Vous êtes sur la page 1sur 90

Anda dapat memperoleh laporan keuangan ini lewat www.scribd.com/properwealth secara gratis.

Laporan keuangan ini adalah laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh perusahaan yang bersangkutan sesuai dengan tanggal penerbitan, surat pernyataan direksi, laporan auditor dan keterangan terkait lainnya. Meskipun kami adalah pihak yang menginformasikan laporan keuangan ini kepada Anda, kami tidak terlibat dalam penyusunan laporan keuangan ini. Kami juga tidak terlibat dalam penyusunan keterangan yang terkait laporan keuangan ini seperti surat pernyataan direksi dan laporan auditor. Segala macam informasi dan atau tutorial apapun yang kami muat dalam www.ekonomidankeuangan.com juga tidak ada kaitan apapun dengan penyusunan laporan keuangan ini dan keterangan terkaitnya. Pernyataan kami di halaman awal ini juga merupakan bagian yang terpisah dari laporan keuangan. Dengan demikian, kami terbebaskan dari segala macam tanggung jawab terkait penggunaan laporan keuangan ini.

www.scribd.com/properwealth www.ekonomidankeuangan.com

PT AETRA AIR JAKARTA


LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2010 DAN 2009/ 31 DECEMBER 2010 AND 2009

SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG/ DIRECTORS STATEMENT REGARDING TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT THE RESPONSIBILITY FOR THE FINANCIAL STATEMENTS AS AT AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009

PT AETRA AIR JAKARTA

Atas nama Direksi, kami yang bertandatangan bawah ini : 1. Nama


Alamat

On behalf of the Board of Directors, we, the undersigned:


Name 1. Address

Telepon Jabatan

Edgardo Advincula Bautista Sampoerna Strategic Square, South Tower, 28 th floor JI. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 +6221 5772030 Direktur Utama/President Director Kemal Arief Sampoerna Strategic Square, South Tower, 28 th floor JI. Jend. Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 +6221 5772030 Direktur/Director

Telephone Position Name 2. Address

2. Nama
Alamat

Telepon Jabatan

Telephone Position

menyatakan bahwa: 1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Aetra Air Jakarta; 2. Laporan keuangan PT Aetra Air Jakarta telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT Aetra Air Jakarta telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan PT Aetra Air Jakarta tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material yang tidak benar; dan 4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal PT Aetra Air Jakarta. Demikian pernyataan sebenarnya. ini dibuat dengan

declare that: 1. We are responsible for the preparation and presentation of PT Aetra Air Jakartas financial statements; 2. PT Aetra Air Jakartas financial statements have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia; 3. a. All information in PT Aetra Air Jakartas financial statements has been disclosed in a complete and truthful manner; b. PT Aetra Air Jakartas financial statements do not contain any incorrect material information or facts, nor do they omit any incorrect material information or facts; and 4. We are responsible for PT Aetra Air Jakartas internal control systems. Thus, this statement is made truthfully. For and on behalf of the Board of Directors

Atas nama dan mewakili Dewan Direksi

Edgardo Advincula Bautista Direktur Utama/President Director Jakarta, 30 Maret/March 2011

Kemal Arief Direktur/Director

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM

INDEPENDENT AUDITORS REPORT TO THE SHAREHOLDERS OF

PT AETRA AIR JAKARTA Kami telah mengaudit neraca PT Aetra Air Jakarta (Perusahaan) tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, serta laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, buktibukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Aetra Air Jakarta tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. We have audited the accompanying balance sheets of PT Aetra Air Jakarta (the Company) as at 31 December 2010 and 2009 and the related statements of income, changes in equity and cash flows for the years then ended. These financial statements are the responsibility of the Companys management. Our responsibility is to express an opinion on these financial statements based on our audits. We conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the financial statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting principles used and significant estimates made by the management, as well as evaluating the overall presentation of the financial statements. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion. In our opinion, the financial statements referred to above present fairly, in all material respects, the financial position of PT Aetra Air Jakarta as at 31 December 2010 and 2009, and the results of its operations and cash flows for the years then ended, in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

JAKARTA 30 Maret/March 2011

Izin Akuntan Publik/Public Accountant Licence No. 04.1.0940


NOTICE TO READERS The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices utilised to audit such financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. Accordingly the accompanying financial statements and the auditor's report thereon are not intended for use by those who are not informed about Indonesian accounting principles and auditing standards, and their application in practices.

Dwi Wahyu Daryoto, Ak, CPA

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/1 Schedule

NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

BALANCE SHEETS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data)

2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha: - Piutang escrow, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp nihil (2009: Rp nihil) Persediaan, setelah dikurangi penyisihan untuk persediaan usang dan tidak lancar sebesar Rp 4.642.073 (2009: Rp 2.712.015) Biaya dibayar dimuka dan lain-lain Efek yang diperdagangkan Aset lancar lainnya Jumlah aset lancar ASET TIDAK LANCAR Kas yang dibatasi penggunaannya Biaya dibayar dimuka dan lain-lain Uang jaminan Pajak dibayar dimuka Piutang usaha: - Piutang escrow, setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp nihil (2009: Rp nihil) - Piutang PAM Jaya setelah dikurangi penyisihan atas penurunan nilai sebesar Rp 76.272.971 (2009: Rp 110.608.108) Aset tetap, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan sejumlah Rp 636.819.155 (2009: Rp 531.992.468) Aset pajak tangguhan, bersih Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET

Catatan/ Notes

2009 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables: Escrow receivables, net of provision for impairment of 132,183,659 Rp nil (2009: Rp nil) Inventories, net of allowance for obsolete and slow moving inventory Rp 4,642,073 28,883,770 (2009: Rp 2,712,015) 8,954,466 Prepayments and others 1,012,655 Trading securities 4,076,211 Other current assets 141,064,235 316,174,996 Total current assets NONCURRENT ASSETS Restricted cash Prepayments and others Deposits Prepaid tax Trade receivables: Escrow receivables, net of provision for impairment of Rp nil (2009: Rp nil) Receivable from PAM Jaya, net of provision for impairment of Rp 76,272,971 (2009: Rp 110,608,108) Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp 636,819,155 (2009: Rp 531,992,468) Deferred tax assets, net Total non-current assets TOTAL ASSETS

113,856,660

2a,3

131,141,714

2d,6a

21,020,054 8,724,229 4,442,953 279,185,610

2e,7 2f,5

15,093,831 722,275 1,664,655 27,105,226

4 12a

14,398,664 581,128 1,863,595 27,105,226

49,294,035

2d,6

155,972,866

2d,6b

110,739,708

741,853,662 2h, 2i,8 6,694,838 2p,12d 998,401,388 1,277,586,998

598,594,292 23,686,959 776,969,572 1,093,144,568

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 1/2 Schedule

NERACA (lanjutan) 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali nilai nominal dan data saham)

BALANCE SHEETS (continued) 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for par value and share data)

2010 KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain Hutang pajak Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang obligasi yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah kewajiban lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Penyisihan imbalan kerja karyawan Sewa pembiayaan, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Hutang obligasi, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah kewajiban tidak lancar JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham biasa: Modal dasar 50.000.000 saham; modal saham ditempatkan dan disetor penuh 28.542.860 saham dengan nilai nominal Rp 3.530 (AS$1) per saham Selisih kurs atas modal disetor Laba ditahan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan/ Notes

2009 CURRENT LIABILITIES Trade payables Accrued expenses and other payables Taxes payable Amount due to related parties Current maturity of bonds payable Current maturities of finance leases Total current liabilities

14,140,386

2k,9

14,020,707 75,663,644 4,350,470 12,926,412 106,961,233

83,800,176 10 10,486,763 2p,12b 11,662,041 2m,11c 97,000,000 1,365,469 218,454,835 2l,13 2i

51,379,195

2o,22

NONCURRENT LIABILITIES Provision for employee 39,655,503 benefits Finance leases, net of current maturities Bonds payable, net of current maturities Total non-current liabilities TOTAL LIABILITIES

3,167,664 511,037,865 565,584,724 784,039,559

2i 2l,13

574,595,933 614,251,436 721,212,669

100,756,296 168,070,801 224,720,342 493,547,439

16a 17

EQUITY Share capital: Authorised 50,000,000 shares; issued and fully paid 28,542,860 shares at par value of Rp 3,530 100,756,296 (US$1) per share Foreign exchange rate 168,070,801 difference on paid-in capital 103,104,802 371,931,899 Retained earnings Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

1,277,586,998

1,093,144,568

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 2 Schedule

LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar) Catatan/ Notes 2c,18 2c,19 (86,770,926) (174,107,563) (94,042,582) (354,921,071) Laba kotor Beban usaha Pelayanan pelanggan Umum dan administrasi Penyusutan 463,776,847 2c,20 (21,331,371) (191,095,238) (14,020,009) (226,446,618) Laba operasi Penghasilan/(beban) lain-lain Beban keuangan Pendapatan keuangan Pemulihan/(tambahan) penyisihan atas penurunan nilai piutang Denda PAM JAYA dan Badan pemerintah berwenang Keuntungan/(kerugian) dari pelepasan aset tetap Keuntungan selisih kurs Biaya pensiun dan pesangon Klaim asuransi Keuntungan penjualan/pembelian obligasi treasuri Beban lain-lain, bersih 237,330,229

STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, except for basic earnings per share)

2010 Pendapatan Beban langsung Bahan baku Produksi dan distribusi Penyusutan 818,697,918

2009 745,537,751 (81,083,132) (148,678,776) (80,581,632) (310,343,540) 435,194,211 (20,778,044) (183,799,840) (14,647,341) (219,225,225) 215,968,986 Operating income Other income/(expense) Finance costs Finance income Reversal/(additional) of provision for impairment of receivables Penalty from PAM JAYA and government authorities gain/(loss) from disposal of fixed assets Foreign exchange gain Pension and severance expense Insurance claim Gain on sale/purchase of treasury bond Other expenses, net Gross profit Operating expenses Customer service General and administration Depreciation Revenues Direct expenses Raw materials Production and distribution Depreciation

(77,792,490) 9,413,770 34,335,137 (2,213,012) 272,300 1,190,042 2,032,881 2,913,646 (10,580,921) (40,428,647) 2d,6b 6b 2h,8 2b 23d 2c

(75,702,914) 11,455,570 (18,632,128) (23,748,791) (2,212,037) 947,020 14,903,776 8,954,819 3,966,411 (5,036,478) (85,104,752) 130,864,234

Laba sebelum pajak penghasilan (Beban)/manfaat pajak penghasilan Laba bersih Laba bersih per saham dasar (nilai penuh)

196,901,582

Profit before income tax Income tax (expense)/ benefit Net income Basic earnings per share (full amount)

(57,286,042) 2p,12c 139,615,540 4,891 2n,14

11,530,770 142,395,004 4,989

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 3 Schedule

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah)
Selisih kurs atas modal disetor/ Foreign exchange rate difference on paid-in capital 168,070,801

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah)

Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2009

Modal saham/ Share capital 100,756,296

(Akumulasi defisit)/laba ditahan/ (Accumulated deficit)/ retained earnings (39,290,202)

Jumlah/ Total 229,536,895 Balance as at 1 January 2009

Laba bersih tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2009 Laba bersih tahun berjalan

142,395,004

142,395,004

Net income for the year Balance as at 31 December 2010 Net income for the year Payment of cash dividend Balance as at 31 December 2010

16,17

100,756,296 -

168,070,801 -

103,104,802 139,615,540

371,931,899 139,615,540

Pembayaran dividen tunai Saldo pada tanggal 31 Desember 2010

2q,15 16,17

100,756,296

168,070,801

(18,000,000) 224,720,342

(18,000,000) 493,547,439

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 4 Schedule


LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah) 2010 Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran pajak penghasilan badan Penerimaan bunga Pembayaran bunga Pembayaran asuransi Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Hasil pencairan efek yang diperdagangkan Penerimaan dari klaim asuransi atas aset tetap yang rusak Hasil pencairan/(pembelian) efek yang tersedia untuk dijual Penerimaan dari penjualan aset tetap Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Pembayaran dividen Penempatan dana jaminan Penerimaan dari penjualan obligasi treasuri Arus kas bersih yang diperoleh/(digunakan) untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas awal tahun Kas dan setara kas akhir tahun (lihat Catatan 3) Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Pembelian obligasi treasuri Pembelian aset tetap melalui sewa guna usaha 2009 Cash flows from operating activities Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of corporate income tax Receipts of interest Payments of interest Payments of insurance Net cash provided from operating activities Cash flows from investing activities Acquisitions of fixed assets Proceeds from redemption of trading securities Proceeds from insurance on destroyed fixed assets Proceeds from/(purchase of) redemption of available for sale investments Proceeds from sale of fixed assets Net cash used in investing activities Cash flows from financing activities Payment of dividend Placement of security funds Proceed from sale of treasury bonds Net cash provided from/(used in) financing activities Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the beginning of the year Cash and cash equivalents at the end of the year (refer to Note 3) Non-cash activities: Purchase of treasury bonds Purchase of fixed assets through finance leases STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah)

749,630,831 (301,206,488) (141,080,101) (34,238,454) 9,413,770 (77,414,750) (13,467,813) 191,636,995

748,737,597 (359,486,697) (123,957,818) (27,105,226) 11,455,570 (75,427,250) (15,653,734) 158,562,442

(230,555,170)

(149,291,273) 3,966,411

2,032,881 1,012,655 273,877 (227,235,757)

8,954,819 (1,012,655) 355,000 (137,027,698)

(18,000,000) (695,167) 27,086,354

(87,951) -

8,391,187 (27,207,575) 141,064,235

(87,951) 21,446,793 119,617,442

113,856,660

141,064,235

4,533,132

(26,033,589) -

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan

The accompanying notes form an integral part of these financial statements

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/1 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

1.

INFORMASI UMUM a. Anggaran Dasar PT Thames PAM JAYA (Perusahaan) didirikan sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing dan Undang -Undang No. 11 tahun 1970 berdasarkan Akta Notaris No. 16 tertanggal 4 Desember 1997 yang dibuat di hadapan Andalia Farida, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta Notaris No. 15 tertanggal 9 Februari 1998 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H. Anggaran Dasar yang telah diubah ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-1213.HT.01.01.Th.98 tertanggal 25 Februari 1998, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 58, Tambahan No. 3975 tertanggal 21 Juli 1998. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah dilakukan berdasarkan Akta Notaris No. 97, Sutjipto, S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, tertanggal 24 Maret 2008, mengenai persetujuan untuk mengubah nama Perusahaan yang semula bernama PT Thames PAM JAYA menjadi PT Aetra Air Jakarta, dan menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-Undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan atas Anggaran Dasar Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-15408.AH.01.02. Th.2008 tertanggal 28 Maret 2008. Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, No. 162 tertanggal 22 Juni 2010, terdapat perubahan susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan yang berlaku efektif tanggal 22 Juni 2010. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0050087.AH.01.09. Tahun 2010 tertanggal 2 Juli 2010.

1.

GENERAL a. Articles of Association PT Thames PAM JAYA (the Company) was established within the framework of Foreign Capital Investment Law No. 1/1967 and Law No. 11/1970 by Notarial Deed No. 16 dated 4 December 1997 of Andalia Farida, S.H., as substitute for Sutjipto, S.H., notary in Jakarta and amended by Notarial Deed No. 15 dated 9 February 1998 of Sutjipto, S.H. The amended Articles of Association were approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree No. C21213.HT.01.01.Th.98 dated 25 February 1998, and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 58, Supplement No. 3975 dated 21 July 1998. An amendment was made to the Articles of Association of the Company based on Notarial Deed No. 97 of Sutjipto, S.H.,M.Kn., notary in Jakarta, dated 24 March 2008, in relation to approval to change the Companys name from PT Thames PAM JAYA to PT Aetra Air Jakarta, and to amend the Companys Articles of Association to conform with the requirements of Indonesian Limited Liability Company Law No. 40/2007. The amendment of the Companys Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU15408.AH.01.02. Th.2008 dated 28 March 2008. Based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, No. 162 dated 22 June 2010, there were changes in the composition of the Companys Board of Directors and Board of Commissioners effective on 22 June 2010. The changes have been notified to and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU0050087.AH.01.09.Tahun 2010 dated 2 July 2010.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/2 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) a. Anggaran Dasar (lanjutan) Berdasarkan Akta Notaris No. 79 tertanggal 8 November 2010, Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris Perusahaan yang berlaku efektif tanggal 1 October 2010. Akta tersebut telah diberitahukan kepada dan disetujui oleh di Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU 0084275.AH.01.09.Tahun 2010 tertanggal 22 November 2010. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Perusahaan memulai kegiatan operasinya secara komersial pada saat ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama pada tahun 1998. Sebagaimana disebutkan pada Anggaran Dasar dan Perjanjian Kerjasama, aktivitas utama Perusahaan adalah menyediakan air bersih dan meningkatkan pelayanan, termasuk distribusi, pemrosesan dan pengelolaan penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia. b. Perjanjian Kerjasama Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibu kota Jakarta (PAM JAYA) pada tanggal 6 Juni 1997 dimana Perusahaan diberi hak eksklusif untuk mengembangkan dan mengelola produksi dan distribusi air bersih dan air minum di wilayah bagian timur DKI Jakarta (Proyek) yang kemudian diubah dengan Perubahan terhadap Perjanjian Kerjasama pada tanggal 28 Januari 1998 untuk mencapai kesepakatan baru dalam hal meningkatkan produksi, distribusi, pengelolaan, dan kemampuan teknologi pengelolaan air di wilayah kerjasama. Berdasarkan perubahan Perjanjian Kerjasama ini, tanggal berlaku Perjanjian Kerjasama adalah 1 Februari 1998 dengan jangka waktu 25 tahun terhitung dari tanggal berlakunya. b. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) a. Articles of Association (continued) Based on Notarial Deed No. 79 dated 8 November 2010 Aulia Taufani S.H., as substitute for Sutjipto S.H., Notary in Jakarta, there were changes in the composition of the Companys Board of Commissioners effective on 1 October 2010. The Notarial Deed was notified to and approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU0084275.AH.01.09.Tahun 2010 dated 22 November 2010.

The Companys head office is located in Jakarta and the Company commenced its commercial operations after the Cooperation Agreement was signed in 1998. As stated in the Articles of Association and the Cooperation Agreement, the Companys main activities are to provide clean water supply and to improve service, including distributing, processing and managing the water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia. Cooperation Agreement The Company entered into a Cooperation Agreement (the Agreement) with Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Khusus Ibukota Jakarta (PAM JAYA) on 6 June 1997, whereby the Company was granted the exclusive right to develop and manage production and distribution of clean water and potable water services in the eastern region of DKI Jakarta (the Project) which was amended by an addendum to the Agreement dated 28 January 1998 to upgrade the operational performance including improvement of production, distribution, management and technological capabilities in the cooperation area. Based on this amendment, the effective date of the Agreement shall be 1 February 1998 with a term of 25 years from the effective date.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/3 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) Pada tahun 2001, Perusahaan dan PAM JAYA melakukan peninjauan kembali atas Perjanjian Kerjasama dan menandatangani Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali pada tanggal 22 Oktober 2001 (Perjanjian Revisi). Perjanjian Revisi tersebut mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Pembagian pendapatan Berdasarkan Perjanjian Revisi, pendapatan yang dibagi adalah semua pendapatan yang diperoleh dan ditagih dari Proyek, termasuk air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan, biaya meter yang dibebankan kepada para pelanggan, beban tetap dan pendapatan lain yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Revisi yang hasilnya akan dibagi antara PAM JAYA dan Perusahaan. Semua pendapatan yang dibagi yang diperoleh dan ditagih dari Proyek akan didistribusikan kepada PAM JAYA dan Perusahaan dengan cara sebagai berikut: i. Bagian pendapatan PAM JAYA (Kebutuhan Pihak Pertama) adalah jumlah dalam Rupiah yang terdiri dari pembayaran yang diwajibkan untuk dibayar ke PAM JAYA (Kebutuhan Utama), Departemen Keuangan (Kebutuhan Debt Service), DKI Jakarta (Kebutuhan DKI Jakarta), dan Badan Pengatur (Kebutuhan Keuangan Badan Pengatur) seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Revisi; Bagian pendapatan Perusahaan adalah jumlah dalam Rupiah yang mana lebih kecil antara: a. Hasil dari jumlah pendapatan yang dibagi dikurangi dengan bagian PAM JAYA; atau b. Hasil dari volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada bulan dimana rekening pelanggan dicetak; 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) In 2001, the Company and PAM JAYA renegotiated the terms and conditions of the Agreement and signed the Amended and Restated Cooperation Agreement (the Revised Agreement) on 22 October 2001. The Revised Agreement covers, among others, the following:

1.

