Vous êtes sur la page 1sur 8

Asking Alexandria

FacebookTwitterDeliciousGoogle

I Was Once Possibly Maybe Perhaps A Cowboy King lyrics


Artist: Asking Alexandria lyrics Title: I Was Once Possibly Maybe Perhaps A Cowboy King

Dig Myspace g

Correct these lyrics Print these lyrics

Send "I Was Once Possibly Maybe Perhaps A Cowboy King" Ringtone to your Cell

Lyrics to I Was Once Possibly Maybe Perhaps A Cowboy King : I see myself there waiting by the roadside Laid claim to nothing but a black bag and the attire I stand in No name, no history Just a target on my temple and a hole in my head I couldve been one of kings The shell of a boy of the man that I used to be A monkey in a man suit I stand here as nothing to you Wind me up and watch me go Lay down your guns Cut me from ear to ear Eye for an eye The glass is long gone broken I walk this road alone No thanks to you Load up your six-shot baby Put it to my head Pull the trigger, blank Id figured Put it to me, dead Lay your guns down let me die (scars) Why cant you just let me die (dont) Lay your guns down let me die (heal) Why cant you just let me die (when) Lay your guns down let me die (you keep) Scars dont heal when you keep cutting Always cutting Cutting deeper Always deeper Scars dont heal when you keep cutting

MATERI MASYARAKAT MULTIKULTURAL


Menurut FURNIVAL : Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomiterpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan konfigurasi dan komunitas etnik dibedakan : Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang Masyarakat majenuk dengan mayoritas dominan Masyarakat mejmuk dengan minoritas majemuk Masyarakat majemuk dengan fragmentasi Menurut Dr. Nasikun Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang menganut yang menganut berbagai sistem nilaiyang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagianbagiannya Karakteristik Masyarakat menurut Pierre L. Va den Berghe Terjadi segmentasi ke dalam kelompok sub budaya yang saling berbeda Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga non komplementer Kurang mengembangkan konsensus di antara anggota terhadap nilai yang bersifat dasar Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling tergantung secara ekonomi Adanya dominasi politik suatu kelompok atas kelompok lain MASYARAKAT INDONESIA YANG MULTIKULTURAL SECARA HORISONTAL (DIFERENSIASI) Perbedaan Fisik atau ras Perbedaan suku bangsa Perbedaan agama Perbedaan jenis kelamin SECARA VERTIKAL (STRATIFIKASI) Perbedaan individu/ kelompok secara hirakhis dalam kelas-kelas yang berbda tingkatan dalam suatu sistem sosial FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MULTIKULTURAL Latar belakang historis Kondisi geografis Keterbukaan terhadap kebudayaan luar

MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT ADANYA MASYARAKAT MULTIKULTURAL KONFLIK BERDASARKAN TINGKATANNYA Tingkat ideologi atau gagasan Tingkat politik BERDASARKAN JENISNYA Rasial Antar suku bangsa Antar agama INTEGRASI Berasal dari kata integration yang berarti kesempurnaan, atau keseluruhan Maurice Duverger mendefinisikan sebagai dibangunnya interdependensi (kesalingtergantungan) yang lebih rapat antara anggota-anggota dalam masyarakat. DISINTEGRASI Disebut juga disorganisasi yaitu suatu keadaan di mana tidak ada keserasian pada bagianbagian dari suatu kesatuan. Misal : Kasus GAM, RMS, Papua dll Gejala awal disintegrasi Tidak ada persamaan persepsi Norma tidak berfungsi dengan baik Terjadi pertentangan antar norma Pemberian sanksi tidak konsekuen Tindakan masyarakat tidak sesuai dengan norma Terjadinya proses disosiatif : persaingan, pertentangan, kontravensi REINTEGRASI Atau reorganisasi yaitu suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH YANG DITIMBULKAN OLEH MASYARAKAT MULTIKULTURAL ASIMILASI SELF REGREGATION INTEGRASI PLURALISME ASIMILASI Proses di mana seseorang meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri untuk menjadi dari bagian dari budaya yang berbeda. Dengan demikian kelompok etnis yang berbeda secara bertahap dapat mengadopsi budaya dan nilai-nilai yang ada dalam kelompok besar, sehingga setelah beberapa generasi akan menjadi bagian dari masyarakat tersebut INTEGRASI

