Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Riset Kelembagaan
Fisolosi penelitian
Penelitian = prasyarat hidup pengetahuan Lit = tugas utk mencipta bangunan iptek yg lbh JELAS, SISTEMATIK, METODIK, bahkan TUJUANNYA sekaligus Context of discoveries :
Dgn temukan fakta beri cakrawala penafsiran Inventif PERBARUAN TERUS MENERUS
Pengertian Ilmu
Ditentukan berdasarkan obyek kajiannya
Jelas & berbatas (diband dg obyek ilmu lainnya) Obyek tsb = realitas (versi ilmu tsb) & relasi2 internal antar komponen realitas tsb Krn kekakuan mengamankan batas & mengatur relasi internal realitas (sbg SISTEM ILMU) ilmu = DISIPLIN
METODE (Kuntjaraningrat, 1977) = cara/jalan kerja utk lbh menjelaskan &/ memahami obyek bila gunakan pengetahuan/ilmiah = METODOLOGI kumpulan metodologik = METODIK
wahyu
Supra-natural/adi-kodrati
serah diri,kepercayaan
Enlighten/pencerahan
Reflektif/perenungan
Akibat Terakhir
ILMU = PENGETAHUAN RASIONAL ILMIAH Bukan pengetahuan inderawi & naluri belaka Bukan sekedar pengetahuan biasa (spontan tanpa upaya) Bukan pengetahuan intuitif/imajinatif SISTEM + METODIK (kumpulan METODOLOGI)
Cari hubungan tetap antar gejala setia disini (disiplin) SEBAB AKIBAT (terbatas)
Justifikasi :
Obyektivasi statis Konsientisasi
Lit Prasyarat
Gaya Inventif
Rumpun ilmu = sesuai obyek kajian masing2 Bios = Dunia FisikoDunia Dunia Human Kimis = Psikis hidup (insani) Atomik sd jar Kesmas BIOMEDIK Klinik & Humaniora & & Tekn kes Epid.klinik Intervensif Pemberd. masy Metode kuanti ilmu kempis Metode kuali ilmu padat Value free - eksplanatorik Value-laden - Pemahaman Taklukkan alam Pahami sosial Emansipasi-Beradab
Struktur Puslitbang
Bench
Building Blocks & Pathways Molecular libraries Bioinformatics Computational Biology Nanomedicine
Bedside
Translational
Practice
- Integrated Clinical Research Networks - Clinical Research Informatics - NIH Clinical Research Associates - QoL clinical outcomes
Research Initiatives
Kebijakan
Humaniora & Pemberdayaan Masyarakat
PRODUK PERATURAN
PH LAW
Lokomotif/Mandiri >< Sindr Dependensi
Translational Research
TANNAS Diplomasi
Itu indikator negatif namun msh cocok Ttp lbh baik indikator positif krn kematian dan kesakitan = indikator negatif
Melihat ada tidaknya kelainan patofisiologis pada seseorang Mengukur kemampuan fisik seseorang seperti kemampuan aerobik, ketahanan, kekuatan dan kelenturan sesuai dengan umur Penilaian atas kesehatan sendiri Mengukur Indeks Masa Tubuh (BMI).
Does Sampurno, KIK, 2003
Implikasi Sehat
= Semua organ berfaal normal + keberdayaan aktual utk beraksi yg secara statistik normal pd lingkungan yg normal indikator (+) indiv tertentu; keberdayaan aktual di lingk normal (alam & manusia lain sekitar) = mahluk sosial; statistik normal kurva sehat polulasi/masy cocok dg Puslit 3 Struktur organik mampu mencapai semua tujuan vitalnya pd lingk standar tertentu : mis organ otak normal struktur & fungsinya tujuan vital = menjadi insan beradab & bermartabat pribadi otonom, tidak miskin, tidak bodoh; pd lingkungan standar tertentu (mis di DTPK) kepentingan pengentasan (emansipatorik) : cocok dg Puslit 4.
Strategi Budaya (Cara Berada Manusia) Van Peursen, Strategi Budaya Thp Mitis Karakteristik Manusia Contoh & Implikasi
bag tak terpisahkan dr alam/dunia, terkepung kekuatan gaib, Wajib ikuti supranatural utk selamat Ambil jarak dr manus lain/mahluk/alam Obyektivasi diri & dunia Pasrah pd kehendak Tuhan, takut setan dll,fatalistis Minta tolong orang pinter Perilaku ilmuwan Positivistik (percaya fakta konkrit) Modern Pengetahuan yg maslahat difungsikan dlm relasi
Thp ontologis
Thp fungsi- Sadari relasi dg alam sekitar, Tak dpt sepenuhnya ambil onal
jarak krn ia ada dlm dunia yg diamatinya
Kesimpulan :
otopsi
riset
Pengobatan segera
Pengobatan lanjutan
Rehab. medik
Perilaku negatif
P v nt f re e i P m ti ro o f p mr ri e : L g un a in k g n P v nt f re e i p m di l ri o a
Puslit IV Humaniora/ pemberdayaan masy Puslit lll Kesmas intervensif
P v nt f re e i s u de ek n r
K a if ur t ak t u
K a if ur t k nk ro i
r a il t i eh b i at f
P l at f al i i
Puslit l biomedik
Puslit IV s/d I
Stroke
Kebijakan/regulasi Survey kes. berkala surveilens Monev
R i tr s eg s a i k a ia em t n
otopsi
riset
Pendidikan
P i ak er l u h u id p S e ni g cr e n D e si d i et k in f t rs o ak r i ik P i ak er l u n a if eg t
EM :al IS ery dtcinad eeto n itreto nevnin
kesehatan
P g ba a en o t n la j a n ut n R a. eh b m i ed k
