Vous êtes sur la page 1sur 38

1 REKAYASA GENETIKA Any Suhaeny Pendahuluan Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya struktur helik ganda

DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun 1950-an. Ilmu pengetahuan telah sampai pada suatu titik yang memungkinkan orang untuk memanipulasi suatu organisme di taraf seluler dan molekuler. Bioteknologi mampu melakukan perbaikan galur dengan cepat dan dapat diprediksi, juga dapat merancang galur dengan bahan genetika tambahan yang tidak pernah ada pada galur asalnya. Memanipulasi organisme hidup untuk kepentingan manusia bukan merupakan hal yang baru. Bioteknologi molekuler menawarkan cara baru untuk memanipulasi organisme hidup. Perkembangan teknologi mutakhir diiringi dengan perkembangan dibidang biokimia dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika. Rekayasa genetika menandai dimulainya era bioteknologi modern. Penemuan struktur double heliks DNA (gambar 1) oleh Watson dan Cricks (1953) telah membuka jalan lahirnya bioteknologi modern dalam bidang rekayasa genetika yang merupakan prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk bioteknologi. Tahap-tahap penting berikutnya adalah serangkaian penemuan enzim restriksi (pemotong) DNA, regulasi (pengaturan ekspresi) gen (diawali dari penemuan operon laktosa pada prokariota), perakitan teknik PCR, transformasi genetik, teknik peredaman gen (termasuk interferensi RNA), dan teknik mutasi terarah (seperti Tilling). 2 Gambar 1. Struktur Double heliks DNA Rekayasa Genetika Secara tradisional, pemuliaan tanaman, dan rekayasa genetika sebenarnya telah dilakukan oleh para petani melalui proses penyilangan dan perbaikan tanaman. Misalnya melalui tahap penyilangan dan seleksi tanaman dengan tujuan tanaman tersebut menjadi lebih besar, kuat, dan lebih tahan terhadap penyakit. Selama puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu, para petani dan para pemulia tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu, sehingga tanaman-tanaman tersebut mempunyai daya hasil tinggi dan memiliki kualitas panen yang lebih baik. Proses pemindahan gen pada pemuliaan tradisional dilakukan melalui proses penyerbukan dengan perantaraan angin maupun bantuan serangga penyerbuk. Proses penyerbukan ini sering kali melibatkan bantuan manusia, misalnya melalui penyerbukan dengan cara memindahkan serbuk sari tanaman yang satu ke ujung putik tanaman lainnya. 3 Prinsip rekayasa genetika sama dengan pemuliaan tanaman, yaitu memperbaiki sifat-sifat tanaman dengan menambahkan sifat-sifat ketahanan terhadap cekaman mahluk hidup pengganggu maupun cekaman lingkungan yang kurang menguntungkan serta memperbaiki kualitas nutrisi makanan. Rekayasa genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling luas merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik

genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing. Tidak seperti halnya pemuliaan tanaman secara tradisional yang menggabungkan seluruh komponen materi genetika dari dua tanaman yang disilangkan, rekayasa genetika memungkinkan pemindahan satu atau beberapa gen yang dikehendaki dari satu tanaman ke tanaman lain. Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Melalui proses rekayasa genetika ini, telah berhasil dikembangkan tanaman yang tahan terhadap organisme pengganggu seperti serangga, penyakit dan gulma yang sangat merugikan tanaman. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA. Beberapa tahapan yang digunakan dalam rekayasa genetika yaitu 4isolasi DNA, manipulasi DNA, perbanyakan DNA dan visualisasi hasil manipulasi DNA, DNA rekombinan, dan Kloning Gen. 1. Isolasi DNA Gambar 3. DNA Hasil Isolasi Sederhana Belakangan ini kita sering mendengar kata DNA di berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Setelah terjadinya peristiwa peledakan bom, kasus pemerkosaan ataupun pembunuhan maka biasanya tim penyelidik dari kepolisian akan mengirimkan sampel untuk analisa DNA yang dikenal dengan istilah uji sidik DNA. DNA (DeoxyriboNucleic Acid) yang merupakan asam nukleat pembawa pesan genetik dalam kehidupan terletak di dalam sel dan tersusun rapi membentuk kromosom. Pola DNA penyusun kromosom inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat khusus yang berbeda antara satu individu dengan lainnya. Karena perbedaan DNA yang dimiliki oleh seseorang inilah metode sidik DNA menjadi salah satu alat pembuktian yang cukup handal. Namun karena letaknya yang ada didalam sel maka untuk mendapatkan DNA diperlukan tahap-tahap khusus yang biasanya dilakukan di laboratorium tertentu. DNA ditemukan pertama kali pada tahun 1869, kemudian dengan menggunakan teknologi X-ray diketahui bahwa DNA memiliki struktur yang tertata secara rapi. Adanya publikasi model rantai ganda DNA oleh Watson dan Crick di jurnal Nature pada tahun 1953, teknik pemurnaian DNA mengalami perkembangan yang pesat dan menjadi prosedur rutin dilakukan dalam penelitian bioteknologi. DNA dapat diisolasi dari semua bagian tubuh misalnya dari daging, darah, sperma, ginjal, jantung, hati, dan lain-lain. Begitu pun untuk tanaman, DNA dapat diambil dari semua bagian. DNA juga bisa diperoleh dari spesimen yang berumur ratusan tahun atau fosil. 5

Untuk mengeluarkan DNA dari sel maka teknik pemurnian DNA secara biokimia dilakukan dengan merusak dinding sel yang telah dilarutkan dalam larutan penyangga tertentu dengan menggunakan berbagai jenis deterjen. Dengan terbukanya lapisan sel maka DNA dapat dikeluarkan dan diendapkan dengan penambahan alkohol. Gambar 4. Tahapan isolasi DNA 2. Manipulasi DNA Untuk memanipulasi DNA, diperlukan beberapa perangkat penting meliputi gunting untuk memotong molekul DNA, lem/perekat untuk menggabungkan molekul DNA, dan gergaji untuk membelah molekul DNA. 2.1. Pemotongan molekul DNA Pada proses pemotongan molekul DNA, gunting yang dimaksud bukanlah gunting yang biasa kita pakai untuk memotong sesuatu, tetapi merupakan suatu enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu. Enzim ini dikenal dengan nama enzim restriksi. Setiap enzim restriksi mempunyai tempat pemotongan yang spesifik pada suatu urutan molekul DNA. Sebagai contoh adalah enzim EcoRI yang selalu memotong DNA pada posisi G ! 6 AATTC (tanda ! merupakan tempat pemotongan), seperti terlihat pada molekul di bawah ini : Mekanisme pemotongannya adalah sebagai berikut : Gambar 2. Mekanisme pemotongan enzim EcoR1 Hingga saat ini, sudah ribuan enzim restriksi yang diperoleh dari mikroorganisme. Beberapa diantaranya yang terkenal dan sering digunakan adalah enzim EcoRV, HindIII, SacI, TaqI, BamHI, MspI dan lain-lain (tabel 1). Tabel 1. Macam-macam Enzim Restriksi7 2.2. Penggabungan molekul DNA Proses penggabungan (ligasi) antara dua molekul DNA menggunakan lem/perekat berupa enzim, yang dikenal dengan nama enzim ligase. Enzim ini berfungsi mensintesis pembentukan ikatan fosfodiester yang menghubungkan nukleotida yang satu dengan nukleotida di sebelahnya. Berikut adalah contoh penggabungan dua molekul DNA (A dan B) menjadi molekul AB : Jadi, fungsi DNA ligase hanya membuat ikatan fosfodiester yang menghubungkan basa G dan basa C pada urutan DNA bagian atas, dan basa C dengan basa A pada urutan DNA bagian bawah. 3. Polymerase Chain Reaction (PCR) PCR merupakan suatu reaksi enzimatis untuk melipatgandakan suatu urutan nukleotida tertentu secara in vitro. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Kary B. Mulis pada tahun 1985. Dengan menggunakan metode PCR, akan diperoleh pelipatgandaan suatu fragmen DNA sebesar 200.000 kali melalui 20 siklus reaksi selama 220 menit. Pembelahan molekul DNA sangat penting dalam proses

