Vous êtes sur la page 1sur 2

ANTENA MENUJU DUNIA SPIRITUAL ILAHIYAH

Pineal Gland adalah suatu kelenjar yang terletak pada modul otak manusia. Mengapa disebut Pineal , karena kelenjar ini berbentuk seperti Pine cone atau biji Pinus . Secara horisontal ia terletak di diantara dan di atas kedua mata; sehingga jika ditarik garis sambung antara dua mata dan titik lokasi kelenjar, maka akan terbentuk sebuah segitiga.

Ini sebabnya Pineal Gland disebut juga sebagai mata ketiga the Third Eye . Perempuan di India sekitarnya berkebiasaan untuk mereplikasi mata ketiga ini dengan tanda bulat di atas kedua mata.

Tiga titik mata inilah yang merupakan stargate atau jembatan untuk mengakses jejaring kesadaran semesta (universal consciousness network).

Pada tataran manusia, ujung sula ini terletak pada Pineal Gland tersebut , atau crown chakra (chakra mahkota) yang juga terhubung langsung dengan solar chakra (chakra matahati).

Ujung-ujung sula yang terletak pada chakra mahkota ini bisa diasosiasikan dengan antenna wireless dari suatu Client PC (komputer personal) yang mengakses jejaring jagat yang semuanya bermuara pada Server dari semua sula (semua mata).

Agar komunikasi antara Client dengan Server terjalin secara efisien, maka getaran frekuensi dari antenna Client haruslah selaras (tuned-in) dengan frekuensi Servernya. Seperti Radio frekuensi, supaya bisa menerima informasi dari pusat, maka channel-nya harus di selaraskan (Chanelling).

Vibrasi frekuensi antena kita bisa diselaraskan dengan cara menyetel badan kita pada keadaan meditatif, misal Meditasi, dzikir dll. sesuai dengan keyakinan masing-masing, yang dipusatkan pada chakra tertentu dari tubuh kita, yang mana setiap chakra memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.

Mata ketiga ini, dalam bahasa populernya kadang disebut sebagai Indera ke enam , yakni Indera yang berfungsi untuk sensing hal hal yang bersifat metafisis dan spiritual. Makin kuat indera ke enamnya, makin mudah kita berkomunikasi dengan Tuhan.

Konon pada jaman dahulu Indera inilah yang lebih banyak digunakan daripada Indera lainnya. Semakin lama semakin jarang digunakan, sehingga secara fisik Pineal Gland ini, seiring evolusi, semakin mengecil dan mengkerut (rudimenter). Jadi jaman dahulu, kita lebih bisa mengakses informasi semesta, misal, kapan Gunung Merapi meletus, gempa, bahkan kapan suatu daun akan jatuh, tanpa bantuan suatu alat.

Ahmad Samanto, Bayt al-Hikmah Institute - Research & Development Center for Islamic Philosophy, Mysticism, Science & Civilizations LINK Tentang Pinela Gland: http://en.wikipedia.org/wiki/Pineal_gland LINK : Gambar Pineal Gland http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&channel=s&hl=id&q=pineal+gland&um=1&ie=UTF8&source=univ&sa=X&ei=e7KBTYCjOYXYrQew3PnCCA&ved=0CDwQsAQ&biw=1366&bih=578 LINK segala hal tentang Pineal Gland di Google Search: http://www.google.co.id/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3AenUS%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp&biw=1366&bih=578&q=pineal+gland&btnG=Penelusur an+Google http://www.crystalinks.com/thirdeyepineal.html

Vous aimerez peut-être aussi