CIRI-CIRI UMUM NEGARA SEDANG BERKEMBANG

1. 2. 3. 4. 5. 6. PRODUKTIVITAS RENDAH PENDAPATAN RENDAH PERMINTAAN (KONSUMSI RENDAH) TABUNGAN RENDAH INVESTASI RENDAH SUMBERDAYA ALAM BANYAK YANG BELUM DIOLAH 7. KETERBELAKANGAN MANUSIA

8. JUMLAH PENDUDUK YANG BANYAK 9. MATA PENCAHARIAN UTAMA BERADA DI SEKTOR PERTANIAN 10. EKSPOR KOMODITI PERTANIAN 11. IMPOR KOODITI INDUSTRI 12. KURANGNYA JUMLAH WIRAUSAHA 13. KURANG MODAL 14. DEMONSTRATION EFFECT 15. KETIDAKSEMPURNAAN PASAR 16. PENGANGGURAN TAK KENTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI

FAKTOR EKONOMI FAKTOR NON EKONOMI

FAKTOR-FAKTOR EKONOMI
SUMBERDAYA ALAM MODAL TENAGA KERJA ORGANISASI KEMAJUAN TEKNOLOGI

FAKTOR-FAKTOR NON EKONOMI

BAKAT PENDIDIKAN SIKAP ADAT-ISTIADAT NILAI MOTIVASI POLITIK KELEMBAGAAN

TEORI ADAM SMITH

SMITH MENGEMUKAKAN TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN PENTINGNYA SPESIALISASI KERJA PENTINGNYA PEMBAGIAN KERJA SISTEM PASAR BEBAS DAN PENERAPAN LAISSEZ FAIRE DALAM PEREKONOMIAN INVISIBLE HAND

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN (ADAM SMITH)

SUMBERDAYA ALAM TENAGA KERJA MODAL

TEORI JS MILL
MILL MENGANGGAP PEMBANGUNAN EKONOMI FUNGSI DARI TANAH, TENAGA KERJA, DAN MODAL ADANYA PERAN PEMERINTAH DALAM JUMLAH MINIMUM DALAM PEREKONOMIAN PENTINGNYA AKUMULASI MODAL PERCAYA PADA HUKUM YANG DIKEMUKAKAN OLEH J.B.SAY TENTANG PENAWARAN MENCIPTAKAN PERMINTAANNYA SENDIRI SETUJU TERHADAP FREE TRADE SETUJU LAISSEZ FAIRE

TEORI DAVID RICARDO

ASUMSI 1. SELURUH TANAH DIGUNAKAN UNTUK PERTANIAN 2. THE LAW OF DIMINISHING RETURN 3. LAHAN BERSIFAT LANGKA (SCARCITY) 4. TENAGA KERJA BERSIFAT VARIABEL 5. UPAH MINIMAL ATAU NATURA 6. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 7. PEMUPUKAN MODAL BERASAL DARI KEUNTUNGAN

TEORI MALTHUS MENGENAI PEMBAGUNAN EKONOMI

PEMBANGUNAN ADALAH SUATU PROSES NAIK TURUNNYA AKTIVITAS EKONOMI MALTHUS MENITIK BERATKAN PERHATIAN PADA PERKEMBANGAN KESEJAHTERAAN SUATU NEGARA MENURUT MALTHUS PERTUMBUHAN PENDUDUK SAJA TIDAK CUKUP UNTUK BERLANGSUNGNYA PEMBANGUNAN EKONOMI PERTUMBUHAN AKAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN BILA PERTUMBUHAN TERSEBUT MENINGKATKAN PERMINTAAN EFEKTIF BESARNYA GNP POTENSIAL TERGANTUNG PADA TANAH, TENAGA KERJA, MODAL DAN ORGANISASI

PENTINGNYA FAKTOR NON EKONOMI SEPERTI POLITIK, MORAL YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI LANGKAH UNTUK MENINGKATKAN PEMBANGUNAN ADALAH; 1. PERTUMBUHAN BERIMBANG ANTARA SEKTOR PERTANIAN DENGAN INDUSTRI 2. MENINGKATKAN PERMINTAAN EFEKTIF