amplifikasi DNA melalui teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) atau reaksi berantai polimerase. Seperti telah diketahui bahwa molekul DNA selalu dalam keadaan berpasangan (double stranded DNA),dan untuk membelah molekul DNA digunakan 8 gergaji yang bisa berupa pemanasan (suhu 90oC) atau dengan larutan NaOH (konsentrasi 0,4 M). Empat komponen utama dalam proses PCR adalah : 1. DNA cetakan yaitu fragmen DNA yang akan dilipatgandakan 2. Oligonukleotida primer, yaitu suatu urutan nukleotida pendek ( 15-25 basa nukleotida), digunakan untuk mengawali sintesis rantai DNA 3. Deoksiribonukleotida trifosfat (dNTP), terdiri atas dATP, dCTP, dGTP, dan dCTP 4. Enzim DNA polimerase, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi sintesis DNAPCR melibatkan banyak siklus yang masing-masing mempunyai tiga tahapan berulang yaitu denaturasi DNA cetakan pada suhu 94-100oC, annealing (penempelan) pasangan primer pada DNA target pada suhu 37-60oC, dan extension (pemanjangan) primer pada suhu 72o C (Gambar 3.) Gambar 7. Proses Replikasi melalui PCR9 Beberapa keuntungan PCR adalah memerlukan waktu yang relative lebih singkat bila dibandingkan dengan memperbanyak dengan menggunakan vector dan hanya memerlukan sejumlah kecil DNA targetSedangkan kerugiannya antara lain kita harus mengetahui urutan nukleotida dari segmen DNA yang diinginkan (untuk mensintesis primer), dan hanya dapat diaplikasikan pada fragmen DNA yang pendek, berukuran kurang dari 5 kb. 4. Elektroforesis Untuk menganalisis hasil manipulasi DNA dapat dilihat melalui elektroforesis. Elektroforesis adalah suatu teknik yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan molekul berdasarkan ukuran. Karena mengandung fosfat yang bermuatan negatif, DNA akan bergerak menuju elektroda positif dalam medan listrik. Prinsip alat ini adalah : kecepatan migrasi molekul DNA berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor diantaranya ukuran molekul. DNA bermigrasi di dalam gel padat yang terletak di dalam larutan penyangga yang dialiri arus listrik seperti pada gambar 4 berikut ini : Gambar 4. Migrasi DNA dalam Gel Molekul yang lebih pendek akan bermigrasi lebih cepat melalui pori-pori gel daripada molekul yang lebih panjang. Ada dua jenis gel yang sering digunakan untuk proses elektroforesis, yaitu gelagarose dan gel polyacrilamida. Gel agarosa, digunakan untuk 10memisahkan molekul-molekul DNA yang perbedaan panjangnya hanya satu nukleotida dan digunakan untuk menentukan urutan basa DNA. Gel poliakrilamid digunakan untuk memisahkan fragmen DNA yang memiliki perbedaan ukuran lebih besar. Pita DNA pada gel dapat dilihat dengan menggunakan berbagai teknik. Pemberian zat warna ethidium bromide, memungkinkan visualisasi langsung semua pita DNA di bawah sinar UV dengan

menggunakan alat transiluminator dan dilakukan pada ruangan khusus yang gelap. Hasil visualisasi DNA kemudian difoto. Urutan yang spesifik biasanya dapat dideteksi dengan probe berlabel. Probe adalah DNA untai tunggal yang dapat membentuk pasangan basa dengan uruan komplementer pada polinukleotida untai tunggal lain yang tersusun dari DNA atau RNA. Gambar 5. Pita DNA Gambar 6. Visualisasi Pita DNA menggunakan Ethidium Bromida 5. Pengurutan DNA (DNA Sekuensing) Urutan nukleotida DNA dari sebagian besar organisme masih tidak diketahui. Mengetahui urutan dari DNA suatu oganisme atau suatu klon fragment DNA memberikan informasi yang sangat berharga untuk studi lanjutan. Urutan dari suatu gen dapat digunakan untuk memprediksi fungsi dari gen, untuk membandingkannya dengan urutan yang sama dari organisme yang berbeda, dan untuk mengidentifikasi mutasi atau keselahan dalam urutan DNA. Hal ini 11 karena genom dari sebagian besar organisme terdiri dari milyaran nukleotida seh ingga molekul DNA yang digunakan untuk reaksi sekuensing harus dipotong terlebih dahulu menjadi fragmen yang lebih kecil dengan menggunakan enzim restriksi. Gambar 7. Sekuensing/Proses Pengurutan DNA Gambar 7 merupakan proses untuk memahami bagaimana DNA disekuensing. Kita mencampurkan suatu fragment DNA yang tidak dketahui, DNA polimerase, dan 4 jenis nukelotida yaitu A, C, G, T dalam suatu tabung. Masing-masing nukelotida dalam jumlah sedikit diberi pewarna fluorescen (berpendar) yang juga memodifikasi struktur nukleotida. Apabila sebuah nukelotida modifikasi berfluorescent bergabung dalam rantai sintesis baru, maka reaksi akan berhenti. Hal ini akan menghasilkan rantai DNA dengan panjang yang berbeda-beda. Reaksi sekuensing sudahlengkap jika fragment DNA dipisahkan dengan menggunakan elektroforesis gel. Gel kemudian dianalisis dalam suatu mesin sekuensing otomatis untuk mendeteksi warna dari masing-masing 12 nukelotida bertanda. Urutan dari cetakan DNA asal akan terlihat dari perbedaan fragmen bertanda. 6. DNA rekombinan Secara alami, proses rekombinasi dapat terjadi sehingga memungkinkan suatu gen dapat berpindah dari satu organisme ke organisme lain. Persitiwa tersebut biasanya terjadi diantara organisme yang memiliki kekerabatan yang dekat. Dengan kemajuan teknologi molekuler, perpindahan gen dapat terjadi meskipun antara organisme yang tidak memiliki hubungan kekerabatan. Misalnya gen manusia yang dipindahkan ke bakteri atau ke hewan seperti babi. Teknik penggabungan molekul DNA tersebut dikenal sebagai Teknik rekombinan DNA. Gambar 8. DNA Rekombinan terjadi karena ada penggabugan DNA dari sumber yang berbeda Untuk membuat DNA rekombinan digunakan dua macam enzim yaitu enzim restriksi yang berfungsi memotong molekul DNA dan enzim ligase yang berfungsi menggabungkan molekul DNA. Biasanya DNA rekombinan merupakan gabungan antara DNA vektor dan DNA asing yang merupakan gen target. Selanjutnya adalah memasukkan DNA vektor yang mengandung DNA asing ke 13dalam sel bakteri. Proses masuknya DNA rekombinan ke sel bakteri disebut transformasi, dan proses ini dapat

