Vous êtes sur la page 1sur 2

Reaksi Multikomponen Berkembang Ke Tahap Yang Lebih Maju

Kimiawan dari Belanda telah berhasil membawa percobaan yang melibatkan reaksi multikomponen ke tingkat yang lanjut, dengan mengkombinasi delapan reagen dalam satu tabung reaksi mereka berhasil melakukan tiga macam reaksi multikomponen yang berbeda dan dari reaksi ini menghasilkan sembilan macam ikatan baru hanya dalam satu tahap saja. Adalah Romanu Orru, Eelco Ruijter, dan sebuah grup daru Universitas VU Amsterdam barubaru ini telah mengembangkan dua reaksi multikomponen berbasis reaksi dengan selektifitas tinggi gugus alfa isosianida yang bersifat asam. Kami menemukan dua reaksi ini sangat selektif dalam reaktifitasnya, kata Ruijter, akan tetapi kedua reaksi tersebut juga kompatibel dengan adanya berbagai macam gugus fungsi yang terdapat dalam setiap reagen yang terlibat, dan tentu saja bekerja pada berbagai macam jenis pelarut. Ketika kami mengethaui hal tersebut maka kami berharap kami bisa menyatukan zat-zat ini dengan jenis reaksi multikomponen yang lain untuk mereaksikan mereka semua. Tim peneliti tersebut mengawali reaksi dengan cara yang sederhana, dengan mengkombinasikan seiap dua reaksi multikomponen mereka dengan reaksi multikomponen yang lain, seperti yang telah dikembangkan oleh Passerini pada tahun 1920 dan Ugi pada tahun 1960. Mereka juga menemukan bahwa reaksi mereka juga dapat dikombinasikan dengan reaksi multikomponen yang telah banyak dilaporkan saat ini. Kami telah mengembangkan sekitar lima sampai enam komponen reaksi, dan kami menyadari bahwa hanya terdapat sedikit permasalahan untuk menggabungkan tiga macam reaksi multikomponen dalam satu tempat, Ruijter menjelaskan. Bila reaksi kedua telah berjalan dalam tempat yang sama dimana reaksi ini tidak bergantung dengan reaksi pertama maka kedua produk dapat bergabung dengan menggunakan reaksi multikomponen ketiga. Masalah terakhir yang perlu di tangani adalah bagaimana memastikan setiap reaksi berjalan sempurna sebelum reaktan untuk reaksi selanjutnya ditambahakan, kata Ruijter, disebabkan banyaknya komponen pada setiap tahap memiliki gugus fungsi yang sama. Dia menambahkan penggabungan akan terjadi disebabkan karena dua reaksi pertama berjalan sempurna meskipun rasio reaktan yang terlibat hampir 1:1:1, sehingga hal ini tidak akan menyebabkan adanya residu yang tertinggal. Setiap reaksi penggabungan yang terjadi sangat-sangat efisien, dengan yield

reaksi antara 50 sampai 80%, dan berkisar 90% untuk setiap stepnya bila reaksi yang sama telah dilakukan. Ide menggabungkan reaksi multikomponen adalah ide dari banyak peneliti, kata Bruce Ganem dari Universitas Cornel Ithaca. Tim ini berhak mendapatkan banyak kredit untuk usaha mereka yang telah berhasil mencari jarum dalam tumpukan jerami-menemukan kombinasi yang sangat tepat dari berbagai reaksi multikomponen untuk mendapatkan produk yang berguna. Hal ini merupakan pendekatan yang memaksimalkan pengetahuan kita tentang reaksi multikomponen. Eelco berharap bahwa kemampuan penggabungan ini akan menghasilkan berbagai macam molekul kompleks dalam waktu yang singkat sehingga sangat berguna bagi bidang kesehatan. Disebaban hanya satu langkah maka bayangkan jika anda dapat membuat satu molekul kompleks dalam waktu singkat dibandingkan dengan metode yang yang lain, tambahnya. Metode ini sangat sederhana sehingga mahasiswa tingkat pertamapun akan dapat melakukannya di Lab mereka. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya kendali kontrol terhadap stereokimia molekul yang dihasilkan- produk dari delapan reagen yang dihasilkan menghasilkan empat stereoisomer (dalam jumlah yang sama) dimana hal ini sangat sulit untuk dipisahkan. Stereoselektif adalah masalah utama dalam reaksi multikomponen, kata Eelco. tapi hal ini tetap menjadi salah satu tantangan yang harus kami hadapi, tambahnya. Sumber artikel dan gambar: http://www.rsc.org/chemistryworld/News/2009/July/14070902.asp

Vous aimerez peut-être aussi