konser standar ditalakan di C dan mempunyai jangkauan nada 3 oktaf dimulai dari middle C. Akan tetapi, pada beberapa suling untuk para ahli ada kunci tambahan untuk mencapai nada B di bawah middle C. Ini berarti suling merupakan salah satu alat musik orkes yang tinggi, hanya piccolo yang lebih tinggi lagi dari suling. Piccolo adalah suling kecil yang ditalakan satu oktaf lebih tinggi dari suling konser standar. Piccolo juga umumnya digunakan dalam orkes. Suling konser modern memiliki banyak pilihan. Thumb key B-flat (diciptakan dan dirintis oleh Briccialdi) standar. B foot joint, akan tetapi, adalah pilihan ekstra untuk model menengah ke atas dan profesional. Suling open-holed, juga biasa disebut French Flute (di mana beberapa kunci memiliki lubang di tengahnya sehingga pemain harus menutupnya dengan jarinya)

umum pada pemain tingkat konser. Namun beberapa pemain suling (terutama para pelajar, dan bahkan beberapa para ahli) memilih closed-hole plateau key. Para pelajar umumnya menggunakan penutup sementara untuk menutup lubang tersebut sampai mereka berhasil menguasai penempatan jari yang sangat tepat. Beberapa orang mempercayai bahwa kunci open-hole mampu menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih jelas pada nada-nada rendah. Suling konser pada sebelum Era Klasik (1750) memakai Suling Blok (seperti gambar atas), sedangkan pada sebelum Era Romantis (Era Klasik 1750-1820) pakai Suling Albert (kayu hitam berlubang dan dilengkapi klep), dan sejak Era Romantis (1820) memakai suling Boehm (kayu hitam atau metal dilengkapi klep semua yang disebut juga suling Boehm, sistem Carl Boehm), atau suling saja. Khusus musik keroncong di Indonesia pada Era Stambul (1880-1920) memakai suling Albert, dan pada Era Keroncong Abadi (1920-1960) telah memakai suling Bohm.

Kacapi Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling. Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya kayunya digunakan untuk membuat alat musik kacapi. Bentuk

Rincian unsur nada dalam sebuah kacapi parahu.

Kacapi parahu adalah suatu kotak resonansi yang bagian bawahnya diberi lubang resonansi untuk memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai perahu. Di masa lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu dengan memahatnya. Kacapi siter merupakan kotak resonansi dengan bidang rata yang sejajar. Serupa dengan kacapi parahu, lubangnya ditempatkan pada bagian bawah. Sisi bagian atas dan bawahnya membentuk trapesium. Untuk kedua jenis kacapi ini, tiap dawai diikatkan pada suatu sekrup kecil pada sisi kanan atas kotak. Mereka dapat ditala dalam berbagai sistem: pelog, sorog/madenda, atau salendro. Saat ini, kotak resonansi kacapi dibuat dengan cara mengelem sisi-sisi enam bidang kayu.

Rincian pawn-bridges pada sebuah kacapi parahu. Fungsi

Kacapi indung dan kacapi rincik.

Menurut fungsinya dalam mengiringi musik, kacapi dimainkan sebagai: 1. Kacapi indung atau kacapi induk 2. Kacapi rincik atau kacapi anak Kacapi indung Kacapi indung memimpin musik dengan cara memberikan intro, bridges, dan interlude, juga menentukan tempo. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi besar dengan 18 atau 20 dawai. Kacapi rincik Kacapi rincik memperkaya iringan musik dengan cara mengisi ruang antar nada dengan frekuensi-frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kacapi suling atau Sekar Panambih. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan dawai yang jumlahnya sampai 15.

Vous aimerez peut-être aussi