menyebabkan fenotip sel bakteri mengalami perubahan. Untuk mengetahui sel bakteri telah mengandung DNA rekombinan, maka sel bakteri ditumbuhkan dalam medium padat yang mengandung antibiotik, Xgal ( zat kimia yang berfungsi sebagai indikator) dan IPTG (zat kimia yang berfungsi sebagai inducer). Jika sel bakteri tersebut mengandung DNA rekombinan, maka terdapat koloni berwarna putih pada kultur medium padat. Adanya perubahan yang terjadi pada koloni digunakan untuk memastikan keberhasilan membuat DNA rekombinan dan penggandaan jumlah gen yang disisipkan ke dalam plasmid. Penggunaan teknik DNA rekombinan untuk diagnosis penyakit dengan memanfaatkan sifat polimorfisme DNA. Seperti diketahui bahwa polimorfisme dalam genom berfungsi sebagai dasar bagi penggunaan teknik DNA rekombinan dalam diagnostik penyakit. Polimorfisme adalah variasi dalam urutan DNA. Dalam genom manusia terdapat jutaan polimorfisme yang berlainan. Yang pertama kali diidentifikasi adalah mutasi titik, substitusi (penggantian) satu basa oleh basa lain. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa delesi (penghilangan) dan insersi (penyisipan) juga bertanggung jawab atas variasi dalam urutan DNA. Sebagian polimorfisme terjadi di dalam daerah pengkode gen. Untuk mendeteksi adanya polimorfisme menggunakan polimorfisme panjang fragmen restriksi (RFLP : restriction fragment length polymorphism). Mutasi titik bisa terjadi di tepat pengenalan untuk enzim restriksi sehingga enzim restriksi dapat melakukan pemotongan di tempat pengenalan restriksi yang lain tetapi tidak di tempat mutasi. Akibatnya, fragmen restriksi yang dihasilkan untuk individu dengan mutasi akan berukuran lebih besar dibandingkan dengan individu normal. Mutasi juga dapat menciptakan tempat 14 restriksi yang tidak terdapat di dalam gen normal, sehingga fragmen restriksi yang dihasilkan akan lebih pendek pada individu mutasi dibandingkan dengan individu normal. Variasi dari panjang fragmen restriksi dinamakan dengan restriction fragment length polymorphism (RFLP). 7. Kloning Gen Kloning merupakan suatu teknik untuk menghasilkan banyak salinan dari satu gen tunggal, kromosom, atau keseluruhan individu. Klon (clone) berasal dari kata Yunani yang berarti ranting. Jaringan-jaringan non reproduktif digunakan untuk pengklonan keseluruhan individu. Secara alami, seringkali proses kloning terjadi. Misalnya pada tanaman kentang yang mampu berkembang biak secara vegetatif yaitu mampu menghasilkan tanaman baru dari tuber (umbi). Dalam hal ini, kentang bisa dikatakan mengalami proses kloning. Kloning juga terjadi karena pengaruh atau campur tangan manusia. Kultur jaringan atau mikropropagasi merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman dengan menempatkan sejumlah kecil sel yang berasal dari tanaman induk yang kemudian ditumbuhkan dalam medium kaya nutrien yang mengandung hormon pertumbuhan. Kloning inidividu pada hewan dapat terjadi melalui campur tangan manusia di laboratorium. Contoh yang paling terkenal adalah domba Dolly yang lahir di Inggris pada tahun 1996 melalui teknik transfer sel. Adapun proses kloningnya adalah sebagai berikut : 1. Sebuah sel telur yang berasal dari ovarium domba betina dewasa dipindahkan dan nukleusnya diambil.

2. Dengan menggunakan teknik micro-surgical , sel telur yang tidak mengandung nucleus difusikan dengan DNA yang berasal dari sel tubuh seekor domba donor.15 3. Sebelum pembelahan sel mengarah ke tahap spesialisasi, embrio ditanamkan ke rahim domba betina lain. Hasilnya adalah dolly, yang secara genetic identik dengan domba donor. ` Gambar 9. Proses Kloning Individu (domba Dolly) Kloning DNA adalah memasukkan DNA asing ke dalam plasmid suatu sel bakteri, DNA yang dimasukkan ini akan bereplikasi dan diturunkan pada sel anak pada waktu sel tersebut membelah. Jadi gen asing ini tetap melakukan fungsi seperti sel asalnya, walaupun berada dalam sel bakteri. Pembentukan DNA rekombinan ini disebut juga rekayasa genetika. Perekayasaan genetika terhadap satu sel dapat dilakukan dengan hanya menghilangkan, menyisipkan atau menularkan satu atau beberapa pasang basa nukleotida penyusun molekul DNA tersebut. Untuk kloning ini diperlukan plasmid dan enzim untuk memotong DNA, serta enzim untuk menyambungkan gen yang disisipkan itu ke plasmid.16 Gambar 9. Klon yang mengandung DNA rekombinan Dalam melakukan pengklonan suatu DNA asing atau DNA yang diinginkan atau DNA sasaran harus memenuhi hal-hal sebagai berikut. DNA plasmid vektor harus dimurnikan dan dipotong dengan enzim yang sesuai sehingga terbuka. DNA yang akan disisipkan ke molekul vektor untuk membentuk rekombinan buatan harus dipotong dengan enzim yang sama. Reaksi pemotongan dan penggabungan harus dipantau dengan menggunakan elektroforesis gel. Rekombinan buatan harus ditransformasikan ke E. coli atau ke vektor lainnya. Tahapan proses kloning DNA (gambar 9) adalah melakukan isolasi DNA plasmid dan DNA target. Kemudian dengan menggunakan enzim

restriksi untuk memotong DNA sehingga diperoleh fragment DNA target. Selanjutnya DNA target disisipkan pada plasmid dan ditransformasikan ke dalam sel inang. Hasilnya akan diperoleh bakteri yang mengandung DNA rekombinan dan ada pula bakteri yang tidak engalami proses transformasi. Untuk membedakannya, digunakan medium selektif yang mengandung antibiotik. Bakteri yang mengandung DNA rekombinan mengandung gen yang resisten terhadap antibiotik sehingga akan tetap hidup dalam medium selektif. Kemudian bakteri rekombinan diperbanyak dengan cara kloning sehingga diperoleh klon-klon dalam jumlah yang besar yang bisa 17 digunakan dalam berbagai bidang seperti untuk menemukan gen yang resisten hama, gen yang bisa membuat bakteri membersihkan toksik, gen untuk meghasilkan hormon, dan lain-lain. Untuk mempermudah pemahaman mengenai rekayasa genetik dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini. Tabel 2. Teknik-teknik dalam Rekayasa Genetika Alat / Proses Fungsi Penerapan Enzim Restriksi Memotong rantai DNA menjadi fragmen Digunakan untuk menghasilkan fragmen DNA yang dapat digabungkan dengan fragmen DNA lainnya Elektroforesis Gel Memisahkan fragmen DNA berdasarkan ukuran molekul

Digunakan untuk mempelajari berbagai ukuran fragmen DNA Teknologi DNA Rekombinan Mengkombinasikan suatu fragmen DNA dari sumber lain (DNA asing) Digunakan untuk menciptakan DNA rekombinan yang digunakan untuk memelajari gen-gen individu dan organisme hasil rekayasa genetik, serta untuk perlakuan penyakit tertentu. Kloning Gen Menghasilkan molekul DNA rekombinan dalam jumlah yang besar menciptakan DNA rekombinan dalam jumlah besar yang digunakan untuk menghasilkan organisme hasil rekayasa. Pengurutan DNA Mengidentifikasi urutan DNA dari molekul DNA rekombinan hasil kloning untuk studi lanjut. Digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan pada urutan DNA, untuk memprediksi fungsi dari gen tertentu, dan untuk membandingkan dengan gen lain yang mempunyai urutan yang sama dari

organisme berbeda. Polymerase Chain Reaction (PCR) Membuat kopi daerah spesifik dari urutan DNA Digunakan untuk mengandakan DNA untu keperluan penyelidikan ilmiah termasuk analisis forensik dan uji medis. D. ORGANISME TRANSGENIK Penggunaan rekayasa genetika untuk mencari pemecahan suatu masalah, memungkinkan untuk menghasilkan organisme yang mengandung gen dari organisme lain. Seperti organisme, rekayasa genetika dengan menyisipkan gen dari organisme lain, disebut organisme transgenik.Transgenik hewan, tumbuhan, dan bakteri tidak digunakan hanya untuk penelitian, tetapi juga untuk medis dan pertanian. 1. Hewan transgenik 18 Saat ini, para ilmuwan menghasilkan sebagian besar transgenik binatang di laboratorium untuk penelitian biologi. Tikus, lalat buah, dan cacing Caenorhabditis elegans, banyak digunakan dalam penelitian di seluruh dunia untuk mempelajari penyakit dan mengembangkan cara untuk mengobatinya. Beberapa organisme transgenik telah dihasilkan untuk meningkatkan pasokan makanan dan kesehatan manusia. Kambing transgenik telah direkayasa untuk mensekresi protein yang disebut anti trombin III, yang digunakan untuk mencegah manusia membentuk gumpalan-gumpalan darah selama operasi. Para peneliti