P g ba a s ge a en o t n e r : m i , b da , ed s e h E o as u r nd v k le P y P y en . en . P y en . A t b u an Kr n ku o ik er l g
S a eh t Q l ty of l e ua i if
K d si on i an a t ra
D a il t & h n c p is b i as a di a D a tk n d n H Q ik i a g R OL
m i gg l en n a
P m ti ro o f
P v nt f re e i p mr ri e
P v nt f re e i s u de ek n r
K a if ur t ak t u
K a if ur t k nk ro i
r a il t i eh b i at f
P l at f al i i
L g un a in k g n P v nt f re e i p m di l ri o a
Puslit IV Humaniora/ pemberdayaan masy Puslit lll Kesmas intervensif
Puslit l biomedik
Puslit IV s/d I
KATARAK
promotif
Prevensi I
Prevensi II
kuratif
rehabilitatif
-Quality of life -Burdens -Backlog katarak /(-) -prevalensi -insiden -Kohort studi
Makanan sehat
Minimalisasi paparan uv pada mata Kecukupan mikronutrien Screening berkala Terapi suportif pasca rehabilitasi
Kecacatan / kebutaan
Sindroma Metabolik
Kebijakan/regulasi Survey kes. berkala surveilens Monev riset
Monitoring
V c le as u r e n : S ro e ve t t k , A , Ac t CS u i e ic L p sc m im s d om , D yn r e M k p ik s om l a i
P i ak er l u n a if eg t
K d si a a a( i a , s da g b ra ) on i nt r r ng n e n , e t
P m ti ro o f :
P v nt f re e i p mr ri e
P v nt f re e i s u de ek n r
K a if : m d , be a ur t e is d h, e o as u r nd v k la
P v nt f re e i p m di l ri o a
KEBUTAAN DAN GANGGUAN PENGLIHATAN (katarak) -Masalah SDM & Faskes -paradigma yang salah -Pemetaan Akses Faskes dan Nakes -Beban katarak masih tinggi
BAB II
Konsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang PTM Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)
CEREBROVASCULAR (Stroke) -masalah KIE -meningkatnya kejadian pada Usia produktif -perubahan pola dan gaya hidup -Sarana prasarana keseha -Tan belum merata -sistem data base belum
Pembentukan Layanan Kesehatan Dgn akses terjangkau Mapping SDM, peningkatan kualitas, Ketersediaan, Pemerataan nakes. Serta Peningkatan kualitas Hidup nakes Peningkatan layanan Dan akses terutama Bagi masyrakt DTPK dan Rakyat miskin Pembentukan sarana dan prasarana Perbaikan sistem Rujukan disetiap layanan
1. Operasi yang aman dan Terjangkau 2.Pendayagunaan & Pengefektivitas SDM 3. Pengetahuan masy 4. Pelayanan yang lengap dan komprehensif
SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Pemetaan & mapping Kesinambungan pelayanan berkualitas, termasuk rujukan belum memadai Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Registrasi Kematian
Promotif
Preventif Primer
Preventif Sekunder
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Puslit IV
Puslit III
Puslit I
Puslit II/I
Puslit I-IV
Puslit IV s/d I
FISHBONE MALARIA
FISHBONE TB
LATAR BELAKANG
GRK : CFC, Metan, CO Definisi Climate Change Dampak Climate Change Upaya : Mitigasi dan Adaptasi
PRIORITAS
Visi Misi Depkes Nilai-nilai : Berpihak Pada Masyarakat Kecil, Bertindak Cepat,dll Strategi Nasional : Bappenas
Kerangka Kebijakan
Kebijakan Nasional : Mitigasi dan Adaptasi menjadi arus utama pembangunan kesehatan nasional Global Research Priorities (WHO) Deklarasi KaBadan (Promotif, Preventif, Kuratif) -> Slide No 12
Kanker kulit Kerusakan mata (katarak, dll) Gangguan sistem imunitas Panas berlebih: Trauma, kematian Akibat langsung Siklon, badai, banjir, kebakaran alam Meningkatnya laut: pengungsian
Manusia sbg predator
Perubahan Biodiversity Risiko peny infeksi
Kemiskinan, slum, higiene buruk, kualitas lingk buruk, risiko infeksi (pertumbuhan & kecepatan)
Adaptasi dari: Michaels, 2008
PERUBAHAN IKLIM
Kenaikan suhu, perm laut, banjir, kekeringan dll
A P T A S I
A N C A M A N
DAMPAK STRAT MITIGASI
Produksi pangan,
ADAPTASI
STRATEGI PEMBANGUNAN BERORIENTASI LINGKUNGAN
Strategi Kesmas
Staretgi Kependudukan
Indirect impacts
Human Health:
Injuries/deaths Thermal stress Infectious diseases Malnutrition Mental stresses Conflict, drugs, etc. Umar-Fahmi.
2 strategi utama
Strategi MITIGASI
Upaya perubahan lingkungan, dan sistem sosial ekonomi untuk mencegah dampak dari perubahan iklim
Strategi ADAPTASI
Upaya kapasitasi masy & pemerintah untuk lebih mampu respons terhadap akibat perubahan iklim
POPULASI RENTAN
Ada populasi yang lebih rentan terhadap perubahan iklim : - Suku terasing dan masyarakat pedalaman; - Masyarakat tanpa tempat tinggal dan yang sering berpindah; - Lanjut usia; - Anak-anak; - Penderita Penyakit kronis; - Berpenghasilan rendah atau miskin; - Mereka yang tinggal di daerah rawan bencana; - Mereka yang tergantung pada lahan produksi pangan.