Merupakan keadaan ketika kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap konformistis, terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, tetapi dengan tetap mempertahankan kebudayaan mereka sendiri SELF REGREGATION Suatu kelompok etnis mengasingkan diri dari dari kebudayaan mayoritas, sehingga interaksi antar kelompok sedikit sekali, atau tidak terjadi. Sehingga potensi konflik menjadi kecil PLURALiSME Suatu masyarakat di mana kelompok-kelompok sub ordinat tidak harus mengorbankan gaya hidup dan tradisi mereka, bahkan kebudayaan kelompok-kelompok tersebut memiliki pengaruh terhadap kebudayaan masyarakat secara keseluruhan SIKAP KRITIS, TOLERANSI, DAN EMPATI SOSIAL TERHADAP HUBUNGAN KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA Dalam menghadapi hubungan keanekaragaman dan perubahan kebudayaan di masyarakat, dibutuhkan sikap yang kritis, disertai toleransi dan empati sosial terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.

--MASYARAKAT MULTIKULTURAL --(BAB 4)


I. PENGANTAR Dunia ini di ciptakan oleh Allah sebagai suatu sarana pemenuhan kebutuhan bagi manusia. Dan Allah menciptakan makhluknya selalu berpasang-pasangan, sedangkan dalam Al-Quran Allah berfirman bahwa telah aku kami ciptakan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka dari itu jelaslah, dalam pandangan islam suatu kemajemukan masyarakat itu memang sudah ada dari awal penciptaan manusia. Begitu pula dilihat dari sudut ilmu sosial, dalam Al-Quran manusia disebut sebagai AnNas, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial. Yang mana manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa adanya dukungan dari manusia yang lain. Di beberapa ayat lain manusia disebut sebagai AI-insan, ini menunjukkan bahwa manusia adalah seorang individu yang unggul. Mengapa demikian, karena manusia di ciptakan dengan karakter yang berbeda dengan manusia yang lain, jadi sampailah pada kesimpulan bahwa manusia adalah seorang individu sekaligus makhluk sosial yang dengan kekarakteristikannya terbentuklah suatu masyatakan majemuk yang menghiasi dunia ini. II. PENGERTIAN MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Furnivall Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam suatu satu kesatuan politik. 2. Clifford Gertz

Masyarakat multikultural adalah merupakan masyarakat yang terbagi dalam sub-sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing sub sistem terkait oleh ikatan-ikatan primordial. 3. Nasikun Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara setruktur memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deverseyang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari satu-kesatuan sosial, serta seringnya muncul konflik-konflik sosial. 4. Kesimpulan saya Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang teriri dari berbagai elemen, baik itu suku, ras, dll yang hidup dalam suatu kelompok masyrakat yang memiliki satu pemerintaha tetapi dalam masyarakat itu masig terdapat segmen- segmen yang tidak bisa disatukan. III. CIRI-CIRI MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. Terjadi segmentasi, yaitu masyarakat yang terbentuk oleh bermacam-macam suku,ras,dll tapi masih memiliki pemisah. Yang biasanya pemisah itu adalah suatu konsep yang di sebut primordial. Contohnya, di Jakarta terdiri dari berbagai suku dan ras, baik itu suku dan ras dari daerah dalam negri maupun luar negri, dalam kenyataannya mereka memiliki segmen berupa ikatan primordial kedaerahaannya. 2. Memilki struktur dalam lembaga yang non komplementer, maksudnya adalah dalam masyarakat majemuk suatu lembaga akam mengalami kesulitan dalam menjalankan atau mengatur masyarakatnya alias karena kurang lengkapnya persatuan tyang terpisah oleh segmen-segmen tertentu. 3. Konsesnsus rendah, maksudnya adalah dalam kelembagaan pastinya perlu adany asuatu kebijakan dan keputusan. Keputusan berdasarkan kesepakatan bersama itulah yang dimaksud konsensus, berarti dalam suatu masyarakat majemuk sulit sekali dalam penganbilan keputusan. 4. Relatif potensi ada konflik, dalam suatu masyarakat majemuk pastinya terdiri dari berbagai macam suku adat dankebiasaan masing-masing. Dalam teorinya semakin banyak perbedaan dalam suatu masyarakat, kemungkinan akan terjadinya konflik itu sangatlah tinggi dan proses peng-integrasianya juga susah 5. Integrasi dapat tumbuh dengan paksaan, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa dalam masyarakat multikultural itu susah sekali terjadi pengintegrasian, maka jalan alternatifnya adalah dengan cara paksaan, walaupun dengan cara seperti ini integrasi itu tidak bertahan lama. 6. Adanya dominasi politik terhadap kelompok lain, karena dalam masyarakat multikultural terdapat segmen-segmen yang berakibat pada ingroup fiiling tinggi maka bila suaru ras atau suku memiliki suatu kekuasaan atas masyarakat itu maka dia akan mengedapankan kepentingan suku atau rasnya. IV. SEBAB TERJADINYA MULTIKULTURALISME 1. Factor geografis,faktor ini sangat mempengarudi apa dan bagaimana kebiasaan sua tu masyarakat. Maka dalam suatu daera yang memiliki kondisi geografis yang berbeda