Revenue sharing Based on the Revised Agreement, shared revenue means all revenues generated and collected by the Project including water billed and collected, meter fees charged to customers, fixed charge and other revenue to be stipulated in accordance with the Revised Agreement which was shared between PAM JAYA and the Company. All shared revenues generated and collected from the Project shall be distributed to PAM JAYA and the Company in the following order: i. PAM JAYAs revenue share (First Party Requirement) shall be the Rupiah amount consisting of payments required to be made to PAM JAYA (Primary Requirements), the Ministry of Finance (Debt Service Requirement), DKI Jakarta (DKI Jakarta Requirements) and Regulatory Body (Regulatory Body Financial Requirements) as defined in the Revised Agreement; The Companys revenue share shall be the Rupiah amount which is the lesser of: a. The result of the shared revenue less PAM JAYAs revenue share; or b. The result of water volume billed and collected multiplied by the water charge applicable for the month in which the customer is billed;

ii.

ii.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/4 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1. Pembagian pendapatan (lanjutan) iii. Jika ada kelebihan pendapatan yang dibagi setelah dikurangi poin i dan ii, jumlah ini akan diperlakukan sebagai uang yang masih terhutang kepada Perusahaan yang jumlahnya harus telah disepakati oleh PAM JAYA atau ditetapkan dengan cara lain sesuai dengan yang diatur dalam Perjanjian Revisi; dan iv. Jika masih ada kelebihan setelah diberlakukannya poin i, ii, dan iii diatas, maka sisanya akan dibayarkan kepada PAM JAYA. Pendapatan yang tidak dibagi merupakan pendapatan Perusahaan yang meliputi biaya jasa sambungan pelanggan, denda untuk keterlambatan pembayaran piutang dan pemulihan piutang tidak tertagih pada setiap waktu selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bagian dari piutang yang belum diselesaikan yang berkaitan dengan jumlah volume air yang ditagih dikalikan dengan imbalan air yang berlaku pada saat berakhirnya Perjanjian Revisi yang akan ditagih oleh PAM JAYA, biaya pemutusan dan penyambungan kembali, 50% dari semua denda dan penalti yang dikenakan kepada pelanggan selain dari biaya-biaya pemutusan dan penyambungan kembali dan bagian bunga atas jumlah yang terdapat pada rekening escrow. Perjanjian Revisi ini juga mengatur tentang rekening escrow yang menampung semua penerimaan kas dari para pelanggan yang akan dibagikan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Revisi. Rekening escrow dikelola oleh agen escrow yang disepakati oleh PAM JAYA dan Perusahaan sesuai dengan ketentuanketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian Rekening Escrow. Kecuali dinyatakan lain dalam Perjanjian Revisi, setiap perintah untuk penarikan dana dari rekening escrow akan diverifikasi oleh PAM JAYA sebelum berita acara terkait ditandatangani oleh kedua belah pihak. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 1. Revenue sharing (continued) iii. Any excess shared revenues after deducting items i and ii shall be applied to monies owing to the Company which amount shall have been agreed by PAM JAYA or otherwise determined in accordance with the Revised Agreement; and

iv. Any excess amounts following the application of items i, ii and iii above shall be paid to PAM JAYA. Unshared revenues of the Company consist of revenue from customer connections, penalties for late payment of receivables and any bad debts recovered at any time during the term of the Revised Agreement, a portion of outstanding receivables relating to the volume of water billed multiplied by the prevailing water charge as at the expiration of the term of the Revised Agreement which will be collected by PAM JAYA, charges on disconnections or reconnections, 50% of all fines and penalties other than the charges on disconnections or reconnections imposed on customers and the interest accruing on the outstanding amount of the escrow account.

The Revised Agreement also provides that an escrow account be maintained into which all sums collected from trade customers shall be deposited for the purpose of distribution in accordance with the terms of the Revised Agreement. The escrow account shall be operated by an escrow agent agreed by PAM JAYA and the Company under terms and conditions provided in the Escrow Account Agreement. Unless otherwise stated in the Revised Agreement, each instruction for withdrawing funds from the escrow account shall be verified by PAM JAYA before the relevant memorandum is signed by both parties.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/5 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 1. Pembagian pendapatan (lanjutan) ABN AMRO Bank N.V. ditunjuk menjadi agen escrow untuk periode lima tahun pertama sejak tanggal 1 Februari 1998. Sejak 1 Februari 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. telah menggantikan ABN AMRO Bank N.V sebagai agen escrow untuk sisa periode Perjanjian Revisi. 2. Aset yang diserahkan PAM JAYA Kepemilikan atas aset yang diserahkan PAM JAYA kepada Perusahaan tetap berada pada PAM JAYA dan oleh karena itu, aset-aset tersebut tidak diakui sebagai bagian dari aset Perusahaan. Seluruh biaya perbaikan dan pembaharuan atas aset tersebut akan dicatat serta akan disusutkan atau diamortisasikan dalam pembukuan Perusahaan. Perusahaan berhak atas penguasaan dan penggunaan secara eksklusif atas aset-aset tersebut selama jangka waktu Perjanjian Revisi. PAM JAYA menjamin untuk tidak menjual, menyewakan, membebankan, memindahkan, mengalihkan, melepaskan, atau menjaminkan aset yang ada tanpa persetujuan dari pihak Perusahaan di mana persetujuan tidak akan tidak diberikan tanpa alasan yang wajar dan berlaku juga sebaliknya kecuali disepakati secara tertulis oleh kedua belah pihak. Selain itu, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara aset tersebut dan semua aset yang diperoleh Perusahaan dalam keadaan dapat dioperasikan dengan baik. 2. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 1. Revenue sharing (continued) ABN AMRO Bank N.V. was appointed as the escrow agent for the first five years starting on 1 February 1998. Since 1 February 2003, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. has replaced ABN AMRO Bank N.V. as the escrow agent for the remainder of the term of the Revised Agreement. Assets handed over by PAM JAYA The ownership of the assets handed over by PAM JAYA to the Company remains with PAM JAYA and such assets are therefore not included as part of the Companys fixed assets. The cost of restoration and refurbishment made to these assets is recorded in the Companys financial and accounting records and is available for depreciation or amortisation by the Company. The Company has exclusive possession and use of these assets during the term of the Revised Agreement. PAM JAYA undertakes not to sell, lease, charge, assign, transfer, dispose of or create any security interest in any of these assets without the consent of the Company, whose consent shall not be unreasonably withheld, and vice versa except as agreed upon in writing by both parties. In addition, the Company shall maintain these assets and all assets acquired by the Company in good working order and condition in accordance with good operating practices.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/6 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3. Aset baru a. Aset tidak bergerak Hak milik atas aset tidak bergerak yang baru berada pada Perusahaan sampai saat biaya perolehan aset tersebut telah disusutkan secara penuh. Setelah itu, kepemilikan akan beralih ke PAM JAYA, akan tetapi Perusahaan berhak setiap waktu sesudah pengalihan itu selama sisa masa Perjanjian Revisi, untuk menggunakan aset tidak bergerak yang baru tersebut secara eksklusif untuk tujuan Proyek. Selama menggunakan aset tidak bergerak tersebut, Perusahaan tidak boleh menjual, mengalihkan, memindahkan hak atas aset tersebut ke pihak lain dan tidak akan mengadakan, mengizinkan, atau membiarkan adanya hak jaminan atas seluruh atau salah satu aset tersebut baik untuk tujuan menjamin hutang keuangan menurut perjanjian pendanaan atau lainnya. Semua aset tidak bergerak baru, akan diserahkan kepada PAM JAYA pada saat berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi, atau terjadi pengakhiran perjanjian sebelum berakhirnya jangka waktu, atau setiap aset tersebut menjadi surplus aset sesuai dengan ketentuan di dalam Perjanjian Revisi. Dalam kondisi pengakhiran perjanjian kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu, dan dimana aset baru yang tidak bergerak belum disusutkan atau diamortisasi secara penuh, akan dibayar PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersihnya kepada Perusahaan. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 3. New assets a. Immovable assets The title to new immovable assets shall vest in the Company until such time as the acquisition costs of the new immovable assets are fully depreciated. Thereafter the title will transfer to PAM JAYA, however, the Company shall at all times during the remainder of the term of the Revised Agreement be entitled to exclusively use such new immovable assets for the purpose of the Project. During the use of the immovable assets, the Company undertakes that they shall not sell, transfer, assign or otherwise dispose of any new assets to other parties and will not create, permit or suffer to exist any security interest over the assets whether for the purpose of securing any financial indebtedness under financial agreement or otherwise.

All new immovable assets will be handed over to PAM JAYA on the expiry of the Revised Agreement term or the effective date of termination before the expiry of the Agreement or any new immovable asset becoming a surplus asset in accordance with the requirement in the Revised Agreement. In the circumstances of the termination of the Agreement before the expiry of the term, and where such new immovable assets that have not been fully depreciated or amortised, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of such assets.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/7 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 3. Aset baru (lanjutan) b. Aset bergerak Hak atas aset bergerak yang baru berada pada Perusahaan sampai berakhirnya jangka waktu Perjanjian Revisi. Semua aset bergerak yang baru akan diserahkan ke PAM JAYA apabila terjadi peristiwa seperti yang diterangkan sebelumnya pada aset baru tidak bergerak. Apabila terjadi pengakhiran Perjanjian Kerjasama sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditentukan, maka aset bergerak baru yang belum disusutkan secara penuh pada saat diserahkan akan dibayar oleh PAM JAYA sebesar Nilai Buku Bersih aset tersebut kepada Perusahaan. 4. Opsi PAM JAYA untuk membeli Sepuluh tahun setelah pelaksanaan Perjanjian Revisi, PAM JAYA memiliki hak mengeksekusi opsi untuk membeli seluruh hak, hak milik, dan kepentingan Perusahaan dalam Proyek dengan membayar suatu imbalan keuangan tertentu seperti diatur dalam Perjanjian Revisi. Harga dasar pengakhiran kerjasama dihitung dari nilai buku bersih aset baru, aset tidak berwujud yang ditetapkan, persediaan barang, dan barang yang habis dipakai yang dibuat, dibiayai dan diperoleh, dibangun, atau diperbaharui oleh Perusahaan sehubungan dengan Proyek dan semua uang yang terhutang kepada Perusahaan berdasarkan Perjanjian Revisi, ditambah dengan biaya dan pengeluaran langsung yang dikeluarkan Perusahaan yang timbul sebagai akibat dari pengakhiran Perjanjian Kerjasama. 4. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 3. New assets (continued) b. Movable assets Title to new movable assets shall vest in the Company until the expiry of the Revised Agreement term. All new movable assets will be handed over to PAM JAYA under conditions similar to those applied for new immovable assets. In the circumstances of termination of the Agreement before the expiry of the term, and where such new movable assets have not been fully depreciated, then PAM JAYA shall pay to the Company the Net Book Value of the assets. PAM JAYAs option to purchase Ten years after the execution of the Revised Agreement, PAM JAYA has the contractual right to purchase all of the Companys rights, titles and interests in the Project for a financial consideration in accordance with the term of the Revised Agreement.

The base termination price is calculated based on the net book value of the new assets, specified intangible assets and inventory and consumables made, financed and acquired, constructed or refurbished by the Company in respect of the Project and all monies outstanding to the Company based on the Revised Agreement plus direct costs and expenses incurred by the Company arising from the termination of the Agreement.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/8 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 5. Penyerahan kembali seluruh kegiatan operasional Setelah tanggal berakhirnya jangka waktu atau berlakunya pengakhiran Perjanjian Revisi, Perusahaan wajib melaksanakan pengalihan secara penuh dan efektif berdasarkan peraturan perundang-undangan dan menyerahkan kembali kepada PAM JAYA semua hak, hak milik dan kepentingan dalam Proyek dan setiap aset baru yang kepemilikannya belum dialihkan kepada PAM JAYA selama jangka waktu Perjanjian Revisi, bebas dari seluruh hak gadai, jaminan atau pembebanan lainnya. 6. Periode transisi Selama periode transisi dari 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, jumlah imbalan air yang akan dibayar PAM JAYA kepada Perusahaan diturunkan dari Rp 3.107,73 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400,00 (nilai penuh) untuk 3 setiap meter kubik (m ) air dan akan disesuaikan pada awal setiap semester selama masa Perjanjian Revisi, sehingga, Perusahaan dapat memperoleh kembali biaya-biaya operasi aktual dan wajar sebesar Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA. 6. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 5. Hand-back of entire operations

Upon the expiry of the term or effective termination of the Revised Agreement, the Company shall enforce a full and effective transfer under the law and hand back to PAM JAYA all of its rights, titles and interests in the Project and in any new assets the ownership of which has not been transferred to PAM JAYA during the term of the Revised Agreement, free of any lien, charge or encumbrance.

Transition period During the transition period 1 April 2001 to 31 December 2002, water charges paid by PAM JAYA to the Company were reduced from Rp 3,107.73 (full amount) to Rp 2,400.00 (full amount) of 3 each cubic meter (m ) of water with the amount to be adjusted in the beginning of the relevant semester during the term of the Revised Agreement, consequently, the Company may recover from PAM JAYA its mutually agreed real and reasonable costs over the amount of Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively.

7. Audit Perusahaan sebagai perusahaan yang melayani publik wajib membuat dan melakukan pembukuan yang transparan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian Revisi ini, yang dapat diaudit setiap saat oleh PAM JAYA berdasarkan kerangka acuan yang disepakati bersama. Selain itu Badan Pengatur dan Instansi Pemerintah berwenang lainnya dapat pula mengaudit Perusahaan.

7.

Audit The Company as a public utility service company shall establish and maintain transparent accounts in respect of its performance of the Revised Agreement, which may be audited at any time by PAM JAYA based on a term of reference to be mutually agreed. The Regulatory Body and other relevant Governmental authority having the authority may also audit the Company.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/9 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan, Acuatico Pte. Ltd. (Acuatico) (lihat Catatan 1c) dan PAM JAYA sepakat untuk melaksanakan pokok-pokok yang disetujui dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 3 Januari 2007 dengan membuat adendum terhadap Perjanjian Kerjasama sebagai berikut: Menambah klausa baru dalam Perjanji an Kerjasama yang menyatakan jika target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerjasama tidak tercapai sebagai akibat dari kelalaian Perusahaan, maka Perusahaan wajib untuk membayar suatu penalti kelebihan penarikan imbalan Proyek dan memperhitungkannya dalam keuangan Proyek setiap tahun dan setiap lima tahunan; Perusahaan menyetujui mekanisme penggantian anggota direksi harus terlebih dahulu dikonsultasikan kepada PAM JAYA dan konsultan independen yang akan ditunjuk pemegang saham Perusahaan; Acuatico dan PT Alberta Utilities (Alberta) sebagai pemegang saham baru (lihat Catatan 1c) tidak diperbolehkan untuk mengalihkan saham kepada pemegang saham lainnya dan/atau afiliasinya maupun pihak lain manapun selama lima tahun terhitung sejak 17 Januari 2007. Pengalihan setelah lima tahun diperbolehkan dengan pemberitahuan tertulis sebelumnya kepada PAM JAYA, dan kepemilikan saham dari para pemegang saham ba ru tidak akan kurang dari 51% dari seluruh saham Perusahaan; Para pihak menyepakati bahwa pemegang saham Perusahaan dan afiliasinya menjamin tidak akan terjadi cross default dan/atau transfer pricing/costs yang tidak ada kaitannya dengan bisnis Perusahaan antara Pemegang Saham Perusahaan dan afiliasinya kecuali yang menjadi haknya; 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) On 28 December 2007, the Company, Acuatico Pte. Ltd. (Acuatico) (refer to Note 1c) and PAM JAYA agreed to implement agreed principles stated in a Memorandum of Understanding signed on 3 January 2007 by amending the Cooperation Agreement as follows:

Add a new clause to the Cooperation Agreement stating that where the targets set out in the Cooperation Agreement are not achieved due to the Companys failure, then the Company shall pay a penalty of the excess of water charge withdrawal to the Project and compensate it into the financing of the Project every year and every five years;

The Company agrees that the replacement mechanism of Directors shall be discussed with PAM JAYA and an independent consultant appointed by the shareholders of the Company; Acuatico and PT Alberta Utilities (Alberta) as new shareholders (refer to Note 1c) are prohibited from transferring their shares to other shareholders and/or their affiliates or any third party for a period of five years from 17 January 2007. The transfer may take place after five years with prior written notice to PAM JAYA, and the aggregate shareholdings of the new shareholders would not be less than 51% of the Companys total shares;

The parties agree that the Companys shareholders and their affiliates guarantee there will be no cross default and/or transfer pricing/costs which are not relevant to the business of the Company between the Companys shareholders and their affiliates except for their right;

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/10 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) Setiap biaya bantuan jasa teknis (TSA) yang dibayarkan Perusahaan kepada pemegang saham hanya dapat digunakan semata-mata untuk kegiatan yang memberikan manfaat langsung kepada Proyek, dan PAM JAYA berhak menunjuk auditor independen untuk melakukan audit terhadap penggunaan TSA tersebut; dan Menyediakan dana kepada Perusahaan untuk mencapai komitmen penyediaan barang modal yang telah disetujui sebagai bagian dari kewajiban Perusahaan. Pada tanggal 8 Januari 2009, Perusahaan dan PAM JAYA menandatangani Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 2012 sebagai berikut: 1. Imbalan air ditetapkan kembali menjadi sebesar Rp 5.670,15 (nilai penuh) per m 3 dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2008 (Tanggal Imbalan Air Baru) dan secara otomatis diindeksasi mulai Semester I/2009 sesuai dengan formula indeksasi imbalan baru yang tercantum dalam Addendum Keempat. Program investasi modal untuk periode 2008 - 2012 sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) adalah berdasarkan harga konstan 2008. Program Investasi yang diusulkan sebesar Rp 1 ,2 trilyun (nilai penuh) untuk periode 2013 sampai 2022. Setelah pengurangan atas denda kontraktual dan penyesuaianpenyesuaian lainnya, shortfall dan jumlah terhutang lainnya ditentukan dalam Perjanjian Kerjasama yang diubah dan Ditetapkan Kembali sebesar Rp 250 milyar (nilai penuh). 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) Any technical service assistance (TSA) fees to be paid by the Company to its shareholders shall merely be used for activities which contribute to the direct benefit of the Project and PAM JAYA is entitled to appoint an independent auditor to conduct an audit of the TSA performance; and To provide funds to the Company to achieve the agreed capital expenditure as part of the Companys responsibility.

On 8 January 2009, the Company and PAM JAYA entered into a Fourth Addendum to the amended and restated Cooperation Agreement regarding Rebasing for the period of 2008 2012 as follows: 1. The Water Charge is reset at Rp 5,670.15 (full amount) per m 3 effective on 1 July 2008 (the New Date of Water Charge) which is automatically indexed from Semester I/2009 in accordance with the new water charge indexation formula as set out in the Fourth Addendum.

2.

2. The capital investment program for the 2008 - 2012 period shall be Rp 681.8 billion (full amount) based on 2008 constant price. 3. The proposed Investment Program of Rp 1.2 trillion (full amount) for 2013 to 2022 period. 4. After deduction of contractual penalties and other adjustments, the shortfall and other outstanding monies is set out in the Amended and Restated Cooperation Agreement at Rp 250 billion (full amount).

3.

4.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/11 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan) b. Perjanjian Kerjasama (lanjutan) 5. Kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk Periode Lima Tahun Kedua untuk tahun 2005 - 2007 yang harus dibayarkan kepada PAM JAYA adalah sebesar Rp 183 milyar (nilai penuh). Jumlah ini akan dikurangkan dari jumlah terhutang PAM JAYA kepada Perusahaan. Perusahaan dan PAM JAYA sepakat bahwa biaya dukungan teknis akan dihitung berdasarkan pendapatan bersih rekening berjalan yang mulai berlaku tahun 2008. Perjanjian untuk membahas definisi Manifest Error akan dilakukan dalam tiga bulan sejak tanggal penandatanganan. Jika tidak tercapai kesepakatan maka proses mengacu pada PERDA No. 11 Tahun 1993. Rumusan kompensasi atas ketidaktercapaian volume terjual untuk periode ketiga dan periode selanjutnya yang disepakati adalah (Perkiraan Pendapatan Pendapatan Aktual) x 70%. Perusahaan diharuskan menerapkan standar air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 907/MENKES/SK/2002 yang dimulai pada tahun 2009. Sesuai dengan Addendum Keempat dari Perjanjian Revisi, Perusahaan harus memperluas cakupan wilayah air minum sampai dengan 100% di wilayah jasanya.

1.

GENERAL (continued) b. Cooperation Agreement (continued) 5. The compensation for unachieved volume sold for the Second Five Year Period for the years 2005 2007 that must be paid to PAM JAYA is Rp 183 billion (full amount). The amount shall be deducted from outstanding monies due from PAM JAYA to the Company. The Company and PAM JAYA agree that the technical assistance fee shall be calculated on the basis of the current net revenue that shall be applied starting from 2008. An agreement to review the definition of Manifest Error within three months of the date of signing. Should no agreement be reached the process shall refer to PERDA No. 11 Year 1993. The formula for compensation of unachieved volume sold for third and subsequent periods is agreed at (Revenue Projection Actual Revenue) x 70%.

6.

6.

7.

7.

8.

8.

9.

9.

The Company shall implement drinking water standards pursuant to Minister of Health Regulation No. 907/MENKES/SK/2002 commencing 2009. Under the Fourth Addendum to the Revised Agreement, the Company shall extend drinking water coverage to 100% of the Service Area.

c.

