Vous êtes sur la page 1sur 3

Lintas Bidang Studi IImu Fisika

Pada lmu Fisika, Global Warming berkaitan erat dengan Hukum


Termodinamika. Hukum Termodinamika merupakan nama lain dari
hukum kekekalan energi. Hukum Termodinamika berhubungan dengan
cara suatu sistem memperoleh energi dalam (U) dari lingkungan atau
kehilangan energi dalam ke lingkungan. Secara matematis, Hukum
Termodinamika dapat ditulis dengan

W ika kita
mengaplikasikannya ke dalam masalah Global Warming, misalkan:
1. Manusia dan seluruh benda yang ada dibumi sebagai sistem (S).
2. Matahari dan alam semesta sebagai lingkungan (L).
3. Atmosfer yang menyelimuti bumi sebagai pembatas antara sistem dan
lingkungan (B)
4. Panas yang diterima dari matahari dan seluruh aktivitas makhluk
hidup sebagai kalor (Q).
5. Kerja yang dilakukan makhluk hidup sebagai kerja (W).
6. Dampak atau hasil yang diterima oleh bumi sebagai energi dalam (U)
dan perubahan energi dalam (U).
Dalam lmu Fisika, energi berbanding lurus dengan suhu (T). Pada
kehidupan sehari-hari, sistem kesetimbangan pada Hukum
Termodinamika tidak terjadi secara benar. Kalor yang kita terima tidak
sebanding dengan kerja yang dilakukan oleh sistem. Kenaikan kalor /
panas yang signifikan tidak diimbangi dengan kenaikan kerja yang
dilakukan sistem. Karena ketika sistem melakukan kerja, maka akan
menghasilkan kalor. Kalor tersebut dilepaskan ke lingkungan. Global
Warming terjadi karena banyaknya kalor yang berada dibumi. Kalor yang
dilepas, dipantulkan kembali oleh gas-gas rumah kaca. Pada atmosfer
bumi, secara harfiah terdapat gas rumah kaca (ozon) yang digunakan
sebagai pengontrol suhu bumi. Tetapi, kemajuan teknologi menyebabkan
bertambahnya gas rumah kaca. Salah satunya adalah CFC
(chlorofluorocarbon). Nilai GWP CFC lebih tinggi dari 10.000.
Kemampuan Gas-gas Rumah Kaca dalam penyerapan panas (sinar
inframerah) seiring dengan lamanya waktu tinggal di atmosfer dikenal
sebagai GWP, Greenhouse Warming Potential. GWP adalah suatu nilai
relatif dimana karbon dioksida diberi nilai 1 sebagai standar. Ditambah
lagi, kalor yang diterima dari lingkungan tidak bisa dihindari. ika kita
kembali ke Hukum Termodinamika, maka kalor yang berada dibumi
lebih besar dibandingkan dengan kerja yang dilakukan oleh sistem. Hal
itu menyebabkan kenaikan energi (U). Dikarenakan U sebanding
dengan kenaikan suhu (T), maka secara otomatis, suhu (T) akan
meningkat. Menyebabkan suhu dibumi semakin panas. Apalagi sekarang
ditambah dengan kegiatan-kegiatan tidak ramah lingkungan yang
dilakukan. Menebang pohon sembarangan merupakan salah satu
contohnya. Hal itu menyebabkan berkurangnya sistem yang melakukan
kerja. Sehingga kerja yang terjadi semakin tinggi. Bepergian ke tempat
dekat menggunakan kendaraan bermotor merupakan contoh yang
lainnya. Padahal kendaraan bermotor merupakan penyumbang gas CO
2

yang paling banyak. Bayangkan jika ada 18,35 miliar ton CO
2
setiap
tahun. Berarti setiap tahun ada sekitar 18,35 x 10
12
kg CO
2
yang terlepas
ke atmosfer.













!0m0.ahan Lintas Bidang Studi IImu Fisika
Pemecahan masalah Global Warming dalam lmu Fisika adalah dengan
cara menjaga kesetimbangan pada Hukum Termodinamika. Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk menjaga / menciptakan kesetimbangan,
yaitu:
1. Kurangi penggunaan barang-barang berbahan kimia bernilai GWP
tinggi, seperti AC
2. Penebangan pohon diseimbangi dengan penanaman pohon. ika kita
menebang 5 pohon, maka minimal kita menanam 5 pohon. Untuk
menjaga sistem yang melakukan kerja
3. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor. ika kita ingin bepergian
jarak dekat, alangkah baiknya menggunakan sepeda.
4. Hindari penggunaan listrik yang berlebihan
5. Mensetujui dan melakukan isi dari perjanjian internasional tentang
Global Warming

Vous aimerez peut-être aussi