maka akan terdapat perbedaan dalam masyarakat( multikultural). 2. Pengaruh budaya asing, mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural, karena masyarakat yang sudah mengetahui budaya-budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind set mereka dan menjadkan perbedaan antara 3. Kondisi iklim yang berbeda, maksudnya hampir sama denga perbedaan letak geografis suatu daerah. V. BENTUK MASYARAKAT MULTIKULTURAL 1. INTERSEKSI A) Konsep Interseksi merupakan suatu titik potong atau pertemuan. Dalam sosiologi, interseksi dikenal sebagai suatu golongan etnik yang majemuk. B) Definisi Dalam Sosiologi, interseksi adalah persilangan atau pertemuan keanggotaan suatu kelompok sosial dari berbagai seksi. Baik berupa suku, agama, jenis kelamin, kelas sosial, dan lain-lain dalam suatu masyarakat majemuk. Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi, pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu, anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin, tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat bersama-sama menjadi anggota suatu kelompok sosial tertentu atau menjadi penganut agama tertentu. C) Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan interseksi adalah suatu masyarakat yang terdiri dari banyak suku,budaya,agama, dll yang berbaur menjadi satu kesatuan di dalam komunitas tertentu. 2. KONSOLIDASI A) Konsep Suatu proses penguatan pemikiran atas kepercayaan yang telah diyakini agar kepercayaan akan sesuatu yang diyakini semakin kuat. Yang mana hal ini dilakukan oleh orang yang lebih mengerti akan kepercayaan yang dianut. B) Definisi Konsolidasi adalah suatu proses penguatan yang dilakukan untuk memberikan tambahan keimanan atas apa yang telah seseorang yakini, yang biasanya dilakukan oleh orang yang sudah mencapai tingkatan tertenatu. C) Penjelasan definisi Jadi, yang dimaksud dengan konsolidasi adalah suatu penguatan atas apa yang telah melekat pada dirinya. 3. PRIMORDIALISME A) Konsep Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.

B) Definisi Primordialisme berasal dari kata bahasa latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang artinya tenunan atau ikatan. Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi, sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya. Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya. C) Penjelasan definisi Jadi, suatu etnosentrisme adalah suatu kepercayaan yang sudah mendarah daging. Maka setiap orang yang memiliki etnosentrisme pasti dia akan sulit menerimapaham lain selain paham yang telah mendarah daging dalam dirinya. 4. ETNOSENTRISME A) Konsep Etnosentris sangat erat hubungannya dengan apa yang disebut in group feeling (keikut sertaan dalam kelompok) tinggi. Biasanya dalam suatu kelompok sosial sering kita melihat perang antar desa,perang antar suku ataupun perang dalam agama dan sebagainya. Tapi entosentris lebih kepada anggapan suatu kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. B) Definisi Jadi, yang dimaksud dengan etnosentris adalah suatu anggapan dari kelompok sosial bahwa kelompoknyalah yang paling unggul. C) Penjelasan definisi Dari definisi di atas kita dapat memahami bahwa dalam suatu masyarakat majemuk terdapat suatu kelompok yang beranggapan bahwa kelompoknyalah yang paling unggul dari kelompok-kelompok sosial lain. 5. POLITIK ALIRAN A) Konsep Politik aliran adalah suatu kelompok masyarakat yang tergabung dalam ormas-ormas yang memiliki suatu pemersatu berupa partai politik dalam suatu negara, sehingga ormas tersebut dikatakan penganut partai yang memang dijadikan pemersatu dalam negara. B) Definisi Politik Aliran adalah suatu organisasi masyarakat yang memiliki dekengan (jawa) untuk memelihara dan menyejahterakan anggotanya. Contoh : Hahdhotul Ulama memiliki dekengan berupa Partai Keadilan Sejahtera(PKB), Muhammadiyyah memiliki dekengan berupa Partai Amanat Nasional(PAN), dll.

C) Penjelasan definisi Jadi, jelas bahwa politik aliran adalah suatu partai politik yang memiliki suatu dukungan dari suatu organisasi masyarakat sebagai pembangun kekuatan dalam pemilihan umum.

Vous aimerez peut-être aussi