berupaya untuk menghasilkan ayam dan kalkun transgenik yang tahan terhadap penyakit. Beberapa spesies ikan juga telah direkayasa secara genetis untuk tumbuh lebih cepat. Di masa depan, transgenik organisme dapat digunakan sebagai sumber organ untuk transplantasi organ. 2. Tanaman transgenik Banyak spesies tanaman telah secara genetis direkayasa untuk menjadi lebih tahan terhadap hama serangga atau virus. Pada tahun 2003, sekitar 67.7 juta hektar telah ditanami dengan tanaman transgenik oleh 7 juta petani di 18 negara. Tanaman ini termasuk kedelai, jagung, kapas, dan canola tahan herbisida dan insektisida. Rekayasa genetika juga dilakukan untuk menghasilkan kapas, seperti tahan terhadap hama serangga. Selain itu, para peneliti juga mengembangkan kacang dan kedelai yang tidak menyebabkan reaksi alergi. Tanaman lain yang ditanam secara komersial dan telah diuji termasuk tanaman ubi jalar yang resisten terhadap virus yang dapat mengurangi panen di sebagian besar Afrika, tanaman padi dengan mengandung besi dan vitamin yang bisa mengurangi kekurangan gizi di negara-negara Asia, tanaman mampu bertahan kondisi cuaca ekstrim, tanaman pisang yang memproduksi vaksin untuk penyakit 19 menular, seperti hepatitis B, dan tanaman yang memproduksi plastik biodegradable. 3. Bakteri Transgenik Insulin, hormon pertumbuhan, dan zat yang melarutkan gumpalan darah dapat dibuat oleh bakteri transgenik. Transgenik bakteri juga memperlambat pembentukan kristal es pada tanaman untuk melindungi mereka dari kerusakan embun beku, membersihkan

tumpahan minyak secara lebih efisien, dan sampah membusuk. SIMPULAN Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya struktur helik ganda DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun 1950-an. Perkembangan ini diiringi dengan perkembangan dibidang biokimia dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika. Rekayasa genetika menandai dimulainya era bioteknologi modern. Teknologi DNA rekombinan yang dikembangkan, digunakan untuk memproduksi protein rekombinan, kemudian berkembang ke arah pembuatan antibodi dan selanjutnya adalah teknologi kloning yang memperluas sekaligus memperdalam teknologi rekayasa jaringan yang awalnya dikembangkan untuk pemenuhan transplantasi jaringan/organ saja. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA. Beberapa teknik/proses yang digunakan dalam rekayasa genetika yaitu isolasi DNA, manipulasi DNA, perbanyakan DNA dan visualisasi hasil manipulasi DNA, DNA rekombinan, dan Kloning Gen. Untuk memanipulasi DNA, diperlukan beberapa perangkat penting meliputi enzim restriksi untuk memotong molekul DNA, dan DNA ligase untuk menggabungkan molekul DNA.20 PCR merupakan suatu reaksi enzimatis untuk melipatgandakan suatu urutan nukleotida tertentu secara in vitro. Metode ini dikembangkan pertama kali oleh Kary B. Mulis pada tahun 1985. Dengan menggunakan metode PCR, akan diperoleh pelipatgandaan suatu fragmen DNA sebesar 200.000 kali melalui 20 siklus reaksi selama 220 menit. Untuk menganalisis hasil manipulasi DNA dapat dilihat melalui

elektroforesis. Elektroforesis adalah suatu teknik yang menggunakan medan listrik untuk memisahkan molekul berdasarkan ukuran. Karena mengandung fosfat yang bermuatan negatif, DNA akan bergerak menuju elektroda positif dalam medan listrik. DNA sekuensing merupakan proses identifikasi urutan DNA dari molekul DNA rekombinan hasil kloning untuk studi lanjut. Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan pada urutan DNA, untuk memprediksi fungsi dari gen tertentu, dan untuk membandingkan dengan gen lain yang mempunyai urutan yang sama dari organisme berbeda. Teknik DNA rekombinan berfungsi mengkombinasikan suatu fragmen DNA dari sumber lain (DNA asing). Tujuannya adalah untuk menciptakan DNA rekombinan dalam jumlah besar yang digunakan untuk menghasilkan organisme hasil rekayasa. Kloning DNA adalah memasukkan DNA asing ke dalam plasmid suatu sel bakteri, DNA yang dimasukkan ini akan bereplikasi dan diturunkan pada sel anak pada waktu sel tersebut membelah. Jadi gen asing ini tetap melakukan fungsi seperti sel asalnya, walaupun berada dalam sel bakteri. Penggunaan rekayasa genetika untuk mencari pemecahan suatu masalah, memungkinkan untuk menghasilkan organisme yang mengandung gen dari organisme lain. Organisme tersebut dinamakan organisme transgenik.21 DAFTAR PUSTAKA Biggs, Alton., etc. 2008. Biology. New York : Mc Graw Hill Campbell, N.A, etc. 2009. Biologi. 8th edition. Pearson Benjamin Cumming : San Fransisco. Djuminar, A. 2006. Biologi Molekuler. Bandung : Poltekkes Jurusan Analis

Kesehatan. Ibrahim, M., dkk. 2004. Sains. Materi Pelatihan Terintegrasi. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Kee, L.H.2002. The Living Science.Singapore : Pearson Education Asia Pte. Ltd. Muladno, 2002. Seputar Teknologi Rekayasa Genetika. Bogor : Penerbit Pustaka Wirausaha Muda. Nur Azhar, T. 2008. Dasar-dasar Biologi Molekuler. Bandung : Penerbit Widya Padjadjaran. Ridley, M. 2005. Genom : Kisah Spesies Manusia dalam 23 Bab. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Sumastri. 2005. Bioteknologi. Bandung : PPPG IPA Bandung Susilowarno, G. dkk., 2007. Biologi SMA/MA Kelas XII. Jakarta : PT. Grasindo. Yuwono, T. 2006. Teori dan Aplikasi Polymerase Chain Reaction.Yogyakarta : Penerbit Andi.

RAKAYASA GENETIKA Definisi Adalah proses pembentukan rekombinan baru dari material genetik dengan cara penyisipan suatu molekul asam nukleat asing ( yang dihasilkan di luar sel ) ke dalam suatu vektor, sehingga memungkinkan penggabungan dan kelanjutan berkembang / diperbanyak di dalam sel inang yang baru. KLON adalah organisme identik yang terbentuk secara genetik dan

membawa seluruh potongan DNA yang telah disisipkan, dan memperbanyak molekul yang baru. Kloning gen rekayasa genetika, teknologi DNA rekombinan Contoh : domba Dolly Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.RAKAYASA GENETIKA Material genetik : adalah material yang membawa informasi genetik yang diturunkan dari tetua ke turunannya, yaitu asam nukleat DNA : deoksi ribonucleic acid RNA : ribonucleic acid Vektor Kloning : adalah wahana pembawa gen target untuk mengintroduksi gen ke inang tertentu. Gen : adalah sekuens DNA yang menyandikan protein. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.- Menerobos barier alamiah suatu spesies Insulin manusia diproduksi oleh E. coli E. coli sebagai pabrik biologis -Memungkinkan memperoleh dan memanipulasi secara relatif potongan potongan DNA yang menyandikan fungsi spesifik terapi gen penyebab penyakit keturunan Co : Sindrom Hurler ( KOMPAS, 02/08 97) sel sumsum tulang belakang diekrtraksi, dimanipulasi dengan sel sel normal, diintroduksi kembali melalui pembuluh darah. ASPEK KLONING Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.Adanya rekayasa genetika memungkinkan kita tidak hanya mengisolasi dan menskrining, tapi juga dapat mengkonstruksi organisme, dalam hal ini galur galur yang produktif. Mikroorganisme Tanaman BIOREAKTOR Hewan ASPEK KLONING Dua dasar penerapan kloning gen 1. Isolasi dan studi gen gen tertentu Diperoleh pengertian yang mendalam mengenai fungsi dan mekanisme regulasi gen 2. Peningkatan produksi oleh suatu gen spesifik Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com DENGAN KLONING GEN Metode isolasi DNA Metode memotong dan menyambung molekul molekul asam nukleat Metode transformasi pada sel host/ inang ; sebagai dasar : Escherichia coli ( E. coli ) why ? Hampir semua pengembangan pertama teknik rekayasa genetika digunakan E. coli sebagai organisme inang : Paling banyak dipelajari Paling lengkap informasi material genetiknya : - sudah lengkap peta genomnya. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.TEKNIK TEKNIK DASAR YANG BERKAITAN

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.DEFINISI Isolasi DNA mengekstraksi molekul DNA dari sel Memotong DNA ( digestion ) memutus ikatan molekul DNA pada antara basa nt pada sekuens tertentu oleh suatu endonuklease restriksi Menyambung DNA ( Ligation ) Potongan DNA / gen asing disambungkan dengan DNA vector yang terpotong linier oleh enzim Ligase Transformasi Mengintroduksi DNA ke dalam sel inang DEFINISI Isolasi DNA mengekstraksi molekul DNA dari sel Memotong DNA ( digestion ) memutus ikatan molekul DNA pada antara basa nt pada sekuens tertentu oleh suatu endonuklease restriksi Menyambung DNA ( Ligation ) Potongan DNA / gen asing disambungkan dengan DNA vector yang terpotong linier oleh enzim Ligase Transformasi Mengintroduksi DNA ke dalam sel inang Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.ISOLASI DNA 1.Penghancuran dinding sel : - mekanik - enzimatis 2. Lisis sel : - S D S : sodium dodesil sulfat

