Vous êtes sur la page 1sur 5

Outline deskripsi mata ajar Nama mata ajar : Mobilisasi dan Imobilisasi Beban studi : Prasyarat : Tidak ada

Tujuan : mampu memberikan simulasi pengelolaan kasus klien dengan gangguan mobilisasi atau mempertahankan fungsi mobilitas klen dengan merapkan teori dan prinsip ilmu dasar keperawatan da ilmu keperawatan dasar A. Care Provider Bahan Kajian Sub Bahan kajian Anatomi Otot/muskulo Tulang Sendi Ligamen, tendo, kartilago, macam-macam otot Perubahan anatomi berdasarkan perubahan pada tahap-tahap perkembangan pasien Fisiologi Mekanisme kontraksi otot Mekanisme perpindahan potensial membran pada serat otot & sinaps Koordinasi gerakan Kesejajaran & keseimbangan tubuh tubuh Peran sistem saraf pada pengaturan gerakan Keseimbangan tubuh Perubahan fisiologi berdasarkan perubahan pada tahap-tahap perkembangan pasien. Biokimia Mekanisme biokimia kontraksi otot pada level aktin miosin Mekanisme biokimia sinaps saraf dan otot Mekanisme biokimia penghasilan energi untuk kontraksi otot Patofisiologi Gangguan yang disebabkan: 1. Faktor genetik/konginetal 2. Infeksi 3. Neoplasma/Keganasan 4. Autoimun 5. Trauma Mekanis Pengenalan patofisiologi penyakit-penyakit berdasarkan pembagian di atas dan memperhatikan angka kejadian penyakit yang sering ditemuai pada semua tingkatan tahap perkembangan. Terapi Farmakologis: Macam obat yang berhungan dengan otot dan tulang serta efeknya pada tubuh. Non Farmakologis: Tindakan pembedahan, traksi, reposisi, elastis banded, gips, nutrisi, berbagai jenis exercise/olah raga yang memperhatikan prinsp patient safety. Psikologi Konsep diri Meodologi Keperawatan: Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian Riwayat kesehatan: Riwayat trauma, ada tidak kelaianan bawaan, riwayat patoloi berhubungan dengan otot, tulang, sendi. keluhan utama: Keterbatasan mobilitas

pemeriksaan fisik: head to toe pada setiap tahapan perkembangan: bayi : spina bifida, kelemahan otot, Anak : kelemahan otot, kemampuan berjalan, posture tubuh, kesimbangan gerak. Dewasa : Kekuatan tonus otot, keseimbangan, posture, kontinuitas tulang, keterbatasan gerak. Lansia : Densitas tulang, keterbatasan gerak, kontraktur, atropi otot. pemeriksaan diagnostik : x ray, EMG, bone scanning, pengukuran densitas tulang pemeriksaan laboratorium: DL, serum elektrolit, kolin transferase. 2. Diagnosis keperawatan 1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kesejajaran tubuh yg buruk, penurunan mobilisasi. 2. Resiko cidera berhubungan dengan ketidaktepatan mekanik tubuh, posisi, dan teknik pemindahan 3. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak, tirah baring, penurunan kekuatan 4. Gangguan intregtas kulit berhubungan dengan keterbatasan mobilisasi, tekanan permukaan kulit, gaya gesek 5. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan keterbatasan mobiliasasi, resiko infeksi, retensi urine. 6. Inkontnensia total berhubungan dengan perubahan pola eliminasi dan keterbatasan mobilisasi. Mampu membuat rencana keperawatan sesuai dengan diagnosis keperawatan yang di tegakkan pada kasus gangguan kebutuhan mobilisasi. Macam-macam intervensi keperawatan pada pemenuhan kebutuhan mobilisasi dengan menerapkan konsep basic science dan nursing basic science serta legal etik berdasarkan tumbuh kembang pasien: (skill lab) 1. Pengukuran vital sign dan tingkatan kesadaran 2. Pengukuran kekuatan otot 3. Teknik mengangkat pasien, pengaturan posisi, memndahkan pasien, membantu berjalan, penggunaan alat bantu, mengajarkan penggunaan alat bantu. 4. Latihan rom aktif dan pasif 5. mengurangi bahaya immobilisasi. Proses dokumentasi catatan perkembangan pasien dengan gangguan mobilitas fisik sesuai dengan legal etik.

