Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
H = HEPA U = ULPA
U16 (p.62)
H14 (PO) H14 (PO)
Kelas kebersihan
E-umum= R.prod & pengem primer E-khusus= pengolahan bhn higrosk
F8 / H13
Un controlled area
Kelas kebersihan F=pengemasan sekunder =R masuk karyw G=R penerimaan barang/ gudang/ ganti pakaian luar/ ganti pak kerja/ R istirahat/ Kantin/ MCK/ Lab.
Cuplikan : PO CPOB 2006 hlm 60-62 Rekomendasi sistem tata udara Kl Keb A
Dibawah LAF 16-15 45-55 U16 (99.9999%) H14 (99.995%) 0.36-0.54 m/det Tk Kebershan Suhu C RH % Effis. Filter Pertuk udr / jam Ket
D E F
Bersih
20-27
40-60
Umum
20-27
Maks 70
-Kemas sekund
20-28
TD
TD(tak diklasifikasi)
TD
-R masuk kyw
sh km 30
TP
TP(tak perlu)
PO HLM 127
10. Matikan kuman dg. menggunakan kertas pembersih unt mencegah pencemaran, Kemudian buang kertas pembersih
SARAN TAMBAHAN
Pakai krim pelembab pada tangan untuk melindungi kulit
PERINGATAN
Efektivitas mencuci tangan terkait dg penggosokan, langkah ke 2 sampai ke 7 harus berlangsung Diperlukan masa lebih lama bila tangan terlihat kotor
selama10-15 detik.
Bagian tangan yg harus tercuci Tempat cuci tangan dilengkapi dg : - air bermutu air minum - sabun antiseptik (mengandung kloroksifenol 0.5 % b/b atau sabun cuci tangan cair
- alat pengering tangan/ tisu sekali pakai/ handuk yg setelah dipakai dicuci kembali
PO hlm 63
Daerah Kegiatan
Ruang ganti pakaian, toilet, Ruang sarana penunjang Gudang Koridor area produksi Kantor, Produksi, R. Pengolahan dan pengemasan, Laboratorium Pemeriksaan visual (misal : pemeriksaan kejernihan ampul)
4 5
6 7 8
SPEKTRUM ANTIMIKROBIAL, hlm 129 No 1 2 3 4 5 Klp snyw Alkohol Khlorhexidin Iodophor Phenol Triclosan Gram + +++ +++ +++ +++ +++ Gram +++ ++ +++ + ++ Mikobact +++ + + + + Fungi +++ + ++ + Virus +++ +++ ++ + +++ Laju kerja Cepat Menengah Menengah Menengah Menengah Keter. 60-95% alergi iritasi - jika +.... bervariasi
Contoh DESINFEKTAN UNTUK SANITASI, hlm 140, dst. Golongan 1.Alkohol Etil alkohol Isopropil alk Konsentrasi Cara kerja B S F V Optimal pada Denaturasi Sel protein 70 % b d b b & enzim, mengganggu 95-100% Pemebelaha n sel, merusak membran Kebaikan Bereaksi cepat, menguap tanpa sisa, punya daya pembersih, daya desinfektan tak diPengaruhi protein & deterjen Keburukan Memacu pembentukan karat, mudah terbakar, iritasi mata, penetrasi lemah unt permuk. Tidak unt sterilisasi, krn tak pu-nya aktivitas sorisidal
2.Aldehida Formaldehida (gas) Gluteraldehida 3.Asam PerAsetat 4.Co Biguanida Chlorhexidine 5.Fenol Klorokresol (dl sabun) Kloroselinol p- khloro-m kresol 6.Etilen oksida larutan
dg 10% CO2
a a a a
7.Iodium & Snyw Iod 8.Snyw Khlor Hipokhlorit Kloramin T Lar Dakin Na klorsianurat 9.Peroksida Hidrogenperoksida Vaporized Hydr Perox 10.Surfaktan ionik Ammon. kuartener Benzalk. Klorida Setrimida Setilpirimidinium Cl Benzetonium Cl Bakteri Spora Fungi Virus a. Baik sekali b. Baik c. Cukup d Kurang
Struktur organisasi
- Disususn menurut kebutuhan. Bagian Teknik Farmasi & Non Teknik Farmasi
RUANG PRODUKSI (satu ruang =satu alat+fasilitas yg diperlukan, termasuk unt IPC ?)
