Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB 1 PENDAHULUAN

1. EROSI
Erosi tanah adalah penyingkiran dan pengangkutan bahan dalam bentuk larutan atau suspensi dari tapak semula oleh pelaku berupa air mengalir (aliran limpasan), es bergerak atau angin (tejoyuwono notohadiprawiro, 1998: 74). Menurut G.

kartasapoetra, dkk (1991: 35), erosi adalah pengikisan atau kelongsoran yang sesungguhnya merupakan proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan angin dan air, baik yang berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan atau perbuatan manusia

EROSI TANAH DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN


1. 2. 3. Peranan tanah bagi kehidupan Erosi merusak kesuburan tanah Tanah di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon ditebang secara liar

2.CIRI CIRI LAPISAN ATMOSFER


1. Atmosfer bumi ini terdapat pada ketinggian 0 km diatas permukaan tanah sampai dengan 560 km diatas permukaan bumi. 2. 3. Atmosfer berbentuk selubung udara yang terdiri atas unsur gas,debu,dan uap air Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan.Setiap lapisan tersebut mempunyai karakteristik dan fungsi masing-masing.

BAB 2 ISI ATAU PEMBAHASAN


A. EROSI TANAH 1. Pengertian
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya. Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi alaminya. Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah. Bagaimanapun, praktik tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan teknik semisal terrace-building, praktik konservasi ladang dan penanaman pohon. Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan memengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem dan kehilangan air secara serentak. Banyaknya erosi tergantung berbagai faktor. Faktor Iklim, termasuk besarnya dan intensitas hujan / presipitasi, rata-rata dan rentang suhu, begitu pula musim, kecepatan angin, frekuensi badai. faktor geologi termasuk tipe sedimen, tipe batuan, porositas dan permeabilitasnya, kemiringn lahan. Faktor biologis termasuk tutupan vegetasi lahan,makhluk yang tinggal di lahan tersebut dan tata guna lahan ooleh manusia. Umumnya, dengan ekosistem dan vegetasi yang sama, area dengan curah hujan tinggi, frekuensi hujan tinggi, lebih sering kena angin atau badai tentunya lebih terkena erosi. sedimen yang tinggi kandungan pasir atau silt, terletak pada area dengan kemiringan yang curam, lebih mudah tererosi, begitu pula area dengan batuan lapuk atau batuan pecah. porositas dan permeabilitas sedimen atau batuan berdampak pada kecepatan erosi, berkaitan dengan mudah tidaknya air meresap ke dalam tanah. Jika air bergerak di bawah tanah, limpasan permukaan yang terbentuk lebih sedikit, sehingga mengurangi erosi permukaan. SEdimen yang mengandung banyak lempung cenderung lebih mudah bererosi daripada pasir atau silt. Dampak sodium dalam atmosfer terhadap erodibilitas lempung juga sebaiknya diperhatikan Faktor yang paling sering berubah-ubah adalah jumlah dan tipe tutupan lahan. pada hutan yang tak terjamah, minerla tanah dilindungi oleh lapisan humus dan lapisan organik. kedua lapisan ini melindungi tanah dengan meredam dampak tetesan hujan. lapisan-lapisan beserta serasah di dasar hutan bersifat porus dan mudah menyerap air hujan. Biasanya, hanya hujan-hujan yang lebat (kadang disertai angin ribut) saja yang akan mengakibatkan limpasan di permukaan tanah dalam hutan. bila Pepohonan dihilangkan akibat kebakaran atau penebangan, derajat peresapan air menjadi tinggi dan erosi menjadi rendah. kebakaran yang parah dapat menyebabkan peningkatan erosi secara menonjol jika diikuti denga hujan lebat. dalam hal kegiatan konstruksi atau pembangunan jalan, ketika lapisan sampah / humus dihilangkan atau dipadatkan, derajad kerentanan tanah terhadap erosi meningkat tinggi. jalan, secara khusus memungkinkan terjadinya peningkatan derajat erosi, karena, selain menghilangkan tutupan lahan, jalan dapat secara signifikan mengubah pola drainase, apalagi jika sebuah embankment dibuat untuk menyokong jalan. Jalan

yang memiliki banyak batuan dan hydrologically invisible ( dapat menangkap air secepat mungkin dari jalan, dengan meniru pola drainase alami) memiliki peluang besar untuk tidak menyebabkan pertambahan erosi. Tanah merupakan tubuh alam tiga dimensi. Hal ini disebabkan persebarannya kearah vertikal dan horizontal. Persebaran ke arah vertikal dimulai dari permukaan sampai pada batuan induk (bed roc). Sedangkan persebaran ke arah horizontalnya kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi. Susunan lapisan-lapisan tanah secara vertikal dari atas ke bawah adalah sebagai berikut : Lapisan tanah atas (top soil) Lapisan tanah bawah (sub soil) Batuan induk terlapuk (regolith) Batuan induk (bed rock) Lapisan tanah atas (top soil) merupakan bagian yang terpenting bagi kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan. Komponen-komponen tanah tersebut terdiri atas mineral, bahan organik, air dan udara. Keadaan yang serasi bisa menjadi habitat tumbuh-tumbuhan yang baik apabila perbandingan komponen-komponennya adalah sebagai berikut : Mineral y ahan organik :45% :5% Udara tanah Air :20-30% :20-30%