TEORI SCHUMPETER THE TEORY OF ECONOMIC DEVELOPMENT

TEORI SCHUMPETER BERKENAAN DENGAN PERANAN WIRAUSAHA DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI MENURUTNYA MOTOR PENGGERAK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI ADALAH SUATU PROSES YANG DIBERINAMA DENGAN INOVASI

PERTUMBUHAN EKONOMI ADALAH SUATU KENAIKAN OUTPUT YANG DISEBABKAN OLEH: 1. PERTUMBUHAN PENDUDUK 2. TABUNGAN RUTIN MASYARAKAT 3. PEMBENTUKAN MODAL TANPA PERBAIKAN TEKNOLOGI PEMBANGUNAN EKONOMI ADALAH KENAIKAN OUTPUT YANG DISEBABKAN OLEH ADANYA PERANAN WIRAUSAHA (ENTREPRENEUR)

INOVASI YANG DILAKUKAN OLEH WIRAUSAHA MELIPUTI:

1. DIPERKENALKAN PRODUK BARU 2. DIPERKENALKAN CARA PRODUKSI BARU 3. PEMBUKAAN DAERAH PASR BARU 4. PENEMUAN SUMBER BAHAN MENTAH BARU 5. PERUBAHAN ORGANISASI INDUSTRI SEHINGGA MENINGKATKAN EFISIENSI

TEORI W.W.ROSTOW THE STAGES OF ECONOMIC GROWTH TAHUN 1953

1. 2. 3. 4. TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI: MASYARAKAT TRADISIONAL PRASYARAT LEPAS LANDS LEPAS LANDAS (TAKE OFF) MENUJU KEDEWASAAN (THE DRIVE TO MATURITY) MASA KONSUMSI TINGGI (HIGH MASS CONSUMPTION)

5.

MASYARAKAT TRADISIONAL
1.SEBAGAI SUATU MASAYARAKAT YANG STRUKTURNYA BERKEMBANG DISEPANJANG FUNGSI PRODUKSI BERDASARKAN ILMU DAN TEKNOLOGI PRA NEWTON DAN SEBAGAI HASIL PANDANGAN PRA NEWTON 2. STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT SEPERTI ITU BERSIFAT BERJENJANG, HUBUNGAN DARAH DAN KELUARGA MEMAINKAN PERANAN YANG MENENTUKAN 3. KEKUASAAN POLITIK TERDAPAT DI DAERAH, DITANGAN BANGSAWAN PEMILIK TANAH YANG DIDUKUNG OLEH KELOMPOK TENTARA 4. LEBIH DARI 75 % PENDUDUK BEKERJA DISEKTOR PERTANIAN

PRASYARAT LEPAS LANDAS

MERUPAKAN MASA TRANSISI DIMANA PRASYARAT-PRASYARAT PERTUMBUHAN SWADAYA DIBANGUN ATAU DICIPTAKAN ADA 2 CARA MENCAPAI PRASYARAT LEPAS LANDAS: 1. MERUBAH MASYARAKAT TRADISIONAL 2. TANPA MERUBAH MASYARAKAT YANG ADA

PRASYARAT LEPAS LANDAS

PADA TAHAP INI PERLU ADA: 1.PEMIMPIN YANG MEMILIKI NASIONALISME REAKTIF 2. FAKTOR SOSIAL POLITIK YANG MENUNJANG 3. INOVASI 4. SOCIAL OVERHEAD CAPITAL

LEPAS LANDAS (TAKE OFF)

SYARAT-SAYARAT SUATU NEGARA BERADA DALAM TAHAP INI ADALAH: 1. KENAIKAN LAJU INVESTASI PRODUKTIF MISALNYA DARI 5% ATAU KURANG MENJADI 10% DARI PRODUK NASIONAL NETTO 2. PERKEMBANGAN SALAH SATU ATAU BEBERAPA SEKTOR MANUFAKTUR DENGAN LAJU PERTUMBUHAN YANG TINGGI 3. HADIRNYA SECARA CEPAT KERANGKA POLITIK, SOSIAL DAN ORGANISASI YANG MENAMPUNG HASRAT EKSPANSI DI SEKTOR MODERN TERSEBUT DAN MEMBERIKAN DAYA DORONG PADA