Ruang dikendalikan terhadap polutan hidup & mati untuk mencegah kontaminasi dan kontaminasi silang. Apa yang diukur dan apa alat pengukurnya ? Cara pengendalian : penyekatan ruang, sanitasi2 ruang-alat & pekerja dan HVAC - White area (Kelas IA, IB, II A/B/C), Grey area (Kelas III D), Ruang terkendali Black Area (Kelas IV) Ruang tak terkendali --- CPOB 2001 CPOB 2006 beda lho !!! Mana yg. disebut R. aseptic & R. steril ? Tujuan penggunaannya apa ? Mengapa diberi nama kelas 100 ? Apa ada kelas 10 ? Mengapa ada ruang produkdi dengan persyaratan mikroba < 1 ? Mengapa persyaratan ruang produkdi terbagi dalam At Rest dan In operasional ?
Yth : Bp - / Ibu __________________________________________ Dosen Pembimbing PKP Industri/ Peminat Bid FarIndustri Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama dan gelar
Diskusi interaktif (sharing) antar peserta PKP Industri Angkatan 36 (Satria, dkk) akan dilaksanaan pada hari :
Rabu,
Bagi dosen pembimbing PKP Industri dan bagi dosen pe-minat bidang industri farmasi dimohon partisipasinya. Surabaya, 14 Agustus 2009 Koordinator PKP Industri FF UBAYA
Sadono
Yth : Bp - / Ibu _______________________________________ Dosen Pembimbing PKP Industri/ Peminat Bid FarIndustri Fakultas Farmasi Universitas Surabaya
Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan nama dan gelar
Diskusi interaktif (sharing) antar peserta PKP Industri Angkatan 36 (Satria, dkk) akan dilaksanaan pada hari :
di RK FF 4.2. &
Rabu,
Bagi dosen pembimbing PKP Industri dan bagi dosen pe-minat bidang industri farmasi dimohon partisipasinya. Surabaya, 14 Agustus 2009 Koordinator PKP Industri FF UBAYA
Sadono
Tahapan proses pembuatan sediaan Rancang formula-awal, wajib memenuhi persyarat-an sediaan farmasi yang bermutu (farmakope, dll) dan disusun melalui kerangka konseptual. Kerangka konseptual menghubungkan karakteris-tika sediaan yang dikehendaki terhadap karak-teristika fisika, karakteristika kimia, karakteristika biofarmasetika-farmakokonetik,karakteristika mikrobiologik dan karakteristika toksikologik dari ba han aktif dan eksipien, menggunakan acuan buku resmi (Farmakope, dll) dan buku kefarmasian-ke-dokterankesehatan lainnya. Formula awal dilengkapi dengan: rancang spesi-fikasi-awal bahan, rancang spesifikasi-awal sedia-an dan rancang awal tahap-tahap proses produksi dan rancang awal teknik evaluasi pada titik-titik / parameter kritis.. Formula, spesifikasi dan tahapan produksi dan tek-nik2 evaluasi* yg akan diterapkan dalam commer-cial batch dicapai setelah batch prototype (pilot batch) memenuhi ketentuan validitas CPOB** dan telah mendapat ijin edar dari Dep. Kes / B. POM. (* Formula, Spesifikasi, Protap tahapan produksi, Protap tahapan dan teknik evaluasi (IPC, EPC, dll), Protap pengemasan, dll protap disusun oleh tim validasi lewat RIV, dll) verifikasi protap oleh...? ** Ketentuan validitas CPOB = Proses produksi dan semua teknik evaluasi untuk Pilot batch, 3 (tiga) kali berturut turut (beurutan) telah/ selalu memenuhi spesifikasi) Penerapan CPOB terkini (2006), untuk mendapat-kan mutu produk yang konsisten antar bets dan disesuaikan dg tuntutan globalisasi - harmonisasi. 1. Penyusunan Rancang Bangun Awal Sediaan (Drug for-mulation design) Beda dg drug design ? Rancang bangun formula awal disusun dengan memperha-tikan 1.1. persyaratan sediaan manufaktur (safety, efficacy dan customer satisfiction) 1.2. persyaratan sediaan farmasi yang bermutu (safety, effectivity, acceptability, stability & batch uniform-mity ). Rancang bangun formula awal menghasilkan : 9
10
