Vous êtes sur la page 1sur 34

AKHLAK

BAB IV BERPERILAKU DENGAN SIFAT-SIFAT TERPUJI 1. Tobat 2. Raja Dalam masalah akhlak, Rosulullah saw. Adalah insane kamil (manusia sempurna). Dalam diri beliau terkandung nilai-nilai yang mulia. Kita sebagai umatnya harus berusaha untuk menjadi manusia yang mempunyai sifat-sifat terpuji dan berbudi pekerti luhur, sebagaimana yang dicotohkan Rosulullah saw. Kompetensi Dasar Siswa mampu membisaakan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari Standar Kompetensi Siswa mampu menerapakan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari Indikator Setelah proses pembelajaran siswa mampu. 1. Mengidentifikasi hikmah Tobat dan raja kepada Allah swt 2. membisaakan diri bertobat dan berharap kepada Allah swt. Setiap perbuatan. TADARUS 1. Surat Al-Baqarah Ayat 222

Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum) haid. Katakanlah: Darah haid itu satu benda yang (menjijikkan dan) mendatangkan mudarat. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan (jangan bersetubuh dengan isteri kamu)

dalam masa datang darah haid itu, dan janganlah kamu hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci. Kemudian apabila mereka sudah bersuci maka datangilah mereka menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu. SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang yang sentiasa mensucikan diri. 2. Surat Al-Bayyinah Ayat 8

Artinya : Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah syurga Adn (tempat tinggal yang tetap), yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; kekalah mereka di dalamnya selama-lamanya; Allah reda akan mereka dan merekapun reda (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. Balasan yang demikian itu untuk orang-orang yang takut (melanggar perintah) Tuhannya. 3. Surat Al-Ahzab Ayat 70

Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah, dan katakanlah perkataan yang tepat benar (dalam segala perkara), 4. Surat Ali-Imran Ayat 159

Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) dari Allah (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah-lembut kepada mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan kalaulah engkau bersikap kasar lagi keras hati, tentulah mereka lari dari kelilingmu. Oleh itu maafkanlah mereka (mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu), dan pohonkanlah ampun bagi mereka, dan juga bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu. kemudian apabila engkau telah

berazam (sesudah bermesyuarat, untuk membuat sesuatu) maka bertawakalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya. 5. Surat Asy-Syura Ayat 38

Dan juga (lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menyahut dan menyambut perintah Tuhannya serta mendirikan sembahyang dengan sempurna; dan urusan mereka dijalankan secara bermesyuarat sesama mereka; dan mereka pula mendermakan sebahagian dari apa yang Kami beri kepadanya; MUKADIMAH Manusia sebagai makhluk yang berakhlak tentunya mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi. Kewajiban adalah menunaikan dan menjaga akhlak yang baik serta menjauhi akhlak yang buruk. Kewajiban inilah yang menjadi kekuatan moral dari terlaksananya akhlak yang baik dan terhindarnya akhlak yang buruk. Jika ditinjau dari segi sasarannya, kewajiban manusia ada tiga kategori. Tiga kategori itu adalah sebagai berikut Kewajiban individual adalah kewajiban seseorang terhadap dirinya sendiri. Kewajiban individual merupakan pokok kepentingan dasar sebagai anggota masyarakat maupun sebagai makhluk Allah swt. Kewajiban sosial adalah kewajiban seseorang sebagai anggota masyarakat. Manusia adalah makluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya bantuan orang lain. Menurut Imam AlGhozali sebab utama manusia harus hidup bergaul dan berkelompok karena manusia membutuhkan keturunan untuk melanjutkan jenisnya. Kewajiban mahkluk adalah kewajiabn sesorang sebagai ciptaan Allah swt. Kewajiban ini sesuai dengan tujuan Allah swt. Menciptakan manusia. Pada dasarnya manusia mempunyai kecenderungan untuk mengabdi kepada suatu kekuatan yang dianggap mempunyai kekuasaan, yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa. Jika setiap individu mampu melaksanakan tiga kewajiban tersebut dengan baik maka akan tercipta umat manusia yang berakhlak mulia. Dalam Bab IV akan dibahas beberapa akhlak mulia yang harus dimiliki setiap individu akhlak mulia itu adalah tobat dan raja A. Tobat Tobat adalah memohon ampunan kepada Allah swt. Atas segala dosa dan kesalahan. Tobat merupakan bentuk pengakuan atas segala kesalahan dan pernyataan menyesal atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

Ayat-ayat Al-Quran yang memuat kewajiban dan anjuran bertobat, antara lain. Surat An-Nur Ayat 31;

Surat At-Tahrim Ayat 8;

Surat Al-Baqarah Ayat 222;

Artinya : Dan mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad), mengenai (hukum) haid. Katakanlah: Darah haid itu satu benda yang (menjijikkan dan) mendatangkan mudarat. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan (jangan bersetubuh dengan isteri kamu) dalam masa datang darah haid itu, dan janganlah kamu hampiri mereka (untuk bersetubuh) sebelum mereka suci. Kemudian apabila mereka sudah bersuci maka datangilah mereka menurut jalan yang diperintahkan oleh Allah kepada kamu. SesungguhNya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat, dan mengasihi orang-orang yang sentiasa mensucikan diri. Surat Al-Munafiqun Ayat 10-11;

Dan belanjakanlah (dermakanlah) sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada kamu sebelum seseorang dari kamu sampai ajal maut kepadanya, (kalau tidak) maka ia (pada saat itu) akan merayu dengan katanya: Wahai Tuhanku! Alangkah baiknya kalau Engkau

lambatkan kedatangan ajal matiku ke suatu masa yang sedikit sahaja lagi, supaya aku dapat bersedekah dan dapat pula aku menjadi dari orang-orang yang soleh . Dan (ingatlah), Allah tidak sekali-kali akan melambatkan kematian seseorang (atau sesuatu yang bernyawa) apabila sampai ajalnya; dan Allah Amat Mendalam PengetahuanNya mengenai segala yang kamu kerjakan. Surat An-Nisa Ayat 17-18;