PENTAHAPAN
STRATEGI RND TERKAIT CLIMATE CHANGE STRUKTURISASI ORGANISASI & JEJARING URAIAN STRATEGI KEDALAM STRATEGI FUNGSIONAL SDM-INFRASTUKTUR-SKILLS-SUMBER DANA &KETERLIBATAN MASY/SEKTOR LAIN MOBILISASI STRATEGI& KOMITMEN PUNCAK DEPKES STRATEGI SEBAGAI KOMITMEN OPERASIONAL(Litbang & Jejaring) STRATEGI SEBAGAI KOMITMEN INDIVIDUAL (PERFORMANCE BASED)
RND terkait upaya mandiri indiv/masy untuk melindungi dari faktor risiko spesifik terkait efek GRK
Promotif
1stPrevention
2ndPrevention
3rdPrevention
RND terkait upaya mandiri indiv/masy untuk meningkatkan kes dan siap thd efek GRK
RND terkait upaya bersama indiv/masy dg provider untuk meningkatkan kes dan siap thd efek GRK
RND terkait upaya provider menyembuhkan (cure) untuk meningkatkan kes pd saat adaptasi
Strukturisasi yg Mndukng
Networking
Produk Lit : 1. Profil Sosial budaya ; 2. Profil Social Capital/ Modalitas Sosial bersumber Masyarakat ; 3. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas ; 4. Pemetaan Upaya Pemberdayaan Masy; 5. Iptek Yang menunjang poin 1 s/d 4
Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy 4. Model pemberdayaan Masy
Kapasitas Infrastruktu r
5 Level Promotion (PSP, Informal Leader, Micro&Macro Organiz, Sektor Lain Terkait Kes
Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana
Kapasitas Dana
Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)
Strukturisasi yg Mndukng
Networking
Produk Lit : 1. Profil Sosial budaya ; 2. Profil Social Capital/ Modalitas Sosial bersumber Masyarakat ; 3. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas ; 4. Pemetaan Upaya Pemberdayaan Masy; 5. Iptek Yang menunjang poin 1 s/d 4
Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy 4. Model pemberdayaan Masy
Kapasitas Infrastruktu r
5 Level Promotion (PSP, Informal Leader, Micro&Macro Organiz, Sektor Lain Terkait Kes
Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana
Kapasitas Dana
Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)
Produk Lit : Research Publications Measurement Tech& Indicator utk pemberdayaan Advocacy Skills Method s Policy Drafting Data & Pub Clearinghouse Kapasitas Infrastruktu r Strukturisasi yg Mndukng Networking 1. Profil indikator dan risk factors (biomedis & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi (Puslit I & II) 2. Profil Perilaku (Health Beliefs) utk risk factor ttt ; 3. Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt , termasuk pelayanan kuratif dan rehabilitatif; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2. Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3. Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt; 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy; 5. Model kota Sehat Utk Antisipasi CC
1st PREVENTION (PSP, informal leader, Micro&Macro Orgnz, Sektor terkait kesehatan UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK)
Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana
Kapasitas Dana
Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)
Corporate 5. Dugaan Resiko ttt Social akibat cc; Reponsib 6. Iptek Terkait 1 sd4 7. Dampak CC thd pemberdayaan
Produk Lit : 1. Profil risk factors (seluler & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi, yg ditangani masy+petugas kes 2. Profil Health Beliefs ; 3. Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt ; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; 5. Model-model Pemberdayaan Kesehatan terkait faktor risiko ttt; 6. Iptek Terkait 1sd4 7. Dampak CC thd pemberdayaan
Research
Publications
Strukturisasi yg Mndukng
Networking
Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy
Kapasitas Infrastruktu r
(PSP, informal leader, Micro&Macro Orgnz, Sektor terkait kesehatan UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK dengan INTERVENSI KESMAS PETUGAS BERSAMA MASY)
Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain
Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana
Kapasitas Dana
Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)
Produk Lit : 1. Profil risk factors (seluler & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi yang memerlukan petugas 2. Profil Health Beliefs ; 3. ProfilModalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko ttt ; 4. Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko ttt ; 5. Model-model Keterlibatan Masy dalam stratehi adaptasi spesifik; 6. Iptek Terkait 1sd4 7. Dampak CC thd risiko kesehatan
Research
Publications
Strukturisasi yg Mndukng
Networking
Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait Pmberdayaan Masy utk risiko ttt; 2 Program dan Management Kes Terkait Pemberd Masy utk risiko ttt; 3 Evaluasi Kebijakan & Program Terkait Promosi dan Pemberd Masy thd risiko ttt 4. Sistem kewaspadaan dini berbasis masy
Kapasitas Infrastruktu r
PREVENTION (Komponen Promkes & Yankes UNTUK RISIKO KESEHATAN SPESIFIK dengan INTERVENSI KHUSUS OLEH PETUGAS KESEHATAN)
Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain
Kapasitas SDM Penyediaan (Kuan dan Kual) Pengembangan (Sertif dan Akred) Diversivikasi Sumber dan Mobilisasi Dana
Kapasitas Dana
Produk (Data, program, kebijakan dari Masy (BLT, Pembukaan Lahan Baru, dll)
UPAYA KURATIF
Akses, Ketersediaan, Kelengkapan, Kualitas Obat-obatan Alkes Research Publication Pedoman/ Juklak Kapasitas Infrastruktur Methods Sistem rujukan Produk Lit : 1. Pola distribusi dan pemakaian obat dan alkes Networking 2. Pola tanggap darurat 3. Pola pengobatan dan rujukan 4. Pola pelayan dan sistem Report Record 5. Pola penyakit/ gangg.kesmas yrakat Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain Pelayanan kesehatan swsta Organisasi dan perorangan profesi kesehatan 6. Peran swasta dan masy dlm yankes 7. Sistem surveilan penyakit & faktor risk
Strukturisasi yg Mndukng
Pengembangan : 1. SOP tanggap darurat 2 SOP tanggap pandemi 3 Pelayanan kesehatan darurat yang optimal 4. Meningkatnya Tingkat Kesembuhan penyakit 5. Standar minimal alkes 6. Standar minimal yankes 7. Standar ketenagaan
Kapasitas SDM
Kapasitas Dana
Produk Lit : 1. Pemulihan kes mas akibat dampak kesehatan yang terjadi (mental health)
Pengembangan : 1. Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait rehab Sosialisasi model pelayanan rehab akibat CC; Model Program dan Management Kes penanganan korban Evaluasi Kebijakan & Program Terkait dalam penanganan korban Model Restrukturisasi kerusakan lingkungan yang sudah terjadi
Juklak/juknis Research pengobatan Publication Alat kesehatan Skill Advocacy Policy Drafting Methods
Strukturisasi yg Mndukng
Networking
2. Tingkat kerusakan lingkungan terjadi 3. Kebijakan untuk penanganan dampak CC 4. Model-model pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan dampak 5. Model risk managemen 6. Iptek Terkait No 1-5
2.
3.
4.
Kapasitas Dana
Keterlibatan Masyarakat dan Sektor Lain Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi dampak CC
5.