Perubahan pemegang saham Pada tanggal 17 Januari 2007, menindaklanjuti perjanjian pada tanggal 28 Juni 2006 dan perjanjian selanjutnya, Thames Water Overseas Limited (TWOL) menjual seluruh sahamnya di Perusahaan kepada Acuatico, sebuah perusahaan yang terdaftar di Singapura. Seluruh saham ini mewakili 95% dari modal saham yang ditempatkan.

c.

Changes of Shareholders On 17 January 2007, pursuant to agreement on 28 June 2006 and subsequent agreement, Thames Water Overseas Limited (TWOL) sold its entire shares in the Company to Acuatico, a company registered in Singapore. This represents 95% of the issued share capital.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/12 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c. Perubahan pemegang saham (lanjutan) Pada tanggal yang sama, pemegang 5% saham Perusahaan, PT Tera Meta Phora ( TMP), menjual sahamnya kepada Alberta, sebuah perusahaan yang terdaftar di Indonesia. d. Lain-lain Susunan Dewan Komisaris dan Perusahaan adalah sebagai berikut: Direksi d. 1. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) GENERAL (continued) c. Changes of Shareholders (continued) At the same date, PT Tera Meta Phora (TMP), the holder of the remaining 5% of the Companys shares, sold their share s to Alberta, a company registered in Indonesia. Others The composition of the Companys Boards of Commissioners and Directors were as follows: 31 December 2010 Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Edgardo Advincula Bautista Rhamses Simanjuntak Lafrik Bano Rangkuty Kanaka Puradiredja Purwoko Hadi Direksi/ Directors Presiden Direktur Direktur Syahril Japarin Kemal Arief Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit President Director Directors President Commissioner Commissioners Independent Commissioners

31 Desember 2010

31 Desember 2009 Dewan Komisaris/Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen Edgardo Advincula Bautista Fatah Setiawan Topobroto Purwoko Hadi Direksi/ Directors Presiden Direktur Direktur Syahril Japarin Kemal Arief Rhamses Simanjuntak Michael Ronald Fordham

31 December 2009

President Commissioner Commissioner Independent Commissioner

President Director Directors

Susunan Komite Audit Perusahaan pada The composition of the Companys Audit tanggal laporan keuangan ini adalah sebagai Committee as at the date of these financial berikut: statements was as follows: Ketua Kanaka Puradiredja Chairman Anggota Purwoko Hadi Members Bernardi Djumiril Pada tanggal 17 Februari 2011, terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan. (lihat Catatan 28) On 17 February 2011, there is a change on the composition of the Companys Boards of Comissioners and Directors. (see Note 28)

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/13 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

1.

INFORMASI UMUM (lanjutan) d. Lain-lain (lanjutan) Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 9,91 milyar (nilai penuh) untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 (2009: Rp 7,5 milyar (nilai penuh)).

1.

GENERAL (continued) d. Others (continued) Total remuneration paid to the Boards of Commissioners and Directors of the Company for the year ended 31 December 2010 amounted to Rp 9.91 billion (full amount) (2009: Rp 7.5 billion (full amount)).

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The Companys financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors on 30 March 2011. The accompanying financial statements have been prepared in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Board (BAPEPAM and LK) Regulation No. VIII. G. 7 regarding the Guidance of Presentation of the Financial Statements as stipulated in the Deed of Head of BAPEPAM and LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000. a. Basis of preparation of the financial statements The financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except for available for sale investments and financial assets and financial liabilities measured at fair value through the statements of income. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah currency (Rupiah or Rp). The statements of cash flows have been prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and short-term investments with a maturity of three months or less, net of overdrafts.

Laporan keuangan Perusahaan telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi pada tanggal 30 Maret 2011. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. a. Dasar penyusunan laporan keuangan

Laporan keuangan telah disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali efek yang tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah Indonesia (Rupiah atau Rp). Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek yang berjangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/14 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan (lanjutan) laporan keuangan 2. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Figures in the financial statements are expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated. b. Foreign currency translation Transactions denominated in foreign currencies other than Rupiah are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at that date. Exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and the translation of monetary assets and liabilities in currencies other than Rupiah are recognised in the statement of income.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam ribuan Rupiah. b. Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang selain Rupiah dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah dikonversikan menjadi Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugia n selisih kurs yang berasal dari pembayaran atas transaksi-traksaksi tersebut dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang selain Rupiah diakui dalam laporan laba rugi. Kurs, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia , yang digunakan pada tanggal neraca adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh): 2010 Dolar Amerika Serikat (Dolar AS atau AS$) setara Rupiah Dolar Singapura (SGD) setara Rupiah Pound Sterling Inggris (GBP) setara Rupiah Dolar Australia (AUD) setara Rupiah Euro (EUR) setara Rupiah Yen Jepang (JPY) setara Rupiah

Exchange rates, based on the Bank of Indonesia middle rate, used at the balance sheet dates were as follows (Rupiah full amount): 2009 United States Dollar (US Dollar or US$) equivalent to Rp Singapore Dollar (SGD) equivalent to Rp Great Britain Pound Sterling (GBP) equivalent to Rp Australian Dollar (AUD) equivalent to Rp Euro (EUR) equivalent to Rp Japanese Yen (JPY) equivalent to Rp

8,991 6,981 13,894 9,143 11,956 110

9,400 6,699 15,114 8,432 13,510 102

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/15 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Pengakuan pendapatan dan beban Perjanjian Kerjasama memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang ditagih dan dibayar dikalikan dengan imbalan 3 air per m yang ditetapkan sebelumnya. Perusahaan mengakui pendapatan berdasarkan volume air yang dijual dan ditagih, yang disesuaikan untuk mencerminkan tingkat penerimaan pembayaran dengan mempertimbangkan secara seksama jumlah volume yang akan diterima dari penerimaan pembayaran tersebut. Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual. d. Piutang usaha Piutang usaha adalah jumlah tagihan kepada PAM JAYA untuk jasa distribusi, pengelolaan, penyediaan air di bagian timur Jakarta, Indonesia. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar. Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai. e. Persediaan Persediaan terdiri dari bahan kimia dan material untuk proyek dan pemeliharaan proyek diakui sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan bahan kimia dan material untuk Proyek ditentukan berdasarkan metode rata -rata tertimbang, setelah dikurangi penyisihan persediaan usang . Penyisihan untuk persediaan yang sudah usang dan lambat bergerak ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing -masing jenis persediaan pada masa mendatang.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Revenue and expense recognition The Cooperation Agreement entitles the Company to recognise revenue based upon the volume of water billed and collected multiplied by a predetermined water charge 3 per m . The Company recognises revenue on the basis of the volume sold and billed adjusted to reflect the collections and prudent judgement of what will be collected.

Expenses are recognised as incurred on the accrual basis. d. Trade receivables Trade receivables are amounts due to PAM JAYA for distributing, processing and managing services of water supply in the eastern part of Jakarta, Indonesia. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non current assets. Trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. e. Inventories Inventories consist of chemicals and materials for capital projects and maintenance projects and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost for chemicals and materials for capital projects are determined on the weighted average basis, less allowance for obsolete inventory. A provision for obsolete and slow moving inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/16 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f.

AKUNTANSI

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities On 1 January 2010, the Company has adopted Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 50 (Revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosures and SFAS No. 55 (Revised 2006) Financial Instruments: Recognition and Measurement, which are applicable for financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2010. f.1. Financial assets The Company classifies its financial assets into the categories of: (i) financial assets at fair value through statement of income, (ii) held-tomaturity investments, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or the ownership, risks and benefits have been substantially transferred to the Company. (i) Financial assets at fair value through statement of income Financial assets at fair value through the statement of income are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are presented in the statement of income in the period in which they arise. Dividend income from the financial assets is recognised in the statement of income as part of other income when the Companys right to receive payment is established.

Aset dan kewajiban keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. f.1. Aset keuangan Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) Pinjaman dan piutang, dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau kepemilikan asset keuangan tersebut risiko dan manfaatnya telah ditransfer secara substansial. (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan didalam laporan laba -rugi di dalam periode terjadinya . Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba-rugi sebagai bagian dari pendapatan lain -lain pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/17 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f. AKUNTANSI 2. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.1. Financial assets (continued) (i) Financial assets at fair value through statement of income (continued) Financial assets carried at fair value through the statement of income are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the statement of income, and subsequently carried at fair value.

Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.1. Aset keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (lanjutan) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba-rugi, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya. (ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan mempunyai rencana yang pasti dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: (a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi; (b) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan (c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.

(ii) Held-to-maturity investments

Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the Company has definite plan and ability to hold the financial assets to its maturity, except for:

(a) investment that upon initial recognition designated as financial assets at fair value through statement of income; (b) investment that designated in the category of available-forsale; and (c) investment that meet definition of loans receivables. the and

Mereka dimasukkan didalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.

They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/18 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.1. Aset keuangan (lanjutan) (ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (lanjutan) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya termasuk biaya transaksi yang dapat dikaitkan secara langsung dan kemudian diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang menggunakan metode suku bunga efektif. Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui didalam laporan laba-rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. (iii) Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Mereka digolongkan ke dalam aset lancar, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih besar dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan golongan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang menggunakan metode suku bunga efektif.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.1. Financial assets (continued) (ii) Held-to-maturity (continued) investments

Held-to-maturity investments are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.

Interest on the investments calculated using the effective interest method is recognised in the statement of income as part of other income. (iii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determined payments and not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets.

Loans and receivables are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/19 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.1. Aset keuangan (lanjutan) (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi. Mereka digolongkan ke dalam aset tidak lancar, kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan dan kerugian diakui melalui laporan perubahan ekuitas, kecuali untuk kerugian yang diakibatkan oleh penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui dalam laporan perubahan ekuitas, diakui dalam laporan laba-rugi. Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode suku bunga efektif diakui didalam laporan laba-rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui didalam laporan laba-rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.1. Financial assets (continued) (iv) Available-for-sale financial assets Available-for-sale financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-forsale or that are not classified as loans or receivables, held-tomaturity investments and financial assets at fair value through statement of income. They are classified into non-current assets, unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.

Available-for-sale financial assets are initially resognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial assets are carried at fair value, with gains and losses recognised in the statement of changes in equity, except for impairment losses and foreign exchange gains or losses, until the financial assets are derecognised. If the available-for-sale financial assets are impaired, the cumulative gain or loss previously recognised in the statement of changes in equity, is recognised in the statement of income.

Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the statement of income as part of other income. Dividend on available-for-sale equity instruments are recognised in the statement of income as part of other income when the Companys right to receive the payment is established.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/20 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.2. Kewajiban keuangan Perusahaan mengklasifikasikan kewajiban keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi dan (ii) kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat kewajiban keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. (i) Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah kewajiban keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini adalah jika dimiliki dengan tujuan utama untuk dibeli kembali dalam jangka pendek. Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba-rugi.

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.2. Financial liabilities The Company classifies its financial liabilities into the categories of: (i) financial liabilities at fair value through statement of income and (ii) financial liabilities carried at amortised cost. The classification depends on the purpose for which the financial liabilities were acquired. Management determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Financial liabilities are derecognised when it is extinguished which is the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.

(i)

Financial liabilities at fair value through statement of income

Financial liabilities at fair value through statement of income are financial liabilities held for trading. A financial liabilities is classified in this category if incurred principally for the purpose of repurchasing it in the short-term.

Financial liabilities carried at fair value through the statement of income are initially recognised at fair value and subsequently carried at fair value, with gains and losses recognised in the statement of income.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/21 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) f.2. Kewajiban keuangan (lanjutan) (ii) Kewajiban keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Kewajiban keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, kewajiban keuangan tersebut diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Mereka dimasukkan ke dalam kewajiban lancar, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Kewajiban keuangan golongan ini diklasifikasikan sebagai kewajiban tidak lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan juga melalui proses amortisasi. f.3. Estimasi nilai wajar Perusahaan menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. f.4. Saling hapus keuangan antar instrumen

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Financial assets and liabilities (continued) f.2. Financial liabilities (continued) (ii) Financial liabilities amortised cost carried at

Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through the statement of income, are initially recognised at fair value, including directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using effective interest method. They are included in current liabilities, except for maturities more than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current liabilities.

Gains and losses are recognised in the statement of income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process. f.3. Fair value estimation The Company uses widely recognised valuation models for determining fair values of nonstandardised financial instruments of lower complexity. For these financial instruments, inputs into models are generally market observable.

f.4. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the balance sheet when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously.

Aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam neraca jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara bersih, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajiban secara simultan.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/22 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Penurunan nilai dari aset keuangan (i) Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi Pada setiap tanggal neraca Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. Kriteria yang digunakan Perusahaan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Impairment of financial assets (i) Assets carried at amortised cost

The Company assesses at the balance sheet date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

The criteria that the Company uses to determine that there is objective evidence of an impairment loss include:

significant financial difficulty of the issuer or obligor; a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; the lenders, for economic or legal reasons relating to the borrowers financial difficulty, granting to the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;

it becomes probable that the borrower will enter bankruptcy or other financial reorganisation; the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/23 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Penurunan (lanjutan) (i) nilai dari aset keuangan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Impairment of financial assets (continued) (i) Assets carried at amortised cost (continued) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease cannot yet be identified with the individual financial assets in the portfolio, including: adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and national or local economic conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio. If there is objective evidence that impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial assets original effective interest rate. The assets carrying amount of the asset is reduced either directly or through use of allowance account. The amount of the loss is recognised in the statement of income. If, in the subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtors credit rating), the previously recognised impairment loss shall be reversed either directly or by adjusting an allowance account. The reversal shall not result in carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised at the date the impairment reversed. The reversal amount shall be recognised in the statement of income.

Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba-rugi. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba-rugi.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/24 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Penurunan (lanjutan) nilai dari aset keuangan

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Impairment of financial assets (continued) (ii) Assets classified as available for sale When a decline in the fair value of an available for sale financial asset has been recognised directly in equity and there is objective evidence that the assets are impaired, the cumulative loss that had been recognised in the equity shall be reclassified from equity to statement of income even though the financial asset has not been derecognised. The amount of the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised in the statement of income.

(ii) Aset yang tersedia untuk dijual Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba-rugi merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba-rugi. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba-rugi atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba-rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi. h. Aset tetap dan penyusutan Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya, dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Aset tetap disusutkan sejak bulan ketika aset tersebut digunakan berdasarkan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset atau sisa masa berlaku Perjanjian Kerjasama, yang ditentukan sebagai berikut: h.

The impairment losses recognised in the statement of income for an investment in an equity instrument classified as available for sale shall not be reversed through the statement of income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available-for-sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in the statement of income, the impairment loss is reversed through the separate statement of income. Fixed assets and depreciation Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently, carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss. Fixed assets are depreciated from the month the assets are placed into service using the straightline method to their estimated residual value over the lesser of the estimated useful lives of the assets or the remaining term of the Agreement as follows:

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/25 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Fixed assets and depreciation (continued)

Tahun/Years Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya apabila kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dalam periode di mana biaya-biaya tersebut terjadi. Masa manfaat aset dan nilai sisa dievaluasi dan disesuaikan, jika diperlukan, paling tidak pada setiap akhir tahun buku. Efek dari setiap penyesuaian ini diakui dalam laporan laba-rugi secara prospektif. Apabila suatu aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dikeluarkan dari laporan keuangan dan keuntungan dan kerugian yang timbul akibat pelepasan aset tetap diakui dalam laporan laba rugi. Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, pemasangan mesin serta penambahan dan penggantian jaringan (instalasi air) dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya -biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal yang sama. 8 4 4 4 4 12 5 12 12 Building Computers Motor vehicles Office equipment Plant and machinery Networks Project costs Subsequent costs are included in the assets carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred.

The assets useful lives and residual values shall be reviewed, and adjusted if appropriate, at least at the financial year-end. The effects of any revisions are recognised in the statement of income, prospectively. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are eliminated from the financial statements, and the resulting gains and losses on the disposal of fixed assets are recognised in the statement of income. The accumulated costs of the construction of buildings and plant, the installation of machinery and extension/replacement of network (water installations) are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. Depreciation is charged from the same date.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/26 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. Aset tetap dari sewa pembiayaan Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor, maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi atas dasar garis lurus selama masa sewa. Sewa aset tetap dimana Perusahaan memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan kewajiban dan bagian yang merupakan beban keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, bersih dari beban keuangan disajikan sebagai hutang jangka panjang. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban setiap periode. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama seperti aset yang dimiliki sendiri.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Fixed assets under finance leases Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases are charged to the statement of income on a straight-line basis over the period of the lease.

Leases of fixed assets where the Company has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the leases commencement at the lower of the fair value of the leased property and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in other long-term payables. The interest element of the finance cost is charged to statement of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated similarly to owned assets.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/27 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Penurunan nilai dari aset non-keuangan Pada tanggal neraca, Perusahaan melakukan telaah untuk menentukan ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Aset tetap dan aset tidak lancar lain-lain ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai apabila terjadi kondisi atau perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat diperoleh kembali secara penuh. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang lebih tinggi antara harga jual bersih atau nilai pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. Pemulihan penyisihan penurunan nilai diakui sebagai pendapatan dalam periode dimana pemulihan tersebut terjadi. k. Hutang usaha Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Hutang usaha dikelompokkan sebagai kewajiban lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban tidak lancar. Hutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada harga perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Impairment of non-financial assets At the balance sheet date, the Company undertakes a review to determine whether there is any indication of asset impairment. Fixed assets and other non-current assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price or value in use. For the purpose of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Reversal of impairment is recorded as income in the period when the reversal occurs.

k.

Trade payables Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities.

Trade payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/28 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. Pinjaman Pinjaman diakui pada awalnya pada nilai wajar, dikurangi dengan biaya transaksi yang terjadi. Pinjaman kemudian dinyatakan pada biaya perolehan diamortisasi; selisih antara hasil perolehan (dikurangi dengan biaya transaksi) dan nilai pelepasan diakui didalam laporan laba-rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya-biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi dari pinjaman tersebut, apabila besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut. Dalam hal ini, biaya tersebut ditangguhkan sampai dengan penarikan dilakukan. Apabila tidak ada bukti bahwa besar kemungkinan akan dilakukan penarikan atas sebagian atau seluruh fasilitas tersebut, biaya tersebut dikapitalisasi sebagai biaya dibayar dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode dari fasilitas yang terkait. m. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa mendefinisikan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: i) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, anak perusahaan, dan fellow subsidiaries); ii) Perusahaan asosiasi; iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan atas perusahaan tersebut, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut; 2. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction cost incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statement of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the drawdown occurs. To the extent there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

m. Transaction with related parties

SFAS No. 7 Related Party Disclosures defines related parties as follows:

i) Enterprises that through one or more intermediaries control, or are controlled by, or are under common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries);

ii) Associated companies; iii) Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual;

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/29 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lanjutan) iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, termasuk komisaris, direksi, manajemen, serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Transaction (continued) with related parties

iv) Key management personnel that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and management, and close members of the families of such individuals; and v). Enterprises in which a substantial interest in the voting rights is owned, directly or indirectly, by a person described in (iii) or (iv), or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes enterprises owned by commissioners, directors or major shareholders of the reporting enterprise and enterprises that have a member of key management in common with the reporting enterprise.

v). Perusahaan dimana suatu kepentingan subtansial dalam hak suara dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan dalam (iii) atau (iv), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi, atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Sifat dan besarnya transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan. Transaksi tersebut dilakukan dengan tingkat harga, kondisi, dan persyaratan yang ditetapkan antara pihak-pihak tersebut. n. Laba bersih per saham dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan ratarata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. o. Imbalan karyawan (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja Perusahaan mempunyai dua jenis karyawan, yaitu karyawan langsung dan karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. Sebagian besar karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA adalah anggota Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (Dapenma Pamsi), sebuah program pensiun manfaat pasti.

The nature and extent of the transactions with related parties are disclosed in the financial statements. Such transactions are conducted on terms agreed between the parties.

n. Basic earnings per share Basic earning per share is calculated by dividing net income by the weightedaverage number of ordinary shares outstanding during the period. o. Employee benefits (i) Post-retirement benefit obligations The Company has two types of employees, direct employees and employees seconded from PAM JAYA. Most employees seconded from PAM JAYA are members of Dana Pensiun PAM Seluruh Indonesia (Dapenma Pamsi), a defined benefit pension plan.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/30 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Imbalan karyawan (lanjutan) (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan) Imbalan karyawan sehubungan dengan pensiun, pesangon, pembayaran kompensasi dan manfaat lainnya diakui pada saat manfaat tersebut telah menjadi hak bagi karyawan dan dihitung berdasarkan: Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan langsung, dan Mana yang lebih tinggi antara kewajiban yang dihitung berdasarkan program pensiun manfaat pasti dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. 2. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Employee benefits (continued) (i) Post-retirement (continued) benefit obligations

Employee benefits relating to retirement, severance, service compensation payments and other benefits are recognised when they are vested to the employees and calculated based on: The Labour Law No. 13/2003 for direct employees, and The higher of the benefit obligation provided under the defined benefit pension plan and the Labour Law No. 13/2003 for employees seconded from PAM JAYA.