Sesungguhnya penerimaan taubat itu disanggup oleh Allah hanya bagi orang-orang yang melakukan kejahatan disebabkan (sifat) kejahilan kemudian mereka segera bertaubat, maka (dengan adanya dua sebab itu) mereka diterima Allah taubatnya; dan (ingatlah) Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. Dan tidak ada gunanya taubat itu kepada orang-orang yang selalu melakukan kejahatan, hingga apabila salah seorang dari mereka hampir mati, berkatalah ia: Sesungguhnya aku bertaubat sekarang ini, (sedang taubatnya itu sudah terlambat), dan (demikian juga halnya) orang-orang yang mati sedang mereka tetap kafir. Orang-orang yang demikian, Kami telah sediakan bagi mereka azab seksa yang tidak terperi sakitnya. Perhatikan sabda Rasulullah saw. Berikut. Artinya : Orang yang bertobat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa dan apabila Allah mencitai seseorang hamba maka dosa tidaklah memberi mudarat kepadanya. (H.R. Qusyairi dan Ibnu Hajar) Perbuatan dosa yang dilakukan seseorang dapat membawa akibat buruk bagi pelakunya. Beberapa kerugian yang diakibatkan oleh perbuatan dosa, antara lain Menjauhkan diri dari pertolongan Allah swt. Karena Allah swt. Hanya akan menolong hamba-Nya yang taat (lihat Q.S. Hud Ayat 44) Membuat hidup tidak berkah atau tidak berdaya guna dan tidak bermanfaat (lihat Q.S. AlAraf Ayat 96) membuat rusak lingkungan hidup dan penderitaan bagi yang lain (lihat Q.S. Ar-Rum Ayat 41), dan membuat hati menjadi keras sehingga sulit untuk menerima kebenaran.

Dosa sebesar apa pun dapat dihilangkan dengan cara tobat, sebagaimana firman Allah swt. Berikut. Artinya : Katakanlah, Hai hamba-Ku yang melewati batas! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesugguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Az-Zumar: 53) Allah Maha Pengampun dan sifat Allah Yang Maha Pengampun dijelaskan sendiri di dalam Al-Quran. Allah swt. Mempunyai beberapa nama yang menunjukkan bahwa Allah Maha Pengampun. Nama-nama itu adalah sebagai berikut Al-Gafur berarti Yang Maha Pengampun, sebagaimana firman-Nya berikut Artinya Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah :173) Al-GAfuwwu berarti Yang Maha Pemaaf, sebagaimana firman-Nya berikut. Artinya : .Adalah Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun. (Q.S. An-Nisa:96) At-Tawwab berarti Yang Maha Menerima tobat, Sebagaimana firman-Nya berikut, Artinya: sesungguhnya Dia Tuhan penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah: 54) Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh orang yang bertobat agar tobatnya diterima Allah swt. Syarat-syarat itu adalah sebagai berikut 1. Tobat yang dilakukan sektika itu juga, yaitu setelah sadar bahwa ia telah berbuat kesalahan. 2. Jika ada hak orang lain yang harus diselesaikan terlebih dahulu, misalnya hutang. 3. Tobat hendaknya merupakan tobat nasuha, yaitu benar-benar menyesal atas kesalahan yang diperbuat dan bertekad tidak akan mengulangi lagi 4. Mengakui dan menyadari bahwa dirinya sangat membutuhkan magfirah atau ampunan Allah swt. 5. Mengganti kesalahan dengan kebaikan. Beberapa amal ibadah yang apabila dilakukan akan menghapus dosa, antara lain. 1. mengambil air wudhu; 2. salat fardhu dan shalat Jumat;

3. bersujud dalam salat; 4. puasa ramadhan; 5. salat tarawih; 6. ibadah haji dan umrah; 7. tasbih, tahmid, takbir bakda salat; 8. bersabar dalam penderitaan; 9. menziarahi dan mendoakan orang tua; 10. bersedekah; Tobat mempunyai beberapa hikmah atau keutamaan, diantaranya 1. 2. 3. 4. 5. 6. mendapatkan rahmat dari Allah swt. (lihat Q.S. Az-Zumar Ayat 53) bebas dari kesalahan, lapang dari kesempitan, dan murah rezeki; membersihkan jiwa. (lihat Q.S. Al-Fajr Ayat 28-30); meningkatkan keimanan; sumber kekuatan. (lihat Q.S. Hud Ayat 5); terhindar dari azab Allah swt. (lihat Q.S. Al-Anfal Ayat 33);

berikut ini adalah beberapa contoh doa tobat 1. Doa tobat Nabi Adam a.s

Artinya Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami. Sekiranya Engkau tidak mengampuni kami dan Engkau rahmati kami, tentu kami mejadi orang yang merugi. )Q.S. (lihat Q.S. AlAraf Ayat 23) 2. Doa tobat Nabi Ibrahim a.s

Artinya Terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi Tobat dan Maha Penyayang. (Q.S. (lihat Q.S. Al-Baqarah;128) 3. Doa nabi Yunus a.s

Artinya Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau dan dahulu aku menganiaya diri, (Q.S. (lihat Q.S. Al-Anbiya:87) 4. Doa tobat untuk diri sendiri, orang tua, dan kaum muslimin.

Artinya: Ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan orang mukmin pada hari perhitungan. (Q.S. Ibrahim:41) 5. doa tobat untuk diri sendiri, orang tua, mukminin, mukminat yang masuk ke rumah.

Artinya : Ya Tuhanku ampunilah aku dan kedua ibu bapakku, dosa orang mukmin-mukminat yang masuk ke dalam rumahku, dan janganlah Engkau bekali orang-orang zalim, kecuali kebinasaan (Q.S. Nuh:28) Selain itu, ada beberapa doa tobat, baik yang tercantum dalam Al-Quran maupun hadis. 1. Surat Al-Baqarah Ayat 286)

Artinya Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau hukum kami jika kamilupa atau bersalah. Ya Tuhan kai! Jangan Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang taksanggup kami memikulnya, Berimaaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatillah kami, (Q.S. (Q.S. Al-Baqarah: 286) 2. Surat Ali Imran Ayat 147

Artinya : Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebihlebihan dalam urusan kami . (Q.S. Ali Imran Ayat 147) 3. Surat Ibrahim Ayat 41 Artinya : Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang mukmin . (Q.S. Ibrahim: 41)) 4. Surat Ali imran Ayat 193

Artinya Ya Tuhan kami ampunillah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat baik (Q.S. AliImarn:193) 5. H.R. Bukhari dan Muslim Artinya : Ya Allah! Aku berdosa dengan dosa yang banyak, dan sesugguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Egku, maka ampunilah dosaku dengan maqfiroh dari sisi-Mu dan rahmatillah aku, sesugguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (H.R. Bukhari dan Muslim) B. Raja Raja adalah sikap mengharap rida, rahmat, dan pertoongan Allah serta yakin bahwa hal itu dapat diraih. Mengharap atau harapan menurut Al-Gazali adalah kegembiraan hati karena menanti harapan yang kita senangi. Harapan yang kita nantikan harus disertai dengan usaha dan doa. Harapan yang tidak disertai usaha dan doa dapat menjadikan seseorang menghayal atau beranganangan. Khayalan atau angan-angan kosong disebut gurur.

