Vous êtes sur la page 1sur 2

SURABAYA (suarakawan.

com) Pihak Keluarga RB Moh Ridwan, politisi Golkar asal Sumenep yang ditembak polisi,siang tadi mendatangi markas Polda Jatim. Mereka menuntut Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko untuk bertanggung jawab terhadap penembakan itu. Menurut Jarmoko, kuasa hukum M Ridwan mengatakan bahwa kedatangan rombongan ini untuk bertemu Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko. Kami mewakili pihak keluarga menuntut Kapolda untuk melakukan penyelidikan secara benar,tepat sekaligus menuntut pertanggungjawaban dari peristiwa ini, tutur Jarmoko di Mapolda Jatim, Kamis (17/11). Namun,keingginan perwakilan pihak keluarga ini tidak berhasil ketemu dengan Kapolda, karena Kapolda ada kegiatan di luar.Rombongan yang berjumlah 10 orang ini akhirnya menuju Irwasda Polda Jatim Kombes Pol Ahmad Lumumba dan menyerahkan surat tuntutan ini pada Kompol Mulyadi dan Kompol Bambang. Kita tak puas pada pertemuan ini, karena Kapolda atau pejabat Polda yang berkompeten tidak dapat kita temui secara langsung, kata Jarmoko. Ia menambahkan pada pertemuan dengan Kompol Mulyadi, rombongan ini tak diberi penjelasan yang cukup. Bahkan tuntutan agar polisi melakukan rekontruksi ulang peristiwa ini, menuntut permintaan maaf Polda Jatim secara terbuka dan menuntut Polda Jatim untuk bertanggung jawab terhadap peristiwa ini. Sudah kita serahkan surat ini dan kami sampaikan serta Jika tidak dijawab, kami akan mengupayakan upaya hukum secara formil akan menempuh tindakan hukum yang lain, tegasnya. Jarmoko menjelaskan tuntutan ini dilakukan keluarga korban, setelah ada beberapa fakta baru berupa kejanggalan terkait peristiwa penembakan ini, diantaranya kejanggalan itu ada fakta otopsi bahwa alur peluru yang ditemukan di ubun-ubun lalu menyilang ke bagian leher. Padahal saat itu Ridwan duduk menunggu antrian jamu yang dipesan. Tak hanya itu, keluarga Ridwan juga mempertanyakan jarak penembakan adalah 150 meter dari lokasi Ridwan duduk dan pengakuan warga sekitar yang tak melihat atau mendengar ada keributan di sana. Kami harapkan kejanggalan-kejanggalan ini menjadi perhatian Polda Jatim, terangnya. Terkait dengan pasal yang diterapkan, Jarmoko mengatakan tidak bisa kalau hanya dikenakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian saja. Terkait dengan rencana sidang Briptu Irawan yang dilakukan di Surabaya, pihaknya juga mempertanyakan kebijakan ini. Kenapa tidak disidangkan di Sumenep, ini juga kita protes.Yang pasti kita akan memantau kasus ini,agar keadilan dapat di tegakkan, ujar Jarmoko.(Wis/jto)

Vous aimerez peut-être aussi