Vous êtes sur la page 1sur 4

Analisis dan Pembahasan Kurva standar riboflavin (vitamin B2) :

Sumber : Metode Cepat Penentuan Simultan Kadar Kafein,Vitamin B2 dan B6 dalam Minuman Berenergi dengan Teknik Zero-Rossin (Skripsi). Dari persamaan grafik di atas, diperoleh persamaan y = 0,1885x pada panjang gelombang maksimum (maks ) adalah 450 nm. Konsentrasi riboflavin disimbolkan dengan variable x dan absorbansi riboflavin disimbolkan y pada persamaan kurva standar di atas, sehingga dari persamaan kurva standar akan diperoleh konsentrasi riboflavin dalam sampel susu dengan memasukkan nilai dari absorbansi sampel, seperti berikut :

Absorbansi (y) 0,411 0,408 0,412

tabung keI II III

Tabel 1. Absorbansi sampel susu

Tabung I : y = 0,1885x 0,411 = 0,1885x x = 0,411/0,1885 x = 2,1804 . 10-5 M Tabung III : y = 0,1885x 0,412 = 0,1885x x = 0,412/0,1885 x = 2,1857 . 10-5 M

Tabung II : y = 0,1885x 0,408 = 0,1885x x = 0,408/0,1885 x = 2,1645 . 10-5 M

Jadi, rata-rata konsentrasi riboflavin sampel susu adalah 2,1769 . 10-5 M Grafik absorbansi dan konsentrasi riboflavin dalam susu :

Factor

yang mempengaruhi harga absorbansi dari masing-masing tabung berbeda padahal

sampelnya adalah sama antara lain : (1) penggojogkan ; (2) penyaringan dengan kertas saring no.40 ; dan (3) penambahan NaOH. Dari ketiga factor di atas dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut : (1) penggojogkan, dengan adanya penggojogkan yang kuat akan mengakibatkan

campuran/suspens akan homogen (2) penyaringan dengan kertas saring no.40, semakin besar ukuran mess dari kertas saring maka akan semakin efektif dalam menyaring suspens yang tidak diperlukan, sehingga hanya filtrat murni yang akan diperoleh. Seharusnya dalam percobaan ini digunakan kertas saring whatman 42, sehingga diperoleh filtrat yang jernih. Karena digunakan kertas saring no.40 maka kami harus menyaring suspens sebanyak 3 kali untuk memperoleh filtrat yang jernih. Pada tabung 1 (disaring 1 kali), tabung II (disaring 2 kali), tabung III (disaring 3 kali). (3) penambahan NaOH, karena jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan berbeda-beda menunjukkan konsentrasi riboflavin dalam sampel susu pada ketiga tabung adalah berbeda-beda. Tujuan diatur pH agar berada pada kisaran 4,5-5 karena kestabilan riboflavin adalah berada pada rentang tersebut. Sedangkan adanya pemanasan, bertujuan untuk menghilangkan mineral-mineral yang ada dalam susu tersebut. Absorbansi diukur pada panjang gelombang maksimum (maks) 450 nm karena absorbansi maksimum riboflavin adalah pada panjang gelombang tersebut.

Kesimpulan
1. Konsentrasi rata-rata riboflavin dalam 2 ml susu adalah 2,1769 . 10-5 M

2. Absorbansi maksimum riboflavin berada pada panjang gelombang 450 nm Daftar Pustaka
Cahyadi, W., 2008. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. Bumi Aksara, Jakarta. Anonim. 2008. Susu Sapi vs Susu Kedelai. http://valinano.multiply.com (13 November 2011).

Safitri , Miranti. 2007. Metode Cepat Penentuan Simultan Kadar Kafein,Vitamin B2 dan B6 dalam Minuman Berenergi dengan Teknik Zero-Rossin. Skripsi. Bogor : Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Vous aimerez peut-être aussi