Jika mengharap rida, rahmat, dan pertolongan Allah swt., kita harus memenuhi ketentuan Allah swt. Jika kita tidak pernah melakukan salat ataupun ibadah-ibadah lainnya, jangan harap akan rida, rahmat, dan pertolongan Allah swt. Sayyidina Alir.a berkata, Sesugguhnya orang alim yang benar ialah yang tidak membuat orang-orang putus asa terhadap rahmat Allah dan tidak membuat orang merasa aman dari hukuman Allah. Oleh karena itu, para ulama adalah pewaris nabi. Ulama adalah dokter hati yang memberikan nasihat yang mendatangkan harapan (raja) bagi setiap orang sakit. Allah swt. Berfirman sebagai berikut Artinya Allah rida kepada mereka dan mereka rida kepada-Nya. (Q.S. Al-Bayyinah:8) Berikut ini aka dibahas sifat raja, yaitu optimis dan dinamis 1. Optimis Optimis memungkinkan seseorang melewati setiap warna kehidupan dengan lebih indah dan membuat suasana hati lebih terang Rasa optimis dapat menghilangkan penderitaan batin seseorang dan harapanya dapat timbul kembali. Tidak ada fator yang mampu mengurangi beban permasalahan dalam kehidupa ini, sebagaimana daya yang terkandung dalam gairah optimisme. Rona kebahagiaan akan tampak di wajah orang optimis, tidak saja ketika ia menikmati kepuasan hidup, juga sepanjang hidupnya baik dalam situasi positif maupun negative. Dalam berusaha mencapai cita-cita tidak jarang kita menemui kesulitan, hambatan, bahkan tantangan, namun satu yang perlu kita yakini bahwa Allah swt. Akan memberikan jalan keluar dari kesulitan tersebut. Allah swt. Berfirman sebagai berikut Artinya: Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudaah kesulitan itu ada kemudahan. (Q.S. Al-Insyirah:5-6) Allah swt. Juga berfirman sebagai berikut Artinya: Allah kelak akn memberikan kemudahan sesudah kesempitan. (Q.S. At-Talaq:7)

Orang yang sakit pun harus mempunyai perasaan optimis akan sembuh dan semangat hidup. Keyakinan akan sembuh dan semangat untuk hidup akan memberikan sugesti tersendiri sehingga membantu proses penyembuhan. Rasa putus asa hamper selalu menghinggapi jiwa manusia. Kenyataan dalam hidup ini, kdang mengharuskan seseorang berhadapan dengan kesulitan, kemelut, frustasi, serta kegagalan. Namun, sebagai orang yang beriman dan bermental kuat, kita harus mempunyai perlawanan untuk mengalahkan rasa frustasi, mengatasi kesulitan, kenelut, dan bangkit dari kegagalan. Allah swt. Berfirman sebagai berikut Artinya: Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak akan berputus asa dari rahmat Allah melaikan kaum yang kafir. (Q.S. Yusuf:87) Orang bijak mengatakan, Kemasyhuran tidk terletak pada kenyataan bahwa kita tidak pernah jatuh, tetapi kita bangkit lagi setelah jatuh. Rosulullah bersabda sebagai berikut Artinya Orang berdosa yang mengharap rahmat Allah jauh lebih disayang Allah dari pada orang yang berputus asa. (H.R. Ibnu Masud) Percaya kepada diri sendiri adaah sikap yang sangat penting dalam mencapai usaha atau citacita. Pada dasarnya cita-cita akan mudah diraih jika kita yakin mampu meraihnya. Akan tetapi, sangat disayangkan jika dalam pikiran kita selalu membayangkan kegagalan, raguragu, dan rasa takut. Agar keyakinan menjadi kuat, perlu disertai dengan semangat percaya diri degan membuang rasa takut dan ragu. Menghargai dan percaya diri sangat diperlukan agar dapat menentukan jati diri seutuhnya sehingga usaha meraih cita-cit dpat berhasil. Mari kita renungkan ungkapan orang yang selau optimis dan percaya kepada diri sendiri berikut ini. Aku percaya kepada diri sendiri dan kemampuanku karena aku tahu bahwa sebutir kepercayaan diri lebih besar nilainya dri pada sekarung bakat yang tertidur. Yakin dan percaya kepada Allah akan percaaya diri menciptakan mukjizat di atas dunia. 2. Dinamis Dinamis adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, penuh kreasi, dan segera beradaptasi dengan lingkungan. Orang yang bersikap dinamis tidak mudah merasa puas dengan prestasi-prestasi yang diperoleh, tetapi akan berusaha terus menerus untuk meningkatkan kualitas diri.

Allah swt. Mengajarkan kepada kita apabila selesai mmenyelesaikan suatu urusan atau tugas maka bergegaslah untuk merencanakan program-program berikutnya. Itulah ajaran dinamis, seperti yang terkandung dalam Surat Al-Insyirah dan Al-Jumuah berikut Artinya : Apabila engkau telah selesai mengerjakan suatu urusan, maka beregaslah untuk menyelesaikan urusan yang lain (Q.S. Surat Al-Insyirah : 7) Artinya: Apabila salat telah diselesaikan ditunaikan, maka bertebarlah kalian di muka bumi dan carilah anugerah Allah. (Q.S. Al-Jumuah.:10) Kita tidak bisa berdiam diri berpangku tangan tanpa mempunyai inisiatif untuk melakukan hal-hal positif. Imam Syafii pernah mengingatkan kepada kita dengan nasihat berikut. Harimau harus keluar dari gua jika ingin makan. Air yang bergerak lebih berih, bening, dan jauh dari berbagai penyakit. Orang yang dinamis akan bekerja keras dalam melakukan usaha baik yang berhubungan dengan aspek duniawi maupun ukhrawi. Rasulullah saw. Bersabda sebagai berikut Artinya : Bekerjalah kamu untuk urusan duniamu, seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akanmati esok hari. (H.R. Ibnu Majah) Orang yang dinamis akan jauh dari sifat malas, berpangku tangan menunggu binang jatuh dan hujan emas. Ia kan berusaha dan bertindak sehingga tampak inovatif dankreatif. Nabi Muhammad saw. Mengajarkan doa kepada kita agar terlindungi dari sikap negative termasuk sifat bermalas-malasan. Doa itu sebagai berikut Artinya: Ya Allah aku berlindung kepad-Mu dari sempit, sedih, rasa takut, kikir dan malas Tiap hasil yang besar adalah gabungan dari hasil yang kecil, sebagaimana pepatah Arab berikut. Artinya: Setetes demi setetes maka jadilah lautan. Rosulullah saw. Menegaskan dalam sabdanya berikut. Artinya amal yang paling dicintai oleh Allah adalah amal yang dikerjakan terus menerus, walau hanya sedikit. (H.R. As-Syaikhan)

