Vous êtes sur la page 1sur 3

AQIDAH ISLAM

16. Tauhid. 1. Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah. ( al-Baqarah 163 Muhammad 19 ).Tauhid merupakan inti dan dasar dari seluruh tata nilai dan norma Islam, sehingga oleh karenanya Islam dikenal sebagai agama tauhid yaitu agama yang mengesakan Tuhan. Bahkan gerakan-gerakan pemurnian Islam terkenal dengan nama gerakan muwahhidin ( yang memperjuangkan tauhid ). Dalam perkembangan sejarah kaum muslimin, tauhid itu telah berkembang menjadi nama salah satu cabang ilmu Islam, yaitu ilmu Tauhid yakni ilmu yang mempelajari dan membahas masalah-masalah yang berhubungan dengan keimanan terutama yang menyangkut masalah ke-Maha Esa-an Allah. 2. Ajaran Tauhid bukan hanya ajaran Nabi Muhammad saw, tetapi merupakan ajaran setiap nabi / rasul yang diutus Allah SWt. ( al-Anbiya' 25 ). Nabi Nuh mengajarkan tauhid ( al-A'raf 59 ). Nabi Hud mengajarkan tauhid ( Hud 50 ). Nabi Shalih mengajarkan tauhid ( Hud 61 ). Nabi Syu'aib mengajarkan tauhid ( Hud 84 ). Nabi Musa mengajarkan tauhid ( Thoha 13-14 ). Nabi Ibrahim, Ishaq dan Ismail juga mengajarkan tauhid ( al-Baqarah 133 ). Juga Nabi Isa ajarannya adalah tauhid ( al-Maidah 72 ). Dan lain-lain. 3. Urgensi tauhid dalam Islam dapat dilihat antara lain dari : a. Sejarah perjuangan Rasulullah saw, dimana hampir selama periode Makkah Rasulullah saw mengerahkan usahanya untuk membina tauhid ummat Islam. Rasul selalu menekankan tauhid dalam setiap ajarannya, sebelum seseorang diberi pelajaran lain, maka tauhid ditanamkan lebih dahulu kepada mereka. b. Setiap ajaran yang menyangkut ibadah mahdloh umpamanya senantiasa mencerminkan jiwa tauhid itu, yakni dilakukan secara langsung tanpa perantara. c. Setiap perbuatan yang bertentangan dengan jiwa dan sikap tauhid yaitu perbuatan syirik dinilai oleh al-Qur'an sebagai : Dosa yang paling besar : ( an-Nisa' 48 ). Kesesatan yang paling fatal, ( an-Nisa'116 ). Sebab diharamkannya masuk sorga ( al-Maidah 72 ). Dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT ( an-Nisa' 48 ). 4. Manifestasi Tauhid : I'tikad dan keyakinan tauhid mempunyai konsekuensi bersikap tauhid dan berfikir

tauhid seperti ditampakkan pada : a. Tauhid dalam ibadah dan do'a. Yaitu tidak ada yang patut disembah kecuali hanya Allah dan tidak ada dzat yang pantas menerima dan memenuhi do'a kecuali hanya Allah. ( Al-Fatihah 5 ). b. Tauhid dalam mencari nafkah dan berekonomi. Yaitu tidak ada dzat yang memberi rizki kecuali hanya Allah ( Hud 6 ). Dan pemilik mutlak dari seluruh apa yang ada adalah Allah SWT. QS.( al-Baqarah 284, an-Nur 33 ). c. Tauhid dalam melaksanakan pendidikan dan da'wah. Yaitu bahwa yang menjadikan seseorang itu baik atau buruk hanyalah Allah SWT. Dan hanya Allah yang mampu memberikan petunjuk kepada seseorang ( al-Qoshosh 56, an-Nahl 37 ). d. Tauhid dalam berpolitik. Yaitu penguasa yang Maha Muthlaq hanyalah Allah SWT. ( alMaidah 18, al-Mulk 1 ). Dan seseorang hanya akan memperoleh sesuatu kekuasaan karena anugerah Allah semata-mata ( Ali- Imran 26 ). Dan kemulyaan serta kekuasaan hanyalah kepunyaan Allah SWT.( Yunus 65 ). e. Tauhid dalam menjalankan hukum. Bahwa hukum yang benar adalah hukum yang datang dari Allah SWT. Serta sumber kebenaran yang muthlaq adalah Allah SWT. ( Yusuf 40 dan 67 ). f. Tauhid dalam sikap hidup secara keseluruhan, bahwa tidak ada yang patut ditakuti kecuali hanya Allah. ( at-Taubah 18, al-Baqarah 150 ). Tidak ada yang patut dicintai kecuali hanya Allah ( dalam arti yang absolut ) ( at-Taubah 24 ). Tidak ada yang dapat menghilangkan kemudharatan kecuali hanya Allah. ( Yunus 107 ). Tidak ada yang memberikan karunia kecuali hanya Allah. ( Ali- Imran 73 ). Bahkan yang menentukan hidup dan mati seseorang hanyalah Allah SWT. ( Ali- Imran 145 ). g. Sampai pada ucapan sehari-hari yang senantiasa dikembalikan kepada Allah seperti : Mengawali pekerjaan yang baik dengan Bismillah = atas nama Allah. Mengakhiri pekerjaan dengan sukses membaca Alhamdulillah = segala puji bagi Allah. Berjanji dengan ucapan Insya Allah = kalau Allah menghendaki. Bersumpah dengan WAllahi, BIlahi, TAllahi = demi Allah. Menghadapi sesuatu kegagalan dengan Masya Allah = semua berjalan atas kehendak Allah. Mendengar berita orang yang meninggal dunia dengan Inna LIlahi Wa Inna Ilaihi raji'un = kami semua milik Allah dan kami semua akan kembali kepada Allah. Memohon perlindungan dari sesuatu keadaan yang tidak baik dengan ucapan A'udzu bIlahi mindzalik = aku berlindung kepada Allah dari keadaan demikian ..Mengagumi sesuatu dengan ucapan Subhanallah = Maha Suci Allah. Terlanjur berbuat khilaf dengan ucapan, Astaghfirullah = aku mohon ampun kepada Allah dan lain-lain. h. Berhindar dari kepercayaan-kepercayaan, serta sikap-sikap yang dapat mengganggu jiwa dan ruh tauhid seperti : Mempercayai adanya azimat, takhyul, pelet, meminta-minta kepada selain Allah, mengkultuskan sesuatu selain Allah, melakukan tasybih, musyabihah ( antrofomorfisme ) yaitu menganggap Allah berjisim dan lain-lain. 5. Tauhid yang murni akan melahirkan satu sikap yang tunduk dan patuh kepada Allah, yang disebut al-Qur,an dengan sikap sami'na wa atho'na yaitu kami dengar dan kami patuh. Dan kepada mereka yang tidak patuh dinilai sebagai orang yang mengilah-kan hawa nafsu ( al-Jasiyah 23 ). Nabi bersabda : Tidak berzina orang yang berzina kalau dia beriman dan tidak mencuri seorang pencuri kalau beriman ..".

Kepribadian Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da wah Islam dan Amar Ma ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya . DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu: 1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah. 2. Hidup manusia bermasyarakat. 3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat. 4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan. 5. Ittiba kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW. 6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi. PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah . SIFAT MUHAMMADIYAH Menilik: (a) Apakah Muhammadiyah itu, (b) Dasar amal usaha Muhammadiyah dan (c) Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini: 1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. 2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. 3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam. 4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. 5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah. 6. Amar ma ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik. 7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam. 8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. 9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT. 10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

Vous aimerez peut-être aussi