Vous êtes sur la page 1sur 18

Proceeding Call For paper

ISBN : 978-602-9188

ANAUSIS MODEL PERII-AKU WIRAUSAHA MASYARAKAT MADURA DAN ORTENTASI NII-AI.NII.AI KESUI(SESAN Nr-iAX' '- Fathorrahman
STIE ASIA Nalano fatu r.asia @va hoo.c5. id

Abstract
This study examines the social phenomenon of society society is one of the ethnic Madurese in Indonesia who likedo the migrants . eoverty is force behind the migration of Madurese to iiarious cities in the drMng Indonesia. Madurese community known for its entrepreneuriii nature very resilien! diligent and hardworking. The purpose of this study to aetermine tne enbepreneurial behavior of the Madurese and his views on the values of the child's success' This research method using qualitatve methods. ThefiMings of this study indicate that (1) Many business'players who decided to conduct any business always as.f f91 blessing from scholirs. (z) Madurese community known as the community that have a modest naturjin nis rir.,irllii,-una !a1 the entrepreneurial nafure of the patient, tenacious and patient firm doing business. Views of parents about the measure of success is ner son a better life than the lives of their parents now, could find his o*n n'on"v, to the lawful employment or wor( do not both.er inu purunts and not pidcy about jobs. Researchers have recommended that employers n""o- ,,no.. capacity and capabilities developed. through learning Iraining' in entrepreneurship-oriented training to better have the slillr, fno*l.Og.'und attitude to support business growth.

ffi

Kata kunci : Enterpneneur, skill, knowledge and attitude


PENDAHULUAN

Latar Belakang menarik untuk dianalisis, terlebih ,pola .migrasi yana terjadi di Negira -i.tuli'oi berkembang. Hal ini karena persoaran migiiti ;eiJrorr iirg Negara berkembang menyimpan berbagai probb'nutiku roripr"r,r. Masyarakat Madura dikenat sebagai masyarakai yang suta merat<"uk.; (disamping masyarakat lainnya seperti masyarakit B;tak, Bugis, china,"iig; dfjl.
Kajian tentang fenomena sosial dalam bentuk migrasi penduduk selalu

;;;;

#,-. historis merupakan daerah termiskin di t"taouia, oan tetap demikian di karenakan kekurangan air dan tanah yang tandrr.-'s.lu*. purt ngun"n terakhir abad 20, banyak orang Madura oari sampang, dan daerah liin ai Madura, bermigrasi keseruruh Indonesia, untuk men#ri hnah ving-iJin
3A2

seluruh wilayah Indonesia. Kemiskinan adalah kekuatan pendorong di belakang migrasi o,.ung Madura ke berbagai kota di Indonesia. sekitar iepertigi iuta-orani pulau Madura dari lebih 30 juta orang di propinsiju*."iirur. samfang

,*gn;"i

Proceeding Call For PaPet

|SBN

:97802-97W-t7-2

yang lebih baik, lebih banyak pelayanan pemerintah, dan peluang ekonomi besar.( Bank Dunia; 2005) Masyarakat Madura (masyarakat yang migran) termasuk memilki tingkat p.ndiOikun yang cukup rendah. Padahal pendidikan merupakan rnodal p..ti.g'untuk tehjdupan. Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melakianakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan [.niOupun manusia. Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan juga akan manakala anak-anak ini sudah dewasa dan berkeluarga mereka Begittt juga di mendidik anak-anaknya di lingkungan keluarga masing-masing. iekolah, para siswa atau mahasiswa dididik oleh guru dan dosen dan yang serupa' manakala sudah lulus, mereka juga akan melakukan hal jalur pendidikan formal pendidikan ekonomi Uisi dilatsanakan baik di yaitu di sekolah maupun di jalur pendidikan informal dalam keluarga' Jika iitinut dari muatannya pendidikan ekonomi yang diberikan di sekolah lebih menetcantan pada pengetahuan dan ketrampilan dan kurang menekankan didik. Mereka juga memperoleh ;u],|ililr sikap dah perilaku ekonomi anakproduksi, distribusi dan lain-lain mut"ri tentang konsep-konsep konsumsi, nurrn konse-p-konsep itu sulit dipraktekkan. ?adahal pengalaman_ _dari piuffif. itu penting bagi sebuah. keberhasilan. Brown, W.A' et al' (2007) inen'atatan'bahwJ pengalaman dan pengetahuan merupakan a6or Plnting penentu outcome. niait, R. &Prag van, M. (2007) juga menyatakan bahwa positif d.engan motivasi usaha ;;il;h1n3n berwirausaira memiliki hubungan pengalaman, walaupun lebih iin [in".i. usaha. Wirausahawan yang memiliki ,*ou u*rrnyu lebih sukses dibanding dengan mereka yang lebih tua ,rurnyu tetaii tidak memiliki pengalaman berwirausaha. lingkungan keluarga lebih menekankan kepada Pendidikan penOiaifin moral, ketaatan, budi pekerti, sopan sntun' nilai-nilai agama, nitui-nilui budaya, nilai-nilai adat dan lain-lain namun kurang menekankan didik ispet< ekonomi. Sehingga kedewasaan ekonomi pada diri anak tujuan [.t*:uOi't.rlambat bahkan bGa jadi gaggl dicapai. Padahal salah satu p.riiOif.* iaanfr mendewasakan anak didik sehingga menjadi mandiri. setelah Kemandirian tersebut termasuk didalamnya kemandirian ekonomi perilku ekonomi tidak menjadi tanggungan orang tua. Tetapi kenyataannya pada periraku produ6if. Kondisi itu mereka tel,in uaniJt< ying konsumtif dari dewasa yang berakar dari anak yang tumbuh sebagai consumer remaja atau masih tidak mengerti bagaimana uang itu diperoleh, ditabung, atau dibelanjakan (Schaefer & DeGeronino, 1977: 197)' Robbini, p.S. (1996) menyebutkan bahwa sekitar 40olo dari variasi nilai dalam nilai d'rjelaskan oleh genetika, sedangkan mayoritas dari variasi lingkungan. Selanjutnya Robbins, P.s' feO.u.y disebabkan oleh factor-fa6or fondasi untuk memahami sikap tiggOl menyatakan bahwa nilai meletakkan iin niotivus'i. sikup dan dorongan seseorang untuk berwirausaha ditentukan o[n genetifa dan sebagian besar oleh pengaruh atau pendidikan dari tingfuigun. Pendapat tersebut sesuai dengan pandangan Sarasson dalam adalah iuii'outi, R (2004 : 10), bahwa karaKeristik atau sifat kewirausahaanmenjadi siapapun bisa U"tuiar. Teori ini membu6ikan bahwa belajar tentang wirausahawan aslkan yang bersangkutan mau dan tekun

di

;;;.

#if ;;;;*

303

Proceeding Call For Paper

ISBN : 978-502-9186

menjadi wirausahawan. McClellend dalam Lupiyoadi, R QAA4 : 10) menyatakan bahwa sifat wlrausaha bukanlah terbentuk dari keturunan,
namun karena lingkungannya ia dapat menjadi seorang wirausahawan. Kajian dalam penelitian ini, dimaksudkan untuk memahami secara rnenyeluruh tentang pola pendidikan ekonomi wirausaha (yang meliputi budaya, sifat dan motivasi wirausaha) serta pandangan, nilai dan orientasi yang dianut orang tua (masyarakat madura) terhadap ukuran atau kriteria kesuksesan hidup masa depan anak-anaknya.

kewirausahaan, Seorang anak sangat mungkin menjadi wirausahawan yang handal meskipun orang tuanya bukan wirausahawan. Dengan demikian tidak ada hambatan yang sifatnya genetic (keturunan) bagi seseordng untuk

Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan diatas, maka penelitian ini yaitu : focus (1) Pola pendidikan wirausaha (yang meliputi budaya, sifat dan motivasi wirausaha) dari para orangtua terhadap anak-anaknya. (2) Pandangan, nilai dan orientasi yang dianut orang tua terhadap ukuran atau kriteria kesuksesan hidup masa depan dan pendidikan anakanaknya.

