Vous êtes sur la page 1sur 3

Matematika Teknik

PERKALIAN SILANG

Hasilkali titik dua buah vektor menghasilkan skalar, sedangkan hasilkali silang atau cross product antara dua buah vektor menghasilkan sebuah vektor yang tegak lurus pada kedua vektor tersebut. Perkalian silang antara dua buah vektor hanya berlaku untuk vektor-vektor di ruang. Untuk mempermudah menjelaskan pengertian hasilkali silang diberikan pengertian vektor satuan terlebih dahulu. Vektor satuan adalah vektor yang normnya atau panjangnya satu. Vektor satuan yang searah dengan salib sumbu, dinyatakan dengan i , j , k . Untuk di bidang, i = (1,0) dan j = ( 0,1) , sedang untuk di ruang, i = (1,0,0) , j = ( 0,1,0) dan k = ( 0,0,1) . Dari notasi vektor satuan yang searah dengan salib sumbu, kita dapat menyatakan sebuah vektor yang diketahui komponen-komponennya menjadi suku-suku dalam vektor satuan tersebut. u = (u1 , u2 ) = u1 i + u2 j Misal u = (u1 , u2 , u3 ) dan v = (v1 , v2 , v3 ) . Maka perkalian silang dari u dan v diberikan sebagai berikut : i j u x v = u1 u2 v1 v2 Contoh : 1 Hitung u x v bila u = 2 dan v = 3i j 2k 2 Jawab : i j k 2 2 1 2 1 2 u xv = 1 2 2 = i j+ k = 6i + 8 j + 5k . 1 2 3 2 3 1 3 1 2 Bagaimanakah hasilnya bila Anda menghitung v x u ? Sifat-sifat dari perkalian silang sebagai berikut : 1. u u x v = 0 2. v u x v = 0 3. uxv
2

v = v1,v2 , v3 = v1 i + v2 j + v3 k

k u3 v3

= u

v uv

)2

( Persamaan lagrange )

Secara geometris, norm perkalian silang antara dua buah vektor merupakan luas dari bangun segiempat yang dibentuk oleh kedua vektor tersebut. Sifat ini dapat
Danang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

Matematika Teknik

diturunkan dari persamaan lagrange. Untuk itu, kita dapat menghitung luas bangun segi banyak yang terletak di ruang , dengan menggunakan norma perkalian silang antara dua vektor. Contoh : Diberikan sebuah segitiga ABC dengan titik sudut A ( 2, -3, 1 ), B ( -1,4,-1 ) dan C ( 2,0,3 ). Hitung luas segitiga tersebut. Jawab : Misal u dan v berturut-turut merupakan vektor posisi dari ruas garis AB dan AC. 1 2 - 3 2 2 0 Maka u = 4 - - 3 = 7 dan v = 0 3 = 3 1 1 - 2 3 1 2 i j k u x v = 3 7 2 = 20 i + 6 j 9k 0 3 2 Luas segitiga ABC = 1 1 uxv = 517 2 2

Soal Latihan 1. Diketahui a = ( 2,1,3) , b = ( 3,11) , c = ( 0,2 ,2) . , mungkin ) : a. a x b 2 c b. a b x c 2. Carilah sebuah vektor yang tegak lurus terhadap u dan v bila a. u = ( 1,2 ,3) dan v = ( 0,2,4 ) b. u = (4 ,2 ,1) dan v = (0,2 ,1) . 3. Hitung luas segitiga ABC bila diketahui titik-titik sudutnya. a. A ( 1,2,3 ), B ( -1,2,-3 ) dan C ( 0,3,1 ) b. A ( 0,4,-3 ) , B ( -2,3,0 ) dan C ( 4,1,1 ) 4. Diketahui u = (4 ,2 ,1) , v = (0,2 ,1) dan w = (3,0,2) . Tentukan vektor proyeksi dan normnya bila vektor u diproyeksikan secara orthogonal terhadap sebuah vektor yang tegaklurus terhadap vektor v dan w . 5. Diketahui segitiga ABC , A ( 1,2,3 ) , B( -1,2,-3 ) dan C( 1,1,1 ) . a. Hitung luas ABC b.Tentukan panjang proyeksi dari sisi AB pada sisi AC. c. Hitung besar sudut ACB. Tentukan ( bila terdefinisi /

c. a x b x c

Danang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

Matematika Teknik

6. Diketahui vektor a = (1,2,1) , b = (1,1,1) dan c = (1,3,2) a. Tentukan vektor yang tegak lurus terhadap vektor a dan c b. Hitung luas bangun segitiga yang titik sudutnya merupakan ujung-ujung dari vektor a , b dan c c. Tentukan vektor proyeksi ortogonal dan panjangnya dari a terhadap b . d. Hitung besar sudut antara vektor b dan c

Danang Mursita Sekolah Tinggi Teknologi Telkom, Bandung

Vous aimerez peut-être aussi