Sampai dengan 31 Desember 2010, Dapenma Pamsi telah memisahkan aset program antara pendiri dan mitra pendiri Dapenma Pamsi. Oleh karena itu, aset program dipertimbangkan oleh aktuaris independen dalam menghitung imbalan kerja untuk karyawan yang diperbantukan dari PAM JAYA. Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dalam necara adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Besarnya kewajiban imbalan pasti ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan secara periodik dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.

As of 31 December 2010, Dapenma Pamsi has separated the plan assets of the founder and co-founders of Dapenma Pamsi. Therefore, these plan assets are considered by the independent actuary when calculating the employee benefits for employees seconded from PAM JAYA. The liability recognised in the balance sheets in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is determined based on the periodic calculation of independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms of maturity approximating the terms of the related pension liabilities.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/31 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o. Imbalan karyawan (lanjutan) (i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan) Biaya yang diakui dalam laporan laba rugi adalah antara lain biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, dan amortisasi biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian aktuarial. Kewajiban jasa lalu diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama estimasi periode jasa ratarata sampai manfaat tersebut menjadi hak karyawan. Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan dalam asumsi aktuarial dan perubahan program pensiun yang jumlahnya melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal neraca, maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut. (ii) Pesangon pemutusan kontrak kerja Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. p. Perpajakan Beban pajak untuk suatu periode terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba-rugi.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Employee benefits (continued) (i) Post-retirement (continued) benefit obligations

Expenses charged to the statement of income include current service cost, interest on the obligation, and the amortisation of past service cost and actuarial gain and losses. The past service liability is amortised over the estimated average service period until the benefits become vested, on a straight-line basis. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of the present value of the defined benefit or 10% of fair value of the plan assets at the balance sheet date are charged or credited to income or expense over the average remaining service lives of the related employees.

(ii) Termination benefits Termination benefits are payable whenever an employees employment is terminated before the normal retirement date. The Company recognises termination benefits when it is demonstrably committed to terminate the employment of current employees according to a detailed formal plan with a low possibility of withdrawal.

p. Taxation The tax expense for the period comprises current and deferred income tax. The tax expense is recognised in the statement of income.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/32 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Perpajakan (lanjutan) Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode kewajiban neraca. Tarif pajak yang digunakan untuk menghitung pajak penghasilan tangguhan adalah tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku. Aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan. q. Dividen Pembagian dividen kepada pemegang saham Perusahaan diakui sebagai kewajiban dalam laporan keuangan Perusahaan dalam periode dimana pembagian dividen tersebut diumumkan. r. Penggunaan estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan aktivitas saat ini, hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Taxation (continued) Deferred income tax is recognised using the balance sheet liability method on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. The tax rate used to calculate the deferred income tax is current enacted or substantially enacted tax rates. Deferred tax assets relating to future tax benefits and the carry forward of unused tax losses are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the future tax benefits and unused tax losses can be utilised. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment letter is received or, if objected to or appealed against, when the results of the objection or appeal are determined. q. Dividends Dividend distribution to the Companys shareholders is recognised as a liability in the Companys financial statements in the period in which the dividends are declared. r. Use of estimates The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Although these estimates are based on managements best knowledge of current events and activities, actual results could differ from those estimates.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/33 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. KAS DAN SETARA KAS 2010 Kas Rupiah Total kas Rupiah Dolar AS Mata uang asing lainnya Total kas mata uang asing Jumlah kas Kas di bank Rupiah - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - PT Bank Central Asia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk - PT Bank Permata Tbk Total rekening Rupiah Dolar AS - Standard Chartered Bank - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Total rekening Dolar AS Total kas di bank Deposito berjangka Rupiah - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Kesejahteraan Ekonomi - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - PT Bank Mega Tbk - PT Bank CIMB Niaga Tbk Total deposito berjangka 467,325 467,325 122,721 23,420 146,141 613,466 3. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 224,642 224,642 89,950 100,284 190,234 414,876 Cash on hand Rupiah Total cash on hand in Rupiah US Dollars Other foreign currencies Total cash on hand in foreign currencies Total cash on hand Cash in banks Rupiah Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk Total Rupiah accounts

6,882,713 35,530,661 1,625,594 20,333,923 358,218 7,481,897 72,213,006 1,030,188 1,030,188 73,243,194

6,927,620 11,516,191 414,838 5,184,042 24,042,691 120,525

US Dollars Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai 3,920,492 Banking Corporation Limited 4,041,017 28,083,708 Total US Dollars accounts Total cash in banks Time deposits Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Kesejahteraan Ekonomi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total time deposits

25,000,000 10,000,000 5,000,000 40,000,000 113,856,660

90,565,651 10,000,000 10,000,000 2,000,000 112,565,651 141,064,235

Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah 6% - 7%

The annual interest rates of the above time deposits were as follows: 2009 7% - 10% Rupiah

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/34 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA 2010 Kas di bank Rupiah - PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito berjangka - PT Bank CIMB Niaga Tbk 2,803,831 12,290,000 15,093,831 Deposito berjangka dan rekening bank di PT Bank CIMB Niaga Tbk disediakan untuk menjamin pelunasan kewajiban sehubungan dengan hutang obligasi (lihat Catatan 13). Tingkat suku bunga tahunan dari deposito berjangka di atas adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah 6.25% - 7% 4. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) RESTRICTED CASH 2009 2,108,664 12,290,000 14,398,664 The time deposits and bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk are provided to secure the settlement of obligation of bonds payable (refer to Note 13). The annual interest rates of the above time deposit were as follows: 2009 6.75% - 7.90% Rupiah Cash in bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk Time deposit PT Bank CIMB Niaga Tbk -

5.

EFEK YANG DIPERDAGANGKAN 2010 Pihak ketiga: Harga perolehan Ditambah: Laba atas kenaikan nilai investasi yang belum direalisasi -

5.

TRADING SECURITIES 2009 1,012,655 Third parties: Cost

Add: Unrealised gain from increase in investment value 1,012,655 On 6 November 2009, the Company entered into investment in form of Indonesian Retail Bond (ORI) amounted to Rp 1,000,000,000 (full amount) and an interest rate of 9.35% per annum with purchase value 100.75% through PT Recapital Securities, a related party.

Pada tanggal 6 November 2009, Perusahaan melakukan investasi dalam bentuk Obligasi Republik Indonesia (ORI) dengan nilai nominal Rp 1.000.000.000 (nilai penuh) dan tingkat bunga 9,35% per tahun pada harga 100,75% melalui PT Recapital Securities, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Pada tanggal 3 September 2010, Perusahaan menjual investasi nya di ORI dengan harga 102%. Perusahaan telah mengakui keuntungan investasi sejumlah perbedaan harga perolehan dan harga pada saat dicairkan. Dari efek yang diperdagangkan tahun 2008 dengan nilai wajar sebesar Rp 30.163.356, pada tanggal 17 Maret 2009, Perusahaan telah melakukan pencairan sebagian dana tersebut sebesar Rp 26 milyar (nilai penuh) dan mengakui keuntungan dari transaksi tersebut sebesar Rp 4 milyar (nilai penuh) di laporan rugi laba.

On 3 September 2010, the Company sold the investment in ORI with value 102%. The Company had recognized gain on investment amounted to difference of acquisition price and the maturity price. From 2008 trading securities with fair value Rp 30,163,356, on 17 March 2009, the Company made a partial redemption amounting to Rp 26 billion (full amount) and recognised a gain on the transaction amounting to Rp 4 billion (full amount) in the statement of income.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/35 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

6.

PIUTANG USAHA 2010 Piutang escrow Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang

6.

TRADE RECEIVABLES 2009 Escrow receivable Current portion Non-current portion

131,141,714 49,294,035 180,435,749

132,183,659 132,183,659

Piutang PAM JAYA, bersih Bagian jangka panjang

155,972,866 336,408,615

110,739,708 242,923,367 a.

Receivable from PAM JAYA, net Non-current portion

a.

Piutang escrow Piutang escrow merupakan volume air bersih yang tertagih dan terbayar dikalikan dengan imbalan air. Perusahaan mengumpulkan pembayaran pelanggan melalui rekening escrow berdasarkan tarif air pelanggan. Dana ini akan digunakan untuk memenuhi Kebutuhan Pihak Pertama (lihat Catatan 1b 1(i)) dan bagian hak pendapatan Perusahaan (lihat Catatan 1b 1(ii)). Apabila ada kelebihan kas setelah pembagian ini maka akan digunakan untuk pelunasan piutang PAM JAYA. Apabila kas yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi Kebutuhan Pihak Pertama dan bagian hak pendapatan Perusahaan, kekurangannya akan menjadi piutang kepada PAM JAYA. Analisis umur piutang escrow bagian jangka pendek untuk volume air yang ditagih adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari - 91 - 120 hari 65,413,412 62,626,916 3,101,386 131,141,714 Manajemen berkeyakinan bahwa piutang escrow di atas mencerminkan jumlah yang menjadi hak Perusahaan sesuai dengan Perjanjian Revisi.

Escrow receivable Escrow receivable represents net volume billed and collected multiplied by water charge. The Company collects customer payments through the escrow account based upon customer tariffs. These funds are used to meet the First Party Requirements (refer to Note 1b 1(i)) and the Company's revenue share entitlement (refer to Note 1b 1(ii)). Any cash received in excess of these is applied to the receivable from PAM JAYA. If the cash received is not sufficient to cover the First Party Requirements and the Company's revenue share entitlement, the difference will become a receivable to PAM JAYA.

The aging analysis of the current portion of escrow receivable for the volume collected is as follows: 2009 60,535,280 60,574,751 8,164,500 2,761,176 147,952 132,183,659 Management believes that the escrow receivable above represents the amount that the Company is entitled to in accordance with the Revised Agreement. Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 120 days -

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/36 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Piutang PAM JAYA 2010 Shortfall Lump-sum income Penggantian pembayaran uang pesangon dan pensiun 32,719,685 122,869,129 76,657,023 232,245,837 (76,272,971) 155,972,866 Piutang akan dibayarkan melalui Proyek dengan mekanisme penyesuaian tarif pelanggan di masa depan dan volume air yang ditagih dan dibayar. (i) Shortfall Piutang shortfall merupakan perbedaan antara tarif air yang dikenakan ke pelanggan setelah dikurangi Kebutuhan Pihak Pertama dengan imbalan air yang menjadi hak Perusahaan atas volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan. Berdasarkan Perjanjian Revisi, apabila terjadi perubahan atas beban air baku sebelum hari terakhir dalam satu semester, dimana perubahan tersebut tidak dimasukkan pada rumusan indeksasi imbalan air pada semester tersebut, Perusahaan berhak mendapatkan penggantian atas beban air baku tersebut. Besarnya tarif air yang dikenakan kepada pelanggan dan imbalan air yang menjadi hak Perusahaan untuk setiap m3 volume air yang ditagih dan dibayar oleh pelanggan adalah sebagai berikut: 2010 Tarif air (nilai penuh) Imbalan air (nilai penuh): Januari - Juni Juli - Desember 1,050 14,650 5,955 6,056 2009 1,050 14,650 5,818 5,862 Water tariff (full amount) Water charge (full amount): January June July December 6. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) b. Receivable from PAM JAYA 2009 21,821,664 122,869,129 76,657,023 221,347,816 (110,608,108) 110,739,708 Receivable will be paid through the Project using the mechanism of adjusting the water tariff in the future and water volume billed and collected. (i) Shortfall Shortfall receivable represents the shortfall between water tariff charged to customers after deduction of the First Party Requirements and water charge which is payable to the Company on the water volume billed and collected. Based on the Revised Agreement, in the event that there is any change in the raw water cost before the last day of the semester, in which the change has not been included in the indexation formula of water charge for the respective semester, the Company is allowed to recover the raw water cost. The water tariff charged to customers and the water charge entitled by the Company per m3 of volume of water billed and collected from the customers are as follows: Shortfall Lump-sum income Reimbursement for severance and pension payments

Penyisihan penurunan nilai

Provision for impairment

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/37 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Piutang PAM JAYA (lanjutan) (ii) Lump-sum income Berdasarkan Perjanjian Revisi (lihat Catatan 1b), selama masa transisi, untuk periode 1 April 2001 sampai dengan 31 Desember 2002, imbalan air dasar yang menjadi hak Perusahaan diturunkan dari Rp 3.108 (nilai penuh) menjadi Rp 2.400 (nilai 3 penuh) untuk setiap m air. Dengan menurunnya imbalan air ini, Perusahaan berhak untuk menagih biaya-biaya operasi aktual dan wajar yang melebihi Rp 170 milyar (nilai penuh) pada tahun 2001 dan Rp 165 milyar (nilai penuh) pada tahun 2002 dari PAM JAYA. Jumlah kelebihan beban usaha aktual yang melebihi proyeksi beban usaha selama periode transisi adalah sebesar Rp 122,8 milyar (nilai penuh) dan telah diakui sebagai piutang ke PAM JAYA. Jumlah piutang yang terhutang ini disetujui oleh PAM JAYA dan tertuang dalam addendum atas Perjanjian Kerjasama Revisi tanggal 7 Oktober 2005. (iii) Penggantian uang pesangon Perusahaan berhak memperoleh penggantian untuk pembayaran uang pesangon kepada karyawan PAM JAYA yang diperbantukan kepada Perusahaan selama masa transisi. Perusahaan akan menanggung semua pembayaran uang pesangon kepada karyawan yang diperbantukan sejak tanggal berlakunya Perjanjian Kerjasama sampai dengan berakhirnya proses transfer karyawan PAM JAYA yang diperbantukan ke Perusahaan agar menjadi satu status karyawan Perusahaan. Hingga saat ini proses tersebut masih berlangsung. Merujuk kepada Rebasing Addendum tanggal 8 Januari 2009 dan 7 Oktober 2005, jumlah penggantian pesangon dan pensiun dan yang telah disepakati antara pihak Perusahaan (iii) 6. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) b. Receivable from PAM JAYA (continued) (ii) Lump-sum income Based on the Revised Agreement (refer to Note 1b), during the transition period between 1 April 2001 to 31 December 2002, the water charge entitled by the Company was reduced from Rp 3,108 (full amount) 3 to Rp 2,400 (full amount) per m water. Consequently, the Company may recover from PAM JAYA the actual and reasonable operational costs incurred, which exceed Rp 170 billion (full amount) and Rp 165 billion (full amount) during 2001 and 2002, respectively. The amount of actual operational cost exceeding the cost projection during the transition period is Rp 122.8 billion (full amount) and has been recognised as receivable from PAM JAYA. This outstanding receivable was agreed with PAM JAYA and stated in the Addendum of the Revised Agreement dated 7 October 2005.

Reimbursement payments

of

severance

The Company is entitled to reimbursement of severance payments made to PAM JAYAs employees seconded to the Company during the transition period. The Company will bear all of the severance payments made to the seconded employees from the effective date of the Agreement until the end of the transfer process of seconded employees to the Company as direct employees in order to achieve a single status of employees in the Company. At present, this process is still ongoing.

Following the Rebasing Addendum on 8 January 2009 and 7 October 2005, the amount of recoverable severance and pension payments agreed between the Company and

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/38 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Piutang PAM JAYA (lanjutan) (iii) Penggantian (lanjutan) uang pesangon 6. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) b. Receivable from PAM JAYA (continued) (iii) Reimbursement of payments (continued) severance

dengan PAM JAYA masing-masing sebesar Rp 57,8 milyar (nilai penuh) dan Rp 18,8 milyar (nilai penuh). Sehingga jumlah seluruhnya adalah Rp 76,6 milyar (nilai penuh). Selain dari piutang shortfall, pendapatan lump sum dan pembayaran pensiun yang disebutkan sebelumnya, jumlah piutang yang terhutang juga termasuk penyesuaian terhadap pengaruh kenaikan retroaktif atas harga air baku. Selanjutnya, penambahan dan pengurangan dari jumlah piutang yang terhutang itu termasuk juga penalti atas ketidakberhasilan pencapaian target pada tahun 2005 2007; pembayaran kepada Dapenma Pamsi yang dapat diganti oleh PAM JAYA; efek dari penurunan retroaktif pada semester II tahun 2008 atas imbalan air hasil dari Rebasing Periode Ketiga. Penurunan tersebut tidak secara khusus dialokasikan kepada elemen tertentu dari jumlah piutang yang terhutang dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh jumlah yang terhutang oleh PAM JAYA, namun untuk tujuan penyajian, pengurangan ini dimasukkan sebagai pengurang saldo shortfall. Mutasi piutang PAM JAYA dari volume air yang ditagih dan dibayar adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun Jumlah kas yang diterima dari pelanggan di rekening escrow Kebutuhan pihak pertama Bagian Perusahaan Kelebihan selama periode berjalan 221,347,816

PAM JAYA is Rp 57.8 billion (full amount) and Rp 18.8 billion (full amount), respectively. The total amount is Rp 76.6 billion (full amount). In addition to the shortfall receivable, lump sum income and severance payments noted above, the receivables outstanding also include adjustments for the impact of retroactive increases in the price of raw water. Furthermore, additions and deductions from the receivables outstanding also include items such as penalty for non achievement of 2005 2007 performance target; payments to Dapenma Pamsi which are recoverable from PAM JAYA; the effect of the retroactive reduction in the Semester II, 2008 water charge arising from the Third Period Rebasing. The deductions are not specifically allocated to any particular element of the receivables outstanding and therefore form an inseparable part of the overall sum due from PAM JAYA, however for presentation purposes these deductions have been offset against the shortfall balance.

The movements in receivable from PAM JAYA for the volume of water billed and collected are as follows: 2009 217,315,292 Beginning balance Total cash collected from customers in the escrow account First party requirement The Companys share Excess during the period

(869,225,130) 135,044,000 750,414,607 16,233,477

(834,607,426) 125,640,000 721,170,598 12,203,172

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/39 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) b. Piutang PAM JAYA (lanjutan) Penggantian uang pesangon (lanjutan) 6. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE RECEIVABLES (continued) b. Receivable from PAM JAYA (continued) Reimbursement of severance payments (continued) 2009 Retroactive increase of raw water and treated water Adjustment of BPKP audit Settlement contractual penalties Settlement penalty from manifest error Addition to monies owing relating to severance pension payment Water charge adjustment and others Settlement of target compensation Recognise fair value of current period shortfall Ending balance

2010 Kenaikan retroaktif beban air baku dan air curah olahan Penyesuaian audit BPKP Pembayaran denda kontraktual Pembayaran denda atas manifest error Penambahan atas uang terhutang sehubungan dengan pembayaran pesangon dan pensiun Penyesuaian imbalan air dan lainnya Pembayaran target kompensasi Pengakuan nilai wajar shortfall periode saat ini Saldo akhir tahun

3,340,835 (5,495,960) -

2,243,312 (11,382,479) (1,568,945)

4,011,892 (7,192,223) 232,245,837

14,903,776 (12,366,312) 221,347,816

Mutasi dari penyisihan penurunan nilai piutang PAM JAYA adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal tahun (Pemulihan)/tambahan penyisihan penurunan nilai Saldo akhir tahun 110,608,108 (34,335,137) 76,272,971

Movement in provision of impairment for receivables from PAM JAYA are as follows: 2009 91,975,980 18,632,128 110,608,108 Beginning balance (Reversal)/additional provision for impairment Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.

Management believes that the provision for impairment is adequate to cover possible losses from non-collection of the accounts.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/40 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PERSEDIAAN 2010 Material untuk permodalan dan pemeliharaan proyek Bahan kimia 7. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) INVENTORIES 2009 Materials for capital and maintenance projects Chemicals

23,300,695 2,361,432 25,662,127

29,386,438 2,209,347 31,595,785 (2,712,015) 28,883,770

Dikurangi: Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar

(4,642,073) 21,020,054

Less: Allowance for obsolete and slow moving inventory

Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal periode Penambahan penyisihan Saldo akhir 2,712,015 1,930,058 4,642,073

Movement in allowance for obsolete inventory was as follows: 2009 1,889,681 822,334 2,712,015 Beginning balance Additional allowance Ending balance

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang sudah mencukupi untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan usang dan tidak lancar tersebut. Lihat Catatan 8 untuk jumlah pertanggungan asuransi persediaan dan aset tetap. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul atas semua risiko yang mungkin dialami Perusahaan atas persediaan.

The Companys management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover possible losses from obsolete and slow moving inventories.