TuJuan Penelitian
Berdasarkan rumusn masalah diatas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: (1) Mengkaji dan memahami bagaimana pola pendidikan wirausaha dari para orangtua terhadap anak-anaknya. (2) Untuk mengkaji Bagaimana pandangan, nilai dan orientasi yang dianut orang tua terhadap ukuran atau kriteria kesuksesan hidup masa depan anak-anaknya.

Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat atau kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami dan mengkaji secara mendalam terhadap bagaimana pola pendidikan wirausaha dari para orangtua terhadap anak-anaknya, maka hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak terkait (pemerintah, LSM, dll) dalam membina dan memberdayakan para tersebut untuk meningkatkan

(2)

kegiatan ekonomi kewirausahaan nya. Temuan dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi kontribusi positif terhadap pengembangan ilmu-ilmu sosial, ekonomi dan psikologi

pandangan dan orientasi kesuksesan hidup dan pendidikan anakanaknya bagi masyarakat migran dan mampu memberikan kontribusi bagi pendidikan ekonomi dalam hal pembelajaran bagaimana kiat-kiat untuk tetap bisa suryive melalui aktivitas bervirausaha dan bagaimana

dari perspeKif emik (gualitative research) tentang

bagaimana

304

Proceeding Call For PaPer

tSBN :

978{02-9188-17-2

cara mereka memberikan pembelajaran usaha kepada generasi mereka (anak atau keluarga).

I(A'IAN PUSTAIG Mobilitas Penduduk di Indonesia Kajian tentang mobilitas penduduk (urbanisasi atau migrasD di Indonesii sudah adalejak tahun 1970-an (Salladien, 1985; Kanto, S', 1998; Tjiptoherjanto, P., L997; Sumardjan, 19BB). Mulai tahun 1970-an arus

(a) uibanisaii dari desa ke kota sangat tinggi, diantara penyebabnya adalah: pada usia produpif meningkat; (b) irr"i.tr penduduk di daerah pedesaan k"O"rnuliUn pembangunan pertanian atau digalakkannya "revolusi hij?u jumlah J"ngun hadirnya meklnisasi pengelolaan lahan'peftanian, sehingga jumlah usian Gnutu kerja untuk sector pertanianmulai berkurang, sementara proU"uftif meningkat; (c) Akses komunikasi, informasi dan sarana transpodasi antara desa-kota mehingkat baik, sehingga mendorong masyarakat desa U.i*igrusi ke kota; tOl Terjadinya pergeseran orientasi hidup pada masyJrakat desa dengan mulai longgarnya ikatan tradisi keluarga di desa sehingga mendorong anak muda merantau ke kota; (e) Kurangnya sarana untut<-iengembangan diri di desa, sementara di kota tersedia beragam srana untuk' me-ngembangkan kemampuan diri secam maksimal; (D Adanya -bahwa lehidupan di kota mampu meningkatkan "gengsi sosial" funOangan i36; niasyarakat desa (Salladien, 1985; Kanto, S., 1998; Manning Chris, 1e96).

Kewirausahaan

Wirausaha adalah kegiatan memindahkan sumberdaya ekonomi dari yang lebih tinggi dan kawasan produKivitas rendah ke kawasan produKivitas f.,irii Vung lebih besar (Drucker, 1985). Definisi tersebut terus berkembang ,urpii s6k rrng, sehingga Drucker menyimpulkan bahwa wirausaha adalah yang tadinya biasakemampuan seseorang untuL menciptakan suatu produk biasa saja tetapi dlngan penerapan konsep manajemen dan teknik pelanggan), manalemln (yaitu dengan bertanya nilai apa yang berharga bagi 'produk, perancangan proses dan peralatan, dan dengan rtunalti*ti 'pelatihan pada analisis pekerjaan yang akan dilakukan sefta

runoara*an menetapkan standar yang diinginkan sehingga meningkatkan hasil

sumberdaya yang ada dan menciptakan pasar serta pelanggan baru' Sedaniltcan Abrahams (1989), menyatakan ada 5 hal yang merupakan ciri<iri wirauiahawan yang berhasil yaitu: L), Drive png kuat (motivasiuntuk maju), yaitu orang Ving memiliki sifat bertanggung jawab, giat' inlsiatif' tefirn'Oin ambisi u-ntut maiu. 2). Mental Ability (kemampuan mental) tneliputi: Ie, berpikir kreatif dan berpikir analitis. 3). Human Relation Ability (kemampuan menjalin hubungan.antar manusia) meliputi: pengendalian diri, [u*u*puun meniilin hubungin dan kemampuan bergaul. 4). Communication Ability (t emampuan berkorrunikasi). S).Txhnica1 Knowldge (pengetahuan teknis).
l

i
I

305

Proceeding Call For PaPer

|SBN :978-602-91

Sifat Wirausaha yalg mempunyai \Mrausahawan adalah orang-orang ^fT::?y:: n_-dibutu.hkan .er nll' lf,l'"'r.; u i r.erem pata n-keimpati ?':T:.,-.=.1n^Y:tg:i: "o"uvu
i i
r

il"I';!l-#;ilu,. "i

;:'Jffil;;i

vung "',i.'ig
u

i::',1'i::il: l'.'
p

u n"

ffi:ffiilli ffir; "i

: d n u*u n j u s *iiu n?: risikc iinourun, bermotivasi tinssi dan berani mensambil

ui

i I f:a y,l^ Jl y* T^t:1tp::fl :'"T:T'?::: :l*"#ll,.T,:[ i5l iseb't J3919i


ll{yll*t:fly

s'11

dalam mengejar tujuann'Ya'

merinci beberapa jiwa dar Gede prama'"iir)li) s*u 090011996), paia oitl-:t:t^11g wirausahawan' d kemampuan yang o[*nvu uou (ghr aoatan seorang pencipta. perubahan antaranya adalah: .;.ffi;;;na -iiliii'iriutorl. b).{vi;r*n:. melihat perbedaan, baik antar oran( ;erary sebagai. peluang oibanding sebaga rnaupun antar r.n'o*"nu kehidupan, kemampuan hidup

jenuh terhadap segala kesulitan, c). wirausahu cenaerung d"ngun p"mbaruun-pembaruan. d) "pengalaman. hanyalah alat untul untuk kemudian oan wirausaha metihat yung hJtus diulangi dan e)'Wirausahi rnemacu kreativitas, bukan sesuatu ;l;i;h ;."rang pakar tentang dirinva sendiri'

;;;-rrir",i f,*d;;;;.