Sikap dinamis menuntut kreatiftas dan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, menciptakan kreasi baru serta tidak membisaakan diri berperilaku konsumtif. Perhatikan juga resep sikap dinamis, menurut K.H. Mawardi Labby El Sulthani berikut; 1. Mengingat keutamaan, menahan marah, dan menyadari terpujinya sifat pemaaf, seperti yang disebutkan dalam Al-Quran dan hadis 2. Mengingat pedihnya siksa Allah swt, serta sadar bahwa kekuasaan Alah lebih besar dari pada kekuasaan diri kita. Sadar bahwa kita juga sedang mengharap ampunan Allah swt. Supaya di hari kiamat nanti tidak mendapat siksa. 3. Ingatlah, akibat dari permusuhan iri, dan dengki dapat menyebabkan pertikaian berkepanjangan. 4. Bercerminlah supaya kita melihat rupa yang jelek, tak ubahnya seperti seekor anjing yang buta yang sedang mengamuk. 5. Melakukan semua hal yang dapat menyembuhkan dendam dan dengki renungkan kenapa takut dipandang rendah di hadapan manusia, tetapi tidak takut dipandang rendah oleh Allah swt. Dan Rosulullah saw. Di hari kiamat. 6. Renungkanlah, apakah marah itu disebabkan oleh sesuatu yang pantas kita marah atau tidak? Ceritakanlah, pengalaman kita kepada orang lain, apakah menurut ukuran orang lain kasus yang kita hadapi pantas dilakukan dengan rasa marah atau tidak sehingga mengakibatkan kita menyesal di kemudian hari? Sejarah telah membuktikan bahwa rosulullah saw. Sering diejek, dilempari, dan diancam akan dibunuh, tetapi beliau tetap tabah dan tenang menghadapi semuanya. Bahkan, beliau selalu menjawab ejekan dengan doa kebaikan untuk yang mengejek. Artinya : Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku karena mereka tidak mengerti Ikhtisar 1. Kita semua tidak terlepas dari dosa maka sudah seharusnya bertobat dan memperbanyak istidfar. Tobat dan istigfar adalah sarana pembersih jiwa. Dosa-dosa yang kita lakukan akan berdampak buruk, diantaranya menjauhkan pertolongan Allah swt. Membuat hati menjadi keras. Banyak sekali amalan yang dapat menghapus dosa dan juga banyak hikmah dari tobat, diantaranya akan mendatangkan jiwa, dan bebas dari azab. 2. Sebagai orang beriman kita harus bersikap raja, yaitu sikap mengharap rida, rahmat, dan petunjuk Allah swt. Orang yang berputus asa atau merasa takut maka orang tersebut harus segera diobati batinya. 3. termasuk akhlak mulia adalah percaya segala hal yang positif dalam usaha. Optimisme adalah penenang hati. Dengan optimisme, orang akan menjadi sabar dalam menghadapi kesulitan, tidak putus asa dan larut dalam kesedihan, serta percaya pada diri sendiri. 4. Dinamis adalah sikap untuk terus berkembang, berfikir cerdas, penuh kreasi, dan segera beradaptasi dengan lingkungan. Orang yang dinamis, akan jauh dari sifat malas

dan berpangku tangan. Ia selalu mempunyai cita-cita dan tidak akan berhenti sebelum memperoleh apa yang dicita-citakan. Sikap selalu menuntu upaya kreatif dan inovatif serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Integrasi Budi Pekerti Hikmah Tobat Rosulullah saw. Pernah menceritakan tentang seorang pembunuh yang menangisi dosanya dan bertobat. Beliau mengatakan, Terjadi pada umat sebelum kamu, ada seorang laki-laki yang telah membunuh sembilan puluh orang. Ia menanyakan tentang siapa orang yang paling alim di dunia. Ditunjukkanlah ia kepada seorang rahib. Kemudian, ia dating dan menemui rahib itu sambil mengatakan bahwa dirinya telah membunuh sembilan puluh sembilan orang dan bertanya, Apakah aku masih dapat bertobat? rahib itu menjawab, tidak. Lalu, laki-laki itu membunuh si rahib dan menjadilah seatus orang yang telah ia unuh. Kemudian, ia menanyakan lagi tentang siapa orang yang paling alim di dunia. Ditunjukkanlah ia kepada seorang alim di depan orang alim itu ia telah mengaku telah membunuh seratus orang dan bertanya, Apakah aku masih dapat bertobat? Orang alim itu menjawab, Dapat,sambil menunjukkan sebuah kampong yang penduduknya beribadah kepada Allah swt. Orang alim mengajurkan agar jangan kembali ke kampong halamannya sebab di kampong itu penduduknya banyak melakukan kejahatan. Selanjutnya, laki-laki itu pergi ke kampong yang telah ditunjukkan orang alim. Namun, dalam perjalanan ia mendadak meninggal. Kemudian, terjadilah perselisihan antara malaikat rahamt dan malaikat azab. Malaikat rahmat mengataka bahwa sesugguhnya laki-laki itutelah bertobat kepada Allah swt. Malaikat azab mengatakan bahwa lelaki itu di dalam dirinya tidak ada kebaikan. Lalu, kedua malaikat yang telah berselisih pendapat itu sepakat mengangkat malaikat lain untuk dijadikan hakim. Malaikat yang dijadikan hakim berkata, Ukurlah jarak kedua kampong itu mana yang lebih dekat, disitulah laki-laki itu dimasukkan. Akhirnya, kedua malaikat itu mengukurnya dan ternyata jaraknya lebih dekat ke kampong yang penduduknya banyak beribadah kepada Allah swt. Akhirnya, laki-laki itu diurus malaikat rahmat. (H.R. Muttafaq Alaih)