TERDAPAT 3 SEKTOR DALAM PEREKONOMIAN PADA MASA LEPAS LANDAS

1. SEKTOR PERTUMBUHAN PRIMER YAITU SEKTOR YANG MENGHASILKAN LAJU PERTUMBUHAN YANG LEBIH TINGGI DARI PADA SEKTOR LAINNYA 2. SEKTOR PERTUMBUHAN SUPLEMENTER. PERTUMBUHAN PESAT TERJADI SEBAGAI KONSEKUENSI PERKEMBANGAN SEKTOR PERTUMBUHAN PRIMER 3. SEKTOR PERTUMBUHAN TURUNAN, YAITU SEKTOR YANG TUMBUH SEBAGAI DAMPAK DARI PERTAMBAHAN JUMLAH PENDUDUK, PENDAPATAN NASIONAL

NEGARA

TAKE OFF NEGARA TAHUN INGGERIS 1783-1802 JEPANG

PERANCIS 1830-1860 RUSIA BELGIA 1833-1860 KANADA

TAKE OFF TAHUN 1878-1900

1890 -1914 1896-1914

AMERIKA
JERMAN SWEDIA

1843-1860 Argentina
1850-1873 TURKI 1868-1890 INDIA

1936
1937 1952

GERAKAN MENUJU KEDEWASAAN

YAITU TAHAP KETIKA MASYARAKAT TELAH DENGAN EFEKTIF MENERAPKAN TEKNOLOGI MODERN TERHADAP KESELURUHAN SUMBERDAYA

TAHAP KEMATANGAN PADA BEBERAPA NEGARA:

INGGERIS TAHUN 1850 AMERIKA SERIKAT TAHUN 1900 JERMAN TAHUN 1910 PERANCIS TAHUN 1910 SWEDIA TAHUN 1930 JEPANG TAHUN 1940 RUSIA TAHUN 1950 KANADA 1950

CIRI-CIRI TAHAP KEMATANGAN

1. TENAGA KERJA PROFESIONAL. UPAH RIIL MENINGKAT. KEINGINAN TENAGA KERJA UNTUK MEMPEROLEH JAMINAN SOSIAL DAN EKONOMI YANG LEBIH BESAR 2. WATAK PARA PENGUSAHA BERUBAH.PEKERJA KASAR BERUBAH MENJADI MENEJER EFISIEN DAN SOPAN 3. MASYARAKAT MERASA BOSAN PADA KEAJAIBAN INDUSTRIALISASI DN MENGIGINKAN SESUATU YANG BARU MENUJU PERUBAHAN LEBIH JAUH

MASA KONSUMSI TINGGI

PADA TAHAP INI KESEIMBANGAN PERHATIAN MASYARAKAT BERALIH DARI PENAWARAN KE PERMINTAAN, DARI PERSOALAN PRODUKSI DAN DALAM ARTI LUAS

PADA TAHAP INI TERDAPAT 3 KEKUATAN YANG NAMPAK CENDERUNG MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
1. PENERAPAN KEBIJAKSANAAN NASIONAL GUNA MENINGKATKAN KEKUASAAN DAN PENGARUHNYA KE LUAR NEGERI 2. INGIN MEMILIKI SUATU NEGARA KESEJAHTERAAN DENGAN PEMERATAAN PENDAPATAN NASIONAL YANG LEBIH ADIL MELALUI PAJAK PROGRESIF, PENINGKATAN JAMINAN SOSIAL, DAN FASILITAS HIBURAN BAGI PARA PEKERJA 3. KEPUTUSAN UNTUK MEMBANGUN PUSAT PERDAGANGAN DAN SEKTOR PENTING