Refer to Note 8 for the sum of inventory and fixed assets insured. Management believes that the coverage is adequate to cover possible losses on the Companys inventories arising from all risks.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/41 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Aset sewa pembiayaan

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS
Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost 202,789 Buildings 92,911,578 Computers 9,939,286 Motor vehicles 69,028,339 Office equipments 207,929,915 Plant and machineries 872,940,620 Network 48,960,601 Project costs 72,226,557 Construction in progress Asset under finance 4,533,132 leases 1,378,672,817 Accumulated depreciation (202,789) Buildings (86,260,064) Computers (9,162,765) Motor vehicles (52,899,405) Office equipments (82,254,194) Plant and machineries (367,174,772) Network (38,765,543) Project costs Asset under finance (99,623) leases (636,819,155) 741,853,662 Net book value

2010 Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Pengalihan/ Transfers

202,789 93,115,608 10,377,338 61,273,342 170,621,778 659,672,222 48,960,601 86,363,082 1,130,586,760

1,345,354 447,924 7,294,720 237,702,408 4,533,132 251,323,538

(2,613,749) (602,552) (21,180) (3,237,481)

1,064,365 164,500 7,328,253 30,013,417 213,268,398 (251,838,933) -

Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset sewa pembiayaan

(192,570) (84,084,050) (9,222,565) (43,788,386) (61,698,349) (297,805,124) (35,201,424) (531,992,468)

(10,219) (4,789,763) (542,752) (9,130,622) (20,555,845) (69,369,648) (3,564,119) (99,623) (108,062,591)

2,613,749 602,552 19,603 3,235,904

Nilai buku bersih

598,594,292

2009 Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek Aset dalam penyelesaian Penambahan/ Additions Pelepasan/ Disposals Pengalihan/ Transfers Saldo akhir/ Ending balance Acquisition cost 202,789 Buildings 93,115,608 Computers 10,377,338 Motor vehicles 61,273,342 Office equipments 170,621,778 Plant and machineries 659,672,222 Network 48,960,601 Project costs 86,363,082 Construction in progress 1,130,586,760 Accumulated depreciation (192,570) Buildings (84,084,050) Computers (9,222,565) Motor vehicles (43,788,386) Office equipments (61,698,349) Plant and machineries (297,805,124) Network (35,201,424) Project costs (531,992,468) 598,594,292 Net book value

202,789 91,220,206 10,999,270 47,811,454 134,019,517 545,530,378 48,960,601 102,421,116 981,165,331

1,147,564 724,359 4,747,096 146,031,947 152,650,966

(662,500) (2,567,037) (3,229,537)

747,838 40,568 12,737,529 31,855,165 114,141,844 (159,522,944) -

Akumulasi penyusutan Bangunan Komputer Kendaraan bermotor Perlengkapan kantor Pabrik dan peralatan Jaringan Biaya proyek

(173,395) (78,844,111) (9,319,045) (34,380,984) (45,781,392) (237,525,673) (31,401,395) (437,425,995)

(19,175) (5,239,939) (566,020) (9,407,402) (15,916,957) (60,279,451) (3,800,029) (95,228,973)

662,500 662,500

Nilai buku bersih

543,739,336

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/42 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh aset tetap Perusahaan telah diasuransikan untuk risiko kerusakan properti dan kerusakan material sebesar AS$327.443.613 (nilai penuh) dan Rp 203,7 milyar (nilai penuh), risiko interupsi bisnis sebesar Rp 715,4 milyar (nilai penuh), perlindungan lengkap kendaraan bermotor sebesar Rp 8,5 milyar (nilai penuh), perlindungan peralatan sebesar Rp 1,5 milyar (nilai penuh), dan perlindungan perlengkapan elektronik sebesar Rp 17,2 milyar (nilai penuh). Selain itu, Perusahaan juga telah mengasuransikan seluruh aset tetap dan persediaannya dengan menggunakan asuransi gabungan untuk tanggung jawab publik dan produk, karyawan, kendaraan bermotor masing-masing sebesar AS$15.000.000 (nilai penuh), AS$250.000 (nilai penuh) dan AS$1.000.000 (nilai penuh), serta asuransi umum atas risiko kerusakan material, teroris dan sabotase masing-masing sebesar AS$138.039.940 (nilai penuh) dan Rp 715,4 milyar (nilai penuh). Manajemen berpendapat bahwa seluruh aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 telah diasuransikan secara memadai. Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut: 8. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) FIXED ASSETS (continued) As of 31 December 2010, the Companys fixed assets have been insured for property damage and material damage amounting to US$327,443,613 (full amount) and Rp 203.7 billion (full amount), business interruption risks amounting to Rp 715.4 billion (full amount), comprehensive motor vehicle amounting to Rp 8.5 billion (full amount), equipment insurance amounting to Rp 1.5 billion (full amount) and electronic equipment insurance amounting to Rp 17.2 billion (full amount). In addition, the Company has also insured its assets and inventory through combined general liability insurance public and products, employees and automobile amounting to US$15,000,000 (full amount), US$250,000 (full amount), and US$1,000,000 (full amount) respectively, and general insurance for material damage and terrorism and sabotage risk amounting to US$ 138,039,940 (full amount) and Rp 715.4 billion (full amount) respectively. Management believes that the fixed assets as at 31 December 2010 are adequately insured.

Depreciation expense following accounts: 2009

was

charged

to

the

2010

Beban langsung (lihat Catatan 19) Beban usaha (lihat Catatan 20)

94,042,582 14,020,009 108.062.591

80,581,632 14,647,341 95,228,973

Direct expenses (refer to Note 19) Operating expenses (refer to Note 20)

Pelepasan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Nilai buku aset tetap yang dilepas Kas yang diterima dari pelepasan aset tetap Keuntungan/(kerugian) atas penjualan aset tetap

Disposals of fixed assets for the the years ended 31 December 2010 and 2009 were as follows:

2009 Book value of disposed fixed assets Proceeds from disposal of fixed assets Gain/(loss) on disposal of fixed assets

(1,577) 273,877 272,300

(2,567,037) 355,000 (2,212,037)

Pada tanggal 31 Desember 2010, manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai aset tetap.

As at 31 December 2010, management believes that there was no indication of impairment in the value of fixed assets.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/43 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. ASET TETAP (lanjutan) Aset dalam penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang masih belum selesai pada tanggal neraca adalah sebagai berikut:
2010 Aset dalam Penyelesaian/ Construction in progress Jaringan distribusi air/ Water distribution network Instalasi air/ water installations Persentase penyelesaian/ Percentage of completion 28%-95% 28%-95% Akumulasi biaya/ Accumulated cost 54,759,477 17,467,080 72,226,557 Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period 6-24 bulan/months 6-24 bulan/months Persentase penyelesaian/ Percentage of completion 5%-95% 5%-95%

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 8. FIXED ASSETS (continued) Construction in progress Contruction in progress represent projects that have not been completed at the balance sheet dates as follows:
2009 Akumulasi biaya/ Accumulated cost 75,390,707 10,972,375 86,363,082 Periode estimasi penyelesaian/ Estimated completion period 6-48 bulan/months 6-48 bulan/months

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut. 9. HUTANG USAHA 2010 Pihak ketiga: - PT Indopipe - PT Astra Graphia Information Technology - PT Rusli Vinilon Sakti - PT Variadelta Elektrika - PT Pancatama Tirta Mukti - PT Gemilang Karunia Tama - PT Sigap Prima Astrea - PT Khlorin Inti - PT Biro Irata - PT Bone Mitra Abadi - PT Mecoindo Schlumberger - PT Kumala Wandira Danarta - PT Himindo Citra Mandiri - PT Imbema Pacific Indonesia - Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500.000) 1,457,859 1,446,785 1,411,302 864,998 802,771 770,748 756,008 718,379 586,740 541,168 29,866 6,947 4,746,815 14,140,386 Komposisi hutang usaha berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Dolar AS SGD EUR 11,044,490 3,095,896 14,140,386 9.

Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress. TRADE PAYABLES 2009 697,478 706,268 545,945 1,632,388 1,000,244 784,432 952,740 589,559 7,111,653 14,020,707 Trade payables composition based on their currency are as follows: 2009 12,718,765 710,015 2,368 589,559 14,020,707 Rupiah US Dollars SGD EUR Third parties PT Indopipe PT Astra Graphia Information Technology PT Rusli Vinilon Sakti PT Variadelta Elektrika PT Pancatama Tirta Mukti PT Gemilang Karunia Tama PT Sigap Prima Astrea PT Khlorin Inti PT Biro Irata PT Bone Mitra Abadi PT Mecoindo Schlumberger PT Kumala Wandira Danarta PT Himindo Citra Mandiri PT Imbema Pacific Indonesia Others (each below Rp 500,000) : -

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/44 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. HUTANG USAHA (lanjutan) Hutang usaha terutama timbul dari pembelian material, jasa kegiatan operasi, dan jasa perbaikan dan pemeliharaan. Analisis dari umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Lewat jatuh tempo: - 1 - 30 hari - 31 - 60 hari - 61 - 90 hari 12,541,177 1,458,717 109,398 31,094 14,140,386 9. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) TRADE PAYABLES (continued) The trade payables mainly derived from the purchase of material, operational service and repair and maintenance services. The aging analysis of trade payables are as follows: 2009 11,089,742 2,911,928 19,037 14,020,707 Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days -

10. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN HUTANG LAIN-LAIN 2010 Operasi Gaji Bahan baku dan persediaan Hutang retensi Pabrikasi dan utilitas Biaya bunga obligasi Biaya pengelolaan pelanggan Penalti Hutang escrow Tuntutan hukum Jasa profesional dan outsource Aset tetap Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1.000.000) 24,382,250 14,647,056 13,129,210 5,587,479 4,942,259 4,573,829 3,550,595 2,186,174 1,412,702 1,000,000 522,029 7,866,593 83,800,176 Komposisi biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain berdasarkan jenis mata uang adalah sebagai berikut: 2010 - Rupiah - Dolar AS 83,328,148 472,028 83,800,176

10. ACCRUED PAYABLES 2009 18,983,343 14,117,810 9,582,437 2,236,745 4,912,049 4,196,089 1,717,598 3,507,131 1,242,178 1,000,000 1,021,670 1,011,866 12,134,728 75,663,644

EXPENSES

AND

OTHER

Operational Salaries Raw water and raw material Retention payable Overhead and utilities Bond interest Customer management costs Penalties Escrow payable Legal claims Professional and outsourcing services Fixed assets Others (each below Rp 1,000,000)

Composition of accrued expenses and other payables based on their currency are as follows:

2009 74,946,738 716,906 75,663,644 Rupiah US Dollar -

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/45 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INFORMASI PIHAK YANG HUBUNGAN ISTIMEWA a. MEMPUNYAI NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 11. RELATED PARTIES INFORMATION a. Nature of relationship and transactions The nature of relationships with related parties are as follows:

Sifat dari hubungan dan transaksi Sifat hubungan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties Acuatico

Hubungan/Relationship Pemegang saham utama/ Major shareholder

Sifat transaksi/ Nature of transactions Biaya pengetahuan operasional dan jasa teknik/Operational know-how fee and technical service fee Jasa pengelolaan air/Water management services Beban asuransi/ Insurance expense Penempatan deposito berjangka/Time deposit placement Perantara dana investasi/ Intermediary of fund investment

PT Acuatico Air Indonesia (AAI) PT Asuransi Jiwa Recapital (Relife) PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Afiliasi/Affiliate Afiliasi/Affiliate

Afiliasi/Affiliate

PT Recapital Securities

Afiliasi/Affiliate

b.

Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2010 Jasa pengelolaan air: - AAI - Acuatico Biaya pengetahuan operasional dan jasa teknik: - Acuatico 21,773,941 876,117

b.

Transactions with related parties 2009 Water management services: AAI Acuatico Operational know-how and technical service fee: Acuatico -

22,650,058

21,549,874 21,549,874

Persentase dari jumlah beban usaha Beban asuransi: - Relife

10%

9.83%

As a percentage of operating expenses Insurance expense: Relife -

4,337,499 4,337,499

4,967,779 4,967,779 34.40%

Persentase dari jumlah beban asuransi

28.94%

As a percentage of total insurance expense

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/46 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INFORMASI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c. Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2010 AAI Acuatico Persentase dari jumlah kewajiban d. 11,030,041 632,000 11,662,041 1.49% d. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 11. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)

c.

Amount due to related parties

2009 12,926,412 12,926,412 1.79% As a percentage of total liabilities AAI Acuatico

Biaya dibayar dimuka dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2010 Relife 189,577 189,577 Persentase dari jumlah aset 0.01%

Prepayment to related parties

2009 1,967,385 1,967,385 0.18% e. As a percentage of total assets Relife

e.

Kas di bank 2010 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

Cash in bank 2009 PT Bank Kesejahteraan Ekonomi

10,000,000 10,000,000 0.91% f.

Persentase dari jumlah aset f. Aset lancar lainnya 2010 PT Recapital Securities

As a percentage of total assets

Other current assets 2009

500,000 500,000 0.05%

PT Recapital Securities

Persentase dari jumlah aset Kebijakan Perusahaan terkait penetapan harga untuk transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa ditetapkan berdasarkan kontrak.

As a percentage of total assets

The Companys pricing policy related to the transactions with related parties was determined based on the contracts.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/47 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar di muka 2010 Kelebihan pembayaran pajak penghasilan - 2009 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION a. Prepaid tax 2009 Overpayment of corporate income tax 2009 -

27,105,226 27,105,226

27,105,226 27,105,226 b. Taxes payable 2009 805,685 559,815 507,605 1,927,130 550,235 4,350,470 c.

b.

Hutang pajak 2010 Pajak penghasilan pasal 4 (2) Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23/26 Pajak penghasilan pasal 25 Pajak penghasilan pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 362,785 417,879 498,407 3,152,225 6,055,467 10,486,763

Income tax article 4 (2) Income tax article 21 Income tax article 23/26 Income tax article 25 Income tax article 29 Value Added Tax (VAT)

c.

Beban/(manfaat) pajak penghasilan 2010 Kini Tangguhan 40,293,921 16,992,121 57,286,042 Perhitungan beban pajak penghasilan badan kini adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Penyusutan

Income tax expense/(benefit) 2009 (11,530,770) (11,530,770) The calculation of current corporate income tax expense is as follows: 2009 Current Deferred

196,901,582

130,864,234

Profit before income tax Temporary differences

11,723,692 (34,335,137) 1,930,058 4,055,782 (16,625,605)

(1,646,618) Provision for employee benefits Allowance for impairment 18,632,128 of receivable Allowance for obsolete 822,334 inventories 3,280,373 Depreciation 21,088,217

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/48 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban/(manfaat) (lanjutan) pajak penghasilan NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

2010 Perbedaan permanen Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak/ (pendapatan yang tidak dikenakan pajak)

2009 Permanent differences Interest income subject to final tax

(9,413,770)

(11,455,570)

13,301,879 3,888,109

(184,163,868) (195,619,438)

Non-deductible expenses/ (non-assessable income)

Estimasi rugi fiskal awal tahun Taksiran penghasilan kena pajak/(rugi fiskal) Beban pajak penghasilan kini dihitung pada tarif 25% (2009: 28%) Dikurangi pajak dibayar di muka: - Pajak penghasilan artikel 25 Hutang pajak penghasilan artikel 29/(kelebihan pembayaran pajak penghasilan

(22,988,404)

Estimated tax losses carried forward at beginning of year Estimated taxable income/ (tax losses) Current income tax calculated at 25% (2009: 28%)

161,175,682

(43,666,987)

40,293,921

(34,238,454)

(27,105,226)

Less prepaid tax: Income tax article 25 -

6,055,467

(27,105,226)

Tax payable article 29/ (overpayment of corporate income tax)

Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan disampaikan ke Direktorat Jendral Pajak (DJP).

Current income tax is calculated based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when the annual tax returns are filed to Directorate General of Tax (DGT).

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/49 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban/(manfaat) (lanjutan) pajak penghasilan NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued) c. Income tax expense/(benefit) (continued)

Pada tanggal 29 Juni 2010, Perusahaan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan ke DJP sebagai berikut: 2009 Laba sebelum pajak penghasilan Perbedaan temporer Penyisihan imbalan kerja karyawan Penyisihan penurunan nilai piutang Penyisihan persediaan usang Penyusutan

On 29 June 2010, the Company filed its annual tax return for 2009 with the DGT as follows:

130,864,234

Profit before income tax Temporary differences

(1,646,618) 18,632,128 822,334 9,393,632 27,201,476

Provision for employee benefits Allowance for impairment of receivable Allowance for obsolete inventories Depreciation

Perbedaan permanen Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Pendapatan yang tidak dikenakan pajak

(11,455,570) (169,598,544) (181,054,114)

Permanent differences Interest income subject to final tax Non-assessable income

Rugi fiskal Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan jumlah teoritis beban pajak penghasilan yang dihitung berdasarkan laba sebelum pajak penghasilan menggunakan tarif 25% (2009: 28%) adalah sebagai berikut:

22,988,404

Tax loss

The reconciliation between income tax expense and the theoretical tax amount on the Companys profit before income tax calculated at 25% (2009: 28%) is as follows:

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/50 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban/(manfaat) (lanjutan) pajak penghasilan 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Pajak dihitung dengan tarif 25% (2009: 28%) Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak/ (pendapatan yang tidak dikenakan pajak) Aset pajak tangguhan yang belum diakui Penyesuaian yang berhubungan dengan tahun lalu Penyesuaian yang terkait dengan perubahan tarif pajak penghasilan (Catatan 12g) Beban pajak penghasilan d. Aset pajak tangguhan, bersih Pajak penghasilan tangguhan dihitung atas perbedaan temporer menggunakan metode kewajiban dengan tarif pajak 25%. 2010 Aset pajak tangguhan Kerugian pajak tahun berjalan Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan tuntutan hukum Penyisihan persediaan usang Penyisihan imbalan kerja karyawan Penggantian pembayaran uang pesangon Aset pajak tangguhan yang belum diakui 19,068,243 3,174,221 250,000 1,160,518 12,844,799 (10,734,700) 25,763,081 (19,068,243) 6,694,838 196,901,582 49,225,396 (2,353,443) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued) c. Income tax expense/(benefit) (continued) 2009 130,864,234 36,641,986 (3,207,560) Profit before income tax Tax calculated at 25% (2009: 28%) Interest income subject to final tax

3,325,470 (8,583,784) 15,672,403

(51,565,883) 5,216,996 -

Non-deductible expenses/ (non-assesable income) Unrecognised deferred tax asset Adjustment related to prior year Adjustment related to change in income tax rate (Note 12g) Income tax expense

57,286,042 d.

1,383,691 (11,530,770)

Deferred tax assets, net Deferred income tax is calculated based on the temporary differences using the liability method at a principal tax rate of 25%. 2009 10,916,747 27,652,027 12,663,032 250,000 678,004 9,913,876 Deferred tax assets Current year income tax loss Provision for impairment of receivables Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Provision for legal claims Allowance for obsolete inventories

Provision for employee benefits Reimbursement for severance (10,734,700) payments 51,338,986 (27,652,027) 23,686,959 Unrecognised deferred tax assets

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/51 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset pajak tangguhan 2010 Aset pajak tangguhan pada awal tahun (Dibebankan)/dikreditkan pada laporan laba rugi Aset pajak tangguhan akhir tahun 23,686,959 (16,992,121) 6,694,838 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued) d. Deferred tax assets 2009 12,156,189 11,530,770 23,686,959 Deferred tax assets at the beginning of the year (Charged)/credited to statement of income Deferred tax assets at the end of the year

Manajemen berkeyakinan adalah tepat untuk tidak mengakui aset pajak tangguhan dari penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang. e. Pemeriksaan pajak Pada tanggal laporan keuangan, Perusahaan sedang diaudit oleh kantor pajak atas berbagai jenis pajak untuk tahun fiskal 2009. Pada tanggal laporan keuangan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Perusahaan secara material. f. Administrasi pajak Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah kewajiban pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. g. Perubahan Undang-Undang Perpajakan Pada tanggal 3 September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui perubahan Undang-Undang Pajak Penghasilan. Undang-Undang ini kemudian ditandatangani Presiden pada tanggal 23 September 2008. Salah satu dari perubahan tersebut mengatur tentang tarif pajak penghasilan badan yang ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak 1 Januari 2010. g. f.

Management believes it is prudent not to recognise a deferred tax asset from the provision for impairment of receivables at this time. e. Tax audit As at the date of the financial statements, the Company is being audited by the tax office for various taxes for the 2009 fiscal year. At the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management believes that the results will not have a material adverse impact on the Companys operations and cash flows. Tax administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company calculates, submits, and pays tax on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

Changes to taxation law On 3 September 2008 the House of Representatives approved the amendments to the income tax law. This was signed into law by the President on 23 September 2008. One of these amendments stipulates that the income tax for corporations is set at a flat rate of 28% commencing 1 January 2009 and further reduced to 25% from 1 January 2010.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/52 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. PERPAJAKAN (lanjutan) g. Perubahan Undang-Undang Perpajakan (lanjutan) Perusahaan melakukan analisis terhadap periode di mana aset dan kewajiban pajak tangguhan akan dipulihkan dan telah melakukan penilaian kembali terhadap aset dan kewajiban pajak tangguhan tersebut. Dampaknya adalah pengurangan terhadap saldo aset pajak tangguhan pada 31 Desember 2009 sebesar Rp 1,4 milyar (nilai penuh), jumlah tersebut telah dibukukan dalam laporan keuangan ini. 13. HUTANG OBLIGASI 2010 Nilai nominal Obligasi treasuri Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi Dikurangi: Bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang 614,500,000 (6,462,135) 608,037,865 (97,000,000) 511,037,865 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 12. TAXATION (continued) g. Changes to taxation law (continued) The Company performed an analysis of the periods in which its deferred tax assets and liabilities would reverse, and revalued its deferred tax assets and liabilities accordingly. The net impact was a reduction in the balance of the net deferred tax asset as at 31 December 2009 of Rp 1.4 billion (full amount), which has been reflected in these financial statements.