TAUBAT

Setiap orang pasti pernah berdosa. Nafsu yang dimilikinyalah yang menjadi sumber dan pemicu segala dosa dan petaka, jika tidak dikendalikan oleh iman dan akal sehatnya. Dan orang yang bahagia adalah orang yang sanggup belajar dari dosa dan kesalahan ( mau bertobat). Dari Anas bin Malik ra. Ia berkata, Rasulullah saw bersabda, Setiap anak keturunan Adam pasti pernah melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertobat. (HR al-Hakim) Dalam hadist lain, Rasulullah saw. Bersabda : Sungguh tiap-tiap penyakit itu ada penyakit ada obatnya dan obat dari dosa adalah istighfar (memohon ampun kepada Allah). (HR ad-Dailamy) Perbuatan dosa dan maksiat merupakan sumber petaka dan bencana. Banyak dampak negatif yang timbul akibat perbuatan dosa yang dilakukan. Dampak negative yang terbesar adalah mendapat akhir hidup yang buruk (suul khotimah). Naudzubillah. Selain itu, perbuatan dosa mengundang turunnya keburukan-keburukan di dunia. Naudzubillah min dzalik. Allah Swt Berfirman : Barangsiapa yang mengerjakan dosa, maka sesungguhnya ia mengerjakannya untuk (kemudharatan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS Annisa :111) Bencana macam apapun yang menimpamu, adalah disebabkan perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari kesalahan-kesalahanmu itu. (QS asy-Syura : 30) Ali bin Abi Thalib RA. Berkata, Suatu bencana tidak akan diturunkan kecuali karena dosa, dan ia tidak dihilangkan kecuali dengan tobat. Dikarenakan manusia pasti berdosa, Allah swt. Selalu membukakan pintu taubat buat hambahamba-Nya yang dengan tulus mau memohon ampun, bertobat kembali kepada-Nya Allah swt berfirman dalam Qs Az-Zumar :53 Katakanlah: "Hai para hambaKu yang telah banyak berbuat dosa terhadap dirinya sendiri! Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah! Sebab Allah suka mengampuni segala dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Penyayang. .Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS Al-Baqarah :222)

Taubat = orang beriman....!!! Allah swt memerintahkan kepada ummat manusia, khususnya bagi yang masih memiliki iman untuk senantiasa melakukan taubatan nasuha Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS at-Tahrim :8) Bahkan Rasulullah saw. yang mashum sendiri mencontohkan pentingnya memohon ampun dan taubat kepada Allah. Rasulullah saw. Bersabda ,Wahai manusia,bertaubatlah engkau kepada Tuhanmu, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali setiap hari. (HR Ibn Hibban) Subhanallah. Banyak manfaat dari taubat yang dilakukan, di antaranya : 1.Taubat dapat menghapus segala dosa Namun begitu Aku Maha Pengampun terhadap orang-orang yang tobat, beriman dan berbuat kebajikan, lalu tetap di jalan yang benar sampai mati. (QS Thaha :82) Orang yang bertaubat dari dosa itu seperti orang yang tidak punya dosa. (HR al-Baihaqi) 2. Taubat dapat mensucikan hati 3.Allah azza wa Jalla mengganti keburukan dengan kebaikan Kecuali orang-orang yang tobat, beriman dan mengerjakan yang baik-baik, maka Allah akan mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan. Dan Allah Maha Pengampun dan Penyayang. (QS alFurqan :70) 4.Taubat menjadikan hidup tenang dan damai Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu lalu minta tobat kepada-Nya. Jika kamu kerjakan itu, niscaya Dia memberikan kesenangan yang sebaik-baiknya kepadamu sampai batas waktu tertentu. Dan Dia akan memberikan pula kepada tiap-tiap pemegang Keutamaan balasan keutamaannya itu. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan dapat siksaan "Hari yang serba gawat" (QS Hud : 3) 5.mendatangkan banyak rezeki dan kekuatan "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan

mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai. [Nuh : 10-12] 6.taubat merupakan sebab keberuntungan Adapun orang-orang yang taubat dan beriman, serta mengerjakan amal kebajikan, diharapkan semoga dia termasuk orang-orang yang beruntung. (QS al-Qasas :67) kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk syurga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun,(QS Maryam :60) Subhanallah Lantas, bagaimana kita bertaubat..??? Langkah pertama bagi seorang untuk bertaubat ialah menyesali segala dosa yang terlanjur dilakukan. Rasulullah saw bahkan bersabda , Penyesalan adalah taubat (HR Ahmad dll) dan menghadirkan niat dan keinginan untuk tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan dosa. Selanjutnya,berupaya untuk melepaskan diri dari perbuatan-perbuatan dosa tersebut lalu kemudian membiasakan diri untuk melakukan hal-hal positif seperti istighfar, zikrullah dan amal sholeh. Kecuali orang-orang yang tobat, beriman dan mengerjakan yang baik-baik, maka Allah akan mengganti kejahatan mereka dengan kebaikan. Dan Allah Maha Pengampun dan Penyayang. (QS alFurqan :70) Tiada seseorang pun yang melakukan satu dosa kemudian ia beranjak untuk mensucikan diri, lalu salat, kemudian memohon ampun kepada Allah melainkan Allah akan mengampuni dosanya. Kemudian Rasulullah saw pun membaca Qs Ali-Imran :135 Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri , mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.(HR Turmudzi dll) Apakah kita orang-orang yang bertaubat???? Tahukah kalian siapa orang yang bertaubat itu? Kami (para sahabat) pun menjawab, Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu!!Beliau pun bersabda, Siapa saja yang mengaku bertaubat,sementara ia tidak mau ilmu, maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak bertambah ibadahnya,maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak menjadikan para lawannya rela, maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak merubah cara berpakaian dan perhiasannya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak mengganti kawan-kawannya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak merubah perangainya,maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak juga melipat kasur dan tikarnya, maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Siapa saja yang mengaku bertaubat,namun ia tidak mau bersedekah,maka ia bukanlah orang yang bertaubat. Jika telah Nampak jelas sifat-sifat ini dalam diri seseorang yang mengaku bertaubat maka dialah orang yang telah bertaubat dengan sebenar-benarnya.

Jika ada orang berkata, Sungguh saya takut kepada neraka! namun ia tidak juga berhenti dari melakukan dosa-dosa, maka ia adalah pendusta dan bukan orang yang bertaubat. Jika ada seseorang berkata.sungguh saya rindu kepada surga! namun ia tidak berbuat sesuatu untuk (mendapatkan) surge, maka ia adalah pendusta dan bukan orang yang bertaubat.Jika ada orang yang berkata;Sungguh saya mencintai Rasulullah saw! namun ia tidak mengikuti sunnahnya, maka ia adalah pendusta dan bukan orang yang bertaubat.Jika ada orang yang berkata,Sungguh saya rindu untuk memeluk bidadari di surga! namun ia tidak mau memberikan maharnya, maka ia adalah pendusta dan bukan orang yang bertaubat. Sesungguhnya orang yang bertaubat itu kekasih Allah dan kekasih Rasulullah sebagaiamana yang difirmankan oleh Allah.Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri. Moga Bermanfaat Maaf atas kekurangan Bila salah tolong diluruskan Kitabatu at-Tilmidz Ishlah al-Medaniy Astaghfirullah al-adzim wa atubu ilaihi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jama dari bentuk mufradnya Khuluqun yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segisegi persesuain dengan perkataan khalkun yang berarti kejadian, serta erat hubungan Khaliq yang berarti Pencipta dan Makhluk yang berarti yang diciptakan. Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang

dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut: 1. Pengertian dari akhlak? 2. Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji? 3 Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

C.

Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain: 1. Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pen didikan Agama Islam.

2. Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari. D. Manfaat penulisan Penyusunan berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.

BAB II A.Pengertian akhlak

Diterjemah dari kitab Isaf thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat nanti. Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq. Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap lingkungan hidup.

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Quran dan Hadist serta berlaku universal.

B.Macam-macam akhlak terpuji

Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qonaah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.

Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah suuzzan yang artinya berprasangka buruk ataup negative thinking. Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha. Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat. Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.

Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya. Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-adl dan al-idl.Al-adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh pancaindera seperti hitungan atau timbangan. Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita. Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat. Sabar adalah tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Tawakal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil dari suatu pekerjaan. Qonaah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan.. Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain. Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.

1). Akhlak kepada Pencipta

Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.

# Menurut Ibnu Katsir

Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang. # Menurut A.Jurjani Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan. # Menurut Hamka Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.

2). Akhlak terhadap Sesama Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas berbicara masalah kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan hidup untuk kehidupan selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan mengatasi masalah hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun kemerdekaan seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma kesepakatan ataupun norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita akan jauh lebih mewmahami apa itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama manusia dan makhluk lainnya. Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua macam :

@ Akhlak kepada sesama muslim. Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan guru besar umat Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah yang di nukilkan dalam sebuah hadist yang artinya sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah setelah menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas social yang membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih menyakitkan lagi ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan bahkan diharamkan dalam islam. @ Akhlak kepada sesama non muslim

Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan memvonis siapa serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah mumpung ada waktu untuk perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika social sebagai makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena dalam kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social adalah tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan lainlain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam kehidupan non muslim. @ Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya adalah sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada dalam diri kita sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena akhlak adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan buruknya akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani hidup,apakah membentuk karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah sumber.Jadi kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang dilakukan punya nilai ibadah . Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan segala kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku yang dicintai Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya baginda Rasullulah SAW yang bersabda: Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya untuk itu Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik di dunia ini atau di akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum muslimin agar budi pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. 3). ADIL Pengertian adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak berat sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan tindak pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi sedikitpun. Firman Allah di dalam Al-Quran yang mamarintahkan berbuat adil antara lain: Al-Quran surat Al-Maidah ayat 8

Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman Allah berikut ini Al-Quran surat An-nisa Ayat 135

Artinya:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman supaya menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani menjadi saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah diri sendiri,orang tua dan kerabat. Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara diperlakukan secara tidak adil,maka akan menimbulkan gejolak.Firman Allah lain tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.

4). RIDHO Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala sesuatu yang diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan bahwa semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan dalam agama islam. Firman Allah dalam Al-quran surat A-baqarah ayat 153

Artinya:

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika menerima kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah dengan menyadari bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan dan keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam memutuskan suatu hal. Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia ketika menerima takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah bersabar menghadapi berbagai macam cobaan. Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah menempati tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi dialam ini merupakan kodrat atau kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan terbaik.

5). AMAL SHALIH Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu yamal yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya bagus.Amal shalih berarti segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyian atau amal jelek yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain. Secara garis besar amal shalih dapat dibagi dua macam:

1. Amal shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual kepada Allah SWT 2. Amal shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat. Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial setelah melakukan amal shalih horisontal.

Perintah Allah agar kita mangerjakan amal shalih terdapat dalam Ai-Quran anara lain: Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 82

Artinya: Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN

Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qonaah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi. Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.

Suka Be the first to like this post. Categories: Makalah Tag:macam-macam Akhlaq terpuji dan penerapan Akhlaq dalam kehidupan sehari-hari, Pengertian Akhlaq Komentar (4) Lacak Balik (0) Tinggalkan komentar Lacak balik

1. Drs. H. Moh. Holili, M.Pd.I Mei 3, 2011 pukul 3:05 am | #1 Balas | Kutip Kepada Yth Sdri : Like Rahma Dianita Pancarsari Di Tempat Assalamualaikum Wr. Wb. Salam Ukhuwah Islamiyah. Tulisan Anda tentang Akhlak ini cukup bagus, mohon ijin saya untuk memdownlod sebagai salah satu referensi dalam pemberian Mata Kuliah MPDP AQIDAH AKHLAK. Bila Anda punya tulisan yang lain, sudilah kiransueuya dikirimkan pada kami via e-mail : moh.holili@yahoo.co.id. Terima kasih. Wassalamualaikum Wr. Wb Pasuruan. 3 Mei 2011

Pengirim Drs. H. Moh. Holili, M.Pd.I

Husnuzan sebagai Perilaku Terpuji

Bab 4 Husnuzan sebagai Perilaku Terpuji

A. Husnuzhan kepada Allah dan Sabar Menghadapi Cobaan-Nya Husnuzan artinya berprasangka baik. Sedangkan huznuzan kepada Allah SWT mengandung arti selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena Allah SWT terhadap hamba-Nya seperti yang hamba-Nya sangkakan kepada-Nya, kalau seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamba kepadanya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut. Cara menunjukkan sikap husnuzan kepada Allah swt adalah: 1. Senantiasa taat kepada Allah. 2. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan. 3. Bersabar dan ikhlas apabila mendapatkan ujian serta cobaan. 4. Yakin bahwa terdapat hikmah di balik segala penderitaan dan kegagalan. B. Husnuzan kepada Diri Sendiri Husnuzan kepada diri sendiri adalah sikap baik sangka kepada diri sendiri dan meyakini akan kemampuan diri sendiri. Husnuzan kepada diri sendiri dapat ditunjukkan dengan sikap-sikap berikut: 1. Gigih dan Optimis Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah, dan ulet atau berkemauan kuat dalam usaha mencapai sesuatu cita-cita. Sedangkan optimis adalah sikap yang selalu memiliki harapan baik dan positif dalam segala hal. Manfaat sikap gigih adalah: a. Membentuk pribadi yang tangguh b. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari orang lain c. Menjadikan seseorang kreatif d. Menyebabkan seseorang tidak gampang berputus asa dan menyerah terhadap keadaan 2. Berinisiatif Berinisiatif artinya pelopor atau langkah pertama, atau senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Berinisiatif menuntut sikap bekerja keras dan etos kerja yang tinggi. Ciri khas orang penuh inisiatif, adalah: a. Kreatif b. Tidak kenal putus asa C. Husnuzan kepada Sesama Manusia Husnuzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan sikap

hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang tanpa alasan yang jelas. Nilai dan manfaat dari sikap husnuzan kepada manusia adalah: a. Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik. b. Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama. c. Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain.