Motivasi Usaha Seorangwirausahawanyangmempunyaimotivasiyangkuatakat Ketegulran atau biasa disebut tekat

menunjukkan ket;;iflun Ving.,kG,. suatu lietahanan untuk terus fokus padi adalah suatu motif yang melibatkan. Jinuoung berbagai rintangan. Para wirausahawat sasaran ketika muti'punyui semangat yang..menggebu harus dan tak. Uof"n'f,Jtiff atau t-idak vis ruguL' urtiuiturnya, terutama dalam mengkomunikasikan

,;i;;

gebu dalar merekakepadaparapegawai.Wirausahawanharusmemilikitekaduntul keteguhan .u$Y!. memastikan bahw menindaklanluti, ti [.Ji memitiki

;;;;h.;-pttrbu;tun
DaYa lnovasi

iurun *tltmbaga dalam wadah Usahanva'

Drucker(1985)menggemukakanbahwainovasiadalahtindakanyant menciptakat rur.,iJtun Oa.n kemampuan baru untuk memberi ad' menciptakan sum'berdaya, karena tidak kesejahteraan, sampai orang, menemukan manfaa sesuatupun Vung",;.iiiOi s'umOLrdaya sehingga'memberinya nilai ekonomi' dari sesuatu yang i.io.pit di algl, bahwa wirausahawan adala Hirsch aun pliufu, (fggZ) U"tp"n-Oipat peruba.han melalui introduk seorang yang inoviiif-'pterefi memUuat S1lYTt*l-Ynyu orang-orang yan teknologi, proses utuu ptoa'k' Menurut kemampuan menjadi wirausahawan da luar biasa saia vliJ

,r*O"i]il ;;;ri-

yang luar biasa. mereka mampu |"l.iui"rul.l peru'uanan-perubahan

"urprnvui.

Pengambilan Resiko (Risk Taking) merek para wirausaha menyukai m-Jngambil risiko realistik karena melaksanaka besar dalam ingin berhasil. dr.k, mendapat kJpuu*n menerapkan keterampilan' dengan tugas-tuga, v.ng'"r,irl, Jet!.e; realistik jaOi, siiuasi risiko kecillan situasi risiko tinggi dihinda keterampil.n *uiufu. 306

Proceeding Call For PaPer

ISBN :

978-602-9188-t7'2

pada masing-masing karena sumber kepuasan ini tidak mungkin terdapat yang sukar namun siiuasi itu. Ringkasyd, wirausaha menyukai tantangan dapat dicapai (Meredith et al'' 1988)' -Peters (lgg2),- menyatakan bahwa jiwa wirausaha Hisrich pendidikan,.lingkungan.keluarg.a dan ditimbulkan dari berbagai latar belakang

kerja. frirausaha u-lulul. ,3lo'-":-,jinuT1l 1?li: ;;;;h.' reil:intgraqn densan Tikg-,,-Yu9y,- *:-,'l::1i ElitT ffi;;il;; lTlY,i

il/ffi;h;*un'Of"nul

sebagai pengambil risiko (risk adalah kemampuan mendapatkan keuntungan, hal penting, dalam penciptaan lapangan kerja'

bke1 sejati,

hasilnya

ini

memiliki peranan

dalam Urigkungan usana merupakan fa6or yang sangat berpengaruh terbuka yang dunia uru-hu. Hal ini karena entitas bisnis merupakan entitas baik langsung selalu mempengaruhi maupun dipengaruhi oleh lingkungannya, bahwa lingkungan iiO'at iungrung. Porter ttgaol mengemu.kakan eksternal dan .lingkungan ;t;h; dapat diua6i m6njadi dua.kategori, yaitu: kategori yaitu: lingkungan int"rnal. Lingkungin eksfernal terbagi dalam .dua lingkungan internal merupakan i;;h ;"n tinlkurigan industri, sementara itu meliputi aspek keuangan, sDM' utp"t-utp"k-vang ada di dalam perusahaan pemasaran, operasional dan aspek manajemen'

Lingkungan Usaha

;;;;";

- -runrtut Kompetensi Wirausaha

Mulyasa, E. (2003 37) adalah mey.nlfan Kompetensl yang direflgsrun perpaduan'dari pengetahuan, ketrampilan, nilai' dan sikap dalam Mulyasa, E' (2003 : kebiasaan ffiimr dan bertindak. McAshan ;8t *;;gemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, yang telah reiramplJn, dan kemampuan yang dikuasai oleh . seseorang melakukan perilaku-perilaku builiun dari dirinyi, sehihggl ia dapat f.ognitif, atetctif, da n prikomotorik .sebailebaiknya' sebagai karaperistik Hooghiemsttu iiggZl mendefinisikan kompetensi seseorang menjadi efeftif dasar individu yang'berhubung.n dengan sebab orang yang J.n trp"rior oaiam-pekerjaannya. Kompetensi akan membedakan motif' U"rpi"rtuti baik Oeigan'biasa-biasa saja. Kompetensi dapat berupa pendirian, pengetahuan uitliutuu sirat, tconip diri, sikap atau nilai maupun diri, atau feterampitan kognitii dalam perilaku' Kompetensi merupakan membedakan secara karakteristik individu yang Japat diukur dengan cara yang blasa saja atau signifikan antara orang-oting y_.lg-burprestasi !aft< {a1 yang tidak efe6if. antara orang yang beiklnerja efe6if dan

;;ffi

;;;l;J

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Pendekatanaunstrategipenelitianyangdipilihdalampenelitianini Research) dan strategi adalah pendekatan penelitian kualitatif (Qualitative pola p.nJitiunnv. oengan ,t qi fasys (ase sfiidy), untuk mengkaji
bagi para Madura' iendidikan'ekonomi wirausaha

307

Proceeding Call For Paper

|SBN

:978{02-9188

Informan Penelitian
Fokus kajian dalam penelitian ini adalah bentuk aKivitas atau perilaku sosial dan ekonomi sehari-hari para wirausahawan etnis Madura dan pandangan mereka tentang kriteria kesuksesan hidup anak-anaknya, Sedangkan pendekatan penelitian yang dipilih adalah pendekatan kualitatif. Oleh karena itu yang menjadi informan dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini adalah para pengusaha dari etnis Madura yang ada di di kota Sampang, Pamekasan dan Malang. Disamping itu, peneliti juga mengambil informan penunjang dalam proses pengumpulan data antara lain : (1) Tokoh panutan atau ketua kelompok dari para pengungsi itu sendiri. (2) Tokoh informal (kiai/ sesepuh) yang menjadi tokoh / panutan para pwngusaha.

Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang lengkap, peneliti melakukan metode pengumpulan data melalui: (1) Observasi partisipatif, (2) Wawancara mendalam (in-depth interuievv), (3) Dokumentasi, dan (4) Triangulasi atau gabungan. Menurut para ahli kualitatif, bahwa metode pengumpulan data
melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif, aspek yang menjadi fokus kajian adalah : (1) Hakekat dari kasus yang diteliti, (2) Latar belakang kehidupan sosialnya, dan (3) Kondisi sosial, ekonomi dan psikologis informan tentang obyek kajian penelitian (Moleong, 1990; Salim A, 2001; Bungin, 2001).

Teknik Analisa Data Dalam penelitian kualitatif, antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi bagian integral yang tidak mungkin dipisahkan satu sama lain. Antara proses pengumpulan data dan analisis data berlangsung
secara simultan atau berlangsung serempak (Noeng Muhadjir, 1990). Analisis data selama di lapangan yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan model Miles dan Huberman yang menyangkut empat komponen yaitu: (L) Data collection (pengumpulan data) yang diperoleh dari catatan, obseruasi dan wawancara di lapangan, (2) Dab reduction (reduksi data) yaitu memilih data yang penting dan membuat katagori, (3) Data display, yaitu menyajikan data kedalam pola, dan (4) Conclution: Drawing Venfiying, yaifu memilih yang penting, membuat katagori, membuang yang tidak penting, menginterpretasi dan menyimpulkan (Sugiyono, 2005).

