Vous êtes sur la page 1sur 5

PERCOBAAN:SISTIM ZAT CAIR TIGA KOMPONEN(DIAGRAM TERNER)

Nama Praktikan
M.HAFIZON/ DODI MASNO JEPRIZAL

NIM
201111008

Tanggal Kumpul

TTD Praktikan Pembimbing

nama penilai
HANIFAH KHAIRIAH,S.ST

Tanggal koreksi

nilai

TTD

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN SAWIT

POLITEKNIK KAMPAR

JL.LINGKAR LUAR KM.2BATU BELAH. KAMPAR.RIAU

TUJUAN
Membuat kurva kelarutan suatu cairan yang terdapat dalam dua cairan tertentu

TEORI
Berdasarkan hokum para gibbs,jumlah terkecil paribel bebas yang diperlukan untuk menyatakan keadaan suatu sistim dengan tepat pada kesetimbagan di ungkpkan sebaga: F=C-P+2 Dimana; F=jumlah derjt kebebasan C=jumlah komponen P=jumlah fasa

F=3-1

maka F = 1, berarti hanya satu komponen yang harus ditentukan konsentrasinya dankonsentrasi komponen yang lain sudah tertentu berdasarkan diagram fasa untuk sistemtersebut. Oleh karena sistem tiga kompoen pada suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapatdigambarkan dalam satu bidang datar berupa suatu segitiga samasisi yang disebutdiagram terner.Jumlah fasa dalam sistem zat cair tiga kompoen tergantung pada daya salinglarut antar zat cair tersebut dan suhu percobaan. Andaikan ada tiga zat cair A, B dan C.A dan B saling larut sebagian. Penambahan zat C kedalam campuran A dan B akanmemperbesar atau memperkecil daya saling larut A dan B.Pada percobaan ini hanya akan ditinjau sistem yang memperbesar daya salinglarut A dan B. Dalam hal ini A dan C serta B dan C saling larut sempurna. Kelarutancairan C dalam berbagai komposisi campuran A dan B pada suhu tetap dapatdigambarkan pada suatu diagram terner. Prinsip menggambarkan komposisi dalamdiagram terner dapat dilihat pada gambar (1) dan (2) di bawah ini. PCA B yxz Gambar 1Titik A, B dan C menyatakan kompoenen murni. Titik-titik pada sisi Ab, BC

dan Ac menyatakan fraksi dari dua komponen, sedangkan titik didalam segitigamenyatakan fraksi dari tiga komponen. Titik P menyatakan suatu campuran denganfraksi dari A, B dan C masing-masing sebanyak x, y dan z. CAB PQ

25 50 75755025755025 Gambar 2Titik X menyatakan suatu campuran dengan fraksi A = 25%, B = 25%, dan C =50%. Titik-titik pada garis BP dan BQ menyatakan campuran dengan perbandingandengan jumlah A dan C yang tetap, tetapi dengan jumlah B yang berubah. Hal yangsama berlaku bagi garis-garis yang ditarik dari salah satu sudut segitiga kesisi yang adadihadapannya. Daerah didalam lengkungan merupakan daerah dua fasa. Salah satu carauntuk menentukan garis binoidal atau kurva kelarutan ini ialah dengan cara menambahzat B ke dalam berbagai komposisi campuran A dan C. Titik-titik pada lengkunganmenggambarkan komposisi sistem pada saat terjadi perubahan dari jernih menjadikeruh. Kekeruhan timbul karena larutan tiga komponen yang homogen pecah menjadidua larutan konjugat terner.

1. Aseton2. Benzena3. Kloroform4. Etanol5. Asam asetat glasial6. Aquades

ALAT-ALAT YANG DIPAKAI 1. Labu tertutup 100 ml 5 buah 2. Erlenmeyer 250 ml 3 buah 3. Burat 50 ml 3 buah 4. Neraca 5. Thermometer BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI 1. Aseton 2. Benzena 3. Kloroform4. Etanol5. Asam asetat glasial6. Aquades

Vous aimerez peut-être aussi