TEORI LEWIS TENTANG PENAWARAN TENAGA KERJA YANG TIDAK TERBATAS

ASUMSI 1. ADA DUA SEKTOR DALAM PEREKONOMIAN YAITU SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI 2. UPAH DI SEKTOR PERTANIAN MERUPAKAN UPAH SUBSISTEN 3. UPAH DISEKTOR INDUSTRI (MODERN) LEBIH TINGGI DARI PADA UPAH DISEKTOR PERTANIAN 4. PENAWARAN TENAGA KERJA DI SEKTOR PERTANIAN TIDAK TERBATAS

MENURUT LEWIS:
1. PENAWARAN TENAGA KERJA TIDAK TERBATAS DI SEKTOR PERTANIAN DAPAT DIATASI DENGAN CARA MEMINDAHKAN TENAGA KERJA DARI SEKTOR PERTANIAN KE SEKTOR INDUSTRI 2. KARENA ITU PARA PEMILIK MODAL DI SEKTOR INDUSTRI HARUS MENGINVESTASIKAN KEMBALI KEUNTUNGAN YANG DIPEROLEH SEHINGGA DAPAT MENYERAP TENAGA KERJA TAMBAHAN

TEORI PERTUMBUHAN BERIMBANG DAN TIDAK SEIMBANG

PERTUMBUHAN BERIMBANG DIKEMUKAKAN OLEH ROSENTEIN RODAN, NURKSE, DAN LEWIS MENURUT ROSEINTEIN RODAN, JIKA SELURUH RANGKAIAN INDUSTRI YANG MEMPRODUKSI BARANG-BARANG KONSUMEN DIBANGUN SECARA SERENTAK MAKA KESEMUA INDUSTRI TERSEBUT AKAN MELUAS MELALUI PROSES PELIPATGANDAN MENURUT NURKSE KEPUTUSAN INVESTASI SECARA TERPISAH-PISAH TIDAK DAPAT MEMECAHKAN MASALAH EKONOMI. KARENA ITU PEMBANGUNAN HARUS DILAKUKAN SECARA SERENTAK DISEMUA BIDANG

 MENURUT LEWIS DI DALAM PROGRAM PEMBANGUNAN SEMUA SEKTOR EKONOMI HARUS TUMBUH SECARA SERENTAK UNTUK MENJAGA KESEIMBANGAN YANG TEPAT ANTARA SEKTOR PERTANIAN DAN SEKTR INDUSTRI

TEORIPERTUMBUHAN TIDAK BERIMBANG (ROSTOW DAN HIRSCHMAN)

ARTI PERUMBUHAN TIDAK BERIMBANG ADALAH INVESTASI SEYOGYANYA DILAKUKAN PADA SEKTORSEKTOR TERPILIH SAJA. MENURUT ROSTOW AGAR SUATU NEGARA DAPAT MENCAPAI TAHAP LEPAS LANDAS MAKA INVESTASI DAPAT DILAKUKAN PADA SATU ATAU DUA SEKTOR EKONOMI TERIPILIH SAJA MENURUT HIRSCMAN, INVESTASI PADA INDUSTRI ATAU SEKTOR-SEKTOR PEREKONOMIAN YANG STRATEGIS AKAN MENGHASILKAN KESEMPATAN INVESTASI BARU DAN MEMBUKA JALAN BAGI PEREKONOMIAN LEBIH LANJUT

TEORI DUALISME
DUALISME SOSIAL. DIKEMUKAKAN OLEH JH. BOEKE. MENURUTNYA ADA 2 SISTEM YANG TERDAPAT DALAM MASYARAKAT YAITU 1. SISTEM BARAT IMPOR YAITU BERADA DIBAWAH PENGARUH DAN PENGAWASAN BARAT DENGAN MEMPERGUNAKAN TEKNOLOGI MAJU DAN STANDAR KEHIDUPAN YANG SUDAH TINGGI 2. SISTEM PERTANIAN PRAKAPITALISME PRIBUMI ADALAH TADISIONAL DENGAN TEKNOLOGI, KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN EKONOMI YANG RENDAH

PENGERTIAN DUALISME SOSIAL

PERBENTURAN ANTARA SISTEM SOSIAL IMPOR DENGAN SISTEM SOSIAL ASLI DENGAN GAYA YANG BERBEDA. KEBANYAKAN, SISTEM YANG DIIMPOR ADALAH KAPITALISME, DAPAT JUGA SOSIALISME, ATAU CAMPURAN DARI KEDUANYA. MASYARAKAT DUALISTIK DITANDAI OLEH ADANYA SISTEM BARAT IMPOR YANG LEBIH MAJU DAN SISTEM PERTANIAN PRAKAPITALIS PRIBUMI.