Keabsahan Dab PeneliUan Dalam penelitian kualitatif, keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep reliabilitas atau keterandalan dan ualidibs atau keashihan dalam penelititan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif, reliabilitas membahas keterandalan, sedangkan dalam penelitian kualitatif, reliabilitas membahas kepercayaan keabsahan (Moleong, 1990; Salim A, 2001). Baik reliabilitas maupun validitas dalam penelitian kuantitatif dan keabsahan data dalam penelitian kualitatif, merupakan alat ukur seberapa

nilai keilmiahan dari suatu hasil penelitian.

308

lSBN : 978-602-9188-17-2

secara terus menerus kenyataan hidup yang telah terjadi tentu tidak mengubah kondisi hidupnya menjadi lebih baik. Mereka membutuhkan penghidupan untuk tetap bisa menghidupi keluarganya. Sebagai bagian dari budaya keluarya, bahwa mereka dan nenek moyangnya hidup dari berwirausaha / bekerja untuk mencari penghidupan yang laya( maka mereka harus bangkit dari kondisi tersebut diminapun mereka berada. Mereka mau menunjukkan kepada anakanaknya bahwa mereka mampu bertahan atau malah berkembang lagi taraf hidupnya. Hal itu sebagai bentuk tanggung j?*u? terhadap keluarganya. Disamping itu mereka mau mengajari filosofi hidup bagi anak-anaknya untuk tidak pantang menyerah dan tangguh dalam menghadapi kehidupan, selama kita masih miu berusaha pasti akan ada jalan keluar dalam mengatasi masalah hidup ini. Seperti yang dikatakan oleh Haji Har: "fcu*i sejak kecil biasJ diajari oleh orang tua dan nenek moyang untuk tabah menjalani hidup walaupun kondisinya susah, agar bisa bertahan hidup kita harus bangkit berusaha apapun yang penting halal, teb.b meratapi kesusahan f,iOup tidaf akan mengubah hidup tersebut menjadi lebih baik". (H. Har' usaha dagang, wawancara tanggal 12 Desember 2008 jam 15'00)

Kondisi psikologis dan perilaku wirausaha dari para wirausahawan etnis Madura Bagi masyarakat madura yang migran ke luar kota, meratapi

HASIL TET'IUAN PENELITIAN

Budaya Berwirausaha Budaya ketuarga sebagian besar wirausahaan adalah turun temurun. Hal ini menunjukkan sebagian besar pengusaha mengubah dari pola orientasi kerja menlaai pekerja/pegawa! untuk menjadi pengusaha. Jiwa para berwirausaha orang MJdura sudah dimiliki sejak lahir dan semakin terasah karena sejak umui muda bahkan sejak rnasih anak-anak sudah menjalani pendidikan bisnis dimana mereka sudah mulai membantu terlibat dalam usaha orang tuanya.seperti yang dikatakan Pak Mistam: Orang tua saya mencari rezeki dan menghidupi keluarga dari bekerja meniitankan uiaha berdagang. Kegigihan dan keuletan mereka mengilhami saya untut< meneruskannyl, walaupun saya disekolahkan cukup tinggi'(Pak Mistam, wawancara tanggal 13 Desember 2008 jam 12'00) iemuan peneliUjn ini menunjukkan bahwa salah satu kunci kesuksesan kebanyakan orang Madura karena mereka memiliki filosofi hidup yang kuat. Bagi orang Madura kesuksesan seseorang adalah hasil usahair*6u kecil yang dilakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saJa. Jika kita yakin pada tujuan dan jalan hidup kita, maka harus m6miliki ketekunan dalam berusaha. Ketekunan adalah kemampuan untuk bertahan ditengah kesulibn dan tekanan, tidak berhenti pada langkah
peftama. Masyarakat Madura dikenal sebagai masyarakat yang taat pada agama. Mereka menempatkan tokoh panutan (kyai) pada tempat yang sangat terhormat dalam kehidupannya disamping keluarga inti. Dalam memutuskan untuk berwirausaha, mereka selalu melibatkan keluarga dan tokoh panutan (kyai). Bila seseorang merasa telah.direstuai oleh keluarga, sesepuh dan kyai, akan timbul iasa percaya diri yang cukup tinggi dalam diri mereka dalam mengambil suatu tindakan. Hal tersebut akan semakin menambah

rif.i

Proceeding Call For Paper

ISBN : 978-602-911

diperlukan. berbagai sifat dan karakter, seperti yang diutarakan pak-Rahem; Kami selalu mencari celah dan peluang usaha, dengan tanpa rasa malu memulai, menawarkan, atau meniru suatu usaha. Jika kita punya kemauan untuk berusaha, saya yakin bisa membuka peluang usaha tersebut. (pak Rahem, usaha bengkel, wawancara tanggal 1z Desember jam 19.00)

motivasi dan smangat kerja yang tinggi dalam berwirausaha. seperti yang dikatakan Haji Hasyim; Restu kiai merupakan sesuatu yang sangat tinggi nilainya. pada kondisi tertentu mampu membangun kepercayaan dan sugesti yang kuat dari penerima restu.(H, Hasyim, wawancara tanggal 10 Januari 2009 jam 16.00) Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa banyak pelaku wirausaha yang memutuskan melakukan aKivitas usaha selalu meminta restu dari kiai. Dalam masyarakat Madura istilah "berkah,, sesungguhnya adalah restu kyai tersebut. Rasa 'keberkahan" ini yang memberi motivasi dan sugesti tinggi bagi masyarakat untuk bertindak sesuatu. Keberhasilan usaha tidak semata-mata karena faktor keberuntungan tetapi akibat dari sebuah usaha keras yang digeluti secara turun temurun dan sugesti"berkah" . Ciri wirausaha orang Madura dikenal sebagai pengusaha tradisional yang selalu jeli melihat sebuah peluang dan sering menciptakan ruang bisnis yang kecil sekalipun.Untuk menjamin kelangsungan peluang tersebut

Sifat wirausaha
sebagian besar orang Madura memiriki sifat wirausaha yang sangat baik. Mereka menyadari bahwa semangat kerja tinggi, optimism e- / yahn, ulet, tekun, sifat mandiri, tidak mudah putus asa, tekid yang kuat dan do'a merupakan modal dasar untuk bisa menjalankan usaha, sementara faktor keberuntungan merupakan faktor pendukung keberhasilan. semangat kerja diaftikan dengan kemauan yang kuat untuk berubah lebih bai( rajin, ke4a keras dan tanggung jawab. sedang mandiri dimaksudkan mampu mengatasi permasalahannya sendiri dan untuk tidak terlalu membebani keluargi dun

orang lain. Sepefti yang dikatakan P maskur : Kunci sukses saya dalam berwirausaha adalah adanya kemauan dan tekad yang keras untuk mengubah nasib hidup menjadi lebih baik serta tidak lupa bahwa sekeras apapun usaha bila belum beruntung maka belum bisa berhasil juga. (pak Maskur, usaha dagang, wawancara tJnggal 23 desember jam 09.00)

Masyarakat Madura sangat dikenal inovatif

tidak terpikirkan

menciptakan peluang usaha, bahkan terhadap hal-hal pekerjaan

menguntungkan. Disamping sifad masyarakat yang terbuka dan sutca ueigiul dengan orang lain menyebabkan mereka mempunyai Jaringan relasi y-ang sangat banyak. Hal tersebut sangat mendukung sifat wirausaha sukses. Sepertiyang dikatakan P rahem : Keberhasilan saya merintis kembari usaha saya di Madura ini, mungkin karena saya suka bergaul dengan siapa saja sehingga mempunyai banyak kenalan dan relasi baru. saya menyadari, walaupun saya ada 'keturunan Madura, saya harus mampu membawakan diri di tengah-tengah masyarakat

dan keatif dalam / usaha yang oleh orang lain bisa menjadi suatu ubna bisnis yang

310

Proceeding Call For PaPer

ISBN : 978-602-9188-17-2

Madura dengan sebaik-baiknya. (Pak Rahem, wawancara tanggal


Desember jam 19.00)

17

masyarakat yang mempunyai sifat sederhana dalam Madura dikenal sebagai masyarakat hidupnya, apa adanya (ceplas ceplos)' Disamping itu mereka mempunyai sifat *pengendalian diri yang baik" dimana mereka berusaha menahan kepribadian nait, diri untuk- tidak cepat-cepat menikmati hasil usaha, tetapi mereka lakukan dengan pelan-pelan, telaten, ulet dan sabar menjalankan usaha. Sifat yang demikiin temyata sangat mendukung keberhasilan suatu usha.