- Triton X 100 3. Membersihkan debris sel - sentrifugasi dilanjutkan dengan depresipitasi dengan solven organik Contoh : fenol, CHCl3 kemudian disentrifugasi ; atau proteinase-K 4. Presipitasi - + alkohol sentrifugasi gradien CsCl ; elektro- + alcohol + NH4 asetat ISOLASI DNA 1.Penghancuran dinding sel : - mekanik - enzimatis 2. Lisis sel : - S D S : sodium dodesil sulfat - Triton X 100 3. Membersihkan debris sel - sentrifugasi dilanjutkan dengan depresipitasi dengan solven organik Contoh : fenol, CHCl3 kemudian disentrifugasi ; atau proteinase-K 4. Presipitasi - + alkohol sentrifugasi gradien CsCl ; elektro- + alcohol + NH4 asetat Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com kromosom/genom 1. Beda struktur tersier : For evaluation only.Memisahkan DNA plasmid dan DNA

DNA plasmid : supercoiled Covalently Closed Circular ( CCC ) DNA kromosom/genom : linier 2. Sifat denaturasi - dengan alkali, pemanasan - DNA plasmid lebih mudah renaturasi 3. Ultrasentrifugasi : CsCl gradien DNA plasmid berada di bawah 4. Mobilitas di elektroforesis gel agarose DNA plasmid lebih diskret /tajam pitanya CsCl / EtBr : DNA linier (kromosom) DNA Supercoiled (plasmid) Memisahkan DNA plasmid dan DNA kromosom/genom 1. Beda struktur tersier : DNA plasmid : supercoiled Covalently Closed Circular ( CCC ) DNA kromosom/genom : linier 2. Sifat denaturasi - dengan alkali, pemanasan - DNA plasmid lebih mudah renaturasi 3. Ultrasentrifugasi : CsCl gradien DNA plasmid berada di bawah 4. Mobilitas di elektroforesis gel agarose DNA plasmid lebih diskret /tajam pitanya CsCl / EtBr : DNA linier (kromosom) DNA Supercoiled (plasmid) Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.Agarose gel electrophoresis DNA size

lamda +RE

lamda +RE

plasmid

plasmid

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.ANALISIS KUALITAS DAN KUANTITAS DNA Elektroforesis - DNA diwarnai dengan Etidium bromida - dilarikan pada gel agarose dari kutub ( ) ke (+) - dapat diketahui adanya degradasi Degradasi : Ik. Fosfodiester putus Penyimpanan : > - 20 0 C - DNAse tidak aktif

- mencegah degradasi oleh DNAse > TE buffer : mencegah degradasi oleh DNAse Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.METODE METODE ISOLASI PLASMID skala besar : sentrifugasi gradien CsCl skala kecil ~ mini prep, midiprep sentrifugasi gradien alkalin lisis metode ammonium asetat metode partikel gelas ( glass milk ) metode partikel magnetic ( magnetic beads ) kromatografi ( exclusion chromatography) Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software

http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.VEKTOR KLONING PLASMID bereplikasi diri ( self replicating ) utas ganda : d s molekul DNA sirkulator di maintain di dalam bakteria sebagai bentuk ekstrakromosomal copy number ( Jumlah kopi per sel ): high copy number 10 100 kopi / sel low copy number 1 4 kopi / sel medium copy number diantaranya Ukuran : 1 s/d 500 kb VEKTOR KLONING PLASMID bereplikasi diri ( self replicating ) utas ganda : d s molekul DNA sirkulator di maintain di dalam bakteria sebagai bentuk ekstrakromosomal copy number ( Jumlah kopi per sel ): high copy number 10 100 kopi / sel low copy number 1 4 kopi / sel medium copy number diantaranya Ukuran : 1 s/d 500 kb Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.VEKTOR KLONING Spektrum inang : broad hostrange dapat bereplikasi pada sejumlah spesies bakteri

narrow hostrange hanya dapat bereplikasi pada spesies khusus Beberapa ciri khas plasmid untuk vektor cloning : Ukuran kecil Mempunyai situs situs pengenalan ER yang unik ( tunggal ), tempat insert disisipkan / diklon. Satu atau lebih penanda seleksi genetic, untuk mengindentifikasi sel resipien yang membawa kontruksi DNA vektor - insert. Plasmid cloning vector harus di-genetically engineered Contoh : pBR 322, pUC 19 Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.PLASMID -Molekul DNA ekstrakromosom yang bereplikasi mandiri, berbentuk sirkular, utas ganda. - Terutama ditemukan pada bakteria, juga : Kapang Eukariotik ( beberapa ) - Plasmid alami menyandikan : 1. Resistensi AB 2. Colicin = Bakteriosin 3. Virulensi 4. Aktivitas metabolit

MAKALAH FILSAFAT ILMU TEHNIK PENULISAN ILMIAH DAN NOTASI ILMIAH PASCASARJANA UNP09 Makalah Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Limbah Industri

Makalah Filsafat Ilmu Rekayasa Genetika


Posted on January 4, 2011

BAB I REKAYASA GENETIKA

1. A. PENDAHULUAN Menurut Majelis Ulama Indonesia, bayi tabung dibolehkan hanya untuk pasangan suami istri yang tidak bisa memperoleh keturunan dengan cara biasa. Sedangkan bagi pasangan yang bukan suami istri bayi tabung dilarang, seperti dengan penyewaan rahim wanita lain untuk memperoleh keturunan. Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini dilakukan terhadap manusia yaitu mulai dari perkawinan, nasab dan pembagian warisan dan tentu hal ini akan keluar dari jalur Islam. Misalnya seorang laki-laki yang menikah dengan perempuan yang keduanya masing-masing mempunyai kekembaran identik, tentu hal ini akan dapat membuat bingung mereka semuanya, dan bila hal ini sudah terjadi ditengah masyarakat, pasti orang akan mengalami kesulitan mengenali apakah orang itu bersama-sama dengan isterinya atau dengan kembaranya atau dengan sebaliknya tidaklah mustahil apabila semisal masalah ini benar-benar terjadi, dekadensi moral dan kehancuran dunia akan terwujud selain itu sederetan masalah kewarisan, perwalian, dan lain-lainnya akan menunggu di depan.

1. B. MASALAH Apabila kiat mencermati, awal sampai akhir proses kloning, tentu hal ini akan menimbulkan problem yang sangat besar ketika kloning diterapkan pada manusia, walaupun di sisi lain juga ada beberapa manfaat. Seperti yang kita ketahui manusia sebagai makhluk biologis maka laki-laki memerlukan perempuan ataupun sebaliknya. Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Kloning terhadap manusia,walaupun merupakan suatu kegiatan ilmiah dan juga dapat dikatakan bisa membantu manusia namun dari sekian banyak pertentangan pendapat yang muncul atas persoalan tersebut dapat dipastikan lebih banyak ditekankan pada persoalan yang berhubungan dengan etika, moral, hukum dan agama.Untuk itu perlu disadari bahwa hal-ihwal penciptaan manusia adalah mutlak kekuasaan Tuhan yang mustahil kiranya untuk dapat ditiru

oleh ilmuan sehebat atau sejenius apapun, kesadaran ini perlu ada dalam jiwa manusia agar lebih arif dan bijaksana dalam menjelajahi ilmu pengetahuan.

BAB II PEMBAHASAN REKAYASA GENETIKA Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dalam ilmu biologi Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia mentransfer (memindahkan) gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organism kepada susunan gen (DNA) dari organism lain. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai daribakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuhtumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasukpeternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing.