CIRI MASYARAKAT PRAKAPITALISME (GAYA TIMUR)

1. 2. 3. KEBUTUHAN MASYARAKAT TERBATAS. ORANG MERASA PUAS JIKA KEBUTUHAN-KEBUTUHAN MENDESAK MEREKA TERPENUHI MEMILIKI KURVA PENAWARAN YANG BERBELOK KEBELAKANG INDUSTRI PRIBUMI HAMPIR-HAMPIR TIDAK MEMPUNYAI ORGANISASI, TANPA MODAL, SECARA TEKNIS TIDAK BERDAYA DAN TIDAK MENGUASAI PASAR. PENDUDUK LEBIH SUKA PADA KEGIATAN SPEKULATIF. MEREKA TIDAK PERCAYA PADA INVESTASI YANG MENGANDUNG RISIKO.

4.

DUALISME TEKNOLOGI (BENYAMIN HIGGINS)

DUALISME TEKNOLOGI BERARTI BAHWA PENGGUNAAN BERBAGAI FUNGSI PRODUKSI PADA SEKTOR MAJU DAN SEKTOR TRADISIONAL DALAM PEMBANGUNAN NEGARA SEDANG BERKEMBANG ADANYA DUALISME SEPERTI ITU MEMPERKUAT MASALAH PENGANGGURAN TEKNOLOGIS ATAU PENGANGGURAN STRUKTURAL DI SEKTOR INDUSTRI DAN PENGANGGURAN TAK KENTARA DI SEKTOR PERTANIAN

TEORI MYRDAL
MENURUTNYA PEMBANGUNAN EKONOMI MENGHASILKAN SUATU PROSES SEBAB AKIBAT SIRKULER YANG MEMBUAT DAERAH YANG KAYA MENDAPAT KEUNTUNGAN LEBIH BANYAK, DAN DAERAH YANG MISKIN BERTAMBAH MISKIN. DAMPAK BALIK (BACKWASH EFFECT) CENDERUNG SEMAKIN MEMBESAR, DAN DAMPAK SEBAR (SPREAD EFFECTS) CENDERUNG MENGECIL. SECARA KUMULATIF KECENDERUNGAN INI SEMAKIN MEMPERBURUK KETIMPANGAN INTERNASIONAL DAN MENYEBABKAN KETIMPANGAN REGIONAL DI ANTARA NEGARANEGARA SEDANG BERKEMBANG.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MUNCULNYA BACKWASH EFFECT

MIGRASI TENAGA KERJA PERPINDAHAN MODAL PERDAGANGAN
SPREAD EFFECT ADALAH DAMPAK MOMENTUM PEMBANGUNAN YANG MENYEBAR SECARA SENTRIFUGAL DARI SENTRA EKSPANSI EKONOMI KEWILAYAH LAINNYA. BIASANYA SELURUH WILAYAH DI SEKITAR SENTRASENTRA PERKEMBANGAN AKAN MEMPEROLEH KEUNTUNGAN DARI MENINGKATNYA PASAR-PASAR PRODUK PERTANIAN DAN BERSAMAAN DENGAN ITUTERANGSANG KEARAH KEMAJUAN TEKNOLOGI

PERANAN PEMERINTAH DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

PADA FASE AWAL PEMBANGUNAN, INVESTASI HARUS DILAKUKAN DI BIDANG-BIDANG YANG MENINGKATKAN EKONOMI EKTERNAL YAITU YANG MENGARAH PADA PENCIPTAAN OVERHEAD SOSIAL DAN EKONOMI SEPERTI; TRANSPORTASI, PENDIDIKAN, KESEHATAN KARENA PIHAK SWASTA TIDAK AKAN TERTARIK MELAKSANAKAN KEGIATAN TERSEBUT, DISEBABKAN OLEH RISIKO BESAR DAN KEUNTUNGANNYA KECIL