13. BONDS PAYABLE 2009 614,500,000 (30,000,000) (9,904,067) 574,595,933 Less: 574.595.933 Portion due within one year Non-current portion Face value Treasury bonds Unamortised bonds issuance costs

Pada tanggal 13 Maret 2008, Perusahaan melakukan penawaran obligasi kepada masyarakat (Obligasi TPJ I tahun 2008 dengan tingkat bunga tetap) dengan Wali Amanat, PT Bank CIMB Niaga Tbk, pihak independen, dengan nilai nominal sebanyak-banyaknya sebesar Rp 700 milyar (nilai penuh) dengan penerimaan sebagai berikut: Nilai nominal/ Nominal amounts 97,000,000 149,500,000 368,000,000 614,500,000 Penerimaan ini digunakan untuk melunasi hutang bank Perusahaan kepada Citibank N.A.

On 13 March 2008, the Company completed a bond public offering (TPJ Fixed Rate Bonds I Year 2008) with the Trustee, PT Bank CIMB Niaga Tbk., an independent party, with a total nominal value at the maximum of Rp 700 billion (full amount) with proceeds as follows:

Seri /Series A B C

Tingkat bunga tahunan/ Annual interest rate 11.30% 12.50% 13.25%

Tanggal jatuh tempo/ Maturity date 13 Maret/March 2011 13 Maret/March 2013 13 Maret/March 2015

The proceeds of these bonds have been used to repay the Companys bank loan to Citibank N.A.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/53 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Obligasi diterbitkan berdasarkan ketentuanketentuan yang termuat dalam akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 8 tanggal 3 Januari 2008 jo. akta Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi TPJ I Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap No. 101 tanggal 21 Februari 2008 yang dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta (selanjutnya disebut Perjanjian Perwaliamanatan). Bunga obligasi dibayarkan setiap kuartal pada tanggal 13 Juni, 13 September, 13 Desember dan 13 Maret setiap tahunnya. Tanggal pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 13 Juni 2008 dan pembayaran bunga terakhir jatuh pada tanggal 13 Maret 2015. Obligasi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Maret 2008. Obligasi tersebut telah mendapatkan peringkat A (idn) (Single A (idn); stable outlook) dari PT Fitch Ratings Indonesia (FITCH) berdasarkan surat No. RC059/DIR/XII/2010 tanggal 10 Desember 2010. Pemeringkatan atas obligasi akan dilakukan setiap tahun. Pada tanggal 17 Maret 2009, Perusahaan membeli Rp 30 milyar (nilai penuh) nilai nominal dari Obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi ini diperoleh pada nilai 87% dari nilai nominal dan disajikan sebagai obligasi treasuri. Pada tanggal 23 Maret 2010, Perusahaan menjual kembali Rp 30 milyar (nilai penuh) nilai nominal dari obligasi TPJ 1 tahun 2008 Seri C. Obligasi tersebut dijual pada nilai 90,5% dari nilai nominal. Guna menjamin pelunasan jumlah terhutang yang wajib dibayar oleh Perusahaan kepada pemegang obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, Perusahaan wajib menyerahkan jaminan berupa: a. Deposito berjangka 1 tahun atas nama Perusahaan yang otomatis diperpanjang (Deposito Berjangka) yang jumlahnya tidak kurang dari 2% dari jumlah pokok obligasi yang terhutang pada Wali Amanat yang akan diikat dengan akta Perjanjian Gadai Deposito; dan NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. BONDS PAYABLE (continued) The bonds are issued in accordance with the clauses stipulated in Deed No. 8 dated 3 January 2008 on the Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008, in connection with Deed No. 101 dated 21 February 2008 on the Addendum to Trusteeship Agreement TPJ Fixed Rate Bonds I year 2008 of public notary Sutjipto, S.H., notary in Jakarta (hereinafter referred to Trusteeship Agreement).

Interest on the bonds is paid quarterly every 13 June, 13 September, 13 December and 13 March of each year. The first interest payment was due on 13 June 2008, and the last interest payment will be due on 13 March 2015. The bonds were listed on the Indonesian Stock Exchange on 14 March 2008. The Companys bond has obtained A (idn) (Single A (idn); stable outlook) rating from PT Fitch Ratings Indonesia (FITCH) based on its letter No. RC059/DIR/XII/2010 dated 10 December 2010. The bonds are rated annually.

On 17 March 2009, the Company purchased Rp 30 billion (full amount) nominal value of the TPJ 1 Year 2008 Bond obligation Series C. The bonds were purchased at 87% of the face value and presented as treasury bond. On 23 March 2010, the Company re-sold Rp 30 billion (full amount) nominal value of the TPJ 1 year 2008 Bond obligation Series C. The bonds were re-sold at 90.5% of the face value.

The Company is also required to provide the following guarantees, in order to secure the settlement of its obligations based on the Trusteeship Agreement:

a.

A one-year time deposit under the name of the Company (Time Deposit), which will be automatically renewed in an amount not less than 2% of the principal bonds payable to the Trustee which will be bound by the Time Deposit Pledge Agreement; and

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/54 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) b. Rekening bank yang terdapat pada PT Bank CIMB Niaga Tbk atas nama Perusahaan (Rekening Bank), yang diikat dengan akta Perjanjian Gadai Rekening Bank, yang jumlahnya akan terdapat dalam daftar yang dari waktu ke waktu wajib diserahkan oleh Perusahaan kepada Wali Amanat. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. BONDS PAYABLE (continued) b. A bank account in PT Bank CIMB Niaga Tbk under the name of the Company (Bank Account), which is bound by the Bank Account Pledge Agreement and the balance of which is reflected in the list from time to time that required to be submitted to the Trustee.

Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah dana yang telah ditempatkan sehubungan dengan jaminan ini adalah sebesar Rp 15 milyar (nilai penuh) (lihat Catatan 4). Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan tidak melakukan tindakan-tindakan di bawah ini tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat: a. Membuat hutang baru yang mengakibatkan dilanggarnya rasio keuangan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamatan, kecuali ketika hutang baru tersebut dipergunakan untuk melunasi jumlah terhutang; Memberikan pinjaman kepada afiliasi atau pihak ketiga dalam jumlah keseluruhan lebih dari 25% dari ekuitas Perusahaan sepanjang jangka waktu obligasi; Memberikan jaminan atas aset Perusahaan yang ada sekarang dan/atau yang diperoleh di kemudian hari dan/atau memberikan penanggungan atas kewajiban pihak lain kecuali bila terpenuhinya syarat-syarat tertentu; Membayar atau membagikan dividen secara tunai kepada pemegang saham Perusahaan kecuali apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi; Menjual, menyewakan, mengalihkan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset Perusahaan dalam jumlah lebih dari Rp 10 milyar (nilai penuh) dalam satu tahun buku atau sampai dengan pelunasan pokok obligasi tidak lebih dari Rp 50 milyar (nilai penuh); Melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain;

As at 31 December 2010, the total fund that has been placed for this bond guarantee amounts to Rp 15 billion (full amount) (refer to Note 4).

During the term of the bonds, the Company shall not execute any of the following actions without the written permission of the Trustee: a. Initiate new debt, which will result in a violation of the financial ratios as set out in the Trusteeship Agreement, unless the new debt is to be used as a settlement of the total bonds indebtedness;

b.

b.

Provide loans and/or credit facilities to the Companys affiliates or third parties, with an amount more than 25% of the Companys equity during the bonds term; To provide a guarantee using the Companys existing and/or future assets and/or act as a Guarantor to other parties liabilities unless certain conditions are met;

c.

c.

d.

d.

Distribute cash dividend to the Companys shareholders unless certain conditions are met;

e.

e.

Sell, lease, transfer or dispose of the Companys assets in part or in full exceeding the amount of Rp 10 billion (full amount) within one financial year, or not more than Rp 50 billion (full amount) until the full settlement of the bond; Execute merger or acquisition with other companies;

f.

f.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/55 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) g. Melakukan pengambilalihan saham atau aset pihak lain yang memiliki kegiatan usaha yang tidak sama dengan kegiatan usaha Perusahaan; Melakukan kegiatan usaha di luar atau tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan di bidang jasa penyediaan air bersih; Melakukan investasi dalam bentuk saham atau portofolio saham dari perusahaan lain dengan maksud untuk diperdagangkan; dan Mengikat diri dalam kontrak manajemen atau perjanjian sejenis yang dapat mengakibatkan kegiatan usaha utama Perusahaan dikendalikan oleh pihak lain. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 13. BONDS PAYABLE (continued) g. Acquire shares or assets of other parties, which do not share the same nature of business as the Company;

h.

h.

Perform business activities other than the provision of clean water;

i.

i.

Invest in shares or share portfolio of other companies for trading purposes; and

j.

j.

Enter into a management contract, or other similar contracts, which may result in the Companys business activities being controlled by other parties.

Selama jangka waktu obligasi, Perusahaan juga harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut untuk menjamin pelunasan obligasi: a. Memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio hutang terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1; ii. Rasio EBITDA terhadap biaya bunga tidak kurang dari 2:1 dalam hal Perusahaan tidak membuat hutang baru; iii. EBITDA ditambah kas terhadap biaya bunga ditambah jumlah pokok obligasi yang terutang tidak kurang dari 1:1 dalam hal Perusahaan membuat hutang baru atau memperoleh penambahan hutang. b. Jika Acuatico memutuskan untuk menurunkan kepemilikannya di Perusahaan lebih rendah dari 51%, Perusahaan harus memperoleh persetujuan secara tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi yang tertuang dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

During the term of the bonds, the Company is also obliged to comply with the following to guarantee the bonds repayment: a. Maintain the following financial ratios: i. Debt to equity ratio of not more than 3:1;

ii. EBITDA to interest expense ratio of not less than 2:1 if the Company does not obtain new indebtedness; iii. EBITDA plus cash to interest expense plus the bonds principal obligation outstanding ratio of not less than 1:1 if the Company obtains new indebtedness or receives additional indebtedness. b. Should Acuatico decide to reduce its ownership in the Company to lower than 51%, the Company should obtain a written approval from the Trustee subject to conditions as stipulated in the Trusteeship Agreement.

Perusahaan berjanji dan mengikat diri untuk melakukan penyisihan dana untuk kepentingan pembayaran bunga obligasi setiap 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi dalam jumlah tidak kurang dari jumlah bunga obligasi yang akan jatuh tempo (selanjutnya disebut Penyisihan Dana).

The Company is committed to provide funds for the bonds interest payment every thirty days before the interest actually falls due, in which the value of the fund should not be less than the interest due itself (the Sinking Fund).

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/56 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

13. HUTANG OBLIGASI (lanjutan) Penyisihan Dana tersebut akan ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka yang tanggal jatuh temponya sekurang-kurangnya 1 hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga obligasi. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dapat memenuhi rasio keuangan yang dipersyaratkan. 14. LABA BERSIH PER SAHAM DASAR Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih untuk para pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2010 Laba bersih untuk pemegang saham Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Laba bersih per saham dasar (nilai penuh) 139,615,540 28,542,860

13. BONDS PAYABLE (continued) The Sinking Fund will be placed in a time deposit which will mature at least one business day before the interest due date.

As at 31 December 2010, the Company met the required financial ratios.

14. BASIC EARNINGS PER SHARE Basic earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to shareholders by the weighted average number of ordinary shares issued during the respective period.

2009 142,395,004 28,542,860 Net income attributable to shareholders Weighted average number of ordinary shares outstanding Basic earnings per share (full amount)

4,891

4,989

Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2010 dan 2009.

The Company does not have any dilutive ordinary shares as at 2010 and 2009.

15. DIVIDEN Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 Juni 2010, yang telah dilegalisasi melalui Akta Notaris No. 113 tanggal 19 Juli 2010 oleh Aulia Taufani S.H., sebagai pengganti Sutjipto S.H., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 18 milyar (nilai penuh), yang telah dibayarkan pada tanggal 1 Juli 2010.

15. DIVIDEND Based on the Annual General Meeting of the Shareholders on 23 June 2010, which was legalised through Notarial Deed No. 113 dated 19 July 2010 of Aulia Taufani S.H., as a substitute of Sutjipto S.H., notary in Jakarta, the shareholders of the Company approved a dividend payment amounting to Rp 18 billion (full amount) , which has been paid on 1 July 2010.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/57 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. MODAL SAHAM a. Modal saham Komposisi pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 16. SHARE CAPITAL a. Share capital The composition of the Companys shareholders as of 31 December 2010 and 2009 are as follows:

Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Persentase saham/ kepemilikan/ Number of Nilai/ Percentage of shares Value ownership (%) Acuatico Alberta 27,115,717 1,427,143 28,542,860 Modal dasar Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebanyak 50.000.000 lembar saham. Pada tanggal 21 Mei 2008, berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, No. 192, Perusahaan telah mengeksekusi modal saham yang dibayar dimuka sebesar Rp 36,68 milyar (nilai penuh) dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 3.842.860 dengan nilai nominal Rp 3.530 (nilai penuh) (AS$1) yang diambil bagian oleh pemegang saham secara proporsional yaitu Acuatico dan Alberta, masing-masing sebanyak 3.650.717 dan 192.143. Akta notaris ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-17965 Tahun 2008 tertanggal 17 Juli 2008. b. Cadangan umum Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007 mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan umum dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan belum membentuk cadangan umum. Tidak ada batasan waktu tertentu untuk membentuk cadangan tersebut. b. 95,718,481 5,037,815 100,756,296 95 5 100

As at 31 December 2010 and 2009, the Companys authorised capital is 50,000,000 shares. On 21 May 2008, based on Notarial Deed of Sutjipto S.H. M.kn., notary in Jakarta, No. 192, the Company executed a capital contribution paid in advance of Rp 36.68 billion (full amount) by issuing new shares of 3,842,860 with par value of Rp 3,530 (full amount) (US$1) which have been acquired by the shareholders in the same proportion to their shareholdings, that is to Acuatico and Alberta of 3,650,717 and 192,143 shares, respectively. The Notarial Deed has been received by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia based on Decree No. AHU-AH.01.10-17965 Year 2008 dated 17 July 2008. General reserve The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 passed in August 2007, requires the establishment of a general reserve from net profits amounting to at least 20% of a companys issued and paid up capital. As at 31 December 2010, the Company has not yet established a general reserve. There is no set period of time over which this amount should be accumulated.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/58 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. SELISIH KURS ATAS MODAL DISETOR Akun ini merupakan fluktuasi kurs dari pembayaran modal saham dalam Dolar AS dimana kurs pada saat penerimaan lebih tinggi dari kurs yang digunakan untuk menyatakan modal saham dalam Rupiah sesuai dengan Anggaran Dasar (AS$1: Rp 3.530 (nilai penuh)). 18. PENDAPATAN 2010 Penyediaan air Jasa penyambungan Denda dan penalti Penyediaan air perbatasan 802,617,254 12,774,855 3,230,733 75,076 818,697,918 19. BEBAN LANGSUNG 2010 Bahan baku Air baku Bahan kimia Air olahan 46,214,899 40,528,132 27,895 86,770,926 Produksi dan distribusi Gaji, upah, dan imbalan karyawan Listrik dan bahan bakar Perbaikan dan pemeliharaan Laboratorium Lain-lain NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 17. FOREIGN EXCHANGE RATE DIFFERENCE ON PAID-IN CAPITAL This account represents foreign exchange fluctuations from share capital payments in US Dollars when the exchange rate at the date of receipt was higher than the rate used to express the share capital in Rupiah in the Articles of Association (US$1: Rp 3,530 (full amount)). 18. REVENUES 2009 732,399,188 8,684,838 3,482,487 971,238 745,537,751 19. DIRECT EXPENSES 2009 41,247,800 39,835,332 81,083,132 Production and distribution Salaries, wages, and employee benefits Electricity and fuel Repair and maintenance Laboratory Others Raw materials Raw water Chemicals Treated water Water supply charges Connection fees Fines and penalty charges Boundary water supply

81,210,947 51,122,145 35,575,547 2,089,020 4,109,904 174,107,563

69,293,828 43,891,646 30,348,813 1,520,154 3,624,335 148,678,776 80,581,632 310,343,540

Penyusutan (Catatan 8)

94,042,582 354,921,071

Depreciation (Note 8)

Rincian pemasok yang memiliki transaksi melebihi 10% dari jumlah beban langsung adalah sebagai berikut: 2010 Pihak ketiga: - Perum Jasa Tirta II

Details of the suppliers having transactions of more than 10% of the raw material costs are as follows: 2009 Third parties: Perum Jasa Tirta II -

46,214,899 46,214,899

41,247,800 41,247,800

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/59 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. BEBAN USAHA 2010 Pelayanan pelanggan Percetakan, penagihan, dan pembacaan meter air NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 20. OPERATING EXPENSES 2009 Customer service Printing, billing, and water meter reading

21,331,371 21,331,371

20,778,044 20,778,044

Umum dan administrasi Gaji, upah, dan imbalan karyawan Jasa pengelolaan air Biaya pengetahuan operasional dan jasa teknik Jasa profesional Sewa Asuransi Keamanan Perbaikan dan pemeliharaan Perjalanan dinas Pelatihan dan pendidikan Pos dan telekomunikasi Iklan dan promosi Rumah tangga kantor Air dan listrik Alat-alat tulis Lain-lain (termasuk pemulihan kelebihan biaya masih harus dibayar dari periode lalu)

66,632,510 22,650,058 19,828,820 19,493,824 14,988,184 9,721,574 8,390,548 5,473,889 4,903,252 4,652,374 4,409,106 3,821,118 3,191,927 1,362,416

63,344,700 21,549,874 10,118,251 16,408,104 14,441,129 9,548,484 8,733,031 6,313,647 8,026,620 5,126,509 1,859,302 4,808,605 2,918,190 2,088,257

1,575,638 191,095,238

8,515,137 183,799,840 14,647,341 219,225,225

General and administration Salaries, wages, and employee benefits Water management fees Operational know-how and technical service fee Professional fees Rent Insurance Security Repair and maintenance Traveling Training and education Post and telecommunication Advertising and promotion Office household Water and electricity Stationery Others (including) reversal of excess accrual from prior period)

Penyusutan (Catatan 8)

14,020,009 226,446,618

Depreciation (Note 8)

Lihat Catatan 11 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Refer to Note 11 for details of related party transactions and balances.

21. INFORMASI KARYAWAN 2010 Biaya karyawan 147,843,457

21. EMPLOYEE COSTS 2009 132,638,528 Employee costs

Perusahaan memiliki 1.366 karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: 1.428) (tidak diaudit).

The Company had 1,366 employees as at 31 December 2010 (2009: 1,428) (unaudited).

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/60 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Hak imbalan karyawan dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo (2009: Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria), aktuaris independen. Laporan aktuaris tertanggal 24 Februari 2011 (2009: 19 Maret 2010). 2010 Imbalan karyawan diperbantukan Imbalan karyawan langsung NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. PROVISION FOR EMPLOYEE BENEFITS The employee benefits are calculated by PT Dayamandiri Dharmakonsilindo (2009: Biro Pusat Aktuaria, PT Sentra Jasa Aktuaria), an independent actuary. The latest actuarial report was dated on 24 February 2011 (2009: 19 March 2010). 2009 Employment benefits seconded employees Employment benefits direct employees

17,591,148 33,788,047 51,379,195

9,361,285 30,294,218 39,655,503 a.

a.

Karyawan yang diperbantukan Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut: 2010 Nilai kini dari kewajiban Nilai wajar dari aset program 124,688,911 (81,773,065) 42,915,846 Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui (16,359,021) (8,965,677)

Seconded employees The employee benefits liability recognised in the balance sheet is computed as follows: 2009 108,413,637 (78,046,598) 30,367,039 (10,915,153) Unrecognised actuarial losses Present value of obligation Fair value of plan assets

(10,090,601) Unrecognised past service cost Net liability in the balance sheet

Kewajiban di neraca

17,591,148

9,361,285

Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui 3,737,833 10,672,667 (5,443,435) 64,492 1,124,924 10,156,481

The amount recognised in the statement of income is as follows: 2009 Current service cost Interest cost Expected return on (5,257,355) plan assets Net actuarial losses recognised 2,032,821 in current period Amortization of unrecognized 1,124,924 past service cost 11,922,680 4,587,301 9,434,989

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/61 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) a. Karyawan yang diperbantukan (lanjutan) Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca adalah: 2010 Saldo awal periode Beban periode berjalan Pembayaran iuran periode berjalan Manfaat yang dibayar Saldo akhir periode 9,361,285 10,156,481 (1,926,618) 17,591,148 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. PROVISION (continued) a. FOR EMPLOYEE BENEFITS

Seconded employees (continued) The movement in the liability recognised in the balance sheet is as follows: 2009 1,027,655 11,922,680 (485,923) (3,103,127) 9,361,285 Beginning balance Provisions during the period Payments during the period Benefits paid Ending balance

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto 7.8% Kenaikan gaji di masa depan 10% Hasil yang diharapkan dari aset program 7% Umur normal pensiun 56 tahun/years Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun b. Karyawan langsung Jumlah kewajiban imbalan karyawan yang diakui di neraca ditentukan sebagai berikut: 2010 Nilai kini dari kewajiban Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Kewajiban di neraca 45,192,785 (8,649,344) (2,755,394) 33,788,047 1999 b.