Manfaat Rekayasa Genetika adalah: 1. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormon manusia seperti insulin dan hormon pertumbuhan. 2. Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah. 3. Tersedianya sumber energi yang terbaharui. 4. Proses industri yang lebih murah. 5. Berkurangnya polusi. Dalam hal ini suatu proses perkembangbiakan yang ditempuh dengan menggunakan peralatan serta prosedur tertentu untuk menghasilkan suatu produk (keturunan). Istilah tersebut kemudian berkembang dan memunculkan beberapa istilah lain dalam ilmu ini seperti transplantsi, kloning, transgenik dan lain-lainnya, intinya, rekayasa genetika adalah sebuah kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh manusia untuk membuktikan secara ilmiah terhadap hipotesa yang dibuat terhadap hasil obserfasi dan pengamatan atas fenomena yang ditemukan. 1. A. BAYI TABUNG Bayi tabung adalah bayi yang di hasilkan bukan dari persetubuhan, tetapi dengan cara mengambil mani/sperma lakilaki atau ovum perempuan, lalu dimasukan

dalam suatu alat dalam waktu beberapa hari lamanya. Setelah hal tesebut dianggap mampu menjadi janin, maka dimasukan dalam rahim ibu. Sel sperma tersebut kemudian akan membuahi sel telur bukan pada tempatnya yang alami. Sel telur tersebut kemudian akan membuahi sel telur bukan pada tempatnya yang alami. Sel telur yang telah dibuahi ini kemudian diletakkan pada rahim isteri dengan suatu cara tertentu yang telah dibuahi ini kemudian diletakkan pada rahim isteri dengan suatu cara tertentu sehingga kehamilan akan terjadi secara alamiah di dalamnya. sehingga kehamilan akan terjadi secara alamiah di dalamnya. Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami. Pada dasarnya pembuahan yang alami terjadi dalam rahim melalui cara yang alami pula (hubungan seksual), sesuai dengan fitrah yang telah ditetapkan Allah untuk manusia. pula (hubungan seksual). Akan tetapi pembuahan alami ini terkadang sulit terwujud, misalnya karena rusaknya atau tertutupnya saluran indung telur (tertutupnya saluran indung telur (tuba Fallopii tuba Fallopii) yang membawa sel telur ke rahim, serta) yang membawa sel telur ke rahim, serta tidak dapat diatasi dengan cara membukanya atau mengobatinya. Atau karena sel sperma suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, suami lemah atau tidak mampu menjangkau rahim isteri untuk bertemu dengan sel telur, serta tidak dapat diatasi dengan cara memperkuat sel sperma tersebut, atau mengupayakan sampainya sel sperma ke rahim isteri agar bertemu dengan sel telur di sana. Semua ini akan meniadakan kelahiran dan menghambat suami isteri untuk berbanyak anak. Padahal Islam telah menganjurkan dan mendorong hal tersebut dan kaum muslimin pun telah disunnahkan melakukannya. Program bayi tabung mempunyai keunggulan, yaitu adalah dapat memberikan peluang kehamilan bagi pasangan suami istri yang sebelumnya menjalani pengobatan infertilitas biasa, namun tidak pernah membuahkan hasil. Sedangkan kelemahan dari program ini adalah tingkat keberhasilannya yang belum mencapai 100 persen, waktu untuk mengikuti program ini cukup lama dan memerlukan biaya yang mahal. Bagaimanakah umur dan kesehatan bayi tabung? Para dokter hingga kini masih memperdebatkan usia bayi tabung yang lebih pendek dari pada bayi normal. Namun perdebatan itu masih harus dibuktikan. Para dokter masih mengevaluasi dan mengumpulkan datadata menyangkut kualitas dan panjangnya usia bayi tabung.

Bukti yang dikemukakan oleh Dokter Ali Baziad spesialis kebidanan, mengemukakan bahwa bayi tabung yang pertama di Dunia Louise Brown dilahirkan pada tahun 1978 hingga kini masih hidup dan umurnya 30 tahun lebih bahkan dia sudah memiliki anak dengan proses normal. Di indonesia perkembangan bayi tabung perkembangannya cukup maju. Pasangan suami istri mulai memilih program bayi tabung. Setelah berbagai upaya yang dicoba tidak mampu memiliki keturunan. Bayi tabung dalam pandangan Islam Menurut Majelis Ulama Indonesia, bayi tabung dibolehkan hanya untuk pasangan suami istri yang tidak bisa memperoleh keturunan dengan cara biasa. Sedangkan bagi pasangan yang bukan suami istri bayi tabung dilarang, seperti dengan penyewaan rahim wanita lain untuk memperoleh keturunan. 1. B. KLONING Kata kloning berasal dari bahasa inggris Cloning yaitu suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui aseksual (tanpa hubungan antara laki-laki dan perempuan) atau dengan kata lain membuat foto copi atau penggandaan dari suatu makhluk melalui cara non seksual. Kloning dapat dilakukan pada hewan, tanaman, dan manusia. Tujuan kloning pada tanaman dan hewan pada dasarnya adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, dan mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia terutama penyakit-penyakit kronis guna menggantikan obatobatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap kesehatan manusia. Teknologi kloning memang memungkinkan untuk dikembangkan ke arah rekayasa pembuatan jaringan atau organ tertentu. Namun mesti memperhatikan masalah etik. Mengenai rekayasa darah untuk keperluan transfusi, meskipun sel darahnya sendiri bisa diusahakan melalui teknologi kloning (melalui stimulasi hematopoietic progenitors, atau dari stem cells-nya), namun mesti juga harus memperhatikan komponen-komponen lainnya selain komponen sel-sel darah. Kloning pada Hewan Pada tahun 1997 seorang ilmuan, Dr. Ianwilmut dan rekanrekannya di Institut Roslin yang melakukan penelitian dengan teknik duplikasi domba dengan cara non seksual yang menghasilkan domba dolly itu merupakan terobosan besar dalam

dunia biologi. Kloning pada hewan di buat dari sebutir inti sel dewasa yaitu dari selsel kelenjar payudara (sel kambing) dewasa, yang melalui proses sebagai berikut: Sel diambil dari organ susu, lalu di tempatkan kedalam cawan petri dengan konsentrasi rendah. Karena mengandung sedikit makanan, maka setelah beberapakali sel berhenti membelah, dan sel berada dalam keadaan tertidur, mirip dengan keadaan sewaktu inti sel seperma bergabung dengan inti sel telur setelah pembuahan. Sebuah sel yang belum di buahi di ambil dari jenis sel lain inti sel beserta DNA-nya disedot keluar sehingga yang tersisa hanyalah sebuah sel telur kosong tanpa nekleus namun tanpa memiliki segala pelengkapan sel telur yang di perlukan untuk menghasilkan sebuah janin. Sel pertama dalam sel kedua yang telah kosong di dempetkan dengan pulsa listrik tersebut dikejutkan dan bergabung menjadi satu. Pulsa kedua diberikan yang bertindak sebagai hentakan energi yang terjadi dalam pembuahan alam yang memicu terjadinya pembelahan sel. Enam hari kemudian, emberio dari pembelahan sel itu di tanam kedalam induk rahim ketiga. Setelah masa kehamilan, induk ketiga akhirnya bayi kloning yang secara identik dengan induk yang menjadi donor DNA. Kloning pada Tumbuhan Kloning pada tanaman dalam arti melalui kultur sel mula-mula dilakukan pada tanaman wortel. Dalam hal ini sel akar wortel dikultur, dan tiap selnya dapat tumbuh menjadi tanaman lengkap. Teknik ini digunakan untuk membuat klon tanaman dalam perkebunan. Dari sebuah sel yang mempunyai sifat unggul, kemudian dipacu untuk membelah dalam kultur, sampai ribuan atau bahkan sampai jutaan sel. Tiap sel mempunyai susunan gen yang sama, sehingga tiap sel merupakan klon dari tanaman tersebut. Kloning pada Manusia Kloning manusia adalah teknik membuat keturunan dengan kode genetik yang sama dengan induknya yang berupa manusia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil sel tubuh (sel somatik) dari tubuh manusia, kemudian diambil inti selnya (nukleusnya), dan selanjutnya ditanamkan pada sel telur (ovum) wanita yang telah dihilangkan inti selnya dengan suatu metode yang mirip dengan proses pembuahan atau inseminasi buatan. Dengan metode semacam itu, kloning manusia dilaksanakan dengan cara mengambil inti sel dari tubuh seseorang, lalu dimasukkan ke dalam sel telur yang diambil dari seorang perempuan. Lalu dengan bantuan cairan kimiawi khusus dan kejutan arus listrik, inti sel digabungkan dengan sel telur. Setelah proses