Motivasi wirausaha

Banyak alasan mengapa masyarakat Madura berwirausaha. Alasan utama adaiah bertahan hidup untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, bermimpi untuk mengubah kehidupan diri dan keluarga agar lebih baik di hari esok, dan berupaya membuka lapangan kerja bagi sanak saudara dan

masyarakat banyak. Seperti yang dikatakan P. Rasyad: Tujuan hidup saya sederhana, bisa memenuhi kebutuhan keluarga saja udah .u[up, kalu bisa berkembang menjadi pengusaha besar, biar bisa mengangkat derajat keluarga dan saudara-saudara dekat serta masyarakat Uanfin(pak Rasyid, wawancara tanggal 15 Januari 2009 jam 09.00) lulotivasi merupakan konsep nilai dan memberikan sumber kekuatan dalam diri seseorang untuk mencapai suatu keberhasilan usaha. Motivasi internal ( sikap kerjikeras, yakin dan percaya diri yang kuat, serta harapan yang besar ui<an impian di masa yang akan datang). Disamping itu faftor ior6ngun keluarga juga bisa menjadi faKor motivasi juga. Seperti di katakan

Bila saya gagal dalam berusaha mungkin saya akan mengalami penurunan -trilrp, tetapi jika keluarga terus mendukung usaha eYd, maka semangat saya menganggap kegagalan adalah pemacu semangat saya' sehingga terus meningkaikan motivisi dalam diri saya.(Pak Rasyad, usaha dagang, wawancara tanggal 15 Januari 2009 jam 09.00)

P Rasyad

Proses Pembelajaran Wirausaha Dalam peningkatan


Keberlangsungan Usaha

dan

Dalam memecahkan masalah, para Wirausahawan belajar dari pengalaman mendirikan dan rnengelola usaha. Mereka mempunyai

untuk mengenali mengapa suatu maslah terjadi dan bagaimana cara mengatasinya. Peiolehan kemampuan tersebut merupakan hasil dari proses belajar. deorang wirausahaan yang belajar sungguh-sungguh akan iebih Uertraiit dalam usahanya dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah belajar. Dari irasil temuan di lapangan, dapat dinyatakan bahwa sebagian besar wirausahawan mempunyai intensitas pembelajaran dari pengalaman ikut pendidikan dan orang tua atau keluaiga dibandingkan dengan pembimbingan, pendidikan formal (sekolah). Seperti yang pelati'ihan yang diberikan lembaga dikatakan oleh Haji Har:

k *i*puan

311

Proceeding Cali For PaPer

ISBN : 978-502-9188

Saya belajar dari kegagalan dan kesuksesn pengalaman usaha saya selama bertahun-tahun sejak mulai dari Kalimantan. Hal itu menjadikan pengalaman tersendiri yang sangat berharga bagi saya dan keluarga sya, agar nantinya anak cucu saya bisa mempelajari dan meneruskannya dengan baik. (H, Har, usaha dagang, wawancara tanggal 10lanuari 2009 jam 15.00) Pendidikan dan pelatihan sebagai salah safu upaya untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dipandang kurang begitu penting. Pendidikan formal, walaupun dipandang perlu tetapi tidak diarahkan pada upaya pembentukan kemampuan wiraLisaha. Proses pembelajaran yang selama ini mereka terima adalah dari pengalaman kegagalan dan kesuksesan pribadi, keluarga dan orang lain. Disamping itu pembimbingan dari dari orang kepercayaan/keluarga serta pembimbingan khusus (mentoring) membantu usaha para wirausahawan. Seperti yang dikatakan oleh P. Marsuki: Orang tua saya selalu mengajak untuk membantu beliau berdagang di pasar sejak kecil, sehingga saya terbiasa dengan kebiasaan beliau dalam berwirausaha dagang. (Pak Marsuki, wawancara tanggal 20 Januari 2009 jam 10.00)

Peran Kompetensi Wirausaha Terhadap Keberhasilan Usaha


Kompetensi merupakan suatu kemampuan lebih dari seorang individu dibandingkan dengan individu yang lain. Kepekaan dan kejelian dalam mencari dan melihat peluang bisnis, dan inovatif dalam menciptakan peluang baru serta kemampuan sosial untuk membentuk dan masuk dalam suatu jaringan dengan tanpa rasa malu dan rasa minder serta semangat mereka untuk belajar dari pengalaman diri dan orang lain ikut membantu kompetensi mereka dalam mengembangkan / keberlangsungan usahanya. Keberlangsungan usaha dipengaruhi oleh motivasi usaha, pembelajaran wirausaha dan kompetensi wirausaha yang terbentuk melalui

internalisasi sifat dan budaya wirausaha serta lingkungan usaha. Hal ini menjadi modal penting bagi pengambil kebijakan untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dalam pengembangan usaha, menjaga motivasi usaha agar tetap semangat di tengah tantangan dan kesulitan, sefta memberikan pembelajaran sesuai aKivitas yang relevan dengan kebutuhan
pengembangan usaha secara berkelanjutan' Seperti yang dikatakan oleh Pak Har: Saya mempunyai kemampuan berwirausaha karena selalu ingin belajar dan tidak lahir begitu sja, bahkan saya sering mengalami kegagalan dalam berwirausaha seperti ditipu orang, barang rusak / tidak laku. Mungkin karena
cara

sering terjadi masalah tersebut sehingga saya tahu bagaimana

mengatasi maslah-masalah yang timbul dalam usaha saya. (H. Har, usaha dagang, wawancara tanggal 10 Januarijam 16.00)

Kiat-kiat usaha seperti keuletan, ketekunan, kepercayaan diri dan tanggung jawab ikut membantu dalam mengembangkan usaha disamping pengaruh lingkungan seperti peluang usaha, pesaing, kemampuan diri dalam

Dan sepertijuga yang dikatakan oleh Pak Mistam:

312

Proceeding Call For Paper

ISBN : 978-602-9188-17 -2

2008 jam 10.00)

menentukan sasaran usaha. (Pak Mistam, wawancara tanggal 13 Desember

Pandangan/ nilai dan orientasi yang dianut orang tua terhadap ukuran atau kriteria kesuksesan hidup masa depan dan pendidikan anak- anaknya. setiap orang tua pasti mempunyai pandangan, orioentasi dan harapan terhadap masa depan anak-anaknya kelak. Mereka mengharapkan anakanaknya mendapatkan kesuksesan dalam hidupnya. Ukuran atau kiteria kesuksesan berbeda-beda antar orang, karena itu sangat dipengaruhi oleh

pikir, sikap dan perilaku dari seseorang. Beberapa ukuran yang banyak
digunakan orang atau masyarakat dalam menilai sebuah kesuksesan meliputi B (1) finansial materi, (2) bisnis karir, (3) keluarga, (4) ped<embangan diri, (5) wisata, (6) sosial & relasional, (7) kesehatan, dan (S) spritual. Secara ringkas, ukuran kesuksesan tersebut adalah kehidupan anaknya yang lebih baik dibandingkan dengan kehidupan orang fuanya sekarang, bisa cari uang sendiri, dapat pekerjaan atau berkerja yang halal, tidak merepotkan orang tua dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Pada umumnya orang tua berpandangan bahwa anak lebih baik dilatih semangatnya untuk bekerja keras daripada bersekolah tinggi-tinggi. Hal itu

motif internal, budaya, lingkungan, pendidikan, agama yang membentuk pola

aspek yaitu

karena pemikiran para orang tua migran bersifat praktis yaitu untuk apa sekolah tinggi kalau malas kerja keras, nanti tetap sulit dalam pekerjaan. Hal itu dapat dimaklumi karena setiap hari mereka berhimpitan dengan persoalan bagaimana sulitnya memenuhi kebufuhan hidup sehari-hari, disamping biaya sekolah yang dirasakan sangat mahal. Hal ini sesuai dengan pengakuan pak Maskur berikut ini : Bagi saya pak, anak yang sukses itu bisa bekerja mencari uang sendiri dengan halal, dan nanti bisa ditunuti orang tuanya jika sudah tidak mampu bekerja. Anak yang mau bekerja keras dan tidak pilih-pilih pekerjaan. Menurut saya kalau bisa, sekolah-sekolah itu melatih anak untuk bisa bermandiri atau berwirausaha. (Pak Maskur, wawancara tanggal 23 Desember 2008) Sementara itu, pola pandangan orang tua terhadap pendidikan anakanaknya adalah semua orang tua, meskipun tingkat pendidikannya rendah (rata-rata sD) mereka mempunyai pandangan positif tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Tidak ada yang memandang pendidikan kedepan hagi anak tidak penting, hanya karena keterbatasan kemampuan ekonomi, sehingga seolah-olah mereka memandang pelayanan pendidikan tinggi dan berkualitas tidak begitu penting. Meskipun di masyarakat banyak sarjana yang menganggur, mereka tetap memandang sekolah sampai Unggi (sarjana) adalah penting dan mereka ingin anak-anaknya sampai sarjana. Hal
ini sesuai dengan pengakuan H. Rusman: Menurut saya pak ya penting pendidikan untuk anak. Kalau bisa anak saya jangan sampai sepefti saya yang hanya lulus sD. Jaman sekarang kalau tidak sekolah tambah gak karuan, ydfrg sekolah saja masih banyak masalah pak. Saya sangat berharap anak-anak saya paling tidak bisa lulus sampai SMA, syukur bisa sarjana. Setelah itu bekerja atau berwirausaha. Saya senang

313

Proceeding Call For paper

ISBN : 978-602-91

sekali bisa menyekolahkan anak saya sampai setinggi-tingginya. (H. Rusman, wawancara tanggal 25 Januari 2009)

tif:]fii

metatih :..i::.,:::q.:::^*:l?ng?n9 itu Jujur, anak untuk hidup hemat, g:? karinb

peltins

,k.?u.keras..oteh
.t

r.cii

.ni['ffir;Tt:ff'H;

:j*q

nl"and lrrr

aak-l.

1..11L halal dan kerja i1'-q' agar T :Lg:.ry, muoar, patah keras, anak tidak iu*u-ngut.

1:,Lr?o:l:,.,?:.1 1ltul.u1ak b_g basa j:

-^.--r--

tidak cukup nunvu orrrrun


i

i:n

ma

na

bu',j

;;s -;.;; ffi;' ),#;

il;;;i,;d;;; il;;;;G.

Kesimpulan

KESIMPUTAN DAN SAMN

Berdasar temuan-temuan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan :

1.

:tr/:,i::*^,1111!; 2'
f:s,.i:ff:^^'k'j__g!119 pembimbingan, pendidikan

Motivasi utama berwirausaha masyarakat etnis Madura adalah bertahan hidup u.ntyk mencukupi ke.butuhan niouplenari-hari, untuk mengubah kehidupan diri dan keluarga uguiluuir' baik di rrari dan berupaya membuka rapangan kerjl bigi sanat< saudaraeio[, dan

b;-;i

Sebagian besar wirausahawan mempunyai intensitas pembelajaran dari

tyu

du!

junsin atau ..keiuarsa JiLandinskun" perarihan yJng

;;il;i#'';##;.
rebih

- kzp.-/edo"dalam diri pa, merup-Gn- suat[ kemampuan 3. Kompetensi 1i1aus9na

dan seorang individu dibandingkan dengan individu yung luin. Kepekaan dan kejelian dalam mencari dan meri[at. petuang bisnis lerta kemampuan sosial untuk membentuk dan masuk diram stiatu luringun dengan betajar dari pensalam"an diri ti,an lain T:lr 1l'.":::s?!_!!!yk mereka darair ikut membantu kompetensi keberlangsungan usahanya. Dan komDentensi ihrleh vrn.r r,:r.^

i:,:

d;;;

"#; ,;;g#;;#;"7

_ o.

hidup ini, disamping memang na;i ie6agai kewajiban i*',ng musrim juga dapat meningkau<an nilai d6rajat 6iorJ tr"ri.u- rereka di tengah
masyarakat.

t"rano Otlnt,t*t ot"n nrtr"ur"h t1[?l tersebut ada la h keh idupa n . anaknyaT.T^yj rebih Tlgrr?.,,kuranTffiur k;hidh;;-;;;;;'ffifi; ^.1:g: yang baik dibandingkan ae.njan sekarang. Arti kesukesan padJ merekJ adalah 'ketika ;r*;; mendapatkan kekayaan (materi) dan mampu berangkat haji ke mekkah (spirfual). Karena mereka beranggapan bairwa kesiarah i.r,nuu t ;r.n

Saran
Berdasar temuan-temuan peneritian yang terah dirakukan, maka saransaran yang dapat diberikan antara tain: Para pengusaha perlu lebih dikembangkan kapasitas dan kapabilitasnya melalui pembelajaran dan pelatihan-pelatihan yang berorientasi

1'

314

Proceeding Call Fo' PaPer

ISBN : 978-602-9188 -17 -2

2,

kewirausahaan agar lebih mempunyai skill, knowledge dan attitude untuk menunjang pertumbuhan usahanya, sehingga orientasi nilai kesuksesan dalam kewirausahaan seperti peningkatan derajat status sosial dan penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dapat terwujud' Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut atas permasalahanpermasalahan serta temuan-temuan yang ada dalam penelitian ini, terutama tentang kompentensi usaha sebagai pembentuk skill, pembelajaran wirausaha sebagai pembentuk knowldge, sefta sifat dan motivasi usaha sebagi pembentuk attitude.

'

DAFTAR PUSTAIG Adiwikarta, S. 1988. Sosiotogi Pendidikan,


Dikti. Jakarta.

fsu dan Hipotesis Tenhng Hubungan Pendidikan Dengan Masyaakat Depdikbud, Dirjen Ptoses fnternalisasi Nilai Kewirausahaan (SAdi
Bandung

Akbar, Sa'dun. 2000. Prinsip-prinsip

dan vel(fur'veldor Petepbn


Pada

Disertasi program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia

pendidikan visi Pondok Pesntren Darut Tauhid tundung).