PERILAKU SIFAT SIFAT TERPUJI, TAUBAT, RAJA' BERPERILAKU SIFAT SIFAT YANG TERPUJI A. TOBAT Kata tobat berasal dari bahasa Arab At-Taubah yang berarti ruju; kembali. Menurut istilah yang dikemukakan ulama, pengertian tobat adalah : Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dijalan yang jauh dari Allah kepada jalan yang lebih dekat kepada Allah. Membersihkan hati dari segala dosa Meninggalkan keinginan untuk melakukan kejahatan, seperti yang pernah dilakukan karena mengagungkan Allah SWT dan menjauhkan diri kemurkaannya. Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka syarat tobat ada empat macam, yaitu : 1. Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat ( nadam ) 2. meninggalkan maksiat itu 3. bertekad dan berjanji dengan sungguh sungguh tidak akan mengulangi perbuatan maksiat itu. 4. Mengikutinya dengan perbuatan baik, karena perbuatan baik akan menghapus keburukan. Namun apabila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat tobatnya selain yang empat macam tersebut ditambah dengan dua syarat, yaitu : 1. Meminta maaf terhadap orang yang dizalimi (dianiaya) atau dirugikan 2. Mengganti kerugian yang setimbang dengan kerugian yang dialaminya, yang diakibatkan perbuatan zalim atau meminta kerelaan. B. RAJA Kata raja berasal dari bahasa Arab yang artinya harapan. Maksud raja pada pembahasan ini adalah mengharapkan keridhaan Allah SWT dan rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia dari Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat. Raja termasuk akhlakul karomah terhadap allah SWT yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang muslim/muslimah yang mengharapkan ampunan Allah berarti ia mengakui bahwa Allah itu maha pengampun. Kebalikan dari sifat raja adalah berputus harapan terhadap ridha dan rahmat Allah SWT. Orang yang berputus harapan terhadap Allah, berarti ia berprasangka buruk kepada Allah SWT, yang hukumnya haram dan merupakan ciri dari orang kafir.

Muslim/muslimat yang bersifat raja tentu dalam hidupnya akan bersikap optimis, dinamis, berfikir kritis dan mengenal diri dalam mengharapkan keridhaan Allah SWT. Berikut adalah penjelasan ringkasan tentang hal tersebut. 1. Optimis Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan (berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya : - seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih. - Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut. Kebalikan dari sikap optimis adalah sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan, kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba. 2. Dinamis Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda dynamisch yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya : - Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat - Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya berkembang. Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis. Sifat statis harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian. 3. Berfikir kritis Dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan bahwa berfikir kritis artinya tajam dalam menganalisa, bersifat tidak lekas cepat percaya, dan sikap selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan, atau kekurangan. Orang yang ahli mmeberi kritik atau memberi pertimbangan apakah sesuatu itu benar atau salah, tepat atau keliru, sudah lengkap atau belum disebut kritikus. Kritik ada dua macam yaitu yang termasuk akhlak terpuji dan yang tercela. Pertama , kritik yang termasuk akhlak terpuji yaitu kritik yang sehat, yang didasari dengan niat ikhlas karena Allah SWT, tidak menggunakan kata-kata pedas yang menyakitkan hati, dan dengan maksud untuk mmeberikan pertolongan kepada orang yang dikritik agar menyadari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya, disertai dengan memberikan petunjuk tentang jalan keluar dari kesalahan, kekeliruan dan kekurangannya tersebut. 4. Mengenali diri dengan mengharapkan ridho Allah SWT seorang muslim yang mnegenali dirinya tentu akan menyadari bahwa dirinya adlah makhluk Allah, yang harus selalu tunduk pada ketentuan-ketentuan-Nya (sunnatullah). Iapun menyadari tujuan hidupnya adalah memperoleh ridha Allah, sehingga hidupnya diabdikan untuk menghambakan diri

hanya kepada-Nya dengan cara melaksanakan perintah-perintahnya dan meninggalkan semua larangan-Nya.

REFISI BERPERILAKU SIFAT SIFAT TERPUJI A. Tobat Kata tobat berasal dari Bahasa Arab At-Taubah ( Taubba, ya tubbu , Taubbatan) dengan kata kerja ( Taubbat ) yang berarti Ruju Pengertian tobat menurut Ulama adalah : Kembali dari kemaksiatan kepada ketaatan / kembali dari jalan yang jauh dari Allah kepada jalan yang lebih dekat dengan Allah. Membersihkan hati dari segala dosa Meninggalkan keinginan untuk melakukan kejahatan, seperti yang pernah dilakukan karena mengagungkan nama Allah SWT dan menjauhkan diri dari kemurkaan. Hukum bertobat adalah wajib bagi setiap muslim/muslimat yang sudah mukalaf ( baligh dan berakal ). Firman Allah SWT yang artinya : Wahai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat semurnimurninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukan kamu ke dalam surga . ( Q.S At-Tahrim, 66 : 8 ) Tobat dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Apabila dosa itu terhadap Allah SWT, maka syarat taubat terhadap Allah itu ada 4 : 1. Menyesal terhadap perbuatan yang telah diperbuat ( nadam ) 2. meninggalkan perbuatan maksiat 3. bertekad dan berjanji dengan sungguh sungguh 4. mengikutinya dengan perbuatan baik Syarat tobat terhadap manusia Meminta maaf terhadap orang yang di zhalimi ( dianiaya ) Mengganti kerugian seimbang dengan kerugian yang didalamnya. Bahwa seseorang yang membaca istighfar (mohon ampunan dosa kepada Allah), tetapi terus-menerus berbuat dosa, ia akan dianggap mengolok-olok Tuhannya. Demikian juga seseorang yang berbuat dosa dan baru bertobat ketika sakratul maut (nyawa sudah sampai di tenggorokan) maka tobatnya tidak akan diterima. Sebagaimana sabda rasulullah SAW yang artinya : Orang yang memohon ampunan kepada Allah (membaca istighfar), tetapi ia terus menerus berbuat dosa, maka ia dianggap mengolok-olok Tuhannya. (H.R Al-Baihaqi)