PERANAN PEMERINTAH MENURUT LEWIS:

PENYELENGGARAAN PELAYANAN UMUM MENENTUKAN SIKAP MEMBENTUK LEMBAGA-LEMBAGA EKONOMI MENENTUKAN PENGGUNAAN SUMBERSUMBER, MENENTUKAN DISTRIBUSI PENDAPATAN, MENGENDALIKAN UANG, MENGENDALIKAN FLUKTUASI, MENJAMIN TERCAPAINYA KESEMPATAN KERJA PENUH (FULL EMPLOYMENT) MENENTUKAN LAJU INVESTASI

PERANAN PEMERINTAH MELIPUTI:

1. PERUBAHAN KELEMBAGAAN 2. PERUBAHAN ORGANISASI TENAGA KERJA 3. PENYEDIAAN SOCIAL OVERHEAD CAPITAL 4. PEMBANGUNAN PERTANIAN 5. PEMBANGUNAN INDUSTRI 6. KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL 7. PERDAGANGAN LUAR NEGERI

PEMBENTUKAN MODAL DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

PEMBENTUKAN MODAL ADALAH DIMANA MASYARAKAT TIDAK MEMPERGUNAKAN SELURUH AKTIVITAS PRODUKTIFNYA SAAT INI UNTUK KEBUTUHAN KONSUMSI, TETAPI MENGGUNAKAN SEBAGIAN SAJA UNTUK PEMBUATAN BARANG MODAL, ALAT-ALAT MESIN, FASILITAS ANGKUTAN, PABRIK, ATAU SEGALA MODAL NYATA YANG DAPAT DENGAN CEPAT MENINGKATKAN MAMFAAT UPAYA PRODUKTIF PEMBENTUKAN MODAL TIDAK HANYA BERATI PEMBENTUKAN MODAL DALAM ARTI FISIK TETAPI JUGA BERSIFAT NON FISIK (MODAL

PENTINGNYA PEMBENTUKAN MODAL

MENURUT NURKSE UNTUK MENGGUNTING LINGKARAN PERANGKAP KEMISKINAN MENURUT LEWIS PEMBENTUKAN MODAL DAPAT MENCIPTAKAN KESEMPATAN KERJA, PERLUASAN PASAR PEMBENTUKAN MODAL UNTUK MENGANGGULANGI MASLAH NERACA PEMBAYARAN MENGURANGI UTANG LUAR NEGERI MENINGKATKAN PENDAPATAN NASIONAL MENYEBABKAN PENGUASAAN SUMBERDAYA ALAM SECARA TEPAT SEHINGGA DAPAT MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA LAJU PEMBENTUKAN MODAL

KEKURANGAN PENDAPATAN RENDAH PRODUKTIVITAS RENDAH LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK YANG TINGGI KEKURANGAN WIRAUSAHA KETIMPANGAN DALAM DISTRIBUSI PENDAPATAN PASAR SEMPIT LEMBAGA KEUANGAN EFISIENSI TENAGA KERJA YANG RENDAH, FAKTOR YANG TIDAK MOBIL, SPESIALISASI DAN AKTIFITAS BERUSAHA YANG TERBATAS KETERBELAKANGAN TEKNOLOGI ANGGARAN DEFISIT KENAIKAN PAJAK DEMONSTRATION EFFECT

SUMBER-SUMBER PEMBENTUKAN MODAL

SUMBER DOMESTIK; (1) KENAIKAN PENDAPATAN NASIONAL, (2) TABUNGAN, (3) PENDIRIAN LEMBAGA KEUANGAN, (4) MEMPERTAHANKAN KETIMPANGAN DISTRIBUSI PENDAPATAN, (5) KEBIJAKAN FISKAL (6) KEUNTUNGAN BADAN USAHA SUMBER EKSTERNAL: (1) BANTUAN LUAR NEGERI, (2) PERDAGANGAN INTERNASIONAL