Aidis, R & Praag Van, M. 2OO7. Iltegal Entreprcneurchip Expriene ; Does it Ua*e a Differcne fo Business Per{otmane and Motiuation. Journal of Business venturing . val22L, pp 283-310 Amit, R. et al. 1995. Oppoftunity Cost and Enbepreneurial Aca"vity'
Journal of Business Venturing. Vol 10, pp 95-106 Anshory, D.S. 2000. Reflexive Metfiodology, New Wstas for Qualihtive Resea rch. SAGE Publications, London. Ary, D., Jacobs, L.C., and Razavieh,A. 2002. fnfroductionto Reseatdr in Eduation, sixth dition, wadswofth Thomson Learning, United
States Ashari, 2001. Hubungan Pettumbuhan Penduduk dan Ekonomi dengan Alih Fungsi Lahan Sawah ke Nonswah di Pulau Jawa. Tesis pascasarj-na Sosial Ekonomi Peftanian, UGM Yogyakarta.

Astamoen, PM. 2005. Enfreprcneurchip dalam Percpektif Bangn fndon sia. Alfabeta, Ba ndung Atmadi, A. 2000. Transformasi Pendidikan Memasuki Millenium Ketiga. Kanisius, YogYakarta. Aziz, Y.M. dan Priangani A (ed) 2002. fifik Balik Elemoknsl dan Otunomi ' (pikiran-pikiran Krifrls diaat Krisis), Pustaka Raja, Yogyakarta. Bakri, U ieO), 2002. Mebdotogi Penelitian KualihtiC Tiniauan Teoritis dan Pnktis Lemlit Universitas Islam Malang' Barreira, D.C.J. 20M. The Influene of Business Knowledge and Wo*
(diiertasi). Faculty of Economic and Management Science, Universlty of Pretoria Bogdan, R.C & Biklen, S.K 1998. Qualibtive Rsarcfi for Eduadon, An Infroduction tu Theory and Methds. Boston: Allyn and Bacon 315

Expercine, as Anteedent

Entrcpteneurial

Surc'

T
Proceeding Call For Paper
|SBN :978-602-l

Bungin, 8., 2001. I+tebdologi tunelitian fusial, Format-honni KuantihHf dan KualfbfrT Airlangga University Press. Surabaya. (ed). 2003. Metodologi Penelitian Kualihti (Aktualiat I+letodologi ke Anh Ragam Varian Kontemporcr). PT. Raj
Grafi ndo Persada, Jakafta.

(ed). 2003. Analis Data Penelitian KualiHtif, Pemahama' Filosofis dan ftfetodologis ke Arah Penguaaan Model Aplikas
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

BPS kabupaten Sampang 2009. Sampang dalam angka, Pemerintat

Capihl ant Time Performane in Prcject Management : A Path Analysis, International Journal of Project Management. Vol 25, pp 77-89. Catanese, A. and Snyder J. (ed). 1980. Eduation and Communication for Developmenf, Oxford & LBH Publishing C.O. New Delhi. Cece, W. dkk.1991. Upya Pembaharaan Dalam Bidang Pendidikan dan PengaJaran PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Detemined Flotivation and Chirkov, V, et al. 2007. The Role of

Kabupaten Sampang Brown, W.A. et a|.2007. The Relationship Between Human

Guls for Study Abraad in the Adaptation of fnternational

*lf

SfudenE.International Journal of Intercultural Relations. Vol 31, pp


199-222 Collins, C., Locke,

I. and Hanges, P. 2000. The Relationship of Need for Achlevement to Enfieprcneurial Behavior: a Meta-analyris
Working paper, University of Maryland, College,MD.

Cope,

J, and Watts, G. 2000. Larning by Doing, an Exploration of

En treprcn e uria I Lea rn ing, Internationa I Jou rna I of Entreprene urial Behavior & Research. Vol. 6 (3), pp, 104-124. Creswell, John, W. 1994. Research Design Qualibtive Apprcaches. USA: Sage Publication Departemen Agama RI, 1971. Al-Qufan dan teriemahannya. Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qu/an Dimov, P.D. & Shepherd, A.D. 2005. Human Capihl Theory and Venturc

Experiene, Critial fncidenE and Reflstion

in,

Capital Firms

: Expbrtng "Home Runs" and " Strtke Ouf,

Journal of Business Venturing. Vol 20, pp 1-21 Drucker, P,F. 1985. fnnovation and Enfieprcneurchip: Pnctie and Prtnciples. New York: HarPer and Row. Erikson, T. 2002. Enfreprcneurial Capihl The Emerying Venturc's Most fmporbnt Asset and @mpetiUve Aduanbge. Journal of Business Venturing, Vol 17, pp 275'290 Evers, H.D (ed), Tanpa Tahun. Teori l{asyankat: Prcses Peradahn dalam Sislem Dunia Modern, Sony Keraf (Penerjemah). 1998.

Gede Prama. 1996, Sifat Msr Usahawan 09/XIl1 996.


Geedz, Clifford. 1981,

Edisi Pertama, Yayasan Obor Indonesia, Jakafta.

dan

Kemampuan Winusha,

di

fkabn-lkabn Prtmordial dan tulitik Kehngnan Negan-negan funt, dalam Juwono Sudarsono (ed.),
316

ISBN : 978-602-9188-17 -2

Proceeding Call For PaPer

!]t, Ivancevich, Jr!4:, and ?",i"ty-i'; J'!:Y ^*?1:::::h#[ Gibson'h';,)i3ii}ili7":;;;i":;L;;i;;;";!i*:t!"!^5:!1s"wahid'


Glaser,

hal' 1pembangunan Politik dan Perubahan Politik. Jakarta: Gramedia' L4.

eorar.n.?iff

:;;;;:;,";;;;;"ieirung'su'&Research:Yl1a9:lL!'31: and .i"r p.-r,/|lv.ini. (ecls'). 1?Bl Etttnicitv' rheorv ' 'i:#;'iJ;E ca m brid s e : tf v.3 { u t iY:fjYj:t= ;;0. * ; *.

"7.*1;|--iipini"".F{odelsnry"T",1:!,"^13;1;{ "'il;"i;,;ffi; ;Jffiernv. 1nc' Ir1 Fq'^g5n g:"t:?*lil 'strrr.tu' cv. Rajawali,

;ffi;=;r;#r;;i- o*
Jakarta. Alumdi, Bandung'

sosiat. 1s8s.

Gumpez,]ohn].(ed.).1982.languageandfucialldentity.Cambridge: ' ihmbridge UniversitY Press' dan Kerusuhan Kob' PT ' Lgg7. uii:inoi+ Pemfungunan'
Herlianto,

tearning : The contibuting Proesses Huber, G. 1996. ;,;;;i;fional Learning, vol 2, pp.88-tL5 and tfie iiarirur-organizational cLvton {.c!fste.nsen: The rnnovatofs Jeffry H.Dyer. u.r 6i'6"LL, q-t" 12, December 2009 DNA,Hu*iio duiiness Revie*l vot 87, Number Aso,E and Their proiect tlanaiement Jugdev, K. et.af.-'iOOZ capab-ility of,the Retationshtp *im me etoiat *tTnagement Vol )CC(, pq];9 Firm.Internitional Journal oieroject Management, ke Kob (Studi XLria darf Desa Kanto, S. 1998. MobifiAs Tenaga l'lobilihs Non Tenbng'iJdipt'ytmO' eroses

dan

Kao,R.W.Y-1995'Entrepreneurchip:AWatthCreadonandValue rrYv' ' Adding Prcess' Prentice Hall' Singapore' *teded Individuat M.o. Liir. zooe . rh; Etr& ofperformane and Job Karatepe, characteristio on nondine Emptoyee p! 547-560 g tisfaaiii'iourism Management Vol 27! Reiationshrp' Academv of Kathy E. Kram. i;il. i"o, of ine Menbr
Management Joumal hal' 608-625' Kebudayaan, Koengaraningrat. lg-et Bunga Jakafta Pembangunan' PT' Gramedia'

PermanendiKabupatenMatang),Diseftasi,UniversitasAirlangga
SurabaYa.

aimpi

Mentalibs dan

rigg. uetode-mitode Penelitian Masyarakat PT.