Taubat A. Pengertian taubat Yang dimaksud dengan taubat masa sekarang: meninggalkan secara langsung dosa yang sedang dilakukan. Adapun taubat masa yang akan datang: bertekad untuk tidak melakukan kembali . Taubat ada tiga macam: Taubat umum ('Am), taubat khusus Khsh, dan taubat paling khusus (khawwshul khawwsh). Taubat umum adalah taubat dari maksiat, yaitu taubat orang-orang yang bermaksiat. Taubat khusus adalah taubat dari taubat umum, taubat ini adalah taubatnya para Nabi terdahulu. Taubat paling khusus adalah taubat dari perhatian terhadap selain Allah swt, ini adalah taubatnya Rasulullah saw dan Ahlul bait (sa). Jadi taubat mereka adalah kembali kepada Allah dari pandangan kepada selain Allah. Istilah taubat ini dikenal di kalangan ahli suluk. B. Syarat-syarat taubat 1. Menyesal atas segala perbuatan dosa yang pernah dilakukan. 2. Mensucikan din dan perbuatan maksiat yang sudah dilakukan. Kerana tidak ada ertinya bertaubat jika dosa masih terus dikerjakan. 3. Bertekad dengan sungguh-sungguh bahawa tidak akan mengulanginya lagi, selama hayat dikandung badan, sampai mengucapkan selamat tinggal pada dunia yang fana ini. Syarat diterimanya taubat yaitu: 1. Ikhlas. Artinya, taubat pelaku dosa harus ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena lainnya. 2. Menyesali dosa yang telah diperbuatnya. 3. Meninggalkan sama sekali maksiat yang telah dilakukannya. 4. Tidak mengulangi. Artinya, seorang muslim harus bertekad tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. 5. Istighfar. Yaitu memohon ampun kepada Allah atas dosa yang dilakukan terhadap hakNya. 6. Memenuhi hak bagi orang-orang yang berhak, atau mereka melepaskan haknya tersebut. 7. Waktu diterimanya taubat itu dilakukan di saat hidupnya, sebelum tiba ajalnya. Sabda Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam : Sesungguhnya Allah akan menerima taubat seorang hambaNya selama belum tercabut nyawanya. (HR. At-Tirmidzi, hasan). C. Contoh perilaku taubat Diantara contoh dan tanda orang yang bertaubat adalah : Lebih berhati-hati dalam melakukan sesuatu disebabkan takut terjerumus lagi ke dalam dosa. Selain itu orang yang bertaubat akan lebih giat beramal karena merasa khawatir dosanya belum diampuni oleh Allah Swt. D. Membiasakan taubat dalam kehidupan sehari-hari

Taubat itu dilakukan setiap kita melakukan dosa, akan tetapi tentunya dosa yang berbeda. Bahkan kita harus bertaubat kepada Allah setiap saat karena mungkin saja ada dosa yang tidak terasa kita lakukan sehingga memerlukan pembersihan atau taubat. B. Raja Kata Raja berasal dari Bahasa Arab artinya harapan raja ialah mengharap keridhaan Allah SWT dan Rahmat-Nya. Rahmat adalah segala karunia Allah SWT yang mendatangkan manfaat dan nikmat. Raja termasuk akhlakul karimah terhadap Allah SWT, yang manfaatnya dapat mempertebal iman dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Seorang muslim/muslimat yang mengharapkan ampunan Allah, berarti ia mengakui bahwa Allah Maha Pengampun.

1. Optimis Optimis adalah orang yang selalu berpengharap ( berpandangan ) baik dalam menghadapi segala hal/persoalan misal : Seorang siswa ( siswi ) yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru ( SPMB ) dia berharap akan lulus dan diterima. B. B. Raja (Mengharap Keridhaan Allah) Ciri-ciri raja atau optimis yaitu: 1. Dalam berusaha (ikhtiar) seseorang akan mengawali dengan niat yang baik, yaitu karena Allah swt 2. Senantiasa berpikir positif dan dinamis, memiliki pengharapan yang baik bahwa usahanya akan berhasil, serta berani menghadapi resiko yang menghadang 3. Munculnya sifat ulet, pantang menyerah dalam menghadapi cobaan sehingga akan menjadikannya mampu berpikir kritis 4. Selalu bertawakal kepada Allah setelah usaha yang dilakukan. Ia sadar bahwa kewajiban manusia hanya berusaha dari Allah yang menentukan 5. Tidak lekas merasa puas atas apa yang diraih dan selalu berusaha meningkatkan diri 6. Jika ia menjadi orang yang berhasil, akan menyadari bahwa segala keberhasilannya berkat karunia Allah, ia tidak lupa untuk menafkahkan sebagian hasil jerih payahnya untuk beramal dan membantu mereka yang membutuhkan

2. Dinamis Kata dinamis berasal dari kata Belanda Dinamisch yang berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak dan terus tumbuh. Seseorang yang berjiwa dinamis tentu selama hidupnya tidak akan diam, misal : Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkat Seorang pedagang akan terus berusaha agar usahanya berkembang

Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Barang siapa yang amal usahanya lebih baik dari kemarin, termasuk orang yang beruntung dan jika amalnya sama dengan kemarin termasuk orang yang merugi dan jika amal usahanya lebih buruk dari yang kemarin maka orang tersebut yang tercela ( H.R.At-Tabrani ) 3. Berfikir Kritis Berfikir tidak lekas percaya, dan selalu berusaha menemukan kesalahan, kekeliruan / kekurangan. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Yang dinamakan orang Islam adalah orang yang menyelamatkan orang orang muslim lainnya dari gangguan lidah dan tangannya sedangkan orang yang dinamakan orang yang hijrah adalah orang yang meninggalkan semua larangan Allah( HR. Al-Bukhari, Abu Daud dan An-NisaI)

4. Mengenali diri dengan mengharap keridhaan Allah Dalam mengharap keridhaan Allah SWT ialah dengan berusaha mengenal diri sendiri. Barang siapa yang mengenal dirinya tentu akan mengenal Tuhannya Hal ini sesuai dengan maksud dan tujuan diciptakannya umat manusia yakni semata mata untuk mengabdikan diri pada Allah SWT. Allah berfirman yang artinya : dan Aku tidak akan menciptakan jin, dan manusia melainkan agar mereka mengabdikan diri kepada Allah (Ku). (QS Az-zariat, 51 : 56 ) Tawadu : rendah hati, yaitu sifat tidak suka membanggakan diri baik tentang pangkat, keturunan, dan pengetahuan Hilm : sifat tidak suka mendendam walaupun dalam keadaan marah sekalipun iffah : sifat yang mendorong pemiliknya untuk memelihara diri agar tidak berbuat dosa.

Vous aimerez peut-être aussi