penggabungan ini terjadi, sel telur yang telah bercampur dengan inti sel tersebut ditransfer ke dalam rahim seorang perempuan, agar dapat memperbanyak diri, berkembang, berdiferensiasi, dan berubah menjadi janin sempurna. Setelah itu keturunan yang dihasilkan dapat dilahirkan secara alami. Keturunan ini akan berkode genetik sama dengan induknya, yakni orang yang menjadi sumber inti sel tubuh yang telah ditanamkan pada sel telur perempuan. Manfaat Kloning Adapun manfaat dari kloning adalah : 1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan 2. Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit unggul 3. Untuk tujuan diagnostik dan terapi 4. Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil mempunyai turunan. Tinjauan Bioetika Kloning Hingga waktu ini sikap para ilmuwan, organisasi profesi dokter dan masyarakat umumnya adalah bahwa pengklonan individu yaitu pengklonan untuk tujuan reproduksi (reproductive cloning) dengan menghasilkan manusia duplikat, kembaran identik, manusia fotokopi yang berasal dari sel induk dengan cara implantasi inti sel tidak dibenarkan, tetapi untuk tujuan terapi (therapeutic cloning) dianggap etis. Kloning Manusia Dalam Perspektif Islam Apabila kiat mencermati, awal sampai akhir proses kloning, tentu hal ini akan menimbulkan problem yang sangat besar ketika kloning diterapkan pada manusia,walaupun di sisi lain juga ada beberapa manfaat. Seperti yang kita ketahui manusia sebagai makhluk biologis maka laki-laki memerlukan perempuan ataupun sebaliknya. Disamping itu proses perkembangan manusia pertama-tama diatur perkawinan yang sah menurut Islam. Dan perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan hukum (UU), hukum agama atau adat istiadat. Menikah mempunyai dua aspek, pertama yaitu aspek biologis agar manusia berketurunan dan yang kedua aspek afeksional agar manusia merasa tenang mampu melayani adalah bagi mereka yang benar terang hatiya dan cemerlang fikirannya. Dan bila seorang ingin mendapatkan keturunan, maka ia harus kawin dan menikah lebih dahulu. Dalam kehidupan ini seseorang dapat memperoleh keturunan dari hubungan laki-laki dan perempuan yang telah diatur oleh hukum Allah yaitu adanya akad perkawinan yang mana di harapkan dapat menghasilkan keturunan yang baik dan mempunyai nasab dan diterima secara

baik di masyarakat. Namun akan berbeda ketika kloning manusia benar-benar di lakukan. Kita tidak akan lagi mengenal hubungan semacam itu karena seseorang dapat memiliki anak sesuai dengan keinginannya tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki. Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini dilakukan terhadap manusia yaitu mulai dari perkawinan, nasab dan pembagian warisan dan tentu hal ini akan keluar dari jalur Islam. Misalnya seorang laki-laki yang menikah dengan perempuan yang keduanya masing-masing mempunyai kekembaran identik, tentu hal ini akan dapat membuat bingung mereka semuanya, dan bila hal ini sudah terjadi ditengah masyarakat, pasti orang akan mengalami kesulitan mengenali apakah orang itu bersama-sama dengan isterinya atau dengan kembaranya atau dengan sebaliknya tidaklah mustahil apabila semisal masalah ini benar-benar terjadi, dekadensi moral dan kehancuran dunia akan terwujud selain itu sederetan masalah kewarisan, perwalian, dan lain-lainnya akan menunggu di depan. Adapun kloning pada gen manusia menurut etika dan hukum agama tidak dibenarkan (haram) serta harus dicegah sedini mungkin. Hal ini karena akan menimbulkan masalah baru dan madharat yang lebih besar, diantaranya; Pertama, tidak mengikuti sunah Rasul, karena Rasul menganjurkan untuk menikah. Dan barang siapa tidak mengikuti sunah rasul berarti tidak termasuk golongan Rasulallah. Kedua, tidak mungikuti ajaran kedokteran Nabi, karena mereka tidak melakukan hubungan seksual. Ketiga, bagi kaum laki-laki yang tidak beristeri bisa menimbulkan gangguan yang tidak diharapkan seperti hal syahwatnya menjadi lemah, menimbulkan kesedihan dan kemuraman. Gerak tubuhnya menjadi kaku dan bagi kaum wanita badannya menjadi dingin (frigiditis). Keempat, ada kecenderungan melakukan onani (masturbasi) atau berzina yang sangat dilarang oleh Islam. Kelima, tidak bisa memanfaatkan kegembiraan dan kelezatan dalam hubungan seksual. Kloning terhadap manusia banyak melahirkan persoalan bagi kehidupan manusia, terutama dari sisi etika dan persoalan keagamaan serta keyakinan, namun di sisi lain adapula beberapa manfaatnya. Kloning terhadap manusia,walaupun merupakan suatu kegiatan ilmiah dan juga dapat dikatakan bisa membantu manusia namun dari sekian banyak pertentangan pendapat yang muncul atas persoalan tersebut dapat dipastikan lebih banyak ditekankan pada persoalan yang berhubungan dengan etika, moral, hukum dan agama.Untuk itu perlu disadari bahwa hal-ihwal penciptaan manusia adalah mutlak kekuasaan Tuhan yang mustahil kiranya untuk dapat ditiru

oleh ilmuan sehebat atau sejenius apapun, kesadaran ini perlu ada dalam jiwa manusia agar lebih arif dan bijaksana dalam menjelajahi ilmu pengetahuan. BAB III PENUTUP 1. A. KESIMPULAN Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami isteri berdasarkan hukum (UU), hukum agama atau adat istiadat. Menikah mempunyai dua aspek, pertama yaitu aspek biologis agar manusia berketurunan dan yang kedua aspek afeksional agar manusia merasa tenang mampu melayani adalah bagi mereka yang benar terang hatiya dan cemerlang fikirannya. Dan bila seorang ingin mendapatkan keturunan, maka ia harus kawin dan menikah lebih dahulu. Dalam kehidupan ini seseorang dapat memperoleh keturunan dari hubungan lakilaki dan perempuan yang telah diatur oleh hukum Allah yaitu adanya akad perkawinan yang mana di harapkan dapat menghasilkan keturunan yang baik dan mempunyai nasab dan diterima secara baik di masyarakat. Namun akan berbeda ketika kloning manusia benar-benar di lakukan. Kita tidak akan lagi mengenal hubungan semacam itu karena seseorang dapat memiliki anak sesuai dengan keinginannya tanpa melakukan hubungan dengan seorang laki-laki. 1. B. SARAN Adapun kloning pada gen manusia menurut etika dan hukum agama tidak dibenarkan (haram) serta harus dicegah sedini mungkin. Hal ini karena akan menimbulkan masalah baru dan madharat yang lebih besar, diantaranya; Pertama, tidak mengikuti sunah Rasul, karena Rasul menganjurkan untuk menikah. Dan barang siapa tidak mengikuti sunah rasul berarti tidak termasuk golongan Rasulallah. Kedua, tidak mungikuti ajaran kedokteran Nabi, karena mereka tidak melakukan hubungan seksual. Ketiga, bagi kaum laki-laki yang tidak beristeri bisa menimbulkan gangguan yang tidak diharapkan seperti hal syahwatnya menjadi lemah, menimbulkan kesedihan dan kemuraman

Makalah Rekayasa Genetika


Orang itu minta aku buatin Makalah tentang Rekayasa Genetika. Coba Tebak apa yang terjadi.......

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang renang ini. Shalawat serta salam kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada kita semua selaku umatnya.