Gramedia, Jakafta' %e McGraw-Hill ZOOO. Organizationat EehaYior' Kreitner, R & Kili,.[ ComPanies, Inc' 2000. Entnepneneurchip. -$cond Edition' Lambing, p. uni(r"'ni c. n.,. NJ 07458' Prentice Hall' Upper Saddle River' Human Capiat -and Eduadon' The Lanzi, D. 20a7. of &ctb-Eanomie' Vol)CC(' pp 1-12

-irfibitigtt,

Joumal Lupiyoadi, R. zOM' Enfreprcneurchip

ftom Mind*t lo S'tategy'

Penerbit FE UI, Jakarta Pengangguran dan Manning, c. (ed)'li;;: irmniasi' di Kota.Yayasan Obor Indobesia' lakarta'

*kbr

Informal

3L7

Proceeding Call For Paper

ISBN : 978-602-9181

Meredith, N, 1988, The Pnctie of Enfteprcneurchip,International Labor Organization. Genewa. Miles, M.B and Huberman A.M. Tanpa tahun. Qualitative Dab Anatysis. RohidiT.R. (Penterjemah). t992, UI Pres, Jakarta.

Moleong, L.J. 1990. Metodologi Penelitian


Rosdakarya. Bandung.

Kualitatili pT.

Remaja

International Joumal of Entrepreneurial Behavior & Research. Vol. 6 (2), pp. 59-7t Muhadjir, N. 1990. Metodologi Penelitian Kualihffif, Telaah Positiuistilg

Morrison,

A. 2000. Entrcprcneurchip: What Trigerc

it

Rasionalistilg Phenomenologilg ealisme Mebphisik.

Rake

Sarasin, Yogyakafta.

Mullin, W.J. 1996, Ear{y Gtouvth Decicions

of Enfteprcneurc : The .Influene of @mpehncf and Prior Per{ormane Under Changing ltfa*et Conditions. Journal of Business Venturing. Vol

11, pp 89-105 Mr-rmford, A. 1995. Menehk ltfanajer Andal, Melalui Cmching dan Mentorlng. PPM, Jakarta. Ram, W. 1989. Migrasi Sirtculer dan Sektor fnformal di Kob 8ogor. Diseftasi Sosiologi Pedesaan IPB Bogor. Rambat L. dan Jero W. 1998. Wawasn Kewiraushaan: Gra Mudah menjadl Wirausha. L.PFE-UI, Jakarta.

Ranto, Basuki, 2007. Korclasi

Perlbrmane pada Kawasn fndusti Kecil, Majalah Usahawan Indonesia fl-erakreditasi) no. 10 tahun nOO[ OKober 2007. Ranupandojo, H. dan Husnan, S.- 2002. Manajemen Petwnalia, ed. 4. BPFE, Jogyakarta. Riberu, J. 2003. Dasar-dasar Kepemimpinan. Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta Robinson, P,B. and Sexton, E.A., t994. The Effect of Education and Experience on Self Employment Success. Joumal of Eusiness Venluting, Vol, 9, pp.141-156.

Anhra motivasi, Knowledge of Entrcpreneurchip dan fndependent Entrcprcneuls

P. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep-KontroversiAplikasi. PT. Prenhalindo, Jakarta Salim, A, 2001. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (dari Denzin Guba dan Penerapannya). PT. Tiara Wacana, Yogyakarta. Salladien, 1985. Keluarga Urhnit dan Permaalahannya di Kob Madya Sunhya dan ob Madya Malang bhun 1975-7980,
Robins, Stephen,
Disertasi. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Sarjono, Y. 2005. fnhrclasi Antara &ktor Ekonoml Formal dan Ekonoml fnformal. Diseftasi. Pascasarjana Universits Airlangga, Surabaya.

*ktor

Shane,

S., Locke, E.A., and Collins, C. T, 2003, Enfreprcneurlal I+lodvation. Human Resource management Review. Vol. 13, pp,

257-279.

318

I
Proceel'g Ca
For FaPer
ISBN : 978-602-9I88-L7 -2

Musllm' Pustaka Shiddiqi, l.lourouzzaman. 1996 . Jeram-ieram fundaban Belajar ffiset, YogYakafta fndonesia dengan Siagian, Sal'tm dan Asfahlni. 1999. Kewirauahaan Jakafta' Putra Semangat 177-8'45. Kledge Jaya

dalam Masyarakat Soekanto, S. 1982. Teori Sosiologi tenhng Pribadi PT. Ghalia Indonesia, Jakafta' tentang Perughan Sosial. PT. Ghalia
1984.

ltgt'

fiA *intqi

------------r 1984. Teori-teori sosiotogi


CV. Rajawali, Jakarta'

Indonesia, Jakarta.

Enbng strukfttr Masyankat

Persada, Jakarta.

tcigZ. Sosiologi Keluarga, tenhng lkhwal Keluarga, Remaia dan Anak'. Renika C'!q, J-aklttat , zodz. Mengenal Tuiuh Tokoh tusiologi' PT. Raja Grafindo

strauss, A.,c,J. 1990.

dasar Penelitian Kualitatif. 2003. Pustaka Pelajar, Yogyakafta' (Dilenglcapi Contoh Sugiyono, 2005. iemahami Penelitian Kualibtif -"r'' penetitian), cv.Alfabeta Bandung. dan taponn

Basia of Qualitative 1ery1rc!2 Groundd Thury Proedures and Txhnique. shodiq. M. (PenterJemah). Dasar-

-'

bipo*t

Sumardjan,

S. 1981. Pirubahan tusiat

di

Yogyakarb. Gadjah

Mada

Tjiptoherijanto, P, !gg7.-Mignsi tlrbanisasi dan Pasr Keria fndonesia. UI Press, lakarta' Ties: 4 Cas" Tukiran, 1986. Population ltlobitity and Migrant'Village Camberra: Dept of Study of'Two Viltage in East Java. Tesis.
DemograPhY, ANU.

UniversitY Press. YogYakarta'

di

Karp flmiah' Universitas Nigeri' Natang. 2000. Pdoman Penulisan Penerbit, Universitas Negeri Malang Keluatga Wahyono, Hari. 2001. eengaiuh Perilaku Ekonomi Kepala -.Keluarga. Disertasi, tidak diterbitkan, Prentice, Walton. J. 1999. Stratqic Human Resoutes filanagemenf'
Hall. London.

' iernadal Intensibs Pendidikan Ekonomi di Ungkungan PPS Universitas Negeri Malang
Kstuan
sosiat di Masyarakat Madun, Seri Kertas

Wiyata,A.Latief.L}BT.Tanelanl.anjang'Po!,Pemukimandan 6' Kerja No'


Jember: Pusat Kajian Madura Universitas Jember' Wiyata, A. Latief. ZAO2, brok, Konf,ik Kekensn dan Harga

Diri Onng
CERIC:

frladun. YogYakafta : LKiS' Wyata, A. Latief. 1OOZ. f,lodal Rekonstliasi Onng Madun.
World Bank. 2005. Reconciliation Prospect Conflict iri Central Kalimantan
yustika, A.E. 2OOO.
Universitas Jember

Case Study

to

Etnis

rndustialiasi Pingginn. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Vin, f.' 1996. @se Stndy Rseatdt Duign and Metfiodg Djauzi M
Persada.

(Penterjemah). Stuii Kasus Desain dan Metode, 2002. RaJa Grafindo

319

Vous aimerez peut-être aussi