Vous êtes sur la page 1sur 2

1.

Pengertian
Alveolectomy adalah pengurangan tulang soket dengan cara mengurangi plate labial/bukal dari prosessus alveolar dengan pengambilan septum interdental dan interadikuler. Alveolectomy juga dapat diartikan sebagai tindakan bedah radikal untuk mereduksi atau mengambil procesus alveolus disertai dengan pengambilan septum interdental dan inter radikuler sehingga bisa di laksanakan aposisi mukosa. (Sandira, 2009) Alveolektomi sebagian bertujuan untuk mempersiapkan alveolar ridge sehingga dapat menerima gigi tiruan. Tindakan ini meliputi pembuangan undercut atau cortical plate yang tajam; mengurangi ketidakteraturan puncak ridge atau elongasi; dan menghilangkan eksostosis. (Archer, 1975) Alveolektomi termasuk bagian dari bedah preprostetik, yaitu tindakan bedah yang dilakukan untuk persiapan pemasangan protesa. Tujuan dari bedah preprostetik ini adalah untuk mendapatkan protesa dengan retensi, stabilitas, estetik, dan fungsi yang lebih baik. Tindakan pengurangan dan perbaikan tulang alveolar yang menonjol atau tidak teratur untuk menghilangkan undercut yang dapat mengganggu pemasangan protesa dilakukan dengan prinsip mempertahankan tulang yang tersisa semaksimal mungkin. Seringkali seorang dokter gigi menemukan sejumlah masalah dalam pembuatan protesa yang nyaman walaupun kondisi tersebut dapat diperbaiki dengan prosedur bedah minor. Penonjolan tulang atau tidak teratur dapat menyebabkan protesa tidak stabil yang dapat mempengaruhi kondisi tulang dan jaringan lunak dibawahnya. (Ghosh, 2006). Tujuan dari dilakukannya alveolektomi adalah : a. Membuang ridge alveolus yang tajam dan menonjol b. Membuang tulang interseptal yang sakit sewaktu dilakukan gingivektomy c. Untuk membuat kontur tulang yang memudahkan pasien dalam melaksanakan pengendalian plak yang efektif. d. Untuk membentuk kontur tulang yang sesuai dengan kontur jaringan gingival setelah penymbuhan. e. Untuk memudahkan penutupan luka primer. f. Utuk membuka mahkota klinis tambahan agar dapat dilakukan restorasi yang sesuai. (Pedersen, 1996).

ETIOLOGI
Prosedur ini dilakukan saat proyeksi gigi anterior dari ridge pada area premaksilaris akan menjadi masalah untuk estetik dan kestabilan gigi tiruan pada masa yang mendatang. Maloklusi klass II divisi I adalah tipe yang sangat memungkinkan untuk dilakukan prosedur ini. (Wray, 2003).

INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI


y Indikasi a. Indikasi untuk prosedur ini sangat jarang dilakukan tetapi mungkin dilakukan saat proyeksi gigi anterior dari ridge pada area premaksilaris akan menjadi masalah untuk estetik dan kestabilan gigi tiruan pada masa yang mendatang. Maloklusi klass II divisi I adalah tipe yang sangat memungkinkan untuk dilakukan prosedur ini (Wray, 2003). b. Mengeluarkan pus dari suatu abses pada gigi c. Untuk preparasi rahang untuk tujuan prostetik yaitu untuk memperkuat stabilitas dan retensi gigi tiruan (Thoma, 1969). d. Menghilangkan alveolar ridge yang runcing yang dapat menyebabkan neuralgia, protesa tidak stabil, protesa sakit saat dipakai. e. Menghilangkan tuberositas agar protesa dapat stabil dan nyaman digunakan. f. Untuk eksisi eksositosis (Thoma, 1969) g. Menghilangkan interseptal bonediseas. h. Menghilangkan undercut. i. Mendapatkan space intermaksilaris yang diharapkan. j. Untuk keperluan perawatan orthodontik, bila pemakaian alat ortho tidak maksimal maka dilakukan alveolektomi. k. Penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan kehilangan sebagian kecil tulang alveolarnya. l. Ekstraksi gigi yang traumatik maupun karena trauma eksternal.
Kontra Indikasi a. Pasien dengan penyakit sistemik b. Periostitis c. periodontitis

Archer, W. H. Oral and Maxillofacial Surgery. 5th ed. Vol. I. Philadelphia: Saunders, 1975: 135, 179-187. Gordon W. Pedersen. 1996. Buku Ajar Bedah Mulut. Penerjemah : Purwanto, Basoeseno. Jakarta : EGC Sandira, Iqbal. 2009. Membentuk Tulang Gusi Untuk Dudukan. http://iqbalsandira.blogspot.com/2009/03/membentuk-tulang-gusi-untuk-dudukan.html. diakses 26 Februari 2012 pukul 21.20 Thoma, Kurt H. 1969. Oral Surgery, 5th ed. London : Henry Kimpton Wray, David. 2003. Textbook of General and Oral Surgery,1st ed. UK : Churchill Livingstone

Vous aimerez peut-être aussi