-Profil indikator dan risk factors (biomedis & epidemiologis) terkait Mitigasi & Adaptasi
Profil Kapasitas Sistem Pelayanan Kesmas utk pengendalian faktor risiko dan Trend Konsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang Kesling Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)
1. SOP tanggap darurat 2 SOP tanggap pandemi 3 Pelayanan kesehatan darurat yang optimal 4. Meningkatnya Tingkat Kesembuhan penyakit 5. Standar minimal alkes 6. Standar minimal yankes 7. Standar ketenagaan
1.Pemulihan kes mas akibat dampak kesehatan yang terjadi (mental health) 2.Peraturan/ Perundangan dan Kebijakan Pusat dan Daerah terkait rehab 3.Model-model pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan dampak 4.Model Restrukturisasi kerusakan lingkungan yang sudah terjadi
- Pencapaian target MDGs; - Optimum Health Related To MITIGATION & ADAPTATION Strategies
KAPASITAS SDM : -Penyediaan (Kuali& Kuantitatif) -Pengembangan (Sertifikasi & Akreditasi) KAPASITAS SUMBER DANA : -Diversivikasi; -Mobilisasi sumber dana; -Akuntabilitas
Profil Modalitas Sosial bersumber Masyarakat utk faktor risiko dan Trend,
SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Mapping dampak climate change thd kes Kesinambungan informasi terkait climate change dan sosialisasi thd masy belum memadai
Registrasi Kematian
Promotif
Preventif Primer
Preventif Sekunder
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Puslit I, III, IV
Puslit III, IV
Puslit III
Puslit I-IV
Puslit IV s/d I
Fishbone
Puslit IV
Puslit IV Puslit IV
Lingkungan
BEYOND HEALTH
Ketahanan Pangan
Puslit I-IV
Intervensi
Puslit IV
Masalah Gizi
Promosi S u r
Prevensi 1 a i l a
Prevensi 2 n s
Kuratif i z i
Puslit I-IV
Ketahanan Gizi
Puslit I-IV
HEALTH
Sosial-Ekonomi-Budaya-Politik
Pendidikan/pengetahuan S Pengendalian Kependudukan S Kemiskinan E Daya beli E Kesenjangan E Pola asuh B Gender B Kebiasaan makan B Perilaku / Gaya hidup B Kebijakan pangan dan gizi P Penegakan Hukum/Regulasi P Masyarakat Madani Pengawasan produk pangan P
Pendidikan/pengetahuan S Pengendalian Kependudukan S Kemiskinan E Daya beli E Kesenjangan E Pola asuh B Gender B Kebiasaan makan B Perilaku / Gaya hidup B Kebijakan pangan dan gizi P Penegakan Hukum/Regulasi P Masyarakat Madani Pengawasan produk pangan P
Lingkungan
Ketersediaan Air Bersih Cemaran Perubahan iklim Bencana alam Pemukiman Kumuh Sanitasi lingkungan
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Lingkungan Ketersediaan Air Bersih Cemaran Perubahan iklim Bencana alam Pemukiman Kumuh Sanitasi lingkungan
Ketahanan Pangan
Produksi/ketersediaan Distribusi Konsumsi Harga pangan Keamanan Pangan
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Ketahanan Pangan Produksi/ketersediaan Distribusi Konsumsi Harga pangan Keamanan Pangan
Intervensi
Pengentasan Kemiskinan (PNPM, Kube, Raskin, PKH) Peningkatan Produksi Pangan Diversifikasi Pangan Biofortifikasi PAUD dan UKS Pemberdayaan masyarakat
1. Pemanfaatan pekarangan/lahan tidur 2. Revitalisasi Posyandu
Pengentasan Kemiskinan (PNPM, Kube, Raskin, PKH) Peningkatan Produksi Pangan Diversifikasi Pangan Biofortifikasi PAUD dan UKS Pemberdayaan masyarakat
1. Pemanfaatan pekarangan/lahan tidur 2. Revitalisasi Posyandu
Jaring Pengaman Sosial Jaminan Pembiayaan Terapi Gizi Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Sistem Pembiayaan Kesehatan
Jaring Pengaman Sosial Jaminan Pembiayaan Terapi Gizi Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Riset Prsayarat dan Riset Evaluasi untuk Topik-Topik Status Kesehatan Perempuan
Perawatan kehamilan, bufas, remaja putri Penyuluhan gizi dan kesehatan pada remaja, Perempuan Usia Subur, bumil, bufas dan calon pengantin
Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi remaja putri, Perempuan Usia Subur dan ibu hamil Pelayanan perawatan antenatal : timbang BB, tekanan darah, tetanus toksoid, tinggi fundus dan asupan zat gizi makro dan mikro P4K (program perencanaan pencegahan dan penanggulangan kehamilan) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK)
Lanjutan
Peningkatan pelayanan KIA :
1. Inisiasi menyusu dini (berbasis fasilitas) 2. Promosi ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan dilanjutkan sampai usia 2 tahun 3. Pemberian MPASI setelah bayi berusia 6 bulan
Imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT,polio, hepatitis B, campak) Timbang BB, ukur PB, Lingkar kepala bayi baru lahir (berbasis fasilitas) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Pemberian vitamin A dosis tinggi Stimulasi dan pendidikan anak usia dini
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Status Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Baduta
Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi remaja putri, Perempuan Usia Subur dan ibu hamil Pelayanan perawatan antenatal : timbang BB, tekanan darah, tetanus toksoid, tinggi fundus dan asupan zat gizi makro dan mikro P4K (program perencanaan pencegahan dan penanggulangan kehamilan) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi dasar (PONED) Pelayanan obstetri dan neonatal emergensi komprehensif (PONEK)
Lanjutan
Peningkatan pelayanan KIA :
1. Inisiasi menyusu dini (berbasis fasilitas) 2. Promosi ASI eksklusif sejak lahir hingga 6 bulan dilanjutkan sampai usia 2 tahun 3. Pemberian MPASI setelah bayi berusia 6 bulan
Imunisasi dasar lengkap (BCG, DPT,polio, hepatitis B, campak) Timbang BB, ukur PB, Lingkar kepala bayi baru lahir (berbasis fasilitas) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan Pemberian vitamin A dosis tinggi Stimulasi dan pendidikan anak usia dini
Ketahanan Gizi
Pengembangan komposisi zat gizi pangan Indonesia secara rutin Asupan gizi seimbang (jumlah, jenis, jadwal, mutu) Keamanan pangan (fisik, kimia, biologi) Fortifikasi mikronutrien Pemberian makanan tambahan (PMT) dalam keadaan darurat : bencana alam dan bencana penyakit.
Intervensi Gizi
Berbasis Makanan
1. Fortifikasi : Pengembangan formula multi gizi mikro (nutrigenomik) 2. Suplementasi : Pengembangan formula makanan (termasuk emergency)
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Intervensi Gizi Berbasis Makanan
1. Fortifikasi : Pengembangan formula multi gizi mikro 2. Suplementasi : Pengembangan formula makanan (termasuk emergency)
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Tatalaksana Masalah Gizi
Standarisasi tatalaksana masalah gizi (tempat, alkes, SDM, obat dan formulasi makanan khusus)
1. Rawat jalan; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi dan konseling masalah gizi 2. Rawat inap; meliputi penilaian, diagnosis, terapi klinis dan gizi (termasuk monev) dan konseling masalah gizi 3. Tindak lanjut; meliputi pelayanan
Surveilan Gizi
Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
1. Sistem isyarat dini (early warning system) pengembangan indikator2 2. Monitoring 3. Jaringan 4. Analisis situasi pangan dan gizi 5. Membangun dan memperkuat kapasitas SDM (capacity building)
Riset Prasyarat dan Riset Evaluasi terkait Topik-Topik Surveilan Gizi Penguatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi
1. Sistem isyarat dini (early warning system) pengembangan indikator2 2. Monitoring 3. Jaringan 4. Analisis situasi pangan dan gizi 5. Membangun dan memperkuat kapasitas SDM (capacity building)
-Sos, Eko, Bud, Pol -Lingkungan -Ketahanan Pangan -Intervensi -Sist. Pembiayaan Kes Balita (25 Juta) : Gizi Kurang 4,6 juta Pendek 9,3 juta Kurus 3,4 juta Gemuk 3,1 juta
Instrumental Input
Health
-Status Kes Perempuan -Status Kes bayi baru lahir, bayi dan baduta -Ketahanan Gizi -Intervensi Gizi -Tatalaksana Mas Gizi
Penguatan Kelembagaan & Penelitian untuk menunjang operational & action research
Faktor Penyebab
Manajemen
1. Sistem : Input, Process, Output, Effect, Impact, Feedback 2. Fungsi : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordination, Budgeting 3. Unsur : Money, Machine, Material, Man, Method
Organisasi :
1. 2. 3. 4. 5. Restrukturisasi Profesi Penelitian Kesehatan Jalur Karir Riskesdas Standarisasi Pranata
Enviromental Input
Lintas Sektor Lintas Program Bahwa untuk meningkatkan status gizi masyarakat diperlukan kerjasama lintas sektor dan lintas program. Termasuk di dalamnya wacana pembentukan balai dan loka di daerahdaerah untuk menyelaraskan penelitian gizi dan makanan.
