Vous êtes sur la page 1sur 9

Tugas Remedial Fisika

Anisa Dwi Jayanti X-4

Hukum Newton
Hukum gerak Newton adalah tiga hukum fisika yang menjadi dasar mekanika klasik . Hukum ini menggambarkan hubungan antara gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang disebabkannya. Hukum ini telah dituliskan dengan pembahasaan yang berbeda-beda selama hampir 3 abad,dan dapat dirangkum sebagai berikut:

HUKUM NEWTON I disebut juga hukum kelembaman (Inersia).

Sifat lembam benda adalah sifat mempertahankan keadaannya, yaitu keadaan tetap diam atau keaduan tetap bergerak beraturan.

Hukum 1 Newton berbunyi: Benda yang dalam keadaan diam akan mempertahankan keadaannya untuk tetap diam dan benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan cenderung mempertahankan keadaannya untuk bergerak lurus beraturan dalam arah yang sama selama tidak ada gaya yang bekerja padanya.

DEFINISI HUKUM NEWTON I : Setiap benda akan tetap bergerak lurus beraturan atau tetap dalam keadaan diam jika tidak ada resultan gaya (F) yang bekerja pada benda itu, jadi: S F = 0 a = 0 karena v=0 (diam), atau v= konstan (GLB) Contoh yang sering dialami, misalnya, ketika berada di dalam mobil. Apabila mobil bergerak maju secara tiba-tiba, maka tubuh kita akan terdorong ke belakang. Demikian juga ketika mobil tiba-tiba direm, tubuh kita akan terdorong ke depan. Contoh lainnya, ketika kita menarik selembar kertas yang ditindih oleh tumpukan buku tebal atau gelas. Jika lembar kertas tadi ditarik dengan sangat cepat, maka tumpukan buku atau gelas tersebut tidak bergerak. Penjelasan hukum 1 Newton adalah sebagai berikut : Sifat benda untuk mempertahankan keadaannya yang diam tetap diam, yang bergerak lurus beraturan tetap bergerak lurus beraturan disebut inersia benda.

Hukum Newton II
Hukum 2 Newton berbunyi Percepatan sebuah benda yang diberi gaya adalah sebanding dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda Dalam bentuk rumus hukum 2 Newton dapat dituliskan sbb F=m.a dimana, F = gaya (N). m = massa benda (kg). a = percepatan benda (m/s2).

sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.

HUKUM NEWTON III


Hukum 3 Newton berbunyi Setiap ada gaya aksi, maka akan selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar F kepada benda A. F dan F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai dan F adalah reaksinya Hukum 3 Newton menjelaskan bahwa setiap ada gaya aksi akan timbul gaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Ciri gaya aksi reaksi : * besarnya sama. * arah berlawanan. * bekerja pada benda yang berlainan.

DEFINISI HUKUM NEWTON III: Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama, yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah. Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda yang berlainan. F aksi = - F reaksi N dan T1 = aksi reaksi (bekerja pada dua benda) T2 dan W = bukan aksi reaksi (bekerja pada tiga benda)

Vous aimerez peut-être aussi