Adapun tujuan penyusunan makalah ini salah satunya untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Biologi Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyususnan makalah ini dan terima kasih kepada Ibu Hj. Ineng Hasanah sebagai guru mata pelajaran biologi yang selalu sabar membimbing kami. Terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan motivasi dan spirit kepada kami. Sadar akan keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, maka kami mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Saran dan kritik kami harapkan untuk meningkatkan bobot makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Garut, April 2010

Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Rekayasa Genetika 2 B. Tujuan Rekayasa Genetika 3 C. Tahap Pembuatan Insulin 3 D. Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika 3 E. Penerapan Rekayasa Genetika 4 F. Dampak Rekayasa Genetika 4 BAB III KESIMPULAN 6

DAFTAR PUSTAKA 7

BAB I PENDAHULUAN

Genetika disebut juga ilmu keturunan, berasal dari kata genos (bahasa latin), artinya suku bangsa-bangsa atau asal-usul. Secara Etimologikata genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada kaitannya dengan hal itu juga. Genitika adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi kegenerasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat diantara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat .Dalam ilmu ini dipelajari bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan kepada anak cucu, serta variasi yang mungkin timbul didalamnya. Genetika perlu dipelajari, agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri serta setiap makhuk hidup yang berada dilingkungan kita. kita sebagai manusia tidak hidup autonom dan terinsolir dari makhuk lain sekitar kita tapi kita menjalin ekosistem dengan mereka. karena itu selain kita harus mengetahui sifat-sifat menurun dalam tubuh kita, juga pada tumbuhan dan hewan. Lagi pula prinsip-prinsep genetika itu dapat disebut sama saja bagi seluruh makluk. Karena manusia sulit dipakai sebagai objek atau bahan percobaan genetis, kita mempelajari hukum-hukumnya lewat sifat menurun yang terkandung dalam tubuh-tumbuhan dan hewan sekitar. Genetika bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni ia harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain seperti kimia, fisika dan metematika juga ilmu pengetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri seperti bioselluler, histologi, biokimia, fiosiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu pengetahuan terapan ia menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan kebutuhan masyarakat. Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu. BAB II REKAYASA GENETIKA

A. Pengertian Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika merupakan transplantasi atau pencangkokan satu gen ke gen lainnya dimana dapat bersifat antar gen dan dapat pula lintas gen sehingga mampu menghasilkan produk. Rekayasa genetika juga diartikan sebagai perpindahan gen. Teknologi Rekayasa Genetika merupakan inti dari bioteknologi didifinisikan sebagai teknik in-vitro asam nukleat, termasuk DNA rekombinan dan injeksi langsung DNA ke dalam sel atau organel; atau fusi sel di luar keluarga taksonomi; yang dapat menembus rintangan reproduksi dan rekombinasi alami, dan bukan teknik yang digunakan dalam pemuliaan dan seleksi tradisional. Prinsip dasar teknologi rekayasa genetika adalah memanipulasi atau melakukan perubahan susunan asam nukleat dari DNA (gen) atau menyelipkan gen baru ke dalam struktur DNA organisme penerima. Gen yang diselipkan dan organisme penerima dapat berasal dari organisme apa saja. Misalnya, gen dari sel pankreas manusia yang kemudian diklon dan dimasukkan ke dalam sel E. Coli yang bertujuan untuk mendapatkan insulin.

B. Tujuan Rekayasa Genetika Rekayasa genetika pada tanaman mempunyai target dan tujuan antara lain peningkatan produksi, peningkatan mutu produk supaya tahan lama dalam penyimpanan pascapanen, peningkatan kandunagn gizi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu (serangga, bakteri, jamur, atau virus), tahan terhadap herbisida, sterilitas dan fertilitas serangga jantan (untuk produksi benih hibrida), toleransi terhadap pendinginan, penundaan kematangan buah, kualitas aroma dan nutrisi, perubahan pigmentasi. Rekayasa Genetika pada mikroba bertujuan untuk meningkatkan efektivitas kerja mikroba tersebut (misalnya mikroba untuk fermentasi, pengikat nitrogen udara, meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat proses kompos dan pembuatan makanan ternak, mikroba prebiotik untuk makanan olahan), dan untuk menghasilkan bahan obat-obatan dan kosmetika. C. Tahap Pembuatan Insulin : - Bakteri yang masih mempunyai plasmid, plasmidnya dipotong dengan menggunakan enzim Restriksi Endonuklease - Kemudian gen insulin dari sel pankreas juga dipotong dengan menggunakan enzim restriksi - Lalu gen insulin ini di sisipkan pada plasmid bakteri dengan menggunakan enzim ligase sehingga disebut dengan ADN rekombinan - Setelah itu ADN rekombinan itu dimasukkan ke dalam tubuh bakteri baru - Bakteri dibiarkan berkembang biak dalam wadah fermentasi sehingga dihasilkan insulin.

D. Penyebab Berkembangnya Rekayasa Genetika

- Ditemukannya enzim pemotong DNA yaitu enzim restriksi endonuklease - Ditemukannya pengatur ekspresi DNA yang diawali dengan penemuan operon laktosa pada prokariota - Ditemukannya perekat biologi yaitu enzim ligase - Ditemukannya medium untuk memindahkan gen ke dalam sel mikroorganisme Sejalan dengan penemuan-penemuan penting itu, perkembangan di bidang biostatistika, bioinformatika dan robotika/automasi memainkan peranan penting dalam kemajuan dan efisiensi kerja bidang ini.

E. Penerapan Rekayasa Genetika 1. Bidang pertanian dan bahan pangan - Ditemukannya tomat Flavr Savr yang tahan - Ditemukannya sapi dengan produksi susu meningkat 20% - Ditemukannya kopi super - Ditemukannya tanaman ber-pestisida - Ditemukannya vaksin penyakit mulut dan kuku - Jagung dengan protein tinggi 2. Bidang kesehatan dan farmasi - Diproduksinya insulin dengan cepat dan murah - Adanya terapi genetic - Diproduksinya interferon - Diproduksinya beberapa hormon pertumbuhan 3. Bidang Industri - Terciptanya bakteri yang mampu membersihkan lingkungan tercemar - Bakteri yang dapat mengubah bahan tercemar menjadi bahan tidak berbahaya - Bateri pembuat aspartanik

F. Dampak Rekayasa Genetika a. Dampak di bidang sosial ekonomi Dampak ekonomi yang tampak adalah paten hasil rekayasa, swastanisasi dan kosentrasi bioteknologi pada kelompok tertentu, memberikan pengaruh yang sangat luas pada masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petanikecil. Penggunakan hormon

pertumbuhan sapi dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20%, niscaya akan menggusur peternak kecil.

b. Dampak di bidang kesehatan Produk rekayasa di bidang kesehatan ini memang sudah ada yang menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr Savr diketahui mengandung gen resisten terhaap antibiotic. Susu sapi yang disuntik dengan hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.

c. Dampak di bidang etika dan moral Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain memiliki dampak etika yag serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain yang tidak berkerabat5 dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit diterima manusia. Bahan pangan transgenic yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Penerapan hak paten pada organism hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas organism. Hal ini bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang mengghargai nilai intrinsic makhluk hidup.

BAB III KESIMPULAN

Rekayasa genetika adalah upaya pencangkokan gen dengan teknik rekombinan DNA pada mikroorganisme tertentu. Dengan rekayasa genetika, manusia dapat memuat organisme yang tidak dapat menghasilkan bahan tertentu menjadi mampu menghasilkan bahan tertentu yang dibutuhkan manusia. Mikroorganisme yang berperan ini disebut makluk transgenic. Contoh makhluk hidup transgenic adalah bakteri yang mampu menambang tembaga, bakteri yang mampu membersihkan lingkungan yang tercemar, bakteri yang mampu mengubah bahan tercemar menjadi bahan lain yang tidak berbahaya, jagung yang memiliki kandungan protein tinggi, tomat yang tahan lama, dan sebagainya. Selain produk, dengan bioteknologi modern banyak pula penyakit menurun yang dapat disembuhkan. Penyembuhan Penyakit menurun ini dilakukan dengan jalan menyisipkan gen yang kurang pada penderita. Proses ini disebut terapi genetik. Namun masalah muncul ketika produk rekayasa sudah menimbulkan masalah yang serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa menyebabkan 31 orang meninggal di inggris. Tomat Flavr Savr diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotic. Susu sapi yang disuntik dengan hormone BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi kesehatan manusia.

1. Vektor,

berupa

plasmid

bakteri

atau

viral

ADN

virus.

Gbr. Pembuatan plasmid dan mekanisme penyisipan gen

2. Bakteri, berperan dalam perbanyakan plasmid melalui perbanyakan bakteri.

Gbr. Pemisahan DNA oleh enzim restriksi

3. Enzim, terdiri dari enzim RESTRIKSI (pemotong plasmid/ADN) dan enzim LIGASE (penyambung ptongan-potongan ADN)

Gbr. Proses produksi insulin manusia dengan rekayasa genetika

Vous aimerez peut-être aussi