perilaku
lingkungan
promotif
Preventif primer
Yankes/ sekundertersier genetik Yanmed primer Preventif Kuratif Kuratif Kematian rehab sekunder (akut) (COD) (kronik) otopsi Deteksi dini kompromais
paliatif
/(-)risk
Spesifi c Protect ion Puslit IV Puslit lll (alat) Humaniora/ Kesmas pemberdaya intervensif an masy
- Prevalensi - Insiden -Potensi untuk vaksin thd Pandemik/KLB -Obat/alkes/ Alat diagnostik -Kecukupan sediaan -Pemerataan (akses) -Murah Puslit (affordable) IV s/d -Mutu I
PROGRAM KB
Tingkat Sosek Budaya & Agama Kespro Remaja PUS dan umum
dema nd
Kompliaksi Pasca KB Mantap Kematian(COD)
Paradigma Masyarakat
Akses Informasi Akses pelayananan Layanan KB KB, ES dan Kesehatan Kontrasepsi Rakyat miskin Reproduksi darurat
Promotif
Preventif I
Preventif II
Kuratif
Rehabilitatif
UU dan HAM
Akses Pelayanan KB
Registrasi kematian
Ketidak setaraan Peningkatan Gender, hak Partisipasi anak Pria berkB Perlindungan HIV/AIDS Revisi KUHP
Output : P n Kualitas Keluarga (RPJMN) Pn insidensi HIV/AIDS Pn Insidensi Aborsi tdk aman
Puslit IV
Puslit II/I
Puslit IIV
Puslit IVs/d I
supply
demand
PWSKIA
Promotif
Preventif I
Preventif II
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Akses dan Asuhan Maternal Kualitas dan asuhan Persalinan & Komplikasi kehamilan Asuhan BBL
Pn Angka mortalitas Ibu dan Anak Target MDGs supply Puslit IVs/d I
Puslit IV
demand
Abortus Aman Atas indikasi Sesuai UU
Promotif
Preventif I
Preventif II
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Standar Pelayanan
Akses rujukan
KB
Konseling
Puslit IV
Puslit IVs/d
supply
demand
UU Praktek Kedokteran
Kuaitas Pelayanan
Promotif
Preventif I
Preventif II
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Akses Pelayanan
PWSKIA
Pendanaan
Registrasi Kematian
SDM
supply Puslit IV Puslit III Pusli tI Puslit II/IPuslit IIV Puslit IVs/d I
BAB II
Konsepsi kebijakan dan UU Kesehatan, Agenda riset Pemerintah dalam Bidang Kespro Sistem pendanaan Situasi politik yang kuat Kerjasama antar lintas sektoral Akademisi, Bisnis & Government (ABG)
PROGRAM KB -KIE KB -Issue gender -Hak Azasi dan hak Anak -Akses dan Faskes KB Dan KB darurat Aborsi -Efek samping KB ABORTUS AMAN -Akses terhadap nakes Dan faskes abortus Aman -sosialisasi UU Kesehatan -Layanan Konseling kespro
SUPPLY Jumlah dan sebaran sarana, fasilitas dan SDM kesehatan Pemetaan & mapping Kesinambungan pelayanan berkualitas, termasuk rujukan belum memadai Pembiayaan Pelayanan Kesehatan
Registrasi Kematian
Promotif
Preventif Primer
Preventif Sekunder
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Puslit IV
Puslit III
Puslit I
Puslit II/I
Puslit I-IV
Puslit IV s/d I
Kerangka Pikir
- Ketahanan Nasional - Diplomasi Bebas Aktif - Devisa - Biodefense/Bioterrorism - Keunggulan Kompetitif
Kesejahteraan Bangsa
Wellness Pengarusutamaan Kesehatan Dalam Pembangunan Nasional Pemajuan Iptekkes dan Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Kesehatan Etikolegal Rumpun Biomedik dan Teknologi Kesehatan Rumpun Klinik Terapan dan Epidemiologi Klinik Rumpun Kesehatan Masyarakat Intervensif Penelitian Berbasis Komunitas Rumpun Humaniora dan Pemberdayaan Kesehatan Penelitian Anthopologi, Sosiologi, Ekonomi Artefak budaya, perilaku, sistem sosial, pasar
Balitbangkes Baru
Ka Balitbangkes Satuan Pengawas Internal Sekretaris Balitbangkes
Kelembagaan Adhoc Komite Nasional Material Transfer Agreement Majelis Ahli PenelitiKesehatan Komite Nasional Etik Penelitian Kesehatan Komite Nasional Badan Litbang Kesehatan Komite Nasional Penelitian Penyakit Menular Majelis Kehormatan Etika Peneliti Kesehatan Tim Penilai Litkayasa Kesehatan Sentra Hak Atas Kekayaan Intelektual Komite Nasional Laboratorium Riset Komite Nasional Kerjasama Riset Nas. & Internas.