a. Spesifikasi bahan aktif dan bahan eksipien yg di-inginkan/ dipersyaratkan, dilengkapi dg protap teknik evaluasinya. b. Komposisi dan jumlah komponen bahan aktif dan bahan eksipien c. Spesifikasi sediaan yang diinginkan : meliputi organo-leptik, karakteristika fisika-kimia, karakteristika biofar masetik-farmakokinetik, karakteristika mikrobiologik dan karakteristika stabilitas/ batas daluarsa sediaan. d. Tahapan proses produksi dan cara melakukan IPC dan EPC, berdasarkan analisa parameter kritis disetiap tahap proses produksi. 2. Pembuatan bentuk sediaan awal dan kinerjanya Realisasi pembuatan sediaan dari rancang bangun formula awal skala kecil (small scale/ lab. Scale.) ke skala produk yg lebih besar (umumnya 1/10 bets). Dilakukan penyempurnaan-2 yang diperlukan dari konsep-konsep awal, sehingga tercapai produk 1/10 bets yg. sesuai spesifikasi. Semua data penyempurnaan formula maupun teknik pembuatan (teknik operasional) dan teknik evaluasi dicatat dan didokumentasikan. Pembuatan sediaan awal (1/10 bets) menghasilkan : a. Penyempurnaan komposisi komponen bahan aktif dan bahan eksipien, lengkap dengan jumlah, spesifikasi dan teknik evaluasinya. b. Penyempurnaan spesifikasi sediaan yang diinginkan. c. Penyempurnaan teknik proses produksi dan tahapan evaluasi mutu bahan aktif, bahan eksipien, IPC dan EPC. 3. Pembuatan bentuk sediaan ukuran 1 bets dan kinerja-nya. (Batch prototype) Proses produksi & evaluasi hasil yg. didapat secara bertahap (scalling up) dikembangkan kearah pembuatan sampai dengan volume akhir 1 bets. Penyempurnaan-2 formula maupun teknik pembuatan (operasional) dan teknik evaluasi dicatat dan didokumentasikan, sehingga didapatkan spesifikasi nyata. Spesifikasi yang telah disempurnakam (spesifikasi nyata) menjadi parameter karakteristik sediaan yang akan dibuat dan merupakan acuan parameter penentu bagi bagian Q.C. Didapatkan data terdokumentasi : Hasil formula yang telah disempurnakan akan merupakan formula baku Hasil validasi metoda analisis bahan awal, IPC, EPC dan teknik uji stabilitas (exp. date), dll., yang akan dijadikan dasar pembuatan Protap. Hasil validasi teknik kalibrasi termasuk teknik pembersihan (cleaning validation) unt. semua instruments yg akan dijadikan dasar pemb. Protap Hasil validasi teknik kualifikasi berupa teknik Operasional yang akan dijadikan dasar pembuatan Protap OQ, PQ dan teknik pembersihan dari semua equipments dan sarana penun jang, A. OQ, PQ (kualifikasi) dan teknik pembersihan dari semua Ruang produksi, Koridor, Ruang penyangga, Ruang sampling, Ruang timbang, dll. B. OQ dan PQ dan teknik pembersihan Operator dan semua personal yang berada di area produksi 4. Commercial Batch 10
11
4.1.
Proses-proses produksi batch prototype diulang beberapa kali sampai didapatkan produk yang sesuai dengan spec. nyata dari tiga bets yang berurutan. Didapatkan data terdokumentasi : a. FORMULA baku b. PROTAP OPERASIONAL PEMBUATAN ( teknik pentahapan pencampuran / kerangka operasional, teknik IPC, Teknik karantina, dll) c PROTAP OPERASIONAL EQUIPMENTS (OQ, PQ equipments dan teknik pembersihan / cleaning procedure dan evaluasinya) d. PROTAP OPERASIONAL Ruang produksi, Koridor, Ruang penyangga dan Alat penun-jang (OQ, PQ dan teknik pembersihan ruang dan teknik evaluasinya.) e. PROTAP KUALIFIKASI OPERATOR (OQ dan PQ dari Operator) dan personal yang berada di daerah produksi f. PROTAP OPERASIONAL CARA EVALUA-SI (Teknik sampling dan pemeriksaan bahan awal, IPC, EPC, uji stabilitas (exp. date), teknik kalibrasi dan teknik pembersihan instru-ments/ equipments, dll). PROTAP OPERASIONAL PENGEMASAN PRI-MER, SEKUNDER, dst. (termasuk teknik IPC, EPC, Teknik kualifikasi dan teknik pembersih-an equipments, ketentuan label, brosure, dll) PROTAP OPERASIONAL PENYIMPANAN DAN PENGIRIMAN PRODUK JADI, Dll.
4.2. Hasil 4.1. untuk mengajukan ijin edar (ijin pembuatan Commercial batch) ke Dep. Kes. / BPOM, c.q. Panitia Obat Jadi Formula Commercial batch Dep. Kes. / BPOM, c.q. Panitia Obat Jadi = Formula teregrestasi = Formula induk (master formula) Catatan : ( vide kuliah Far. In.) Validasi, Kalibrasi, Kualifikasi (dan Verifikasi) dilakukan oleh Tim yang terdiri dari Bagian/ departemen yang terkait. Tim bekerja berdasarkan RIV (rencana Induk Validasi) Protap merupakan hasil kerja Tim validasi yang telah disyahkan oleh bagian QA dan manajemen.
11