Vous êtes sur la page 1sur 11

Lampiran 1

FORMULIR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Saya mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado sedang mengadakan penelitian. Penelitian ini dibantu dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui lembar observasi, agar tidak terjadi kesalahan, saya mohon petunjuk pengisian dibaca secara seksama. Saya sangat menghargai kesediaan, perhatian serta perkenan saudara, untuk itu saya sampaikan terima kasih. Semoga jerih payah saudara dapat memberikan dukungan untuk pengembangan Ilmu Keperawatan dan Kinerja Profesi Keperawatan di masa yang akan datang.

, Januari 2012 Peneliti

Lampiran 2

KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan maksud dan tujuan dari penelitian adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan, maka : Saya yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama sendiri menyatakan setuju dan bersedia ikut berpartisipasi sebagai peserta/responden penelitian. Tanda tangan di bawah ini menunjukkan bahwa saya telah diberi penjelasan dan menyatakan setuju dan bersedia menjadi responden.

Januari 2012 Responden,

(..)

Lampiran 3 LEMBAR PENGUMPULAN DATA

Petunjuk pengisian : Berikan tanda cek () pada kotak sesuai dengan identitas responden. No. Responden : (disi oleh peneliti) Data Umum Umur Ibu : 1 2 3 : <21 tahun : 21 35 tahun >35 tahun

a.

b.

Post partum hari ke- : 1 2 3 4 : Hari I : hari II : hari III : Lebih dari III hari

c.

Pendidikan terakhir: 1 2 3 4 : SD : SLTP : SLTA : Perguruan Tinggi

d.

Pekerjaan 1 2 3 4
: Ibu Rumah Tangga

: PNS : Swasta : Tani

LEMBAR WAWANCARA DAN OBSERVASI No 1. 2. 3. 4. 5. Tindakan Cuci tangan sebelum mulai menyusui . Payudara dibersihkan dengan menggunakan air hangat, kemudian dilap menggunakan handuk/kain bersih. ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk menggunakan kursi yang rendah dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan (kepala tidak boleh menengadah dan bokong bayi disangga dengan telapak tangan). Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan. Perut bayi menempel pada perut ibu, kepala bayi menghadap payudara. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang dibawah. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi saat menyusui. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak disangga/tidak dipegang lagi. Menyusui satu payudara sampai kosong, kemudian diganti dengan payudara yang lain. Selesai bayi menyusui, hisapan bayi dilepaskan dengan memasukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan kebawah. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya, biarkan kering dengan sendirinya. Dilakukan Tidak dilakukan

6. 7. 8. 9. 10. 11.

12. 13. 14. 15.

16.

17. Bayi disendawakan dengan cara bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau bayi ditengkurapkan di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan. 18. Mengkonsumsi makanan sebanyak 25002700 kalori dalam satu hari (dari diet recall 24 jam, lampiran 8). 19. Minum air lebih dari 8 gelas dalam satu hari.

Lampiran 4 SATUAN ACARA PENYULUHAN

I.

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu Deskripsi

: : : :

Laktasi Dan Menysui Cara Menyusui 1 kali tatap muka

Penanggungjawab Penyuluhan: Penyuluhan ini menjelaskan mengenai kesehatan laktasi dan menyusui khususnya cara menyusui yang benar. II. Tujuan Instruksional Umum (TIU): Setelah para ibu menyusui mengikuti kegiatan ceramah di Puskesmas Minanga Kecamatan Tagulandang Utara, ibu-ibu dapat mengetahui dan memahami kesehatan laktasi dan menyusui sehingga mampu menyusui anaknya dengan benar. III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK): 1. 2. 3. Ibu primipara dapat menyebutkan dan menjelaskan pengertian laktasi dan menyusui dengan benar. Ibu primipara dapat mengatur persiapan sebelum menyusui dengan benar. Ibu primipara dapat melakukan langkah-langkah menyusui dengan benar. IV. Metoda : Ceramah , Tanya jawab dan demonstrasi. Media : 1. Leaflet 2. Poster. 3. Alat Peraga

V.