Puslitbang Biomedis & Tekn. Dsr. Kesehatan Litbang Litbang Litbang Litbang
Puslitbang Epid. Klinik dan Klinik Terapan Litbang Litbang Litbang Litbang
Model Puslit
Ka Puslitbang Biomedis dan Tekn. Dsr. Kesehatan
Pool Dukungan Manajemen + Diseminasi Hasil Litbang
Struktural Fungsional
Kabag Sekretariat Puslitbang Subbag Program & Keuangan Subbag Umum & Sarana Penelitian Subbag Kepegawaian
KIEPTL Dewan Redaksi TP2I / Tim Penilai Litkayasa Tim Pembina Ilmiah
Bidang Litbang Biomedis KPP Biomedis Manusia KPP Biomedis Reservoir & Vektor
Bidang Litbang Tekn. Kesehatan KPP Tekn. Diag, Pengob., Pencgh KPP Tekn. Rekayasa Lingkungan
Bidang Litbang Teknologi Farmasi KPP Ekspl. BB Obt, Vaks., Bhn Al. KPP Tekn. Sediaan Farmasi
Bidang Litbang Tekn. Gizi & Makanan KPP Tekn. Gizi KPP Tekn. Makanan
Pool Bidang
UPF Lab Biomedis. Peneliti Biomedis Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan
UPF Lab Tekn. Dsr. Kesehatan Peneliti Tekn. Dsr. Kesehatan Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan
UPF Lab Teknologi Farmasi Peneliti Teknologi Farmasi Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan
UPF Lab Tekn. Gizi & Makanan Peneliti Tekn. Gizi & Makanan Peneliti Seminat Lintas Disiplin Peneliti Kontinum Kelitbangkesan
Road Map
Disability Adjusted Life Expectancy, Sehat, Mati Dini, Produktivitas
Sebab Langsung
Sakit
Individu
Upaya Kesehatan
Kesehatan
Keluarga
Sebab Mendasar
Masyarakat
Sektor Lain
Sebab
Faktor Penentu
Unit Sosial
Strategi
Domain
Struktur
132
Metode
Penyusunan IMPACT
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian outcome Apa yang ingin diubah
OUTCOME
OUTPUT
PROCESS
INPUT Pelaksanaan
2009
Requirements
2010
2011
2012
2013
2014
1.Konsep naskah akademik, sosialisasi 2.Legal pengesahan MenPAN 3.Pembiayaan program, kegiatan prioritas selama masa transisi 4.Operasional tupoksi Balitbangkes, jejaring balai, jejaring lab
Rumusan Outcome
1.
Outcome merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program/fokus prioritas. Kriteria rumusan outcome program :
2.
Outcome Program
Outcome Program mendukung pencapaian kinerja K/L (visi, misi dan sasaran strategis K/L); Outcome Program dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu. Outcome Fokus Prioritas kinerja hasil dari satu/beberapa K/L yang terkait dengan pencapaian kinerja prioritas; Outcome Fokus Prioritas mendukung pencapaian kinerja Kabinet K/L (Sasaran Pokok Prioritas); dan Outcome Fokus Prioritas dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.
3.
Rumusan Output
1. Output merupakan keluaran berupa barang atau jasa yang dihasilkan oleh
Mencerminkan sasaran kinerja unit Eselon 2 sesuai dengan tupoksinya; Output kegiatan harus bersifat spesifik dan terukur; Output kegiatan harus dapat mendukung pencapaian outcome program dan/atau outcome fokus prioritas dalam rangka pelaksanaan Perencanaan Kebijakan; dan Output kegiatan harus dapat dievaluasi berdasarkan periode waktu tertentu.
disepakati, dimana dapat berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas atau harga.
y y y
pelayanan/kinerja Reliable indikator yang digunakan akurat dan dapat mengikuti perubahan tingkatan kinerja; Well-Defined definisi indikator jelas dan tidak bermakna ganda sehingga mudah untuk dimengerti dan digunakan; Verifiable memungkinkan proses validasi dalam sistem yang digunakan untuk menghasilkan indikator; Cost-effective kegunaan indikator sebanding dengan biaya pengumpulan data; Relevant indikator terkait secara logis dan langsung dengan tugas institusi, serta realisasi tujuan dan sasaran strategis institusi
Lokomotif
Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 ethical clearance, penapisan, pengaturan, pemanfaatan, serta pengawasan terhadap produk dan pemanfaatan produk teknologi kedokteran dan/atau kesehatan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 kebijakan, politik dan hukum kesehatan RUU Penggunaan Bahan Biologi & Larangan Penggunaan Bahan Biologi Sebagai Senjata RUU Bioteknologi Bidang Kesehatan Permenkes jejaring penelitian dan pengembangan kesehatan, termasuk forum komunikasi kelitbangkesan di berbagai institusi, pusat maupun daerah. Permenkes tentang pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan, Permenkes saintifikasi jamu Permenkes Yanlit Sel Punca Permenkes Nutrigenomik / nutrigenetik Permenkes PIERE
Legitimasi
KepmenPAN pengesahan restrukturisasi Balitbangkes Permenkes Revisi Permenkes 1575 tentang Balitbangkes Permenkes NSPK fungsi generik kelitbangkesan di jejaring balai Permenkes NSPK akreditasi pranata kelitbangkesan Kepmenkes RPJMN, Renstra Balitbangkes Kepmenkes pemanfaatan hasil riset skala nasional untuk kebijakan berbasis bukti
Pengawal
RUU Karantina Kesehatan RUU Revisi UU Wabah tahun 84 RUU tentang Obat RUU tentang Tenaga Kesehatan RUU Perubahan tentang Psikotropika Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 penetapan standar dan pelaksanaan evaluasi program intervensi baru, komite adhoc kelitbangkesan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 tupoksi Balitbangkes, jejaring lab, jejaring balai, dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan teknis Peraturan pelaksanaan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit, UU 36/2009 tentang Kesehatan, UU 35/2009 tentang Narkotika, UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga Permenkes tentang Koordinasi Antara Balitbangkes dan Badan Pertimbangan Kesehatan Nasional
pengawasan kedokteran
pemanfaatan
teknologi kegiatan
melalui
penyelenggaraan
Time Frame 1
Tahun Anggaran Program Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 ethical clearance, penapisan, pengaturan, pemanfaatan, serta pengawasan terhadap produk dan pemanfaatan produk teknologi kedokteran dan/atau kesehatan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 kebijakan, politik dan hukum kesehatan RUU Penggunaan Bahan Biologi & Larangan Penggunaan Bahan Biologi Sebagai Senjata, Permenkes jejaring penelitian dan pengembangan kesehatan, termasuk forum komunikasi kelitbangkesan di berbagai institusi, pusat maupun daerah Permenkes tentang pengelolaan penelitian dan pengembangan kesehatan, saintifikasi jamu KepmenPAN pengesahan restrukturisasi Balitbangkes Permenkes Revisi Permenkes 1575 tentang Balitbangkes Permenkes NSPK fungsi generik kelitbangkesan di jejaring balai Permenkes NSPK akreditasi pranata kelitbangkesan Kepmenkes RPJMN, Renstra Balitbangkes Kepmenkes pemanfaatan hasil riset skala nasional untuk kebijakan berbasis bukti x x x x x x x x x x 2010 x x x 2011 x x x x x x 2012 x x 2013 2014
Time Frame 2
Tahun Anggaran Program Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 penetapan standar dan pelaksanaan evaluasi program intervensi baru, komite adhoc kelitbangkesan Amandemen atau revisi PP No. 39/1995 tupoksi Balitbangkes, jejaring lab, jejaring balai, dukungan manajemen dan dukungan pelaksanaan teknis Peraturan pelaksanaan UU 44/2009 tentang Rumah Sakit, UU 36/2009 tentang Kesehatan, UU 35/2009 tentang Narkotika, UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga 2010 x 2011 x 2012 x 2013 2014
Effectivity, Efficiency, Quality, Equity Provider Beneficiaries Interface Responsiveness, Financial Fairness Derajat Kesehatan Produktivitas, Daya Saing Bangsa
Pengawal
Legitimasi
Lokomotif
Sub-sistem Kelitbangkesan
Program
Dampak
Perbaikan sistem kelitbangkesan, penajaman sasaran litbangkes, perbaikan kualitas litbangkes Mengkomunikasikan perubahan kepada peneliti kesehatan dan masyarakat dalam rangka pembentukan perilaku yang diinginkan Perbaikan organisasi Balitbangkes, ketatalaksanaan, dan sistem manajemen sumber daya peneliti kesehatan a. b. c. Perubahan pola pikir Perubahan budaya kerja Perubahan perilaku
y y
2.
