Vous êtes sur la page 1sur 17

Penarikan Kesimpulan Induktif

Levina / XIIA1 / 22 Rey / XIIA1 / 24

Konten
 Pengertian

Proses berpikir yang bertolak dari 1/sejumlah fenomena individual untuk membuat kesimpulan. Terdiri atas :

Generalisasi Analogi Kausalitas

GENERALISASI
Merupakan proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk membuat kesimpulan yang bersifat umum dan mencakup seluruh peristiwa tersebut Terdiri: Generalisasi Loncatan Induktif , Generalisasi Tanpa Loncatan Induktif

GENERALISASI LONCATAN INDUKTIF


Merupakan penarikan kesimpulan yang bertolak dari sejumlah fakta / fenomena, namun fakta / fenomena yang digunakan belum mencerminkan seluruh fakta yang ada. Contoh: Ani adalah siswa kelas XI-A1 yang suka mie ayam, Carol juga siswa kelas XI-A1 yang menyukai mie ayam, begitupun dengan Yana, Leo dan Dian. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi kelas XI-A1 menyukai mie ayam.

GENERALISASI TANPA LONCATAN INDUKTIF

Merupakan sebuah generalisasi yang tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang digunakan sebagai dasar pengambilan kesimpulan cukup banyak (mewakili) dan meyakinkan sehingga tidak terdapat peluang untuk menyanggah kesimpulan yang dihasilkan. Contoh: Setelah dilakukan tes menggambar di TK Bintang Kejora sejumlah 40 anak diperoleh hasil sebagai berikut: 15 anak suka menggambar tokoh Naruto, 5 anak suka menggambar pemandangan alam, 10 anak suka menggambar tokoh Doraemon, dan sisanya suka menggambar tokoh Sinchan. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa anak-anak TK Bintang Kejora tersebut lebih suka menggambar tokoh-tokoh kartun Jepang.

Merupakan pola penarikan kesimpulan berdasarkan pada perbandingan antara 2 peristiwa / 2 benda / 2 hal yang memiliki kemiripan. Terdiri dari: Analogi Deklaratif, Analogi Logis / Analogi Induktif

Merupakan sebuah cara untuk menjelaskan suatu hal yang tidak dikenal dengan membandingkannya dengan hal lain yang sudah dikenal. Analogi ini juga harus memiliki sebuah kesimpulan yang dapat berupa nilai hidup. Dalam setiap penyimpulan analogi terdapat tiga unsur, yaitu: 1. peristiwa pokok yang menjadi dasar analogi 2. persamaan prinsipal yang menjadi pengikat 3. fenomena yang hendak kita analogikan Contoh: Ilmu pengetahuan dibangun oleh fakta-fakta sebagaimana sebuah rumah dibangun oleh batu-batu. Tapi tidak semua kumpulan fakta adalah ilmu, sebagaimana tidak semua kumpulan batu adalah rumah.

Merupakan sebuah proses penalaran yang bertolak dari suatu kesamaan aktual antara 2 hal / peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang berlaku untuk satu hal juga berlaku untuk hal lainnya juga. Contoh: Banda adalah seorang tamatan Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Bangsa. Ia telah memberikan prestasi luar biasa pada perusahaan tempatnya bekerja. Sosialisasinya juga bagus. Pada waktu penerimaan karyawan baru, Direktur perusahaan langsung menerima Andi karena ia juga berasal dari Fakultas Ekonomi Universitas Nusa Bangsa. Semua pelamar lain diabaikan begitu saja. Beliau berpikir bahwa karena Banda Andi berasal dari sekolah yang sama dengan Banda, maka ia tentu memiliki kualitas yang sama dengan Banda.

Merupakan

suatu pola penarikan kesimpulan berdasarkan pada kenyataan bahwa semua peristiwa yang terjadi pasti memiliki hubungan sebab-akibat. Terdiri dari: Kausalitas Sebab-Akibat, Kausalitas Akibat-Sebab, dan Kausalitas Sebab Akibat / Akibat Sebab.

Hubungan

ini mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui menuju pada suatu kesimpulan yang merupakan akibat yang terdekat.

Sebab 1 Sebab 2 Sebab 3 Sebab 4 Sebab 5

Akibat/ Konklusi

Contoh: Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal. Kalimat 1 s.d 3 adalah data yang berupa sebab sementara kalimat ke-4 adalah kesimpulan berupa akibat

Merupakan

proses berpikir yang induktif juga dengan bertolak dari 1 / sejumlah peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang kemudian bergerak menuju sebab yang dianggap telah menimbulkan akibat tersebut.
Akibat 2 Akibat 3 Akibat 4 Akibat 5

Akibat 1

Sebab (konklusi)

Contoh: Saat ini perampokan terjadi dimana-mana. Bahkan pembobolan bank pemerintah juga terjadi dalam jumlah yang besar. Pencurian sepeda motor merebak sampai ke desa-desa. Pemerasan hampir setiap saat terjadi di mana pun. Penodongan di bus kota dan angkutan umum sudah dilakukan secara terbuka. Semua ini terjadi karena kekuatan hukum tidak berjalan dengan seharusnya.

Kalimat

1 s.d 5 adalah data yang berupa akibat sementara kalimat ke-6 adalah kesimpulan berupa sebab.

Dalam

pola ini merupakan sebuah rangkaian yang saling berhubungan dan berkesinambungan. Sebab / akibat yang terakhir akan menjadi sebab / akibat utama.
Akibat 1/Sebab 2 Akibat 2/Sebab 3 Akibat 3/sebab 4

Sebab 1

Sebab / akibat (konklusi)

Sepanjang hari Minggu kemarin, Dada menggunakan seluruh waktunya hanya untuk bermain sepak bola saja. Akibatnya, malam harinya ia terlalu lelah untuk belajar padahal keesokan harinya ia harus mengalami ulangan Matematika. Keesokan harinya, Dada tidak dapat mengerjakan ulangan tersebut dengan baik. Ia mendapatkan nilai 4,50. Oleh karena itu, ia diharuskan mengikuti remediasi Matematika. Kalimat 1 merupakan sebab yang memunculkan akibat (kalimat 2), kalimat 2 menjadi sebab munculnya akibat 3, dst.
Contoh:

Vous aimerez peut-être aussi