Kegiatan
N o. 1. Tahapan Kegiatan Penyuluh Waktu 1 hari 1 hari Kegiatan Peserta Penyuluhan a. Menjawab salam b. Mendengarkan dan memperkenalkan diri c. Mendegarkan dan memperhatikan d. Memberi pendapat tentang dan menjawab. Mendengarkan, Memperhatikan Bertanya Menjawab pertanyaan dari ibuibu yang lain. a. Menjawab pertanyaan b. Mendengar dan memperhatikan. c. Menjawab salam

Pra a. Persiapan materi Kegiatan b. Membuat media Penyuluhan c. Evaluasi diri

2.

Kegiatan a. Memberi salam 5 menit awal b. Memperkenalkan diri pennyuluh pendahuluan dan peserta penyuluhan c. Menjelaskan tujuan penyuluhan d. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengungkapkan pendapatnya

3.

Kegiatan inti

a. Menjelaskan pengertian laktasi dan menyusui. b. Menjelaskan cara persiapan sebelum menyusui c. Menjelaskan langkah-langkah cara menyusui yang benar.
a. Merangkum materi diberikan b. Memberi salam penutup

40 menit

4.

Penutup

yang 10 menit

I.

WAKTU EVALUASI Materi Penyuluhan

: 1 Jam : Sesuai Lembaran Observasi

II.

A. Konsep Dasar Laktasi dan Menyusui 1. Pengertian Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui, mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi mengisap dan menelan ASI (Baskoro,2008). Menyusui adalah keterampilan yang dipelajarai ibu dan bayi, dimana keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi selama enam bulan (Sutter Health, 2000 dalam Manurung,2007).

4. Teknik Menyusui Seorang ibu dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami masalah, hanya karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat sederhana, misalnya cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, isapan bayi yang mengakibatkan puting terasa nyeri, dan masih banyak lagi masalah yang lain. Terlebih pada minggu pertama setelah persalinan seorang ibu lebih peka dalam emosi. Untuk itu seorang ibu butuh seseorang yang dapat membimbingnya dalam merawat bayi termasuk dalam menyusui. 5. Langkah-langkah Menyusui Yang Benar a. Persiapan mental dan fisik. Ibu yang akan menyusui harus dalam keadaan tenang, tidak tergesa gesa atau takut dan malu payudaranya yang indah nongol ke permukaan. Tentu untuk memperoleh suasana ini, perlu dicari lokasi menyusui yang pas dan terjaga privasinya sehingga terhindar dari tontonan orang. Minum segelas air sebelum menyusui merupakan salah satu cara untuk membuat sang ibu merasa tenang. Hindari menyusui dalam keadaan haus dan lapar. b. Persiapan tempat dan alat. Sebelum menyusui perlu dicari tempat duduk/kursi yang nyaman dengan sandaran punggung dan tangan serta bantalan untuk menopang tangan yang menggendong bayi. c. Sebelum menggendong bayi, tangan dicuci sampai benar benar bersih untuk menghindari ASI terkontaminasi oleh kuman. Lalu sebelum menyusui, tekan daerah sekitar puting susu diantara telunjuk dan ibu jari sehingga keluar 2 - 3 tetes ASI, kemudian oleskan ke seluruh

bagian puting susu. Cara menyusui yang baik adalah bila ibu melepaskan kedua payudaranya dari pemakaian BH.. d. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit, kemudian oleskan pada puting dan disekitar kalang (areola) payudara. e. Bayi diletakkan menghadap perut /payudara ibu : 1) ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak

menggantung) dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. 2) bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh menengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan). 3) satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan. 4) perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi). 5) telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus. 6) ibu menatap bayi dengan kasih sayang. f. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah, jangan menekan puting susu atau kalang payudaranya saja. g. Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara ; menyentuh pipi atau menyentuh sisi mulut bayi.

h.

Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dan puting serta kalang payudara dimasukkan ke mulut bayi : 1) Usahakan sebagian besar kalang payudara dapat masuk ke mulut bayi, sehingga puting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah kalang payudara. Posisi yang salah, yaitu apabila bayi hanya mengisap pada puting saja, akan mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet. 2) Setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu dipegang atau disanggah lagi.

i.

Melepas isapan bayi, setelah meyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi : 1) Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut atau 2) Dagu bayi ditekan ke bawah

j.

Menyendawakan bayi, tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh) setelah menyusui. Cara menyendawakan bayi adalah : 1) Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan. 2) Bayi tidur tengkurap dipangkuan ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Vous aimerez peut-être aussi