2. Penyebab Terjadinya Erosi Tanah


Dengan adanya erosi tanah, maka lapisan tanah atas (top soil) yang subur akan rusak dan menjadikan lingkungan alam lainnya akan ikut rusak. Adapun sebab-sebab terjadinya erosi tanah antara lain : Tanah menjadi gundul atau tidak adanya tanaman. Tanah yang miring tidak dibuat terasering (sengkedan) sebagai penyangga air dan tanah yang larut (terkikis). Tanah tidak dibuat tanggul pasangan (guludan) sebagai penahan erosi. Tanah di kawasan hutan rusak karena pohon-pohon ditebang secara liar (illegal logging) sehingga hutan menjadi gundul. Permukaan tanah yang berlumpur digunakan untuk penggembalaan liar se-hingga lapisan tanah atas menjadi rusak.

3. Jenis-Jenis Erosi Tanah


Jenis-jenis erosi tanah dapat dikatergorikan sebagai berikut : Splash erosion, yaitu erosi tanah yang disebabkan oleh tetesan air hujan. Sheet erosion, yaitu erosi tanah yang terjadi pada permukaan tanah. Gully erosion, yaitu erosi tanah yang terjadi pada tebing-tebing dan biasanya disebut dengan longsor. Rill erosion,

4. Akibat atau dampak Erosi Tanah


Erosi tanah membawa dampak terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup. Rusaknya tanah akibat erosi menimbulkan dampak antara lain : Hilangnya lapisan tanah atas (top soil) sebagai media pertumbuhan dan re-sapan air. Tidak tersedianya air tanah untuk pertumbuhan. Tanah menjadi tidak subur. Produktivitas tanah pertanian menurun karena hilangnya lapisan atas per-mukaan tanah. Penimbunan tanah hasil erosi pada badan sungai sehingga menjadi dang-kal. Berkurangnya air tanah. Hilangnya unsur hara yang sangat diperlukan tanaman. Kualitas tanaman menurun. Kemampuan tanah menahan air dan laju infiltarsi (peresapan) menurun. Stuktur tanah menjadi rusak. Pendapatan petani menurun. Longsor pada tebing (gully erosion) menyebabkan lahan menjadi terbagi-bagi dan mengurangi luas lahan yang dapat ditanami.

5. Penanggulangan Erosi Tanah


kestabilan lahan pertanian daerah miring dan untuk mengurangi tingkat erosi tanah, maka diperlukan beberapa langkah berikut. 1. Terasering, Yaitu menanam tanaman dengan system berteras-teras untuk mencegah erosi tanah. 2. Contour Farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur, sehingga perakaran dapat menahan tanah. 3. 4. Pembuatan tanggul pasangan(guludan) untuk menahan hasilm erosi. Contour Plowing, yaitu membajak searah garis contur sehingga terjadi alur-alur horizontal.

5.

Contour Strip Cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang tanah itu dengan bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok-belok. Masingmasing ditanami tanaman yang berbedabeda jenisnya secara berselang-seling (tumpang sari).

6.

Crop Rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat diisap terus oleh salah satu jenis tanaman

7.

Reboisasi, menanami kembali hutan- hutan yang gundul.

2. ATMOSFER
Yang menarik dari atmosfer ini adalah ia mengikuti perputaran bumi (rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari. Udara yang terkandung dalam atmosfir merupakan campuran dan kombinasi dari gas, debu dan uap air. Manfaat lapisan udara yang menyelubungi bumi ini sangat besar. Manfaat atmosfer bukan hanya sebagai pelindung bumi dari hantaman bendabenda langit, seperti meteor atau asteroid, melainkan juga berguna untuk: 1. 2. Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam. Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya. 3. Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin. Ciri-Ciri Atmosfer 1. Atmosfer bumi ini terdapat pada ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. 2. 3. Atmosfer berbentuk selubung udara yang terdiri atas unsur gas, debu, dan uap air. Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan. Setiap lapisan tersebut mempunyai karakteristik dan fungsi masing-masing. Lapisan Atmosfer a. Troposfer * Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0-18 km di atas perbukaan bumi. * Tebal troposfer sekitar 10 km. * Pada lapisan ini terjadi peristiwa cuaca dan iklim