The principal assumptions used in determining the employee benefits liability are as follows: 2009 10% 10% 7% 56 tahun/years 1999 Discount rate Salary growth rate Expected return on plan assets Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year

Direct employees The employee benefits liability recognised in the balance sheet is computed as follows: 2009 33,819,587 (424,257) Present value of obligation Unrecognised actuarial gains

(3,101,112) Unrecognised past service cost 30,294,218 Net liability in the balance sheet

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/62 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) b. Karyawan langsung (lanjutan) Jumlah yang diakui di laporan laba rugi adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Keuntungan bersih aktuarial yang diakui pada periode berjalan Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui 3,420,151 3,260,605 345,718 7,026,474 Pergerakan saldo kewajiban yang diakui pada neraca adalah: 2010 Saldo awal periode Beban periode berjalan Manfaat yang dibayar Saldo akhir periode 30,294,218 7,026,474 (3,532,645) 33,788,047 NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 22. PROVISION (continued) b. FOR EMPLOYEE BENEFITS

Direct employees (continued) The amount recognised in the statement of income is as follows: 2009 3,593,461 3,193,674 12,258 345,718 7,145,111 The movement in the liability recognised in the balance sheet is as follows: 2009 24,168,684 7,145,111 (1,019,577) 30,294,218 Beginning balance Provisions during the period Benefit paids Ending balance Current service cost Interest cost Net actuarial gain recognised in current period Amortization of unrecognised past service cost

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan karyawan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Umur normal pensiun Tingkat mortalitas dari Tabel Mortalita Indonesia tahun 7.8% 10% 56 tahun/years 1999

The principal assumptions used in determining the employee benefit liability are as follows: 2009 10% 10% 56 tahun/years 1999 Discount rate Salary growth rate Normal retirement age Mortality rate from the Indonesia Mortality Table of the year

23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING a. Komitmen pengeluaran modal Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai komitmen untuk pengeluaran barang modal berdasarkan kontrak yang telah disepakati kurang lebih sebesar Rp 104,4 milyar (nilai penuh). Komitmen tersebut ditujukan untuk perluasan jaringan pipa Perusahaan.

23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES a. Capital expenditure commitments As at 31 December 2010, the Company had commitments for capital expenditure based on the contracts entered into amounting to approximately Rp 104.4 billion (full amount). The purpose of these capital commitments is to expand the Companys pipe network.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/63 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) a. Komitmen pengeluaran modal (lanjutan) Berdasarkan Addendum Keempat terhadap Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali mengenai Rebasing untuk periode 2008 - 2012, Perusahaan berkomitment untuk program investasi modal sebesar Rp 681,8 milyar (nilai penuh) untuk periode tersebut berdasarkan harga konstan 2008 (lihat Catatan 1b). b. Proses pengadilan Persaingan bisnis Pada tahun 2004, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia (KPPU), sehubungan dengan keluhan PT Gardatama Nusantara, memeriksa dugaan pelanggaran pasal 22 UndangUndang No. 5 tahun 1999 Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang melibatkan Perusahaan dan PT Interteknis Surya Terang (IST). IST adalah pemenang tender jasa pengamanan yang diselenggarakan oleh Perusahaan. Berdasarkan surat keputusan KPPU No. 05/KPPU-L/2004 yang dibacakan dimuka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum tanggal 13 Desember 2004, Perusahaan diwajibkan membayar denda sebesar Rp 1 milyar (nilai penuh) ke Kas Negara. Perusahaan telah mengajukan surat permohonan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 28 Desember 2004. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak petisi Perusahaan sebagaimana tersebut di dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 002/Pdt.KPPU/2004/ PN.Jak. Sel. Pada tanggal 14 Maret 2005, Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada September 2005, Mahkamah Agung mendaftarkan kasus tersebut dengan No. 02 K/KPPU/2005. Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung tanggal 13 Januari 2009, yang salinan resmi putusan perkara perdatanya diberikan tanggal 1 Juli 2010 Mahkamah Agung menolak permohonan banding Perusahaan. Perusahaan telah membuat cadangan atas penalti ini. b. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) a. Capital expenditure (continued) commitments

Based on the Fourth Addendum to the amended and restated Cooperation Agreement regarding Rebasing for period 2008 - 2012, the Company has committed to a capital investment program amounting to Rp 681.8 billion (full amount) for those periods based on 2008 constant price (refer to Note 1b). Litigation Business competition In 2004, the Business Competition Supervisory Commission of the Republic of Indonesia (KPPU), following a complaint by PT Gardatama Nusantara, investigated a suspected breach of Article 22 Law No. 5 year 1999 regarding the Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition involving the Company and PT Interteknis Surya Terang (IST). IST was the winner of the security services tender held by the Company. Based on KPPUs Decision Letter No. 05/KPPU-L/2004, which was read in the public court on 13 December 2004, the Company was required to pay a penalty amounting to Rp 1 billion (full amount) to the State Treasury. The Company filed an appeal to the South Jakarta District Court on 28 December 2004 in response to this decision. The South Jakarta District Court rejected the Companys appeal. On 14 March 2005, the Company appealed the South Jakarta District Courts decision as stated in its decision No. 002/Pdt.KPPU/2004/PN. Jak.Sel to the Supreme Court. In September 2005, the Supreme Court registered the case as case number 02 K/KPPU/2005. Based on the Supreme Courts Decision dated 13 January 2009, which official copy of a civil verdict was provided on 1 July 2010, the Supreme Court has rejected the Companys appeal. The Company has made a provision for this penalty.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/64 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b. Proses pengadilan (lanjutan) Tuntutan Karyawan diperbantukan PAM JAYA yang NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b. Litigation (continued) Claim of Employees PAM Jaya Seconded

Pada tanggal 13 Juni 2008, 1.055 Karyawan yang Diperbantukan PAM Jaya mengajukan gugatan di Pengadilan Hubungan Industrial kepada PAM JAYA (Tergugat), Perusahaan (Turut Tergugat I) dan Palyja (Turut Tergugat II) agar hakhak mereka disamakan dengan hak-hak karyawan kantor pusat PAM Jaya. Mereka juga menggugat agar PAM Jaya membayarkan selisih hak-hak mereka sejak tanggal 1 Februari 1998 seluruhnya sebesar Rp 224 milyar (nilai penuh). Pada tanggal 19 Februari 2009, Pengadilan Hubungan Industri pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 167/PHI.G/2008/PHI.PN.JKT.PST, telah mengeluarkan Putusan pada pokoknya menolak argumen para tergugat yang berbunyi sebagai berikut: Menghukum Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar kepada para Penggugat selisih uang tunjangan kesejahteraan, tunjangan makan, tunjangan transportasi, tunjangan berobat jalan dan tunjangan air, listrik, gas dan telepon dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 sebesar Rp 101,3 milyar (nilai penuh).

On 13 June 2008, 1,055 of PAM Jayas Seconded Employees submitted a claim to the Industrial Court against PAM Jaya (Defendant), the Company (Co-Defendant I) and Palyja (Co-Defendant II), to adjust their wages in-line with PAM Jayas head office employees. They also demanded PAM Jaya pay the difference in their wages since 1 February 1998 amounting to Rp 224 billion (full amount).

On 19 February 2009, the Industrial Court in Central Jakarta District Court Number: 167/PHI.G/2008/PHI.PN.JKT.PST, has issued a Decision which, in principle rejected the arguments of all defendants and found as follows:

Punish the Defendant, Co-Defendant I and Co-Defendant II as responsible to pay the plaintiff the difference of cash welfare benefits, meals benefits, transportation benefits, medical benefits and benefits of water, electricity, gas and telephone from 2001 until 2007 amounting to Rp 101.3 billion (full amount).

Atas putusan tersebut, Tergugat, Turut Tergugat I dan Turut Tergugat II tidak setuju dan telah mengajukan memori kasasi ke Mahkamah Agung tanggal 16 Maret 2009. Pada tanggal 4 November 2009, Mahkamah Agung berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 730 K/Pdt.Sus/2009 telah mengeluarkan Putusan yang memenangkan Perusahaan, yang berbunyi: menolak gugatan para Penggugat untuk seluruhnya.

Defendant, Co-Defendant I and CoDefendant II did not agree with the decision and filed a written plea to the Supreme Court on 16 March 2009. On 4 November 2009, the Supreme Court, based on the Supreme Courts Decision Number: 730 K/Pdt.Sus/2009 has issued a decision in favor of the Company which stated: reject all claims filed by the Plaintiffs.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/65 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b. Proses pengadilan (lanjutan) Tuntutan Karyawan yang diperbantukan PAM JAYA (lanjutan) Pada tanggal 17 April 2010, Penggugat mengajukan permintaan peninjauan kembali. Pada tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan mengajukan kontra memorandum peninjauan kembali yang disampaikan kepada Pengadilan Hubungan Industri di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan surat No. 28/Srt.Pk/2010/PHI.PN.JKT.PST. Pada tanggal laporan keuangan ini, masih belum ada keputusan dari Mahkamah Agung. Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka Tanggal 13 Januari 2010, Perusahaan (Penggugat) menggugat PT Ancol Pusaka melalui Register No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. di Pengadilan Negeri Jakarta Utara atas sambungan dan pemakaian air yang tidak sah di daerah Permata Ancol yang diduga kuat dilakukan oleh PT Ancol Pusaka (Tergugat). Penggugat menggugat Tergugat untuk membayar sebesar Rp 10,2 milyar (nilai penuh). Aetra telah melaporkan kegiatan tidak sah ini ke polisi (Polda Metro Jaya) dengan nomor laporan polisi no LP/2985/K/XII/2008/SPK Unit III tanggal 2 Desember 2008. Pada tanggal 3 Mei 2010, Pengadilan Negeri Jakarta Utara telah memberikan putusan yang memenangkan Perusahaan yang menghukum tergugat untuk membayar kompensasi sejumlah Rp 9,6 milyar (nilai penuh). Pada tanggal 7 Juni 2010, Perusahaan telah menerima salinan perkara yang menyatakan bahwa perkara ini pada tanggal 7 Juni 2010 putusan telah final dan mengikat. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b. Litigation (continued) Claim of PAM Jaya Employees (continued) Seconded

On 17 April 2010, the Plaintiffs filed a motion to reconsider.

On 20 December 2010, the Company submitted a contra memorandum motion to reconsider that submitted to the Industrial Court in Central Jakarta District Court No. 28/Srt.Pk/2010/PHI.PN.JKT.PST. As at the date of the financial statements, the decision from the Supreme Court has not yet been issued.

The Companys claim over illegal water connection and consumption to PT Ancol Pusaka On 13 January 2010, the Company (the Plaintiff) submitted a claim to North Jakarta District Court based on Registration No. 09/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut. against PT Ancol Pusaka (the Defendant) for illegal water connection and consumption in Permata Ancol area allegedly performed by the Defendant. The Plaintiff claimed the defendant has to pay Rp. 10,2 billion (full amount) in total. Aetra has reported such illegal activities to the police (Polda Metro Jaya) under police report no. LP/2985/K/XII/2008/SPK Unit III dated 2 December 2008. On 3 May 2010, North Jakarta District Court issued a decision in favor of the Company by punishing the defendant to pay compensation amounting to Rp 9.6 billion (full amount). On 7 June 2010, the Company has received a copy of the verdict which declared that on 7 June 2010 the decision was final and binding.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/66 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) b. Proses pengadilan (lanjutan) Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Ancol Pusaka (lanjutan) Pada tanggal 28 Oktober 2010, Perusahaan mengirim surat No. 1123/AS/10 kepada PT Pusaka Ancol untuk melaksanakan keputusan perkara. Pada 26 November 2010, Perusahaan menerima surat sanggahan dari Koordinator Masyarakat Peduli Pelanggan Air Wilayah Pademangan terkait dengan surat tersebut. Di Januari 2011, Perusahaan melakukan investigasi atas aset PT Ancol Pusaka. Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Kelapa Gading Square Perusahaan (Penggugat) telah melaporkan dugaan pencurian air yang dilakukan oleh PT Kelapa Gading Square (Tergugat) ke polisi (Polda Metro Jaya) dengan nomor laporan polisi No. 130/K/I/2010/SPK UNIT II tanggal 15 Januari 1010. Penggugat menggugat tergugat untuk membayar sebesar Rp 2,5 milyar (nilai penuh). Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian Tuntutan Perusahaan atas sambungan dan pemakaian air tidak sah kepada PT Steel Mills dan PT Jakarta Prima Steel Perusahaan (Penggugat) telah melaporkan dugaan pencurian air yang dilakukan oleh PT Steel Mills dan PT Jakarta Prima Steel (Tergugat) ke polisi (Polda Metro Jaya) dengan nomor laporan polisi No. LP/2546/K/X/2008/SPK UNIT III tanggal 21 Oktober 2008. Penggugat menggugat tergugat untuk membayar sebesar Rp 1,8 milyar (nilai penuh). Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) b. Litigation (continued) The Companys claim over illegal water connection and consumption to PT Ancol Pusaka (continued) On 28 October 2010, the Company has sent a letter No. 1123/AS/10 to PT Pusaka Ancol to execute the court verdict. On 26 November 2010, the Company received a contra letter from Koordinator Masyarakat peduli pelanggan air in Pademangan Area regarding a counter to the letter. In January 2011, the Company has conducted an investigation of PT Ancol Pusakas assets.

The Companys claim over illegal water connection and consumption to PT Kelapa Gading Square The Company (Plaintiff) has reported illegal water connection by PT Kelapa Gading Square (Defendant) to the police (Polda Metro Jaya) under police report No. 130/K/I/2010/SPK UNIT II dated 15 January 2010. The Plaintiff claimed the Defendant has to pay Rp 2.5 billion (full amount) in total.

This case is still under investigation by the police. The Companys claim over illegal water connection and consumption to PT Steel Mills and PT Jakarta Prima Steel The Company (Plaintiff) has reported illegal water connection by PT Steel Mills and PT Jakarta Prima Steel (Defendant) to the police (Polda Metro Jaya) under police report No. LP/2546/K/X/2008/SPK UNIT III dated 21 October 2008. The Plaintiff claimed the Defendant has to pay Rp 1.8 billion (full amount) in total.

This case is still under investigation by the police.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/67 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT COMMITMENTS (continued) c. AGREEMENTS, CONTINGENCIES

AND

c.

Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capital Expenditure (Capex) Pada tanggal 28 Desember 2007, Perusahaan dan Acuatico menandatangani Perjanjian Penyediaan Fasilitas Pinjaman Guna Memenuhi Komitmen Capex. Kedua belah pihak telah menyetujui hal -hal sebagai berikut: 1. Fasilitas sebesar-besarnya bernilai AS$15.000.000 (nilai penuh) yang tersedia hanya dapat dipergunakan semata-mata untuk membiayai program penyediaan barang modal yang telah disepakati oleh Perusahaan dan PAM JAYA berdasarkan Perjanjian Kerjasama (selanjutnya disebut Capex yang Diperjanjikan), dalam hal kondisi keuangan Perusahaan tidak memungkinkan untuk membiayai sendiri pelaksanaan program tersebut. Karena itu, untuk menghindari keraguan, Perusahaan harus berupaya untuk dapat membiayai sendiri pelaksanaan Capex yang Diperjanjikan sebelum menggunakan fasilitas yang tersedia; 2. Pencairan fasilitas dilakukan sesuai kebutuhan Perusahaan untuk menutupi kekurangan pembiayaan Capex yang Diperjanjikan, dengan ketentuan dapat dilakukan sampai dengan seluruh fasilitas termanfaatkan; 3. Fasilitas yang tersedia bersifat pinjaman tanpa bunga dari Acuatico (selanjutnya disebut Pinjaman); 4. Setiap permintaan penarikan pinjaman harus disetujui Acuatico, dengan dokumen yang lengkap; dan 5. Pinjaman hanya dapat dikembalikan oleh Perusahaan apabila tidak mengganggu keuangan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan belum menggunakan fasilitas ini.

Loan Facility Agreement for Financing of Capital Expenditure Commitment (Capex) On 28 December 2007, the Company and Acuatico entered into a Loan Facility Agreement for financing of Capital Expenditure Commitment. The parties have agreed on the following:

1. The facility of at most US$15,000,000 (full amount) is only available to finance the capital expenditure program, which has been agreed upon by the Company and PAM JAYA under the Cooperation Agreement (hereafter known as Agreed Capex), in the event that the Companys cashflow is insufficient to self-finance the program implementation. Hence, in order to avoid any doubt, the Company shall persist in self-financing the program before resorting to using the facility;

2. The facility can be withdrawn when the Company needed to cover the shortage to finance the Agreed Capex program until the facilty is fully used;

3. The facility is a non-interest-bearing loan from Acuatico (hereafter known as Loan); 4. The requests for Loan withdrawal shall be agreed by Acuatico and supported by the complete documents; and 5. The Loan shall be repaid only when the transaction will not disrupt the Companys cash flow. Up to the date of this financial statements, the Company has not used this facility.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/68 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) d. Klaim asuransi Pada bulan Februari 2007 terjadi bencana banjir di daerah Jakarta terutama di bagian utara dan timur yang merupakan daerah utama operasi Perusahaan. Sebagai akibat dari banjir tersebut, fasilitas pengolahan air milik Perusahaan yang terletak di daerah Buaran tergenang oleh air dan tidak dapat beroperasi untuk beberapa hari serta mengalami penurunan output yang signifikan dalam beberapa minggu setelah kejadian tersebut. Banjir juga menggenangi gudang milik Perusahaan yang terletak di Buaran dan di beberapa lokasi lain di seluruh Jakarta termasuk lokasi pembayaran dan pelayanan pelanggan. Perusahaan telah melakukan perhitungan untuk biaya perbaikan atas fasilitas dan gedung yang rusak serta telah melakukan perhitungan kerugian yang diderita Perusahaan. Perusahaan telah mengajukan klaim asuransi sebesar AS$1.877.564 (nilai penuh) untuk mengganti biaya-biaya yang dikeluarkan oleh Perusahaan dan kerugian lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sampai dengan periode yang berakhir pada 31 Desember 2010, Perusahaan telah menerima penggantian klaim asuransi sebesar AS$1.822.707 (nilai penuh) atau setara dengan Rp 17,8 milyar (nilai penuh) dan telah dicatat sebagai pendapatan lainlain dalam laporan keuangan. e. Denda kinerja Dalam Perjanjian Revisi lampiran 8 dan 15 disebutkan bahwa penalti atau denda akan dikenakan apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi ketentuan target teknis dan standar yang telah ditetapkan. Penalti telah disepakati dengan PAM JAYA untuk periode 2006 sampai 2007 dan penyelesaian dicapai melalui pengurangan uang yang masih terhutang oleh PAM JAYA. Perusahaan berpendapat bahwa penalti tidak berlaku untuk periode sebelum tahun 2006. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mencadangkan penalti pada tingkat yang diyakini dapat memenuhi Addendum Keempat Perjanjian Kerjasama yang diubah dan dinyatakan kembali. e. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Insurance claims During February 2007, Jakarta experienced heavy flooding particularly in the North and East area, which represents a significant part of the Companys operational area. As a result of this flooding, the Companys water treatment works at Buaran were inundated and out of operation for several days and experienced significantly reduced output for a number of weeks thereafter. The Company also experienced severe flooding at the Buaran warehouse and many locations throughout Jakarta including payment points and customer centers.

The Company has calculated the costs to repair the damaged equipment and building and assessed the loss of gross profit suffered. The Company has submitted an insurance claim amounting to US$1,877,564 (full amount) to recover these costs and other losses under the appropriate policies.

