Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
dr. Kenanga Marwan S, Sp.An Bagian Anestesiologi RSUD ULIN FK UNLAM Banjarmasin
PENDAHULUAN
PERSIAPAN ANESTESI
PREMEDIKASI
TUJUAN : MEMBUAT PASIEN BEBAS DARI RASA CEMAS PRA BEDAH, TERSEDASI TETAPI MUDAH DIBANGUNKAN DAN KOOPERATIF BERPERAN DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN PEMBIUSAN & PEMBEDAHAN
4 HAL PENTING YANG DIEVALUASI PADA PRE-OP VISITE : 1. 2. 3. 4. SURGICAL DISEASE yaitu penyakit yang menyebabkan penderita di operasi INTERNAL DISEASE yaitu penyakit lain yang menyertai surgical disease, misal : penderita hernia dengan penyakit DM Kesulitan pemberian anestesi, misalnya kesulitan intubasi atau kesulitan penyuntikan pada analgesia regional Komplikasi anestesi yang mungkin terjadi baik selama dan sesudah operasi
Dari hasil anamnesa, pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang yang ada ditentukan status fisik pasien dan prognosis/resiko terhadap anestesi
PREMEDIKASI
Setelah evaluasi prabedah selesai langkah berikutnya adalah menentukan macam obat premedikasi yang akan digunakan (premedikasi dalam arti sempit). Cara Pemberian : - intravena (iv) 5-10 menit sebelum anestesi/operasi - intramuskuler (im) - 1 jam sebelum anestesi/operasi - peroral malam sebelum operasi
PREMEDIKASI
Tujuan Pemberian obat Premedikasi :
Menghilangkan kecemasan mendapatkan sedasi Mendapatkan analgesi mendapatkan amnesi mendapatkan efek antisialogoque
Pada keadaan tertentu juga : - menaikkan pH cairan lambung - Mengurangi volume cairan lambung - mencegah terjadinya reaksi alergi
PREMEDIKASI
Menghilangkan kegelisahan Tanya jawab Memberikan ketenangan Sedatif Sebagai analgetik Narkotikanalgetik Sebagai amnestik Diazepam, tiosin Mengurangi sekresi saluran pernapasan Sulfas atropin, tiosin Menurunkan pH dan produksi saluran cerna antasida, ranitidin Mencegah refleks vagal Sulfas Atropin Mencegah reaksi alergi Antihistamin,kortikosteroid Memudahkan induksi Pethidin, morfin Mengurangi dosis dan hasil ikutan anestesi Narkotikhipnotik Mencegah mual muntah Metoklopropamid, ondancentron, dll
PREMEDIKASI
1. Golongan Narkotik Pethidin 1 mg/Kg BB im Morfin 0,1 mg/kgBB im 2. Golongan sedatif Luminal 100mg im (dws),anak 3-5mg/kgBB im Nembutal 100mg im (dws) Pentobarbital 100-200mg (dws), anak 2 mg/kg 3. Golongan transquilezer Diazepam 10 mg im (dws), anak 0,3-0,5mg/kgBB im Dehidrobenzperidol (DHBP)2,5-5mg/kgBB (dws), anak 0,2-0, 5mg/kgBB im 4. Golongan obat pengering Sulfas atropin 0, 05-0,01mg/kgBB iv. Skopolamin 0, 5 mg im, anak 0,01mg/kBB im
PREMEDIKASI
Dalam praktek sehari-hari, sering diberikan kombinasi beberapa obat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan : 1. kombinasi : narkotik benzodiazepin antikolinergik. 2. kombinasi : narkotik butyrophenon antikolinergik. 3. kombinasi : narkotik antihistamin antikolinergik.
PREMEDIKASI
BARBITURAT (Pentobarbital) Keuntungan : memberikan sedasi, depresi napas minimal, depresi sirkulasi minimal, tidak ada efek mual muntah Kerugian : tidak ada efek analgesi, disorientasi, tidak ada antagonisnya. Pemberian : peroral (jarang).
PREMEDIKASI
NARKOTIK Morfin, pethidin
Keuntungan : memudahkan induksi, mengurangi kebutuhan obat anestesi, menghasilkan analgesi, dapat di antagonisir dengan naloxon. Kerugian : vasodilatasi perifer (hipotensi ortostatik), depresi napas, mual-muntah. Pemberian : iv, im.
PREMEDIKASI
ANTIKOLINERGIK
Atropin memiliki efek kompetitif inhibitor terhadap efek muskarinik dari asetilkolin Atropin dapat menembus barrier lemak : BBB, placenta barrier, GIT. Keuntungan : efek antisialogoque, menghambat refleks bradikardia. Kerugian : CNS toxicity (gelisah, agitasi), nadi naik, midriasis, kenaikan suhu tubuh, mengeringkan sekret jalan napas
TERIMA KASIH