3. Rencana Keperawatan 4. Implementasi

5. Evaluasi

B. Educator: 1. Pendidikan kesehatan tentang mobilisasi dan imobilisasi kepada klien. 2. Pendidikan kesehatan tentang upaya rehabilitasi, Penggunaan alat bantu, penggunaan protese. 3. Pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang berhubangan dengan pembentukan tulang.

C. Manejer: Pengelolaan asuhan keperawatan klien dengan gangguan mobilisasi dan imobilisasi. D. Reseacher: Penelitian sederhana yang berhubungan dengan mobilisasi dan imoblisasi. E. Comunity Leader: support system pada keluarga/masyarakat untuk mengatasi permasalahan mobilisasi & immobilisasi

Outline deskripsi mata ajar Nama mata ajar : Integritas kulit Beban studi : Prasyarat : Tidak ada Tujuan : mampu memberikan simulasi pengelolaan kasus klien dengan gangguan integritas kulit/kebersihan diri atau mempertahankan fungsi integritas kulit klien dengan menerapkan teori dan prinsip ilmu dasar keperawatan dan ilmu keperawatan dasar A. Care Provider Bahan Kajian Sub Bahan kajian Anatomi Kulit dan kelenjar keringat Kuku Rambut Perubahan Anatomi berdasar usia perkembangan: Bayi: Anak-anak: Dewasa: sensasi Lanju usia: texstur dan kelembaban, keutuhan kulit (lesi kulit), hiperpigmentasi, Fisiologi Mekanisme kulit sebagai mekanisme pertahan tubuh Kulit sebagai pengatur suhu, proses penguapan tubuh Mekanisme pembentukan vitamin D di kulit Mekanisme pembentukan sel epitel kulit Biokimia Patofisiologi Gangguan pada pemenuhan kebutuhan integritas kulit yang disebabkan: Faktor genetik/konginetal Infeksi Neoplasma/Keganasan Autoimun Trauma Mekanik Terapi Farmakologis: Macam obat yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan integritas kulit Non Farmakologis: Nutrisi dan cairan, perawatan tradisional, pijat, yang memperhatikan prinsp patient safety. Psikologi Konsep diri Asuhan

Keperawatan 1. Pengkajian

Riwayat kesehatan: riwayat penggunaan kosmetik dan obat-obat yang mempengaruhi kulit, riwayat alergi obat atau bahan lainnya. keluhan utama: Kerusakan integritas kulit dan nyeri pemeriksaan fisik: head to toe pada setiap tahapan perkembangan: Keadaan kulit: elastisitas, warna, turgor, kelembaban, integritas. pemeriksaan diagnostik : skin test pemeriksaan laboratorium: imunoglobulin E (test alergi) Hambatan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan efek tirah baring, penurunan kekuatan, gangguan muskoloskeletal. Aktual/resiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan keterbatasan mobilisasi, tekanan pada permukaan kulit, gaya gesek, friksi, kelembaban. Resiko infeksi yang berhubungan dengan luka terbuka. Nyeri yang berhubungan dengan dekubitus/luka. Rencana keperawatan sesuai dengan diagnosis keperawatan yang di tegakkan pada kasus gangguan kebutuhan intgritas kulit. Macam-macam intervensi keperawatan pada pemenuhan kebutuhan integritas kulitdengan menerapkan konsep basic science dan nursing basic science serta legal etik berdasarkan tumbuh kembang pasien: (skill lab) yang difokuskan pada pencegahan atau penanganan luka: Pengukuran vital sign dan tingkatan kesadaran Higiene dan perawatan kulit : memandikan pasien Pengaturan posisi. Penyedian sarana: alat pendukung (kasus dan tempat tidur teraupetik) Penatalaksanaan luka/dekubitus: Perawatan luka Debridement Pemberian nutrisi tinggi protein Proses dokumentasi catatan perkembangan pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan integrtas kulit sesuai dengan legal etik.

2. Diagnosis keperawatan

3. Rencana Keperawatan 4. Implementasi

5. Evaluasi

B. Educator: 1. Pendidikan kesehatan tentang upaya pemeliharaan kulit: kebersihan/integritas kulit 2. Pendidikan kesehatan tentang nutrisi yang berhubangan kondisi kulit. C. Manejer: Pengelolaan asuhan keperawatan klien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan integritas kulit D. Reseacher: Penelitian sederhana yang berhubungan dengan integritas kulit

E. Comunity Leader: support system pada keluarga/masyarakat untuk mengatasi permasalahan integritas kulit

Vous aimerez peut-être aussi