Manajemen perubahan
3.
Mengubah pola pikir, budaya kerja dan nilai-nilai kerja para peneliti kesehatan Memastikan keberlangsungan berjalannya sistem kelitbangkesan dan terjadinya perubahan dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pembangunan kesehatan
4.
Penguatan unit organisasi Balitbangkes, deregulasi-regulasi, peningkatan pengawasan, perbaikan / pengadaan sarprasar
PRAROADMAP JAMU
Jamu sebagai produk saintifik Hasil kajian Industri Perguruan tinggi masyarakat
Budidaya tanaman obat dan paska panen Penelitian jamu berbasis pelayanan Jamu hasil saintifikasi Peningkatan kualitas hidup Jamu sebagai minuman sehat Cost benefit analysis
PEMANFATAN JAMU DALAM PELAYANAN Komnas SJ saintifikasi jamu Klinik Jamu Antar nakes Pasar Asosiasi Registrasi kurikulum Kolegium jamu Organisasi profesi dokter Pembentukan infrastruktur penelitian Jaringan dokter jamu Forum kerja sama Regulasi / deregulasi asuransi Lintas sektor - Komersialisasi hasil litbang - HKI penelitian
Lab litbang
DASAR HUKUM
- Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan - Undang-undang Nomor 18 tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi - Undang-undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten - Undang-undang Nomor 5 tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Convention on Biological Diversity - Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1995 tentang Penelitian dan Pengembangan Kesehatan - Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2006 tentang Perijinan melakukan Litbang bagi Perguruan Tinggi Asing, Lembaga Litbang Asing, Badan Usaha Asing dan Orang Asing - Kepres Nomor 100 tahun 1993 tentang Pengaturan Pelaksanaan Penelitian oleh Peneliti Asing di Indonesia - Kepmenkes Nomor 791/Menkes/SK/VII/1999 tentang Koordinasi Penyelenggaraan Penelitian dan Pengembangan - Kepmenkes Nomor 1179A/Menkes/SK/X/1999 tentang Kebijakan Nasional Penelitian dan Pengembangan Kesehatan - Kepmenkes Nomor 1333/Menkes/SK/X/2002 tentang Persetujuan Penelitian Kesehatan terhadap Manusia - Kepmenkes Nomor 563/Menkes/SK/V/2007 tentang Keangotaan Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan Masa Bakti 2007-2011 - Kepmenkes tentang Jarlitbangkes - Permenkes Nomor 657/Menkes/PER/VIII/2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya
Protokol
Kontrol Internal
Informe d Consen t
CV
12
ETHICAL APPROVAL
Jadwal Rapat
Diterima
Sekretariat
Pemohon
Protok ol + EC Origin MoU Benefit Sharing
Surat permohonan
Sekretaria t MTA
25 Kesetaraan kedudukan
Expertis
Kepala Badan
Expertis
Telaah Anggota
Informed Consent
12
ETHICAL approval
2 2
Jadwal Rapat
Diterima
Periksa kelengkapan
*) OPSI PEMBENTUKAN KOMISI AD HOC: 1. Di bawah komnas Bagian dari KEPKBPPK Berdiri sendiri
Sekretariat
2. 3.
