Vous êtes sur la page 1sur 3

A. ANALISIS CERPEN a. b. c. d. e.

Judul Cerpen Penerbit Jumlah Halaman Pengarang Cuplikan Isi Cerpen : TRAKTOR : JAWA POS : 1 Hal : ADI ZAMZAH :

NYALANG mata Wo Rikan acapkali melihat derum benda itu. Meraungraung seperti tengah mentertawakan dirinya yang kini jadi sering menganggur karena tak ada lagi pekerjaan. Padahal telah lama musim penghujan menjadi mimpi indah dalam kepala lelaki gaek itu. Ia mematung di pinggiran sawah dengan mulut mengerucut, menahan amarah yang telah berhari-hari bersarang dalam dada. Telah hampir satu jam lelaki berperawakan sedikit bungkuk itu menunggu di situ. Tak dipedulikannya orang-orang yang lewat seraya bertanya, Sedang apa, Wo? Tak ada yang dikerjakannya selain hanya mengamati benda itu dengan penuh kebencian. Aku mau yang cepat, Wo. Kalau pakai sapi kan lama? Mahal sedikit tak apa, asal kerjanya bagus, kalimat Haji Ali terus terngiang dalam telinganya.Saat itu Wo Rikan tak mengerti. Berselang hari kemudian barulah ia paham bahwa makhluk berisik itulah penyebabnya.Tak cuma Haji Ali, semua orang yang semula pelanggan tetap Wo Rikan kini beralih pula darinya. Hanya dalam seminggu, semua pekerjaan yang telah enam bulan ditunggu habis tak bersisa! Kalau dengan traktor, dua kotak cuma butuh setengah hari. Biaya per kotaknya pun cuma seratus ribu. Coba bandingkan jika aku menyewa bajaknya Wo Rikan. Sehari cuma mampu menyelesaikan satu kotak, itu pun lebih mahal dua puluh ribu. Jadi ya, begitu kata mereka. Membuat Wo Rikan merasa dikhianati. Kini ia telah melihat dengan mata kepalanya sendiri, hanya dalam waktu satu jam, separuh pekerjaan hampir selesai. Tanah terbajak sempurna, sementara sang pengemudinya hanya terlihat duduk manis di sadel belakang. Terlihat amat santai. Beda dengan dirinya ketika harus duduk di tuas belakang sapi, yang disamping menjadi pengendali arah juga harus berusaha menjadi pemberat agar mata bajak bisa lebih dalam menghujam tanah. Kata orang-orang benda itu bahkan mulai merambah ke desa-desa lain. Sungguh sebuah ancaman besar. Kini tak ada pekerjaan yang tersisa selain mencangkul galengan [1] sawah. Sayangnya Wo Rikan bukanlah tukang cangkul yang ulung. Lagipula tubuhnya sudah ringkih. Habis mencangkul seharian, tiga hari berikutnya tubuh tuanya serasa remuk dihajar pegal-pegal. Tak seperti ketika ia masih muda dulu. Wo Rikan benar-benar galau dengan masa depannya. Sepertinya ia akan mati sampai di sini.

B. IDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR CERPEN a. b. Tema : Kehilangan pekerjaan karena modernisasi zaman Tahapan Alur : Perkenalan : Wo Rikan wataknya malas ; Mbok Tu wataknya acuh dan setia ; Haji Ali wataknya praktis ; Dikin wataknya pesaing Pemunculan Konflik : Wo Rikan marah karena pekerjaannya selama ini telah hilang karena traktor milik Dikin Puncak Konflik : Wo Rikan iri dan ingin merusak traktor milik Dikin yang menjadi musuh besarnya tersebut Penyelesaian : Wo Rikan akhirnya tertangkap polisi dan untuk mengganti rugi biaya kerusakan traktor, Mbok Tu menjual sapi milik Wo Rikan c. Konflik yang terjadi : Konflik Bathin, karena Wo Rikan merasa bahwa dia sudah mati karena pekerjaannya telah diambil oleh traktor milik Dikin d. e. Sudut pandang pengarang : Orang ketiga, pelaku utama Latar : f. Tempat : Sawah dan Rumah Keluarga Wo Rikan Waktu : Malam hari dan siang hari

Suasana : Hening.

Nilai-Nilai Yang Ada : Nilai Moral : Kita harus percaya bahwa setiap rejeki itu Tuhan yang mengatur Nilai Sosial : Kita tidak boleh iri dan melakukan hal yang curang

g.

Nilai-Nilai Yang Relevan Saat Ini : Setiap menghadapi masalah, kita harus selalu berdoa kepada Tuhan Setiap mengalami permasalahan sebaiknya kita selalu tenang Kita haru berusaha dan tidak boleh malas-malasan

h.

Tanggapan Atas Keunggulan dan Kekurangan Cerpen : Keunggulan :

Cerpen ini menyampaikan peristiwa yang sering dialami orang pada zaman ini, karena zaman semakin lama semakin berkembang. Sehingga teknologi yang lama pun sudah tergntikan dengan teknologi yang lebih baru dan cepat dalam penggunaannya. Jadi cerpen ini bagus karena menceritakan kehidupan zaman sekarang dengan sangat baik dan bagus dalam sebuah cerpen Kekurangan :

Hampir tidak ada kekurangan didalam cerpen ini. Hanya saja didalam cerpen ini kurang ada penegasan akan watak-watak setiap tokohnya i. Kesan : Setelah saya membaca cerpen ini, saya mendapatkan hikmah, yaitu jika menghadapi masalah kita harus menghadapinya dengan ketenangan dan selalu berdoa kepada kepada Tuhan. Dan tidak boleh mengambil jalan pintas atau berbuat curang, karena Tuhan pasti akan mengatur rejeki setiap orang.

Nama : Indra Hadi Pranata Nim : 105514007

Prodi : S1 Elkom A 2010

Vous aimerez peut-être aussi