b. Stratosfer * Terletak pada ketinggian 18 49 km dari permukaan bumi. * Terdapat lapisan ozon * Menyerap radiasi sinar ultraviolet * Tidak terdapat uap air, awan atau debu atmosfer c. Mesosfer * Terletak pada ketinggian 49 82 km dari permukaan bumi. * Lapisan ini menjadi tameng bumi dari jatuhan meteor dan benda-benda angkasa lainnya. * Temperatur terendah di mesosfer kurang dari -810C, dan pada puncak mesosfer suhunya bisa mencapai -1000C. d. Termosfer * Terletak pada ketinggian 82 800 km dari permukaan bumi. * Disebut juga lapisan ionosfer * Sebelum ada satelit, lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh e. Eksosfer * Eksosfer lapisan atmosfer kelima, terletak pada ketinggian 800-1000 km dari permukaan bumi. * Lapisan ini merupakan lapisan paling panas * Molekul debu dapat meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi * Lapisan ini disebut juga ruang antarplanet dan geostasioner * Lapisan ini sangat berbahaya karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar. manfaat lapisan atmosfer Troposfer Lapisan atmosfer troposfer adalah lapisan yang terdekat ke permukaan bumi. Lapisan ini masih memungkinkan manusia untuk bernafas dengan bebas. Di lapisan inilah fenomena cuaca dan iklim terjadi. Selain itu, lapisan ini juga merupakan lapisan atmosfer yang mengandung uap air dan karbondioksida terbanyak dibandingkan dengan lapisan-lapisan lainnya.

Stratosfer Struktur pada lapisan atmosfer stratosfer ini kurang padat jika dibandingkan dengan lapisan-lapisan atmosfer lainnya. Terdiri atas gas-gas yang terdapat dalam troposfer, namun pada lapisan ini mengandung uap air dalam jumlah yang sedikit. Lapisan ini memiliki suhu lebih dingin dan ditempati oleh lapisan ozon, yaitu sebuah lapisan yang berfung sebagai tirai pelindung dari radiasi ultraviolet yang membahayakan yang berasal dari matahari. Lapisan ozon inilah yang rusak jika manusia malakukan aktivitas dengan menggunakan bahan-bahan kimia.

Mesosfer Susunan Mesosfer berbeda dengan lapisan stratosfer. Kepadatan gas-gas yang terdapat di lapisan atmosfer ini sudah mulai berkurang. Mesosfer memiliki lapisan ion atau udara yang bermuatan listrik yang disebut sebagai lapisan D yang letaknya di ketinggian 50-70 km di atas permukaan bumi. Atom-atom pada lapisan ini terionisasi dan mampu memantulkan pancaran radio gelombang pendek. Area ini sering dinamakan ionosfer. Ionosfer ini memiliki peranan penting dalam penggunaan komunikasi radio global.

Termosfer Lapisan ini memiliki kerapatan udara yang sangat renggang sehingga hampir mendekati kondisi ruang hampa udara. Walaupun begitu, udara di lapisan ini cukup padat dan masih mampu membakar meteor yang sedang melaju turun pada ketinggian 300 km. Hampir semua atom gas pada lapisan ini mengandung muatan listrik akibat terionisasi oleh radiasi matahari dan lain-lain. Lapisan termosfer ini sangat berguna dalam bidang komunikasi. Lapisan inilah yang memantulkan gelombang-gelombang radio ke bumi yang dapat diterima di seluruh dunia.

Eksosfer Lapisan ini adalah lapisan atmosfer terluar yang membentang di angkasa luar dan menyatu dengan atmosfer dan radiasi matahari. Lapisan ini disusun oleh gas hidrogen sebagai gas penyusun utamanya. Di lapisan ini diisi oleh lapisan ultraviolet.

BAB 3 PENUTUP ATAU KESIMPULAN


Jadi. Erosi tanah adalah penyingkiran dan pengangkutan bahan dalam bentuk
larutan atau suspensi dari tapak semula oleh pelaku berupa air mengalir (aliran limpasan), es bergerak atau angin ,sedangkan atmosfer adalah yang terdiri atas beberapa gas yang dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dan serangan luar.ilmu yang mempelajari atmosfer disebut ilmu meteorologi.

DAFTAR PUSTAKA
Wardiyatmoko, 1999 Geografi Kelas X, Bandung, Erlangga http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi http://marskrip.blogspot.com/2009/12/erosi.html http://www.artikelk3.com/topik/makalah+erosi+tanah.html

Vous aimerez peut-être aussi