PRA-ROADMAP KNEPK
PNEPK REVIEW GUIDELINES INTERNASIONA L BUKU SUPELMEN PNEPK TRAINING DASAR TRAINING GCP PENGAKUA N
PENDAFTARAN
Pelatihan kemampuan penelaah protokol penelitian bagi anggota komisi etik institusi di seluruh Indonesia Sosialisasi Etik secara Terus-menerus pada peneliti, Institusi penelitian, sponsor dan subjek penelitian Peningkatan peran & Fungsi KNEPK sbg koordinator KEPK Se Indonesia
Komisi Etik yg berstandar nasional / internasional Penelitian yang memenuhi kaidah etik Peningkatan Kuantitas Litkes Yg disertai dg Kualitas tinggi Pemanfaatan Hasil penelitian untuk pencapaian program bidang kesehatan
Sosialisasi Etik Litkes pd peneliti, Institusi penelitian, sponsor dan subjek penelitian
Evaluasi berkala kegiatan Litkes oleh KEPK belum terlaksana baik Panduan/pedoman etik Litkes termasuk substansi SOP yang sudah terbit belum tersosialisasi secara luas Jejaring kerjasama antar KEPK di dalam dan luar negeri belum Terjalin dengan baik Fungsi KNEPK sbg Penentu keputusan bila Terjadi konflik antar KEPK dalam pemberian Ethical approval pd Litkes multi sektorblm terlihat
Panduan/pedoman etik Litkes termasuk substansi SOP yang sudah terbit tersosialisasi secara luas dan baik Jejaring kerjasama antar KEPK di dalam dan luar negeri belu Terjalin dengan baik Fungsi KNEPK sbg penentu keputusan bila Terjadi konflik antar KEPK Lebih jelas
Promotif
Tindakan
Peneliti, institusi peneliitian institusi pelayanan kesehatan Mengetahui dan tunduk Kepada MTA Diterbitkannya panduan/Pedoman MTA trmasuk Substansi SOPnya
Sosialisasi secara Teus-menerus Keberadaan tim perjanjian alih material / Material Transfer Agreement (MTA)
Belum diterbitkannya panduan/pedoman MTA termasuk substansi SOP nya Pembinaan dan Pengawasan MTA Belum Terlaksana dengan Cukup baik Belum terbentuknya Tim penelaah MTA di beberapa tingkat regional Belum ada kejelasan Kedudukan tim pene laah MTA Jakarta sbg Tim Nasional atau slh 1 Tingkat Regional Perlu dibentuk tim penelaah MTA tingkat Nasional yg berfungsi Koordinator tim Penelaah regional Promotif Kondisi saat ini
Peningkatan kuali tas Litkes di Indonesia Perlindungan HKI Menghindari Konflik antar Peneliti, anatara Pengirm dan penerima Pencegahan peNyalahgunaan Patogen yg potensial sbg senjata biologis
Sosialisasi penelaah MTA Kepada peneliti, institusi penelitian, Institusi pelayanan Kesehatan
Peningkatan kinerja Dan kemampuan tim penelaah MTA, baik Tingkat nasional Maupun regional Pembentukan jejaring Antar tim penelaah Tingkat regional serta antara Regional Dan nasional
Kejelasan Kedudukan tim penelaah MTA Jakarta,apakah sbg tim nasional atau slh 1 Tingkat regional terbentuknya tim penelaah MTA tingkat Nasional yg berfungsi Koordinator tim penelaah regional Kondisi yang diharapkan
Tindakan
Aspek Etikomedikolegal Pembuatan UU. RI NO.36 th 2009 Dasar Hukum * Sosio-EkonomiBudaya Sosialisasi etik dan hukum perundangan` aspek agama SOP : Pusat & Jejaring pelayanan Identifikasi keterbatasan terapi SP Pembinaan dan Pengawasan*` Pencatatan&pelaporan Peningkatan Sarana dan prasarana Kompensasi KTD Sanksi Peningkatan mutu laboratorium
Pengembangan SDM*
Promosi
Pre-merrital consulting
Prevensi 1
FR.Peny jantung Mengganti sel/ Penyakit genetik
Prevensi 2
Kuratif
Therapeutical Cloning # Penyakit kronik progresif
Rehabilitatif
Penanganan Efek Samping Terapi SP
Otopsi
I N D O N E S I A S E H A T
Sosialisasi kegunaan SP
Efek samping penyakit terapi sel punca metabolik Endstage disease Penyakit genetik Rekonstruksi& Reparasi jaringan Untreatable disease Rehabilitasi akibat Terapi SP otopsi pasca Terapi SP Otopsi Sebab Kecacatan/ Komplikasi SP = Sel punca
Dasar Hukum Stemcell Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992 No.100, Tambahan Lembaran Negara RI No.3495); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999, tentang Pelindungan Konsumen (Lembaran Negara RI Tahun 1999 No.42, Tambahan Lembaran Negara RI No.3821); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004, tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun 2004 No.116, Tambahan Lembaran Negara RI No.4431); Peraturan Pemerintah RI No.18 Tahun 1981 Tentang Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat dan atau Jaringan Tubuh Manusia; Peraturan Pemerintah RI No.32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan No.1575/Menkes/PER/XI/2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan No.1333/Menkes/SK/XII/1999 Tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan No.574/Menkes/SK/IV/2000 Tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. UU. No. 18 Th. 2002 ttg. LitBangRap IPTEK
BAB I
-payung hukum - Perancangan UU - komisi etik - Komisi reviewer -aspek agama -Faktor sosial ekonomi budaya -Pre marrital consulting -Sosialisasi kegunaan SP -Persetujuan donor SP -Persetujuan pelanggan SP -Sosialisasi penyimpanan
ASPEK ETIKOMEDIKOLEGAL
Kebutuhan adanya: -payung hukum -komisi etik & reviewer -regulasi antara unit penelitianpelayanan-komite bioetik SP nas -database & sistem informasi riset nasional terpadu Peningkatan sarana & prasarana -Pembuatan SOP -Pengembangan SDM -Peningkatan mutu lab BAB II KONSEPSI PENGEMBANGAN KEBIJAKAN EFEKTIVITAS RISET SECARA SINERGI ANTARA PERGURUAN TINGGI,RS,DAN LEMBAGA RISET : Organisasi leadership ,fungsi,struktur,span of control Manajemen Sistem:input,proses,output, effect,impact,feedback. Fungsi:planning,organizing, staffing,directing,coordinating, budgeting Unsur: man, money,material, methode, machine
BAB III
UNDANG2 TERKAIT UU 36/2009 UU 18/2002 UU17/2007 PP7/2005 PP20/2005 PP35/2007 Inpres 4/2003
BAB IV
Penyelesaian roadmap Penyusunan payung hukum Penyusunan guideline Pembentukan komisi reviewer SP Pembentukan komnas bioetik SP Sosialisasi guidelines terapi kepada komisi etik institusi Pelaksanaan riset dan aplikasi SP Pembentukn perhimpunan dokter pelayanan SP Kerjasama antara akademisi-pebisnispemerintah (ABG) Menentukan prioritas penelitian untuk terapi: -penyakit2 terminal -menguasai teknologi penyediaan SP -mendirikan bank SP nasional -aplikasi pd penyakit2 lain -mengembangkan riset sumber2 SP baru
IDENTIFIKASI MASALAH KES -FR.Penyakit jantung -FR.Penyakit cacat bawaan -Anti penuaan -FR.Penyakit Pembuluh darah -FR.Penyakit Degeneratif
Aplikasi terapi SP Peran SP pada fase rehabilitasi peny Pusat dan jejaring pelayanan Pembinaan & pengawas Pencatatan & pelaporan Kompensasi KTD Sanksi Pembiayaan
Tercapainya roadmap: -guidelines -komisi reviewer -aplikasi riset dan terapi Pertemuan rutin/tahunan fasilitator = Litbangkes Riset dan aplikasi dalam terapi bbg penyakit Menyusun agenda SP nas Fasilitasi kerjasama nasional & internasional pengembangan SP
Registrasi Kematian
SUPPLY Fasilitasi Riset Pembuatan bank SP nasional Litbang Depkes sebagai EO tim SP
Promotif
Preventif Primer
Preventif Sekunder
Kuratif
Rehabilitatif
Kematian (COD)
Puslit IV
Puslit III
Puslit I
Puslit II/I
Puslit I-IV
Puslit IV s/d I