Until the period ended 31 December 2010, the Company has received a total of US$1,822,707 (full amount) or equivalent to Rp 17.8 billion (full amount) for these claims, which has been recorded as other income in the financial statements. Performance penalty In Schedules 8 and 15 of the Revised Agreement, the Company is subject to certain penalties or sanctions if it is not able to achieve certain technical targets or service standards. Penalties have been agreed with PAM JAYA in respect of the period 2006 to 2007 and settlement attained through deduction from the monies owing by PAM JAYA. The Company is of the view that penalties do not apply for periods prior to 2006. For the year ended 31 December 2010, the Company has provided for penalties at the level it believes are applicable under the Restated Cooperation Agreement Fourth Addendum.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/69 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) f. Audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pada tanggal 30 Juni 2009, BPKP mengeluarkan laporan hasil audit atas proyeksi keuangan 2008 2022 dan Imbalan Dasar Hasil Rebasing untuk periode 2008 2012 Perusahaan. Rekomendasi BPKP dalam laporan audit ini adalah sebagai berikut: (1) Badan Regulator Pelayanan Air Minum Jaya melakukan pembahasan bersama dengan PAM JAYA dan Perusahaan dalam menentukan water charge baru tahun 2008 2012 dengan melakukan koreksi atas asumsi yang digunakan sehingga water charge baru untuk periode tersebut menjadi sebesar Rp 3.381,86 (nilai penuh)/m3; dan (2) menggunakan hasil pemeriksaan atas proyeksi keuangan Perusahaan tahun 2008 2022 sebagai acuan untuk pengusulan penyesuaian tarif air minum kepada Gubernur Propinsi DKI Jakarta. Pada tanggal laporan keuangan ini, perusahaan sedang diaudit oleh BPKP atas piutang ke PAM Jaya, biaya operasional dan pembelanjaan barang modal untuk tahun 2007-2009. g. Perjanjian biaya pengetahuan operasional dan biaya jasa teknik Pada tanggal 6 Juni 1997, Perusahaan (dahulu "PT Kekar Thames Airindo") dan PWT Projects Limited menandatangani perjanjian biaya pengetahuan operasional dan biaya jasa teknik. Perjanjian tersebut telah diperbaharui beberapa kali. Berdasarkan Perjanjian Novasi terakhir yang berlaku efektif pada tanggal 25 Januari 2010, Perusahaan, Acuatico dan AAI menyetujui untuk merubah definisi biaya pengetahuan operasional menjadi jasa pengelolaan air, dan para pihak setuju bahwa Acuatico digantikan oleh AAI dalam menjalankan semua kewajiban dan menikmati semua hak dan manfaat dari Acuatico yang diatur dalam perjanjian. g. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS,COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) f. Financial and Development Supervisory Board (BPKP) Audit On 30 June 2009, BPKP has issued the audit report on financial projections 2008 2022 and the Companys Base Charge as Result of 2008 2012 Rebasing. The BPKPs recommendations in this audit report are as follows: (1) the Regulatory Body for Jaya Drinking Water Services to have a discussion with PAM JAYA and the Company to determine new water charge for 2008 2012 by revising the assumption used, hence the new water charge for these period becomes Rp 3,381.86 (full 3 amount)/m ; and (2) use the audit result on the Companys financial projection 2008 2022 as a basis to propose drinking water tariff adjustment to the Governor of DKI Jakarta province. As at the date of these financial statements, the Company is being audited by BPKP on receivable from PAM Jaya, operational expenditure, and capital expenditure for 2007-2009.

Agreement of operational know-how fee and technical service fee


On 6 June 1997, the Company (formerly known as "PT Kekar Thames Airindo") and PWT Projects Limited entered into agreement of operational know-how fee and technical service fee. The Agreement has been novated several times. Based on the latest Novation Agreement effective on 25 January 2010, the Company, Acuatico and AAI agreed to amend the definition of operational knowhow fee to water management service, and these parties agreed that Acuatico would be replaced by AAI to undertake all obligations and enjoy all the rights and benefits of Acuatico under the Agreement.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/70 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) h. Perjanjian Sewa Menyewa Komputer Pada tanggal 1 November 2010, Perusahaan dan PT Wirapandu Sukses Makmur menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa Komputer. Kedua belah pihak telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: 1. Jangka waktu sewa adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penerimaan. 2. Biaya sewa per unit, desktop Rp 218.000 (nilai penuh)/bulan dan notebook Rp 318.000 (nilai penuh)/bulan tidak termasuk PPN sebesar 10%. 3. Setelah 36 (tiga puluh enam) bulan dari tanggal penerimaan setiap unit komputer yang disewa, Perusahaan memiliki hak untuk membeli computer yang disewa sebesar AS$1 (nilai penuh) per unit. 24. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan mempunyai aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut: NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Agreement of Computer Rental On 1 November 2010, the Company and PT Wirapandu Sukses Makmur entered into an Agreement of Computer Rental. The parties have agreed on the following: 1. The term of rental is 3 (three) years, effective from the date of acceptance. 2. Rental fee per unit, desktop Rp 218.000 (full amount)/month and notebook Rp 318.000 (full amount)/month exclude 10% VAT. 3. After 36 (thirty six) months from the date each unit of rented computer is delivered, Company has a right to buy the rented computer at the amount of US$1 (full amount) per unit. 24. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES As of 31 December 2010, the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows:

Mata uang asing (nilai penuh)/ Foreign currency (full amount)


Aset Kas dan setara kas AS$/US$ SGD GBP PHP MYR THB AUD HKD JPY EUR Jumlah aset Kewajiban Hutang usaha AS$/US$ 344,333 128,229 48 1 1,570 1,629 1,650 3 380 150,200 40

Setara Rupiah/ Rupiah equivalent


1,152,909 335 14 322 4,747 493 27 439 16,567 476 1,176,329 3,095,898 Assets Cash and cash equivalents

Total assets Liabilities Trade payables Accrued expenses and other payables Total liabilities Net liabilities

Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain AS$/US$ Jumlah kewajiban Kewajiban bersih

52,500

472,028 3,567,924 (2,391,595)

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/71 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER (lanjutan) Apabila kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Perusahaan akan menurun sekitar Rp 74.341. 25. ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN Berikut ini adalah kategori aset dan kewajiban keuangan dari Perusahaan: NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 24. MONETARY (continued) ASSETS AND LIABILITIES

If the net liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 is translated using the exchange rates prevailing at the date of this report, the Companys net liabilities in foreign currencies will decrease by approximately Rp 74,341.

25. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The information given below relates to the Companys financial assets and liabilities by categories:
Nilai wajar diakui melalui laporan laba-rugi/ Fair value through profit and loss Aset dan kewajiban keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities

Jumlah/ Total 31 Desember/ December 2010 Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Uang jaminan/Deposits Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Biaya yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain/Accrued expenses and other payables Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Amount due to related parties Hutang obligasi/Bonds payable Sewa pembiayaan/Finance lease Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities 31 Desember/ December 2009 Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Efek yang diperdagangkan/Trading securities Uang jaminan/Deposits Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/Total financial assets Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang usaha/Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan hutang -lain lain-lain/Accrued expenses and other payables Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Amount due to related parties Hutang obligasi/Bonds payable Jumlah kewajiban keuangan/Total financial liabilities 141,064,235 242,923,367 1,012,655 1,863,595 14,398,664 401,262,516 14,020,707 75,663,644 12,926,412 574,595,933 677,206,696 113,856,660 336,408,615 1,664,655 15,093,831 467,023,761 14,140,386 83,800,176 11,662,041 608,037,865 4,533,133 722,173,601

Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables

336,408,615 15,093,831 351,502,446 -

113,856,660 1,664,655 115,521,315 14,140,386 83,800,176 11,662,041 608,037,865 4,533,133 722,173,601

242,923,367 1,863,595 14,398,664 259,185,626 -

1,012,655 1,012,655 -

141,064,235 141,064,235 14,020,707 75,663,644 12,926,412 574,595,933 677,206,696

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/72 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated)

26. MANAJEMEN RISIKO Berbagai aktivitas yang dilakukan membuat Perusahaan terekspos terhadap berbagai risiko keuangan, termasuk didalamnya adalah dampak nilai tukar mata uang asing, tingkat harga komoditas, dan tingkat suku bunga. Tujuan dari manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Perusahaan. a. Risiko pasar (i) Risiko mata uang asing Pendanaan dan sebagian besar biaya Perusahaan didenominasi Rupiah. Beberapa biaya dilakukan dalam mata uang Dolar AS. Atas transaksi ini, Perusahaan membeli Dolar AS secara spot untuk melakukan transaksi atas biaya yang didenominasi dalam Dolar AS. (ii) Risiko harga Perusahaan juga menghadapi risiko harga komoditas berkaitan dengan pemakaian listrik yang diperlukan untuk menjalankan operasinya, dimana mulai 1 Juli 2010 Pemerintah memutuskan menaikkan tarif dasar listrik rata-rata 10% berdasarkan Pasal 8, UndangUndang No. 2 Tahun 2010. (iii) Risiko suku bunga Untuk mengurangi risiko perubahan tingkat suku bunga yang menyebabkan adanya ketidakpastian arus kas terhadap pembayaran beban bunga di masa depan, Perusahaan mengeluarkan obligasi dengan tingkat suku bunga tetap.

26. RISK MANAGEMENT The Companys activities expose it to a variety of financial risks, including the effects of foreign currency exchange rates, commodity prices and interest rates. The objectives of the Companys risk management are to identify, measure, monitor and manage basic risks in order to safeguard the Company's long term business continuity and to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Company.

a.

Market risk (i) Foreign exchange risk The financing revenue and majority expenditure of the Company are denominated in Rupiah. Several expenses are carried out in US Dollars. For these transactions, the Company purchased US Dollars based on spot to cover current expenses denominated in US Dollars. (ii) Price risk The Company faces commodity price risk relating to electricity usage necessary to run its operations, where starting 1 July 2010 Government have decided to increase electricity base price by average 10% based on Article 8, Law no. 2, Year 2010. (iii) Interest rate risk In order to reduce the risks caused by fluctuation in the interest rate which increase the uncertainty of the cash flow for interest payments in the future, the Company issued fixed rate bonds.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/73 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Risiko pasar (lanjutan) (iii) Risiko suku bunga (lanjutan) Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset dan kewajiban keuangan Perusahaan yang dipengaruhi oleh suku bunga:
Suku bunga mengambang/ Floating rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year Aset keuangan/ Financial assets Kas dan setara kas/ Cash and cash equivalents Piutang usaha/ Trade receivables Kas yang dibatasi penggunaannya/ Restricted cash Jumlah aset keuangan/ Total financial assets Kewajiban keuangan/ Financial liabilities Hutang usaha/ Trade payables Beban yang masih harus dibayar dan hutang lain-lain/ Accrued expenses and other payables Hutang obligasi/ Bonds payable Jumlah kewajiban keuangan/ Total financial liabilities Lebih dari satu tahun/ More than one year

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 26. RISK MANAGEMENT (continued) a. Market risk (continued) (iii) Interest rate risk (continued) The following table represents a breakdown of the Companys financial assets and liabilities which are impacted by interest rates:
31 Desember/December 2010 Suku bunga tetap/ Fixed rate Kurang dari satu tahun/ Less than one year Lebih dari satu tahun/ More than one year Tidak berbunga/ non interest bearing

Jumlah/ Total

113,856,660 -

336,408,615

113,856,660 336,408,615

15,093,831

15,093,831

113,856,660

15,093,831

336,408,615

465,359,106

14,140,386

14,140,386

97,000,000

511,037,865

83,800,176 -

83,800,176 608,037,865

97,000,000

511,037,865

97,940,562

705,978,427

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/74 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b. Risiko kredit Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah maksimum eksposur dari risiko kredit adalah Rp 465,4 milyar (nilai penuh). Risiko kredit terutama berasal dari penjualan dengan memberikan kredit, penempatan dana pada bank, deposito berjangka, dan kas yang dibatasi penggunaannya. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 30 hari adalah sebesar Rp 3 milyar (nilai penuh), yang merupakan 2,36% dari jumlah keseluruhan piutang usaha. Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Perusahaan memiliki perjanjian yang jelas dengan PAM JAYA. c. Risiko likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko yang muncul dalam situasi dimana posisi arus kas Perusahaan mengindikasikan bahwa arus kas masuk dari pendapatan jangka pendek tidak cukup untuk memenuhi arus kas keluar untuk pengeluaran jangka pendek. Dalam kebijakan manajemen risiko likuiditas, Perusahaan melakukan monitor dan menjaga level kas dan setara kas yang diperkirakan cukup untuk mendanai kegiatan operasional Perusahaan dan mengurangi pengaruh fluktuasi dalam arus kas. Manajemen Perusahaan juga secara rutin melakukan monitor atas perkiraan arus kas dan arus kas aktual, termasuk profil jatuh tempo pinjaman, dan secara terus-menerus menilai kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana. d. Nilai wajar Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana aset dapat ditukar, atau kewajiban dapat diselesaikan dengan dasar transaksi armslength. Tabel dibawah ini menggambarkan nilai buku dan nilai wajar dari aset dan kewajiban: NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 26. RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk As at 31 December 2010, total maximum exposure from credit risk is Rp 465.4 billion (full amount). Credit risk arises from sales under credit, cash in bank, time deposits and restricted cash.

As at 31 December 2010, balance of trade receivables that has been overdue more than 30 days amounting to Rp 3 billion (full amount), which represents 2.36% of total trade receivables. Management is confident in its ability to maintain minimal exposure of credit risk given that the Company has clear agreement with PAM JAYA. c. Liquidity risk Liquidity risk is defined as a risk arises in situations where the Company's cash flow indicates that the cash inflow from short-term revenue is not enough to cover the cash outflow of short-term expenditure. In the liquidity risk management policy, the Company monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Company's operational activities and to mitigate the effect of fluctuation in cash flows. The Company's management also regularly monitor the projected and actual cash flows, including their loan maturity profiles, and continuously assess condition in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising.

d. Fair value Fair value represents the amount by which financial assets are exchangeable, or financial liabilities could be settled upon arms-length terms. The table below represents recorded amount and fair value of financial assets and financial liabilities:

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/75 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) d. Nilai wajar (lanjutan) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 26. RISK MANAGEMENT (continued) d. Fair value (continued)
31 Desember/December 2010 Nilai buku/Book value Nilai wajar/Fair Value Aset keuangan/Financial assets Piutang usaha/Trade receivables Kewajiban keuangan/Financial liabilities Hutang obligasi/Bonds payable 336,408,615 511,037,865 339,532,873 517,155,000

Nilai wajar dari piutang usaha dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga deposito yang berlaku di pasar. Nilai wajar hutang obligasi diestimasi menggunakan nilai kuotasi pasar pada tanggal neraca. Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan kewajiban keuangan selain dari piutang usaha dan hutang obligasi, mendekati nilai wajar aset dan kewajiban keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010. 27. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 1 (Revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (Revisi 2009) - Laporan Arus Kas; PSAK 3 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Interim; PSAK 4 (Revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (Revisi 2009) - Segmen Operasi; PSAK 7 (Revisi 2009) - Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; PSAK 8 (Revisi 2009) - Peristiwa setelah Tanggal Neraca.

Fair value of trade receivables are measured using discounted cash flows based on the interest of time deposits at market. Fair value of bonds payable are measured using the quoted market price at balance sheet date. Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities other than trade receivables and bonds payable, approximated the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2010. 27. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has issued the following revised accounting standards that may be applicable to the Companys financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2011:

SFAS 1 (Revised 2009) - Presentation of Financial Statements; SFAS 2 (Revised 2009) - Statement of Cash Flows; SFAS 3 (Revised 2009) Interim Financial Statements; SFAS 4 (Revised 2009) - Consolidated and Separate Financial Statements; SFAS 5 (Revised Segments; 2009) Operating

SFAS 7 (Revised 2009) - Related Party Disclosures;

SFAS 8 (Revised 2009) - Events after the Reporting Period.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/76 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) PSAK 12 (Revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama; PSAK 15 (Revisi 2009) - Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi; PSAK 19 Berwujud; (Revisi 2010) - Aset Tidak NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 27. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued) SFAS 12 (Revised 2009) - Interest in Joint Ventures; SFAS 15 (Revised 2009) - Investments in Associates; SFAS 19 (Revised 2010) Assets; SFAS 22 (Revised Combinations; 2010) Intangible

PSAK 22 (Revisi 2010) - Penggabungan Usaha; PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan; PSAK 25 (Revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan; PSAK 48 (Revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (Revisi 2009) - Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; dan PSAK 58 (Revisi 2009) - Aktiva Tidak Lancar Tersedia Untuk Dijual dan Operasi Dalam Penghentian.

Business

SFAS 23 (Revised 2010) - Revenue; SFAS 25 (Revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; SFAS 48 (Revised 2009) - Impairment of Assets; SFAS 57 (Revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; and SFAS 58 (Revised 2009) - Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations.

IAI juga telah menerbitkan standar akuntansi revisi sebagai berikut yang mungkin mempunyai dampak terhadap laporan keuangan Perusahaan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK 10 (Revisi 2009) - Efek Perubahan Kurs Mata Uang Asing; dari

IAI has also issued the following revised accounting standard that may be applicable to the Companys financial statements covering periods beginning on or after 1 January 2012:

SFAS 10 (Revised 2009) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates; SFAS 18 (Revised 2010) - Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans; SFAS 24 (Revised 2009) Benefits; Employee

PSAK 18 (Revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; PSAK 24 (Revisi 2009) - Imbalan Kerja; PSAK 46 (Revisi 2009) - Akuntansi Pajak Penghasilan; PSAK 53 (Revisi 2009) Kompensasi Berbasis Saham; Akuntansi

SFAS 46 (Revised 2009) - Income Taxes; SFAS 53 (Revised 2009) - Share-based Payments;

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/77 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 27. PERKEMBANGAN TERAKHIR PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan) PSAK 60 (Revisi 2010) keuangan: Pengungkapan; Instrumen NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 27. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued) SFAS 60 (Revised 2010) Instruments: Disclosures; Financial

PSAK 61 (Revisi 2010) - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah; dan PSAK 63 (Revisi 2010) - Pelaporan keuangan dalam ekonomi Hiperinflasi.

SFAS 61 (Revised 2010) - Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance; and SFAS 63 (Revised 2010) - Financial Reporting in Hyperinflationary Economies.

Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.

The Company is still considering the impact of these revised standards to the financial statements.

28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan

28. SUBSEQUENT EVENTS a. Changes in the composition of the Companys Board of Commissioners and Directors Based on Circular Resolution of the Shareholders of the Company in Lieu of an Extraordinary General Meeting of Shareholders in February 2011, that has been legalised based on Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn., notary in Jakarta No. 143 dated 17 February 2011 of Aulia Taufani S.H., a substitute for Sutjipto, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, and was notified to the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No. AHU0018137.AH.01.09.Tahun 2011 dated 4 March 2011, the composition of the Boards of Commissioners and Directors effective 17 February 2011 becomes:

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham Perusahaan sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di bulan Februari 2011, yang disahkan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H.,M.Kn, notaris di Jakarta, No. 143 tertanggal 17 Februari 2011, yang dibuat dihadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti notaris Sutjipto, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, dan telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0018137.AH.01.09.Tahun 2011 tertanggal 4 Maret 2011, terdapat perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan efektif 17 Februari 2011 menjadi:

Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Independen L. Bano Rangkuty Rhamses Simanjuntak Kanaka Puradiredja Purwoko Hadi Direksi/Directors Presiden Direktur Direktur Edgardo Advincula Bautista Kemal Arief Indrawan Krisna Pribadi Lintong Hutasoit President Director Directors President Commissioner Commissioner Independent Commissioners

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/78 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 28. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) b. Pinjaman Jangka Pendek Pada tanggal 9 February 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 milyar (nilai penuh) dengan bunga 10,85% per tahun dan fasilitas transaksi mata uang asing sebesar AS$1 juta (nilai penuh) dari PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) yang digunakan Perusahaan untuk keperluan modal kerja dan memfasilitasi transaksi lindung nilai jangka pendek untuk 1 bulan. Fasilitas ini dijamin dengan akun bank di BII (akun operasional dan escrow) milik Perusahaan. Fasilitas tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya. c. Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Pembiayaan Belanja Modal sebesar Rp 150 milyar (nilai penuh), yang terdiri atas Fasilitas A dan Fasilitas B sebesar Rp 50 milyar (nilai penuh) dan Rp 100 milyar (nilai penuh), dengan tingkat suku bunga sebesar 10,85% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun untuk fasilitas A dan 11,85% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun untuk fasilitas B sejak penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pembiayaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) yang digunakan Perusahaan untuk keperluan pembiayaan belanja modal untuk infrastruktur air minum. Fasilitas ini dijamin dengan dana yang ditempatkan pada rekening Debt Service Reserve Account yang dijadikan sebagai agunan pada bank yang ditunjuk. Fasilitas tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya. c. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 28. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

b. Short-term Loans On 9 February 2011, the Company obtained a loan facility amounting to Rp 100 billion (full amount) with interest rate 10.85% per annum and foreign currency transaction facility amounting US$1 million (full amount) from PT Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) that used by the Company for working capital purposes and facilitating short term hedging transaction for one month.

This facility is secured by pledge over Companys bank account in BII (operational and escrow accounts). Under the facility agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Companys nature of business, corporate actions and others. Financing Capital Expenditure Facility On 17 March 2011, the Company obtained a Financing Capital Expenditure Facility amounting to Rp 150 billion (full amount), which consists of Facility A and Facility B amounting to Rp 50 billion (full amount) and Rp 100 billion (full amount), with interest rate 10.85% per annum for 3 years period for facility A and 11.85% per annum for 5 years period for facility B since the signing of Financing Facility Agreement from PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) that used by the Company for financing capital expenditure purposes for drinking water infrastructure.

This facility is secured by pledge oves on Debt Service Reserve Account that required as collateral on the appointed bank.

Under the facility agreement, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Companys nature of business, corporate actions and others.

PT AETRA AIR JAKARTA Lampiran 5/79 Schedule


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. REKLASIFIKASI AKUN Saldo komparatif dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah diubah agar sesuai dengan dasar penyajian dalam laporan keuangan untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in thousand Rupiah, unless otherwise stated) 29. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Comparative figures in the financial statements for the year ended 31 December 2009 have been amended to conform to the basis on which the financial statements for the year ended 31 December 2010 have been presented.

Vous aimerez peut-être aussi